Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN LABA RUGI

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan pada periode waktu tertentu. Laporan laba rugi menyediakan informasi
yang membantu investor dan kreditor untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian
arus kas masa depan. Laporan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi kenerja perusahaan
sebelumnya, memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan, dan membantu
menilai risiko atau keidakpastian pencapaian arus kas masa depan.

A. Batasan Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi harus menyadari batasan tertentu karena laba merupakan estimasi dan
mencerminkan sejumlah asumsi. Beberapa batasan tersebut antara lain:

1. Perusahaan menghilangkan pos dari laporan laba rugi yang tidak dapat diukur
secara andal
Praktik terkini melarang pengakuan pos tertentu dari penentuan laba rugi meskipun
dampak dari pos ini mungkin dapat memengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu, semakin
banyak perusahaan mengalami kenaikan nilai perusahaan karena pengakuan merek,
layanan pelanggan, dan kualitas produk.

2. Jumlah Laba Rugi Dipengaruhi oleh Metode Akuntansi yang Digunakan


Satu perusahaan mungkin menyusutkan aset tetap secara cepat, sedangkan
perusahaan lain memilih penyusutan garis lurus. Dengan asumsi semua faktor adalah
sama, perusahaan pertama akan melaporkan laba yang lebih rendah.

3. Pengukuran Laba Melibatkan Penilaian


Misalnya, satu perusahaan dengan itikad baik akan dapat mengestimasikan umur
manfaat aset menjadi 20 tahun, sementara perusahaan lain mengestimasi umur manfaat
aset yang sama selama 15 tahun. Demikian pula beberapa perusahaan mungkin estimasi
optimis tentang biaya garansi dan penghapusan piutang tak tertagih, yang akan
menghasilkan beban yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi.

B. Kualitas Laba
Perusahaan mencoba untuk memenuhi atau mengungguli ekspetasi pasar sehingga terjadi
kenaikan harga pasar saham dan nilai kompensasi manajemen. Akibatnya, perusahaan
memiliki insentif untuk mengelola laba dalam memenuhi target laba atau membuat tampilan
laba berisiko rendah. Kualitas laba akan berkurang jika hasil manajemen laba pada informasi
yang kurang berguna untuk memprediksi laba masa depan dan arus kas.
FORMAT LAPORAN LABA RUGI

A. Unsur Laporan Laba Rugi


1. Penghasilan (income)
Penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam
bentuk arus masuk atau perangkat tambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang
saham. Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains).
Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (ordinary) dan
dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa (fess), bunga,
dividen, dan sewa. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi
penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam aktivitas entitas yang biasa.
Misalnya, keuntungan atas aset penjualan jangka panjang dan keuntungan yang belum
direalisasikan atas efek yang tersedia untuk dijual.

2. Beban (Expenses)
Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau depresiasi aset atau penambahan kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada pemegang saham.
Beban mencakup kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa, seperti beban pokok penjualan, sewa, penyusutam, dan gaji.
Kerugian mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi beban yang mungkin
timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Kerugian
meliputi kerugian atas beban restrukturisasi, kerugian yang terkait dengan penjualan aset
jangka panjang atau kerugian yang belum direalisasikan pada sekuritas yang
diperdagangkan.

Ketika keuntungan dan kerugian dilaporkan pada laporan laba rugi, maka pada umumnya
akan dicatat secara terpisah karena pengetahuan tentang pos tersebut berguna untuk menilai
arus kas masa depan. IFRS tidak menspesifikasikan perangkat tertentu dari komponen yang
harus digunakan untuk melaporkan informasi laporan laba rugi. Namun, laporan laba rugi
paling tidak menyajikan pos-pos sebagai berikut.

a. Pendapatan, pemasukan manfaat ekonomi selama periode yang timbul dalam


pelaksanaan aktivitas normal perusahaan.
b. Beban pajak.
c. Beban keuangan (beban bunga).
d. Bagian keuntungan atau kerugian dari Joint Ventura yang tercatat menggunakan
metode ekuitas.
e. Laba-Rugi setelah pajak dari pemberhentian usaha.
f. Pengakuan keuntangan atau kerugian penjualan / pelapasan aset setelah pajak pada
usahayang dihentikan.
g. Bagian dari total:
i. Laba setelah pajak atau penghentian operasi.
ii. Keuntungan setelah pajak atau kerugian diakui pada pengukuran ke nilai wajar
dikurangibiaya untuk menjual atau pelepasan aset atau kelompok pembuangan
yang merupakanoperasi yang dihentikan.
h. Laba-Rugi bersih.

B. Komponen Menengah Laporan Laba Rugi


Secara umum, perusahaan menyajikan beberapa atau semua bagian dari jumlah total
dalam laporan laba rugi sebagai berikut.

1. Bagian penjualan atau pendapatan; menyajikan penjualan, diskon, tunjangan, retur


dan informasi terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan jumlah penjualan
atau pendapatan bersih.
2. Bagian harga pokok penjualan. Menunjukkan beban-beban barang yang dijual
untuk menghasilkan penjualan.
3. Beban penjualan. Melaporkan beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan
sebagai usaha dalam melakukan penjualan.
4. Beban administrasi dan umum. Melaporkan beban administrasi umum.
5. Pendapatan dan beban lain-lain. Termasuk transaksi lain-lainnya yang tidak dapat
dimasukkan ke dalam kategori di atas. Seperti kerugian atau keuntungan penjualan
aset, kerusakan aset, dan biaya restrukturisasi seringkali dilaporkan dalam bagian ini.
Pendapatan seperti pendapatan sewa, pendapatan deviden, dan pendapatan bunga juga
seringkali dilaporkan.
6. Biaya keuangan. Suatu pos terpisah yang mengidentifikasi biaya pendanaan
perusahaan yang selanjutnya disebut sebagai beban bunga.
7. Pajak penghasilan. Bagian pendek yang melaporkan pajak yang dikenakan pada laba
sebeum pajak penghasilan.
8. Laba operasi yang dilanjutkan. Hasil perusahaan sebelum keuntungan atau
kerugian dari operasi dihentikan. Jika perusahaan tidak memiliki keuntungan atau
kerugian dari operasi dihentikan, maka bagian ini tidak dilaporkan dan jumlah pada
bagian ini merupakan laba bersih.
9. Operasi dihentikan. Keuntungan dan kerugian akibat penghentian komponen
perusahaan.
10. Laba bersih. Hasil bersih dari kinerj perusahaan selama periode waktu tertentu.
11. Kepentingan pemegang saham (minoritas). Menyajikan alokasi laba bersih kepada
pemegang saham utama dan kepentingan nonpengendali (hak minoritas).
12. Laba per saham. Jumlah per lembar saham atas laba yang dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai