Anda di halaman 1dari 28

ANTENATAL CARE

DENGAN KEHAMILAN
GANDA ( GEMELI )
DI PUSKESMAS KARANGAWEN I

KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyarat Kenaikan Pangkat


Tenaga Fungsional Bidan Ahli

OLEH :

KASMINAH, S.S.T
NIP : 19740606 199303 2003

PUSKESMAS KARANGAWEN I
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2019
1

ANTENATAL CARE
DENGAN KEHAMILAN SEROTINUS
DI PUSKESMAS KARANGAWEN I

KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyarat Kenaikan Pangkat


Tenaga Fungsional Bidan Ahli

OLEH :

KASMINAH, S.S.T
NIP : 19740606 199303 2003

PUSKESMAS KARANGAWEN I
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2019
1

ANTENATALCARE DENGAN ANEMIA RINGAN


DI PUSKESMAS KARANGAWEN I

KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyarat Kenaikan Pangkat


Tenaga Fungsional Bidan Ahli

OLEH :

KASMINAH,S.S.T
NIP : 19700101 199103 2 006

PUSKESMAS KARANGAWEN I
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2019
1

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Kebidanan Antenatal pada Ny. A dengan kehamilan anemia ringandi Klinik Ananda Sehat
Karangsono
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Demak, 29 Oktober 2018

Kasminah, S.S.T
NIP.19740606 199303 2003
1

DAFTARISI

Halaman Sampul......................................................................................................... 1

Kata Pengantar............................................................................................................ 2

Daftar Isi..................................................................................................................... 3

BAB I......................................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................6

BAB III......................................................................................................................16

KESIMPULAN.......................................................................................................... 25

a. SARAN.......................................................................................................... 25

b. PENUTUP...................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 27
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar antara 20% sampai 89%
dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. (Manuaba.I.B.G)
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN ) tahun 2001 angka anemia pada ibu
hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia
bila di perkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia masih tetap di atas 40%
maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun yang disebabkan perdarahan
setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian ibu (AKI) di Asia
Tenggara pada tahun 2005 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup. (anonim,
2010).
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari
semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing. Sekitar 10-
15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang
janin dalam rahim (Manuaba, I.B.G, 2007) Anemia dalam kehamilan merupakan
salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami dan cukup tinggi yang berkisar
antara 10-20% (Sarwono Prawiharjo, 2010 hal).
Dari hasil survey di Indonesia maka di ketahui angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia saat ini berkisar antara 300-400 kematian ibu per 100.000kelahiran hidup.
Angka kematian ibu di Indonesia menunjukkan masih buruknya tingkat kesehatan ibu
dan bayi baru lahir. (anonym,2010).
Menurut catatan dan perhitungan Dep.Kes R.I di Indonesia sekitar 67% Bumil
mengalami anemia dalam berbagai jenjang. Sebagian besar anemia adalah anemia
defisiensi fe yang dapat disebabkan oleh konsumsi fe dari makanan yang kurang atau
terjadi pendarahan menahun akibat parasit, seperti ankilostomiasis. Berdasarkan fakta
tersebut dapat dikemukakan bahwa dasar utama anemia pada Bumil adalah
kemiskinan sehingga tidak mampu memenuhi standar makanan dan situasi
lingkungan yang buruk (I.B.G Manuaba 2007).
1

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah ; kurang gizi,
selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang dalam waktu
singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras oleh keperluan janin
yang di kandung berikutnya serta faktor kemiskinan karna tidak tercukupi kebutuhan
zat makanan bagi tubuh.
Anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatife terhadap janin
yang di kandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang di
antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus premature,
abortus, pendarahan post partum, partus lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan
dengan banyak factor antara lain ; status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan (
Sarwono Prawirohardjo, 2010).
Karena masalah anemia pada anemia pada ibu hamil merupakan masalah
penting yang erat hubungannya dengan masalah mortalitas maternal, maka dianggap
penting untuk dilakukannya suatu identifikasi mengenai gambaran karakteristik
anemia pada ibu hamil yang dibatasi pada masalah paritas dan status gizi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “A” dengan anemia ringan dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan pendokumentasian
Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. A kehamilan dengan anemia ringan .
b. Mampu melakukan interpretasi data pada Ny. A kehamilan dengan anemia
ringan
c. Mampu menegakan diagnosa dan masalah potensial pada Ny. A kehamilan
dengan anemia ringan dipuskesmas ikur koto panjang.
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera pada Ny.A
kehamilan dengan anemia ringan dipuskesmas ikur koto panjang.
e. Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada Ny. A kehamilan dengan
anemia ringan.
f. Mampu melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. A kehamilan dengan
anemia ringan.
g. Mampu mengevaluasi setelah melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.
A kehamilan dengan anemia ringan.
1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Anemia
Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Sarwono, 2008 : hal 213).
Kehamilan, persalinan dan nifas pada dasarnya merupakan proses alamiah yang di
alami oleh seorang wanita.
Anemia adalah Kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan.(Wasnidar, 2007.hal 20).
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin atau sel darah merah < 11 gr %
atau suatu keadaan dengan junlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemoglobin
menurun (Maimunah 2005 ).
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11 gr %.
Bahaya anemia pada ibu hamil tidak hanya berpengaruh pada keselamatan dirinya
saja, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (wibisono, Hermawan,dkk 2009).
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat
besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama
kehamilan bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih
mungkin terjadi anemia untuk kunjungan berikutnya (Proverawati 2011).
B. Etiologi
1. Penyebab anemia diantaranya adalah :
a. Kekurangan gizi (malnutrisi)
b. Kurang zat besi dalam diet
c. Mal absorpsi
d. Kehilangan darah banyak, persalinan yang lalu, dan Iain-lain.
e. Penyakit-penyakit kronik : TBC, Paru, cacing usus, malaria, dan
Iain-lain.
1

f. Dua penyebab yang paling sering ditemukan adalah anemia akibat


defisiensi besi dan perdarahan
2. Faktor penyebab defisiensi zat besi adalah :

a. Pendarahan
1) Pendarahan dari uterus (menstruasi, persalinan, kelainan
ginekologis).
2) Gastrointestinal dapat menghambat suplai makanan dalam lambung
sehingga kadar zat besi yang dikandung didalam makanan tidak dapat
diserap dengan baik oleh tubuh.
b. Kebutuhan meningkat
1) Prematuritas
2) Pertumbuhan
3) Kehamilan
c. Mal absorbsi
Apabila terjadi malabsorbsi didalam tubuh mengakibatkan kandungan
zat besi yang dikandung dalam makanan tidak dapat dicerna atau diserap oleh
tubuh dengan baik sehingga mengakibatkan zat besi yang diproduksi didalam
tubuh berkurang.
C. Tanda dan gejala
Berkurangnya konsentrasi hemoglobin selama masa kehamilan mengakibatkan
suplay oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan
gejala anemia secara umum, sebagai berikut : Lemah, Mengantuk,Pusing, Lelah,
Malaise, Sakit kepala,Nafsu makan turun, Mual dan muntah, Konsentrasi hilang dan
nafas pendek ( pada anemia yang parah ).
Pada pemerikasaan tanda-tanda dan gejala anemia dapat meliputi :
1. Kulit pucat
2. Konjungtiva pucat
3. Gusi
4. Kuku-kuku jari pucat
5. Takikardi ( pada anemia yang parah )
6. Rambut dan kuku rapuh ( pada anemia yang parah )
7. Dan juga lidah licin ( pada anemia yang parah ).
Gejala awal anemia zat besi berupa badan lemah, lelah, kurang energi, kurang
nafsu makan, daya konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit,
1

stamina tubuh menurun, dan pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari
duduk. Selain itu, wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir dan kuku penderita
tampak pucat.Apabila anemia sangat berat, dapat berakibat penderita sesak napas,
bahkan lemah jantung (Depkes RI, 2007).
Tanda dan gejala anemia menurut Varney, (2007) adalah:
1. Letih, sering mengantuk, malaise.
2. Pusing, lemah.
3. Nyeri kepala.
4. Luka pada lidah
5. Kulit pucat.
6. Membran mekosa pucat (misalnya konjungtiva)
7. Bantalan kuku pucat.
8. Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah.

D. Klasifikasi Anemia dalam kehamilan


Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di
bagi menjadi 4 kategori yaitu : (Manuaba I.B.G,2010.HAL 38)
Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal)
Hb 9-10 gr% Anemia ringan
Hb 7-8 gr% Anemia sedang
Hb <7 gr% Anemia berat
Macam-macam anemia (Sarwono,2010)

1. Anemia Defisiensi Besi


Anemia yang paling sering di jumpai yang di sebabkan karena kekurangan
unsur zat besi dalam makanan, karena gangguan absorpsi, kehilangan zat besi
yang keluar dari badan yang menyebabkan perdarahan.
2. Anemia megaloblastik
Anemia karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin
B12 Hal ini erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
3. Anemia Hipoplastik
Disebabkan oleh karena sum-sum tulang kurang mampu membuat sel-sel
darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini
diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar roentgen,
racun dan obat-obatan.
1

4. Anemia hemolotik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil,
apabila ia hamil maka anemianya biasa menjadi lebih berat. Sebaliknya
mungkin pula pada kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita
yang sebelumnya tidak menderita anemia.menyebabkan krisis hemolitik pada
wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
E. Patofisiologi
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia).
Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel
darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu
volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga member efek yaitu
konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 g/100 ml. (Sarwono,2010 hal 450-
451).pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah 18%-30% dan
hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk membantu meringankan kerja
jantung.
Hemodulusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada
kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11 gr% maka
dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan Hb
ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.
F. Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil
1. Umur
Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai ibu tersebut
hamil. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi pada
masa kehamilan diantaranya adalah umur ibu pada saat hamil. Jika umur ibu
terlalu muda yaitu usia kurang dari 20 tahun, secara fisik dan panggul belum
berkembang optimal sehingga dapat mengakibatkan resiko kesakitan dan
kematian pada masa kehamilan, dimana pada usia kurang dari 20 tahun ibu takut
terjadi perubahan pada postur tubuhnya atau takut gemuk. Ibu cenderung
mengurangi makan sehingga asupan gizi termasuk asupan zat besi kurang yang
berakibat bisa terjadi anemia. Sedangkan pada usia di ats 35 tahun, kondisi
kesehatan ibu mulai menurun, fungsi rahim mulai menurun, serta meningkatkan
komplikasi medis pada kehamilan sampai persalinan (Anonim, 2010).
1

2. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu baik lahir hidup
maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I paling aman di tinjau dari
sudut kematian maternal paritas I dan parits tinggi (lebih dari 3) mempunyai
angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat di kurangi atau di cegah
dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
direncanakan. ( Sarwono, 2010 ).
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah) meningkat. Hal di
sebabkan karena pada kehamilan yang berulang menimbulkan kerusakan pada
pembuluh darah dan dinding uterus yang biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi
ke janin.
3. Status Gizi Ibu Hamil
Anemia merupakan salah satu masalah utama penyebab angka kematian ibu di
Indonesia dan sering terjadi pada ibu hamil. Biasanya Anemia di temukan pada
wania hamil yang jarang mengkonsumsi sayuran segar, khususnya jenis daun-
daunan hiaju yang mentah ataupun makanan yang kandungan protein hewani.
Status gizi dinilai berdasarkan perhitungan Antropometri WHO NCHS ( National
Center Of Health Statistic ), yaitu pengukuran dan berbagai dimensi fisik tubuh
seperti barat terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U) dan berat
badan terhadap tinggi badan terhadap tinggi badan (BB/TB) dan di kelompokkan.
Menurut klasifikasi Departemen Kesehatan Indonesia menjadi gizi buruk (BB/U <
60 %), gizi kurang (BB/U 60-80%) dan gizi lebih (BB/U > 110%).
Ibu hamil memerlukan jumlah zat gizi yang relative besar. Hal ini berkaitan
dengan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Peningkatan kebutuhan zat gizi
ini terutama berupa vitamin B1, (Thiamin), Vitami E2 (Riboflapin), Vitamin A,D
dan B1, Mineral,La, dan Fe.
Kondisi gizi dan komsumsi ibu hamil yang kurang akan menyebabkan anemia dan
berpengaruh terhadap kondisi janin dan bayi yang di lahirkan. Kekurangan gizi
pada saat hamil akan menimbulkan berbagai kesulitan. Oleh karena itu,
kecukupan gizi yang dianjurkan bayi ibu hamil harus dapat terpenuhi. ( Hadju
Veni, 2004 hal 11 ).
4. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif yang sangat
1

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan lebih bersifat


pengenalan suatu benda secara subjektif. Keadaan anemia ini bisa disebabkan
karena pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang rendah, sehingga masalah
konsumsi dari menu makanaan masih rendah dan tidak teratur. Selain memang
jumlah zat besi yang dapat di serap dari bahan makanaan hanya sedikit.
Kurangnya pengetahuan dan salah konsep tentang kebutuhan gizi dan nilai pangan
adalah umum dijumpai setiap negara di dunia. Kemiskinan dan kekurangan
persediaan pangan yang bergizi merupakaan faktor penting masalah kurang gizi.
Sebab lain yang penting dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi
atau kemampuan untuk menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan, menurut Roger (1974).
5. Jarak Kehamilan Yang Terlalu Dekat
Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita
hamil adalah jarak kehamilan yang pendek. Hal ini disebabkan kekurangan nutrisi
yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan faktor hormonal dan adanya
kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan maka akan semakin tinggi
angka kejadian anemia.
6. Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan profesional yaitu Dr. Gynekologi dan Bidan serta memenuhi syarat 5T (
TB, BB, TD, Tinggi fundus uteri, TT dan Tablet Fe). Jika pemeriksaan antenatal
care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan tinggi angka kejadian anemia.
7. Pola Makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.
Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan
kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran
keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus mengkonsumsi 1 jenis
makanan dari tiap golongan makanan yaitu karbohidrat,protein hewani dan nabati
sayuran buah dan susu. Kepatuhan meminum tablet Fe diukur dari ketepatan
jumlah tablet Fe yang dikonsumsi perharinya. Suplementasi tablet Fe merupakan
salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya
anemia kekurangan zat besi. Ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe
1

mempunyai resiko untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi


tablet Fe.
G. Pengaruh Anemia pada Kehamilan,Persalinan,Nifas, dan Janin ( Manuaba, 2010. Hal.
38 ).
1. Bahaya Anemia dalam Kehamilan
a. Resiko terjadi abortus
b. Persalinan permaturus
c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d. Mudah menjadi infeksi
e. Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr %)
f. Mengancam jiwa dan kehidupan ibu
g. Mola hidatidosa
h. Hiperemesis gravidarum
i. Perdarahan anterpartum
j. Ketuban pecah dini (KPD)

Bahaya pada Trimester I


Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus atau keguguran.
Bahaya pada Trimester II
Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya partus prematur, pada
antepartum,gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum
sampai kematian janin, gestosis dan mudah terkena infeksi dan dekompensasi
kordis hingga kematian ibu.
2. Bahaya Anemia dalam Persalinan
a. Gangguan kekuatan his
b. Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
d. Kala tiga dapat di ikuti retensio placenta dan perdarahan post partum karena
atonia uteri.
e. Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
1

3. Bahaya anemia dalam masa nifas


a. Perdarahan post partum karena atonia uteri dan involusio uteri memudahkan
infeksi puerperium
b. Pengeluaran ASI berkurang
c. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
d. Mudah terjadi infeksi mammae

4. Bahaya anemia terhadap janin


Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai keutuhan dari ibunya, tetapi
dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolism tubuh sehingga
menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia
dapat terjadi gangguan dan bentuk :
a. Abortus
b. Terjadi kematian intra uteri
c. Persalinan prematuritas tinggi
d. Berat badan lahir rendah (BBLR)
e. Kelahiran dengan anemia
f. Dapat terjadi cacat bawaan
g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h. Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi yang
menghambat pertumbuhan janin
H. Diagnosa anemia pada ibu hamil
Diagnosa anemia dalam kehamilan dapat di tegakkan dengan :
1. Anamnesa
Pada anemnese akan didapatkan keluhan lelah, sering pusing, mata berkunang -
kunang dan keluhan mual, muntah lebih berat pada hamil muda. (Manuaba, I.B.G,
2010). Bila terdapat keluhan lemah, Nampak pucat, mudah pingsan,sementara
masih dalam batas normal, maka perlu dicurigai anemia defesiensi zat besi (
Saifuddin A.B, 2002 hal.282 ).
2. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah Hb dan darah tepi akan memberikan kesan pertama.
Pemeriksaan Hb dengan Spektofotometri merupakan standar, kesulitan adalah alat
ini hanya tersedia di kota. Di Indonesia penyakit kronik seperti : malaria dan
tuberculosis (TBC) masih relatife sering dijumpai sehingga pemeriksaan khusus
darah tepi dan sputum perlu dilakukan.
1

I. Tujuan pencegahan anemia pada ibu hamil


Tujuan pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan
jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu untuk
mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah pada bayi.
J. Pencegahan dan penanganan Anemia pada ibu hamil
1. Pencegahan Anemia
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data dasar kesehatan ibu
tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium
termasuk pemeriksaan tinja sehingga di ketahui adanya infeksiparasit. (Manuaba,
I. B. G. 2010)
2. Penanganan pada Anemia sebagai berikut :
a. Anemia Ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih di anggap ringan sehingga
hanya perlu di perlukan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan 500 mg asam folat
peroral sekali sehari. ( Arisman, 2004 Hal. 150 – 151 ).
b. Anemia Sedang
Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi feros 600-1000 mg/hari
seperti sulfat ferosus atau glukonas ferosus. ( Wiknjosastro, 2005 Hal. 452 ).
c. Anemia Berat
Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg, 6 bulan selama hamil,
dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan. ( Arisman, 2004 hal 153 ).
K. Pengobatan
Pengobatan efektif anemia pada ibu hamil dilakukan dengan menghilangkan
penyebabnya atau memperbaiki kelainan primernya. Suplemen besi, asam folat, dan
vitamin B12 bisa diberikan pada penderita anemia akibat pendarahan dan defisiensi
besi. Hasil penelitian Sood, S K membuktikan bahwa wanita hamil yang mendapat pil
besi ditambah dengan asam folat dan vitamin B12 kadar Hbnya naik lebih tinggi dari
pada wanita hamil yang mendapatkan pil besi saja.
Seorang wanita hamil memerlukan 18-21 mg zat besi per hari. Wanita dengan anemia
kekurangan zat besi harus diberikan 60-120 mg zat besi per hari. Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi menurut Varney, (2007) adalah :

1. Minumlah zat besi diantara waktu makan atau 30 menit sebelum makan.
1

2. Hindari mengkonsumsi kalsium bersama zat besi (susu, antasida, makanan


tambahan prenatal).
3. Minumlah vitamin C (jus jeruk, tambahan vitamin C).
4. Masak makanan dalam jumlah air minimal supaya waktu maemasak sesingkat
mungkin.
5. Makanlah daging, unggas, dan ikan. Zat besi yang terkandung dalam bahan
makanan ini lebih mudah diserap dan digunakan dibanding zat besi dalam bahan
makanan lain.
6. Makanlah berbagai jenis makanan. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr% / bulan (Saifuddin, 2006).
1

BAB III

TINJAUAN KASUS

NO. REGISTER :

TGL MASUK : 29 Oktober 2018 JAM : 09.30 WIB

TGL PENGKAJIAN : 29 Oktober 2018 JAM : 09.38 WIB

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. IDENTITAS SUAMI/ISTRI

Nama : Ny.W / Tn.S

Umur : 26 tahun / 30 tahun

Suku : Jawa / Jawa

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP/ SMA

Pekerjaan : IRT / Buruh Harian

Alamat : Sidorejo 1/5

B. DATA BIOLOGIS/FISIOLOGIS
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan hamil 4 bulan dan mengeluh sering merasa
pusing, cepat lelah, dan nafsu makan berkurang.
2. Riwayat Keluhan Utama : Keluhan dirasakan sejak seminggu yang lalu
3. Riwayat Kesehatan lalu
a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit serius seperti : Jantung,
hipertensi, DM, serta penyakit paru-paru
b. Ibu mengatakan tidak ada alergi makanan dan obat-obatan
c. Ibu mengatakan tidak ketergantungan obat, alkohol, dan rokok
4. Riwayat Reproduksi

a. Riwayat Menstruasi

- Menarche : 14 tahun

- Siklus : 28-30 hari


1

- Banyaknya : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa


- Disminorhoe : hari pertama
- Lamanya : 6- 7 hari
- HPHT : 25 juni 2018
b. Riwayat Kehamilan Sekarang

- Ibu mengatakan HPHT tanggal 25 Juni 2018

- Ibu mengatakan hamil 4 bulan

- Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah keguguran

- Ibu mengatakan baru pertama kali memeriksakan kehamilannya

- Ibu mengeluh sering merasa pusing, cepat lelah, dan nafsu makan
berkurang pada trimester II

- HTP 12 maret 2019

c. Riwayat Ginekologi

- Ibu tidak ada riwayat penyakit kelamin, tumor, dan peyakit keganasan
lainnya

d. Riwayat KB

- Ibu mengatakan tidak pernah menjadi akseptor KB

5. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Pola Nutrisi

- Sebelum Hamil : Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-


pauk, sayur). Minum:8 gelas/hari

- Selama Hamil : Makan:2x/hari dengan porsi sedang (nasi, lauk-


pauk, sayur). Minum: 6 gelas/hari

b. Pola Eliminasi

- Sebelum Hamil : BAB :1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada


keluhan. BAK :4-5 x/hari warna kuning jernih,
bau khas, tidak ada keluhan
1

- Selama Hamil : BAB :1x /2hari warna kuning, lembek, tidak


ada keluhan.. BAK :7-8 x/hari, warna kuning,
jernih, bau khas, tidak ada keluhan.

c. Pola Istirahat

- Sebelum Hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 (±1 jam)

Tidur malam jam 21.00-04.30 (±7-8 jam)

- Selama Hamil : Tidur siang : tidak pernah

Tidur malam jam 22.00-04.30 (±6-7 jam)

d. Personal Hygiene

- Sebelum Hamil : Mandi 2x sehari, sikat gigi 2x sehari, keramas 3x


seminggu
- Selama Hamil : Mandi 2x sehari, sikat gigi 2x sehari, keramas 3x
seminggu

C. DATA PSIKOLOGIS, SPIRITUAL, DAN EKONOMI


1. Ibu merasa senang dengan kehamilannya sekarang
2. Ibu mengatakan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME
3. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
4. Status ekonomi keluarga adalah lemah/GAKIN
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : lemah

b. Kesadaran : composmentis

c. TTV :

TD :100/70 mmhg


N:80x/ meni

- P: 24x/ menit
- S :36 0c
d. BB sebelum hamil : 48 kg
e. BB selama hamil : 50 kg
f. TB : 160 cm
g. LILA : 24 cm
1

2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Inspeksi : Kepala bersih, tidak ada bekas luka, tidak berketombe
Palpasi : Tidak ada benjolan
b. Wajah
Inspeksi : Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum
c. Mata
Inspeksi : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
d. Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada secret dan polip.
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi.
f. Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen.
g. Leher
Inspeksi : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Palpasi : Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
h. Payudara
Inspeksi : Simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Palpasi : Tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan
i. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka bekas jahitan, nampak linea nigra dan striae livida.
Palpasi :

 Leopold I : ½ symphisis - pusat


 Leopold II : ballotment (+)
 Leopold III : ballotment (+)
 Leopold IV : ballotment (+)

j. Genetalia
Inspeksi :Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
k. Ekstremitas
Inspeksi : Simetris, tidak oedem dan varices
Palpasi : Tidak ada oedema
3. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium)

- Hb : 9 gr%
1

- Albumin : Negatif (-)


- Reduksi : Negatif (-)

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnosa : Ny. A umur 25 G1 P0 A0, hamil 16 minggu, intra uterine, keadaan ibu dengan
anemia ringan.
1. G1 P0 A0
DS : Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah
mengalami keguguran
DO :
Inspeksi : Nampak linea nigra dan striae livida.
Palpasi :

 Leopold I : ½ symphisis - pusat


 Leopold II : ballotment (+)
 Leopold III : ballotment (+)
 Leopold IV : ballotment (+)

2. Gestasi 16-18 minggu


DS :
Ibu mengatakan HPHT tanggal 5 Juni 2018
Ibu mengatakan usia kehamilannya 4 bulan
DO :
Tanggal pengkajian 29 Oktober 2018
3. Intrauterin
DS :
Ibu mengatakan usia kehamilannya 4 bulan
Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil
DO :

 Leopold I : ½ symphisis - pusat


 Leopold II : ballotment (+)
 Leopold III : ballotment (+)
 Leopold IV : ballotment (+)

4. Keadaan ibu dengan anemia ringan


DS :
1

Ibu mengeluh sering merasa pusing, cepat lelah, dan nafsu makan berkurang.
DO :
Wajah dan konjunctiva terlihat pucat
Hb 9 gr%
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Masalah Potensial : Antisipasi terjadinya anemia sedang dan berat
DS : Ibu mengeluh sering merasa pusing, cepat lelah, dan nafsu makan
berkurang
DO :Konjunctiva terlihat pucat, Hb 9 gr
Analisa dan Interpretasi Data
Anemia ringan dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit-penyulit yang dapat
timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), serta anemia yang berat (<4 gr%)
dapat menyebabkan dekompensasi kordis. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan
syok dan kematian ibu pada persalinan (Saifudin, 2006 ).
IV. TINDAKAN EMERGENCY/KONSULTASI/KOLABORASI/RUJUKAN
Tidak ada indikasi untuk dilakukan tindakan emergency/konsultasi/kolaborasi/rujukan
V. INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN
Diagnosa : Ibu G1 P0 A0, hamil 16-18 minggu, intra uterine, keadaan ibu
dengan anemia ringan
Masalah Aktual : Ibu dengan Anemia Ringan
Masalah Potensial : Anemia Sedang/Berat
Intervensi tanggal 29 November 2018
1. Jelaskan pada ibu mengenai kondisi kehamilannya dengan keadaannya yang pusing,
cepat lelah, dan nafsu makan berkurang
Rasional : Agar ibu mengerti dan memahami keadaannya
2. Jelaskan pada ibu penyebab utama dan dampak buruk dari anemia
Rasional : Agar ibu mengerti dan mau melakukan pencegahan dari anemia
3. Berikan tablet Fe dan vit B komplek
Rasional : Tablet Fe untuk menambah zat besi dan vit. B kompleks untuk
meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rasa lelah
4. Jelaskan cara meminum tablet Fe yang benar
Rasional : Agar penyerapan berlangsung dengan baik didalam tubuh
5. Jelaskan efek samping mengkonsumsi tablet Fe
Rasional : Agar ibu tidak cemas dari efek samping yang timbul
1

6. Anjurkan untuk beristirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas


Rasional : Dengan istirahat yang cukup ibu dapat merasa tenang dan nyaman
7. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
Rasional : makanan yang mengandung gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam masa
kehamilan untuk perumbuhan dan perkembangan janin
8. Jelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan
Rasional : Untuk mengantisipasi dan dapat segera ditangani
9. Anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 4 minggu lagi atau kapan saja jika ada
keluhan
Rasional : Agar komplikasi dalam kehamilan dapat segera ditangani
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 29 Nopember 2018 Jam : 09.43 WIB
1. Menjelaskan pada ibu mengenai kondisi kehamilannya dengan keadaannya yang
pusing, cepat lelah, dan nafsu makan berkurang bahwa ia mengalami anemia ringan
Hasil : ibu mengerti
2. Menjelaskan pada ibu penyebab utama dan dampak buruk anemia bagi dirinya dan
janinnya yaitu:

a. Terhadap ibu : Perdarahan, Mudah terjadi infeksi, Persalinan lama, Retensio


plasenta,dll.
b. Terhadap Janin : Keguguran, kematian janin dalam rahim, BBLR, lahir kurang
bulan, mudah terjadi infeksi sampai kematian

Hasil : ibu mengerti dan memahaminya


3. Memberikan tablet Fe 1x1 tab/ hari dan vit B komplek 3x1 tab/ hari
Hasil : ibu mau menerimanya dan mengonsumsinya
4. Menjelaskan cara meminum tablet Fe yang benar yaitu diminum dengan air putih
atau air jeruk untuk membantu penyerapanya. Menghindari minum dengan teh atau
kopi karena akan menghambat penyerapan. Diminum malam hari sebelum tidur
untuk mengurangi mual.
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakannya
5. Menjelaskan efek samping mengkonsumsi tablet Fe yaitu feses menjadi hitam namun
hal itu adalah normal, terasa mual setelah mengkonsumsi maka sebaiknya
dikonsumsi sebelum tidur pada malam hari.
Hasil : ibu mengerti penjelasan yang diberikan
1

6. Menganjurkan untuk beristirahat yang cukup minimal 8 jam sehari dan mengurangi
aktifitas
Hasil : ibu mau melakukannya
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayuran
hijau, ikan, tempe, tahu dan buah-buahan serta minum susu.
Hasil : ibu bersedia melakukannya
8. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan seperti: sakit kepala hebat, bengkak di
tangan kaki dan wajah, nyeri perut hebat, perdarahan antepartum, dll
Hasil : ibu mengerti penjelasan yang diberikan
9. menganjurkanibu melakukan kunjungan ulang 4 minggu lagi atau kapan saja jika ada
keluhan
Hasil : ibu bersedia melakukannya
VII. EVALUASI

Tanggal 28 Pebruari 2019 Jam : 09.55 Wib

1. Anemia ringan belum teratasi


2. TTV dalam batas normal

 TD :100/70 mmhg

 N:80x/ menit

 P: 24x/ menit

 S :36 0c

3. Hb masih 9 gr%
4. Janin tumbuh dan berkembang sesuai usia kehamilan

 Leopold I : ½ symphisis - pusat

 Leopold II : ballotment (+)

 Leopold III : ballotment (+)

 Leopold IV : ballotment (+)

5. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukan hal-hal yang
dianjur
1

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dari data yang diperoleh dari hasil anamneses padaNy. “W” dilihatHb 9 gr%

meyatakan bahwa ibu mengalami anemia ringan

2.Berdasarkan data subjektifdan data objektif yang didapatkan maka penulis

menegakkan diagnose / masalah aktual padaNy.”W” yaitu G2 P1 A0 , gestasi

16 minggu dengan anemia ringan

3. Data potensial antisipasi terjadinya anemia sedang/berat

4. RencanaTindakan padaNy.”W” yaitu: memantau keadaan janin, memberi motivasi

kepada ibu tentang : tanda bahaya anemia dan cara mengatasi anemia

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran :

1.Bagi ibu hamil agar memeriksakan dirinya secara dini dan teratur untuk mendeteksi

adanya gangguan dalam kehamilan baik pada ibu maupun bayi sehingga petugas kesehatan

dapat melakukan tindakan yang cepat.

2.Seorang bidan perlu untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan terutama

dalam mendeteksi adanya kelainan dan perlu peningkatan sumber daya manusia

melalui program pendidikan, pelatihan seminar agar menjadi tenaga bidan yang

berkualitas sesuai dengan kemajuan iptek.

3.Dalam hal pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada klien maupunkeluarganya

agar mengerti dan mau bekerjasama untuk mengatasi masalah, serta partisipasi aktif

keluarga tersebut sangat diperlukan dalam menunjang proses penanganan masalah

anemia pada ibu hamil.


1

5. Dalam penanganan anemia pada ibu hamil perlu kerjasama yang baik antara

bidan dan keluarga agar dapat dicegah terjadinya komplikasi.


1

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. 2011. Kehamilan Dengan Anemia. Diambil pada tanggal 20 Januari 2018 pukul
17.30 WIB. (http://anggarini.staff.uns.ac.id/2011/06/19/kehamilan-dengan-anemia/)
Anonymous. 2010. Penyebab Dan Penangan Anemia. Diambil pada tanggal 20 Januari 2018
pukul 09.0 WIB. (http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-penanganan-anemia/)
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yoyakarta: Graha Ilmu
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pantikawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I (kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT
Bina Pustaka
Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan). Jakarta: Trans
Info Media
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta: Salemba
Medika
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Winkjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai