Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK FISIOLOGI HOLISTIK

KESEHATAN REPRODUKSI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “AN” UMUR 38 TAHUN


DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
DI PMB YAN MONA FRIDAYANTHI, A.MD.KEB
TGL 29 NOVEMBER 2021

Oleh:

LUH PUTU EKA TRESNADEWI


NIM. P07124321 118

KEMENTRIAN KESEHATAN R. I
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PRODI PROFESI KEBIDANAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK FISIOLOGI HOLISTIK


KESEHATAN REPRODUKSI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “AN” UMUR 38 TAHUN


DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR
DI PMB YAN MONA FRIDAYANTHI, A.MD.KEB
TGL 29 NOVEMBER 2021

Telah Mendapat Persetujuan

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Instansi Pembimbing Lapangan

Ni Luh Putu Sri Erawati, S.SiT., MPH Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb
NIP. 197508252000122002 NIP. -

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

Ni Wayan Armini, SST., M.Keb


NIP. 198101302002122001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan “ Asuhan Kebidanan
Pada Ibu “AN” Umur 38 Tahun dengan Pemeriksaan Pap smear di PMB Yan
Mona Fridayanthi, A.Md.keb” dengan baik. Dalam penyusunan laporan ini tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam kelancaran pembuatan laporan ini, yakni yang terhormat:
1. Ibu Dr. Ni Nyoman Budiani, S.Si.T.,M.Biomed selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar yang telah memberikan izin untuk
pelaksanakan praktik asuhan kebidanan fisiologi holistik kebidanan.
2. Ibu Ni Wayan Armini,S.Si.T., M.Keb selaku Ketua Program Studi Profesi
Kebidanan.
3. Ibu Ni Luh Putu Sri Erawati, S,Si.T., MPH. selaku pembimbing Institusi dalam
praktek asuhan kebidanan fisiologi holistik kesehatan reproduksi.
4. Ibu Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb. selaku pembimbing lapangan dalam
praktek asuhan kebidanan fisiologi holistik kesehatan reproduksi di PMB Yan
Mona Fridayanthi, A.Md.Keb
5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam penyusunan laporan hasil praktikum ini.
Dalam laporan kasus ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih
memiliki berbagai kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.
Demikianlah kiranya para pembaca dapat memahami dan apabila terdapat hal-hal
yang kurang berkenan di hati para pembaca, pada kesempatan ini perkenankanlah
penulis memohon maaf. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, Nopember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 1
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus ........................................................... 2
D. Manfaat Penulisan Laporan............................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
A. Pap Smear ......................................................................................................... 3
B. Defenisi Pap Smear ........................................................................................... 3
C. Tujuan Pemeriksaan Pap Smear ........................................................................ 3
D. Wanita yang diajurkan Pap smear ..................................................................... 4
E. Waktu untuk Melakukan Pap Smear ................................................................. 5
F. Syarat Pengambilan Pap Smear ........................................................................ 6
G. Kendala Pap Smear (Romauli dan Vindari. 2011) ............................................ 6
H. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear ..................................................................... 6
I. Hasil Pemeriksaan Pap Smear ........................................................................... 9
J. Faktor Resiko .................................................................................................. 10
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................... 12
A. Data Subyektif ................................................................................................. 12
B. Data Obyektif .................................................................................................. 15
C. Analisis ............................................................................................................ 15
D. Penatalaksanaan .............................................................................................. 15
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 17
BAB V PENUTUP................................................................................................ 19
A. Simpulan ......................................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding
leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak
sakit, serta hasil yang akurat. Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan
untuk mendeteksi kanker serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding
vagina.
Pemeriksaan pap smear merupakan cara yang mudah, murah, sederhana,
aman, dan akurat untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi
kanker, untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks, mengetahui
tingkat berapa keganasan kanker serviks, dan mendeteksi infeksi-infeksi
disebabkan oleh virus urogenital dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penyusun laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir dari
kegiatan praktik untuk Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Fisiologis
Kesehatan Reproduksi yang dilakukan di PMB Yan Mona Fridayanthi
serta mampu melakukan asuhan kebidanan baik mandiri, kolaborasi dan
rujukan secara profesional dan berkualitas dengan memperhatikan aspek
budaya lokal.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian dan mengumpulkan data yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
b. Mampu mengkaji data subjektif pada pasien
c. Mampu mengkaji data objektif pada pasien
d. Mampu mendiagnosa masalah yang bisa terjadi pada pasien
e. Mampu memberikan penatalaksaan yang sesuai dengan wewenang
bidan dan kebutuhan ibu akan deteksi dini

