Anda di halaman 1dari 14

BAB II

GAMBARAN GEREJA
Gereja itu sungguh unik, sebab itu dalam Alkitab
menggunakan bermacam-macam gambaran atau ilustrasi
agar umat Kristus dapat memahami dengan jelas hakekat
dan fungsi gereja itu. Beberapa gambaran tentang gereja,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gereja sebagai Tubuh Kristus
2. Gereja sebagai Keluarga Allah
3. Gereja sebagai Kawanan Domba Allah
4. Gereja sebagai Rumah Allah
5. Gereja sebagai Mempelai wanita Kristus
6. Gereja sebagai Prajurit Kristus
A. Gereja sebagai tubuh Kristus
Gereja
digambarkan sebagai tubuh kristus (1Kor 12:12-13; Ef 1:22-23; Kol 1:18,24), khususnya
dalam surat efesus dan kolose dengan maksud untuk menekankan hubungan antara gereja
dengan kristus, seperti tubuh dan kepala. Paling sedikit ada 3 makna yang terkandung dalam
gambaran tersebut, yakni:
1. Kristus sudah begitu menyatu dengan gereja-Nya, tidak mungkin memisahkan kristus dangan
gereja-Nya. Menganiaya gereja berarti menganiaya kristus sendiri; menyambut gereja berarti
menyambut kristus (Mat 10:40;Kis 9:4).
2. gereja merupakan penjelmaan yang Nampak dari Yesus kristus diayas bumi. Gereja adalah
tubuh duniawi dari Tuhan yang surgawi itu.karena kristus kini tidak lagi berada di dunia dalam
suatu bentuk yang kelihatan, maka tubuh-Nya seharusnya dapat menyatakan siapakah kristus
itu (Kol 1:27)
3. Karena gereja adalah tubuh, ia tidak dapat hidup tanpa kepala yang adalah kristus sendiri .
Tubuh bergantung sepenuhnya kepada kepala tersebut. Ini berarti gereja takluk dan
diperintah oleh kristus, sang kepala itu. Gereja tidak boleh bertindak seolah-olah berdiri
sendiri dan tidak boleh memerintah diri sendiri. Gereja harus diperintah olek kristus.
Tetapi waktu rasul Paulus menyebut gereja sebagai tubuh Kristus dalam 1
Korintus dan Roma, Paulus menekankan aspek lain dari dari tubuh kristus itu,
yaitu persekutuan dengan sesame umat yang ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus.
Setiap bagaian atau anggota tubuh Kristus mempunyai suatu fungsi dan
kesanggupan yang spesifik. Setiap anggota adalah penting tidak peduli
bagaimanapun kelihatannya dia. Setiap orang yang telah menjadi bagian tubuh
Kristus pastilah berguna.ia harus mengerti apa panggilannya dan apa tujuan
hidupnya. Tubuh adalah suatu kesatuan dimana masing-masing bagian saling
bergantung dan tidak dapat hidup sendiri. Sama seperti mata tidak dapat
berfungsi dengan tepat kalua terpisah dengan tangan atau dengan bagian tubuh
lainnya. Tidak ada satu anggota pun berfungsi dengan bebas tanpa memerlukan anggota
lain.
Seorang kristem memrlukan saudara seiman untuk dapat bertumbuh dewasa dalam kristus.
Ini berarti:
1. Semua bagian tubuh Kristus hendaknya berfungsi pada posisisnya masing-masing
2. Adanya keanekaragaman dalam tubuh Kristus, bukan untuk dipertentangkan satu dengan
yang lain, tetapi justru untuk saling melengkapi. Karena itu semua bagian dari tubuh kristus
hendaknya merasa saling membutuhkan dan saling membutuhkan dan saling menolong
untuk pembangunan tubuh Kristus yang satu ini.
3. Semua bagian dari tubuh kristus perlu diorganisir secara rapi dan tertib dalam segala
kegiatannya sehingga tidak terjadi kekacauan.
Allah bermaksud untuk memakai seluruh tubuh Kristus untuk melayani. Sekian tahun lamanya
pelayanan itu hanya dilakukan oleh pendeta itu sendiri sedangkan jemaat hanya duduk
menonton. Padahal menurut alkitab semua anggota jemaat harus melayani Bersama. Kini
Sebagian umat Allah mulai menyadari kekeliruan ini. Sayang mereka kemudian menempuh jalan
lain yang akhirnya bahkan menimbulkan lebih banyak kerugian bagi keutuhan gereja, kerena
mereka kurang mengrti apa yang sebenarnya hendak dilakukan Allah melalui gereja lokal.
Lahirlah persekutuan-persekutuan doa yang sama sekali tidak terikat kepada gereja mana pun,
dan tidak mau tunduk lagi kepada tata tertib dan perintahan gereja yang digariskan dalam
alkitab.
Persekutuan-persekutuan itu melayani satu sama lain tetapi mereka
tidak mempunyai tujuan dan visi yang jelas. Tidak ada pelayanan ke luar
dan tidak ada pengawasan. Cenderung banyak mengabaikan prinsip-
prinsip Alkitab mengenai kepemimpinan (leadership) dan ketundukan
terhadap tubuh Kristus setempat. Cara-cara seperti ini juga tidak
menghasilkan apa yang dikehendaki Allah untuk tubuh-Nya. Sering
kelompok-kelompok demikian bubar sendiri. Jawaban Allah untuk
semua permasalahan ini adalah gereja lokal.
Didalam jemaat lokal, Allah telah menyediakan jalan supaya
pelayanan sebagai suatu tubuh Kristus yang utuh dapat terlaksana.
Karena pada waktu kita tunduk kepada garis komando yang ditetapkan
Allah, tiap anggota tubuh Kristus akan berfungsi dan melayani
sedemikian rupa sehingga rencana Allah tercapai (Ef 4:11-12).
B. GEREJA SEBAGAI KELUARGA ALLAH
Gereja digamabarkan sebagai keluarga Allah (Ef 2:9), dengan maksud agar dalam
kehidupan jemaat hendaknya dapat dirasakan cinta kasih dan kehangatan persaudaraan
Kristen. Banyak orang Kristen yang kurang menyadari bahwa hubungan antara sesama
anggota tubuh bukanlah hubungan yang formal, tetapi hubungan keluarga, bukan orang
asing. Kita telah dipersatukan oleh satu darah yaitu darah kristus. Dari situlah kita kenal
istilah”sedarah” atau “saudara”. Setiap warga jemaat menjadi saudara, bukan karena ras
atau keturunan, tetapi karena iman kepada kristus.
jadi semua orang-orang percaya telah menjadi satu keluarga di dalam hubungan
dengan Allah karena:
1. Allah adalah Bapa kita(Mat. 6:9; 7:11; Gal. 8:15)
2. Kita adalah anak-anak-NYA ( Yoh. 1:12-13; 8:14; 16; Gal. 4:7)
3. Kita adalah keluarga Allah (Ef.2:9)
Ada beberapa ciri dan gambaran gereja sebagai keluarga Allah:
 Hubungan dalam keluarga Allah adalah hubungan yang bersifat khusus, tidak
hanya secara umum.
 Hubungan dengan sesama bersifat pribadi.
 Hubungan bukan karena hukum tetapi karena hidup/hubungan darah
setiap orang Kristen sejatiharuslah bersedia menolong saudara seimannya,
apapun yang terjadi (Gal 6:2,10). Kita menolong bukan hanya sekedar karena kita
mau “menolong”, tetapi karena kita terikat sebagai sesame anggota keluarga.
Seorang kakak wajib menolong adiknya, seorang ayah mengasihi anaknya, bahkan
memberikan nyawanya sekalipun untuk anak tersebut! Mengapa? Sebab mereka
terikat sebagai sesama anggota keluarga! Demikian juga kita haruslah saling
mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita semua dengan kasih sempurna yaitu
kasih dari surga. Kristus mengatakan bahwa dunia akan dapat mempercayai injil jika
kita semua saling mengasihi. Kita juga harus belajar menyediakan kebutuhan-
kebutuhan orang lain, menjangkau orang miskin, janda dan yatim piatu(Yak.1:27).
Teladan hidup inilah yang diberikan oleh jemaat mula-mula (Kis 4:23-37).
C. GEREJA SEBAGAI KAWANAN DOMBA ALLAH
Dalam 1 Petrus 5:2, Rasul Petrus melukiskan keterikatan antara orang Kristen dan
Kristus, seperti sekawanan domba dan gembala. Domba adalah binatang yang lemah dan
bodoh. Domba tidak memiliki taring, tanduk, cakar maupun senjata-senjata lainnya untuk
mempertahankan diri dari musuh-musuhnya. Domba juga tidak dapat mengenal jalan bila
tidak ada jalan yang memimpinnya. Jadi, domba membutuhkan gembala. Tanpa gembalaa,
domba akan binasa. Seperti itulah gambaran diri kita. Kita adalah domba-domba yang
lemahdan bodoh. Kita tidak dapat hidup tanpa dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang
Tuhan sendiri tetepkan.
untuk menjadi domba yang baik kita harus mematuhi 5 hal ini:
1. Domba harus di beri tujuaan (visi)
Dalam Yesaya 53:6a, manusia digambarkan seperti domba yang sesat karena mengambil
jalan sendiri-sendiri. Jadi kita perlu digembalakan seperti domba (Bil. 27:15-17), agar tidak
tersesat dan tidak binasa (Yer. 50:6-7) namun dapat diarahkan kepada tuhan (Ay.5).
2. Domba ditempatkan di sebuah kendang dan tetap dalam kawananya (Yoh 10:1)
Kendang berbicara tentang perlindungan yang di buat agar domba tidak
mengalami serangan dari musuh-musuhnya. Musuh domba dapat berupa pencuri,
perampok, serigala, orang asing maupun gembala upahan. Jadi jemaat harus
tergabung dalam sebuah gereja lokal agar mendapat perlindungan rohani dari
ajaran-ajaran yang menyesatkan (Kis. 20:28-30;Ef.4:14). Adalah sangat berbahaya
bagi orang Kristen untuk meninggalkan perhimpunan orang-orang kudus.
3. Domba harus dipimpin gembala.
Yesus kristus adalah gembala agung kita (Yoh 10:11; 1Ptr 5:4). Setelah Yesus
naik ke surga tugas penggembalaan diserahkan kepada para hamba-Nya (Kis
20:28), yakni para penatua siding jemaat. Gembala selalau berjalan didepan untuk
ditaati dan diteladani oleh domba-dombanya (Ibr 13:7)
4. Domba harus patuh kepada gembala (Ibr. 13:7)
kita harus taat dan tunduk kepada pimpinan gembala, karena
ia bertanggung jawab atas keselamatan jiwa dombanya. Bila
domba taat, maka gembala akan melakukan tugasnya dengan
gembira. Bila gembala tidak gembira maka domba jugalah yang
mengalami kerugian.
5. Domba harus membeli bulunya. (Ul. 18:4)
Guntingan bulu domba yang pertama harus dipersembahkan
kepada Tuhan melalui imam-imam lewi. Sebagai domba Tuhan
kita harus berjanji untuk memberikan talenta, uang, waktu
bahkan hidup kita kepada Tuhan.
D. GEREJA SEBAGAI RUMAH ALLAH
Gereja digambarkan sebagai rumah Allah (1K0r. 3:9; Ef. 2:19-22; 1Ptr 2:5).
Rumah itu dibangun dengan batu-batu, yang dulu terlepas dan terbesar diladang
tapi yang dicari dan dikumpulkan lalu disusun dengan baik, batu diatas batu secara
rapi tersusun, saling melekat dengan semen, sampai rumah itu berdiri dengan kuat.
Batu-batu yang sekedar ditumpuk menjadi sebuah timbunan batu tidak dapat
disebut sebuah rumah. Rumah merupakan suatu himpunan dari batu-batu yang
disusun dab terikat menjadi satu. Ini berarti: jemaat harus menjadi seperti rumah
yang kuat, yang anggotanya salingterikat secara rapi, tersusun dengan kasih
persaudaraan.
Ciri yang bukan rumah Tuhan antara lain: lepas (bebas), orang asing dibiarkan,
berantakan (kacau), hanya kebaktian. Sedangkan ciri jemaat sebagai rumah Tuhan
antara lain: tertanam, keluarga, dibangun atas dasar pengajaran rasul dan nabi,
berfungsi (rapai tersusun), terlibat dalam kelompok kecil.
E. GEREJA SEBAGAI MEMPELAI WANITA KRISTUS
Alkitab melukiskan bahwa Tuhan Yesus adalah mempelai laki-laki (Mat. 19:5; yoh. 3:29)
dan gereja-Nya dalah mempelai Wanita (Ef. 5:31-33). Allah berjanji bahwa akan ada
“perkawinan” antara Tuhan Yesus dan gereja-Nya (Rm. 7:4;n2Kor. 11:2). Gambaran ini
melukiskan beberapa aspek mengenai gereja:
1. Gereja adalah umat yang dikasihi kristus. Untuk jemaat-NYA itulah Kristus rela
mengorbankan diri-Nya.
2. Jemaat adalah umat yang memperoleh anugerah, karena dipilih oleh kristus sekalipun
mempunyai banyak kekurangan dan cacat cela. Kristus telah melayakkan mereka menjadi
pengantinNya.
3. Gereja Tuhan dituntut agar mengasihi kristus dan mempunyai hubungan yang akrab
dengan Kristus (Mat. 22:37). Jemaat diwajibkan memelihara kesetiaannya kepada Kristus.
4. Jemaat tidak diperkenankan untuk membagi kasih-Nya selain kepada Kristus.
5. Jemaat akan dijemput kristus dengan sukacita dan akan disambut dalam Kerajaan surga
(Why. 19:7-8)
F. GEREJA SEBAGAI PRAJURIT KRISTUS
Setiap orang percaya adalah prajurit Kristus yang harus mengenakan
seluruh perlengkapan senjata Allah untuk bergumul melawan si jahat (Ef.
6:10-18) musuh kita adalah hawa nafsu daging, perkara dunia, dan iblis
(Ef. 2:1-3). Kita harus menjadi prajurit K ristus yang baik (2Tim. 2:3-4).
Prajurit yang baik adalah prajurit yang militant, maksudnya memiliki
komitmen untuk hidup sepenuhnya bagi kristus. Menjadikan kristus
sebagai Tuhan, Raja, penguasa atas seluruh segi kehidupan seseorang,
sehingga dapat dipakai sebagai senjata kebenaran (Rm. 6:13). Kristus
adalah panglima yang telah menang, karena itu walaupun peperangan
rohani sangat berat, kalau kita taat, Tuhan memberi kemenangan (Rm.
8:37).

Anda mungkin juga menyukai