Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN PADA NY.

S
PASIEN P2A0 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI
AKUT DI RUANG RAHMAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Kesehatan Reproduksi

Disusun Oleh :
Agus Wahyono 202302161 Poniyatun 202302207
Amartia Putri Lamsari 202302162 Retno Purwaningsih 202302208
Annisa Afriani 202302164 Ridho A Hidayat 202302209
Ayu Tri Widianingrum 202302170 Riska Rahmawati 202302210
Dedi Herdodi 202302172 Santo 202302212
Defita Apriliani 202302173 Sawitri 202302213
Dian Rusdiana 202302177 Sodik Widodo 202302220
Efrida Putri Utami 202302179 Suko Widianto 202302223
Femalanti Primanda S 202302182 Syafiq Fakhri 202302230
Hery Pranoto 202302186 Tofik Hidayanto 202302231
Imam Kurniawan 202302187 Tri Cahyono 202302233
Irfan Romadhon 202302189 Yulia Istanti 202302240
Khulud Fathul Ni’ma 202302194 Yuliatun Ulfiah 202302242

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2023
2
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual dan potensial (Judha, dkk,
2012).
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari
tiga bulan (SDKI, 2016).
Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual ataupun
yang potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(Nanda, 2014).
Nyeri merupakan respon alami tubuh karena mengalami
kerusakan jaringan saat melakukan persalinan, Nyeri dalam diri indivu bersifat
subjektif yang mana berbeda terhadap respon nyeri yang dialami.

B. ETIOLOGI
Masalah keperawatan nyeri akut memiliki beberapa indikator yang
menjadi penyebab munculnya masalah keperawatan tersebut, seperti:
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi,iskemia,neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis.terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis.abses,amputasi,terbakar,terpotong,mengangkat
berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

C. BATASAN KARAKTERISTIK
Gejala dan tanda yang muncul pada masalah keperawatan nyeri akut
seperti:
1. Gejala dan Tanda Mayor
a. Subjektif:
1) Mengeluh nyeri
1
b. Objektif:
1) Bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu
2) Tampak meringis
3) Bersikap protektif (mis.waspada posisi menghindari nyeri)
4) Gelisah
5) Frekuensi nadi meningkat e) Sulit tidur
2. Gejala dan Tanda Minor
a. Subjektif: (tidak tersedia)
b. Objektif:
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola nafas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berfikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendiri
7) Diaforesis

D. FOKUS PENGKAJIAN
Fokus pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan masalah keperawatan
utama menyusui tidak efektif:
1. Idenitas pasien
Nama, umur,jenis kelamin, Alamat,agama
2. Identitas penanggung jawab (status hubungan dengan pasien, pendidikan,
pekerjaan)
3. Riwayat kesehatan sekarang dan riwayatkesehatan dahulu
(Riwayat kehamilan, riwayat persalinan, gangguan penyakit saat
kehamilan)
4. Genogram
5. Riwayat ginekologi
6. Riwayat KB
7. Riwayat kehamilan dan persalinan (Pemgalaman menyusui, HPHT dan
HPL)
2
8. Pola fungsional menurut Gordon
a) Persepsi dan Manajemen
Biasanya klien cenderung akan mengeluhkan rasa tidak nyaman dan
sakit setelah melahirkan.
b) Nutrisi – Metabolik
Biasanya makanan yang dikonsumsi setelah melahirkan sesuai
budaya setempat atau ada istilah (ngadem).
c) Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami rasa
takut untuk berkemih karena rasa nyeri.
d) Aktivitas dan Latihan
Rasa nyeri dan tidak nyaman setelah melahirkan mempengaruhi pola
aktivitas ibu.
e) Kognitif dan Persepsi
Biasanya klien akan mengalami rasa lelah setelah melahirkan dan
memiliki rasa tidak nyaman
f) Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
g) Persepsi dan Konsep Diri
Persalinan merupakan moment yang membahagiakan tetapi ibu harus
beradaptasi dalam pola peran sehingga dalam waktu adaptasi
banyak hal hal yang mengganggu kenyamanan seperti pola tidur.
h) Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami adaptasi
peran menjadi orang tua dan menjalin hubungan yang kuat antara ibu
dan anak.
i) Reproduksi dan Seksual
Biasanya akaada gangguan seksualitas klien karena post partum dan
perubahan pada tingkat kepuasan.
j) Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress karena dalam proses
adaptasi peran sebagai orangtua.

3
k) Nilai dan Keyakinan
Diperlukan motivasi dari orang terdekat, ibu atau suami guna
mendukung menjadi seorang ibu.
9. Pemeriksaan fisik
a) Status obstetric (kontraksi uteru, fundus uteri, Lokea, Reeda, dsb,
Vulva, vagina,perineum)
b) Keadaan umum
c) BB/TB
d) TTV
e) Kepala dan leher
f) Dada
g) Payudara
h) Abdomen
i) Genetalia
j) Ekstrimtas
10. Pengkajian nyeri (PQRST)
11. Pemeriksaan penunjang

E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY


1. Patofisiologi
Proses persalinan merupakan hal yang umum dirasakan setiap
ibu, proses persalinan menyebebabkan ketidaknyamanan post partum yang
disebabkan oleh trauma perineum selama persalinan atau melahirkan,
involusi uterus, kembalinya ukuran rahim ke bentuk semula, dan
pembengkakan pada payudara karena terisi ASI, sehingga ibu harus
beradaptasi dengan ketidaknyamanan tersebut.
Nyeri akut setelah pos partum dirasakan oleh ibu karena
terjadi kerusakan pada perineum saat janin keluar ataupun karna
jahitan perineum, dan proses episiotomi pada saat persalinan,
sehingga hal tersebut menyebabkan ibu mengalami nyeri akut setelah
persalinan atau (post partum).

4
Selain rasa nyeri melahirkan pada ibu post partum, perasaan tidak
nyaman lain yang dirasakan yaitu luka episiotomi sehingga ada jahitan
diarea perineum ibu yang menyebabkan ibu kesulitan atau takut untuk
berkemih sehingga VU penuh dan ibu mengalami gangguan pola
eliminasi. Perasaan takut berkemih tersebut juga beresiko pada ibu dalam
melakukan kebersihan atau hygine diarea vagina sehingga dapat
menyebabkan resiko infeksi.
Hal lain selain faktor fisologi ibu post partum mengalami
perubahan psikologi dan perubahan peran, di sisi lain rasa lelah ibu karena
proses persalinan dan rasa nyeri yang dirasakan membuat tidak nyaman
yang dapat mempengaruhi aktifitas tidur ibu sehingga mengalami
gangguan pola tidur, beberapa faktor fisik dan psikologi membuat ibu
harus adaptasi fungsi peran menjadi orangtua, yang harus memberikan
ASI kepada bayinya, kurangnya pengetahuan dalam teknik memberikan
ASI membuat ibu merasa kesulitan, karena saat bayi menyusu atau
menghisap putting ibu akan memberikan sinyal ke otak . Hailnya bagian
depan kelenjar pituitary akan mengeluarkan prolactin.sebagian besar
hormone prolactin ada di darah selama 45 menit setelah penyusuan.
Hormon ini akan membuat payudara memproduksi ASI untuk penyusuan
selanjutnya, jumlah prolactin menyesuaikan dengan intensitas menyusu
bayi, jika jarang menyusu maka ASI yang di hasilkan sedikit, dan
sebaliknya.ASI juga dipengaruhi hormone oksitoksin (hormone cinta)
untuk merangsang keluarnya ASI (Nugroho, et al, 2014). Apabila ibu
merasa tidak nyaman, atau stress maka akan mempengaruhi ASI sehingga
ibu memiliki masalah dalam menyusui tidak efektif pada bayinya.

5
F. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Nyeri Akut (D.0077)
2. Menyusui Tidak Efektif (D.0029)
3. Resiko Infeksi (D.00142)
4. Gangguan Eliminasi Urine (D.0040)
5. Gangguan Pola tidur (D.0055)

G. INTERVENSI
No Dx Tujuan Dan Hasil Yang Intervensi (SIKI)
Diharapkan/Kriteria Hasil
(SLKI)
1 (D.0077) Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri ( I. 08238)
selama 3 x 24 jam maka Observasi
diharapkan nyeri akut menurun 1. Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil: karakteristik,durasi, frekuensi,
Tingkat nyeri (L.08066) kualitas, intensitas nyeri.
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri .
2. Frekuensi nyeri menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
3. Meringis kesakitan menurun verbal.
4. Kesulitan tidur menurun 4. Identifikasi faktor yang dapat
memperberat dan memperingan
nyeri.
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup.
6. Monitor efek samping pengguna
analgetik.

Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rass nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur

6
Edukasi
1. Ajarkan terapi non fatmakologi
untuk mengurangi nyeri (Terapi
musik, terapi pijat)

Kolaborasi
1. Kolaborasikan pemberian analgetik

7
BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 13 Oktober 2023

Nama Pengkaji : Perawat

Ruang : Ruang Rahmah PKU Muhammadiyah Gombong

Waktu Pengkajian : Jum’at, 12.00 WIB

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.S
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sampang - Sempor
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. S
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sampang - Sempor
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Suami

C. KELUHAN UTAMA

8
Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien melahirkan dengan spontan diruang VK RS PKU Muhammadyah
Gombong pada tanggal 12 Oktober 2023 jam 16.32. Saat dikaji pada Jum’at
13 Oktober jam 12.00 pasien dengan P2A0 post partum spontan, pasien
mengeluh nyeri pada luka jahitan dan ASI belum keluar, payudara terasa
keras. TD: 120/80 mmHg N: 82x/menit RR: 20x/menit S: 36,7oC.
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan ini kehamilan yang kedua dengan persalinan
normal.Untuk persalinan pertama dengan operasi dan tidak pernah mengalami
abortus.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit
yang menurun seperti asma, DM, hipertensi.

G. GENOGRAM

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Pasien
: Meninggal

H. RIWAYAT GINEKOLOGI

9
Pasien mengatakan pertama kali mengalami menstruasi pada usia 14 tahun, lama
menstruasi 7 hari dengan siklus kurang lebih 28 hari. Hari pertama menstruasi
terakhir (HPHT) 12 Januari 2023 dengan HPL 19 Oktober 2023.

I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan belum menggunakan KB IUD selama 5 tahun
J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

No Tahun Tipe Penolong JK BB Keadaan Bayi Masalah Kehamilan


Persalinan Lahir Waktu Lahir
1 2017 SC Dokter L 2800 sehat tidak ada
2 hamil ini

Pengalaman menyusui : ya/tidak berapa lama : 6 bulan

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


HPHT : 12-01-2023
Taksiran Partus : 19-10-2023
BB sebelum hamil : 48 Kg
TD sebelum hamil : 110/80 mmHg
1) Berapa kali periksa saat hamil
Pasien mengatakan selama hamil melakukan 8x pemeriksaan
2) Masalah kehamilan
Tidak ada
L. RIWAYAT PERSALINAN
1. Jenis persalinan: normal, Tgl 12/10/23 Jam 16.32 WIB.
2. Jenis Kelamin bayi: : P, BB/PB: 3.380 gr/50cm, A/S: 8/10
3. Perdarahan : -
4. Masalah dalam persalinan: tidak ada

M. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika priksa kandungannya ke Bidan terdekat dan dokter
kandungan
2. Pola Nutrisi-Metabolik

10
Pasien mengatakan pola makannya normal 3x sehari dan saat awal
kehamilan nafsu makannya meningkat, hanya diawal kehamilan minggu
pertama npsu makan menurun karena mual muntah.

3. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan terbiasa BAB dua hari sekali dan BAK normal 3-5 x
sehari tergantung cuaca dan asupan cairan tetapi semakin besar perutnya
semakin sering BAK 6-7x lebih sering di trimester 3.
4. Pola Latihan-Aktivitas
Pasien mengatakan setiap hari dirumah dan mengerjakan pekerjaan
rumah dan memasak,
5. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan bahagia karena kehamilannya dan beryukur diberi
anak laki laki dan sehat
6. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan pola tidur normal setiap hari 7-8 jam dan tetapi saat ini
sulit tidur karena rasa nyeri dan tidak nyaman
7. Pola Konsepsi Diri-Persepsi Diri
Pasien mengatakan sekarang belajar adaptasi dengan tubuhnya karena
perutnya akan semakin membesar selama hamil, dan sekarang fokus untuk
penyembuhan luka operasi
8. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dg keluarga terjalain baik dan bahagia
menjadi seorang ibu
9. Pola Reproduksi/Seksual
Pasien mengatakan haid pertama pada usia 14 tahun dan teratur setiap
bulan tidak pernah ada masalah dengan haidnya hanya nyeri menjelang
menstruasi.
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres)
Pasien mengatakan motivasi terbesarnya adalah suami karena ingin
menjadi seorang ayah, dan orangtuanya karena ini cucu pertama, dan
suaminya sangat mendukungnya.

11
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Pasien mengatakan ibadahnya tetap berjalan dan tidak pernah
meninggalkannya.

N. PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrik : P2A0
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
BB/TB : 60 Kg/158 cm
Tanda vital : TD: 120/80 mmHg, N: 82 x/menit, Suhu : 36,7oC
RR: 20x/menit
Kepala leher
Kepala : Kepala mesochepal, tidak ada masalah
Mata : Sklera anikterik dan konjungtiva anemis
Hidung : Tidak ada polip, hidung bersih, ada pergerakan cuping hidung
Mulut : Tidak ada stomatitis, bersih, mukosa bibir kering
Telinga : Tidak ada serumen dan tidak ada gangguan pendengaran.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Masalah Khusus : Tidak ada
Dada
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Reguler, tidak ada suara tambahan
Paru
Inspeksi : Pengembangan paru simetris, tidak menggunakan otot
bantu napas
Palpasi : Vocal fremitus simetris dikedua dinding dada
Perkusi : Sonor

12
Auskultasi : Vesikuler , tidak ada suara tambahan
Payudara : Simetris, teraba lembek belum keras, putting susu menonjol
Pengeluaran ASI : Belum keluar
Masalah khusus : Tidak ada

Abdomen :
Inspeksi : Tidak terdapat luka dan pembengkakan
Auskultasi : Bising usus 12 x/menit
TFU : 33 cm
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kontraksi uteri keras teraba 2 jari di atas pusat
Pengkajian Nyeri PQRST:
- P : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan duduk
- Q : Pasien mengatakan nyerinya terasa tertusuk
- R : Pasien mengatakan nyeri didaerah luka jahitan perineum
- S : Pasien mengatakan skala nyerinya 6
- T : Pasien mengatakan nyerinya timbul selama 5 menit
Perkusi : Tympani
Perineum dan Genital
Vagina : Varises : Tidak Perdarahan : Tidak ada Keputihan : Tidak ada
Hemorrhoid : Tidak ada
Masalah Khusus: Tidak ada
Lochea :
Jumlah : ganti pembalut baru sekali
- Warna : merah
- Konsistensi : cair
- Bau : bau khas darah anyir tetapi tidak bau busuk
REEDA
- Redness: tidak ada kemerahan
- Edema: tidak ada edema
- Echimosis : tidak ada
- Drainage : tidak ada

13
- Aproximatly: tidak ada
Kebersihan : ya
Hemoroid : tidak ada
Ekstremitas Ekstremitas atas
Edema : Tidak
Varisis : Tidak
Ekstremitas bawah
Edema : Tidak
Varises : Tidak
Reflek patela : +2
Masalah Khusus: Tidak ada

O. KEADAAN MENTAL
Adaptasi psikologis: Fase taking in
Penerimaan terhadap bayi: Pasien dan keluarga menerima bayinya dengan
senang hati
Masalah khusus:-

P. KEMAMPUAN MENYUSUI
Pasien mengatakan belum mampu menyusui karena ASI belum keluar

Q. OBAT-OBATAN
-

R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 12 Oktober 2023

PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN


RUJUK
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
Lekosit 10.09 3.6-11 rb/ul
Eritrosit 4.94 3.8-5.2 juta/L
Hemoglobin 12.3 11.7-15.5 gr/dl

14
Hematokrit 37.6 35-47 %
MCV 76.1 80-100 fL
MCH 24.8 26-34 Pg
MCHC 32.6 32-36 g/dl
Trombosit 261 150-440 rb/ul
Golongan Darah A A/B/O/
KIMIA AB
GDS 101 70-150 Mg/
IMUNO SEROLOGI dl
Anti HIV Non Non -
Reaktif Reaktif
HBs Ag Negatif Negative -

A. PROGRAM TERAPI

No Nama obat Dosis Indikasi


1 Asam Mefenamat (oral) 500 mg Sebagai analgetik pereda
nyeri
2 Asam Traneksamat (oral) 500 mh Untuk menghentikan
perdarahan

15
ANALISA DATA

Hari/ Tgl DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


Jum’at, Ds: Nyeri Akut Agen pencedera
(D.0077)
13/10/202 - Pasien mengatakan masih fisik
3 nyeri pada luka jahitan (jahitan luka
12.00 WIB perineum perinium)
P : Pasien mengatakan nyeri
saat bergerak dan duduk
Q : Pasien mengatakan
nyerinya terasa tertusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri didaerah bawah luka
jahitan
S : Pasien mengatakan skala
nyerinya 6
T : Pasien mengatakan
nyerinya timbul 5 menit
Do :
- Pasien nampak menahan
nyeri
- Terdapat luka jahitan
perineum
Jum’at, Ds: Menyusui Tidak Ketidakadekuatan
13/10/202 - Pasien mengatakan ASI Efektif (D.0079) Suplai ASI
3 belum menetes
12.00 WIB - Pasien mengatakan bayinya
belum dirawat gabung
Do:
- Pasien terlihat senang
dengan kelahiran bayinya
- Pasien tampak sedih karena

16
ASInya belum keluar
- Payudara belum teraba
keras, putting susu
menonjol
- TTV :
TD: 120/80 mmHg,
N: 82 x/menit,
Suhu : 36,7oC
RR: 20x/menit

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Hari/Tanggal : Jum’at, 12 Oktober 2023

1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik (jahitan luka perineum)


2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI

17
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.S
Ruang : Rahmah
Tgl/Jam No. Tujuan SLKI Intervensi SIKI Rasional
DX
12/10/23 1 Setelah dilakukan intervensi selama Manajemen nyeri ( I. 08238) 1) Mengetahui Perubahan
12.10 1 jam maka diharapkan nyeri akut Observasi : skala nyeri
WIB menurun dengan kriteria hasil: 1) Identifikasi lokasi, 2) Mengetahui lokasinyeri,
Tingkat nyeri (L.08066) karakteristik,durasi, karakteristik, frekuensi,
5. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
6. Frekuensi nyeri menurun intensitas nyeri. 3) Mengetahui sejauh mana
7. Meringis kesakitan menurun 2) Identifikasi skala nyeri . pengetahuan pasien
8. Kesulitan tidur menurun 3) Identifikasi respon nyeri terkait nyeri
non verbal. 4) Mengetahui apakah terapi
4) Identifikasi faktor yang tersebut menurunkan
dapat memperberat dan nyeri
memperingan nyeri. 5) Mengetahui pengaruh
5) Identifikasi pengaruh nyeri penyebab nyeri
pada kualitas hidup. 6) Memonitor pemberian

18
6) Monitor efek samping analgetik
pengguna analgetik. 7) Untuk meminimalkan
Terapeutik rasa nyeri
1) Berikan teknik non 8) Untuk mengetahui hal
farmakologi untuk yang memperberat nyeri
mengurangi rasa nyeri 9) Untuk meminimalkan
2) Kontrol lingkungan yang rasa nyeri sesuai
memperberat rass nyeri kebutuhan
3) Fasilitasi istirahat dan tidur 10) Supaya merasa nyaman
Edukasi dan nyeri berkurang
1) Ajarkan terapi non 11) Meringankan nyeri
fatmakologi untuk sesuai resep yang
mengurangi nyeri (Terapi diberikan
musik, terapi pijat)
Kolaborasi
1) Kolaborasikan pemberian
analgetik
12/10/23 2 Setelah dilakukan tindakan Edukasi menyusui 1) Meningkatkan pengetahua
12.10 keperawatan selama 3x24 jam, 2) Mempermudah untuk

19
WIB diharapkan keadaan klien membaik (I.12393) menjelaskan dan
dengan kriteria hasil: Observasi pasien lebih mudah untuk
Status Menyusui (L.03029): 1) Identifikasi kesiapan menerima
1. Tetesan/pancaran ASI baik dan kemampuan 3) Tidak mengganggu pasien
2. Suplai ASI adekuat menerima informasi 4) Supaya pasien jika tidak
3. Perlekatan bayi pada payudara paham bertanya
Terapeutik
ibu dengan baik 5) Memotivasi ibu
1) Siapkan media dan
4. Kemampuan ibu memposisikan 6) Meningkatkan
materi pendidikan
bayi dengan benar pengetahuan ibu
kesehatan
5. Hisapan bayi baik 7) Meningkatkan rasa
2) Jadwalkn pendidkan
kemauan ibu untuk
kesehatan
menyusui
3) Berikan waktu untuk
8) Mempermudh teknik
ibu bertanya
menyusui
4) Libatkan sistem
9) Memaksimalkan
pendukung, seperti
pengeluaran ASI dan
ibu, suami.
merilekskan otot

Edukasi

20
1) Beri konseling
menyusui
2) Jelaskan manfaat
menyusui
3) Ajarkan posisi
menyusui
4) Ajarkan perawatan
payudara post partum
(mis. Memerah ASI,
pijat oksitoksin

21
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.S
Ruang : Rahmah

No Dx Jam Implementasi TTD


Rabu, 26 Oktober 2022
1,2 12.00 WIB Mengkaji kondisi umum dan TTV perawat
1 12.15 WIB Mengkaji nyeri pasien perawat
1 12.20 WIB Melakukan managemen nyeri perawat
1 12.25 WIB Memberikan posisi yang nyaman perawat
1 12.30 WIB Mengkaji pengeluaran ASI ibu perawat
1,2 12.30 WIB Mengkaji perawatan payudara ibu perawat
2 12.35 WIB Memberikan motivasi untuk menyusui dan memberian pendidikan kesehatan perawat
perawatan payudara yang benar
2 12.50 WIB Menyarankan untuk melakukan perawatan payudara (BREAST CARE) dan perawat
dirumah dan menyarankan ibu untuk terus mencoba diperah sendiri untuk
merangsang ASI jika bisa bertemu bayinya bisa dihisap bayinya langsung
merangsang dan ditambahkan dengan konsumsi makanan untuk pelancar
ASI

22
1,2 13.00 WIB Memberikan terapi obat (asam mefenamat 500mg tab, asam traneksamat perawat
500mg tab)

