Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : ILHAM FIRDAUS

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857112001

Tanggal Lahir : 03/07/1991

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4306/PEM. BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

Kode/Nama Program Studi : 118/ S1 PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA

Hari/Tanggal UAS THE : 13/12/2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : ILHAM FIRDAUS

NIM : 857112001

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4306/ PEM.BERWAWASAN


KEMASYARAKATAN

Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Program Studi : S1 PGSD

UPBJJ-UT : 21/JAKARTA (POKJAR CIPUTAT)

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Tangsel, 13 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Ilham Firdaus
1.a. Analisislah kasus diatas dan tentukan pemikiran tokoh pembelajaran
siapakah dalam kasus tersebut? serta memberikan alasannya!
dalam kasus tersebut adalah pemikiran tokoh Kolb (Rene:1996). Karena
menurut Kolb belajar dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
1. Tahap Pengalaman Konkret. Dimana seseorang dapat mengalami
peristiwa/ suatu kejadian. Ia dapat melihat dan merasakan, dapat
menceritakan peristiwa tersebut sesuai yang dialaminya (Didalam kasus
tersebut Pak Agus mengajak peserta didik untuk pergi kesebuah lahan
pertanian)
2. Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif. Dimana seseorang makin lama
makin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang
dialaminya. Ia mulai mencari jawaban dan memikirkan kejadian tersebut
(Didalam kasus tersebut dilahan pertanian terdapat bibit dan alat
pertanian)
3. Tahap Konseptualisasi. Dimana seorang sudah mulai berupaya membuat
abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep, atau hukum dan
prosedur yang menjadi objek perhatiannya ( Didalam kasus tersebut Pak
Agus memberikan tugas peserta didik untuk mengamati dan
memperaktikan cara menggukan alat pertanian)
4. Tahap Eksperimentasi Aktif. Pada tahap ini seseorang sudah mampu
mengaplikasikan konsep, teori atau aturan dalam situasi nyata. Berfikir
deduktif banyak digunakan untuk memperaktekkan dan menguji teori di
lapangan ( Didalam kasus tersebut Pak Agus meminta setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya)

1.b. Analisislah kasus diatas dan tentukan terdapat unsur kebudayaan apakah
pada kasus tersebut?, kemudian diminta menjelaskan alasannya!
unsur kebudayaan pada kasus tersebut yaitu Kerjasama antar siswa. Karena
disini Pak Agus membagi siswanya dalam beberapa kelompok. Dimana didalam
kelompok itu terjadi kerjasama antar siswa.

2. Apakah dalam kasus tersebut telah menerapkan strategi pengelolaan


pembelajaran multikultural? Kemudian diminta menjelaskan alasannya!
Iya, pada kasus tersebut telah menerapkan strategi pengelolaan pembelajaran
multikultural. Yaitu dimana Bu tia telah melaksanakan strategi pembelajaran
perdamaian. Dengan melakukan Interaksi social yang positif yaitu dengan cara
menumbuhkan hubungan yang harmonis diantara peserta didik, dan antara
peserta didik dengan lingkungannya. Dengan terciptanya hubungan yang
harmonis diharapkan para peserta didik dapat saling menghargai, saling
toleran dianatar peserta didik walaupun ada keanekaragaman budaya

2. Apakah dalam kasus tersebut telah menerapkan kecakapan


sosial?Kemudian diminta menjelaskan alasannya!
Iya, dalam kasus tersebut telah menerapkan kecakapan social. Karena peserta
didik Bu Ina telah berhasil tenggang rasa, membangun komunikasi dengan
orang lain, membangun kepedulian pada sesame, dan mengembangkan
kebiasaan positif (yang dimana ini termasuk dalam kecakapan hidup
social/pribadi(Personal/social skill)). Selain peserta didik, dalam kasus
tersebut Bu Ina sendiri juga telah menerapkan kecakapan social yaitu dengan
cara memecahkan masalah yang terjadi di antara peserta didiknya.

2. Apakah dalam kasus tersebut telah menerapkan konsep pembelajaran


partisipatif? Kemudian diminta menjelaskan alasannya!
Iya, pada kasus tersebut telah menerapkan konsep pembelajaran partisipatif.
Karena Bu Tia telah mengikutsertakan peserta didik dan mewujudkannya
dengan 3 tahapan :
yang pertama Bu Tia telah merencanakan programnya ( Program planning)
agar para siswa memunculkan sikap kerjasama dan saling menghargai. Yang
kedua Bu Tia telah melaksanakan programnya ( Program implementation)
dengan menasehati para peserta didik agar toleransi, menghargai dan
menghormati tiap suku yang ada. Yang ketiga Bu Tia telah melakukan penilaian
programnya ( Program Evaluation) dengan cara siswanya mengisi soal evaluasi,
soal tersebut menilai apakah sikap setiap siswanya sudah mengarah ke
toleransi, menghargai
dan menghormati.

3. analisislah perbedaan dari kursus, pelatihan, kelompok belajar, pusat


kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, dan pesantren! Tulis hasil analisis
kamu dengan singkat dan jelas.
Perbedaan dari kursus,pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar
masyarakat,majelis taklim, dan pesantren adalah
- kursus itu adalah suatu mata pendidikan yang berlangsung dimasyarakat
yang dilakukan dengan sengaja, terorganisir, dan sistematis di luar
system persekolahan, yang dimana digunakan untuk memberikan suatu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat untuk
mengembangkan diri dan masyarakat.
- Pelatihan digunakan untuk memberikan dan meningkatkan suatu
pengetahuan dan keterampilan pada kelompok tenaga kerja tertentu
dalam waktu yang relative singkat dengan mengutamakan praktek.
- Kelompok belajar adalah wadah untuk membelajarkan masyarakat yang
didalamnya terdapat upaya yang dilakukan secara sadar dan berencana
melelui bekerja dan belajar dalam kelompok belajar untuk mencapai
kondisi yang lebih baik disbanding dengan kondisi sekarang
- PKBM adalah tempat belajar yang dibentuk dari,oleh dan untuk
masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap, hobi, dan bakat warga masyarakat. Agar masyarakat memiliki
kemampuan dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan taraf hidupnya.
- Majelis taklim adalah suatu lembaga yang dibentuk atas dasar
pendekatan dari kebutuhan masyarakat,bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang berkaitan dengan
keagamaan dan berorientasi pada keagamaan
- Pesantren adalah lembaga pendidikan nonformal yang
menyelengarakan program pendidikan keagamaan. Yang bertujuan
untuk mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama islam.

4.Apakah pada kasus hengki telah menerapkan konsep kebermaknaan dan


kebersamaan dalam kegiatannya?, dan duruh menjelaskan alasannya
Ya, pada kasus Hengki telah menerapkan konsep bermaknaan dan
kebersamaan, karena program warga belajar yang dilaksanaakan Hengki
mengali dan memanfaatkan potensi sumber daya mannusia dan alam yang ada
di lingkungannya.
LAPORAN
PELATIHAN DAN PEMBINAAN
KEWIRAUSAHAAN ANGGOTA KARANG TARUNA UNTUK
MEMAJUKAN DESA

Disusun oleh
Nama : Hengki
NIM : 0000000
POKJAR : CIPUTAT

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM PEMBELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
JAKARTA – 21

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pemuda merupakan salah satu modal dasar pembangunan yang perlu dihimpun
dan dibina agar benar-benar mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan
di daerah. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, ditangan pemuda
pembangunan bangsa ini akan berjalan sesuai dengan harapan para pemimpin
Negara.
Dewasa ini peran aktif pemuda tersebar melalui berbagai wadah, salah satunya
melalui karang taruna . Melalui karang taruna praktik mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan, penulis melakukan penelitian yang meliputi
bimbingan Warga Belajar (WB). adapun substansi yang menjadi objek penelitian
adalah kegiatan kepemudaan membuat tempat wisata minum susu sapi segar.
Hal ini penulis lakukan karena masih banyak para warga yang membutuhkan
lapangan pekerjaan, dan menonjolnya potensi susu sapi di desa ini. Selain itu
dilihat dari 90% anggota karang taruna di desa berminat untuk memajukan desa
dan meningkatkan pendapatan warga desa.
Dan apabila dilakukan bimbingan terhadap para anggota organisasi karang
taruna ini maka akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dibidang wirausaha, meningkatkan pendapatan warga desa dan mengurangi
pengangguran yang ada.
b. Tujuan Penyelenggaraan Kegiatan Kepemudaan
Salah satu upaya peran serta mahasiswa dalam rangka ikut berpartisipasi dalam
pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang
keterampilan khususnya serta peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat :
1. Memanfaatkan potensi desa dengan sebaik mungkin.
2. Diharapkan dapat mengurangi pengangguran di desa.
3. Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan warga dan desa, serta
memajukan desa.
4. Diharapkan agar para warga mendapatkan ilmu berwirausaha.
5. Diharapkan agar desa dapat membuka tempat wisata minum susu segar.
c. Hasil Kegiatan Secara Umum
Setelah dilatih selama 3 hari sekitar 90% dari anggota sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan dan hasinya cukup memuaskan, mereka benar-benar berusaha
untuk dapat menguasai keterampilan berwirausaha. Dalam Laporan ini rumusan
hasil yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
1. Peran aktif pemuda didalam desa meningkat
2. Dapat meningkatkan pendapatan desa dan warga
3. Dapat memajukan desa.
4. Dapat mengurangi pengangguran dengan membuka wisata minum susu
segar.
BAB II MASALAH
Banyaknya warga yang belum memiliki pekerjaan di desa adalah suatu momok yang
begitu besar bagi desa. Karna itu selaku pemuda di desa melalui wadah organisasi
karang taruna mengadakan kegiatan warga belajar yang memanfaatkan potensi desa
yang paling menonjol yaitu susu sapi, maka dari itu kami pemuda desa berupaya belajar
berwirausaha dan mengembangkan potensi desa kami. Agar desa kami dapat maju.

BAB III METODE


a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : balai desa
Hari : Hari Minggu ke-4, ke-5 dan ke-7

b. Materi Pelatihan Kegiatan


Program kegiatan ini terdiri dari 3 hal pokok kegiatan. Yang terbagi kedalam 3
pertemuan pelatihan, adapun ketiga pokok kegiatan tersebut yang akan
dilaksanakan kedalam 3 pertemuan sbb :
 Kegiatan melakukan pemaparan materi tentang kewirausahaan
Waktu yang dibutuhkan 1 jam, dilakukan di hari minggu ke-4. Materi yang
disampaikan yaitu ilmu tentang kewirausahaan. Tujuannya agar para pemuda
dibekali ilmu untuk membuka wisata minum susu sapi segar.
 kegiatan untuk mendirikan sebuah tempat wisata minum susu sapi segar rasa-
rasa
Waktu yang dibutuhkan 5 jam, dilakukan di hari minggu ke-5. Materi yang
disampaikan adalah yang berkenaan dengan sarana dan prasarana membuka
tempat wisata minum susu sapi segar. Dikegiatan ini para pemuda mulai
menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk tempat wisata. Dan anggaran yang
digunakan bersumber dari dana desa, menyiapkan para pekerja dari warga desa
yang belum memiliki pekerjaan.
 kegiatan membuka wisata untuk umum.
Waktu yang di butuhkan 2 jam, dilakukan di hari minggu ke-7. Disini para warga
belajar membuka tempat wisata minum susu sapi segar untuk umum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil kegiatan kewirausahaan karang taruna untuk memajukan desa berjalan dengan
lancar dan semua warga belajar mengikuti kegiatan dengan antusias.Dan banyak
peserta yang aktif bertanya sehingga hampir 90% warga belajar berhasil menguasai
ketrampilan wirausaha. Dan dapat menyiapkan tempat wisata dengan baik
BAB V KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Warga belajar dapat memahami dan melaksanakan dengan baik sehingga dapat
membuka wisata minum susu sapi segar. Dengan kegiatan ini diharapkan jumlah
pengangguran didesa dapat berkurang dan meningkatkan perkonomian warga
dan desa.
b. Saran
Hendaknya tingkatkan lagi potensi sumber daya alam desa yang lain.
c. Tindak Lanjut
Setelah kegiatan ini selesai diharapkan wisata yang telah ada di tingkatkan, dan
dipromosikan agar lebih meningkat.

BAB VI DAFTAR PUSTAKA


Jalal, F. dan Supriadi, D. (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah.
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Koentjaningrat. (1990). Pengantar Antropologi. Jakarta: UI Press
Tilaar, H.S.R. (2000). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hatimah, Ihat dkk. (2019). Materi Pokok Berwawasan Kemasyarakatan. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Syamsiar, Siti . dan Abdul Kadir. (2011). Panduan Menyusun Laporan Tugas Akhir,
Skripsi, dan Tesis Menggunakan Microsoft Word. Yogyakarta : Mediakom
Matis, R.L dan Jackson, J.H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10.
Jakarta : Salemba Empat.
Trogoe, B. dan J.W. Zimmerman. (1980). Strategi Manajemen. Jakarta : Erlangga
____________. (2011). Buku Ajar Kewirausahaan-1. Makasaar : Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan, Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai