Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mandiri Ringkasan

Video Pengantar MPKT

David Johan Hasiholan Parhusip


2006482211
MPKT – B

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
Pada Video Pengantar MPKT 2021, Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K)
memaparkan berbagai topik seperti sejarah Universitas Indonesia, pedoman dan nilai
di Universitas Indonesia, istilah pada Universitas Indonesia, dan topik lainnya.
Universitas Indonesia adalah universitas tertua di Indonesia. Universitas Indonesia
terdiri dari 3 kampus besar yang terletak di Depok, Salemba, dan Cikini. Universitas
Indonesia Depok memiliki luas sekitar 320 hektar. Pada kampus tersebut, 25 persen
luas kampus digunakan untuk aktivitas akademik serta kemahasiswaan dan 75 persen
luas kampus merupakan lahan hijau yang juga terdiri dari 6 danau. Sejarah Universitas
Indonesia dimulai pada tahun 1849. Pada tahun 1849, didirikan Sekolah Dokter Jawa
yang terletak di Jalan Abdurahman Saleh JP. Kemudian Sekolah Dokter Jawa
berkembang menjadi STOVIA yang terletak di Komplek Weltevreden yang kini
merupakan RSPAD Gatot Subroto. Kemudian STOVIA berkembang dan mendirikan
bangunan di Jalan Salemba 6 karena dibutuhkannya tempat yang lebih luas. Bangunan
di Jalan Salemba 6 tersebut kini dikenal sebagai Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Ketika bangunan di Jalan Salemba 6 tersebut sedang dibangun, dibangun
juga di Jalan Salemba 4 yang dulu merupakan gedung candu sehingga mampu
menampung fakultas lain selain Fakultas Kedokteran. Kampus inilah yang menjadi
kampus awal yang terbesar dari Universitas Indonesia. Tidak berhenti disitu, dibangun
juga labotarium besar di Cikini. Bertambahnya fakultas mengakibatkan juga
bertambahnya mahasiswa yang menyebabkan dibangunnya Asrama Mahasiswa
Daksinapti Rawamangun yang kini telah menjadi komplek Universitas Negeri lain.
Kemudian Universitas Indonesia terus berkembang hingga berdirinya kampus
Universitas Indonesia Depok yang besar dan kaya. Kampus Universitas Indonesia
Depok memiliki akses kendaraan umum seperti kereta api. Kampus tersebut juga
memiliki berbagai fasilitas seperti bis, stadion, gelanggang olahraga, Rumah Sakit
Universitas Indonesia, perpustakaan, asrama, dan fasilitas lainnya.
Charles Darwin mengatakan bahwa bukanlah makhluk terkuat juga makhluk
terpandai yang dapat bertahan hidup namun mereka yang mampu menyesuaikan diri
pada perubahan yang dapat bertahan. Dengan berpindahnya jenjang pendidikan dari
SMA ke pendidikan tinggi tentu akan ada banyak perubahan yang dijalani dan dialami.
Salah satu perubahan yang akan kita alami sebagai mahasiswa adalah kita harus mampu
memahami Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dimiliki perguruan tinggi. Tri Dharma
tersebut terdiri dari pendidikan, penelitian (riset), dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai mahasiswa, kita perlu melibatkan diri kita pada Tri Dharma tersebut dan
mampu memberikan dampak pada masyarakat sekitar.
Di Universitas Indonesia ada istilah-istilah yang harus kita pahami sebagai
mahasiswa yaitu sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan warga Universitas
Indonesia. Sivitas akademika terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Indonesia.
Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa merupakan peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi di Universitas
Indonesia. Selain itu, ada tenaga kependidikan yang merupakan anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat dengan tugas utama menunjang penyelenggaraan
dan pengelolaan Universitas Indonesia. Sivitas akademika dan tenaga kependidikan
bersama anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia merupakan
anggota dari warga Universitas Indonesia.
Sebagai mahasiswa abad-21, kita perlu memiliki kemampuan pada 4 komponen
utama. Yang pertama, literasi dasar terutama pada bidang pengembangan keilmuan,
pemahaman numerik, ilmiah, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), pengetahuan
finansial, serta budaya dan kemasyarakatan. Yang kedua, kompetensi pada bidang
pemikiran kritis, penalaran, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Yang ketiga,
kualitas karakter yang baik seperti keinginan tahu, inisiatif, daya tahan, kemampuan
beradaptasi, kepemimpinan, kepedulian sosial, dan berbudaya. Yang keempat,
pembelajar sepanjang hayat.
Indonesia memiliki budaya yang sangat kaya dan beragam. Ada 600 kelompok
etnik, 700 bahasa lokal, dan 6 agama resmi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai pemandangan yang indah. Namun tidak hanya itu,
Indonesia juga kaya akan berbagai mineral serta bahan dasar yang dibutuhkan untuk
kehidupan setiap orang dari berbagai belahan dunia. Kita sebagai mahasiswa
Universitas Indonesia yang merupakan calon pemimpin di masa depan harus mampu
memadu dan mengelola seluruh kekayaan Indonesia untuk kesejahteraan bangsa dan
masyarakat secara arif.
Lambang Universitas Indonesia yang kita kenal sebagai Makara memiliki
makna mendalam setiap lekukannya. Bagian teratas terdapat kuncup pohon ilmu
pengetahuan yang memiliki banyak cabang pohon ilmu. Kuncup tersebut akan terus
mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Selain itu, ada juga pancuran yang
mengeluarkan bentuk makara untuk ditampung menjadi tumpahan berbagai ilmu.
Makara melambangkan bahwa Universitas Indonesia adalah sumber ilmu pengetahuan
yang menghasilkan pribadi-pribadi yang berkualitas, cerdas, dan berkepribadian baik.
Universitas Indonesia memiliki pedoman dasar Veritas (kebenaran), Probitas
(kejujuran), dan Justitia (keadilan). Universitas Indonesia juga memiliki sembilan nilai
yang wajib kita pahami dan jalankan. Sembilan nilai tersebut sebagai berikut:
1. Kejujuran
2. Keadilan
3. Keterpercayaan
4. Kemartabatan dan/atau penghormatan
5. Tanggung jawab dan akuntabilitas
6. Kebersamaan
7. Keterbukaan
8. Kebebasan akademik dan otonomi keilmuan
9. Kepatuhan pada aturan, prosedur, dan panduan-panduan Universitas Indonesia
serta panduan-panduan lainnya.
Sebagai mahasiswa Universitas Indonesia kita juga harus mampu bercermin dalam
berbagai aspek yaitu:
1. Memiliki etika, moral, dan kepribadian yang baik
2. WNI yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia
3. Mampu bekerja sama, memiliki kepekaan tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungan
4. Menghargai keberagaman budaya dan SARA
5. Menghormati sistem kerja alam tempat kita tinggal
6. Tanggung jawab sebagai pengelola alam dan lingkungan
7. Penalaran numerik, logika, dan statistik
Maka dari itu, Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT)
hadir untuk merangkum seluruh topik yang telah dipaparkan diatas. MPKT hadir
dengan tujuan agar mahasiswa lebih kritis, peduli terhadap bangsa, dan mampu melihat
permasalahan dari berbagai kemajemukan. Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K) juga
menuturkan topik mengenai karakter. Sebagai mahasiswa Universitas Indonesia, kita
perlu memiliki karakter yang kuat. Menurut Allport, karakter adalah kepribadian yang
dievaluasi. Karakter juga merupakan segi-segi kepribadian yang ditampilkan keluar
dan disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu. Karakter dapat diperoleh melalui
pengasuhan, pendidikan, serta keteladanan. Melalui 3 wadah tersebut, ada 6 kekuatan
dan keutamaan karakter yang harus kita miliki yaitu kognitif, interpersonal, emosional,
kewarnegaraan, dan spiritual. Sebagai mahasiswa kita juga harus mampu menerapkan
pengendalian diri yang baik dengan memiliki sikap pemaaf, rendah hati, dan berhati-
hati. Selain itu, memiliki etik dan moral yang baik juga merupakan aspek yang harus
kita perhatikan.
Saat ini kita memiliki tantangan sebagai mahasiswa yaitu menjalankan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam masa pandemi Covid-19. Walaupun kita
menjalani masa PJJ, PJJ tetap dapat membuat kita mampu menjalankan sembilan nilai
Universitas Indonesia, membina hubungan pertemanan, menyaring informasi, dan
mengembangkan karakter. Kita tidak boleh sesat pikir dan harus mampu untuk
melakukan apa yang baik dan benar. Dengan demikian, kita dapat menjadi mahasiswa
Universitas Indonesia yang dapat mengharumkan nama almamater, orang tua, bangsa,
serta negara. Kita harus mampu menggunakan seluruh kemampuan kita untuk
membawa Universitas Indonesia dan juga negara Indonesia memberi warna pada
dunia.

Anda mungkin juga menyukai