Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “E” HAMIL TRIMESTER III DENGAN


PRE-EKLAMPSIA
DI PUSKESMAS TANJUNGHARJO KECAMATAN KAPAS
BOJONEGORO

DI SUSUN OLEH :

YUNY SUWANDANI
NIM : 222110027

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2022/2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN Ny”E” HAMIL TRIMESTER III DENGAN PREEKLAMSI DI


PUSKESMAS TANJUNGHARJO KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO

Yang telah dilaksanakan oleh:


Nama : Yuny Suwandani
NIM : 222110027
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan
Asuhan Kebidanan ini dibuat guna pemenuhan tugas praktik klinik kebidanan, dan telah
disahkan pada:
Hari/Tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Siti Shofiyah,SST.,M.Kes Partini,S.Tr.Keb

KATA PENGANTAR

2
Puji Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena telah melimpahkan
Rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil
Trimester III dengan Pre Eklamsi ini bisa selesai pada waktunya.

Terima Kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pengajar yang selalu memberikan arahan,,
dukungan serta bimbingannya sehingga Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil trimester III dengan
Pre Eklamsi ini dapat disusun dengan baik.

Kami berharap semoga Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil trimester III dengan Pre Eklamsi ini
bisa menambah pengetahuan pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa Asuhan
Kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Pre Eklamsi ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun demi
terciptanya Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil Trimester III dengan Pre Eklamsi selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Bojonegoro, Januari 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

3
COVER ………………………………………………………………......1.

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................2

KATA PENGANTAR ………………………………………………... 3

DAFTAR ISI ……………………………………………………….............. 4

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….......... 5

A. Latar Belakang ………………………………………… 5

B. Tujuan

1. Tujuan Umum …………………………………………........... 6

2. Tujuan Khusus …………………………………………........... 6

C. Manfaat ……………………………………………….... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...…………………………………………..... 7

BAB III TINJAUAN KASUS……………………………….......................... 23

BAB !V PEMBAHASAN……………………………………………………….32

BAB V PENUTUP …………………………………………..........................34

A. Kesimpulan ………………………………………………..................34

B. Saran ……………………………………………….......34

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….................. 35

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kematian maternal merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus menjadi perhatian

masyarakat dunia. Memasuki abad ke XXI, 189 negara menyerukan Millenium Declaration

dan menyepakati Millenium Development Goals. Salah satu tujuan pembangunan Millenium

(MDG) 2015 adalah perbaikan kesehatan maternal. Kematian maternal dijadikan ukuran

keberhasilan terhadap pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian, akses dan kualitas

pelayanan; memerangi kemiskinan; pendidikan dan pemberdayaan perempuan atau kesetaraan

gender menjadi persoalan penting untuk dikelolah dan diwujudkan. Millenium Declaration

menempatkan kematian maternal sebagai prioritas utama yang harus ditanggulangi melalui

upaya sistemik dan tindakan yang nyata untuk meminimalisasi resiko kematian, menjamin

reproduksi sehat dan meningkatkan kualitas hidup ibu atau kaum perempuan (Kematian

Maternal diakses tanggal 23 Februari 2019).

Perawatan ibu hamil pada pasien dengan Pre Eklamsi yang ada di Puskesmas merupakan

perawatan yang sesuai dengan asuhan yang seharusnya diberikan.

Berdasarkan uraian di atas memberi motivasi pada penulis untuk mengkaji dan membahas

lebih lanjut kasus Ibu hamil trimester III dengan pre Eklamsi dalam Makalah ilmiah

5
B. Tujuan

1.Tujuan Umum

Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil trimester III dengan Pre Eklamsi

di Puskesmas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan

wewenang bidan.

2.Tujuan Khusus

a. Melaksanakan pengakajian dan analisa data dasar pada Ibu hamil trimester III dengan

Pre Eklamsi..

b. Merumuskan diagnose/masalah potensial pada Ibu hamil trimester III dengan Pre
Eklamsi.

c. Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi pada Ibu hamil trimester III dengan Pre
Eklamsi.
d. .Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil trimester III dengan Pre Eklamsi.

e. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil trimester III dengan Pre Eklamsi

C. MANFAAT
.

1. Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan utamanya bidan dalam upaya

menurunkan angka kematian ibu

2. Sebagai tambahan pengalaman yang berharga bagi penulis untuk memperluas dan

menambah wawasan dalam asuhan kebidanan khususnya ibu hamil Trimester III

dengan Pre Eklamsi

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya yaitu 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo,
2010: 89)

B. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KEHAMILAN TRIMESTER


III
1. Uterus
Berat uterus normal 30 gram, pada akhir kehamilan uterus menjadi 1000 gram dengan
panjang 20 cm dan dinding kurang lebih 2,5 cm.

2. Servik Uteri
Servik uteri juga mengalami perubahan karena hormon estrogen, jika korpus uteri
lebih banyak mengandung jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan
ikat. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hiperuaskularisasi maka
konsistensi menjadi lebih lunak.
3. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen
dan prugesteron. Pada kehamilan 12 minggu ke atas puting susu akan keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut eolostrum.

4. Sistem Respirasi
Seorang wanita hil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak nafas.Hal ini ditemukan
pada kehamilan 32 minggu ke atas sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
(Prawirohardjo, 2010 : 89)

C. KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III


1. Nutrisi

7
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena kebutuhan
akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan tamahan sebuah telur sehari. Nilai gizi
dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5 sampai 1,5 kilogram selama
hamil. Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu mendapat perhatian
khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh
lebih dari ½ kg/minggu

2. Pekerjaan rumah tangga


Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin
dikurangi dengan semakin tua kehamilan.

3. Hubungan Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Hubungan
seksual dihentikan jika terdapat tanda-tanda :

- Infeksi
- Perdarahan saat hubungan seksual
- Pengeluaran cairan yang mendadak
- Keguguran
- Kematian dalam kandungan
- Sekitar 2 minggu menjelang persalinan
4. Istirahat
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin.

5. Kebersihan diri
Ibu dapat mandi setiap hari 3 kali, karena dapat merangsang sirkulasi darah,
menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh serta membersihkan alat kelaminnya
dengan air dan sabun saat mandi dan setelah BAB / BAK.

6. Perawatan Payudara
Perawatan payudara sebelum lahir bertujuan untuk memelihara higiene payudara,
melenturkan / menguatkan puting susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau
masuk ke dalam.

8
7. Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan kesehatan optimal
menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk dapat mencapai keadaan
optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam
hamil dan mempersiapkan keadaan payudara untuk laktasi. (Prof dr. Ida Bagus Gde
Manuaba, SpOG. 2007 : 136-141)

D. TANDA PERSALINAN
1. Terjadi His Persalinan
His persalinan mempunyai sifat :
 Pinggang terasa saskit menjalar ke depan
 Sifatnya teratur, interval mkin pendek dan kekuatan makin besar
 Mempunyai pengaruh terhadap perubahan servik.
2. Pengeluaran lendir dan darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan pada servik yang menimbulkan :

 Pendataran dan pembukaan


 Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.
 Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
3. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan
sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya
ketuban diharapkan persalinan berlangsung selama 24 jam. (Prawirohardjo, 2010 : 89)

E. PREEKLAMPSI

1. Pengertian

9
Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria (Prawirohardjo. 2010: 531)

2. Etiologi

Apa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai saat ini belum
diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan.
(Sarwono, 2014)

Dijumpai berbagai factor yang mempengaruhi diantaranya:

1. Jumlah primigravida, terutama primigravida muda


2. Distensi rahim berlebih : hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa
3. Penyakit yang menyertai hamil : diabetes militus, kegemukan
4. Jumlah umur ibu diatas 35 tahun. (Manuaba, 1998)

3. Tanda dan Gejala


Preeklamsia-eklamsia ditandai oleh hipertensi, edema generalisata dan proteinuria tanpa
penyakit vascular atau renal. Tanda dan gejala muncul sejak minggu ke-20 kehamilan
sampai minggu ke-6 setelah melahirkan.
a. Hipertensi
Hipertensi adalah tanda klinis kunci untuk diagnosis PIH. Hipertensi pada kehamilan
adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥30 mmHg, peningkatan tekanan diastolic
≥15 mmHg atau tekanan darah ≥140/90 mmHg. Hipertensi juga terjadi pada
peningkatan tekanan arterial rerata 20 mmHg. Angka-angka yang diuraikan diatas
harus terjadi paling sedikit dua kali, selang 6 jam atau lebih, dan didasarkan pada
catatan tekanan darah terdahulu.
Sebagian kecil pasien dengan hipertensi selama hamil harus tetap tidak dapat
diklasifikasikan sampai hasil pemeriksaan dapat dinilai setelah nifas.
b. Edema
Edema adalah tanda PIH yang paling tidak tepat karena edema dependen normal
terjadi pada kehamilan dan hingga 40% pasien dengan PIH tidak mengalami edema.
Namun, criteria berikut dapat mempermudah diagnosis.

10
1) Penumpukan cairan dalam jaringan secara generalisata, yaitu pitting edema >+1
setelah tirah baring 1 jam.
2) Penambahan berat badan ≥2pon/minggu karena pengaruh kehamilan
3) Edema non dependen pada tangan dan muka yang timbul pada saat bangun pagi.
c. Proteinuria
Proteinuria pada kehamilan seringkali merupakan tanda terakhir yang timbul dan
didefinisikan sebagai ≥0,3 gram/liter dalam urn 24 jam atau >1 gram/liter (+1 sampai
+2 dengan metode dipstick) dengan urinalisasi pada urin aliran tengah atau kateter
secra acak. Hingga 30% pasien dengan eklamsia tidak akan mengalami proteinuria,
tetapi jika terjadi, proteinuria menandai peningkatan resiko janin (lebih mungkin bayi
KMK dan terjadi kematian perinatal).
Jika hanya terdapat criteria preeklamsi, maka digolongkan preeklamsia ringan.
Criteria preeklamsia berat adalah sebagai berikut:
1) Tekanan darah sistolik >160 atau diastolic >110 (saat tirah baring, pada dua
kejadian paling sedikit selang 6 jam)
2) Proteinuria >5 g/24 jam (+3 sampai +4 dengan dipstik)
3) Oliguria (≤500 ml/24 jam)
4) Gangguan serebral atau visual
5) Nyeri epigastrik
6) Edema paru atau sianosis
Sakit kepala menyeluruh, berat, dan menetap, vertigo, malaise serta iritabilitas saraf
merupkan gejala-gejala yang menonjol pada kasus preeklamsia berat. Skotoma yang
berkilauan dan kebutaan parsial atau komplit disebabkan oleh edema retina,
perdarahan retina atau pelepasan retina. Nyeri epigastrik, mual dan dan nyeri tekan
hati merupakan akibat bendungan atau thrombosis system periportal dan perdarahan
subkapsula hati. (Benson. 2008: 370)

4. Diagnosis
Diagnosis dini harus diutamakan bila diinginkan angka morbiditas dan mortalitas
rendah bagi ibu dan anaknya. Walaupun terjadinya preeklampsia sukar dicegah, namun
preeklampsi dan eklampsia biasanya dapat dihindarkan dengan mengenal secara dini
penyulit itu dan dengan penanganan secara sempurna.

11
Pada umumnya diagnose preeklampsia didasarkan atas adanya 2 dari trias tanda utama
:
1. Hipertensi
2. Edema
3. Protein urine

Diagnosa diferensial antara preeklampsia dengan hipertensi menahun atau penyakit


ginjal tidak jarang menimbulkan kesukaran. Pada hipertensi menahun, adanya tekanan
darah yang meninggi sebelum hamil, pada kehamilan muda atau 6 bulan postpartum akan
sangat berguna untuk membuat diagnose.

Untuk diagnose penyakit ginjal saat timbul protein urine banyak menolong, protein
urine pada preeklampsia jarang timbul sebelum triwulan ketiga, sedangkan pada penyakit
ginjal timbul terlebih dahulu. (Sarwono, 2014)

5. Pencegahan
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini
preeklampsia, dan dalam hal itu harus dilakukan penanganan semestinya. Penjelasan
tentang manfaat istirahat juga berguna dalam pencegahan. Istirahat tidak selalu berarti
berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi, dan dianjurkan
lebih banyak duduk dan berbaring.
Diit tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan berat badan
yang tidak berlebihan perlu dianjurkan.
Mengenal secara dini preeklampsia dan segera merawat penderita tanpa memberikan
deuretik dan obat antihipertesi, memang merupakan kemajuan yang penting dari
pemeriksaan antenatal yang baik. (Sarwono, 2014)

6. Penanganan atau Penatalaksanaan


Pengobatan hanya dapat dilakukan secara simptomatis karena etiologi preeklampsia
dan faktor-faktor apa dalam kehamilan yang menyebabkannya belum diketahui
Tujuan utama penanganan ialah :
a. Mencegah terjadinya preeklampsia dan eklampsia
b. Melahirkan janin hidup
c. Melahirkan janin hidup dengan trauma sekecil mungkin. (Sarwono, 2014)

12
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre-eklamsia selama
perawatan maka perawatan dibagi menjadi perawatan aktif yaitu kehamilan segera
diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medicinal dan perawatan konservatif yaitu
kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medicinal(AYeyeh.R, 2011).
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Perawatan aktif
Pada setiap penderita sedapat mungkin sebelum perawatan aktif dilakukan
pemeriksaan fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test (NST) dan
ultrasonograft (USG), dengan indikasi (salah satu atau lebih), yakni :

1) Pada ibu
Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda atau gejala impending
eklamsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi
terjadi kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam perawatan edicinal, ada gejala-
gejala status quo (tidak ada perbaikan).
2) Janin
Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda intra uterine growth
retardation (IUGR)

3) Hasil laboratorium
Adanya HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan
trombositopenia).

b. Pengobatan medicinal pasien pre-eklamsi (dilakukan dirumah sakit dan atas instruksi
dokter), yaitu segera masuk rumah sakit dengan berbaring miring ke kiri ke satu sisi.
Tanda vital diperiksa setiap 30 menit, reflek patella setiap jam, infus dextrose 5%
dimana setiap 1 liter diselingi dangan infus RL (60-125 cc/jam) 500cc, berikan
antasida , diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam, pemberian obat
anti kejang (MgSO4), diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema
paru, payah jantung kongestif atau edema. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/IM.
c. Antihipertensi diberikan bila tekanan darah sistolis lebih 180 mmHg atau MAP lebih
125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105 mmHg (bukan
kurang 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi plasenta, dosis antihipertensi sama
dengan dosis antihipertensi pada umumnya.

13
d. Bila dibutuhkan penurun darah secepatnya, dapat diberikan obat-obat antihipertensi
parenteral (tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis yang biasa dipakai 5 ampul dalam
500cc cairan infus atau press disesuaikan dengan tekanan darah.
e. Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara
sublingual diulang selang 1 jam, maksimal 4-5 kali. Bersama dengan awal pemberian
sublingual maka obat yang sama mulai diberikan secara oral. (Syakib Bakri, 1997)
f. Pengobatan jantung jika ada indikasinya yakni ada tanda-tanda menjurus payah
jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan celidanid D.
g. Lain-lain seperti konsul bagian penyakit dalam/jantung atau mata. Obat-obat
antipiretik diberikan bila suhu rectal lebih dari 38,5 0 C dapat dibantu dengan
pemberian kompres dingin atau alkohol atau xylomidon 2 cc secara IM, antibiotik
diberikan atas indikasi saja. Diberikan ampicillin 1 gr/6 jam secara IV perhari. Anti
nyeri bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus. Dapat diberikan
petidin HCL 50-75 mg sekali saja, selambat-lambatnya 2 jam sebelum janin lahir.
h. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan obstetri dilakukan dengan cara terminasi terhadap kehamilan yang belum
inpartu, yaitu :

1) Induksi persalinan: tetesan oksitocyn dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan
dengan fetal heart monitoring.
2) Seksio Sesaria (dilakukan oleh dokter ahli kandungan), bila: fetal assessment jelek.
Syarat tetesan oksitocyn tidak dipenuhi (nilai bishop < 5) atau adanya
kontraindikasi tetesan oksitocyn; 12 jam setelah dimulainya tetesan oksitocyn
belum masuk fase aktif. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan
terminasi dengan seksio sesaria.

14
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN Ny”E” HAMIL TRIMESTER III DENGAN PREEKLAMSI DI
PUSKESMAS TANJUNGHARJO KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO

3.1. PENGKAJIAN
Tanggal : 30-01-2023                                               Pengkaji : Hermin Widiati
Jam        : 14. 00  wib
3.1.1. Data Subyektif
1. A. Identitas
Istri Suami
Nama Ibu : “Ny. E” Nama Suami : “Tn. H”
Umur : 28 tahun Umur : 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan:Rp2.500.000,-/bl
Alamat : Desa Tanjungharjo RT 12 Kec. Kapas Bojonegoro

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil pertama dengan usia kehamilan 9 bulan dan ingin periksa
kehamilannya dengan keluhan pusing.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan menderita tekanan darah tinggi selama hamil dan tidak pernah
menderita penyakit kronis, bawaan, serta tidak pernah operasi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga (Ibu) ada yang mempunyai tekanan darah tinggi,
tidak menderita penyakit kronis, menular dan bawaan serta tidak ada riwayat
keturunan kembar.
5. Riwayat Haid

15
Menarche : 13 tahun
Siklus : Teratur 30 hari
Lama : 5-6 hari
Karakteristik : cair, warna merah segar, bau khas, ganti pembalut 3x/
hari
Dismenorrhoe : Tidak pernah
Disfungsi Blooding : Tidak pernah
Flour Albus : Tidak pernah
HPHT : 10-05-2022
TTP : 17-02-2023
6. Riwayat Perkawinan
Kawin : 1x
Usia pertama kawin : 26 tahun
Lama kawin : 2 tahun

7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Kehamilan Persalinan Anak Nifas

No Suami Anak UK Penyul Jenis Te Penolong Pen JK BB / Ma Men Peny


Ke it Persali mp yuli ti etek ulit
PB
nan at t

1. 1 Hamil
Ini

8. Riwayat Kehamilan Sekarang


Trimester I : Ibu mengatakan terlambat haid 1 bulan dilakukan pp test hasil +,
mengeluh mual dan muntah periksa kebidan 3 kali dari bidan
mendapat B6 dan Kalk.

16
Trimester II : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 5
bulan. Periksa ke bidan 3x mendapat Fe, Kalk serta penyuluhan
tentang istirahat cukup.
Trimester III : Ibu mengatakan ingin periksa kehamilannya, periksake bidan 4x
dari bidan mendapat Fe, Kalk dan penjelasan tentang tanda-tanda
persalinan.

9. Riwayat Keluarga Berencana


Sebelum hamil ini ibu tidak menggunakan KB apapun

10. Pola Kebiasaan Sehari-hari

No Pola Sebelum Hamil Selama Hamil


.
1. Nutrisi Ibu makan 3x/hari, porsi Ibu makan 3x/hari, porsi
makan sedang. Terdiri: kecil. Terdiri: nasi, sayur,
nasi, sayur, lauk. lauk.
Minum 6 gelas/hari. Minum 7-8 gelas/hari.
BAB : 1x/hari, BAB : 1x/hari,
2. Eliminasi konsistensi lunak, warna konsistensi agak keras,
kuning kecoklatan. warna kuning trengguli.
BAK : 4-5x/hari , warna BAK : 6-7x/hari, warna
kuning jernih, bau khas. kuning jernih, bau khas.
Tidur siang + 1 jam/hari
Tidur malam + 7-8 Tidur siang + 1-2 jam/hari
jam/hari. Tidur malam + 6-7
3. Istirahat Mandi 2x/hari, gosok jam/hari.
gigi 2x/hari, ganti Mandi 2x/hari, gosok gigi
pakaian 2x/hari, cuci 2x/hari, ganti pakaian
rambut 2 hari sekali. 2x/hari, cuci rambut 2
4. Kebersihan Ibu mengerjakan hari sekali.
pekerjaan rumah tangga, Ibu mengerjakan
misal : memasak, pekerjaan rumah tangga,

17
mencuci, menyapu. misal : memasak,
5. Aktivitas Ibu melakukan hubungan mencuci, menyapu.
suami-istri 2x/minggu. Ibu melakukan hubungan
Ibu tidak pernah suami-istri 2x/bulan.
merokok, tidak minum- Ibu tidak pernah
minuman merokok, tidak minum-
6. Sexual keras/beralkohol dan minuman
tidak ketergantungan keras/beralkohol dan
obat-obatan terlarang. tidak ketergantungan
7. Kebiasaan Ibu senang menonton TV obat-obatan terlarang.

Ibu senang menonton TV

8. Rekreasi
11. Keadaan Psikososial
Ibu senang dengan kehamilan, hubungan dengan suami, keluarga, dan tetangga baik.
12. Latar Belakang Sosial Budaya
Dalam keluarga tidak ada budaya berpantang makanan pada saat hamil, masih ada
budaya selamatan 7 bulanan (tingkepan).
13. Kegiatan Spiritual
Ibu tetap menjalankan sholat 5 waktu rutin
14. Pengetahuan

Ibu mendapatkan penyuluhan kebutuhan tentang tanda-tanda persalinan


3.1.2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik (Umum)
1. Pemeriksaan Umum
2. Tanda-Tanda Vital :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

18
BB/TB : 73 kg / 148 cm
TD : 130 / 80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,5 0C
Lila : 34 cm
RR : 20 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik (Khusus)


A. Inspeksi
Kepala : Mesocepal tidak ada benjolan, kulit kepala bersih
Rambut : Hitam, bersih, tidak ada ketombe, tidak mudah rontok.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak
terjadi udema wajah
Mata :Simetris,Konjungtiva merah muda dan sclera putih
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
Hidung : Simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.

Mulut/gigi : Bersih, mukosa mulut merah muda, tidak ada stomatitis, Tidak ada
Caries Dentis
Leher : Tidak terlihat ada pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada
pembesaran vena jugularis
Dada :Simetris, pernafasan teratur, tidak ada retaksi interkostalis.
Payudara : Membesar simetris dan tegang, putting bersih dan menonjol,
terdapat hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae

Perut : Membesar kearah bujur sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra,
terdapat strie gravidarum livide, dan tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : Tidak tampak adanya udema , tidak ada kondiloma lata, tidak ada
kondiloma akuminata, tidak ada varises, dan tidak ada pengeluaran
pevaginam.
Anus : Tidak terdapat hemoroid.
Ekstremitas : Terdapat oedema di kedua tungkai, tidak terdapat varices

19
B. Palpasi
Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada
pembesaran vena jugularis
Payudara : Tidak teraba massa dikedua payudara
Perut Leopold I : Tinggi Fundus Uteri (TFU) 3 jari di
bawah px (29 cm). Teraba bulat, lunak, susah
digerakkan dan tidak melenting
Leopold II : Perut sebelah kiri teraba panjang, keras seperti papan.
Pada perut sebelah kanan teraba bagian tidak merata.
Leopold III : Diatas simfisis teraba bulat, keras, dan melenting
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP 2/5 bagian. U

Genetalia Eksterna : Tidak tidak nyeri tekan pada kelenjar skene, pada kelenjar
bartolini
Ekstremitas : terdapat oedema di kedua tungkai

C. AUSKULTASI
Djj (+) terdengar jelas sebelah kanan linea nigra 3 jari di bawah pusat 145 x/menit


D. Perkusi

Reflek patella kanan / kiri : (+) / (+)


3. PEMERIKSAAN PANGGUL LUAR

Distansia Spinarum : 23 cm
Distansia Cristarum : 26 cm
Conjungata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul Luar : 82 cm

4. PEMERIKSAAN PANGGUL DALAM

Tidak dikaji

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

20
Darah : Hb : 11,6 gr%
Urine Protein : (+)
Reduksi : (-)

6. KESIMPULAN

1. Ibu Hamil Trimester III dengan Pre-Eklampsia


2. GI P0 A0
3. Usia kehamilan 36-38 minggu
4. Intra Uterine
5. Janin Tunggal
6. Janin Hidup
7. Presentasi Kepala U 2/5 bagian, Puki
8. Kesan Panggul luar Normal
9. Keadaan Umum Ibu Baik

3.2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : GI P0A0 usia kehamilan 36-38 minggu dengan pre eklampsia

Ds : Ibu mengatakan hamil pertama dengan usia kehamilan 9 bulan dan ingin periksa
kehamilannya dengan keluhan pusing.
HPHT : 10-05-2022

Do : TTP : 17-02-2023

1. Pemeriksaan Umum Tanda-Tanda Vital :


Keadaan Umum : Baik TD : 130 / 80 mmHg
Kesadaran : Composmentis N : 82 x/menit
BB/TB : 73 kg / 148 cm S : 36,5 0C
Lila : 34 cm RR : 20 x/menit
a. Inspeksi
Payudara : Membesar simetris dan tegang, putting bersih dan menonjol, terdapat
hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae.

21
Perut : Membesar kearah bujur sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra,
terdapat strie gravidarum livide, dan tidak ada luka bekas operasi

Ekstremitas : Terdapat oedema di kedua tungkai


b. Palpasi
TFU 3 jari di bawah px (29 cm) preskep U puki
c. Auskultasi
Djj  145 x/menit
d. Pemeriksaan penunjang
Protein Urine : (+)

3.3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Pada ibu preeklamsia potensial terjadi eklamsia.
Pada janin berpotensial kematian janin, serta persalinan dini (komplikasi prematuritas).
Antisipasi :
a. Pantau tanda-tanda Eklampsia.
b. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG

3.4. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


      Rujuk RSUD Sosodoro Djati Koesumo

3.5. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi terapeutik
Rasional : Terjalin hubungan yang kooperatif antara ibu dan petugas kesehatan
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya
Rasional : Ibu mengetahui keadaaan kesehatan dirinya dan janinnya
3. Jelaskan pada ibu bahaya preeklampsia pada persalinan
Rasional : ibu mengetahui bahaya keracunan kehamilan yang dialami
4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
Rasional: Mengurangi rasa Stres yang dirasakan ibu
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter obgyn.
Rasional : melakukan fungsi dependent
6. Beritahu ibu untuk dilakukan rujukan ke RSI Muhammadiyah Sumberrejo

22
Rasional : untuk dilakukan pemeriksaan lengkap

3.6. IMPLEMENTASI
      Tanggal      : 30-01-2023 Jam : 14.15 wib      
1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan cara menyapa ibu dengan ramah dan berbicara
dengan bahasa yang santun
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
TD : 140 / 90 mmHg, nadi 82 x / mnt, suhu 36,5˚C, Protein Urin (+) hasil pemeriksaan
ibu dan bayi sehat.
3. Menjelaskan pada ibu bahaya pada preeklampsia (keracunan kehamilan) yaitu : Pada ibu
preeklamsia potensial terjadi eklamsia. Pada janin berpotensial kematian janin, serta
persalinan dini (komplikasi prematuritas).
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi kegiatan dan cukup beristirahat. Tidak boleh stres
karena memikirkan keadaanya.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn agar bisa ditangani tepat waktu.
6. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya sudah cukup bulan sehingga harus dilakukan
rujukan ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan lebih lengkap.
     

3.7. EVALUASI
      Tanggal     : 30-01-2023 Jam     : 14.30 WIB
        
1. Ibu terlihat lebih koopertif dilihat dari ibu mudah mengikuti intruksi dari petugas.
2. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
3. Ibu mengetahui tentang bahaya preeklamsi pada persalinan
4. Ibu mengerti dan akan beristirahat cukup
5. Kolaborasi dengan dokter obgyn telah dilakukan
6. Ibu mengerti dan bersedia dirujuk ke RSUD Sosodoro Djati Koesumo

23
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah Melakukan Pengkajian pada Ny E Ibu Hamil Trimester III dengan Pre Eklamsi penyusun
akan membahas antara teori dan kenyataan. Dalam Pembahasan akan dimulai dari pengkajian,
identifkasi masalah, Antisipasi maslah potensial, identifikasi kebutuhan segera,perencanaan
intervensi, intervensi, dan evaluasi.

1. Pengkajian
Pada Pengkajian yang dilakukan dengan wawancara pada Ny E dan data data yang
didapatkan tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan kenyataan .

2. Analisa Diagnosa Masalah


Berdasarkan pengkajian yang dilakukan dapat diagnosa masalah Ibu Hamil Trimester
III dengan Pre eklamsi
Dari identifiksi diagnosa yang ditemukan ada masalah potensial yaitu potensial terjadi
eklamsia
3. Identifiksi kebutuhan segera
Melakukan Rujukan ke RSUD
4. Rencana Intervensi
Rencana intervensi dilakukan sesuai dengan masalah yang ada dan kebutuhan segera
5. Implementasi
Implementasi terhadap rencana intervensi yang sudah disusun antara lain :

1) Melakukan pendekatan pada ibu dengan cara menyapa ibu dengan ramah dan
berbicara dengan bahasa yang santun
2) Melakukan observasi TTV, TFU, kontraksi uterus & perdarahan.
3)   Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
4) Menganjurkan ibu untuk mengurangi kegiatan dan cukup beristirahat. Tidak boleh
stres karena memikirkan keadaanya.
5) Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn agar bisa ditangani tepat waktu.

24
6) Memberitahu ibu bahwa kehamilannya sudah cukup bulan sehingga harus dilakukan
rujukan ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan lebih lengkap.

6. Evaluasi
Setelah intervensi dilakukan atau diimplementasikan dapat dilakukan evaluasi terhadap
intervensi tersebut apakah sudah dapat menangani maslahnya.

25
BAB V
PENUTUP

B. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny E dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan cara pengmbilan data dari wawancara dan rekam medik
Ny E
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan dapat diidentifikasi masalah pada ibu Hamil
Dengan Pre Eklamsi
3. Antisipasi masalah potensial
Dari identifiksi diagnosa yang ditemukan ada masalah potensial yaitu potensial terjadi
Eklamsi
Identifiksi kebutuhan segera
Kebutuhan segera yang dibutuhkan adalah Melakukan Rujukan Ke RSUD
4. Rencana Intervensi
Rencana intervensi mplementasi sesuai dengan rencana yang disusun
5. Evaluasi
Setelah intervensi dilakukan dapat dilakukan evaluasi terhadap intervensi tersebut

26
 DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta :EGC.

Manuaba, Ida Bgus Gde, 2007. ”Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan”. Jakarta : EGC.

27

Anda mungkin juga menyukai