Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI

TERHADAP PENINGKATAN SUHU


TUBUH BAYI BARU LAHIR SPONTAN
DI RSUD CIBABAT
RIZKY BELINDA M
1112036

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2016

Latar Belakang
Resiko penurunan suhu tubuh bayi baru lahir
disebabkan oleh transisi dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin yang dialami bayi
proses metabolik dan
fisiologi melambat

kecepatan pernapasan
dan denyut jantung
sangat melambat,
tekanan darah rendah

kematian

kesadaran menghilang

Identifikasi Masalah
Transisi intrauterin ke
ekstrauterin

Jika bayi hipotermi


akan menyebabkan
hipoglikemi dan
kematian.

Resiko kematian bayi


pada 28 hari pertama
kehidupan, tinggi
pada 24 jam pertama

Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pada peningkatan
suhu tubuh bayi baru lahir spontan setelah
dilakukan inisiasi menyusu dini?

Tujuan Umum
mengetahui adanya pengaruh inisiasi
menyusu dini terhadap peningkatan suhu
tubuh bayi baru lahir spontan.

Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi suhu tubuh bayi baru lahir setelah
dilahirkan spontan.

Untuk mengidentifikasi suhu tubuh bayi setelah inisiasi menyusu


dini.

Untuk mengidentifikasi pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap


peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir.
Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh suhu tubuh ibu
terhadap peningkatan suhu tubuh bayi saat proses inisiasi
menyusu dini

Hipotesis Penelitian
Terdapat pengaruh antara pemberian
inisiasi menyusu dini dengan peningkatan
suhu tubuh bayi baru lahir spontan.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data
awal untuk penelitian selanjutnya mengenai
pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap
peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir.

Manfaat Praktis
Perawat
Dengan diketahuinya pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap
peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir maka dapat ditentukan
rencana asuhan keperawatan yang tepat dan berkualitas sehingga
dapat menurunkan resiko penurunan suhu tubuh bayi baru lahir.

Masyarakat
Dengan diketahuinya pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap
peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir maka manfaat inisiasi
menyusu dini sangat baik untuk bayi dan ibu.

TINJAUAN PUSTAKA
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas
yang dihasilkan tubuh dengan jumlah panas yang
hilang ke lingkungan luar (potter & perry, 2010).

usia
Suhu

olahraga

Kadar
hormon

Lingkungan

Stres

Irama
sirkadian

Suhu normal bayi baru


lahir berkisar 36,5C
37,5C (suhu aksila).
Hipotermia sedang
(suhu 32C 36,5C).

Hipotermia kuat bila


suhu tubuh < 32C.

Penanganan
Menghangatkan bayi dengan incubator
atau penyinaran lampu
mengunakan panas ibu
selimut atau kain hangat
berikan ASI (prawirohardjo, 2006)

Neonatus merespon dingin dengan

peningkatan tingkat metabolisme


peningkatan aktivitas otot
penyempitan pembuluh darah perifer, dan
metabolisme lemak coklat.

konveksi
Radiasi

Konduksi
Evaporasi

Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam istilah


asing sering di sebut early inisiation adalah
memberi kesempatan pada bayi baru lahir
untuk menyusu sendiri pada ibu dalam satu
jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008).

KERANGKA TEORI
Transisi intrauterin
ke ekstrauterin

Adaptasi fisiologi
bayi baru lahir

Inisiasi
menyusu dini
Potter & perry, 2010; Chapman & durham, 2010

Penurunan suhu
tubuh bayi baru lahir

Rancangan Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini
menggunakan metode eksperimen semu
(quasy-eksperiment)
Penelitian ini pendekatan pre test and
post test without control group.

R O1 X1 O2
Seluruh
ibu dan
bayi yang
lahir
spontan

Pengukuran
suhu tubuh
bayi
sebelum
dilakukan
IMD

Inisiasi
Menyusu
Dini (IMD)

Pengukuran
suhu tubuh
bayi setelah
dilakukan
IMD

Inisiasi Menyusu
Dini

Peningkatan suhu
tubuh bayi baru
lahir

DEFINISI OPERASIONAL
No.
1.

Variabel
Variabel bebas

Definisi
Suatu

Cara dan Alat Ukur

tindakan Suhu

tubuh

Hasil Ukur

bayi Hipotermi:

Suhu tubuh bayi baru pengukuran

suhu diukur

36,5C

lahir sebelum dilakukan pada

baru menggunakan

Normal:

inisiasi menyusu dini

bayi

lahir

sebelum termometer

dilakukan

inisiasi sebelum

menyusu dini

inisiasi

Skala
< Ordinal

36,5

aksila 37,5C

dilakukan Hipertermi:
menyusu >37,5C

dini

2.

Variabel terikat

Suatu

tindakan Suhu

tubuh

bayi Hipotermi:

Suhu tubuh bayi baru pengukuran

suhu diukur

36,5C

lahir setelah dilakukan pada

baru menggunakan

Normal:

inisiasi menyusu dini

bayi

lahir

setelah termometer

dilakukan

inisiasi setelah

menyusu dini

inisiasi
dini

< Ordinal
36,5

aksila 37,5C

dilakukan Hipertermi:
menyusu >37,5C

Populasi pada penelitian ini adalah


seluruh bayi baru lahir dan ibu post
partum yang melahirkan secara
pervaginam spontan.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:


Bayi baru lahir spontan, normal, dan
bugar
Ibu post partum yang melahirkan secara
per vaginam
Ibu post partum yang bersedia jadi
responden

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:


Bayi demam
Bayi dengan kelainan bawaan
Bayi yang mengalami gangguan menelan/
menyusu
Bayi yang terdapat mekonium pada cairan
ketuban dengan presentasi kepala

Teknik sampling pada penelitian ini adalah


purposive sampling, didasarkan pada
suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti itu sendiri berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya.
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
35 orang.

Data Primer
Observasi
instrumen penelitian menggunakan
standar operasional prosedur inisiasi
menyusu dini dan termometer aksila untuk
mengukur suhu tubuh bayi.

Pengolahan data

Editing
Coding
Entry data
Cleaning

Analisis univariat
mean dan standar deviasi
Analisis bivariat
uji T berpasangan,
Lokasi: RSUD Cibabat
Waktu: tahun 2016

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai