GEMELLI
Oleh :
Cintya Ristimawarni
1102013064
Pembimbing :
dr. K.A Halim Lutfi , Sp.OG
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan referat
dengan judul Gemelli sebagai tugas kepanitraan Kebidanan RSUD
Arjawinangun. Tidak lupa shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan presentasi kasus ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu saya mengharapkan saran serta kritik yang
dapat membangun dalam laporan presentasi kasus ini untuk perbaikan di
kemudian hari. Semoga presentasi kasus ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang. Amin.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Gemelli adalah kehamilan dengan dua atau lebih janin. Kehamilan ganda
bisa dihasilkan dari dua ovum yang dibuahi dua sperma (dizigot) atau hanya dari
satu ovum yang dibuahi satu sperma (monozigot). Pada kehamilan kembar
monozigot karena berasal dari satu sperma dan satu ovum, maka jenis kelamin
dari janin biasanya juga sama. Dan pada kehamilan kembar dizigot, karena
berasal dari pembuahan dua ovum oleh dua sperma maka jenis kelamin bisa sama
atau berbeda tergantung dari kromosom yang dikandung oleh masing-masing
sperma. Diagnosis gemelli dapat ditegakkan dari : riwayat dan pemeriksaan fisik,
yaitu riwayat keluarga dengan kehamilan kembar, atau pemakaian obat-obatan
pemacu ovulasi; pemeriksaan fisik (usia kehamilan tidak sesuai dengan besar
uterus, palpasi bagian-bagian janin, detak jantung janin), pemeriksaan
ultrasonografi dimana akan terlihat kantung janin lebih dari
satu,pemeriksaan radiologi akan terlihat lebih dari satu janin, pemeriksaan tes
biokimia akan didapatkan jumlah HCG di plasma dan urine lebih tinggi daripada
jumlah pada kehamilan tunggal.1
Pada dua dekade terakhir angka kelahiran ganda atau multipel di Amerika
serikat meningkat secara signifikan. Hampir 2% dari seluruh kehamilan adalah
kehamilan multipel. Peningkatan jumlah kehamilan multipel yang signifikan
dalam 15 tahun terakhir ini terutama disebabkan ketersediaan dan tingginya angka
penggunaan obat-obat yang menginduksi ovulasi dan assisted reproductive
technology (ART). Pada semua kehamilan dengan ART 30% merupakan
kehamilan multipel dan 5% untuk triplet atau lebih.1
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Insidensi
Jumlah manusia yang lahir kembar di dunia ini diperkirakan lebih kurang
sebanyak 125 juta jiwa pada tahun 2006 (1.9% dari populasi dunia). Angka
kelahiran multipel dizigotik di Amerika Utara yaitu lebih kurang 1:83 konsepsi
dan kembar tiga atau triplet 1:8000 konsepsi. Perkiraan insidensi kehamilan
multipel secara tradisional yaitu: kehamilan ganda 1:80, triplet 1:802 = 1:6400,
sedangkan kembar empat atau quadruplet dan seterusnya 1:803 = 1:512,000. 2,3
4
Angka kejadian kehamilan multipel menurut hukum Hellin dinyatakan
dalam perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk
triplet 1 : (89)2, untuk kuadruplet 1 : (89)3 dan seterusnya.5
2.3.1 Ras
2.3.2 Herediter
Pada kehamilan multipel, riwayat dari keluarga ibu lebih penting daripada
ayah. Penelitian menurut Cunningham F, terhadap suatu komunitas menemukan
bahwa wanita yang merupakan kembar dizigotik melahirkan anak kembar 1 kali
per 58 kelahiran. Sedangkan wanita yang bukan anak kembar tetapi bersuami
yang merupakan kembar dizigotik melahirkan anak kembar 1 kali per 116
kehamilan. Hal ini disebabkan oleh pelepasan ovum multipel pada wanita sifatnya
diturunkan.1
2.3.4 Nutrisi
5
Suatu penelitian menurut Cunningham F menunjukkan hubungan antara
nutrisi ibu dan kejadian kehamilan multipel. Wanita yang lebih tinggi dan berat
mempunyai kemungkinan mengalami kehamilan multipel 20-30% lebih tinggi
daripada wanita yang pendek dengan nutrisi kurang.1
6
fertilisasi in vitro dimasukkan 2-4 embrio ke dalam uterusnya sehingga semakin
besar risiko terjadinya kehamilan multipel.1,6
2.4 Patofisiologi
7
monozigotik, diamnionik, dikhorionik. Plasenta dapat terbentuk tunggal
maupun ganda.
Jika pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan morula sudah
terbentuk sedangkan sel yang akan menjadi chorion sudah berdiferensiasi
tetapi belum terbentuk amnion. Pada pembelahan ini terbentuklah dua
embrio yang berada pada dua kantung amnion yang dilapisi chorion
sehingga menghasilkan kehamilan kembar monozigotik, diamnionik,
monokhorionik.
Jika sedemikian sehingga chorion dan amnion sudah berdiferensiasi pada
8
Gambar 2.1 Mekanisme pembelahan kembar monozigotik
9
Meskipun sudah diketahui dapat terjadi pada kuda, Superfetasi belum terbukti
dapat terjadi pada manusia.1,3
2.4.1.3.2 Superfekudasi
Superfekudasi adalah fertilisasi dua ovum dalam satu siklus menstruasi
tetapi pada coitus yang berbeda, tidak diperlukan sperma dari laki-laki yang sama.
Pada Superfekudasi fetus yang dihasilkan mempunyai ukuran tubuh, warna kulit
dan golongan darah yang sesuai dengan ibu dan ayahnya masing-masing.1,3
10
2.5 Diagnosis
1. Anamnesis
Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tua kehamilan
Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
Uterus terasa lebih cepat membesar
Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar
2. Inspeksi dan palpasi
Uterus lebih besar (>4cm) dibandingkan usia kehamilannya;
Gerakan janin terasa lebih sering
Berat badan ibu bertambah secara signifikan, namun bukan disebabkan oleh
edema atau obesitas;
Polihidramnion;
Ballotement lebih dari satu fetus;
Banyak bagian kecil yang teraba;
Uterus terdiri dari tiga bagian besar janin.
3. Auskultasi
Terdengarnya denyut jantung janin yang letaknya berjauhan dengan
perbedaan kecepatan setidaknya 10 dpm;
Palpasi satu atau lebih fetus pada fundus setelah melahirkan satu bayi.
11
2.5.1 Laboratorium
2.5.2 Ultrasonografi
12
Gambar 4.Kembar dizigot pada kehamilan 6 minggu dilihat dengan
ultrasonografi
2.5.3 Diagnosis
5
Diagnosis pasti gemelli adalah jika ditemukan :
Terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu/dua punggung;
Terdengarnya dua denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan perbedaan
kecepatan minimum 10 denyut per menit;
Sonogram pada trimester pertama
Roentgen foto abdomen. Namun cara ini sudah jarang dilakukan karena
adanya bahaya penyinaran
13
salah satu faktor kematian yang tinggi bagi janin kedua. Keluhan karena
tekanan uterus yang besar dapat terjadi, seperti sesak napas, sering kencing,
edema, dan varises pada tungkai bawah dan vulva 4.
14
2.8 Presentasi dan posisi
Proses persalinan
15
lintang dicoba mengadakan versi luar, namun jika tidak berhasil maka segera
dilakukan versi-ekstraksi tanpa narkosis. Pada janin dengan letak memanjang
dapat dilakukan ekstraksi cunam pada letak kepala dan ekstraksi kaki pada
letak sungsang. Seksio sesaria dapat dilakukan pada kehamilan kembar atas
indikasi janin pertama letak lintang, prolaps funikuli dan plasenta previa.
Masuknya dua bagian besar dari janin ke dalam panggul sangat luas.
Kesulitan ini diatas dengan mendorong kepala atau bokong yang belum
masuk benar ke dalam rongga panggul keatas untuk memungkinkan janin
yang lain lahir lebih dulu .
Kesulitan lain yang mungkin terjadi adalah interlocking. Janin
pertama dalam letak sungsang dan janin kedua dalam presentasi kepala.
Setelah bokong lahir, dagu janin pertama tersangkut pada leher janin kedua.
Jika keadaan ini tidakdapat dilepaskan, dilakukan dekapitasi atau seksio
sesaria 1.
Segera setelah bayi kedua lahir, ibu disuntikkan oksitosin 10 IU dan
tinggi fundus uteri diawasi. Jika tampak tanda-tanda plasenta lepas, maka
plasenta dilahirkan dan diberi 0,2 mg methergin. Kala IV diawasi secara
cermat dan cukup lama agar perdarahan post partum dapat diketahui dini dan
dapat segera ditangani 1.
Interval kelahiran
2.9 Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin pada keadaan hamil kembar lebih
besar dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Angka kematian parinatal
16
pada kehamilan kembar cukup tinggi. Kembar monozigotik 2,5 kali lebh
tinggi dari pada angka kematian kembar dizigotik. Risiko terjadinya abortus
pada salah satu fetus atau keduanya tinggi. Pada trimester pertama kehamilan
reabsorbsi satu janin atau keduanya mungkin terjadi. Anemia sering kali
ditemukan pada kehamilan kembar karena kebutuhan nutrisi yang tinggi serta
peningkatan volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan sel
darah merah mengakibatkan kadar hemoglobin menjadi turun 8.
Pada tahun 2006 Angka kejadian persalinan prematur di Amerika
(umur kehamilan 37 minggu) pada kehamilan kembar sebesar 61%. Angka
ini jauh melampaui kehamilan tunggal premature yaitu sebesar 11% 10.
Frekuensi terjadinya hipertensi, preklamsia dan eklamsia meningkat
pada kehamilan kembar. Perdarahan antepartum karena permukaan plasenta
yang jelek pada kehamilan kembar sehingga plasenta mudah terlepas.
Kematian yang paling umum terjadi pada salah satu janin adalah
membelitnya tali pusar. Bahaya yang perlu diperhatikan pada kematian satu
janin adalah koagulopati konsumtif berat yang dapat mengakibatkan
disseminated intravascular coaglopathy 10.
Berat badan lahir rendah lebih sering ditemukan pada kehamilan
kembar dari pada kehamilan tunggal. Sebanyak 59% dari kelahiran kembar
memiliki berat badan lahir rendah (< 2500 g) Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan janin yang terbatas serta persalinan preterm. Pada kehamilan
kembar juga memungkinkan terjadi hambatan pertumbuhan intra urin. Pada
kehamilan dizigotik, perbedaan ukuran yang mencolok biasanya disebabkan
oleh plasentasi yang tidak sama. Satu tempat plasenta menerimasuplai darah
yang lebih baik dibandingkan yang lainnya. Perbedaan ukuran juga bisa
disebabkan oleh abnormalitas umbilicius 3.
2.10 Prognosis
Bahaya bagi ibu dengan kehamilan kembar lebih tinggi dari pada
kehamilan tunggal. Hal ini dikarenakan pada kehamilan kembar, ibu lebih
sering mengalami anemia, pre-eklampsia, operasi obstetric dan perdarahan
17
postpasrtum sehingga prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan pada
kehamilan tunggal, dimana resiko terjadi toksemia gravidarum, hidramnion,
anemia, pertolongan obstetri operatif dan perdarahan post partum lebih tinggi.
Angka kematian perinatal tinggi terutama karena premature, prolaps tali
pusat, solusio plasenta dan tindakan obstetrik karena kelainan letak janin 6.
Kematian bayi kedua lebih tinggi dari padabayi pertama karena lebih sering
terjadi gangguan sirkulasi plasenta setelah bayi pertama lahir, lebih banyak
terjadi prolapsus funikuli, solusio plasenta, serta kelainan letak pada janin
kedua 6.
18
DAFTAR PUSTAKA
19