Anda di halaman 1dari 35

STUDI KASUS

CANDIDIASIS VULVOVAGINITIS PADA WANITA BERESIKO


DI PUSKESMAS KECAMATAN
SENEN

Disusun Oleh :
Cintya Ristimawarni
1102013064

Pembimbing :
dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK
dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “CANDIDIASIS VULVOVAGINITIS


PADA WANITA BERESIKO DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, September 2018

Pembimbing Pembimbing

dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga Laporan
Studi Kasus yang berjudul “CANDIDIASIS VULVOVAGINITIS PADA WANITA
BERESIKO DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat
memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Erlina Wijayanti, MPH, selaku dosen pembimbing dan kepala bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dan
2. dr. Yusnita, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan Koordinator Kedokteran
Keluarga dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI dan
3. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku dosen Kepaniteraan Kedokteran
Keluarga Ilmu Kedokteran Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
4. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku sekretaris dan staf pengajar bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
5. dr. Dini Widianti, MKK, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

iii
6. dr. Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK, selaku koordinator dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
7. Prof. Qomariyah, MS.PKK. AIFM selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

8. dr. Hj. Sophianita G.T Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI

9. drg. Kristie selaku kepala Puskesmas Kecamatan Senen


10. dr. Anna dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Kemayoran
yang telah memberikan bimbinan dan data kepada penulis untuk kelancaran
proses penulisan laporan ini
11. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini

Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu
penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Jakarta, September 2018

Penulis

iv
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS

A. BERKAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Anyer, Menteng RT 003 RW 009 Jakarta
Pusat
Suku : Betawi-Sunda
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA
No Rekam Medis : 0013619
Tanggal Berobat : 13 September 2018
Tanggal Kunjungan : 13 September 2018

II. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis kepada pasien pada
tanggal 13 September 2018 pukul 10.00 WIB
1. Keluhan Utama
Keluar keputihan pada vagina
2. Keluhan Tambahan
Gatal pada vagina
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli IMS puskesmas Senen dengan keluhan
keputihan sejak 2 Minggu yang lalu. Keputihan yang dialami
berwarna putih kekuningan dan menggumpal seperti susu basi.

1
Keputihan tersebut disertai rasa gatal sehingga aktivitas sehari-
hari terganggu. Keputihan agak berbau dan tidak berbusa. Pasien
memiliki riwayat memakai sabun “sirih” untuk membersihkan
kemaluan sudah 3 bulan ini, dan juga mempunyai kebiasaan
memakai celana ketat. Pasien juga memiliki riwayat seksual
dengan pacarnya 1 bulan yang lalu tanpa menggunakan kondom
dan cenderung dengan oral. Kemaluan terasa panas maupun keluar
darah disangkal. Pasien tidak sedang hamil, mengkonsumsi obat-
obat tertentu atau mengkonsumsi pil kontrasepsi.
Pasien berharap kondisi pasien segera membaik sehingga
dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Namun, pasien khawatir kondisi klinis yang dialami oleh
pasien ini dapat semakin memburuk dan bisa terkena penyakit
menular seksual yang lebih berbahaya. Tetapi dengan
pengobatan yang diberikan, dan juga kesadaran agar tidak
berbuat zina diluar pernikahan pasien merasa penyakitnya dapat
disembuhkan. Pasien yakin sehat dan sakit datangnya hanya dari
Allah SWT, pasien mengatakan akan terus berobat, menghindari
zina dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat memberikan
kesembuhan pada penyakit nya. Pasien selalu solat 5 waktu dan
berdoa setiap solat.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien mengaku pernah mengalami keputihan namun tidak bau
dan tidak sampai mengganggu aktivitas
- Pasien menyangkal pernah mengalami penyakit menular seksual
- Riwayat hipertensi, alergi dan diabetes mellitus juga disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien

2
- Riwayat Hipertensi (+) Ayah, Diabetes Mellitus dan alergi tidak
ada

6. Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah mengobati penyakit nya. Hanya
menggunakan sabun kewanitaan.

7. Riwayat Sosial Ekonomi


Nn.F adalah anak kedua dari dua bersaudara dengan ayah yang
bekerja sebagai karyawan swasta dan ibunya sebagai ibu rumah
tangga. Jumlah penghasilan dalam keluarga tidak diketahui
pasti, namun pasien mengaku bahwa penghasilan yang
didapatkan ayahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari

8. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan sehari-hari, pasien kadang sarapan pagi di kampus
dengan menu bubur ayam atau roti. Pasien memiliki pola
makan yang sama dengan anggota keluarga lain yakni 3x
sehari. Pasien mengkonsumsi daging, sayur dan buah-buahan.
Pasien sudah menerapkan untuk mencuci tangan sebelum
makan.
Pasien memiliki kebiasaan menggunakan sabun
kewanitaan saat mandi dan menggunakan celana ketat. Pasien
mengganti celana dalam 2 kali dalam sehari. Pasien tidak
memiliki kebiasaan merokok dan meminum alkohol.

3
9. Riwayat Menstruasi
Pasien menstruasi pertama kali saat berusia 13 tahun. Siklus
menstruasi pasien biasanya antara 28 – 30 hari dengan durasi
menstruasi 7 hari. Dalam satu hari menstruasi pasien biasa
mengganti pembalut sedang sebanyak 2-3 kali namun pada hari
pertama dan kedua pasien dapat mengganti pembalut ukuran
sedang sebanyak 4 kali penuh. Pasien mengaku tidak pernah
mengalami menstruasi diluar siklus. Tidak ada nyeri haid yang
berlebihan.

10. Riwayat Obstetri


Pasien P0A0 tidak memiliki riwayat hamil dan tidak memiliki
riwayat abortus

11. Riwayat Ginekologi


Pasien pernah mengalami keputihan namun tidak sampai
mengganggu aktivitas dan tidak pernah diobatin

12. Riwayat Pernikahan


Pasien belum pernah menikah

13. Riwayat Kontrasepsi


Pasien tidak sedang dalam penggunaan alat kontrasepsi pil, implan
maupun IUD dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.

4
14. Riwayat Seksual
Pasien pertama kali melakukan hubungan sexual pada usia 20
tahun dengan mantan pacar sebelumnya. Pasien mengaku tidak
pernah merasakan nyeri pada saat berhubungan seksual dan juga
tidak pernah mengalami perdarahan setelah melakukan hubungan
sexual. Pasien terakhir kali berhubungan seksual 1 bulan lalu
dengan pacar nya yang sekarang tinggal beda daerah dengan
pasien. Saat melakukan seks, pacar pasien cenderung melakukan
oral pada vagina pasien dan mereka seks tanpa menggunakan
kondom. Setiap kali di oral, pasien tidak langsung mencuci vagina
nya dengan sabun, hanya di basuh dengan air saja.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pemeriksaan Umum :
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 82x/ menit
Frekuensi Napas : 21x/menit
Suhu : 36,8 C
4. Status Gizi
Klinis : Normal
BB : 49 kg
TB : 155 cm
IMT (kg/m2) : 20,4 kg/m2

5
B. Status Generalis
1. Kulit

Warna : Kuning Langsat


Pucat : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada
Turgor : Baik
Ikterik : Tidak ada
Edema : Tidak ada

2. Kepala

Bentuk : Normocephal
Posisi : Simetris
Penonjolan : Tidak ada

3. Mata

Palpebra : Normal, edema (-)


Konjungtiva : Anemis
Sklera : Tidak ikterik
Refleks cahaya
langsung : +/+

4. Telinga

Membran
timpani : Tidak diperiksa
Darah : Tidak ada
Cairan : Tidak ada

5. Hidung

Napas cuping
hidung : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
6. Mulut
Lidah : Merah, tidak kotor

6
Faring : Hiperemis
Tonsil : T1-T1
Uvula : Tidak deviasi
7. Leher

Trakea : Tidak deviasi


Kelenjar tiroid : Tidak membesar
Kelenjar limfe : Tidak membesar

8. Dada

a. Jantung

Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat


Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis
dextra. Batas pingang jantung di ICS 2 linea
parasternalis sinistra. Batas jantung kiri di ICS
5 linea midclavicularis sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-), gallop (-)

b. Paru

Inspeksi : Dada simetris kanan-kiri, gerakan statis simetris,


gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
: Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Auskultasi

7
9. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar dan simetris
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal

10. Ekstremitas
Akral hangat (+/+), edema (-), capillary refilll time < 2 detik.

11. Status Ginekologi


 Inspeksi : perdarahan pervaginam (-)
 Inspekulo : Porsio tidak hiperemis, Fluor (+), livide (+).
 Pemeriksaan dalam (VT) : nyeri goyang porsio (slinger
pain) (-)

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemerikasaan Laboratorium:

 Darah Lengkap :

Hb : 12 gr %, WBC : 10.000, PLT : 152.000, HCT : 24,1 , HbsAg (-)


HIV (-)

 Hasil Pap Smear :

Infeksi Kandida (+)

8
B. BERKAS KELUARGA
I. Profil Keluarga
 Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.U (Ayah)
Usia : 50 tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. M (Ibu)
Usia : 45 Tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini menurut Friedman adalah Nuclear Family yaitu
keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak kandung.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang tinggal serumah

No. Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan


dalam Kelamin
keluarga
1. Tn. U Ayah Laki-laki 50 SMA Karyawan
2. Ny. M Ibu Perempuan 45 SMA IRT
3. Nn. F Anak (Pasien) Perempuan 23 SMA Mahasiswi
4. Nn. N Anak Perempuan 17 SMP Pelajar

 Genogram

a. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri atas 2 generasi. Bentuk keluarga ini adalah
nuclear family dengan keluarga terdiri atas Tn. U (50) sebagai
kepala keluarga, Ny. M (45) sebagai istri. Pasangan ini
memiliki 2 orang anak yaitu anak pertama seorang perempuan

9
(Nn. F) berusia 23 tahun, dan anak kedua seorang perempuan
(Nn. N) berusia 17 tahun.

b. Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip
dari Duvall (1985) dan Miller (1998), keluarga Tn. U berada
pada tahapan siklus keluarga yang ke V, yaitu keluarga dengan
anak remaja.

c. Genogram

Gambar 1.1 Genogram

Keterangan :

10
 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2. Penilaian Rumah Sehat

KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0


b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 62
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1


2 Dinding
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2 93
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3
b. papan kedap air.
a. Tanah 0
3 Lantai
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1 62
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 31


b. Ada 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 31
b. Ada 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 31
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai
7 Lubang asap dapur dapur 1 0

c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai


dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust
fan atau ada peralatan lain yang sejenis. 2

a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk


membaca 0
8 Pencahayaan b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1 62
dengan normal

11
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan
Untuk membaca dengan normal. 2

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
kesh. 1 100
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4
2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
100
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke
sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
75
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
c.
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air
(jarak dengan sumber air > 10m). 3
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
50
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
III PERILAKU
PENGHUNI 44

a. Tidak pernah dibuka 0


1 Membuka Jendela
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 88
c. Setiap hari dibuka 2

a. Tidak pernah dibuka 0


2 Membuka jendela
b. Kadang-kadang 1
Ruang Keluarga 44
c. Setiap hari dibuka 2

12
a. Tidak pernah 0
3 Mebersihkan rumah
dan halaman b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari 2

a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


4 Membuang tinja bayi
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
88
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0


5 Membuang sampah
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1 88
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2

TOTAL HASIL PENILAIAN 1049


Keterangan: Rumah tersebut termasuk ke dalam kriteria rumah tidak sehat
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Keluarga Nn.F memiliki beberapa barang elektronik di


rumahnya antara lain yaitu, satu unit televisi, satu unit kipas angin,
satu unit Air Conditioner, satu unit penghangat nasi, 1 unit
dispenser, 4 unit handphone dan 1 unit motor.

13
c. Denah Rumah

Gambar 2. Denah Rumah Nn.F

 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga



a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Nn.F
lebih sering membeli obat di warung terlebih dahulu. Jika
tidak sembuh, Keluarga Nn.F biasanya berobat ke tempat
pelayanan kesehatan seperti puskesmas terdekat yang
ditempuh dengan menggunakan transportasi umum atau
pribadi.

b. Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan


Keluarga Nn.F memiliki jaminan kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

c. Perilaku terhadap Makanan


Keluarga Nn.F memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari
dan makan makanan yang dimasak sendiri oleh ibu Nn.F
Terkadang Nn.F membeli makanan di kantin kampus.
Makanan yang di konsumsi dalam sehari beranekaragam,

14
Nn.F menyebutkan sarapan bubur atau nasi uduk ataupun
roti dan daging hanya sesekali saja. namun lebih sering
mengkonsumsi sayur, daging ayam dan buah-buahan.
Keluarga Nn.F kurang mengerti yang dimaksud dengan pola
gizi seimbang dan tidak pernah tahu kandungan gizi dari
makanan yang setiap hari di konsumsi. Keluarga Nn.F
minum air putih kurang lebih 5 gelas sehari. Keluarga Nn.F
jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan


Keluarga Nn.F membersihkan rumah sehari sekali.
Keluarga Nn.F tinggal di rumah milik sendiri yang berada
di lingkungan cukup padat penduduk. Rumah tersebut
hanya memiliki 4 jendela dan 3 ventilasi yang kecil
sehingga sedikit cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Pencahayaan di dalam rumah juga minim penerangan

15
 Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 1. Pelayanan Kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai Menggunakan Keluarga Nn.F datang
Pelayanan Kesehatan transportasi ke Puskesmas
Kecamatan Senen
Tarif Pelayanan Badan Penyelenggara
dengan transportasi
Kesehatan Jaminan Sosial (BPJS)
umum atau pribadi dan
Nn.F merasa puas

Kualitas Pelayanan Memuaskan Dengan kualitas

Kesehatan pelayanan puskesmas

 Pola konsumsi Makanan Keluarga


Kebiasan makan
Keluarga Nn.F memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan
makan makanan yang dimasak sendiri oleh ibu Nn.F Terkadang
Nn.F membeli makanan di kantin kampus. Makanan yang di
konsumsi dalam sehari beranekaragam, Nn.F menyebutkan sarapan
bubur atau nasi uduk ataupun roti dan daging hanya sesekali saja.
namun lebih sering mengkonsumsi sayur, daging ayam dan buah-
buahan.
Keluarga Nn.F kurang mengerti yang dimaksud dengan pola gizi
seimbang dan tidak pernah tahu kandungan gizi dari makanan yang
setiap hari di konsumsi. Keluarga Nn.F minum air putih kurang
lebih 3 gelas sehari. Keluarga Nn.F jarang mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan.

16
Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Keluarga Nn.F belum memahami bagaimana menerapkan pola
gizi seimbang. Biaya kehidupan sehari-hari yang minim membuat
keluarga ini mengkonsumsi makanan seadanya tanpa memperhatikan
gizi yang terkandung didalam makanan. Gizi seimbang adalah makan
yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur.

17
Tabel 2. Food Recall Pola Makan Nn. F Selama Tiga Hari Terakhir

Senin, 10 September 2018


Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Bubur Ayam 372 kkal 36,12 g 27,56 g 12,3 g


1 Porsi
PAGI Sate usus 94 kkal 0g 17,66 g 2,06 g
1 Buah
1 gelas air putih 0 0 0 0
1 gelas

Jumlah 466 kkal 36,12 g 45,22 g 14,36 g

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi 1 Porsi 135 kkal 45,02 g 3,91 g 0,36 g


SIANG Ayam Gulai 1 porsi 250 kkal 2,87 g 17,43 g 18,75 g

1 gelas air putih 1 gelas 0 0 0 0

Jumlah 385 kkal 47,89 g 21,34 g 19,11 g

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

MALAM 55 kkal 13,73 g 0,85 g 0,2 g


Buah Pepaya 1 Mangkuk
kecil
1 Gelas 0 kkal 0g 0g 0g
1 gelas air putih

Jumlah 55 kkal 13,73 g 0,85 g 0,2 g

18
Selasa, 11 September 2018

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak


Jumlah

Nasi Goreng 202 kkal 36,1 g 21,56 g 10,4 g


1 Porsi
PAGI 1 gelas air putih 0 0 0 0
1 gelas
Jumlah 202 kkal 36,1 g 21,56 g 10,4 g

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi 1 Porsi 135 kkal 45,02g 3,91 g 0,36 g


SIANG Soto Ayam 1 porsi 312 kkal 19,55 g 24,01 g 14,92 g

0 0 0 0
1 gelas air putih 1 gelas

Jumlah 447 kkal 64,57 g 27,92 g 15,28 g

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Martabak Manis 2 Potong 298,7 kkal 45,02 g 4,42 g 8,96 g


Coklat
MALAM Air Putih 2 gelas 0 kkal 0g 0g 0g

Jumlah 298,7 kkal 45,02 g 4,42 g 8,96 g

19
Rabu, 12 September 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Jumlah

Nasi uduk 1 porsi 260 kkal 32,84 g 4,07 g 12,95 g


PAGI Telor balado 1 butir 71 kkal 1,22 g 3,57 g 5,75 g

Orek tempe 1 porsi 175 kkal 15,6 g 13,11 g 8,2 g

1 gelas air putih 0 0 0 0


1 gelas
Jumlah 506 kkal 49,66 g 20,75 g 26,9 g

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi 1 Porsi 135 kkal 45,02g 3,91 g 0,36 g


SIANG Gado-gado 1 Porsi 318 kkal 26,28 g 17,22 g 17,86 g

1 gelas air putih 1 gelas 0 0 0 0

Jumlah 453 kkal 71,3 g 21,13 g 18,22 g

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Mie goreng 380 kkal 54 g 8g 14 g


1 Porsi
Telur Ceplok 1 Butir 89 kkal 0,43 6,24 g 6,76 g
MALAM
1 gelas air putih 1 gelas 0 0 0 0

Jumlah 469 kkal 54,43 g 14,24 g 20,76 g

20
Interpretasi terhadap food recall pasien Nn. F :
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Nn.F mendapat total kalori
perhari:
 Tanggal 10 September 2018 : 906 kkal
 Tanggal 11 September 2018 : 947,7 kkal
 Tanggal 12 September 2018 : 1428 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1093,9 kkal.
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1093,9

kkal, dengan rata-rata asupan karbohidrat 301,89 g, protein 140,01 g,

dan lemak 134,19 g.

Perhitungan Kalori

1. Kalori Basal = BB Ideal x kalori perempuan = 49,5 x 25 kkal/kgBB =


1237,5 kkal/hari
BB Ideal = (TB-100) X 90% = (155-100) X 90% = 49,5 kg
2. Kebutuhan zat gizi:
 Protein 10% dari total kalori = (10% x 1093,9 kalori) : 4 = 27,34
gram
 Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1093,9 kalori) : 9 = 25
gram
 Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase
protein dan lemak = (70% x 1093,9 kalori) : 4 = 191,43
gram

Interpretasi terhadap food record pasien :


Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record
pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat

21
disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien belum sesuai
dengan jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Kebutuhan
karbohidrat, lemak dan protein lebih dari cukup.
 Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Orangtua Nn.F membuatkan kartu BPJS untuk Nn.F dan
adiknya untuk di faskes Puskesmas Senen.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam
keluarga: Dalam keluarga ini hubungan antara keluarga
cukup baik. Namun, Nn.F tidak terlalu terbuka kepada
orangtua mengenai penyakitnya. Jarak antara rumah dengan
puskesmas yang tidak terlalu dekat juga membuat keluarga
yang sakit sedikit malas jika ke puskesmas.
 Dinamika Keluarga

Nn. F memiliki hubungan yang baik dengan kedua orangtua dan
juga Adiknya. Namun, Nn.F cenderung lebih dekat dengan Ibu
dibandingkan oleh Ayahnya, dikarenakan Ayah yang bekerja
hingga malam hari. Nn. F sangat menyanyangi Adik nya dan
tidak mau sampai Adik nya mengikuti jejak dalam pergaulan.


 Fungsi Keluarga

a. Fungsi biologis
Keluarga Nn. F merupakan keluarga nuclear. Yang
dimana hanya terdiri dari Ayah Ibu dan Anak. Selain itu
keluarga ini menerapkan program keluarga berencana
maka fungsi keluarga ini sedikit terkontrol. Keluarga tidak
ada yang memiliki kecacatan ataupun penyakit menular.
Orangtua Nn.F memelihara dan membesarkan anak-

22
anaknya dengan baik, serta merawat dan menjaga
kesehatan seluruh anggota keluarganya. Nn. F merasa
cukup memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun
tidak sesuai dengan pola gizi seimbang yaitu kurang makan
daging, sayur dan buah-buahan, jarang mencuci tangan
sebelum makan, dan jarang melakukan aktivitas fisik
seperti olah raga yang cukup.
b. Fungsi Pendidikan
Orangtua Nn.F mampu membiayai pendidikan dan
mementingkan pendidikan kepada anak-anaknya. Sekarang
Nn.F berada di perguruan tinggi swasta di Jakarta, dan Adik
Nn.F sekarang berada di salah satu SMA negri di Jakarta.
c. Fungsi Psikologis
Pasien adalah seorang seseorang yang masih memperhatikan
kondisi penyakit dan menjaga pola makan serta kegiatan
sehari - hari pasien. Selain itu keluarga ini masih memiliki
kesadaran yang baik akan pentingnya kesehatan. Komunikasi
di antara keluarga baik, dan antar keluarga juga saling
memberi dukungan terhadap penyakit yang diderita keluarga,
namun untuk penyakit Nn.F, pasien masih merahasiakan dari
orangtuanya.
d. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga Nn.F, aktif
dalam bermasyarakat di lingkungan setempat. Keluarga ini
menerapkan nilai – nilai dan norma sosial budaya yang ada
di lingkungan tempat tinggal pasien dengan cukup baik.
Nn.F juga memilik teman tetangga yang sebaya dan cukup
dekat dengan nya.

23
e. Fungsi Ekonomi

Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari Ayah


pasien. Ayah Pasien adalah seorang karyawan di salah satu
perusahaan swasta di Jakarta. Ayah pasien mampu
memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan
makanan dan pakaian. Ibu pasien juga memiliki usaha
sampingan yaitu berjualan kerudung di online shop. Untuk
tempat berlindung (rumah), pasien berada dirumah sendiri.
Keluarga ini mengaku kesulitan untuk menabung karena
pendapatan pasien hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Untuk biaya kesehatan, pasien
menggunakan BPJS sehingga pasien dapat berobat tanpa
memikirkan banyaknya biaya yang keluar dan terjamin
kesehatannya.
f. Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah Nn.F adalah suku
betawi, keluarga Nn.F juga merupakan suku Betawi.
Keluarga Nn.F dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik
kepada warga sekitar.
g. Fungsi Spiritual
Keluarga Nn.F selalu sholat 5 waktu, dan Nn.F sebagai
seorang anak pun juga rajin solat 5 waktu dan berbakti
kepada orangtua.

 Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga



Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga
ini, yaitu :

24
1. Pasien merasa khawatir kondisi klinis pasien yang dimana
pasien takut tertular penyakit yang lebih parah dari
keputihan
2. Pasien didiagnosa dokter Candidiasis Vulvovaginitis
3. Pasien juga kurang menjaga kesehatanya, ini terlihat dari
kebiasaan menggunakan celana ketat dan menggunakan
CD yang lembab. Serta setelah berhubungan dengan
pacar , tidak langsung membasuh vagina.
4. Masalah kurangnya kepedulian orangtua kepada Nn.F,
dan bagaimana Nn.F kurang terbuka kepada orangtua nya
Keluarga Nn.F kurang mengerti tentang gizi seimbang
dan pengaturan pola makan atau menu makanan yang
tepat. Kemudian kurangnya jendela dan ventilasi di
rumah sehingga udara bersih dan cahaya tidak dapat
masuk ke rumah.

25
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan,
persepsi individu mengenai penyakitnya)
 Alasan datang :

Pasien datang ke poli IMS puskesmas Senen dengan keluhan
keputihan sejak 2 Minggu yang lalu.

 Kekhawatiran :
Pasien khawatir kondisi klinis yang dialami oleh pasien ini
dapat semakin memburuk dan bisa terkena penyakit menular
seksual yang lebih berbahaya
 Harapan
 Pasien berharap kondisi pasien segera membaik sehingga
dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
 Pasien yakin sehat dan sakit datangnya hanya dari Allah SWT
 pasien mengatakan akan terus berobat, menghindari zina dan
berdoa kepada Allah SWT agar dapat memberikan
kesembuhan pada penyakit nya

 Persepsi Penyakit :
 Pasien merasa penyakit nya merupakan pertanda untuk
berhenti berbuat zina, dan sangat mengganggu
aktivitasnya.
 Tetapi dengan pengobatan yang diberikan, dan juga
kesadaran agar tidak berbuat zina diluar pernikahan pasien
merasa penyakitnya dapat disembuhkan.

26
2. Aspek Klinis : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Candidiasis Vulvavaginitis
 Diagnosis Banding : Bakterialis Vaginitis
3. Aspek Risiko Internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah

 Kurangnya kesadaran untuk membasuh vagina saat
berhubungan
 Jarang mengganti CD, dan memakai saat lembab
4. Faktor Risiko Eksternal : (faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
 Kurangnya dukungan keluarga untuk memantau pengobatan
pasien 
 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang,pola
makan sehat dan bergizi 
 Kondisi Rumah pasien yang tidak sehat sehingga menjadi
factor resiko terjadinya penyakit pada pasien

5. Aspek Fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas


sehari-hari)
Menurut International Classification Primary Care (ICPC), pasien
mempunyai aspek fungsional pasien mampu melakukan kegiatan
sehari-hari seperti sebelum sakit. Dapat disimpulkan derajat
fungsional pasien menurut ICPC saat ini adalah derajat 1, dikarenakan
tidak ada keterbatasan pekerjaan ataupun aktivitas harian.

27
II. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 3. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow up
diharapkan
Aspek Personal -Menjelaskan kepada Pasien Saat kunjungan ke -Pasien bisa memahami -Pasien sudah mulai
Pasien datang ke pasien supaya tidak puskesmas dan tidak lagi khawatir mengerti tentang
puskemas dengan perlu khawatir karena terhadap penyakitnya penyakit pasien dan
keluhan keputihan penyakit ini dapat berniat tidak lagi
disembuhkan, dan melakukan hubungan
memberi saran kepada seks sebelum menikah
pasien agar tidak lagi
melakuan hubungan
seksual sebelum
menikah
Aspek Klinis Mengobati pasien Pasien Saat Kunjungan ke Keadaan Klinis Pasien Pasien sudah mulai
Candidiasis dengan terapi Puskesmas dapat membaik tidak mengeluh kondisi
Vulvovaginalis Farmakologis : klinisnya
 Flukonazol 150 mg
1x1
 Metronidazol 300
mg 3 x 1

Aspek Resiko -Menjelaskan kepada Pasien Saat kunjungan ke Pasien mulai makan Pasie sudah mulai
Internal pasien agar puskesmas makanan bergizi dan merubah pola makan
Kurangnya menjaga menerapkan pola hidup menjaga kebersihan dan mengganti CD 3
kebersihan daerah sehat dan menjaga personal. kali dan tidak
intim kebersihan terutama menggunakan saat
pada daerah intim lembab
Aspek Resiko -Menjelaskan kepada Keluarga Pasien Saat kunujngan ke -Keluarga pasien dapat Keluarga pasien sudah
Eksternal keluarga pasien bahwa Rumah Pasien memahami kondisi memahami kondisi
Dukungan keluarga pasien menderita pasien dan pasien
yang kurang dalam penyakit candidiasis mengingatkan untuk
pengobatan pasien vulvavaginitis menjaga kebersihan
daerah intim

28
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Follow up
diharapkan

-Menjelaskan ke - Keluarga pasien dapat -Keluarga pasien


keluarga pasien memahami pola gizi memahami pola gizi
mengenai pola gizi yang sehat dan yang sehat dan
seimbang seimbang seimbang

Menjelaskan kepada -Keluarga pasien dapat -Keluarga pasien


keluarga pasien untuk memahami bagaimana memahami kebersihan
menjaga kebersihan menjaga kebersihan di rumah terutama di
rumah terutama di rumah toilet sangat penting
toilet

Menjelaskan kepada -Keluarga dapat


pasien mengenai rumah memahami indikator -Keluarga mengetahui
sehat dan indikatornya rumah sehat indikator rumah sehat

Aspek Fungsional Melakukan aktivitas Pasien Saat kunjungan ke Kondisi pasien yang
Derajat 1 olah raga ringan setiap Rumah Pasien optimal
hari

29
III. Prognosis
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam

30
LAMPIRAN

31

Anda mungkin juga menyukai