Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

1. Case finding
 Perempuan usia 25 tahun dengan usia kehamilan 37 minggu
 Melahirkan bayi laki-laki dengan berat 2350 gram dan panjang 43 cm
 Warna ketuban keruh tidak ada mekonium
2. Masalah
 Warna ketuban keruh
 Melahirkan bayi laki-laki dengan berat 2350 gram dan panjang 43 cm
3. Hipotesis
 Melahirkan bayi laki-laki dengan berat 2350 gram dan panjang 43 cm menandakan bayi
mengalami BBLR
 Warna ketuban keruh berhubungan dengan infeksi
4. Informasi yang masih dibutuhkan
 Penilaian score APGAR
 Frekuensi jantung bayi
 Pemeriksaan fisik pada bayi
 Anamnesa lanjutan: riwayat ANC

Kasus 2

1. Case finding
 Saat bayi lahir didapatkan bayi tidak bernafas dan tonus otot kurang baik
 Denyut jantung 100x/menit score APGAR 5
 Dilakukan resusitasi pada bayi baru lahir
 Bayi bernafas spontan
 Tidak ada retraksi
2. Masalah
 Denyut jantung 100x/menit dan score apgar 5
 Saat bayi lahir bayi tidak bernafas dan tonus otot kurang baik

3. Hipotesis
 Score apgar 5 menandakan bayi kurang sehat atau membutuhkan bantuan pernafasan
 Denyut jantung 100x/menit dan score apgar 5 menandakan bayi mengalami asfiksia
ringan
4. Informasi yang masih dibutuhkan
 Mengenai riwayat ANC
 Pola nutrisi ibu
 kapan ketuban pecah?
 Pemeriksaan penunjang pada ibu
 Riwayat penyakit ibu
 Pemeriksaan fisik ibu dan TTV
 Teknik resusitasi

Kasus 3
1. Case finding
 Riwayat ANC tidak teratur
 Ketuban pecah 24 jam
 Demam sebelum melahirkan
 TTV ibu normal
 Hasil pemeriksaan penunjang: TORCH negatif, hbsAg negatif, gula darah normal
2. Masalah
 Riwayat ANC tidak teratur
 Demam sebelum melahirkan
3. Final hipotesis
 Melahirkan bayi laki-laki dengan berat 2350 gram dan panjang 43 cm menandakan bayi
mengalami BBLR
 Warna ketuban keruh dan demam sebelum melahirkan berhubungan dengan infeksi
 Score apgar 5 menandakan bayi kurang sehat atau membutuhkan bantuan pernafasan
 Denyut jantung 100x/menit dan score apgar 5 menandakan bayi mengalami asfiksia
ringan
 BBLR berhubungan dengan terjadinya IUGR
 Riwayat ANC tidak teratur menyebabkan ibu tidak mengetahui bayi mengalami
kekurangan BB
 Riwayat ANC tidak teratur menyebabkan menyebabkan gangguan pada janin karena
tidak terdeteksinya tanda bahaya pada janin
4. Diagnosis sementara
Neonatus cukup bulan kecil masa kehamilan dengan asfiksia ringan
5. Learning objective (LO)
1. Asfiksia ( Definisi, patofisiologi, etiologi, klasifikasi, komplikasi)
2. Pengaruh BBLR terhadap terjadinya afiksia dan IUGR pada bayi
3. Penilaian pada BBL
4. Hubungan riwayat ANC dengan kejadian asfiksia
5. Asuhan kebidanan:
 Pencegahan asfiksia
 Penatalaksanaan asfiksia
ANC tidak teratur Perempuan, 25 tahun UK: 37 minggu

Air ketuban keruh Tidak bernafas saat lahir Melahirkan bayi laki-laki
dan tonus otot kurang
baik
Ketuban pecah 24 jam BB: 2350 gram, PB: 43 cm

Dilakukan resusitasi: bayi


Demam sebelum melahirkan Menandakan bayi
bernafas spontan
mengalami BBLR
Tanda infeksi
Denyut jantung 100x/menit Mengalami IUGR
Gangguan pada janin
tidak terdeteksi Score apgar: 5
Pengaruh BBL terhadap
kejadian asfiksia dan IUGR
Afiksia ringan
Hubungan riwayat ANC
dengan kejadian asfiksia
Penilaian pada BBL

Pencegahan Neonatus cukup bulan kecil masa kehamilan penatalaksanaan


Afiksia denan asfiksia ringan Afiksia

Anda mungkin juga menyukai