23
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.S
Ruang : Rahmah
Hari/TGL No. Perkembangan (SOAP) Paraf
JAM DP
Jum’at, 1 S:
12/10/23 - Pasien mengatakan masih nyeri bagian luka
Jam 14.00 jahitan perineum
WIB P : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
dan duduk
Q : Pasien mengatakan nyerinya terasa
tertusuk
R : Pasien mengatakan nyeri didaerah
bawah bagian perineum
S : Pasien mengatakan skala nyerinya 4
T : Pasien mengatakan nyerinya hilang
peraw
timbul
O: at
- Pasien nampak menahan nyeri
- Terdapat luka jahitan perineum
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri pasien
- Anjurkan untuk melakukan relaksasi
- Berikan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan untuk istirahat yang cukup
- Kolaborasi obat analgetik
2 S: peraw
- Pasien mengatakan kondisinya baik
at
- Pasien mengatakan ASI masih belum
24
keluar
O:
- Keadaan umum pasien baik
- ASI belum keluar banyak
- TTV
TD: 90/70 mmHg,
N: 82 x/menit,
Suhu : 36,4oC
RR: 20x/menit
A: Masalah keperawatan menyusui tidak
efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Motivasi untuk semangat memberikan ASI
- Ajarkan menyusui dengan benar
- Anjurkan untuk melakukan breast care
secara mandiri atau dibantu dengan
keluatga

25
BAB III

PEMBAHASAN

Periode postpartum merupakan masa setelah melahirkan dimana terjadi


masa kritis bagi ibu sekaligus masa bahagia bagi ibu dan keluarga. Pada periode
ini, banyak ibu yang merasa stres dalam beradaptasi setelah melahirkan. Masalah
yang sering muncul pada ibu postpartum seperti ASI yang tidak menetes. Asi
yang tidak memancar dengan baik menyebabkan terjadinya ketidakberhasilan
pemberian ASI ekslusif. Pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang
yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena itu
pemberian ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar
proses menyusui dapat terlaksana dengan benar. ASI Eksklusif atau lebih tepat
disebut pemberian ASI secara eksklusif, artinya bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, juga
tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur
nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia 6 bulan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tresia Umarianti (2017) tentang


“Efektivitas Metode Breastcare Terhadap Produksi Asi”. Peningkatan kejadian
Sectio Caesarea yang secara tidak langsung menurunkan kesuksesan dalam
menyusui. Hal ini dikarenakan tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini serta
keterlambatan dalam memberikan.Permasalahan mayoritas yang dialami ibu
adalah tidak keluarnya ASI pada hari pertama sampai hari ketiga post partum.
Akibatnya, bayi baru lahir yang seharusnya mendapatkan ASI dini akan tertunda
dan sebagai alternatifnya diberikan susu formula. Penurunan produksi ASI
disebabkan karena kurangnya hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan
dalam proses laktasi

Kelancaran proses laktasi atau produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi


oleh perawatan payudara, frekuensi penyusuan, kejiwaan ibu, kesehatan ibu, dan
kontrasepsi, begitu juga untuk produksi ASI sangat dipengaruhi fisik,

26
psikospiritual, lingkungan dan sosial. Usaha untuk merangsang hormon prolaktin
dan oksitosin dapat dilakukan dengan perawatan atau pemijatan payudara. Metode
Breastcare yaitu stimulasi untuk membantu produksi dan pengeluaran ASI
melalui breastcare.

Ketidakcukupan produksi ASI merupakan alasan utama seorang ibu untuk


menghentikan pemberian ASI secara dini, ibu merasa dirinya tidak mempunyai
kecukupan produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi dan mendukung
kenaikan berat badan bayi yang adekuat produksi ASI kurang lancar. Perawatan
yang efektif untuk memperbanyak produksi ASI antara lain dengan melakukan
perawatan payudara atau breastcare dengan menjaga kebersihan dan massage
(memijat) payudara. Hasil dari peneilitian ini Breastcare sangat efektif terhadap
peningkatan produksi ASI.

27
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H.(2014). NANDA International Nursing Diagnose:Definitions and


Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC
Judha, M, dkk. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI. 2018.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Tindakan Keperawatan.
Jakarta: DPP PPNI 2019.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan.
Jakarta: DPP PPNI
Umarianti, T. 2017. Efektivitas Metode Breastcare Terhadap Produksi Asi. Jurnal
Kesehatan Kusuma Husada. Vol. 9 No. 1. ISSN 2087-5002

28

Anda mungkin juga menyukai