Pengantar
BAB II
Dia berharap agar mahasiswa UNDANA jangan menjadi seperti robot, namun harus
memiliki nilai-nilai universal, seperti honesty, compassion (berusaha untuk menolong orang
lain), intelligence, nilai untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi orang lain, learning for
life (belajar meng-improve dan memperbaiki diri), respect, dan beberapa nilai universal lainnya.
Kesimpulan yang saya dapat dari sesi ini, kepintaran tentu saja di butuhkan, namun jika
mempunyai karakter dan kemampuan untuk menguasai teknologi merupakan sebuah nilai
tambah tersendiri.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar yang
kondusif, tidak ada intimidasi, menyenangkan dalam proses pembelajaran supaya peserta didik
bisa aktif agar mampu mengembangkan potensi dirinya. Tujuan dari kampus merdeka ini sendiri
adalah untuk mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan teknologi yang
1
bertujuan untuk memasuki dunia pekerjaan supaya mahasiswa mempunyai sebuah kepribadian
yang unggul agar menjadi pembeda antara sarjana dengan yang lainnya.
Dalam kampus merdeka, mahasiswa di posisikan sebagai insan dewasa dengan ciri-ciri
memiliki kesadaran sendiri untuk mengembangkan potensi diri sendiri. Mahasiswa juga
memiliki beberapa hak dan kewajiban. Contoh dari hak mahasiswa adalah mahasiswa berhak
mendapatkan layanan pendidikan sesuai bakat, minat, dan potensi sesuai kemampuannya.
Mahasiswa dapat memperoleh haknya setelah memenuhi kewajibannya. Tentu saja
kewajibannya yaitu, menaati etika dan norma yang berlaku, membayar biaya kuliah yang sudah
di tentukan, dan lainnya. Ada juga nilai-nilai yang harus di terapkan. Contohnya nilai kebenaran
ilmiah (tidak bisa di klaim secara perorangan. Dapat di peroleh dan di buktikan berdasarkan
kajian ilmiah), nilai penalaran, nilai jujur, nilai keadilan (perlakuakn kepada sesama teman
ataupun perlakuan dosen kepada mahasiswa harus adil), nilai kebajikan, nilai tanggung jawab,
nilai kebinekaan, dan masih banyak lagi.
Dalam sesi ini juga di jelaskan beberapa hal lain seperti tujuan dari pendidikan tinggi itu
sendiri, pengertian dari fakultas dan program studi, tridharma perguruan tinggi, lama pendidikan
dan minimal sks yang harus di selesaikan, sistem pendidikan perguruan tinggi (input dan output),
program dan aturan merdeka belajar, berbagai kebijakan dalam perguruan tinggi (kebijakan
akademi, kebijakan mimbar akademi, dan otonomi keilmuan), berbagai jenis rumpun ilmu,
berbagai jenis serta pengertian dari pendidikan (pendidikan profesi, pendidikan vokasi, dan
pendidikan tinggi), dan masih banyak lagi.
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari sesi ini adalah kelas dan laboratorium bukan
merupakan satu-satunya cara belajar tetapi kita bisa belajar di industri, lapangan, ataupun di
lingkungan masyarakat. Kita juga harus mempunyai rasa empati.
Pada dasarnya di sesi ini di jelaskan struktur organisasi di kampus, mulai dari rektor (Prof. Ir.
Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D), wakil rektor I (Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc), wakil rektor II
2
(Ir. Jalaludin, M.Si), wakil rektor III (Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc), wakil rektor IV (Ir. I
Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D), dan seterusnya. Di jelaskan juga beberapa fasilitas yang di miliki
oleh UNDANA namun sayangnya karena bencana alam yang terjadi belum lama ini, siklon
tropis Seroja, ada beberapa fasilitas yang rusak dan harus di tindak lanjuti.
Untuk biaya kuliah sendiri di bagi menjadi beberapa golongan. Semua yang di sampaikan di sesi
ini sebenarnya sudah terpapar jelas di website UNDANA (
Dr. Apris membuka sesi ini dengan meberitau fun fact seputar COVID-19 dan juga
mengingatkan pentingnya vaksin untuk meningkatkan imunitas tubuh kita. Dr. Apris juga
memberitahu beberapa cara untuk meningkatkan imunitas tubuh. Contohnya dengan berolahraga,
istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, serta selalu menerapkan 3M (memakai
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Dr. Apris juga menyampaikan walaupun sudah
vaksin tetap tidak boleh meninggalkan 3M, menjaga keseimbangan gizi, dan menjaga daya tahan
tubuh. Di perlukan juga kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak (orang tua, dosen,
kampus, pimpinan kampus, team COVID-19 dan pihak lainnya) untuk mencegah agar peserta
didik dapat mengikuti kuliah dengan selamat. Dia juga berharap agar semua dosen, mahasiswa,
dan staff terbebas dari COVID-19.
Ada beberapa materi lain yang juga di sampaikan. Contohnya literasi baru yang perlu di
kembangkan pada pendidikan era 4.0, rencana revitalisasi pendidikan tinggi nasional, prinsip
kebijakan 2021 (kesehatan dan keselamatan, tumbuh kembang peserta didik dan kondisi
psikososial, dan lain-lain), kebijakan badan PPSDM (mengoptimalkan pembelajaran daring), dan
berbagai macam materi menarik lainnya.
3
Bisa saya simpulkan berdasarkan materi yang sudah di sampaikan bahwa COVID-19 ada
di sekitar kita dan perlu upaya agar terhindar dari COVID-19. Tidak perlu takut berlebihan,
tetapi kita harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pada sesi ini di jelasakan bahwa semua materi dalam kelas bisa dilaksanakan dalam e-
learning, dari pemberian materi, dan seterusnya. Kita menggunakan e-learning agar walaupun
tidak dalam satu ruangan (bertatap muka secara langsung) proses pembelajaran tetap bisa
berjalan dengan baik. Website e-learning yang di gunakan, dapat di akses di
https://elearning.undana.ac.id. Pada sesi ini juga di jabarkan berbagaimacam tools dalam e-
learning, tata cara penggunaan e-learning, cara login ke e-learning, dan lain-lain.
Kesimpulannya, jadi pada dasarnya semua yang biasanya di laksanakan di dalam kelas,
sekarang di pindahkan ke e-learning ini.
Ada juga unit kegiatan mahasiswa atau biasanya di singkat UKM. UKM di bagi menjadi
beberapa bidang, bidang seni, olah raga, resimen, mapalla, pramuka, wirausaha, paduan suara,
kesehatan, dan dapat di bentuk UKM lain lagi sesuai kebutuhan.
4
Pada sesi ini juga di jelaskan berbagai macam kegiatan mahasiswa tingkat nasional dan
internasional, juga ada beberapa beasiswa yang di bahas pada sesi ini.