Anda di halaman 1dari 12

Corak kehidupan dan hasil-hasil budaya

manusia masa praaksara Indonesia zaman

megalitikum dan logam


Zaman megalitikum adalah zaman batu besar

pengertian ini berasal dari kata mega berarti

besar dan lithos berarti batu. Pada zaman ini

manusia telah dapat memanfaatkan batu dengan

baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari

karena hal tersebut zaman itu dimanakan zaman

megalitikum.

Zaman megalitikum ini merupakan

perkembangan dari zaman neolitikum dan

zaman perunggu, yang telah mengenal

kepercayaan namun masih hanya batas

percaya terhadap nenek moyang karena

pengetahuan manusia yang telah meningkat.


Manusia Purba
Sejumlah keberagaman dari Homo

dikelompokkan menjadi kategori yang

lebih luas yaitu Manusia Purba,

berlawanan dengan manusia modern,

pada periode dimulai dari 500.000

tahun
Meganthropus Paleojavanicus merupakan

manusia purba tertua di Indonesia.

Diperkirakan Meganthropus

Paleojavanicus sudah ada sejak 1,9 juta

tahun yang lalu di wilayah Jawa.


Keadaan Alam
Zaman Pleistosen atau Plestosen yang berlangsung selama

beberapa juta tahun adalah masa terpanjang yang dilalui

manusia dalam kehidupannya.


Pada zaman ini, kondisi bumi mulai membaik, tetapi

keadaan alam masih tidak stabil.


Iklim, bentuk fisik bumi, dan berbagai faktor alam lainnya

masih terus berubah.


Oleh karena itu, kehidupan manusia pada kala Pleistosen

terpusat pada kegiatan mempertahankan diri di tengah-

tengah alam yang penuh tantangan.


Jenis manusia pada zaman megalitikum atau zaman logan
1.Meganthropus paleojavanicus (Manusia berukuran

besar dan jalannya tegak) •


2. Pithecanthropus (Manusia kera)
Pithecanthropus erectus (Manusia kera yang

jelannya tegak atau tegap).


Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera yang
berasal dari Mojokerto)
Pithecanthropus soloensis (manusia kera yang

berasal dari Solo)


Corak kehidupan zaman megalitikum
Corak kehidupan pada zaman megalitikum adalah

manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan

kebudayaan yang terbuat dari batu besar.

Contohnya tempat pemujaan untuk leluhur,

tempat tinggal, meja dan juga peti kuburan yang

terbuat dari batu.


Contohnya tempat pemujaan untuk

leluhur, tempat tinggal, meja dan juga peti

kuburan yang terbuat dari batu.


Kondisi Sosial
Masyarakat Zaman Megalitikum

mempunyai tempat tinggal tetap dan

memenuhi kebutuhan sehari-harinya

dengan bercocok tanam, beternak,

menjadi nelayan, dan membuat alat-alat

dari gerabah.
Selain itu, masyarakatnya menganut sistem

kepercayaan terhadap nenek moyang mereka.


Bentuk Kepercayaan
Kepercayaan Animisme

Masyarakat di Zaman Megalitikum

dipercaya percaya bahwa di sekitar

mereka, terdapat roh atau makhluk

halus yang melindungi mereka. Ini

menjadi salah satu alasan di balik

banyaknya penemuan batu-batu

raksasa seperti menhir atau monolit.


HasilKebudayaan
1. Menhir
Menhir adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan

untuk dan memperingati arwah nenek moyang.

2. Dolmen
Dolmen adalah meja batu yang berfungsi untuk tempat sesajian
pada saat dilaksanakan peringatan dan pemujaan kepada roh

nenek moyang.
3. Sarchopagus
Sarchopagus adalah keranda yang terbuat dari kayu dan

bentuknya seperti lesung yang dilengkapi dengan tutup.

4. Peti Mati
Peti mati atau kuburan batu dibuat dari batu besar dan masing-

masing papan batu dapat dilepas agar lebih mudah dibawa ke

pemakaman.

5. Punden
Punden merupakan bangunan yang bertingkat-tingkat
Contoh hasil kebudayaan

Dolmen Menhir Punden

Berundak
Thank you!

-Athaya Salsabila -Galang Putra Dinata


-CantikaFalisha -Tiara Dinda
-Ella Eisia Munas -Margareni Choirunnisa
kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai