KEHAMILAN GANDA
Disusun Oleh:
YUNI WARDANI
NPM. 2226040045.P
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah
tepat pada waktunya.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang terkait dalam pembuatan makalah ini dengan judul “Kehamilan Ganda”.
Saya berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik lintas
program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan masukan
demi kesempurnaan Makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan Ganda.........................................................................................3
B. Perbedaan Kehamilan Ganda dan Bayi Kembar..........................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Amerika serikat, jumlah dan frekuensi kehamilan kembar dua dan
kembar tiga (triplet) serta kehamilan multi janin lainnya telah meningkat
secara tidak terduga selama dua dekade terakhir(kogan dkk,2000; Martin dan
Park, 2019). Antara tahun 1980 dan 1997, jumlah kelahiran kembar meningkat
52% dan jumlah kelahiran triplet serta kelahiran dengan janin yang jumlahnya
lebih besar lagi melonjak 404%. Sebaliknya, kelahiran janin tunggal hanya
menngkat 6%. Peningkatan luar biasa kehamilan multi janin ini merupakan
masalah kesehatan masyarakat karena para bayi ini lebih kecil kemungkinan
nya untuk bertahan hidup dan lebih sering mengalami kecacatan jangka
panjang akibat kelahiran preterm. Jewell dan Yip (2019) mengumpulkan profil
para wanita yang melahirkan multijanin di Amerika Serikat selama tahun
1980an dan mengamati bahwa meningkatnya persalinan multijanin
disebabkan oleh penggunaan terapi stimulasi kesuburan oleh wanita yang
biasanya berusia lebih tua, berkulit putih dan berstatus pendidikan tinggi.
Gestasi multiple saat ini meliputi 3% diantara semua kehamilan (American
College Of Obstetricians and gineconogists, 2018).
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan
dengan dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian
wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan
persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar,
tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan
perhatian khusus bila di inginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.
Insiden kehamilan kembar berkisar sekitar satu dalam setiap 80
kelahiran, dan kehamilan kembar tiga adalah 80 kalinya, yaitu dalam setiap
6400 kelahiran karena meningkatnya penggunaan obat-obatan penyubur dan
prosedur fertilisasi secara in vitro. Kehamilan kembar khususnya kehamilan
kembar dua fraternal, dimana fertilisasi terjadi pada dua ovum cenderung
1
terdapat pada sebuah keluarga. Kehamilan kembar ini diturunkan lewat
kedua orang tua denganseringkali melewatkan satu generasi. Kehamilan
kembar dua lebih sering ditemukan pada seorang ibu yang usianya lebih dari
35 tahun.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah bagaimana
Kehamilan Ganda?
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan laporan ini untuk mengetahui tentang Bekerja
Kehamilan Ganda.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan Ganda
1. Defenisi
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan
dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan
ganda atau gemelli (2 janin), triplet (3 janin), kuadruplet (4 janin),
quintiplet (5 janin) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang
semakin jarang sesuai dengan hukum Hellin. Hukum Hellin menyatakan
bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89,
untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya.
Kemungkinan suatu kehamilan kembar dapat di ketahui sejak
usia kehamilan 5 minggu dengan melihat sejumlah kantung gestasidi
dalam kavum uteri. Diagnosis definitive kehamilan kembar baru boleh
ditegakkan bila terlihat lebih dari satu mudigah yang menujukkan aktivitas
denyut jantung. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang
nyata pada kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu perlu
dipertimbangkan kehamilan kembar sebagai kehamilan dengan
komplikasi.
2. Tanda dan Gejala
a. Uterus atau perut ibu hamil lebih cepat membesar melebihi
pembesaran Rahim yang sesuai untuk kehamilan pada umumnya.
b. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar
bertambah sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan lebih
cepat.
c. Merasakan gerakan bayi dibanyak tempat pada perut ibu hamil.
d. Keluhan sesak nafas, mual dan muntah lebih berat dirasakan
daripada kehamilan dengan bayi tunggal.
e. Keluhan kehamilan lebih berat.
3
3. Pertumbuhan Janin Kembar
a. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih
ringan dari janin tunggal.
b. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 4700 gram,
triplet di bawah 2000 gram, kuadriplet di bawah 1500 gram, dan
quintiplet di bawah 1000 gram.
c. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak
sama, umumnya berselisih antara 50 sampai 1000 gram, dan
karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka sa;ah satu janin
kurang tumbuh dari janin yang lainnya.
d. Pada kehamilan ganda monozigotik pembuluh darah janin yang
satu beranastomosis dengan janin yang lain, maka segera setelah salah
satu bayi lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.
Oleh sebab itu, salah satu janin dapat terganggu pertumbuhannya dan
menjadi monstrum, seperti akardiakus dan kelainan lainnya. Dapat
terjadi sindroma transfuse fetal pada janin yang mendapat darah
lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, oedema, dan
pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua terlihat kecil, anemis,
dehidrasi, oligohidrami, dan mikrokardia karena kurang mendapat
darah.
e. Pada kehamilan kembar dizigotik dapat terjadi kematian pada salah
satu janin dan janin yang lain tumbuh sampai cukup bulan. Janin yang
meninggal dapat diresorbsi (pada kehamilan muda) dan pada
kehamilan yang agak tua janin menjadi pipih yang disebut fetus
papyraseus atau kompresus.
4. Letak pada Presentasi Janin
Pada kehamilan kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan
posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua, dapat berubah setelah
janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang dapat berubah menjadi
letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan
posisi bisa terjadi, yang paling sering dijumpai adalah:
4
a. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47%)
b. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38%)
c. Keduanya presentasi bokong (8-10%)
d. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3%)
e. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2%)
f. Dua-duanya letak lintang (0,2-0,6%)
g. Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat
terjadi kunci-mengunci (interlocking)
5. Komplikasi
a. Pada Ibu
1) Resiko terjadinya abortus lebih meningkat.
2) Angka kejadian sc meningkat.
3) Anemia ibu hamil karena kebutuhan nutrisi meningkat
4) Frekuensi terjadinya hipertensi kehamilan, preeklamsia, dan
eklamsia meningkat.
5) Perdarahan antepartum karena solution plasenta meningkat.
6) Perdarahan postpartum karena atonia uteri meningkat akibat
overdistensi uterus.
b. Pada Janin
1) Persalinan preterm (UK <37 minggu).
2) Hidramnion
3) Malpresentasi
4) Ketuban pecah dini
5) Prolapsus funikuli
6) Pertumbuhan janin terhambat
7) Kelainan kongenital
8) Morbiditas dan mortalitas perinatal meningkat
9) Kembar siam
10) Asfiksia
11) Interloking
12) Retensi janin kedua
5
6. Indikasi Persalinan secara SC
a. Indikasi SC Absolut
1) Kembar monoamniotik.
2) Kembar siam (conjoined twins).
3) Bayi pertama dalam presentasi bokong kaki.
4) Letak plasenta yang tidak nomal seperti plasenta previa.
5) Lebih dari 2 janin.
b. Indikasi SC Relatif
1) Janin pertama dalam presentasi bokong.
2) Satu atau kedua janin tidak terjamin kesejahteraannya.
3) Diskordansi janin dengan lingkar perut lebih dari 20%, khususnya
bila janin pertama lebih kecil.
6
Obstetricians and Gynecologists, bayi kembar identik akan memiliki genetik
identik dan DNA yang sama.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan
dengan dua janin atau lebih. Ada 2 jenis kehamilan kembar yaitu kehamilan
kembar monozigotik dan kembar dizigot. Ada beberapa faktor penyebab
kehamila kembar yaitu faktor ras, keturunan, umur dan paritas, nutrisi,
faktor terapi infertilitas, danAssited Reproductive Technology (ART).
Diagnosis yang dapat dilakukan yaitu melakukan anamnesa, inspeksi dan
palpasi, auskultasi, VT, USG, EKG total, dan reaksi kehamilan.
Penatalaksanaan kehamilan dapat dilakukan pada saat sebelum hamil, waktu
hamil, dan waktu partus atau persalinan.
B. Saran
1. Bidan sebagai petugas kesehatan sebaiknya dapat memberikan
pelayanan antenatal yang berkualitas agar dapat menegakkan diagnosa
secara dini tentang adanya kehamilan kembar atau ganda. Dengan
demikian, penanganan terhadap kehamilan kembar dapat dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ada.
2. Dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan yang
lebih intensif karena kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang
lebih tinggi terhadap bayi dan ibu.
3. Ibu hamil kembar wajib memeriksakan kehamilannya kepada tenaga
kesehatan sedini mungkin dan secara teratur.
4. Ibu hamil kembar benar – benar tahu tentang kondisi kehamilannya.
5. Ibu hamil tahu tentang tanda dan gejala kehamilan kembar sehingga dapat
menjaga kehamilan tetap sehat.
8
DAFTAR PUSTAKA