Anda di halaman 1dari 4

Benedict Artika Sari Asmin – XMIPA3 - 06

A. Pengetahuan
1. Berilah contoh kasus pelanggaran terhadap martabat perempuan yang sering terjadi
dalam masyarakat kita ? Jelaskan faktor penyebabnya !!! ( 2 contoh dan faktor
penyebabnya)

a. perempuan harus mengurus rumah tangga.


Masih kuatnya paham patriakhi yang akhirnya menciptakan stereotip perempuan di dalam
masyarakat baik muncul dalam eksploitasi media maupun tradisi atau adat  tertentu
Budaya patriarkhi memandang bahwa garis keturunan anak  di tentukan oleh garis dari ayah,
maka semua pranata sosial tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan ini.
Paham ini begitu kuatnya mempengaruhi budaya nmasyarakat hingga pada kebijakan  dan
status sosial. 

b. penyerangan fisik atau non fisik terhadap perempuan.


Laki-laki mengaggap mereka kuat sehingga dapat menindas perempuan. Kurangnya
Pendidikan agama dan formal serta lingkungannya bisa menjadi faktor penyebab.

2. Kemukakan pendapat anda terhadap pernyataan bahwa laki-laki itu lebih hebat dari pada
perempuan !!!

Pernyataan itu tidak selalu benar, memang jika dilihat dari segi fisik, umumnya laki-laki
lebih kuat dari perempuan. Perempuan kadang bisa lebih hebat dalam hal ketekunan,
kesabaran, dan ketelitian. Dalam bidang sosial kemasyarakatan  perempuan lebih berperan
sebagai pelaksana dari pada pengambil keputusan , penentu program, atau struktus sosial di
dalam lembaga perusahaan atau kelompok. Jadi pernyataan itu tidak bisa digeneralisir,
karena kehebatan sesorang tidak dilihat dari jenis kelamin.

3. Berikan perbedaan antara identitas sexualitas (jenis kelamin) dengan konstruksi gender !

Istilah gender seringkali tumpang tindih dengan seksualitas (jenis kelamin), padahal dua kata
itu merujuk pada bentuk yang berbeda. Seksualitas merupakan pensifatan atau pembagian
dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin
tertentu. Contohnya jelas terlihat, seperti laki-laki memiliki penis, scrotum, memproduksi
sperma. Sedangkan perempuan memiliki vagina, rahim, memproduksi sel telur. Alat-alat
biologis tersebut tidak dapat dipertukarkan sehingga sering dikatakan sebagai kodrat atau
ketentuan dari Tuhan (nature), Sedangkan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat
pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural.
Misalnya, laki-laki itu kuat, rasional, perkasa. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih
berperasaan, dan keibuan. Ciri-ciri tersebut sebenarnya bisa dipertukarkan. Artinya ada laki-
laki yang lembut dan lebih berperasaan. Demikian juga ada perempuan yang kuat, rasional,
dan perkasa. Perubahan ini dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa berbeda di masing-
masing tempat. Jaman dulu, di suatu tempat, perempuan bisa menjadi kepala suku, tapi
sekarang di tempat yang sama, laki-laki yang menjadi kepala suku. Sementara di tempat lain
justru sebaliknya. Artinya, segala hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan
laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari suatu kelas ke kelas yang
lain, komunitas ke komunitas yang lain, dikenal dengan gender.
Benedict Artika Sari Asmin – XMIPA3 - 06

Perbedaan gender dengan seksualitas dapat dengan lebih mudah diamati melalui tabel
berikut:

Seksualitas Gender

Biologis, dibawa sejak lahir (nature) Dibentuk oleh Sosial (nurture)

Tidak dapat diubah Dapat diubah

Bersifat Universal Berbeda di setiap budaya

Sama dari waktu ke waktu Berbeda dari waktu ke waktu

Gender bisa diartikan sebagai ide dan harapan dalam arti yang luas yang bisa ditukarkan
antara laki-laki dan perempua, ide tentang karakter femini dan makulin, kemampuan dan
harapan tentang bagaimana seharusya laki-laki dan perempuan berperilaku dalam berbagai
situasi. Ide-ide ini disosialisasikan lewat perantara keluarga, teman, agama dan media. Lewat
perantara-perantara ini, gender terefleksikan ke dalam peran-peran, status sosial, kekuasaan
politik dan ekonomi antara laki-laki- dan peempuan. 

4. Jelaskan pesan atau makna Kitab Suci Kejadian 1: 26- 31, berkaitan dengan perlunya
membangun kesetaraan antara perempuan dan laki-laki !!
Dari teks Kitab Suci diatas nampaknya jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran
dan citraNya. Manusia berarti laki-laki dan perempuan. Tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepada keduanya sama .Hanya kepada manusia diberi kemampuan untuk menata,
melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab. Laki-laki
dan perempuan adalah mitra yang saling melengkapi dan perbedaan status social dan budaya
harus dihilangkan. Perbedaan hanya terletak pada kodrat  secara biologis tetapi bukan di
dalam martabatnya secara sosial dan hokum.
Manusia dianugerahi kepercayaan dan kesempatan yang sama untuk mengambil bagian
dalam karyaNya yang agung. Mereka dipanggil untuk membangun persekutuan communio
dan bekerja sama dalam pengelolaan dunia dan seisinya serta pelestarian generasi umat
manusia
Benedict Artika Sari Asmin – XMIPA3 - 06

B. Ketrampilan
5. Melakukan study literatur untuk memperoleh pemahaman tentang keunikan manusia,
tentang kesetaraan perempuan dan laki-laki, tentang perbedaan perempuan dan laki-laki,
dan tentang panggilan sebagai perempuan dan laki-laki.

Setiap manusia itu unik (unique/ Inggris atau unus/ latin = satu), tak ada satu orang
pun yang mempunyai kesamaan dengan orang lain. Bahkan manusia kembar sekalipun selalu
mempunyai perbedaan. Perbedaan itu lebih jauh dan lebih dalam dari yang dapat dilihat,
dirasa, didengar dan dikatakan. Pada umumnya perbedaan ini yang membuat orang iri hati,
bertentangan, bermusuhan dan ingin saling meniadakan. Padahal dengan perbedaan itu justru
orang dapat saling memperkaya dan melengkapi. Perbedaan itulah yang menjadi keunikan
setiap manusia. Keunikan itu bisa diamati dari hal-hal fisik, psikis, bakat/ kemampuan serta
pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. Keunikan diri itu merupakan anugerah yang
menjadikan diri seseorang berbeda dan dapat dikenal dan diperlakukan secara khusus pula.
Dengan demikian manusia yang merupakan ciptaan Allah yang sangat indah dan unik, perlu
kita sadari akan keistimewaan dan keagungan ini.

Bersyukur atas keunikan kita, sebagai seorang laki-laki dan perempuan, menjadi sebuah
harapan bahwa kita semakin menerima diri kita. Sehingga dengan menyadari panggilan kita
baik sebagai laki-laki dan perempuan, kita dapat menghargai laki-laki dan perempuan bukan
semata-mata berdasarkan perannya, tetapi lebih sebagai satu ciptaan Allah yang mulia.

Manusia memiliki     Kelebihan dan kekurangan.


Menggunakan dan mengembangkan kekuranan dan kelebihan  sebagaimana mestinya adalah
panggilan dan tuntutan Kristiani. Menerima kehendak Tuhan berarti menerima
bimbingannya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkrit
diri kita dan lingkungan kita menuju ke keselamatan. itu semua akan terjadi sejauh kita
menerima dan melaksanakan kehendakaNya.

Mengembangkan Karunia Allah.


Setiap manusia mempunyai kemampuan, dan bakat dalam ukurun dan lingkungan tertentu,
dengan sifat, karekter, pemikiran, dan perasaannya masing-masing. Bersyukur dan
Mempersembahkan Hidup berdasarkan Karunia Allah. Kemampuan dan bakat seseorang
haruslah dikembangkan dan digunakan karena merupakan Tuhan yang luar biasa yang selalu
harus dikembangkan.

  Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan


Tuhan menciptakan kita manusia, laki-laki dan perempuan. Baik laki-laki maupun perempuan
memiliki sifat-sifat biologis dan kejiwaan yang khas. Perbedaan laki-laki dan perempuan
merupakan keindahan ciptaan, yang keduanya saling membutuhkan untuk mewujudkan karya
keselamatan Allah. Perempuan memiliki kelebihannya sendiri, demikian juga dengan laki-
laki. Allah menghendaki manusia, baik laki-laki dan perempuan, saling menghargai, saling
membantu, dan saling melengkapi, karena laki-laki dan perempuan diciptakan sederajat.

Kondrat yang berbeda, kecenderungan rasa perasaan dan cara bertindak yang berbeda,
membuka perbedaan pula dalam beberapa peranan. Peranan inilah yang pada akhirnya
Benedict Artika Sari Asmin – XMIPA3 - 06

membawa kepada tugas-tugas pokok yang dikembangkan antara laki-laki dan perempuan.
Namun tugas pokok ini sering membuat terjadinya perbedaan status antara laki-laki dan
perempuan yang kadang tidak adil. Kita perlu menyadari bersama, diera tumbuhnya
kesadaran emansipasi perempuan, ada hal tertentu atas perasaan atau tugas pokok antara laki-
laki dan perempuan yang berbeda, tetapi jangan dilihat sebagai sesuatu yang tidak bisa
dilakukan bersama.
Kita secara umum dapat melihat peranan dan tugas pokok apa yang sering
membedakan antara laki-laki dan perempian dalam kehidupan ini. Peranan dan tugas pokok
muncul karena perbedaan jasmani yang secara kodrati ada, bagian tubuh, termasuk struktur
dan fungsi organ serta kekayaan psikologisnya. Namun perbedaan ini bukan merintangi kita
untuk saling menguasai satu dengan yang lain.

Menerima dengan Bangga Atas Kodrat Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan
Kita diciptakan Allah dan terlahir kedunia sesuai dengan kodrat kita masing-masing, sebagai
seorang laki-laki atau perempuan yang harus kita terima dan kita syukuri. Dalam
perkembangan sejarah dan perkembangan situasi social banyak ketimpangan-ketimpangan
yang memunculkan perlakuan tidak adil antara kodrat laki-laki dan perempuan,
Laki-laki dan perempuan diciptakan sesuai dengan citra Allah, laki-laki dan perempuan
diciptakan untuk saling melengkapi, menyempurnakan, melanjutkan keturunan, mencapai
kebahagiaan dan keselamatan hidup.

Kita dilahirkan baik laki-laki atau perempuan mempunyai sesuatu yang luar biasa dari tubuh
jasmani kita. Tubuh kita secara biologis merupakan organism yang paling kompleks dan unik
di dunia, setiap bagian kita dari yang paling kecil mengungkapkan dan menghadirkan bahwa
semuanya diciptaan secara dasyat dan ajaib.  Semua keajaiban ini hendaknya kita sadari dan
kita syukuri, ada banyak hal dan cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuti kodrat
panggilan hidup kita sebagai laki-laki dan perempuan. Wujud syukur yang paling utama
adalah menerima diri kita apa adanya

Anda mungkin juga menyukai