Sejak kecil aku dikenal sebagai anak yang pemalu dan cengeng.
Orang tuaku sering memarahiku karena kedua sifatku itu. Namun saaat aku
berumur 5 tahun ayahku pergi meninggalkanku ke luar kota untuk bekerja.
Suasana rumah pun menjadi sepi hanya tinggal 3 orang saja bersama ibu
dan nenekku. Kakekku sudah meninggal dunia sejsak aku masih dalam
kandungan sehingga aku tak pernah sekalipun melihat wajahnya ataupun
sosok tubuhnya.
Saat ini aku sudah duduk di banggu kelas 5 SD, orang tuaku
menyuruhku memikirkan mau sekolah kemana. Sebenarnya aku sudah
memimpikan untuk sekola di SMP 01 Sukodono sejak dulu. Aku merasa
yakin pasti bisa masuk ke sekolah tersebut dengan pertimbangan kemarin
aku sudah mempunyai piagam penghargaan untuk ku daftarkan nanti.
Setelah beberapa hari, aku menjadi sering bermain dan jarang belajar
karena sudah punya piagam bagiku sudah tidak perlu lagi belajar nanti
juga pasti masuk ke SMP 01 sukodono. Aku terlalu menyepelekan hal hal
tersebut dan merasa sombong atas kemenangan yag kuraih kemarin.
Namun akibatnya berdampak buruk nilaiku menjadi turun drastis dari yang
biasanya aku masuk 5 besar kini hanya 10 besar. Aku merasa kaget dan
kecewa dengan hasil nilaiku itu, aku berfikir mungkin ini terjadi akibat aku
terlalu fokus pada kegiatan menari dan senam sehingga pembelajaranku
terganggu. Akhirnya kenaikan kelas 6 sudah tiba, kini aku sudah duduk
dibangku kelas 6. Pasti banyak ujian yang akan ku lewati. Aku terus
berusaha menyakinkan diriku untuk bisa melalui ini dan membuat nilaiku
naik lagi. Ujian simulasi dan try out sudah kulewati, tinggal ujian persiapan
UN. Entah kenapa aku merasa biasa saja meskipun sudah dekat persiapan
ujian nasional nya, karena sudah yakin pasti bisa masuk sekolah impianku
karena sudah memiliki piagam kemarin. Akibat dari keteledoranku
menyepelekan hasil UN dan hanya bergantung pada piagam yang kumiliki
saja. Oleh sebabnya aku jadi tak bisa lancar mengerjakan UN, padahal
sudah mengikuti les privat dari sore hingga malam hari. Dan tiba waktunya
Ujian Nasional sudah selesai tinggal menunggu hasil pengumuman. Aku
merasa sombong dan yakin nilaiku baguis karena sudah les setiap hari.
Namun ternyata tak sesuai harapan nilaiku hancur dan hanya mendapat rata
rata senilai 23,56 jauh lebih rendah dari teman termanku lainnya. Aku
kecewa karena keteledoranku sendiri menyepelekan hal hal kecil tersebut.
Penulis
Evelin feronita