Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : HIV Pada Ibu Hamil


Sub pokok bahasan : Penularan dan Pencegahan HIV Dari Ibu ke Anak
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Jl. Nusa Indah Rw 08
Hari/tanggal : Rabu, 2 Februari 2022
Jam/waktu : 08.00 WIB
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat memahami Penularan dan
Pencegahan HIV dari Ibu ke Anak yang akan terjadi pada ibu hamil dan diharapkan para
ibu hamil dapat memahami kondisi yang akan mereka alami.
b. Tujuan Khusus
1) Peserta mampu menyebutkan penyebab HIV pada ibu hamil .
2) Peserta mampu menjelaskan bagaimana penularan HIV pada anak.
3) Peserta mampu menjelaskan bagaimana virus HIV pada ibu hamil berkembang.
4) Peserta mampu menyebutkan tanda gejala HIV.
5) Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan HIV dari ibu ke anak.
6) Peserta mampu menjelaskan pentingnya tes HIV dan cara pengobatan pada ibu hamil.
B. MATERI (Terlampir)
a. Definisi HIV.
b. Penyebab HIV pada ibu hamil.
c. Penularan HIV pada ibu ke anak.
d. Bagaimana HIV pada ibu hamil berkembang.
e. Tanda dan gejala HIV
f. Pencegahan HIV dari ibu ke anak.
g. Tes HIV dan cara pengobatan pada ibu hamil.
C. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. MEDIA
a. Leaflet

E. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan pasien Media
kegiatan penyuluh
Pendahuluan 3 Menit a. Menyampaikan Mendengarkan Kata-kata
salam atau kalimat
b. Perkenalan
c. Menjelaskan
tujuan
Penyajian 15 Mendengarkan a. Kata-kata
Menit atau
kalima
b. Leafltet
Penutup 7 Menit a. Evaluasi Menjawab Kata-kata
b. Salam penutup pertanyaan yang atau kalimat
diberikan

F. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hiv pada ibu hamil, diharapkan peserta dapat
menjelaskan tentang :
a. Definisi Penyebab HIV pada ibu hamil.
b. Penularan HIV pada ibu ke anak.
c. Bagaimana HIV pada ibu hamil berkembang.
d. Tanda dan gejala HIV
e. Pencegahan HIV dari ibu ke anak.
f. Tes HIV dan cara pengobatan pada ibu hamil.
G. DAFTAR PUSTAKA
https://spiritia.or.id/portal/index.php/informasi/detail/217
https://hellosehat.com/seks/hivaids/hiv-aids-pada-ibu-hamil/
MATERI PENYULUHAN
HIV PADA IBU HAMIL

A. Definisi HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) bisa berkembang menjadi AIDS bila sudah di
fase terparah. HIV merupakan salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan, tetapi
perkembangan penyakit ini masih bisa dikontrol. HIV adalah infeksi retrovirus yang
menyebabkan gangguang fungsi sistem kekebalan tubuh.

B. Penyebab HIV Pada Ibu Hamil


Ibu hamil bisa terserang HIV AIDS dan ini berbahaya bagi janin dalam kandungannya.
Penyebabnya:

1. Penularan melalui darah, penularan melalui hubungan seks (pelecehanseksual).


2. Hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan.
3. Perempuan yang menggunakan obat bius injeksi dan bergantian memakai alat suntik
4. Orang yang melakukan transfuse darah dengan orang yang terinfeksi HIV
5. Penyebab HIV pada ibu hamil pun bisa karena transplantasi organ yang dijalaninya
sebelum masa kehamilan terjadi.

C. Penulran HIV Pada Anak


Tanpa penanganan medis yang tepat, masing-masing dari infeksi tersebut juga berisiko
menyebabkan komplikasinya tersendiri pada kesehatan tubuh serta kehamilan. Ambil contoh
toksoplasmosis. Parasit penyebab penyakit ini dapat menginfeksi bayi lewat plasenta
sehingga menyebabkan keguguran, bayi lahir mati (stillbirth), dan dampak buruk lainnya
bagi ibu dan bayi.
Bahaya HIV pada ibu hamil dan bayinya tidak cuma itu. Ibu hamil yang terdiagnosis
positif HIV juga dapat menularkan infeksinya pada bayi di dalam kandungan lewat plasenta.
Tanpa pengobatan, seorang ibu hamil yang positif HIV berisiko sekitar 25-30% untuk
menularkan virus pada anaknya selama kehamilan.
Penularan HIV dari ibu hamil pada anaknya juga dapat terjadi selama proses persalinan
normal, apabila bayi terpapar darah, cairan ketuban yang pecah, cairan vagina, atau cairan
tubuh ibu lainnya. Selain itu, penularan HIV dari ibu kepada bayinya juga dapat berlangsung
selama masa menyusui eksklusif karena HIV dapat ditularkan melalui ASI.

D. Bagaimana Virus HIV pada Ibu Hamil Berkembang


Ketika sedang di masa kehamilan, ibu hamil dapat menularkan virus ini melalui ari-ari,
saat proses persalinan ataupun melalui air susu ibu. Oleh sebab itu, ibu hamil yang terkena
HIV harus mendapatkan pengobatan. Cara terbaik untuk menghindari penularan ke janin di
dalam kandungan ialah dengan mengonsumsi obat anti retroviral (ART). Tujuan dari
pemberian obat ini selain untuk melindungi kesehatan ibu hamil juga untuk mencegah
penularan ke janin.
Selain itu penting bagi ibu hamil yang positif HIV selalu mengecek jumlah virus di dalam
tubuhnya. Semakin tinggi jumlah virus dan semakin rendah jumlah sel CD4, maka
kemungkinan penularan ke janin semakin besar.

E. Tujuan Asuhan Persalinan


Adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajad kesehatan
yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan
lengkap serta intervensi minimal dengan asuhan kebidanan persalinan yang adekuat sesuai
dengan tahapan persalinan sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat yang optimal.

F. Tanda Dan Gejala HIV Pada Ibu Hamil


 Tahap Pertama
1. Demam
2. Tenggorokan sakit
3. Muncul ruam
4. Pembengkakan noda limfa
5. Diare
6. Kelelahan
7. Nyeri otot dan sendi
Namun, gejala HIV di atas bisa saja merupakan gejala dari penyakit lain. Untuk
mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak, harus dilakukan tes HIV.
 Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut
selama bertahun-tahun. Dalam periode ini infeksi HIV berlangsung tanpa menimbulkan
gejala.
 Tahap Ketiga
Tahap ini disebut juga sebagai tahap HIV simtomatik. Apabila pengidap HIV tidak
mendapat penanganan tepat, virus akan melemahkan tubuh dengan cepat. Pada tahap ketiga
ini, pengidap lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini dapat berubah menjadi
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Berikut adalah gejala-gejala HIV yang muncul:
1. Demam terus menerus lebih dari sepuluh hari
2. Merasa lelah setiap saat
3. Sulit bernapas\
4. Diare parah
5. Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan vagina
6. Muncul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang
7. Hilang nafsu makan sehingga berat badan turun drastis
Penyakit mematikan yang dengan mudah menyerang penderita AIDS antara lain kanker,
pneumonia, dan TB. Pada tahap ini, pengobatan HIV tetap dilakukan.

G. Tes HIV Pada Ibu Hamil dan Pengobatannya


Tes HIV pada ibu hamil yang paling umum adalah test antibodi HIV. Tes antibodi HIV
bertujuan mencari antibodi HIV pada sampel darah. Antibodi HIV merupakan sejenis protein
yang diproduksi tubuh untuk menanggapi infeksi virus.
HIV pada ibu hamil baru bisa benar-benar dipastikan ketika mendapat hasil positif dari
tes antibodi HIV. Tes kua berupa tes konfirmasi HIV dilakukan untuk memastikan bahwa
orang tersebut memang benar terinfeksi oleh HIV. Jika tes kedua juga positif, berarti Anda
positif terinfeksi HIV selama kehamilan.
Pemeriksaan HIV pada ibu hamil juga bisa mengidentifikasi keberadaan penyakit
menular seksual lainnya, seperti hepatitis C dan sifilis. Selain itu, pasangan Anda juga harus
menjalani tes HIV.
Pengobatan HIV secara umum dilakukan lewat terapi obat antiretroviral (ART).
Kombinasi obat ini dapat mengendalikan atau bahkan menurunkan jumlah viral load HIV
pada darah ibu hamil. Seiring waktu, kerutinan menjalani pengobatan HIV dapat
meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Beberapa obat anti-HIV telah
dilaporkan dapat tersalurkan dari ibu hamil ke bayi dalam kandungan melalui plasenta (juga
disebut ari-ari). Obat anti-HIV dalam tubuh bayi membantu melindunginya dari infeksi HIV.

H. Mencegah Penularan HIV Dari Ibu Hamil ke Anak


1. Rutin minum obat
2. Melindungi bayi Anda selama persalinan
3. Melindungi bayi selama menyusui

Anda mungkin juga menyukai