1
f. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


Kasus ini didapatkan di PMB Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb tanggal
27 Nopember 2021.

D. Manfaat Penulisan Laporan


Adapun manfaat dari penulisan laporan ini, yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman lebih nyata di
lahan praktik sehingga pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
semakin bertambah.
b. Mahasiswa mampu membandingkan antara teori yang di dapat di
kampus dengan praktik yang dilakukan di lahan praktik, serta mampu
menarik kesimpulan dari tindakan yang dilakukan sehingga mahasiswa
dapat berpikir dengan logis dan rasional.
c. Mendidik kesiplinan, tanggung jawab dan ketertiban mahasiswa pada
pasien, dari diri sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bagi PMB (lahan praktik)


a. Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam rangka
meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pelayanan pada ibu akseptor
KB sesuai standar pelayanan.
b. Dapat membantu tenaga kesehatan di PMB dalam melakukan
pelayanan kesehatan terhadap pasien.
c. Meningkatkan keterampilan dalam membimbing mahasiswa.
3. Bagi institusi Pendidikan
a. Dapat digunakan sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan
ajar terutama yang berkaitan dengan mata kuliah Asuhan Kebidanan
Fisiologis Kesehatan Reproduksi
b. Meningkatkan ilmu pengetahuan pengembangan tentang pelayanaan
kesehatan reproduksi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pap Smear
Pap Smear pertama kali dikenalkan oleh: George Nicholas Papanicolaou
(1928). Merupakan Sitologi Non-Eksfoliatif. Pemeriksaan morfologi sel leher
rahim:
1. Mudah
2. Murah
3. Sederhana
4. Aman
5. Akurat

B. Defenisi Pap Smear


Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding
leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak
sakit, serta hasil yang akurat. (Wijaya, 2010)(dalam http://sarydamy.blogspot.com/)
Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker
serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina. Sedangkan
samadi, 2010 mengatakan Pap smear merupakan salah satu deteksi dini terhadap
kanker serviks, yang prinsipnya mengambil sel epitel yang ada di leher rahim yang
kemudian dilihat kenormalannya.

C. Tujuan Pemeriksaan Pap Smear


Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini adalah
untuk menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Meskipun kanker
tergolong penyakit mematikan, namun sebagian besar dokter ahli kanker
menyebutkan bahwa dari seluruh jenis kanker, kanker servik termasuk yang paling
bisa dicegah dan diobati apabila terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu, dengan
mendeteksi kanker servik sejak dini diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita
kanker serviks (Wijaya, 2010).

3
Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap Smear yang dikemukakan oleh
Sukaca, 2009 yaitu :
1. Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker.
2. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks
3. Untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks
4. Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
5. Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada
lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam.
6. Untuk mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks

D. Wanita yang diajurkan Pap smear


Wanita Usia Subur (WUS) merupakan masa terpenting bagi wanita dan
berlangsung kira-kira 33 tahun dimana organ reproduksinya berfungsi dengan baik
antara umur 17-45 tahun. Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap
Smear ke dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan
seksual maupun yang sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah).
Begitupun bagi mereka yang sama sekali yang belum pernah berhubungna seksual.
Karena pemeriksaan Pap Smear ini dapat mendeteksi samapai 90% kasus kanker
servik secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal, dan sangat efektif untuk
menurunkan angka kematian pada wanita yang menderita kanker serviks.
Kehamilan juga tidak mencegah seorang wanita untuk melakukan
pemeriksaan Pap Smear karena prosedur Pap Smear dapat dilakukan secara aman
selama kehamilan. Sehingga, wanita hamil juga dapat menjalani test ini.
Pemeriksaan Pap Smear tidak direkomendasikan bagi wanita yang telah melakukan
histerektomi (dengan pengangkatan serviks) untuk kondisi yang jinak. Wanita yang
pernah melakukan histerektomi tetapi tanpa pengangkatan (histerektomi subtotal),
sebaiknya melanjutkan skrining sebagaimana halnya wanita yang tidak melakukan
histeretomi (wijaya, 2010).
Wanita yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear sebagai
berikut:
1. Wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas
seksualnya tinggi.

4
2. Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita HPV
(Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
3. Wanita yang berusia diatas 35 tahun.
4. Sesering mugkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal
5. Sesering mugkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker
serviks.
6. Wanita yang mengunakan pil KB (sukaca, 2009).

E. Waktu untuk Melakukan Pap Smear


Pemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan kapan saja kecuali pada saat haid
karena darah atau sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap
smear, namun waktu yang tepat untuk melakukan Pap Smear adalah satu atau dua
minggu setelah berakhir masa menstruasi. Untuk wanita yang sudah menopause
biasa melakukan pemeriksaan pap smear kapan saja ( Dianada, 2008 ).
Adapun waktu untuk melakukan Pap Smear secara teratur yang dikemukan
oleh Sukaca, 2009 yaitu :
1. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum
menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
2. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau
pernah menderita infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
3. Setiap tahun untuk wanita yang berumur diatas 35 tahun.
4. Setiap tahun untuk wanita yang mengunakan pil KB.
5. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun atau untuk wanita
yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker, jika 3 kali berturut-
turut hasil pap smear menunjukan negative.
6. Setahun sekali bagi wanita yang berumur 40-60 tahun.
7. Sesudah 2x pap tes hasilnya negative dengan interval 3 tahun dengan catatan
bahwa wanita yang resiko tinggi harus lebih sering menjalakan pap tes .
8. Sering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal sesering mungkin
setelah penilain dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.

5
F. Syarat Pengambilan Pap Smear
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap
Smear adalah sebagai berikut :
1. Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan
sebelum menstruasi berikutnya.
2. Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat
kesehatan dan penyakit yang pernah diderita
3. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan
bahan pemeriksaan.
4. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan
dalam 24 jam sebelumnya.
5. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam
sebelum pemeriksaan.
6. Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas
kesehatan, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi
hasil analisis sel.

G. Kendala Pap Smear (Romauli dan Vindari. 2011)


Dilakukan diatas hanya 5% perempuan di Indonesia yang bersedia
melakukan pemeriksaan pap smear banyak kendala. Hal tersebut terjadi antara lain:
1. Kurangnya tenaga terlatih untuk pengambilan sediaan.
2. Tidak tersedianya peralatan dan bahan untuk pengambilan sediaan.
3. Tidak tersedianya sarana pengiriman sediaan.
4. Tidak tersedianya laboratorium pemprosesan sediaan serta tenaga ahli sitologi.

H. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear


1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Air mengalir
b. Spatula Ayre
c. Sabun cair
d. Pensil kaca (marker)
e. Larutan antiseptik
f. Spekulum

6
g. Lap
h. Alkohol 95%
i. Larutan hipoklorit
j. Kaca benda (object glass)
k. Lap bersih atau tissue
l. Baskom berisi larutan klorin 0,5%
m. Handuk kecil atau tissue
n. Sarung tangan steril
o. Formulir pemeriksaan
p. Tempat sampah non-medis
q. Tempat sampah medis
2. Menyiapkan Pasien
a. Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri, serta
tanyakan keadaannya, kemudian pasien dipersilakan duduk.
b. Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang pengambilan
Pap Smear, tujuan dan manfaat untuk keadaan pasien.
c. Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan yang anda lakukan serta
jaminan tentang kerahasiaan yang diperlukan pasien kepada pasien atau
keluarganya.
d. Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap Smear, namun barengi
dengan penjelasan tentang hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang
hak menolak tindakan pengambilan Pap Smear tanpa kehilangan hak akan
pelayanan lain.
e. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian
dalam.
f. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan mengatur
pasien pada posisi litotomi.
g. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan
diperiksa

7
3. Pengambilan Sampel dan Pembuatan Pap Smear
a. Siapkan peralatan dan bahan.
b. Cuci tangan aseptik dengan langkah seperti pada cuci tangan rutin dengan
menuangkan kira-kira 5 ml larutan antiseptik pada tangan dan mengeringkan
dengan mengangin-anginkan.
c. Pasang sarung tangan steril.
d. Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus
genitalis.
e. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum.
f. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada
introitus vagina (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar
introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) dan dorong bilah
spekulum ke dalam lumen vagina.
g. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90 derajat hingga
tangkainya ke arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci
pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding
atas dan bawah vagina).
h. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan wama porsio, dinding dan sekret vagina dan forniks).
i. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati (supaya
pengambilan epitel tidak terganggu)
j. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio diusahakan di daerah
squamo-columnair junction. Sampel diambil dengan menggunakan spatula
Ayre yang diputar 360°.
k. Oleskan sampel pada gelas objek diusahakan tidak terlalu tebal/terlalu tipis.
l. Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Fiksasi ini dapat menggunakan
spray yang disemprotkan dari jarak 20-25 cm, atau dengan merendam pada
wadah yang mengandung etil alkohol 95% selama 15 menit yang kemudian
dibiarkan mengering kemudian diberi label.
m. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,
kemudian keluarkan spekulum.

8
n. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan. Beritahukan pada ibu
bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk mengambil
tempat duduk.
o. Masukkan tangan yang masih bersarung tangan kedalam baskom berisi
larutan klorin 0,5%, gosokkan kedua tangan untuk membersihkan bercak-
bercak darah yang menempel pada sarung tangan.
p. Lepaskan sarung tangan.

4. Pengiriman Spesimen
Dalam melakukan pengiriman spesimen Pap Smear, pengirim harus
menuliskan secara lengkap surat pengantar pemeriksaan laboratorium yang berisi:
a. Tanggal pengiriman
b. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
c. Data penderita (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekam medik)
d. Identitas pengirim
e. Jenis spesimen : Pap Smear
f. Pemeniksaan laboratorium yang diminta
g. Transport media / pengawet yang digunakan : Alkohol 95% atau hair spray
h. Keterangan klinis: riwayat KB, jumlah anak, keluhan

I. Hasil Pemeriksaan Pap Smear


1. Kelas 0 : Tidak dapat dinilai
Segera diambil smear ulang
2. Kelas I : Normal Smear
Kontrol ulang 1-2 tahun lagi
3. Kelas II : Proses radang dengan atau tanpa Displasia ringan
Kontrol ulang 3-6 bulan lagi
4. Kelas III : Displasia Sedang – Berat
Kontrol ulang segera
5. Kelas IV : Karsinoma Insitu
Kontrol ulang segera
6. Kelas V : Karsinoma Invasif
Kontrol ulang segera

9
J. Faktor Resiko
Dari hasil penelitian mutakhir diketahui bahwa penyebab kanker serviks adalah
sebagai berikut :
1. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
Lebih dari 90% kasus kondiloma serviks, semua NIS, dan kanker serviks
mengandung DNA virus HPV. Dari 70 tipe HPV yang diketahui saat ini, ada 16
tipe HPV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker serviks. Virus ini ditularkan
melalui hubngan seksual. Wanita yang beresiko terkena penyakit akibat hubungan
seksual juga beresiko terinfeksi virus ini sehingga mempunyai resiko terkena
kanker serviks.
2. Prilaku Seksual
Berdasarkan penelitian, risiko kenker serviks meningkat lebih dari 10 kali bila
berhubungan dengan 6 atau lebih mitra seks, atau bila hubungan seks pertama
dibawah umur 15 tahun. Risiko juga meningkat bila berhhubungan seks dengan
laki-laki berisiko tinggi ( laki-laki yang berhubungan seks dengan banyak wanita),
atau laki-laki yang mengidap penyakit “jengger ayam” (kondiloma akuminatum) di
zakarnya (penis).
3. Rokok Sigaret
Wanita merokok mempunyai risiko 2 kali lipat terhadap kanker serviks
dibandingkan degan wanita bukan terkandug nikotin dan zat lainnya yang terdapat
didalam rokok. Zat-zat tersebut dapat menurunkan daya tahan serviks dan
menyebabkan kerusakan DNA epitel serviks sehingga timbul kanker serviks,
disamping merupakan kokarsinogen infeksi virus.
4. Trauma Kronis Pada Serviks
Trauma ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (banyak anak), adanya
infeksi, dan iritasi menahun.
5. Kontrasepsi Oral
Penggunaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko 1, 5-2, 5 kali bila
diminum dalam jangka panjang, yaitu lebih dari 4 tahun.
6. Defisiensi Zat Gizi
Beberapa penelitian dapat menyimpulkan bahwa dfisiensi asam folat dapat
meningkatkan risiko terjadinya NIS 1 da NIA 2, serta mungkin juga meningkatkan

10
risiko terkena kanker serviks pada wanita yang rendah konsumsi beta karoten dan
vitamin (A, C, dan E).

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “AN” UMUR 38 TAHUN

DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR

Tanggal Pelayanan : 29 November 2021


Waktu Pelayanan : 18.00 wita
Tempat Pelayanan : PMB Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb

A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
Ibu Suami
a. Nama : Ny. AN Tn. WR
b. Umur : 38 tahun 40 tahun
c. Agama : Hindu Hindu
d. Suku/bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
e. Pendidikan : Sarjana Sarjana
f. Pekerjaan : Swasta PNS
g. Alamat :Jl. Siulan, Gg Bangau
h. No telp : 08180590xxxx
i. Jaminan kes : Umum
2. Alasan Kunjungan
Ibu ingin melakukan pemeriksaan pap smear rutin setiap tahun walaupun
tidak ada keluhan
3. Keluhan Utama
Tidak ada
4. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Jumlah darah : ± 3 pembalut/hari
c. Siklus : 28 hari
d. Lama : 4 hari

12
e. HPHT : 20 November 2021
f. Keluhan : tidak ada
5. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : menikah sah
Kawin ke : 1 (satu)
Lama perkawinan : 15 tahun
6. Riwayat Obstetri
Hamil ke- Tgl Lahir/ UK Jenis Penolong BBL/JK Komplikasi Laktasi
Umur anak Partus ibu dan
bayi

1 02/05/2006 cukup Normal Bidan 3500g/P Tidak Ada ± 24


bulan bulan

2 17/8/2009 cukup Normal Bidan 3200g/L Tidak ada ± 24


bulan bulan

7. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak ada riwayat penyakit Infertilitas, mioma/kista, kanker, kelainan
menstruasi, dan infeksi kandungan/radang panggul
a. Tumor ginekologi : tidak ada
b. Operasiasi ginekologi yang pernah dialami : tidak ada
c. Keputihan : tidak ada
d. Perdarahan tanpa sebab yang jelas : tidak ada
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan sejak anak kedua berusia 2 tahun, ibu menggunakan KB suntik
1 bulan. Setelah beberapa bulan penggunaan KB suntik tersebut ibu
mengatakan bahwa dirinya tidak mengalami keluhan.
9. Riwayat Penyakit Ibu
Ibu tidak pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes,
asma, hipertensi, TBC, hepatitis, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS.
10. Bio, Psiko, Sosial dan Spiritual
a. Biologis:
1) Pola Makan:
Frekuensi: 3 kali/hari, porsi:1 piring sedang, jenis: nasi, sayur, dan daging

13
2) Pola Minum:
Frekuensi/Volume: gelas/liter per hari, jenis: air mineral, dan minum kopi
1 kali pada pagi hari
3) Pola Eliminasi:
BAK: 4 kali/hari, warna: kuning jernih, keluhan: tidak ada
BAB: 1 kali/hari, warna kuning kecoklatan, keluhan: tidak ada
4) Aktifitas :
Sehari – hari ibu bekerja dengan jenis aktivitas ringan. Ibu mengurus
rumah dengan dibantu oleh keluarga.
5) Istirahat dan Tidur: ibu tidur 8-9 jam pada malam hari, ibu tidak ada
keluhan saat tidur.
6) Hubungan Seksual: frekuensi 2 kali/ minggu, tidak ada keluhan
7) Personal hygiene :
Ibu mandi dan menggosok gigi 2 kali/hari, keramas 2 hari sekali. Ibu
mengganti pakaian setiap selesai mandi. Ibu sudah bisa cebok dengan
benar, yaitu dari arah depan ke arah belakang.
b. Psikologis:
Ibu mendapatkan dukungan dari suami untuk melakukan pemeriksaan pap
smear
c. Sosial:
1) Hubungan antara keluarga: baik
2) Dukungan keluarga: baik
3) Pengambilan keputusan: bersama suami
4) Budaya yang menghambat pemakaian kontrasepsi: tidak ada
d. Spiritual:
Larangan agama: ibu tidak ada larangan agama
e. Gaya Hidup
1) Merokok : Tidak merokok
2) Minuman keras : Tidak minum minuman keras
f. Pengetahuan
1) Ibu mengatakan pemeriksaan pap smear merupakan pemeriksaan untuk
mendeteksi apakah alat reproduksinya ibu sehat atau tidak

14
2) Ibu mengatakan kebersihan kesehatan alat reproduksinya berkaitan
dengan kebersihan alat kelaminnya

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB: 60 kg, TB: 160 cm
TD: 110/70 mmHg S: 36,60C N: 84 kali/menit R: 20 kali/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: Tidak ada kelainan, rambut tidak rontok
b. Wajah : Tidak ada kelainan, tidak ada cloasma, tidak pucat, tidak ada
odema
c. Mata: Tidak ada kelainan, sklera putih, konjungtiva merah muda
d. Mulut : Tidak ada kelainan, tidak pucat, mukosa bibir tidak kering
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, tidak ada
pelebaran vena jugularis
f. Payudara :
1) Pembesaran : tidak ada
2) Benjolan : tidak ada
g. Abdomen: Tidak ada kelainan, tidak ada bekas operasi, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan
h. Ekstremitas: Tidak ada kelainan, tidak ada odema, tidak ada varises
i. Genetalia Luar : tidak ada odema, tidak ada varises, tidak ada
pembengkakan. Pengeluaran berupa keputihan bening dan tidak banyak.
j. Anus : tida terdapat hemoroid
3. Pemeriksaan Penunjang: Tidak dilakukan

C. Analisis
Ny. AN umur 38 Tahun dengan Pemeriksaan Pap smear

D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan ibu dalam batas normal, ibu paham
dengan hasil pemeriksaan yang disampaikan.

15
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai pemeriksaan pap smear adalah suatu tes
yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk
mendeteksi kelainan-kaelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim, ibu paham
3. Menginformasikan bahwa untuk melakukan pemeriksaan pap smear harus
memenuhi syarat, yaitu :
a. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
b. Tidak sedang kondisi menstruasi atau hamil
c. Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu 48 jam
d. Tidak menggunakan produk pembersih/ pengharum di daerah kewanitaan
Ibu mengatakan sudah memenuhi syarat tersebut
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pap smear, yaitu dengan memasukkan
spekulum ke dalam vagina agar mulut rahim dapat diperiksa secara langsung.
Spatula ayre kemudian dimasukkan untuk mengoles di area portio dan serviks
sehingga diperoleh secret yang nantinya akan dioleskan pada objek gelas.
Preparat tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium, Ibu paham dan
bersedia dilakukan pap smear
5. Meminta ibu mengisi dan memandatangani informed consent, Ibu telah mengisi
dan menandatanganinya
6. Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemih dan membersihkan daerah
kewanitaannya kemudian dikeringkan, serta melepaskan pakaian dalam, Ibu
sudah berkemih, membersihkan daerah kewanitaannya dan hanya memakai
sarung yang disediakan
7. Melakukan pemeriksaan pap smear pada ibu, preparat sudah diperoleh
8. Menjelaskan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dilakukan dan
menunggu hasil pap smear kurang lebih satu minggu, ibu paham.
9. Mengingatkan ibu untuk menjaga area kewanitaannya, ibu paham dan akan
melakukannya
10. Menginformasikan jadwal ibu datang kembali pada tanggal 06 Desember 2021
untuk mengambil hasil pemeriksaan pap smear, Ibu bersedia.

16
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan Pelayanan Kesehatan


Reproduksi pada Ny. AN umur 38 tahun dengan Pemeriksaan Pap smear pada
tanggal 29 November 2021, data yang dikaji dikumpulkan sesuai dengan
pendokumentasian asuhan kebidanan pada keluarga berencana dengan
menggunakan metode SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksaan).
Pada data ini dilakukan pengumpulan data subjektif yang diperoleh dari
klien. Semua data yang dikumpulkan pada kasus ini diperoleh melalui anamnesa
atau tanya jawab antara klien dan tenaga kesehatan yang dapat disimpulkan bahwa
ibu berusia 38 tahun, ibu telah memiliki 2 orang anak, ibu mengatakan tujuan ibu
melakukan pap smear rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksinya
setiap setahun sekali. Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan. Pada usia ibu saat
ini idealnya ibu melakukan pemeriksaan papsmear rutin setiap 2-3 tahun sekali
dengan hasil pap smear normal pada tahun sebelumnya. Namun ibu sudah
melakukan pemeriksaan pap smear setiap setahun sekali.
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding
leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak
sakit, serta hasil yang akurat. Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan
untuk mendeteksi kanker serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding
vagina. Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini
adalah untuk menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Beberapa faktor
yang diduga meningkatkan kejadian kanker serviks yaitu meliputi usia, status sosial
ekonomi, pengetahuan, dan pendidikan. Hal ini juga merupakan faktor dominan
dalam pemeriksaan deteksi dini kanker serviks.
Data objektif pada kasus ini diperoleh dari pemeriksaan fisik dan observasi
yang meliputi keadaan umum baik, tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 36,6•C,
Nadi 84 x/menit, Respirasi 20 x/menit, tinggi badan 160 cm, berat badan 60 kg.
Dari pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan head to toe dengan teknik inspeksi,
palpasi dan auskultasi. Didapatkan hasil pemeriksaan masih dalam batas normal
dan tidak ada kelainan. Dari semua hasil pemeriksaan klien menunjukkan hasil

17
yang normal dan ibu memenuhi syarat untuk dilakukan pap smear.

18
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Pada tanggal 29 November 2021 pukul 18.00 wita di Praktik Mandiri Bidan
dilakukan asuhan kebidanan KB dan Kesehatan reproduksi pada Ny.“AN" dengan
pemeriksaan pap smear. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, dan hasilnya
dalam batas normal. Ny "AN" juga memenuhi syarat untuk dilakukan pap smear.
Penatalaksanaan pada Ny.“AN” telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.
Ny.“AN” mengerti dan paham mengenai penjelasan bidan, serta ibu bersedia
kembali untuk mengambil hasil pap smear.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan baik teori dan melatih diri
dalam melakukan asuhan kebidanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
nantinya dapat menerapkan asuhan sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Bagi Klien
Diharapkan bagi setiap ibu pengguna KB agar bekerjasama dengan bidan dan
antusias mengikuti saran bidan dengan baik sehingga tidak terjadi masalah dalam
penggunaan KB dan KB bisa bekerja dengan optimal untuk mencegah kehamilan.

19
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society


https://www.cancer.org/content/cancer/en/cancer/cervical-
cancer/detection-diagnosis-staging/cervical-cancer-screening-
guidelines.html Diakses pada 30 November 2021

Chin, James. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Jakarta : EGC

Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan. Jakarta : Salemba MedikaManuaba. 2010.


Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.
Edisi kedua. Jakarta: EGC

Tan, Leni. 2020. Pap Smear. https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pap-smear-


siapa-saja-yang-membutuhkannya. Diakses 30 November 2021.

20

Anda mungkin juga menyukai