Anda di halaman 1dari 2

KETIKA HATI KECIL BERBISIK

Saatku duduk dibangku SMP, pasti anak anak kelas 9 sudah mulai memikirkan
dimana dia akan melanjutkan studinya nanti. Setelah ujian kujalani dan menjelang
pengumuman hasil ujian nasional disitulah perasaan tegang mulai menghampiriku. Aku dan
keluarga memikirkan bagaimana hasil ujian yang sudah kami tunggu itu. Apakah hasil itu
baik atau bahkan hasil ujian itu tidak sesuai harapan. Aku dan keluarga hanya bisa menunggu
jawaban itu saat diberitahukannya hasil ujian nasional tersebut.

Kecemasan dan rasa penasaran semakin menghampiri beberapa hari menjelang


pengumuman ujian nasional. Sambil menunggu hasil ujian aku mencari informasi tetang nilai
– nilai yang masuk disekolah negeri favorit tahun kemarin. Aku belum memikirkan sekolah
swasta yang akan aku pilih jika nilaiku nanti tidak seusai harapan.Karena orang tuaku juga
belum mengijinkan jika aku masuk sekolah swasta. Tapi hati kecilku berkata bahwa aku akan
sekolah di swasta entah dimana. Karena aku juga menyadari bahwa aku belum pintar maka
aku ingin mencoba mendaftar di sekolah swasta, supaya aku bisa lebih berprestasi dengan
saingan yang baru. Dan nantinya jika aku berprestasi lebih aku berharap bisa masuk dengan
jalur undangan di Universutas yang aku inginka. Tapi orang tuaku tetap melarang aku untuk
daftar disekolah swasta. akuAku hanya bisa berdoa memohon kepada Tuhan agar nilaiku bisa
seperti yang aku inginkan.

Hari ini adalah hari yang selama ini kutunggu, tepat tanggal 11 Juli 2016 hasil ujian
dibagikan kepada siswa yang didampingi oleh orang tuanya masing-masing. Perasaan tegang
yang sebenarya mulai terasa. Tidak lama kemudian setelah sambutan dari kepala sekolah dan
beberapa pihak, akhirnya hasil itu dibagikan.

Saat kubuka amplop yang berisi nilai itu, aku terkejut melihat nilai ujian yang tidak
sesuai dengan harapan dan targetku. Dan nilai itu jika dipikir tidak akan cukup jika
digunakan untuk masuk ke SMA favorit. Dari nilai itu aku mulai sadar bahwa selama ini aku
tidak pernah belajar, aku hanya sibuk dengan teman temanku dan sibuk bermain social
media. Tapi semua kesadaranku terlambat. Dan hal ini bisa menjadi pelajaran bagiku untuk
kedepannya agar lebih baik lagi. Jika dikatakan kesadaranku, Ibarat nasi sudah menjadbi
bubur.

Disitulah aku dan keluarga mulai cemas. Karena orang tuaku piker hasil ujian
nasionalku baik dan bisa di SMA favorit tapi ternyata berkebalikan. Aku mencari informasi
tentang pendaftaran SMA swasta. Web pertama yang kubuka ada web milik SMA Bopkri
Satu dan SMA Pangudi Luhur Jogja sekolah swasta yang kuinginkan. Di web tersebut tertulis
bahwa PPDB sudah ditutup sejak bulan lalu. Tapi aku masih berusaha mencari informasi
tentang SMA PL.

Tapi setelah melewati berbagai pertimbangan akhirnya aku dan keluarga memutuskan
untuk mencoba daftar di SMA PL Yk. Akhirnya kudatang ke SMA PL Jogja bersama ibuku.
Dan ternya ta pendaftaran masih bisa dilakukan. Aku pun segera melengkapi data data yang
harus disertakan. Dan semua data sudah lengkap dan kuserahkan kepada pihak sekolah.

Dari situlah aku belajar bahwa hati nurani sangat berpengaruh pemting pada hasil
ataupun proses yang kita jalani. Lebih baik menuruti hati nurani dengan berbagai
pertimbangan. Pilihan orang tua untuk anaknya tidak mungkin yang jelek – jelek, tetapi harus
tetap mempertimbangkan keputusan orang tua dan kata hati nurani. Tanpa memandang
rendah salah satu dari kedua hal tersebut.

GABRIELLA TAMARA SODHA

X2/15

Anda mungkin juga menyukai