Anda di halaman 1dari 2

ANTARA PENGETAHUAN DAN KASIH

(MARKUS 1:21-28)

Yesus dalam rumah ibadat di Kapernaum

21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan
mengajar.

22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak
seperti ahli-ahli Taurat.

23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:

24 "Apa urusan-Mu dengan kami, a hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku
tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah. "

25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya! "

26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari
padanya.

27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia
berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya ."

28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.

Kapernaum, saat zaman Yesus hidup merupakan sebuah kota industri yang paling ramai di sekitar Danau
Galilea. Secara geografis, Kapernaum terletak di di perbukitan sisi barat laut danau (yang sekarang dikenal sebagai
daerah Tell Hum).

Asal kata dari Kapernaum sendiri adalah dari bahasa Yunani yaitu Kepar Nahum dalam bahasa Ibrani yang
artinya Desa Nahum. Kota ini di sebut juga sebagai kota komersil di zaman tersebut, Kapernaum juga memiliki
peran penting dalam sistem perekonomian di Isreal. Biasanya kota itu menjadi tempat persinggahan para
pedagang dalam rute perdagangan internasional dari Mesir menuju Palestina, Syria dan Mesopotamia.

Kapernaum bisa jadi dianggap rumah keduanya Yesus, karena di sana Yesus memilih murid-murid-Nya yakni
Petrus, Andreas, dan Matius dan melakukan banyak mukjizat di sana. Disebut dalam Perjanjian Baru: dalam Injil
Lukas dilaporkan bahwa tempat ini merupakan rumah dari sejumlah murid Yesus: Petrus, Andreas, Yakobus,
dan Yohanes, dan juga pemungut cukai Matius. Dalam Injil Matius (Matius 4:13) tempat ini merupakan
rumah Yesus. Menurut Lukas 4:31-44, Yesus mengajar dalam sebuah sinagoge di Kapernaum pada hari Sabat. Di
Kapernaum Yesus juga menyembuhkan seorang pria yang kemasukan roh jahat dan menyembuhkan demam ibu
mertua Simon Petrus.

Dalam Markus 1:21-28,mengajak kita untuk melihat otoritas yang dimiliki Tuhan Yesus dibandingkan
dengan otoritas yang dimiliki para ahli Taurat maupun para pengajar sebelum-sebelumnya. Tuhan Yesus mengajar
dengan otoritas-Nya sendiri, dan firman yang disampaikan-Nya memiliki kuasa untuk mengubah hati dan
kehidupan orang-orang lain. Orang-orang itu semakin takjub pada saat menyaksikan bahwa roh jahatpun taat
pada perkataan-Nya. Pada waktu di dalam rumah ibadat tersebut ada seorang yang kerasukan roh jahat. Atas
kendali roh jahat yang ada di dalamnya, orang itu berteriak-teriak. Maka dalam hal ini, kita pun dapat melihat
bahwa roh jahat itu mengetahui identitas Yesus yang sebenarnya, yang membuat mereka begitu ketakutan.
Sewaktu Yesus menghardiknya, maka roh jahat itu keluar dari tubuh orang tersebut.

Meskipun beberapa di antara kita mungkin memiliki pemaknaan yang berbeda atas apa yang dilakukan
Yesus berdasarkan cerita Markus, tetapi pada dasarnya peristiwa pengusiran roh jahat itu bukanlah peristiwa
demonstrasi dalam rangka membandingkan siapa yang terbaik di antara Tuhan Yesus ataukah ahli Taurat. Apa
yang dilakukan Yesus sebenarnya adalah upaya untuk meyakinkan orang-orang tentang otoritas yang dimiliki-Nya.
Nyatanya Tuhan Yesus memiliki otoritas yang lebih dibandingkan dengan otoritas yang dimiliki oleh para ahli
Taurat yang berbatas pada posisi dan kedudukan mereka dalam agama Yahudi.
Kemampuan yang ada dalam diri Yesus menarik perhatian dan minat orang-orang banyak untuk mencari
Dia, untuk datang dan menemui-Nya. Mereka datang untuk menanggapi kabar gembira yang diwartakan oleh
Yesus dengan mendengarkan pengajaran-Nya dan untuk disembuhkan oleh-Nya. Hal ini menunjukan bahwa
orang-orang banyak itu datang karena tertarik dengan kabar yang telah tersiar tentang Yesus, juga karena mereka
ingin memperoleh keselamatan, mereka membuka diri dan hati, membiarkan sabda Yesus masuk ke dalam diri
mereka dan membiarkan diri disembuhkan oleh Yesus. Orang-orang yang sakit dan yang kerasukan roh-roh
merupakan gambaran ketidaksempurnaan manusia. Ketidaksempurnaan manusia disebabkan oleh kuasa jahat
yang membelenggu dirinya. Kuasa jahat ini menguasai mereka sehingga mereka menjadi orang-orang yang malang
dan menderita. Dalam keadaan demikian, mereka berusaha mencari keselamatan. Mereka datang dari daerah
mereka masing-masing, entah itu kota yang terkenal sebagai kota suci maupun kota yang dikenal sebagai kota
orang kafir. Dan keselamatan itu mereka temukan dalam diri Yesus.

Terkadang kita disibukkan dengan rutinitas duniawi kita untuk memenuhi kebutuhan lahiriah kita. Bahkan
tidak sedikit orang yang sibuk mengejar apa yang dinamakan dengan kekayaan, jabatan, kesuksesan, popularitas
dan sebagainya, hingga melupakan hal terpenting dalam hidupnya, yakni Tuhan. Sebaliknya, tidak sedikit juga
orang yang mengimani Tuhan, berbicara tentang Tuhan dan mewartakan Tuhan namun tidak mengamalkannya
dalam hidup sehari-hari. Kita harus mendamaikan kedua hal ini, yakni mendengarkan firman Tuhan dan
melaksanakannya dalam perbuatan kasih kepada sesama. Dengan mendengarkan Firman Tuhan dan
melaksanakannya, kita dapat menciptakan dunia yang damai dan aman untuk didiami.

Kita telah belajar bagaimana Yesus mengajarkan kebaikan dan melakukan kebaikan itu dengan
menyelamatkan orang yang kerasukan setan dan menyembuhkan orang-orang yang sakit lainnya. Dengan itu kita
dapat melihat bahwa di satu pihak Tuhan Yesus telah menyatakan kuasa-Nya yang besar atas kehidupan kita, di
lain pihak Ia menunjukkan teladan kepada kita tentang kehidupan yang sejati.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, kita dipanggil untuk membuka diri dengan memberikan otoritas
penuh kepada Tuhan atas kehidupan kita. Kita harus menjadi pribadi yang rendah hati dengan terbuka untuk
dibimbing dan dituntun oleh kuasa Tuhan. Kita harus selalu siap membuka diri untuk dibaharui dan dibentuk oleh
kuasa Tuhan. Dengan membuka diri untuk dituntun oleh kekuatan Tuhan, kita akan dimampukan untuk melawan
berbagai pengaruh buruk dari roh jahat yang kerap hadir di dalam kehidupan kita.Selain itu kita dipanggil untuk
belajar dari Yesus, dengan mendengarkan sabda-Nya dan melaksanakan sabda itu dalam tindakan kasih kepada
sesama di kehidupan sehari-hari. Rasul Yakobus mengatakan “Iman tanpa perbuatan adalah mati.” Kata-kata ini
mengundang kita untuk menjadi seperti Kristus yang menunjukkan karya cinta-Nya dalam menyelamatkan
manusia, bukan hanya dengan mengajarkan kabar gembira, melainkan juga dengan menjadikan diri-Nya sebagai
kabar gembira bagi sesama manusia. Amin.

Anda mungkin juga menyukai