Saatku duduk dibangku SMP, pasti anak anak kelas 9 sudah mulai memikirkan
dimana dia akan melanjutkan studinya nanti. Setelah ujian kujalani dan menjelang
pengumuman hasil ujian nasional disitulah perasaan tegang mulai menghampiriku. Aku dan
keluarga memikirkan bagaimana hasil ujian yang sudah kami tunggu itu. Apakah hasil itu
baik atau bahkan hasil ujian itu tidak sesuai harapan. Aku dan keluarga hanya bisa menunggu
jawaban itu saat diberitahukannya hasil ujian nasional tersebut.
Hari ini adalah hari yang selama ini kutunggu, tepat tanggal 11 Juli 2016 hasil ujian
dibagikan kepada siswa yang didampingi oleh orang tuanya masing-masing. Perasaan tegang
yang sebenarya mulai terasa. Tidak lama kemudian setelah sambutan dari kepala sekolah dan
beberapa pihak, akhirnya hasil itu dibagikan.
Saat kubuka amplop yang berisi nilai itu, aku terkejut melihat nilai ujian yang tidak
sesuai dengan harapan dan targetku. Dan nilai itu jika dipikir tidak akan cukup jika
digunakan untuk masuk ke SMA favorit. Dari nilai itu aku mulai sadar bahwa selama ini aku
tidak pernah belajar, aku hanya sibuk dengan teman temanku dan sibuk bermain social
media. Tapi semua kesadaranku terlambat. Dan hal ini bisa menjadi pelajaran bagiku untuk
kedepannya agar lebih baik lagi. Jika dikatakan kesadaranku, Ibarat nasi sudah menjadbi
bubur.
Disitulah aku dan keluarga mulai cemas. Karena orang tuaku piker hasil ujian
nasionalku baik dan bisa di SMA favorit tapi ternyata berkebalikan. Aku mencari informasi
tentang pendaftaran SMA swasta. Web pertama yang kubuka ada web milik SMA Bopkri
Satu dan SMA Pangudi Luhur Jogja sekolah swasta yang kuinginkan. Di web tersebut tertulis
bahwa PPDB sudah ditutup sejak bulan lalu. Tapi aku masih berusaha mencari informasi
tentang SMA PL.
Tapi setelah melewati berbagai pertimbangan akhirnya aku dan keluarga memutuskan
untuk mencoba daftar di SMA PL Yk. Akhirnya kudatang ke SMA PL Jogja bersama ibuku.
Dan ternya ta pendaftaran masih bisa dilakukan. Aku pun segera melengkapi data data yang
harus disertakan. Dan semua data sudah lengkap dan kuserahkan kepada pihak sekolah.
Dari situlah aku belajar bahwa hati nurani sangat berpengaruh pemting pada hasil
ataupun proses yang kita jalani. Lebih baik menuruti hati nurani dengan berbagai
pertimbangan. Pilihan orang tua untuk anaknya tidak mungkin yang jelek – jelek, tetapi harus
tetap mempertimbangkan keputusan orang tua dan kata hati nurani. Tanpa memandang
rendah salah satu dari kedua hal tersebut.
X2/15