Kelas: 8A Nomor absen: 28 1. Ciri ciri Allah: - Allah mencintai manusia - Allah mahatau - Allah mahakuasa - Allah maha mulia - Allah bersifat kekal dan abadi
2. Dimensi kemanusiaan Yesus:
- Yesus dilahirkan sama persis dengan manusia - Memiliki jenis kelamin (Yesus) - Memiliki keluarga - Tinggal dalam keluarga - Berbicara dan bertindak selayaknya manusia - Yesus bisa sakit, kecewa, marah, lapar, dan lelah
3. Tujuan Allah menjelma menjadi manusia:
Karena Allah mencintai manusia maka Allah turun ke dunia lalu menyapa manusia dengan cara manusia, serta hidup dan berbela rasa dengan manusia, rela menderita agar manusia kembali ke sang pencipta yaitu Allah sendiri
4. Dimensi keAllahan Yesus:
Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas- Nya. Lalu terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" 5. Makna dari perumpamaan Harta yang berharga dan Mutiara yang terpendam: Perlambangan tentang kerajaan Sorga yang berharga namun terpendam, karena tidak semua orang menyadari kehadiran kerajaan Sorga dan hanya orang yang mau menggali dan mencari saja yang dapat menemukannya
6. Tujuan Yesus mewartakan Kerajaan Allah dengan
menggunakan perumpamaan: Karena dengan adanya perumpamaan diharapkan para pendengar mampu dan mudah menangkap pesan pokok yang ingin disampaikan karena sesuai dengan situasi masing masing pribadi dan tidak ada kesan “menggurui”. Dengan perumpamaan diharapkan pewartaan Kerajaan Allah lebih mudah dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
7. Makna benih yang jatuh di tanah yang subur dan
menghasilkan buah berlipat: Benih yang jatuh di tanah yang subur berarti orang yang mendengarkan firman Allah, menghayatinya dengan sungguh- sungguh, dan menerapkan dalam hidup mereka, sehingga mereka menjadi pribadi yang membawa berkat keselamatan bagi sesama dan sukacita bagi diri sendiri
8. Makna perumpamaan tentang “pukat”:
Mengajarkan tentang sorga, neraka, dan akhir zaman
9. Tujuan Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui mukjizat
dan tindakan: Yesus mewartakan Kerajaan Allah tidak hanya dengan kata- kata, melainkan dengan tindakan dan perbuatan nyata. Tindakan Yesus untuk menghadirkan Kerajaan Allah itu penuh kuasa demi keselamatan dan kebahagiaan manusia. Hal ini terlihat dari berbagai mukjizat yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan karya penyelamatan tersebut. Dengan mengadakan mukjizat dalam berbagai peristiwa itulah, Yesus menghadirkan Kerajaan Allah. Yesus sungguh Mesias yang dinantikan. Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi la sendirilah Kabar Gembira, “Injil”. Melalui mukjizat dan tindakan, Yesus menghadirkan keselamatan, bagi semua orang.
10. Contoh tindakan Yesus dalam mewartakan Kerajaan
Allah: - Yesus meredakan angin ribut - Yesus membangkitkan Lazarus - Yesus memberi makan 5000 orang - Yesus mengusir roh jahat - Yesus mengubah roti air menjadi anggur
11. Contoh tindakan remaja di sekolah sebagai bentuk
mewartakan Kerajaan Allah: - Mengampuni teman yang salah dan meminta maaf ke kita - Membantu teman yang sedang kesulitan - Berbuat baik kepada siapa saja - Rajin ke gereja dan rajin berdoa - Tidak menyimpan dendam terhadap sesama
12. Menyimpulkan reaksi para murid terhadap panggilan
Yesus: Mereka langsung meninggalkan segala hal yang ada di sana dan segala hal yang sedang mereka lakukan lalu langsung mengikuti Yesus
13. Syarat-syarat mengikuti Yesus dalam Matius 16:24-28:
- Menyangkal dirinya - Memikul salib - Mengikuti Yesus
14. Arti menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Aku
sebagai syarat untuk mengikuti Yesus: - Menyangkal diri artinya berusaha untuk melepaskan diri dari sikap egoisme, konsumerisme, pesta pora serta segala kesenangan duniawi. Menjadi murid Yesus berarti kita berani untuk mempertaruhkan seluruh jiwa raga kita bahkan harta kita dan mempersembahkan seluruh kehidupan kita hanya untuk Yesus - Memikul salib berarti kita menapaki jalan penderitaan, kehinaan dan kematian bersama Yesus. Menjadi pengikut Yesus harus rela menderita, dicemooh, ditolak bahkan mati. - Mengikuti Yesus maksudnya adalah mengikuti dia. Orang yang bisa mengikuti Yesus hanyalah mereka yang mampu menyangkal diri dan memikul salib.
15. Makna Yesus memanggil para murid:
Yesus memberi tahu mereka bahwa jika mereka mengikuti-Nya, mereka akan menjala sesuatu yang bahkan lebih baik daripada ikan. Mereka akan menjadi penjala manusia.
16. Contoh tindakan menyangkal diri dalam hidup sehari-
hari: - Menyadari bahwa Tuhan lebih tinggi-mulia dari manusia. - Menyadari bahwa kehendak Tuhan tidak selalu sama dengan kehendak manusia. - Mengetahui bahwa rencana Tuhan selalu bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya. - Mengenal diri sendiri sebagai manusia yang hanya debu tanah dan penuh dosa di hadapan Tuhan. - Berpuasa. - Menerima kenyataan apa adanya.
17. Tugas utama perutusan murid murid Yesus (Matius,
28:16-20): Amanat ini dimulai dengan sebuah perintah : “Pergilah”. Kata pergilah mengandung perintah sekaligus pengutusan. Pergi berarti bergerak, tidak pasif, tidak diam di tempat. Kita diutus untuk menjadi orang Kristen yang aktif, yang dinamis. Misi Gereja adalah misi untuk pergi, bukan misi untuk mengurus diri sendiri, menghebatkan jemaat ke dalam lalu lupa dengan keadaan sekitar. Misi Gereja bukan hanya misi ke dalam untuk diri sendiri tapi juga misi keluar untuk menjadi garam dan terang bagi dunia.
Misi Gereja adalah misi yang bertujuan untuk “menjadikan
murid”. Sasarannya adalah segala bangsa, bukan hanya bangsa Israel saja tapi semua orang dari segala bangsa. Menjadikan murid merupakan konsep sentral Injil Matius. Menjadi murid berarti mengikuti dan melakukan perkataan Yesus. Memiliki gaya hidup Yesus Kristus yaitu gaya hidup mengasihi, setia dan taat meskipun menderita. Murid yang kemanapun dan dimanapun harus memiliki gaya hidup sang Guru.
“Baptislah dan Ajarlah”. Membaptis dan mengajar adalah isi
dari Misi Gereja. Sekali lagi membaptis dan mengajar yang dimaksud bukanlah pertama-tama untuk menjadikan seseorang beragama Kristen. Tetapi membaptis dan mengajar adalah dalam rangka “menjadi murid”.
18. Makna tugas perutusan Yesus (Lukas 10:3):
Mereka diutus seperti anak domba di tengah tengah serigala. Artinya tugas memberitakan Injil di tengah tengah dunia ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena akan ada banyak sekali tekanan, penolakan, penderitaan, dan bahkan aniaya. Kita pun harus siap dengan segala resikonya karena kita berada dalam ancaman dan bahaya yang sewaktu waktu bisa datang
19. Contoh tugas perutusan sebagai murid Yesus dalam
hidup sehari-hari di lingkungan sekolah: - Saling mengasihi - Saling menghormati kepada agama lain - Saling membantu - Rajin beribadah - Aktif di lingkungan paroki : menjadi misdinar, anggota koor, dirigen, lektor, dan pemazmur. - Aktif dalam karya pelayanan sosial.
20. Jaminan yang diberikan Yesus kepada para murid:
Yesus menjanjikan kerajaan Sorga bagi yang percaya dan mengikuti dia
21. Menjelaskan maksud Yesus melarang para murid
membawa bekal, pundi-pundi dan kasut selama menjalankan perutusan: Karena saat Yesus mengingatkan murid perihal pengutusan pertama, Yesus mengutus mereka tanpa bekal, tanpa pundi- pundi, dan tanpa sandal. Namun, pada pengutusan pertama itu mereka tak kekurangan apapun, namun banyak orang sakit disembuhkan, roh jahat diusir dan memberikan kelegaan bagi banyak orang. Mereka bisa melakukan banyak hal dengan tidak membebani diri dalam berbagai hal bekal, pundi-pundi, dan sandal dan tetap tidak kekurangan. Hal inilah yang diingatkan Yesus, bagaimana mereka mewartakan Kerajaan Allah tidak perlu kuatir tentang bekal dan fasilitas karena Tuhan menyertai dan mencukupkan apa yang mereka butuhkan. Tuhan telah menyediakan segala sesuatu dan bahkan mendahului mereka dalam perjalanan mereka. Maka jangan pikirkan apa yang menjadi bekal, apa yang menjadi pundi-pundi atau kelengkapan lainnya dalam melakukan pemberitaan Injil. Tuhan telah menyediakannya.
22. Makna penderitaan bagi kehidupan manusia saat ini:
Sesuatu yang menyusahkan yang ditanggung dalam hati.
23. Perayaan Minggu Palma dalam gereja katolik:
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi gereja Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah.
24. Peristiwa penting yang dialami Yesus sebelum menderita
dan wafat di kayu salib: 1. Sebelum menderita sengsara, Yesus menyuruh para murid- Nya untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bersama. 2. Setelah mengadakan Perjamuan Paskah, Yesus ditemani para murid-Nya pergi ke Taman Zaitun untuk berdoa.
25. Sikap positif dalam menghadapi penderitaan sebagai
murid Yesus: - Merasa Optimis bahwa setiap Cobaan pasti ada jalan keluarnya - Selalu Sabar - Selalu ingat Yesus - Berserah diri kepada Yesus
26. Contoh tindakan Yesus dalam menghadapi penderitaan:
- Selalu sabar - Berserah kepada Tuhan - Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan - Mendoakan mereka yang mengkhianati dan menganiaya Yesus 27. Makna kebangkitan Yesus bagi kehidupan seorang pelajar: Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Yesus telah mengalahkan kematian dan dosa-dosa seluruh umat manusia yang ditanggung olehnya
28. Bukti kebangkitan Yesus dalam Matius 28:1-10:
- Para saksi yang bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus - Kubur kosong dan tubuh Yesus Kristus yang hilang - Kehidupan murid-murid yang mengalami transformasi - Lahirnya Gereja Kristian
29. Arti perayaan Paskah yang dirayakan oleh umat
Kristiani: Paskah merupakan tiga hari setelah kematian Yesus Kristus di kayu salib. Dengan kata lain, kebangkitan Yesus Kristus berarti kehidupan kekal yang diberikan kepada umat manusia yang percaya
30. Maksud perayaan peristiwa Pentakosta:
Peringatan akan peristiwa pencurahan Roh Kudus atas para rasul. Dalam bahasa Yunani, ‘pentakosta’ berarti hari kelima puluh. Pentakosta dirayakan 50 hari setelah kebangkitan Yesus. Ia menyebut Roh Kudus sebagai penolong.
31. Seorang penolong yang dijanjikan Yesus menurut
Yohanes 14:16: Roh Kudus
32. Peran Roh Kudus menurut kisah para rasul 2:1-4:
Peran Roh Kudus sesuai dengan bacaan teks Kitab Suci Kisah Para Rasul 2:1-4, yaitu membuat mereka berani bersaksi. Selain itu, Roh Kudus juga menyatukan satu sama lain. Mereka paham apa yang diucapkan Para Rasul, terutama Petrus, karena mereka mendengar bahwa Petrus berbicara dengan bahasa mereka masing-masing
33. Peran Roh Kudus sebagai pemersatu dalam liturgi
Gereja: Peranan Roh Kudus dalam Gereja adalah sebagai pemersatu gereja. Karna pada saat Tuhan Yesus naik Ke Surga,ia tidak ingin para muridnya kehilangan pegangan atau arah,maka dari itu ia mengutus roh kudusnya dalam hari pentakosta dimana semua murid Yesus Di persatukan di dalam sebuah rumah
34. Peran Roh Kudus dalam Gereja di bidang Koinonia
(persekutuan) dan Diakonia (Pelayanan): - Koinonia: Gereja sebagai Koinonia adalah tubuh Kristus. Di dalam tubuh Kristus, semua orang menjadi satu, dan satu di dalam semua oleh Kristus (1 Kor.12:26). Persekutuan koinonia itu dialaskan atas dasar Firman Allah, Baptisan dan Perjamuan Kudus. Dengan dasar itu pulalah anggota gereja saling memperdulikan dan dikumpulkan bersama dalam Perjamuan Kudus sebagai komunitas yang kudus secara nyata. Persekutuan koinonia itu bukan hanya merupakan perkumpulan begitu saja, melainkan persekutuan yang bersifat soteriologis (keselamatan). Oleh Roh Kudus, gereja bergerak dinamis menuju akhir, yaitu penggenapan Hari Tuhan (parusia) - Diakonia: Pemberitaan dan kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan atau pelayanan diakonia. Perlu kita ingat, ada kalanya suara perbuatan lebih nyaring gaungnya dari pada perkataan. Dengan tindakan maka Injil juga dapat diberitakan dan di dengar oleh orang-orang tuli
35. Tindakan di sekolah yang disemangati oleh Roh Kudus:
- Membela kebenaran - Rajin beribadah - Berbuat hal-hal yang dikehendaki oleh Maha Kuasa - Menghindari perbuatan yang dilarang oleh Allah - Berpengharapan
36. Peran Roh Kudus bagi Gereja sekarang:
- Roh Kudus Mengendalikan Karunia Ibadah Gereja Semua karunia oleh Roh Kudus dalam ibadah di gereja tidak akan pernah dibiarkan begitu saja dan terdapat peranan Roh Kudus didalamnya sehingga membuat segala karunia roh dalam ibadah akan mendatangkan damai sejahtera dan kemuliaan untuk Allah yakni karunia berlangsung untuk membangun dan tidak mempermalukan serta menghancurkan iman seseorang.
Para nabi yang sudah diberi wewenang untuk koreksi dan
prediksi juga harus melewati ujian dan harus berlangsung secara teratur serta sopan. Berikutnya, kita juga harus menundukan diri pada Tuhan serta sesama terutama pada pemimpin supaya tidak terjadi kekacauan dan harus berlangsung di bawah otoritas firman Tuhan serta pemimpin rohani.
- Roh Kudus Menghadirkan Kristus Secara Sakramental
Roh kudus juga memiliki peranan dengan kuasa-Nya dalam menghadirkan Kristus secara sakramental di dalam gereja terutama saat Ekaristi Kudus sehingga gereja bisa tetap hidup, berkarya dan terus tumbuh hingga nanti akhir jaman.
- Roh Kudus Memberi Kehidupan Baru
Roh Kudus juga memberikan kehidupan baru untuk semua umat beriman, sebab secara tidak terputus selalu bertobat dan menyesal atas dosa sehingga pertobatan yang dilakukan secara terus menerus ini akan membuat umat menjadi lebih dewasa dalam iman dan terus menggerakannya untuk berbuat kasih serta kebaikan bagi sesama.
- Roh Kudus Sebagai Pemersatu gereja
Peranan Roh Kudus dalam Gereja, Roh Kudus juga berperan lewat para penerus rasul demi mempersatukan Gereja-Nya dan ini bisa dibuktikan dengan adanya kesatuan seperti Gereja Katolik di bawah pimpinan Paus. Sebagai penerus dari Rasul Petrus, Paus mengajarkan kesatuan pengajaran yang hanya bersumber dari ajaran Kristus dan para rasul. Dengan melalui pengajaran pada penerus rasul inilah, Roh Kudus hadir untuk memberikan bimbingan Gereja sampai pada kepenuhan segala kebenaran.
- Roh Kudus Mempersatukan Umat Dalam Tubuh Kristus
Dengan adanya kuasa dari Roh Kudus, maka semua umat yang menjalani peran berbeda setiap orangnya ini akan dipersatukan dalam satu Tubuh Kristus. Roh Kudus berperan untuk mempersatukan semua umat dengan Kristus dan dengan persatuan bersama Kristus ini maka Roh Kudus juga akan mempersatukan umat beriman yang satu dengan yang lainnya. Sebab persatuan antara mereka dengan Kristus yang satu dan sama.
- Roh Kudus Mendorong Gereja Untuk Melayani
Dengan kuasa Roh Kudus, maka gereja bisa semakin terdorong untuk selalu melayani masyarakat. Ini terjadi karena rahmat yang Allah berikan diterima gereja lewat kesatuan dengan Kristus yang kemudian menjadikan terang untuk menyinari segala bangsa dan juga masyarakat sekitarnya.
- Roh Kudus Mendampingi Gereja
Peranan Roh Kudus dalam Gereja, Roh Kudus juga memiliki peranan penting dalam mendampingi gereja sehingga gereja yang merupakan persekutuan bisa tetap hidup dan terus berkarya. Karya gereja ini bisa dirasakan oleh semua umat sampai sekarang seperti contohnya pelayanan pendidikan lewat sekolah, pewartaan dengan pengajaran atau kotbah, karya liturgia seperti Perayaan Ekaristi dan ibadat dan berbagai karya lainnya.
- Roh Kudus Memampukan Kita Untuk Diakonia
Roh Kudus juga berperan sehingga kita bisa melaksanakan tugas pelayanan atau diakonia. Yesus sendiri adalah raja namun Ia mau menjadi pelayan, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”( Markus 10: 45 ). Untuk melayani, maka kita memerlukan sikap rela berkorban dan tanpa mengenal pamrih. Dengan kekuatan dari Roh Kudus, maka umat akan mampu bertindak berdasarkan kasih tersebut tanpa mengenal pamrih.
- Roh Kudus Mendorong Persekutuan Kokoh
Roh Kudus jugalah yang sudah menggerakan serta mendorong umat untuk semakin membangun persekutuan yang kokoh di dalam gereja. Dilihat dari cara hidup jemaat perdana, maka bisa kita jadikan contoh bagaimana cara membuat agar persekutuan gereja bisa tetap kokoh. Keadaan di era ini menuntut kita yang merupakan anggota gereja untuk semakin berupaya sekuat tenaga dalam persekutuan gereja. Dengan ini, maka dibutuhkan sikap saling membantu dan memperhatikan setiap anggota gereja yang membutuhkan.
- Roh Kudus Menguduskan Kegiatan Liturgi
Peranan Roh Kudus di dalam gereja selanjutnya adalah mendorong kita sebagai umat beriman untuk saling menguduskan lewat kegiatan liturgi. Roh Kudus akan selalu membimbing semua umat untuk mencari dan menemukan kekudusan sehingga gereja bisa ikut menjadi kudus karena karya dari Roh Kudus tersebut. Di dalam kehidupan sebagai umat gereja yang beriman, kegiatan saling menguduskan ini bisa dilakukan dengan cara di bidang liturgi. Sebagai contoh kegiatan liturgi adalah Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda, Koor gereja, Ibadat Jalan Salib dan berbagai kegiatan liturgi lainnya. Roh Kudus akan berperan untuk mendorong setiap umat yang beriman untuk ikut dalam kegiatan liturgi gereja.
37. Kesaksian Petrus menurut Kis 2:22-24:
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu
38. Karya Roh Kudus melalui Para Rasul:
Karya Roh Kudus melalui Para Rasul, yaitu Rasul Paulus mengajarkan bahwa seorang pengikut Kristus haruslah dapat dikenali melalui buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Orang-orang juga percaya bahwa Roh Kudus jugalah yang memberikan karunia-karunia (kemampuan) khusus kepada orang Kristen, yang antara lain meliputi karunia-karunia karismatik seperti nubuat, berbahasa Roh, menyembuhkan, dan pengetahuan.
39. Karunia Roh Kudus bagi seorang pelajar agar mudah
memahami pelajaran: Juruselamat menjanjikan bahwa Roh Kudus akan mengajarkan kepada kita segala hal dan mendatangkan segala hal ke dalam ingatan kita (lihat Yohanes 14:26). Bagian dari tanggung jawab kita sebagai pembelajar Injil adalah untuk mencari kerekanan Roh Kudus untuk mengilhami kita sewaktu kita menelaah Injil— di kelas, dalam penelaahan pribadi kita, dan dalam lingkup Injil lainnya. Belajar melalui Roh meliputi berdoa memohon pengaruh-Nya dan mendengarkan dorongan untuk menerangi pemahaman kita (lihat Alma 32:28).
40. Peran Roh Kudus bagi orang di zaman sekarang:
Roh Kudus membebaskan orang percaya dari ikatan dosa, Roh Kudus menguduskan orang percaya, Roh Kudus memenuhkan orang percaya, dan Roh Kudus memimpin kepada seluruh kebenaran. Ketiga, Roh Kudus menguatkan orang percaya: Ia menjadi jaminan bagi orang percaya, Ia juga turut berdoa bagi orang percaya