Anda di halaman 1dari 38

buku

Edisi Asli Bahasa Inggris


Judul: Sacred Pathways
Penulis: Gary Thomas
Penerbit: Zondervan
Tahun terbit: 1996

Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia


Judul: Jalan Kudus
Penerbit: Interaksara
Tahun terbit: 2004
daftar isi
Tipe Naturalis: Mengasihi Tuhan di alam terbuka
Tipe Pengindra: Mengasihi Tuhan dengan panca-
indra
Tipe Tradisionalis: Mengasihi Tuhan melalui ritual
dan simbol
Tipe Pertapa: Mengasihi Tuhan dalam kesendirian
dan kesederhanaan
Tipe Aktivis: Mengasihi Tuhan melalui konfrontasi
Tipe Pengasih: Mengasihi Tuhan dengan
mengasihi orang lain
Tipe Antusias: Mengasihi Tuhan dengan misteri
dan perayaan
Tipe Kontemplatif: Mengasihi Tuhan melalui
adorasi
Tipe Intelektual: Mengasihi Tuhan dengan pikiran
sinopsis
Sacred Pathways adalah tentang gaya spiritualitas
kita. Pembaca akan ditolong untuk melihat
kecenderungan dari pendekatan ibadah dan
hubungan pribadi mereka dengan Tuhan; beserta
kekuatan, kelemahan, dan cara mengembangkan
masing-masing gaya spiritualitas tsb.
Buku ini membahas 9 temperamen rohani. Kita
akan mendapati satu atau beberapa di antaranya
menggambarkan bagaimana diri kita merasa paling
natural dalam mengekpresikan hubungan kita
dengan Tuhan. Semua ini merupakan rancangan
unik dari Sang Pencipta, yang jika kita mengenal
dan menjalaninya, akan membuat kita makin
bertumbuh dan menikmati berjalan dengan Tuhan.
penulis
Pendiri dan pemimpin Center for Evangelical
Christianity (CFES), yang berfokus untuk
mendorong formasi spiritualitas melalui integrasi
Alkitab, sejarah gereja, dan karya Kristiani klasik ke
dalam pengalaman masa kini.
Bukunya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa,
dan mendapat Gold Medallion Award (untuk
Gary L. Authentic Faith, Sacred Parenting, Sacred
Thomas Marriage, Sacred Pathways). Telah menulis lebih
dari 100 artikel yang dimuat di majalah-majalah
Center for Evangelical Kristiani terkemuka.
Christianity Pembicara nasional dan internasional, termasuk
www.garythomas.com dalam berbagai program radio dan televisi.
Pengajar di Western Seminary dan Program
Koinos (Northwest).
presentasi
Presentasi ini dirancang untuk digunakan
sebagai bahan pengajaran dan diskusi
dalam kelompok besar maupun kelompok
kecil.
Durasi penyampaiannya sekitar 30 menit,
sehingga dapat digunakan sebelum, selama,
atau sesudah kegiatan pertemuan rutin yang
sudah dijadwalkan.
Presentasi disusun oleh Johan Setiawan
(johansetiawan@hotmail.com), staf
KATALIS, Departemen Media-Literatur
Yayasan Gloria (http://medlit.glorianet.org).
Sacred Pathways dipilih oleh majalah World
sebagai salah satu dari sepuluh besar buku
yang diterbitkan pada tahun 1996
Dasar bagi Spiritualitas Individual
• Kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam banyak
cara yang berbeda.
• Tuhan menciptakan kita dengan kepribadian
(dan temperamen spiritual) tertentu dalam
berhubungan dan menyatakan kasih kita
kepada-Nya.
• Hubungan Pribadi-ke-pribadi merupakan
hubungan yang dinamis, bukan mekanis.
Dasar bagi Spiritualitas Individual: Tuhan ingin kita mengalami
kehadiran-Nya dan memiliki hubungan pribadi dengan-Nya.
