V DENGAN
PENERAPAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA BAYI
BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN REFLEK
HISAP LEMAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUP H. ADAM
MALIK TAHUN 2021
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menentukan derajat kesehatan anak. Selain itu, angka kematian bayi juga
penyebab kematian bayi dan balita adalah masalah yang terjadi pada bayi
wilayah Asia dan Afrika. Secara global, prevalensi BBLR tahun 2014
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan masalah yang
sangat kompleks dan memberikan kontribusi berbagai hasil kesehatan
dan mudah terserang komplikasi, masalah pada BBLR yang sering terjadi
(Riskesdas, 2013).
dini bayi BBLR di NICU adalah pemberian nutrisi yang adekuat sehingga
terjadi peningkatan berat badan pada bayi BBLR. Pada bayi BBLR
natal secara cepat (immediate). Hal ini dapat diperoleh dengan Total
Parenteral Nutrition (TPN) dan Air Susu Ibu (ASI) terfortifikasi untuk
pertumbuhan post-term.
Menurut IDAI (2013) pemberian nutrisi enteral lebih memiliki
metabolic tulang, lama hari rawat dan penambahan berat badan bayi
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana penerapan pemberian air susu ibu (ASI) pada bayi berat
C. Tujuan Penelitian
ibu (ASI) pada bayi yang mengalami berat badan lahir rendah dengan
D. Manfaat Penelitian
1. Masyarakat
manfaat pemberian air susu ibu pada bayi yang mengalami berat badan
mengenai manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi yang
lemah.
b. Bagi Mahasiswa
sampai 4 ml/kgBB baik susu formula BBLR maupun Air susu Ibu
cc/kg/BB/hari.
baik, bayi dicoba untuk menetek sedikit demi sedikit. Apabila bayi
1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (Wong,
2009). BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari
2. Klasifikasi BBLR
a. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yaitu bayi yang lahir dengan
b. Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), yaitu bayi yang lahir
3. Manifestasi Klinis
Menurut Proverawati dan Sulistyorini (2010), bayi yang lahir dengan
kepalasama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan
j. Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisannya lemah
berikut:
a. Faktor Ibu
HIV/AIDS, TORCH
a. Sebab Lain
a. Ibu perokok
b. Faktor Janin
g. Disautonomia familial
h. Radiasi
j. Aplasia pankreas
c. Faktor Plasenta
n. Infark
d. Faktor Lingkungan
s. Terkena radiasi