A. PENDAHULUAN 1. Identitas Buku Judul : Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru Penulis : Drs. M.E. Duyverman Cetakan : 17 Penerbit : BPK Gunung Mulia Tahun Terbit : 2009 Jumlah Halaman : 245 Halaman Ketebalan Buku : 21 Cm 2. Tujuan Penulisan Tujuan dari buku ini ditulis untuk memperlihatkan kepada kita apa makna Pembimbing itu dalam kehidupan kita yang konkret. Dan tetap mengingatkan kita bahwa juga dalam lapangan ini kita adalah musafir, “karena pengetahuan kita belum sempurna”. Tetapi, bersyukur karena Tuhan selalu ada bersama kita! 3. Keunggulan Buku Isi Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru membahas untuk perlunya diketahui lebih dulu tentang dasar kitab-kitab (Ilmu Salinan), lalu tentang seluk-beluk setiap kitab tersendiri (Pembimbing Khusus), barulah dapat di tuturkan tentang pembentukan Perjanjian Baru seluruhnya. B. Rangkuman Gagasan Utama Bagian pendahuluan berbicara bahwa dalam perkembangan ilmu teologi, lambat sekali berkembang apa yang sekarang lazim disebut “ilmu pembimbing” yang menjadi suatu cabang penyelidikan yang tersendiri. Dan boleh dikatakan bahwa barulah pada abad ke-19 ini berkembang. Tetapi pada waktu itu perkembangannya juga sangat pesat dan begitu dipentingkan. Selanjutnya, dibicarakan juga dengan singkat sebab maksud ilmu pembimbing terutama penyelidikan Alkitab yang dalam praktiknya, tuga sini dibagi lagi atas dua bagian besar, yakni : yang pertama, Pembimbing Khusus (special introduction) dalam bagian ini diperiksa seluk-beluk semua kitab satu persatu. Selanjutnya, pembimbing Khusus mencakup Pembagian Perjanjian Baru. Seperti kita ketahui, Perjanjian Baru tidak terdiri atas sebuah kitab saja, tetapi atas sejumlah 27 buah karangan yang berlainan sifatnya. Keseluruhan itu terbagi atas empat golongan yang besar yakni : Injil-injil dan Kisah Para Rasul; Ke-13 Surat Paulus dan Surat Ibrani; Ke-7 Surat Am dan Wahyu. dan yang kedua Pembimbing Umum (general introduction) dalam bagian ini menekankan mengenai Perjanjian Baru seluruhnya dan dalam bagian ini pula mempunyai dua ranting, yakni : Ilmu Salinan (textual criticism) yakni pemeriksaan salinan-salinan lama dari Perjanjian Baru untuk menentukan bunyi nas yang agaknya paling mendekati bunyi nas yang semula, yang sejati. Selanjutnya, Kanon yakni pemeriksaan dengan cara bagaimana Perjanjian Baru itu secara bertahap diakui gereja selaku firman Allah. Ilmu Salinan ini sudah berkembang menjadi ranting yang menuntut pengetahuan dan kecakapan yang sangat khusus dan dalam. Salinan sendiri biasa dibedakan menurut bahan dan tulisan yang mula-mula sampai kira-kira abad ke-4. Adapun perbedaan menurut tulisan yakni: mula-mula sampai kira-kira abad ke-10 orang biasa menulis dengan huruf-huruf besar, dan itulah sebabnya salinan dari zaman ini disebut salinan Majuskel. Majuskel itu biasa diberi tanda dengan huruf besar aksara Romawi dan Ibrani. Kira-kira abad ke-9 digunakanlah semacam tulisan lain yang lebih kecil dan yang lebih berhubungan; karena itu salinan ini disebut salinan Minuskel. C. EVALUASI KRITIS DAN REKOMENDASI a. Tata Bahasa Buku : tata bahasa buku Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru ini, belum menggunakan tata bahasa yang baik dan baku. Masih sangat perlu melakukan perbaikan-perbaikan tata bahasa sehingga para membaca mudah untuk memahami dan mengerti isi buku. b. Struktur Buku : Buku ini terdiri dari beberapa bagian, yakni : 1) Cover yang berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun diterbit, dan percetakan. 2) Pendahuluan yang berisi penjelasan manfaat buku, ucapan terimakasih penulis dan daftar isi. 3) Isi yang terdiri dari 4 Bab. Bab 1 membahas Ilmu Pembimbing; Bab 2 membahas Ilmu Salinan; Bab 3 membahas Pembimbing Khusus dan Bab 4 membahasa Kanon. Kemudian penutup yang berisi Penanggalan Perjanjian Baru dan Daftar Ayat-ayat. c. Teori dalam buku : Tidak ada d. Saran/Masukan : saran saya untuk penulis yaitu sekiranya penulis terus melakukan perbaikan-perbaikan teknis sehubungan dengan perbaikan tata bahasa dan tata letak pada kata atau kalimat. Sehingga para pembaca tetap merasakan manfaat dari buku ini.