Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II


Dosen Pengampu: Meilitha Carolina, Ners., M.Kep

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Anantami Ristika Putri NIM 2022-02-14201-004
Christin Riana Dewi NIM 2022-02-14201-008
Idelia Zafirah NIM 2022-02-14201-026
Lisdawati NIM 2022-02-14201-033
Putri Ayu Wulandari NIM 2022-02-14201-049

YAYASAN EKA HARAP


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA
HARAP PRODI S-1 KEPERAWATAN ALIH
JENJANG TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahan-Nya Makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang
diharapkan. Makalah ini membahas tentang “Asuhan Keperawatan
Pemeriksaan Kehamilan”. Secara khusus pembahasan dalam Makalah ini diatur
sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di
pahami oleh para pembacanya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas II dengan diampu oleh dosen yaitu Ibu Meilitha
Carolina, Ners., M.Kep.
Penulis sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, dalam penyusunan Makalah masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna dalam penyusunan Makalah ini bisa lebih baik lagi di masa yang
akan datang. Harapan penulis, semoga Makalah yang sederhana ini, dapat
memberi pengetahuan serta ilmu sebagai pembelajaran bagi para pembacanya.

Palangka Raya, April 2023

Penulis.

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis....................................................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis.....................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4


2.1 Konsep Kehamilan................................................................................4
2.2 Proses Terjadinya Kehamilan...............................................................4
2.3 Tanda-Tanda Kehamilan.......................................................................5
2.4 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan..............................8

BAB 3 PROSES KEPERAWATAN..............................................................12


3.1 Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil.............................................12
3.2 Diagnosa Keperawatan pada Ibu Hamil...............................................14
3.3 Intervensi Keperawatan pada Ibu Hamil...............................................15
3.4 Implementasi Keperawatan pada Ibu Hamil.........................................19
3.5 Evaluasi Keperawatan pada Ibu Hamil.................................................20

BAB 4 PENUTUP...........................................................................................21
4.1 Kesimpulan...........................................................................................21
4.2 Saran.....................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal. Menyadari hal
tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi
yang tidak perlu kecuali ada indikasi. Proses kehamilan adalah proses dimana
bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan.
Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38
minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma
dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya (Prawirohardjo, 2014).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan
patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari
kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak
terbukti manfaatnya (Prawirohardjo, 2014).
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat harus
berkualitas sehingga perawat perlu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
praktik pengobatan. Salah satu model konseptual keperawatan yang mendasari
keperawatan adalah Self Care atau Perawatan Diri yang dikembangkan oleh
Dorothea E Orem meliputi wholly compensatory nursing systems, partially
compensatory nursing systems dan supportive educative. Model konseptual
keperawatan yang diberikan perawat dalam melakukan 4 asuhan keperawatan
untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam merawat dirinya sendiri (Muhlisin
& Irdawati, 2010).

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan konsep kehamilan?
2) Bagaimana proses terjadinya kehamilan?
3) Apa saja tanda-tanda kehamilan?
4) Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi pada kehamilan?
5) Bagaimana cara pengkajian keperawatan pada ibu hamil?
6) Bagaimana cara mengetahui diagnosa keperawatan pada ibu hamil?
7) Bagaimana cara memberikan intervensi keperawatan pada ibu hamil?
8) Bagaimana cara memberikan implementasi keperawatan pada ibu hamil?
9) Bagaimana cara mengetahui evaluasi keperawatan pada ibu hamil?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas II sekaligus sebagai literatur tambahan bagi mahasiswa
atau pembaca yang ingin menambah wawasan yang mencakup pemeriksaan
kehamilan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui konsep kehamilan.
2) Untuk mengetahui proses terjadinya kehamilan.
3) Untuk mengetahui tanda-tanda kehamilan.
4) Untuk mengetahui perubahan anatomi dan fisiologi pada kehamilan.
5) Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada ibu hamil.
6) Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada ibu hamil.
7) Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada ibu hamil.
8) Untuk mengetahui implementasi keperawatan pada ibu hamil.
9) Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada ibu hamil.
3

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas
berikutnya khususnya bidang keperawatan serta Makalah ini mampu memberikan
pengetahuan dan wawasan bagi para penulis selanjutnya. Serta Makalah ini juga
berfungsi untuk mengetahui terkait pemeriksaan kehamilan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Mahasiswa
Manfaat praktis penulisan Makalah ini bagi mahasiswa/i, yaitu
mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja tentang pemeriksaan kehamilan.
2) Bagi Instansi Akademik
Manfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakan sebagai
referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu keperawatan
terkait tentang pemeriksaan kehamilan.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan


Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan disebut juga sejak masa yang dimulai sejak
konsepsi (pertemuan spermatozoa dengan sel ovum) diakhiri dengan permulaan
persalinan. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira
280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 hingga 36 minggu
disebut kehamilan premature (Sarwono, 2005).
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2014).
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan
trimester ketiga 12 minggu (minggu ke-28 hingga 40) (Prawirohardjo, 2014).
Kehamilan (pregnancy) adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Wiknjosastro, 2005). Proses kehamilan sampai persalinan
merupakan mata rantai satu kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi,
pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong
kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi. Pada
kehamilan terdapat adaptasi ibu dalam bentuk perubahan fisiologis dan psikologis
dalam kehamilan seperti perubahan-perubahan fisiologis dalam kehamilan.

2.2 Proses Terjadinya Kehamilan


Terjadinya Kehamilan Peristiwa pada terjadinya kehamilan:
1) Pembuahan/fertilisasi bertemunya sel telur/ovum wanita dengan sel benih
atau sperma

4
5

2) Pembelahan sel (zigot)


3) Nidasi/implementasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi
4) Pertumbuhan & perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal individu
baru. Kehamilan dipengaruhi oleh berbagai hormone estrogen, progesterone,
humen chorionic gonado trophin (HCG) adalah hormone aktif khusus yang
berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama
kehamilan (Prawirohardjo, 2014).

2.3 Tanda-Tanda Kehamilan


Tanda kehamilan menurut Manuaba (2013) dibagi menjadi bagian, yaitu:
1) Tanda tidak pasti kehamilan (probable signs)
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi,
dengan memakai rumus Neagle: Haid Terakhir -3 (bulan +7).
b. Mual dan Muntah
Bisa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut "morning sickness".
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan kehamilan, akan tetapi menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi.
f. Mammae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesterone
yang merasang duktus dan alveoli payudara.
6

g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena karena kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala jamin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang
air besar.
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
k. Varies (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genetalia esterna, kaki dan betis, serta payudara.
2) Tanda Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari Rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lama makin bundar.
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah ismus. Pada minggu minggu pertama ismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri Hipertrofi ismus pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
7

d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina
dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan
uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran
f. Tanda Braston-hicks
Bila utersu dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda braston -hicks tidak
ditemukan.
g. Teraba Balolotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin didalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorinonic
gonadoppotrin (HCG) pada kehamilan muda adalah air kencing pertama
pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa
kehamilan sedini mungkin.
3) Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin.
b. Denyut jantung janin
1. Didengan dengan stetoskop-monoral laennec
2. Dicatat dan didengar dengan alat doppler
3. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
c. Dilihat pada ultrasonograf (USG) terlihat tulang tulang janin dalam foto
rontgen.
8

2.4 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan


1) Perubahan Sistem Reproduksi
a. Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsintrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, progesterone berperan untuk elastisitas/kelenturan uterus.
b. Vagina/vulva terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan
progesterone, warna merah kebiruan (tanda chadwick).
c. Ovarium sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesterone dan estrogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan
pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus
hormonal menstruasi.
d. Payudara akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan
jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel
asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein,
laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae
membesar dan tegang, terjadi hiper pigmentasi kulit serta hipertrofi
kelenjar montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat
pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol
(prawirohardjo, 2014).
2) Perubahan Sistem Sirkulasi
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan
ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada
kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung
pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi
80-90 kali/menit) (Prawirohardjo, 2014). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu,
curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang
membawa darah dari tungkai ke jantung Selama persalinan, curah jantung
meningkat sebesar 30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-
25% diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan
(Prawirohardjo, 2014).
9

3) Perubahan Sistem Perkemihan


Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (sampai 30- 50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam
keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika
berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita
hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur
(Prawirohardjo, 2014).
4) Perubahan Sistem Pernafasan
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya
pembentukan hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari
biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan
lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada wanita hamil
agak membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan
menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan
tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan
kualitas suara wanita hamil agak berubah (Prawirohardjo, 2014).
5) Perubahan Sistem Pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat karena
gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita
hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang
kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan
karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi
lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan
pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan
membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit (Prawirohardjo,
2014).
6) Perubahan Sistem Metabolisme
Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk menyebut
semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh. Umumnya,
1

kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu
mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat. Metabolisme yang
terjadi selama kehamilan.
a. Basal Metabolic Rate pada wanita hamil basal metabolic rate, (BMR)
meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir. Sistem endokrin
juga meninggi dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (grandula
tireoidea).
b. Asam alkali keseimbangan asam alkali (acic-base balance) sedikit
mengalami perubahan konsentrasi alkali: Wanita tidak hamil: 155
mEq/literb. Wanita hamil: 145 mEq/literc. Natrium serum: turun dari 142
menjadi 135 mEq/literd. Bikarbonat plasma: turun dari 25 menjadi 22
mEq/liter.
c. Metabolisme protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan
untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta
untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil
memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1 gram protein
setiap kilogram berat badan dapat memenuhi kebutuhan seharihari. Pada
pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan pada fraksi
albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin. Perubahan-perubahan
dalam plasma protein ini dalam satu minggu postpartum kembali kepada
keadaan sebelum adanya kehamilan.
d. Metabolisme Hidrat Arang seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu
makan kuat, sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang
mengingatkan kita pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar
endokrim agak terasa, seperti somatoma motropin plasma insulin dan
hormon-hormon adrenal ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di
perhatikan sungguh- sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.
e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg
atau lebih per 100 cc. Hormon somatoma motropin mempunyai peranan
dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat
dibadan, perut, paha dan lengan.
1

f. Metabolisme Mineral
 Kalsium: Dibutuhkan rata-rata 1.5gr sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimester terakhir
dibutuhkan 30-40 gram.
 Fosfor: Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari
 Zat Besi: Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau 30-
50 mg sehari.
 Air Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Kenaikan Berat Badan
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan berat
badan yang terlalu banyak di temukan pada pre-eklamsi dan eklamsi. Kenaikan
berat badan wanita hamil di sebabkan oleh janin, uri, air ketuban, uterus payudara,
kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.
h. Kalori
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang
dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya
sesudah kehamilan lima bulan keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu
untuk mendapatkan tambahan kalori.
Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung
banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi
dan vitamin B oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia
yang berisi mineral dan vitamin (Prawirohardjo, 2014).
BAB 3

PROSES KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil


Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan selama
kehamilan. Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka
Anda harus melakukan pengkajian pada ibu hamil tersebut. Beberapa tujuan dari
perawatan ibu hamil antara lain (Reeder, Martin, Griffin, 2011) adalah:
a. Pemeliharaan kesehatan janin.
b. Penentuan akurat usia kehamilan.
c. Penilaian berkelanjutan status risiko dan penerapan manajemen risiko
intervensi yang tepat.
d. Rujukan ke sumber daya yang tepat.
Pengkajian pada kehamilan terdiri atas:
a. Pengkajian riwayat kehamilan secara menyeluruh
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin, 2011).
1) Riwayat kehamilan secara menyeluruh
Kaji riwayat klien meliputi (Reeder, Martin, Griffin, 2011)
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di
rumah, Berat badan, tinggi badan).
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit
yang dapat diturunkan secara genetik).
c. Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir
(HPHT).
d. Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan, persalinan,
neonatal, dan postpartum/nifas.
e. Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).
f. Kebiasaan penggunaan penggunaan obat-obatan, merokok dan kafein
(minum kopi dan teh).
g. Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).
h. Rencana persalinan

12
1

2) Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai perawat dianjurkan
untuk mengukur tanda-tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah, nadi, respirasi,
dan suhu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi (Reeder,
Martin, Griffin, 2011) pemeriksaan:
a. Kepala dan leher
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu palpasi
apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak
b. Dada dan jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah jantung dan
paru- paru.
c. Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area
payudara dan axilla di seluruh kuadran.
d. Kulit
Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.
e. Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex hammer.
f. Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan palpasi abdomen.
auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi
dengan USG Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara kehamilan
sekitar 10 dan 12 minggu. Denyut jantung janin normal berada antara 120
x/menit sampai 160 x/menit
g. Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada
mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/keputihan.
h. Panggul
Komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksa untuk
meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu
memperkirakan usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan taksiran
persalinan (TP) berdasar HPHT atau menyediakan informasi dalam HPHT
tertentu. Hal
1

ini penting untuk menentukan TP akurat sedini mungkin dalam kehamilan


karena banyak keputusan intervensi yang berkaitan dengan waktu dan
pengelolaan kehamilan didasarkan pada usia kehamilan yang ditentukan
oleh TP tersebut. Pelvime tri klinis (pengukuran dimensi dari tulang panggul
melalui palpasi selama pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan
selama pemeriksaan awal panggul. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi setiap variasi dalam struktur panggul yang mungkin
menghambat atau menghalangi janin melewati panggul tulang selama
kelahiran vagina.
3) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan
data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi
risiko yang dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Pemeriksaan
laboratorium yang sering dilakukan antara lain:
a. Pemeriksaan golongan darah.
b. Ultrasonografi (USG), alat ini menjadi sangat penting dalam diagnosis
kehamilan dan kelainan-kelainan karena gelombang suara sampai saat ini
dinyatakan tidak berbahaya. Pada minggu ke 6, sudah terlihat adanya
gestasional sac atau kantong kehamilan.
c. Pemeriksaan urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria).

3.2 Diagnosa Keperawatan pada Ibu Hamil


Analisa data merupakan langkah awal dari perumusan keperawatan yaitu
pengelolaan data dan Analisa data menggabungkan data subjektif dan data
objektif ataupun pengetahuan klien sehingga tergambar fakta.
SDKI adalah suatu penilaian klinik mengenai respon klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya,baik yang berlangsung aktual
maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi
respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan
dengan kesehatan.
1

Proses Kehamilan

Kehamilan Perubahan Perubahan kadar Peningkatan


trimester fisiologis hormon HCG
II

Peranah fisika Peningkatan Mual-mual


Janin psikologis progesteron
bertambah
besar Intake serat
Stres Relaksasi otot polos
meningkat
Hipersalivasi
Peristaltik usus
Kurangnya menurun
Sering
terbangun informasi

Kecemasan Konstipasi
Ganggu
an pola

Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2017)


diagnosa keperawatan yang muncul sebagai berikut:
1) Gangguan pola tidur b.d perubahan fisiologi kehamilan
2) Konstipasi b.d kurangnya asupan serat dan cairan
3) Ansietas b.d kecemasan

3.3 Intervensi Keperawatan pada Ibu Hamil


Rencana Keperawatan untuk ibu hamil dapat diberikan apabila kemampuan
merawat diri pada klien berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self
care. Intervensi Keperawatan dilakukan berdasarkan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI
DPP PPNI, 2018) dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (Tim Pokja SLKI DPP PPNI,
2019):
Diagnosa Tujuan/Sasaran Intervensi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
Gangguan pola tidur Setelah dialakukan Tindakan dalam edukasi
b.d perubahan asuhan keperawatan, aktivitas/istirahat antara lain:
fisiologi kehamilan diharapkan 3x24 jam (I.12362)
(D.0055)
1

gangguan pola tidur a. Observasi


berkurang Identifikasi kesepian dan
(L.05045) kemampuan menerima
Kriteria hasil: informasi
1. Keluhan sulit tidur: b. Terapeutik
menurun 1. Sediakan materi dan
2. Keluhan sering media pengatur
terjaga:menurun aktivitas dan istirahat
3. Keluhan tidak puas 2. Jadwalkan pemeberian
tidur:menurun Pendidikan Kesehatan
4. Keluhan pola tidur sesuai kesepakatan
berubah: menurun 3. Berikan kesempatan
5. Keluhan istirahat kepada pasien dan
tidak cukup: keluarga untuk
menurun bertanya
c. Edukasi
1. Jelaskan pentingnya
aktifitas fisik/olaraga
secara teratur
2. Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas
lainnya
3. Anjurkan Menyusun
jadwal aktivitas
kelompok
4. Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis. kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
Konstipasi b.d Setelah dialakukan Tindakan dalam manajemen
kurangnya asupan asuhan keperawatan, konstipasi antara lain:
serat dan cairan diharapkan 3x24 jam (1.04155)
(D.0048) konstipasi klien a. Observasi
berkurang 1. Periksa tanda dan
(L.04033) gejala konstifasi
Kriteri hasil: 2. Periksa pergerakan
1. Kontrol usus, karakteristik
pengeluaran feces: feses (konsistensi,
meningkat bentuk, volume, dan
2. Keluhan defekasi warna)
lama dan sulit: 3. Identifikasi faktor
menurun resiko konstifasi (mis.
Obat-obatan, tirah
baring dan diet rendah
serat)
1

b. Terapeutik
1. Anjurkan diet tinggi
serat
2. Lakukan evakuasi
faces secara
menual,jika perlu
3. Lakukan masase
abdomen, jika perlu
4. Lakukan evaluasi feses
secara manual, jika
perlu
c. Edukasi
1. Jelaskan etiologi
masalah dan alasan
tindakan
2. Anjurkan peningkatan
asupan cairan, jika
tidak ada
kontraindikasi
3. Latih buang air besar
secara teratur
4. Ajarkan cara
mengatasi
konstipasi/impaksi
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi
penggunaan obat, jika
perlu
2. Konsultasi dengan tim
medis tentang
penurunan/peningkatan
frekuensi suara usus
Ansietas b.d Setelah dilakukan Tindakan dalam terapi
kecemasan asuhan keperawatan, Relaksasi antara lain:
(D.0080) diharapkan 3x24 jam (1.09326)
tingkat ansietas a. Observasi
berkurang. 1. Identifikas penurunan
Kriteria hasil: tingkat energi, ketidak
1. Verbalisasi mampuan
kebingunan: berkonsentrasi atau
menurun gejala lain yang
2. Verbalisasi mengganggu
khawatir akibat kemampuan kognitif
kondisi yang 2. Identifikasi teknik
dihadapi: menurun relaksasi yang pernah
3. Perilaku gelisa dan efektif yang digunakan
tegang: menurun 3. Identifikasi kesediaan,
4. Keluhan pusing: kemampuan dan
menurun
1

5. Frekuensi penggunaan teknik


pernafasan: normal sebelumnya
6. Frekuensi nadi dan 4. Periksa ketegangan
TD: normal otot, frekuensi nadi,
7. Tremor dan pucat: tekanan dara dan suhu
menurun sebelum dan sesudah
latihan
5. Monitor respons
terhadap terapi
relaksasi
b. Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan.
2. Berikan pencahayaan
dan suhu ruang
nyaman, jika perluh
3. Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
4. Gunakan relaksasi
sebagai strategis
penunjang dengan
analgetic atau tindakan
medis lain jika sesuai
c. Edukasi
1. Jelaskan tujuan,
manfaat, bayasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis. musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
2. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
3. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
4. Demostrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. napas dalam,
perengangan, atau
imajinasi terbimbing)
1

3.4 Implementasi Keperawatan pada Ibu Hamil


Merupakan realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yang pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien
selama tindakan dilakukan serta menilai data yang baru.
Diagnosa Hari/ Implementasi
Keperawatan Tanggal
Gangguan pola 1. Mengidentifikasi kesepian dan kemampuan
tidur b.d menerima informasi
perubahan 2. Menyediakan materi dan media pengatur
fisiologi aktivitas dan istirahat
kehamilan 3. Menjadwalkan pemeberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
4. Memberikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
5. Menjelaskan pentingnya aktifitas fisik/olaraga
secara teratur
6. Menganjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas
lainnya
7. Menganjurkan Menyusun jadwal aktivitas
kelompok
8. Mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. kelelahan, sesak napas saat
aktivitas)
Konstipasi b.d 1. Memeriksa tanda dan gejala konstifasi
kurangnya 2. Memeriksa pergerakan usus, karakteristik feses
asupan serat (konsistensi, bentuk, volume, dan warna)
dan cairan 3. Mengidentifikasi faktor resiko konstifasi (mis.
Obat-obatan, tirah baring dan diet rendah serat)
4. Menganjurkan diet tinggi serat
5. Melakukan evakuasi faces secara menual, jika
perlu
6. Melakukan masase abdomen, jika perlu
7. Melakukan evaluasi feses secara manual, jika
perlu
8. Menjelaskan etiologi masalah dan alasan
tindakan
9. Menganjurkan peningkatan asupan cairan, jika
tidak ada kontraindikasi
10. Melatih buang air besar secara teratur
11. Mengajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
12. Mengkolaborasi penggunaan obat, jika perlu
13. Mengkonsultasi dengan tim medis tentang
penurunan/peningkatan frekuensi suara usus
2

Ansietas b.d 1. Mengidentifikas penurunan tingkat energi,


kecemasan ketidak mampuan berkonsentrasi atau gejala
lain yang mengganggu kemampuan kognitif
2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif yang digunakan
3. Mengidentifikasi kesediaan, kemampuan dan
penggunaan teknik sebelumnya
4. Memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan dara dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
5. Memonitor respons terhadap terapi relaksasi
6. Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan.
7. Memberikan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika perluh
8. Memberikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik relaksasi
9. Menggunakan relaksasi sebagai strategis
penunjang dengan analgetic atau tindakan
medis lain jika sesuai
10. Mejelaskan tujuan, manfaat, bayasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot progresif)
11. Menganjurkan mengambil posisi nyaman
12. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
13. Mendemostrasikan dan latih teknik relaksasi
(mis. napas dalam, perengangan, atau imajinasi
terbimbing)

3.5 Evaluasi Keperawatan pada Ibu Hamil


Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai (Ali,
2014).
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang
cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari
hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup
dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi. Hal ini sering disebut dalam
tiga bagian yang disebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12
minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu.
Disimpulkan dari uraian diatas, Trimester pertama merupakan saat
perubahan besar dalam tubuh seorang wanita, dan akan mengalami perubahan
dengan cara yang unik. Trimester kedua biasanya adalah ibu sudah merasa sehat,
tubuh ibu sudah terbiasa dengan hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena kehamilannya. Trimester ketiga ibu mulai khawatir menunggu kelahiran
sang cabang bayi. Walaupun dengan demikian dibutuhkan asuhan keperawatan
secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksa
kehamilannya untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.

3.2 Saran
Pembaca sebaiknya tidak hanya membaca dari materi Makalah ini saja
karena masih banyak referensi yang lebih lengkap yang membahas materi dari
Makalah ini. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya membaca dari referensi dan
literatur lain untuk menambah wawasan yang lebih luas tentang materi ini.
Demikian Makalah ini yang telah penulis buat. Penulis sadar akan
banyaknya kesalahan dan kekurangan sehingga Makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar bisa menjadikan
motivasi agar penulisan makalah kedepan bisa menjadi lebih baik. Akhir kata
semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anita. 2012. "GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI


PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN 2012" ROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH
BARAT.
http://repository.utu.ac.id/47/1/BAB%201-V.pdf
Berliana Sitanggang. Siti Saidah Nasution. 2012. Faktor-Faktor Status Kesehatan
pada Ibu Hamil. Jurnal Keperawatan Klinis Vol 4, No 1 (2012): Jurnal
Keperawatan Klinis Fakultas Keperawatan USU.
https://garuda.kemdikbud.go.id/
Dra. Atin Karjatin, M.Kes. 2016. Keperawatan Maternitas.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/
Rahmawati Ria. 2019. penerapan Asuhan Keperawatan oleh Perawat terhadap Ibu
Hamil. https://osf.io/preprints/inarxiv/u3pqh/

Anda mungkin juga menyukai