Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Iman Kepada Kitab Dan Rasul”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan menambah ilmu bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 36
B. Saran ………………………………………………………………... 37
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Allah Swt. Tidak mengutus seorang Rasul tanpa mempersiapkan mereka dengan segala
perangkatnya. Salah satu perangkat tersebut wahyu Allah yang terkumpul dan dibentuk menjadi
satu kitab suci. Kitab suci tersebut memuat segala perintah, larangan, beserta aturan Allah Swt.
Yang harus menjadi pedoman hidup umat manusia. Kewajiban kita, khususnya umat Islam,
adalah yakin akan diturunkannya seluruh kitab tersebut kepada para rasul Allah tanpa membeda-
bedakannya. Satu hal penting yang juga harus menjadi titi sentral keyakinan kita bahwa seluruh
kitab suci tersebut memiliki kesamaan dasar yakni ketahuidan kepada Allah Swt.
Apakah kamu berpikir mengapa Allah Swt. Perlu mengutus seorang rasul bagi manusia?
Manusia senantiasa berselisih, mendengki, bermusuhan, dan bertikai sehingga Allah Swt.
Mengutus para rasul untuk memperbaiki kehidupan dan membimbing umat manusia menuju
jalan yang diridhai-Nya. Tugas tersebut sangat berat dan hanya hamba-hamba Allah terpilih saja
yakni para rasul yang sanggup melakukan atas izin-Nya.
A. TUJUAN PENULISAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas pertama AIK
mengenai ‘Iman kepada kitab dan rasul’ yang kemudian pembaca diharapkan lebih
memahami keimananannya agar lebih barokah.Lebih spesifik lagi, permasalahan
dalam makalah ini dapat dirinci :
Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt adalah mempercayai dan meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. Telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi
atau rasul yang berisi wahyu allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. Merupakan rukun iman yang ketiga. Umat islam
wajib percaya dan meyakini sungguh-sungguh bahwa semua kitab yan telah diturunkan Allah
Swt. Kepada para rasul-nya itu benar.
1. Qotmil (membaca saja)
2. Tartil (membaca dan memahami)
3. Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan)
Artinya, sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. saja, tetapi
harus senantiasa membaca, mempelajari, dan memahami isi kandungan kitab Allah agar kita tahu
aturan-aturan di dalamnya sehingga dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba yaktubu kitabatan kitaban) yang artinya tulisan. Arti
kitab Allah secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul dalam
satu bentuk buku.
Dalam sejarah, firman Allah SWT. ditulis dengan dua bentuk berupa suhuf dan mushaf.
Keduanya berasal dari akar kalimat yang sama, yaitu sahafa (menulis). Akan tetapi terdapat
kesamaan dan perbedaan diantara keduanya, yaitu
Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun
sebelum Al Qur’an seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT. berikut:
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya”. (QS An Nisa : 136)
Kitab-Kitab Allah
1. Kitab Taurat
Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani, yaitu “thora” yang berarti instruksi. Kitab Taurat adalah
salah satu diantara kitab-kitab Allah. Kitab suci ini diwahyukan Allah Swt. Kepada Nabi Musa
as. Nabi Musa as. Menerima Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya
beserta Bani Israil. Hal ini termaktub dalam QS. Al Isra Ayat 2 yang artinya:
“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk
bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku””
Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen, yaitu Thora, Nabin, dan Khetubin yang
terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh
orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau
berarti juga Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. diatas Bukit Tursina (Gunung Sinai).
Sepuluh Hukum tersebut berisi azas-azas keyakinan (aqidah) dan asas-asas kebaktian (syari’ah)
sebagai berikut :
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau
musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar yang
berarti “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. Kepada
kaum Bani Israil melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Daud as.
Kitab Zabur berisi tentang nasehat, puji-pujian kepada Allah, hikmah, zikir, doa, dan
seruan Allah swt. agar orang-orang Yahudi mentaati syariat yang telah diajarkan Nabi Musa a.s.
Kitab Zabur yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini mengandung kumpulan
ayat-ayat yang dianggap suci. Terdapat 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung
hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, pujian, hikmah, dan sanjungan kepada Allah
Swt.
Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. Dalam
Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
3. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. Kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat
keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia
mengesakan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada pula penjelasan, bahwa di
dalam Kitab Injil terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan
penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. Sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi
manusia. Kitab Injil sebagai mana dijelaskan dalam al-Qur’ān, bahwa Isa as. Untuk mengajarkan
tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak
menyekutukan-Nya.
Hanya saja Injil pun senasib dengan Taurat ,yakni sudah mengalami perubahan dan
penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan
catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as.
Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya
(Yohana). Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as.
Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini
sangat berbeda dengan isi Kitab Injil empat macam yang tersebut di atas.
QS.
Al Maidah 46
Artinya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya
kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah [5]: 46
Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan
tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad saw. Sedang ber-khalwat. Dengan
diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia
pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu,
Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. Untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh
umat manusia.
Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada
tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang menunaikan
haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad
saw. wafat.
QS.
Al Furqan Ayat 1
Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya,
agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan [25]: 1)
Secara keseluruhan, isi al-Qur’an meliputi hal-hal berikut:
Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam
Fungsi
Untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
Untuk menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara
Hikmah
Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk
menyampaikan risalahnya.
Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci
Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang
tertuang dalam kitab suci
Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk
meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua
larangan-Nya
Contoh Penerapan
1. Ada banyak cara untuk beriman terhadap kita-kitab suci Allah, diantaranya :
Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad
saw
Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
SUMBER : https://cerdika.com/rukun-iman/kepada-kitab-allah/
iman kepada kitab dan Rasul Allah SWT | IBS (wordpress.com)
Nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri tetapi tidak
wajib menyampaikannya kepada umatnya. Sehingga seorang rasul pasti adalah nabi, tetapi nabi
belum tentu rasul.
Artinya :
“Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi
peringatan.Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al An’am 6:48).
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”
(Q.S. An-Nisa/4:136)
Rasul Allah memiliki sifat yang sangat terpuji dan terhindar dari sifat tercela, sifat ini biasa
disebut sifat wajib rasul. Sedangkan sifat tercela yang tidak mungkin dimiliki para Rasul disebut
sifat mustahil rasul.
Nabi Nuh As
Nabi Ibrahim As
Nabi Musa As
Nabi Isa As
Nabi Muhammad SAW
Menyampaikan ajaran agama kepada manusia dan mengajak nya untuk beribadah kepada
Allah.
Menjelaskan semua permasalahan agama yang diturunkan oleh Allah.
Membimbing manusia kepada kebaikan dan menjauh dari kejahatan.
Membawa kabar gembira (surga) dan peringatan (neraka)
Memperbaiki kondisi umat manusia
Memberikan teladan yang baik (perkataan dan perbuatan)
Menegakkan syari’at Allah dan mempraktekannya di tengah-tengah umat manusia
Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat, bahwa rasul telah
menyampaikan misi yang diterima dengan jelas.
Beriman kepada Rasul bias mendatangkan manfaat. Adapun, buah iman kepada rasul adalah
selamat dunia dan akhirat sesuai firman Allah dalam Quran surat Al Fathayat 13
ٰ وم ْنلَّميُْؤ م ۢ ْنب
Arab: اللّ ِه َو َرسُوْ لِ ٖه فَاِنَّٓااَ ْعتَ ْدنَالِ ْل ٰكفِ ِر ْينَ َس ِع ْيرًاِ ِ ْ َ َ
Latin: wa mal lam yu`mimbillāhiwarasụlihī fa innāa'tadnālil-kāfirīnasa'īrā
Artinya: Dan barang siapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya
Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala.
Rasul adalah orang yang diberi wahyu berupa syari’at yang dipertahankan untuk
menyampaikan kepada kaumnya.
Adapun Rasul yang pertama adalah Nuh as dan rasul yang paling akhir adalah Muhammad saw.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah
mewahyukan kepada Nuh dan para Nabi (yang datang) sesudahnya.” (An Nisa : 163)
1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah SWT. Barang siapa
mengingkari risalah mereka, walaupun hanya seorang, maka menurut pendapat seluruh
ulama dia dikatakan kafir.
2. Mengimani orang-orang yang sudah kita kenali nama-namanya, misalnya Muhammad,
Ibrahim, Musa, Isa dan Nuh (Alaihissalam). Kelima nabi dan rasul itua dalah rasul “Ulul
Azmi”. Allah swt telah menyebut mereka dalam duat tempat dari AL Qur’an
3. Membenarkan berita-berita mereka yang benar.
4. Mengamalkan syariat orang dari mereka yang diutus kepada kita. Dia adalah nabi
terakhir Muhammad saw yang diutus Allah kepada seluruh manusia. Allah berfirman:
“Maka demi Robbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati merkea sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An Nisa 65)
SUMBER : https://www.pelajaran.co.id/2018/27/pengertian-iman-kepada-rasul-hikmah-
dan-fungsi-iman-kepada-rasul-allah.html
: https://wahdah.or.id/beriman-kepada-rasulaqidah-5/
Mengimani kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah perkara yang sangat pokok dalam
kehidupan.Betapa celakanya seorang hamba ketika tidak beriman dan tidak berpegang teguh
dengan kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla, lebih-lebih al-Qur’an sebagai kitab terakhir yang
menasakh (menghapus) kitab-kitab sebelumnya.
1. Iman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla merupakan salah satu rukun iman.
2. . Iman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sifat para nabi dan rasul serta
pengikut mereka, kaum mukminin.
3. Allah ‘azza wa jalla memuji para rasul yang telah menyampaikan risalah-risalah (kitab)
Allah ‘azza wa jalla, dan tidak menyembunyikan satu huruf pun.
4. Seorang dinilai kafir dan sesat di sisi Allah ‘azza wa jalla jika tidak mengimani kitab-
kitab Allah ‘azza wa jalla, sehingga Allah ‘azza wa jalla haramkan Jannah atas mereka.
5. Beriman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sebab keselamatan di dunia dan
di akhirat. Sebaliknya, kufur kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sebab azab
dan kebinasaan.
6. Keimanan kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla memiliki buah yang sangat banyak
yang akan dipetik bagi mereka yang mengimaninya di samping keutamaan-keutamaan
yang telah disebut di atas.
SUMBER : https://asysyariah.com/urgensi-iman-kepada-kitab-kitab-allah/
1. Mencintai Rasul
2. Patuh
3. Ittiba' (Mengikuti)
4. Meneladani Sikap
5. Memuliakan dan Menghormati Bershalawat Kepadanya
1. .Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan dari
para rasul.
2. Meyakini kebenaran isinya.
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya."
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya
(yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:
“Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-
Anbiya: 25).
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan : “Sembahlah
Allah saja dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36)
3. Membawa Rahmat
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-
Anbiya: 107).
“Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi
peringatan …” (QS. Al-An’am: 48)
SUMBER : https://www.islampos.com/inilah-tugas-tugas-rasul-saat-diutus-ke-dunia-196022/
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran
Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT,
wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-
kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT
sendiri.
Saran
Demikianlah makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua, penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka penulis mengharap kankritikan yang dapat
mendukung yang lebih baiknya di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
https://cerdika.com/rukun-iman/kepada-kitab-allah/
https://syamsul671.wordpress.com/iman-kepada-kitab-dan-rasul-allah-swt/
https://www.pelajaran.co.id/2018/27/pengertian-iman-kepada-rasul-hikmah-dan-fungsi-
iman-kepada-rasul-allah.html
https://wahdah.or.id/beriman-kepada-rasulaqidah-5/
https://asysyariah.com/urgensi-iman-kepada-kitab-kitab-allah/
https://slideplayer.info/slide/13116262/