Disusun Oleh :
1. Umayroh Nurul F. (110119002)
2. Fatmah Nur Hasanah (110119003)
3. Abelia Apriyantini (110119004)
01. Standar Pelayanan Minimal Alat dan Tempat pada Bayi Dan Balita
1. Bak instrument
7. Alat Pelindung Diri :
-Gunting steril/ DTT untuk memotong
tali pust
-Celemek
-2 klem steril/ DTT -Masker 15. Jam dengan jarum detik
-Sepatu boot
-Benang steril/ DTT ( atau klem _ 16. Termometer
untuk mengikat tali pusat, sarung -Kacamata google
tangan bersih / DTT 8. Lampu yang berfungsi untuk 17. Timbangan bayi
2. Sarung tangan bersih\ penerangan dan memberikan 18. Pengukur panjang bayi
3. Bola karet penghisap atau penghisap kehangatan 19. Metline (pita cm)
DeLee yang di DTT 9. Kain bersih 20. Format pencatatan (buku
4. Gunting (biasa,perban) 10. Air bersih, sabun, dan handuk
5. Medikamentosa : kering
KIA, formulir BBL, formulir
-Spuit ukuran 1cc 11. Tempat kain kotor MTBM, partograf, formulir
-Vitamin K 1 ampul 12. Tempat sampah register kohor bayi)
-Salep mata oxytetrasiklin 1%
13. Tempat plasenta
-Vaksin hepatitis B (HB0)
6.Tempat periksa
14. Stetoskop
Standar Tempat
01
Jadwal Kunjungan Bayi 02 Jadwal Kunjungan Balita
a. Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan
a. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari – 2 bulan
b. Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai
b. Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5 bulan
anak berumur 12 bulan
c. Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan
c. Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai
d. Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan Tujuan
anak berumur 24 bulan
dari kunjungan bayi tersebut adalah :
Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun. Kegiatan
e. untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain :- Pemeriksaan
kesehatan dasar
fisik anak ditakukan termasuk penimbangan berat badan
f. mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi
- Penyuluhan atau nasehat pada ibu tentang pemeliharaan
sehingga cepat mendapat pertolongan
kesehatan anak dan perbaikan gizi serta hubungan psiko sosial
g. pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
antar anak, ibu dan keluarga. Ibu diminta memperhatikan tumbuh
pemantauan pertumbuhan
kembang anak, pola makan dan tidur serta perkembangan prilaku
h. imunisasi
dan sosial anak
i. peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulusi tumbuh
- Penjelasan tentang Keluarga Berencana
kembang.
- Dokumentasi pelayanan
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan / Deteksi Dini
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Jenis Skrining
Pengertian
Pengertian
01 02 03
Deteksi Dini Penyimpangan Skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Pertumbuhan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Emosional
a. Pengukuran Berat Badan Terhadap Tujuan pemeriksaan perkembangan menggunakan Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Tinggi Badan (BB/TB) KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan adalah kegiatan/ pemeriksaan untuk menemukan
b. Pengukuran Lingkar Kepala Anak anak normal atau ada penyimpangan. gangguan secara dini adanya masalah emosional,
(LKA) autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera
dilakukan tindakan intervensi. Bila penyimpangan
mental emosional terlambat diketahui maka
intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan
berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Program Imunisasi
Menurut Muslihatun (2010), program imunisasi dibagi
menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
Jenis - jenis Imunisasi
3. Imunisasi Masal
Dilakukan untuk antigen
1. Imunisasi rutin
tertentu dalam wilayah luas dan
Imunisasi rutin adalah waktu tertentu, dalam rangka
pemberian imunisasi secara rutin pemutusan mata rantai penyakit.
yang dilaksanakan pada periode
waktu tertentu yang telah
ditetapkan.
2. Imunisasi Tambahan 4. Imunisasi dasar
05
Imunisasi meningitis meningokokus diberikan kepada calon jemaah haji minimal 10
hari sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. Jika imunisasi diberikan kurang dari 10
hari sebelumnya, harus diberikan antibiotik profilaksis yang sensitif terhadap N.
meningitidis.
06
Bagi pendatang atau melewati negara yang terjangkit demam kuning, harus dapat
menunjukkan ICV (International Certificate of Vaccination) yang masih berlaku sebagai
bukti bahwa telah mendapat imunisasi demam kuning. Jika belum, maka harus diisolasi
selama 6 hari dan dilindungi dari gigitan nyamuk sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.