Karena Dia menciptakan kita berbeda-beda, kita juga berbeda-
beda dalam cara kita berhubungan dengan-Nya.
Dasar bagi Spiritualitas Individual
Tipe spiritualitas menunjukkan
kekhasan ungkapan iman
seseorang, di mana dia
merasa lebih otentik dan
nyaman di dalam
berhubungan dengan Tuhan.
Dengan menyembah Tuhan
sesuai dengan bagaimana
Dia menciptakan kita, kita
sedang meneguhkan karya-
Nya sebagai Pencipta.
Studi tentang Spiritualitas Individual
• Spiritualitas tokoh-tokoh Alkitab
• Spiritualitas gerakan-gerakan historis dalam
sejarah gereja
• Spiritualitas temperamen-temperamen
kepribadian yang berbeda
Batasan bagi pendekatan spiritualitas individual:
Ungkapan iman secara individual harus dipersatukan dengan
ibadah seluruh tubuh Kristus. Untungnya sejarah gereja telah
memberikan kepada kita tradisi yang kaya dan bervariasi untuk
mengasihi Tuhan. Gary Thomas mengidentifikasikan sembilan
temperamen spiritual (Jalan Kudus).
Sembilan Jalan Kudus
Tipe Naturalis: Mengasihi Tuhan di alam terbuka
Tipe Pengindra: Mengasihi Tuhan dengan panca-indra
Tipe Tradisionalis: Mengasihi Tuhan melalui ritual dan simbol
Tipe Pertapa: Mengasihi Tuhan dalam kesendirian dan
kesederhanaan
Tipe Aktivis: Mengasihi Tuhan melalui konfrontasi
Tipe Pengasih: Mengasihi Tuhan dengan mengasihi orang
lain
Tipe Antusias: Mengasihi Tuhan dengan misteri dan
perayaan
Tipe Kontemplatif: Mengasihi Tuhan melalui adorasi
Tipe Intelektual: Mengasihi Tuhan dengan pikiran
Menemukan Jalan Kudus Anda
• Kondisi apakah yang sering membuat Anda merasa
paling dekat dengan Tuhan?
• Kondisi apakah yang sering membuat Anda merasa
paling jauh dengan Tuhan?
• Kondisi apakah yang sering menolong Anda untuk
kembali mendekat kepada Tuhan?
• Tema bacaan apakah yang paling sering menarik
minat Anda?
• Spiritualitas pemimpin rohani seperti apakah yang
paling ingin Anda teladani?
• Aktivitas apakah yang paling sering menyegarkan
waktu teduh Anda?
Menemukan Jalan Kudus Anda
• Kita akan membahas 9 macam cara orang
dalam berhubungan dengan Tuhan (tipe
spiritualitas).
• Kita semua memiliki minimal 1-2 tipe yang
paling alamiah bagi kita dan 1-2 tipe yang
membutuhkan usaha untuk melakukannya.
• Perlu mengenali dan memaksimalkan tipe
kita, namun juga perlu mengalami dan
bertumbuh dalam setiap tipe.
Kuesioner 9 Jalan Kudus
online test: http://common.northpoint.org/sacredpathway.html

• Berilah skor pada pernyataan-pernyataan berikut ini


dengan menggunakan 5 skala, mulai dari +2 sampai –2.
Angka +2 berarti sangat mencerminkan diri Anda, 0
berarti netral, dan –2 berarti sangat tidak mencerminkan
diri Anda.
• Jumlah skor tertinggi yang mungkin adalah 12.
• Skor sebesar 6 atau lebih menandakan kecenderungan
Anda pada tipe spiritualitas yang bersangkutan.
Tipe Naturalis
Mengasihi Tuhan di
alam terbuka
1. Saya merasa dekat dengan Allah apabila saya dikelilingi oleh alam
ciptaan-Nya—gunung-gunung, hutan, atau laut.
2. Saya merasa terputus apabila harus menghabiskan terlalu banyak
waktu di dalam ruangan, hanya mendengarkan pembicara atau
menyanyikan lagu-lagu. Tidak ada yang dapat membuat saya
merasa lebih dekat dengan Allah daripada berada di alam terbuka.
3. Saya lebih memilih beribadah kepada Allah dengan menghabiskan
waktu di tepi sungai kecil daripada ikut serta dalam kelompok
pelayanan.
4. Jika saya dapat menyelinap ke kebun untuk berdoa pada suatu hari
yang dingin, berjalan-jalan di padang rumput pada hari yang
hangat, dan melakukan perjalanan sendiri ke gunung-gunung hari
berikutnya, saya akan senang sekali.
5. Buku berjudul “Nature’s Sanctuaries: A Picture Book” (Altar Alam
Raya: sebuah buku bergambar) akan sangat menarik bagi saya.
6. Menyaksikan keindahan Allah di dalam alam lebih menyentuh bagi
saya daripada memahami konsep-konsep baru, berpartisipasi
dalam kebaktian formal, atau berpartisipasi dalam acara-acara
sosial.
Tipe Pengindra
Mengasihi Tuhan dengan panca-indra
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah apabila berada di
dalam suasana ibadah gereja yang menstimulasi panca
indera saya—yaitu ketika saya dapat melihat, mencium,
mendengar, dan hampir-hampir merasakan keagungan-Nya.
2. Saya menikmati suasana kebaktian yang “agung” dengan
ukupan dan komuni atau ekaristi secara formal.
3. Saya mengalami kesulitan beribadah di gereja yang
sederhana dan kurang memiliki suasana takjub atau agung.
Keindahan sangat penting bagi saya, dan saya mengalami
kesulitan beribadah melalui seni atau musik Kristen yang
seadanya.
4. Kata-kata: merangsang panca indera, berwarna-warni, dan
kaya dengan aroma sangat menarik bagi saya.
5. Sebuah buku yang berjudul “The Beauty Of Worship” (Ibadah
yang Indah) akan sangat menarik bagi saya.
6. Saya akan sangat senang menggunakan suatu ekspresi seni
untuk meningkatkan kehidupan doa dan ibadah saya.
Tipe Tradisionalis
Mengasihi Tuhan melalui
ritual dan simbol
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah saat saya ikut serta dalam
suatu bentuk ibadah yang sangat saya kenali dan menyimpan
kenangan-kenangan masa kecil saya. Ritual dan tradisi menyentuh
saya lebih dari apa pun juga.
2. Individualisme di dalam gereja sangat berbahaya. Kehidupan
Kristen adalah kehidupan iman yang berjemaat, dan sebagian
besar ibadah kita harus memiliki ungkapan kebersamaan seluruh
umat.
3. Kata-kata: tradisi dan sejarah sangat menarik bagi saya.
4. Ikut serta dalam liturgi formal atau kebaktian dengan buku doa,
menggunakan simbol-simbol yang dapat saya taruh di rumah,
kantor, atau kendaraan, serta mengikuti kalender tahun gerejawi
untuk ibadah pribadi/keluarga adalah aktivitas-aktivitas yang akan
saya nikmati.
5. Sebuah buku berjudul “Symbolism and Liturgy in Personal Worship”
(Penggunaan Simbol Gerejawi dan Liturgi dalam Ibadah Pribadi)
akan sangat menarik bagi saya.
6. Saya akan sangat menikmati mengembangkan suatu aturan
kebiasaan (atau ritual) doa pribadi.
Tipe Pertapa
Mengasihi Tuhan dalam
kesendirian dan kesederhanaan
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah saat saya sendirian dan
tidak ada apa-apa yang menganggu saya untuk memfokuskan
diri pada hadirat-Nya.
2. Saya ingin menggambarkan iman saya sebagai hal “batiniah”
daripada “lahirilah”.
3. Kata-kata: keheningan, hidup menyepi, dan disiplin sangat
menarik bagi saya.
4. Mengikuti retreat di biara di mana saya dapat menghabiskan
waktu sendirian di ruangan kecil, berdoa pada Allah dan
mempelajari Firman-Nya, dan berpuasa satu atau beberapa hari
adalah aktivitas-aktivitas yang akan saya nikmati.
5. Saya akan menikmati membaca buku “A Place Apart: Monastic
Prayer and Practice For Everyone” (Tempat yang Teduh: Doa-
doa dan Kebiasaan Hidup Biara bagi Semua Orang).
6. Saya akan sangat senang menghabiskan waktu doa dan berjaga
sampai larut malam, menjalani disiplin hidup sederhana,
berpantang bicara selama beberapa waktu.
Tipe Aktivis
Mengasihi Tuhan melalui konfrontasi
dan aktivitas sosial
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah saat saya bekerja sama
dengan Dia untuk menegakkan keadilan-Nya, mengirim tulisan
di surat kabar, membela yang tertindas, atau mengikuti
permasalahan-permasalahan sosial-etis yang sedang hangat.
2. Saya merasa sangat frustasi jika saya melihat orang-orang
Kristen yang bersikap apatis, tidak mau aktif terlibat dengan
permasalaan di sekitarnya. Saya ingin bertindak dan membantu
gereja mengatasi sikap apatisnya.
3. Kata-kata: konfrontasi yang berani dan aktivis sosial sangat
menarik bagi saya.
4. Aktivitas-aktivitas seperti memerangi kejahatan sosial,
menghadiri pertemuan untuk menantang suatu pratik yang tidak
adil dan benar, atau menjadi sukarelawan pada kampanye
lingkungan hidup sangat penting bagi saya.
5. Buku yang ditulis oleh Francis Schaeffer, “A Time For Anger”
(Waktu untuk Marah), akan menjadi buku yang sangat penting
untuk dibaca.
6. Saya ingin menyadarkan gereja dari sikap apatisnya.
Tipe Pengasih
Mengasihi Tuhan dengan
mengasihi orang lain
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah saat saya melihat Dia di dalam diri
orang-orang yang berkekurangan, miskin, sakit, dan dipenjara. Saya merasa
hadirat Allah sangat kuat saat saya duduk diam di samping tempat tidur
seseorang yang sedang sendirian, atau sakit atau membawakan makanan
untuk orang yang membutuhkan. Anda dapat mengandalkan saya untuk
memberi tumpangan atau menjadi sukarelawan untuk membantu aktivitas-
aktivitas kemanusiaan.
2. Saya merasa lelah dengan orang-orang Kristen yang menghabiskan waktu
mereka menyanyikan lagu-lagu, sementara tetangganya yang kekurangan
tidak mempunyai makan-an dan ada anggota keluarganya yang sakit tetapi
tidak mampu berobat ke rumah sakit.
3. Kata-kata: melayani dan kasih sangat menarik bagi saya.
4. Saya merasakan kuasa Allah saat saya memberikan konseling kepada
seorang teman yang baru saja kehilangan pekerjaan, menyiapkan makanan
bagi keluarga yang kekurangan, atau menjadi relawan di panti asuhan dan
kam pengungsian.
5. Buku berjudul “99 Ways to Help Your Neighbor” (99 Cara untuk Menolong
Sesamamu) akan sangat menarik bagi saya.
6. Saya lebih baik merawat seseorang sampai sehat atau membantu
seseorang memperbaiki rumah mereka dari pada mengajar sekolah minggu
untuk dewasa, menghadiri retreat doa dan puasa, atau melewatkan waktu
sendirian di tepi danau.
Tipe Antusias
Mengasihi Tuhan dengan
misteri dan perayaan
1. Saya merasa dekat dengan Allah saat hati saya melambung tinggi dan
merasa seolah-olah saya akan meledak kegirangan, menyembah Allah
sepanjang hari, dan meneriakkan nama-Nya. Merayakan Pribadi Allah
dan kasih-Nya adalah bentuk ibadah favorit saya.
2. Allah adalah Allah yang menarik, dan kita harus bersemangat untuk
menyembah-nya. Saya tidak mengerti bagaimana sebagian orang Kristen
yang mengaku mengasihi Allah dapat bertindak seakan-akan mereka
sedang menuju ke upacara pemakanan setiap kali mereka melangkah ke
gereja.
3. Kata-kata: perayaan dan sukacita sangat menarik bagi saya.
4. Saya akan senang sekali menghadiri lokakarya tentang belajar
menyembah Tuhan melalui tarian atau menghadiri pertemuan ibadah
yang menggunakan musik kontemporer. Saya berharap Allah akan
bekerja dengan cara yang tidak terduga.
5. Saya akan menikmati membaca buku “The Mystery and Excitement of
Walking with God” (Misteri dan Gairah dari Berjalan dengan Tuhan).
6. Saya menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli kaset musik dan
puji-pujian daripada untuk membeli buku-buku.
Tipe Kontemplatif
Mengasihi Tuhan melalui
keintiman adorasi
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah saat saya terinspirasi,
saat Allah dengan diam-diam menyentuh hati saya, mengatakan
bahwa Ia mengasihi saya, dan membuat saya serasa sahabat-
Nya. Saya lebih memilih untuk sendirian bersama Allah,
merenungkan kasih-Nya, daripada mengikuti liturgi formal atau
menjadi beralih perhatian karena berjalan-jalan di udara terbuka.
2. Saat paling sulit dalam iman saya adalah saat saya tidak dapat
merasakan kehadiran Allah dalam diri saya.
3. Kata-kata: kekasih, keintiman, dan hati sangat menarik bagi
saya.
4. Saya sangat menikmati meluangkan waktu tiga puluh menit
tanpa diganggu untuk duduk diam di dalam doa dan
“bergandengan tangan” dengan Allah, menulis surat cinta
kepada-Nya dan menikmati kehadiran-Nya.
5. Saya akan menikmati membaca buku “The Transforming
Friendship” (Persahabatan dengan Tuhan yang Mengubahkan).
6. Ketika saya berpikir tentang Allah, saya memikirkan kasih,
persahabatan, dan pengaguman lebih dari apa pun.
Tipe Intelektual
Mengasihi Tuhan
dengan pikiran
1. Saya merasa sangat dekat dengan Allah saat saya mempelajari
sesuatu yang baru mengenai Dia, yang belum saya mengerti
sebelumnya. Sangat penting bagi saya bahwa saya benar-benar
tahu apa yang saya yakini.
2. Saya merasa frustasi apabila gereja terlalu fokus pada
perasaan dan pengalaman spiritual. Yang sangat perlu dan
penting adalah memiliki pemahaman doktrin iman Kristiani yang
baik.
3. Kata-kata: konsep dan kebenaran sangat menarik bagi saya.
4. Saya merasa dekat dengan Allah saat saya memiliki waktu studi
yang tidak terganggu selama beberapa jam—membaca Firman
Allah atau buku-buku Kristen yang bagus lalu mungkin
mendapat kesempatan untuk mengajar atau berpartisipasi dalam
sebuah diskusi.
5. Buku-buku mengenai berbagai topik teologi dan dogmatika akan
sangat menarik bagi saya.
6. Saya menghabiskan lebih banyak uang untuk buku daripada
untuk kaset musik.
Mengenai Tipe-tipe Spiritualitas
• Menemukan tipe spiritualitas adalah cara untuk
mencapai tujuan akhir, yaitu mengenal Tuhan dan
menaati panggilan-Nya. Tipe spiritualitas
memberikan informasi yang diperlukan untuk
menyusun rencana pertumbuhan spiritual.
• Tipe spiritual dapat berubah seiring berjalannya
waktu. Sama seperti pasangan yang menikah
mengungkapkan rasa cinta mereka dengan cara
yang berbeda saat mereka berumur lima puluhan
dengan saat mereka berumur dua puluhan, demikian
pula hubungan kita dengan Tuhan mengalami
perubahan saat kita makin dewasa dan menjalani
hidup.
Mengenai Tipe-tipe Spiritualitas
• Seseorang mungkin memiliki lebih dari satu tipe
yang dominan.
• Hindari godaan pemikiran untuk menganggap suatu
tipe spiritualitas lebih baik dibanding dengan tipe
yang lain.
• Hormati cara-cara yang digunakan setiap orang
untuk memelihara jiwa mereka. Berhati-hatilah
untuk tidak mencela ungkapan iman seseorang
hanya karena berbeda.
• Doronglah orang lain untuk memelihara jiwa mereka
dengan cara yang paling efektif bagi mereka,
sepanjang mereka tetap setia pada kebenaran
Firman Tuhan.
Gereja dan Tipe Spiritualitas
yang Berbeda-beda
• Bukannya belajar dari orang lain, orang-orang Kristen
seringkali memilih untuk memisahkan diri dengan
mendirikan gereja baru kapan pun ada perbedaan dalam
cara beribadah. … Bukannya mengatakan, “Ini bukan
untukku,” mereka menyatakan, “Ini bukan untuk
siapapun!”
• Setiap gereja penuh dengan tipe spiritualitas yang
berbeda-beda bahkan saling bertentangan. Sungguh tidak
masuk akal mengharapkan agar semua kebutuhan
spiritual setiap orang dapat terpenuhi dengan kebaktian
satu jam satu kali setiap tujuh hari. Kita perlu melengkapi
kebaktian umum dengan ibadah pribadi secara teratur.
Gereja dan Tipe Spiritualitas
yang Berbeda-beda
C.S. LEWIS: Jika semua orang mengalami
Tuhan dengan cara yang sama dan
memberikan kepada-Nya penyembahan
yang sama, maka lagu kemengan gereja
tidak akan memiliki simfoni.
Itu akan menjadi seperti
orkestra di mana semua
alat musiknya dimainkan
pada nada yang sama.
pay it forward
Presentasi ini dibuat oleh
Jika Anda mendapat manfaat dan berkat
diperlengkapi untuk melayani dari presentasi ini, teruskanlah kepada
divisi pelayanan media &
diperlengkapi untuk melayani
minimal 10 orang, baik secara langsung
literatur pemerlengkapan
Penerbit Yayasan Gloria
maupun secara elektronik (melalui email,
www.glorianet.org /katalis meletakkannya dalam situs web Anda,
Presentasi ini dan bahan- atau dengan cara-cara lainnya).
bahan Katalis lainnya dapat
diunduh di Anda sangat diharapkan untuk
medlit.glorianet.org menyebarluaskan presentasi ini,
namun Anda dilarang keras menjual
atau mendistribusikan untuk
mendapatkan keuntungan ekonomis.
tentang katalis

KATALIS berkomitmen menyediakan


bahan-bahan yang biblikal, esensial, dan
diperlengkapi untuk melayani
praktikal, untuk memperlengkapi dan
Grha Gloria, Lt 2
diperlengkapi untuk melayani
Jl. F.M. Noto 19 Kotabaru
memberdayakan pekerja yang sedang
Jogja, Indonesia 55224 menolong pertumbuhan rohani orang
Tel (+62274) 563 627 lain, baik sebagai pengajar, pembimbing,
Fax (+62274) 565 257
maupun pengurus pelayanan, dalam
Email:
publisher@glorianet.org konteks gereja, persekutuan, atau
Situs: lembaga pelayanan, sehingga mereka
www.glorianet.org/katalis dapat mengerjakan peran mereka dalam
amanat agung secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai