Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafphita Osanna Hasian Silalahi

NPM : 2006579144
Jurusan : Teknik Kimia
Laporan Video Pengantar MPKT oleh Prof. Dr. Menaldi Rasmin SpP(K)
Universitas Indonesia adalah universitas tertua di Indonesia yang memiliki tiga kampus besar,
yaitu kampus Depok, Salemba, dan Cikini. Luas kampus Depok adalah 320 Ha dan hanya 25%
dari lahannya digunakan sebagai penunjang aktivitas akademik dan kemahasiswaan, sisanya
digunakan sebagai lahan hijau dengan total enam danau. Sejarah panjang terbentuknya Universitas
Indonesia dimulai dengan didirikannya Sekolah Dokter Jawa di Jl. Abdurahman Saleh JP pada
tahun 1849. Selanjutnya, sekolah tersebut berkembang menjadi STOVIA yang berada di
Kompleks Wellevreden (sekarang Rumah Sakit Gatot Subroto). STOVIA dibangun kembali di
kawasan Salemba 6 (saat ini FKUI) karena kebutuhan tempat yang semakin meningkat. Bersamaan
dengan pembangunan STOVIA, pembangunan fakultas lain juga ikut dilakukan di Salemba 4,
tepatnya di Gedung Candu. Gedung ini sangat besar sehingga mampu menampung fakultas lainnya
dan menjadi kampus awal terbesar Universitas Indonesia. Setelah itu, pembangunan laboratorium
besar dilakukan di Cikini untuk menunjang perkuliahan. Bertambahnya fakultas turut
mempengaruhi bertambahnya jumlah mahasiswa sehingga dilakukan pembangunan asrama
mahasiswa terbesar di Rawamangun bernama Asrama Mahasiswa Daksinapati. Saat ini
Universitas Indonesia memiliki kampus besar dengan beragam fasilitas memadai di Depok.
Fasilitas tersebut, antara lain, gelanggang olahraga, stadion, stasiun, bus kuning, rumah sakit,
perpustakaan, hingga asrama bagi para mahasiswa.
Sebagai seorang mahasiswa, kita tentu berharap dapat menjalankan perkuliahan dengan baik
sehingga nantinya dapat lulus menjadi seorang sarjana, ilmuwan, serta akademisi dan dapat
berkarya menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Dalam masa-masa tersebut tentu ada
banyak perubahan yang harus dialami oleh seorang mahasiswa. Sesuai dengan perkataan Charles
Darwin bahwa bukanlah makhluk yang terkuat, juga bukan makhluk terpandai yang dapat bertahan
hidup, tetapi mereka yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan. Oleh karena itu,
perubahan status dari siswa menjadi mahasiswa harus mampu mendorong kita untuk berkembang
menjadi pribadi yang lebih dewasa. Salah satu caranya dengan memahami dan terlibat dalam
mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang isinya adalah pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Sivitas akademika UI adalah dosen dan mahasiswa di Universitas Indonesia. Dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai sumber melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang
pendidikan tinggi. Tenaga kependidikan UI adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat dengan tugas utama menunjang penyelenggaraan dan pengelolaan di Universitas
Indonesia. Warga UI adalah sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan anggota Majelis Wali
Amanat (MWA) Universitas Indonesia.
Berdasarkan Forum Ekonomik Dunia pada tahun 2017, terdapat empat kemampuan yang
diharapkan dapat dikembangkan dan dimiliki oleh mahasiswa abad ke-21. Kemampuan pertama
adalah literasi dasar yang terdiri dari susastra, numerik, ilmiah, teknologi informasi dan
komunikasi (ICT), finansial, budaya, dan kemasyarakatan. Kedua adalah kompetensi yang
meliputi pemikiran kritis, penalaran, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi. Ketiga adalah
kualitas karakter, seperti keingintahuan, inisiatif, daya tahan, kemampuan beradaptasi,
kepemimpinan, kepedulian sosial dan berbudaya. Terakhir adalah mahasiswa sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang berarti kita tidak akan berhenti belajar dan mengembangkan diri kita.
Sebagai seorang mahasiswa di Indonesia, kita tentu mengetahui kekayaan budaya dan sumber daya
alam yang sangat besar di Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai calon pemimpin masa
depan harus mampu mengelola kekayaan tersebut dengan bijaksana agar kesejahteraan dapat
terwujud di Indonesia,
Veritas (kebenaran), Probitas (kejujuran), dan Justitia (keadilan) adalah pedoman dasar bagi
Universitas Indonesia. Selain pedoman tersebut, Universitas Indonesia juga memiliki logo
berbentuk makara dengan makna yang sangat mendalam, yaitu kuncup pohon ilmu pengetahuan,
cabang-cabang pohon ilmu, pancuran yang keluar berbentuk makara, dan air dari makara yang
diibaratkan seperti ilmu yang mengalir dan siap ditampung oleh para mahasiswa. Universitas
Indonesia juga memiliki sembilan nilai yang harus dipahami dan dijalankan dalam kehidupan kita.
Sembilan nilai tersebut adalah kejujuran, keadilan, kepercayaan, kemartabatan dan/atau
penghormatan, tanggung jawab dan akuntabilitas, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan
akademik dan otonomi keilmuan, dan kepatuhan pada aturan, prosedur, panduan-panduan UI serta
panduan-panduan lainnya. Dengan demikian, setiap mahasiswa UI diharapkan dapat memiliki
moral dan kepribadian yang baik, menjadi warga negara yang bangga dan cinta tanah air, menjadi
orang yang mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan tinggi terhadap sekitarnya, menghargai
keberagaman dan berbagai jenis perbedaan, memiliki tanggung jawab sebagai pengelola alam, dan
memiliki penalaran numerik, logika, serta statistik.
Semua hal yang telah disampaikan tadi akan dirangkum dan dipelajari dalam Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT). Mata kuliah tersebut akan dipelajari pada
semester awal agar mahasiswa dapat berkembang menjadi lebih kritis, peduli terhadap bangsa, dan
mampu melihat permasalahan dari berbagai kemajemukan dan sudut pandang. Selain itu, seorang
mahasiswa juga harus memiliki kepribadian yang kuat. Menurut Allport (1937), “karakter adalah
kepribadian yang dievaluasi”. Apabila dielaborasi lebih lanjut, karakter adalah segi-segi
kepribadian yang ditampilkan keluar dan disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu, dimana hal
tersebut diperoleh melalui pengasuhan, pendidikan, serta keteladanan. Sebagai mahasiswa,
terdapat enam kekuatan dan keutamaan karakter yang harus dimiliki, yaitu kognitif (kebijaksanaan
dan pengetahuan), interpersonal (kemanusiaan), emosional (kesatriaan), kewarganegaraan
(keadilan dan pengelolaan diri), dan spiritual (transendensi). Mahasiswa juga harus memiliki
pengendalian diri, kerendahan hati, kehati-hatian, serta sifat pemaaf dan pengampun. Selain
karakter, etika dan moral merupakan hal lain yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Empat
kaidah utama etik yang harus kita mengerti adalah beneficence (melakukan hal yang bermanfaaat
bagi orang lain), nonmaleficence (menghindari hal-hal berbahaya), justice (mengutamakan
keadilan), dan autonomy (memberikan kebebasan pada orang lain). Dengan menerapkan empat hal
tersebut, kita akan terhindar dari sesat pikir dan dilema moral.
Tantangan yang kita semua alami saat ini adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, sebagai
seorang mahasiswa Universitas Indonesia, kita harus tetap mampu untuk menjalankan Sembilan
Nilai UI, membina hubungan pertemanan, menyaring informasi dengan baik, serta tetap
mengembangkan karakter kita menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai