Anda di halaman 1dari 4

Tugas Akhir Etika Terapan ( S2 )

Etika Kristen

Etika Kristen selalu menekankan segalanya pada kehendak Tuhan. Sejak


manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak lagi dapat lagi melakukan tindakan yang baik.
Manusia tidak dapat membedakan tentang baik dan buruk. Jadi sifat Etika Kristen
adalah teologis dan imani.

Metode Dalam Etika Kristen.


Etika memiliki makna memberi nilai–nilai atau norma–norma serta pandangan
etik-moral dan juga kesusilaan secara kritis. Etika menuntut tanggung jawab dan
menjawab persoalan etik moral kesusilaan.Dalam menyikapi permasalahan dapat
menggunakan pendekatan kritik. Pendekatan berdasarkan pada etika, jadi metode
yang dipakai etika Kristen adalah metode kritis etis.

Dasar dari Etika Kristen


Dasar dari Etika Kristen adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Etika Kristen
merupakan tanggapan akan kasih Allah yang telah menyelamatkan umat manusia. ( I
Yoh. 4:19). Kehidupan etis merupakan cara hidup di dalam Kristus. Dalam etika Kristen
kewibawaan Tuhan Yesus Kristus diakui. Etika Kristen dibangun di atas pengertian
teologia, di mana anugerah Allah membuat orang percaya dibawa kepada hubungan
dengan Allah. Dan hubungan ini menuntut kewajiban untuk mengasihi Allah dan
melakukan perintah–perintah-Nya.

Faktor Penyebab munculnya Etika Terapan


Etika terapan harus dibedakan dari etika nomatif. Dalam etika normatif
seseorang mencari teori-teori etika tentang apa yang dimaksud dengan baik atau benar
secara intuisi atau moral. Etika Terapan tidak lain adalah penerapan teori etika yang
diterima sebagai kebenaran untuk diterapkan kedalam kasus tertentu yang
membutuhkan keputusan moral yang nyata. Contohnya dalam berbagai kasus yang
sekarang ada, misalnya kasus aborsi, perceraian dan lainnya. Jadi Etika Terapan
adalah cabang ilmu etika yang muatannya adalah analisa khusus terhadap isu–isu
moral yang kontroversi dalam kehidupan manusia.

Etika Terapan mencakup :

1. Makro – etika :
mencakup masalah etika yang menjadi persoalan satu bangsa atau seluruh umat
manusia, seperti : masalah lingkungan hidup, keadilan dan ekonomi.
2. Meso – etika :
Mencakup etika profesi : etika kedokteran, pengacara, pebisnis, dll.

3. Mikro – etika :
Mencakup tanggung jawab dan kewajiban seseorang secara individu. Misalnya seorang
guru terhadap peserta didik, seorang gembala kepada umat.

Reaksi Orang Kristen dalam Etika Terapan


Banyak kita melihat bahwa orang Kristen memiliki kecenderungan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada secara langsung tanpa mengetahui seluk –
beluk permasalahan tersebut. Hanya dengan mengandalkan keampuhan Alkitab tanpa
memahami dan menyimak persoalan yang ada secara detail, mereka langsung
memberikan jawaban atas permasalahan–permasalahan yang serba kompleks dan
rumit dengan memperlakukan Alkitab tidak sebagai mana mestinya.
Kritikan terhadap sikap ini adalah : bagaimana kita dapat memberikan pengertian
bahwa Alkitab tidak menjamin bahwa menjadi orang Kristen maka akan hidup tanpa
permasalahan? Karena yang terjadi bukan seperti itu, kita tetap mengalami
permasalahan bahkan surat–surat Rasul Paulus juga mengatakan “ada hal–hal yang
sukar untuk dipahami’ (2 Ptr.3:15–16). Muncul juga pertanyaan bagaimana untuk dapat
menerapkan Firman Tuhan yang ditulis dari jaman dahulu ke kehidupan jaman
modern? Kalau kita meragukan akan firman Tuhan berarti kita meremehkan firman
Tuhan, merendahkan martabat Allah. Penerapan isi Alkitab tanpa hermeneutika yang
benar bisa menghasilkan penafsiran yang bertolak belakang dari sifat Allah itu sendiri.

Kompromi
Kata Kompromi diturunkan dari kata kerja Latin yang memiliki arti “ mengadakan
perjanjian atau penyesuaian”. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia kata
‘kompromi’ artinya adalah: persetujuan (dengan jalan damai atau saling mengurangi
tuntutannya). J. Douma mendefinisikan kata ‘kompromi’ ini adalah menyetujui dengan
kurang daripada yang boleh dan yang harus diinginkan berdasarkan perintah Allah.

Ciri Kompromi :
Kompromi ini selalu terjadi selama kita hidup di dunia yang rusak ini. Alkitab
sendiri juga memberikan contoh seperti dalam kisah Musa yang mengijinkan
perceraian karena
‘ketegaran hati’ orang Israel. Walaupun kita tahu hal itu tidak sesuai dengan apa yang
dikehendaki Allah pada waktu penciptaan , tentang suami–istri (Ul. 24:1 dan Mat. 19:4).
Paulus melarang pergaulan dengan orang – orang cabul yang dikucilkan dari jemaat,
tetapi bukan orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir
dan penipu, atau dengan semua penyembah – penyembah berhala. Bandingkan
dengan 1 Kor. 5:9.
Di masa sekarang ini banyak orang di masyarakat kita yang tegar hati dan memilih jalan
hidupnya yang menyimpang dari Tuhan (kaum homoseksual, waria dsb) dan orang
Kristen mau tidak mau harus memahami mereka bahkan tetap memberi mereka
perhatian. Tidak jarang dalam gerejapun membutuhkan kompromi–kompromi dalam
menghadapi persoalan etis (kita setuju walau hal itu tidak sesuai dengan standart
perintah Tuhan). Ada perkara–perkara diantara saudara seiman yang cenderung
ditutupi dari pada diungkap dengan pengakuan dosa dan penyesalan yang nyata.
Kompromi dapat dicegah apabila kita memiliki ketegaran hati.

Batas–batas kompromi
Sebagai orang Kristen kita tidak boleh larut dalam kompromi yang tidak seturut
dengan kehendak dan perintah Tuhan, karena apabila kita larut maka kita tidak akan
bisa membuat kompromi yang benar. Dalam membuat kompromi kita juga tetap
berpegang pada perintah Allah. Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada
manusia (Kis. 5:29)
Kompromi juga tidak boleh dilakukan kalau kehidupan sesama manusia diserang,
contohnya ‘aborsi’. Dimana dibeberapa tempat, aborsi diijinkan sehingga hal ini
membunuh banyak jiwa. Pada intinya kompromi tidak boleh
menyimpang dari perintah Allah yang telah diberikan kepada manusia.

Keberatan–Keberatan.
Ada beberapa keberatan yang biasa diajukan dalam kasuistika oleh etika Kristen
di antaranya adalah :

1. Kasuistika menghancurkan perintah–perintah Allah. Calvin mengatakan bahwa kita


dapat membelah pohon dosa menjadi dahan, ranting dan akarnya, namun kitaa harus
ingat akan kesatuan perintah Allah.

2. Kasuistika secara mudah menjadi bersifat negatif dan legalitas (mengutamakan


hukum).

3. Kasuistika mengabaikan keadaan yang unik dari situasi dan kondisi yang konkret
dimana kita harus mengambil keputusan.

4. Kasuistika sebagai pelayanan etis

Kasuistika sendiri mengandung makna bahwa kita rela melayani sesama kita
secara etis, dengan tidak mengikat aturan–aturan tetapi memberi motivasi sehingga
kehidupan seseorang dapat berkembang dengan baik. Banyak kasus–kasus yang
terjadi dan kasus yang dihadapi masing–masing orang berbeda–beda. Namun tidak
jarang bahwa kita dapat menghadapi kasus yang hamper sama di mana hal itu bisa
diatasi dengan memberikan nasehat etis yang umum.
Tugas yang harus dibuat oleh mahasiswa adalah sbb :

Ada banyak kasus yang terjadi di sekitar kita , namun pada pembahasan tugas akhir
kita mengambil contoh 1 kasus yaitu :

Perceraian dalam Pernikahan Kristen dan pernikahan Kembali dengan pasangan


lain

Perceraian di dalam agama Kristen seperti yang kita ketahui adalah tidak
diperbolehkan, tetapi beberapa pandangan gereja di dunia pada umumnya dan
khususnya di Indonesia memiliki berbagai pertimbangan akan hal ini.

1. Cobalah temukan beberapa pandangan tokoh gereja/ sinode yang memiliki


pertimbangan lain dan temukan alasannya.

2. Bagaimana pandangan doktrin gereja di mana anda melayani/ tergabung saat ini

3. Bagaimana pendapat anda pribadi

Landasi argumen Anda dengan ayat-ayat Alkitab. Jangan lupa untuk menuliskan ayat-
ayat tsb secara lengkap. Gunakanlah sumber literatur/ buku/ sumber +/- 5 buah dan
tuliskan sebagai catatan kaki.

Tulis keseluruhan tugas ini dengan font Arial 12, spasi 1,5. Saya tidak membatasi
jumlah halaman yang Anda tulis, karena mahasiswa S2 harus memiliki seni menulis
dan semangat meneliti yang tinggi. Tulisan yang baik adalah yang memuat segala
poin penting yang harus disampaikan oleh penulisnya untuk memuaskan
pembacanya (dalam hal ini dosen pengampu).

Kumpulkan tugas ini dalam format Ms Word doc paling lambat pada tanggal 27 Agst
2020 ke no wa saya: 0811273758 atau ke email chandra@sttkao.ac.id

Tuhan Yesus memberkati

Anda mungkin juga menyukai