Anda di halaman 1dari 27

TUGAS

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN


“Konsolidasi Dengan Metode Ekuitas”
Kelompok 5
Nuriati (B1C119038)
Bisma Hardiansyah Putra (B1C120103)
Dhita Aisyah Febriyanti (B1C120111)
Elsa Dian Febriyanti (B1C120114)
Fitra Ade Wulan (B1C120122)
Fransiska Xaveriana Corida (B1C120126)
Haerani Cahaya N. (B1C120128)
Konsolidasi Metode ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang
mencatat nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan.

Metode Nilai investasi tersebut kemudian disesuaikan dengan


perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas
dari badan usaha penerima investasi (investee) yang terjadi
Ekuitas sesudah perolehan awal investasi.

Konsolidasi merupakan Metode Ekuitas memiliki konsep dasar yang dimana


penyatuan dari beberapa item memandang sebuah investasi sebagai pernyataan modal
yang memiliki jumlah besar yang dilakukan oleh induk perusahaan kepada anak
menjadi satu nomor yang lebih perusahaan. Dengan begitu, aktiva bersih pada anak
kecil. Bisa diartikan juga bahwa
perusahaan menjadi berubah karena kegiatan dari
konsolidasi ini adalah
penggabungan dari item apapun operasionalnya.
menjadi satu untuk tujuan
tertentu.
Beberapa perkiraan (account) yang perlu
diperhatikan antara lain :
1. Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak
Perusahaan “
2. Perkiraan “ Kas“.
3. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
4. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning)
Induk perusahaan”.
5. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning)
Anak perusahaan”.
Pengonsolidasian
Laporan
Tahun Perolehan
  20X3 20X4
Penghasilan Bersih Rp. 30.000.000 Rp. 36.000.000
Dividen 18.000.000 18.000.000

• Kertas kerja konsolidasi menunjukkan penghasilan dari Sena Rp. 22.200.000 terdiri dari :
80% x Rp. 30.000.000 penghasilan bersih Sena tahun 20X3 dikurangi Rp. 1.800.000
amortisasi paten.
• Investasi Pare dalam Sena per 31 Desember 20X3 Rp. 112.200.000 terdiri dari :
Rp. 104.400.000 biaya investasi ditambah Rp. 22.200.000 penghasilan dari Sena dikurangi
Rp. 14.400.000 dividen dari Sena tahun 20X3.

Jurnal ketras kerja konsolidasi adalah:

Penghasilan dari Sena Rp. 22.200.000


Dividen Rp. 14.400.000
Investasi dalam Sena Rp.   7.800.000
Beban hak minoritas Rp. 6.000.000
Dividen-Sena Rp. 3.600.000
Hak minoritas Rp. 2.400.000
(Mencatat bagian hak minoritas atas penghasilan dan dividen anak)

Saldo laba-Sena (awal) Rp. 36.000.000


Modal saham-Sena Rp. 72.000.000
Paten Rp. 18.000.000
Investasi dalam Sena Rp. 104.400.000
Hak minoritas Rp. 21.600.000
(Mengeliminasi ekuitas imbal dan akun investasi, membentuk hak minoritas awal dan mencatat
paten yang belum diamortisasi.)

Beban Rp. 1.800.000


Paten Rp. 1.800.000
Mencatat amortisasi paten (18.000.000/10 tahun)
Pada Tahun Setelah Tahun Perolehan
• Dalam tahun 20X4 PT Pere Dengan tetap mempertahankan 80% Pemilikan saham PT Sena
mencatat penghasilan dari Sena Rp. 27.000.000 (80%xRp. 36.000.000penghasilan bersih
dikurangi Rp. 1.800.000 amortisasi paten).

• Pada 31 Desember 20X4. Akun investasi Pere dalam Sena bersaldo Rp. 124.800.000 yang
dihitung sebagai berikut:
Biaya investasi 1 Januari 20X3 Rp. 104.400.000
Penghasilan dari Sena-20X3 22.200.000
Dividen dari Sena-20X3 14.400.000*
Investasi dalam Sena 31 Desember 20X3 112.200.000
Penghasilan dari Sena-20X4 27.000.000
Dividen dari Sena-20X4 14.400.000*
Investasi dalam Sena 31 Desember 20X4 Rp. 124.800.000

• Transaksi satu-satunya antara periode dan Sena dalam tahun 20X4 adalah Rp. 12.000.000
Pinjaman tanpa bunga kepada Sena pada Kuartal 3 tahun yang bersangkutan.
Jurnal ketras kerja konsolidasi adalah:
Penghasilan dari Sena Rp. 27.000.000
Dividen Rp. 14.400.000
Investasi dalam Sena Rp. 12.600.000
Mengeliminasi penghasilan dan dividen dari Sena dan mengembalikan akun investasi ke saldo awal.

Beban hak minoritas Rp. 7.200.000


Dividen-Sena Rp. 3.600.000
Hak minoritas Rp. 3.600.000
Mencatat bagian minoritas dari penghasilan dan dividen

Saldo laba-Sena Rp48.000.000


Modal saham-Sena 72.000.000
Paten Rp. 16.200.000
Investasi dalam Sena Rp. 112.200.000
Hak minoritas Rp. 24.000.000
Mengeliminasi akun saldo-saldo investasi imbal, membentuk beban hak minoritas awal dan mencatat
paten yang belum di amortisasi.
Beban Rp1.800.000
Paten Rp1.800.000
Mencatat amortisasi pate

Wesel bayar Rp12.000.000


tagih-Sena Rp12.000.000
Mengeliminasi saldo imbal wesel tagih don wesel bayar
Kertas Kerja
Konsolidasi
Peta Solo 90% Penyesuaian Dan Eliminasi Neraca Konsolidasi
Aset
Kas 24.000 6.000 30.000
Piutang - Neto 108.000 30.000 138.000
Persediaan 96.000 60.000 b 10.800 166.800

Pada Tanah
Gedung - Neto
72.000
240.000
36.000
120.000
b 32.400
b 86.400
140.400
446.400

Saat
Peralatan Neto 162.000 108.000 b 21.600 248.400
Investasi Dalam Solo 438.000 a 436.000
Goodwill b 60. 000 60.000
Perolehan Kelebihan Belum
Diamortisasi a 168.000 b168.000
Total 1.140.000 360.000 1.230.000

Kewajiban Dan Ekuitas


Hutang 156.000 60.000 216.000
Modal Saham - Peta 840.000 840.000
Saldo Laba - Peta 144.000 144.000
Modal Saham - Solo 240.000 a 240.000
Saldo Laba - Solo 60.000 a 60.000
Hak Minoritas a 30.000 30.000
Total 1.140.000 360.000 1.230.000
Pada Saat Perolehan
Jurnal :
Kas Rp10.800.000
Investasi dalam Solo Rp10.800.000
Mencatat dividen dari Solo 90%xRp 12.000.000

31 Desember 20X4:
Investasi Penghasilan dari Solo Rp54.000.000
Penghasilan dari solo Rp54.000.000

Mencatat penghasilan investasi dari Solo yang dihitung sebagai berikut:


Bagian dalam penghasilan Solo 90%xRp72.000.000 Rp64.800.000
Amortisasi kelebihan dialokasikan ke:
Persediaan 100% (Rp10.800.000)
Gedung (Rp86.400.000:36 tahun) (Rp2.400.000)
Peralatan (Rp21.600.000:9 tahun) Rp2.400.000
Rp54.000.000
Jurnal :

Piutang dividen Rp10.800.000


Investasi dalam Solo Rp10.800.000
Membetulkan saldo investasi karena piutang dividen yang belum dicatat

Kas Rp24.000.000
Piutang wesel-Solo Rp24.000.000
Mencatat penerimaan piutang wesel antar afiliasi

Penghasilan dari Solo Dividen Rp54.000.000


Dividen Rp21.600.000
Investasi dalam solo Rp32.400.000
Mengeliminasi penghasilan dan dividen Solo serta mengembalikan akun investasi ke saldo awal
periode.

Beban hak minoritas Rp7.200.000


Dividen – solo Rp2.400.000
Hak Minoritas Rp4.800.000
Mencatat bagian hak minoritas atas penghasilan dan dividen anak.
Saldo Laba – Solo Rp60.000.000
Modal saham Rp240.000.000
Kelebihan yang belum diamortisasi Rp168.000.000
Investasi dalam Solo Rp438.000.000
Hak minoritas – 1 Januari Rp30.000.000
Mengeliminasi jumlah jumlah investasi dan ekuitas, membentuk hak minoritas awal dan mencatat
kelebihan yang belum diamortisasi.

Beban operasi Rp2.400.000


Gedung–neto Rp2.400.000
Mencatat penyusutan berjalan atas kelebihan yang dialokasikan ke gedung

Peralatan –neto Rp2.400.000


Beban operasi Rp2.400.000
Menyesuaikan penyusutan berjalan untuk kelebihan yang telah dialokasikan mengurangi peralatan

Hutang dividen Rp10.800.000


Dividen Rp10.800.000
Mengeliminasi hutang dan piutang imbal
Teknik Pembuatan Kertas Kerja

Judul Tanda Referensi


Deskriptif Centang Silang
Teknik Pembuatan Kertas Kerja

Pemberian
Indeks Keberlanjutan
Jenis-Jenis Kertas Kerja
Jadwal dan
Analisis 1 Dokumen 2
Jadwal dan analisis berguna untuk
mengidentifikasi tren statistik, Dokumen ini dapat berupa memo,
memverifikasi keakuratan data, laporan, print-out komputer, prosedur,
mengembangkan proyeksi atau formulir, faktur, bagan alir, kontrak,
estimasi, dan menentukan jika tugas atau beberapa hal yang lain.
atau catatan telah diselesaikan dengan
sempurna.
Dokumen

Kelengkapan proses
Wawancara
dan bagan alir
Laporan tertulis lebih mudah digunakan, Persiapan wawancara untuk kertas kerja,
dan harus digunakan, jika sistem atau mempertimbangkan beberapa hal berikut :
proses dapat dijelaskan secara jelas dan • Yakin untuk memasukkan nama dan jabatan posisi
ringkas. Bagan alir tepat digunakan untuk seluruh orang yang memberikan informasi tersebut,
menjelaskan hubungan yang rumit karena termasuk data yang diperoleh selama diskusi.
dapat mengurangi penjelasan naratif • Mengindikasikan kapan dan dimana pertemuan terjadi.
sebagai gambar sebuah sistem. • Mengorganisasikan catatan berdasarkan topik jika
mungkin.
• Mengidentifikasi kutipan sumber informasi dari yang
wawancara.
Dokumen

Pengamatan
Temuan
Pengamatan yang digunakan sebagai
dokumentasi pendukung biasanya harus Seluruh temuan audit harus didokumentasikan
memasukkan waktu dan tanggal dalam kertas kerja dan setiap kertas kerja harus
pengamatan, tempat pengamatan, mempunyai kesimpulan audit.
orang/pihak yang menemani auditor selama
pengamatan dan hal-hal yang diamati,
Kelengkapan Kertas Kerja
Kertas kerja harus akurat 01
Harus terdiri dari gambaran judul,
dan lengkap identifikasi sumber dengan jelas,
tanggal persiapan inisial auditor,
dan nomor indeks kertas kerja
04 02

Kertas kerja harus membuktikan Kertas kerja harus kompeten,


bahwa standar telah diikuti relevan, dan berguna untuk
meyediakan dasar untuk temuan
03 audit dan rekomendasi.
Perancangan Kertas Kerja
01. Menetukan Indeks Judul Kertas Kerja Indeks

yang diggunakan Surat perikatan atau surat tugas R.1


Program audit R.2
Dalam menentukan indeks, auditor Program kerja perorangan R.3
dapat menetapkan indeks sesuai
Struktur organisasi entitas yang diaudit R.4
keinginan auditor ataupun standar
yang ditetapkan oleh instansi auditor. Pemahaman atas entitas yang diaudit R.5
Pemahanam atas sistem pengendalian
Sebagai contoh : indeks R untuk tahap internal
R.6
perencanaan, indeks L untuk tahap Pemahaman dan penilaian risiko R.7
pelaksanaan, dan P untuk pelaporan.
Pemahaman atas peraturan terkait R.8
Dokumen lainnya R...

Contoh kertas kerja indeks R


Judul Kertas Kerja Indeks
Konsep Laporan Hasil Audit P.1
Risalah Diskusi Penyusunan Konsep Laporan Hasil
P.1.1
Audit (LHA) Judul Kertas Kerja Indeks
Nota Penyampaian Dan Konsep LHA P.1.2
Aspek Keandalan Laporan Keuangan L.1
Analisis/Tinjauan Konsep Lha Oleh Penyelia P.1.3
Pengujian Akun-Akun Laporan Laba Rugi L.1.1
Analisis/Tinjauan Konsep Lha Oleh Tim Peninjau P.1.3
- Pendapatan L.1.1.1
Seterusnya... P.1...
- Beban L.1.1.2
Laporan Hasil Audit P.2
Pengujian Akun-Akun Neraca L.1.2
Surat Keluar LHA P.2.1
- Aset lancar L.1.2.1
Surat Representasi LHA P.2.2
- Aset tetap L.1.2.2
Laporan Hasil Audit P.2.3
Ikhtisar Hasil Audit P.3 - Dan seterusnya ... L.1....

Matriks Hasil Audit P.3.1 Aspek Kepatuhan terhadap Peraturan L.2


- Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
Seterusnya... P.... L.2.1
undangan
- Kepatuhan terhadap aturan lainnya L.2.2
Contoh kertas kerja indeks P
- Konsep temuan L.....

Contoh kertas kerja indeks L


Perancangan Kertas Kerja
Tickmarks Keterangan Penempatan
02. Membuat kertas kerja a
Telah sesuai dengan dokumen Diletakkan disamping
pendukung angka total
sesuai dengan indeks yang Diletakkan dibawah angka
^ Akurasi matematis
ditentukan total
Telah ditelusur pada Berita Acara Cash
Opname tetapi saldo yang disajikan Diletakkan disamping
r
Untuk mempermudah proses tidak sesuai dengan buku pembantu angka total
pencatatan, pendokumentasian, dan kas atau laporan keuangan
penelusuran, kertas kerja dilengkapi Saldo telah sesuai dengan saldo Diletakkan dibawah angka
TL
dengan simbol analisis (tickmarks), neraca tahun lalu total
referensi silang (cross reference), dan Saldo telah sesuai dengan saldo Diletakkan dibawah angka
simbol lainnya yang diperlukan. NS
neraca periode ini total

Contoh tickmarks
Arsip dan Kepemilikan Kertas Kerja

Setelah proses audit selesai dilakukan, auditor dapat


menyimpan atau memusnahkan kertas kerja audit. Bagian-
bagian kertas kerja yang dinilai mengandung informasi atau
dokumen yang akan terus digunakan dimasa yang akan
datang, disebut dengan dokumen permanen (permanent
files), sebaiknya disimpan ke dalam arsip pekerjaan audit
agar dapat digunakan di kemudian hari.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai