Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah : Falsafah Dan Teori Keperawatan

Dosen Pengampuh : Ermawati, S.Kep., M. Biomed

KONSEP HOLISTIK CARE DAN HOLISME


DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

1. EVA APRIANI : ( 164201021027)


2. ERTIANTI MUKDIR : ( 164201021022)
3. MARYAM PRATIWI : ( 164201021023)
4. JEHANSARI WAODE : ( 164201021030)
5. KURNIATI WAHYUNINGSIH : ( 164201021033)
6. MUCHLIS ANDIKA : ( 164201021012)
7. GUNAWAN HARI MUKTI : ( 164201021039)
8. AGUS ARHAM : ( 164201021038)
9. ISRAWATY : ( 164201021026)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES IST BUTON
202I/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
Holistik Care ”tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang “Konsep Holistik Care Dan Holisme Dalam
Keperawatan”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 20 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
Bab I..................................................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
Bab II.................................................................................................................................7
Pembahasan.......................................................................................................................7
2.1 Sejarah Holistic Care..........................................................................................7
2.2 Definisi Holistic Care.........................................................................................7
2.3 Gambaran Holistic Care.....................................................................................8
2.4 Perawatan Holistic............................................................................................10
2.4.1 Dimensi Perawatan Holistik.....................................................................10
2.4.2 Nilai Utama Perawatan Holistik...............................................................10
2.5 Macam-Macam Penyembuhan Holistic Care...................................................11
2.5.1 Holistik Tradisional..................................................................................11
2.5.2 Holistik Modern.......................................................................................11
2.5.3 Holistik Moderen Antophaty....................................................................12
2.6. Teknik Pengobatan Atau Penerapan Holistic Care..........................................14
2.7 Metode Pengobatan Holistic Yang Di Kembangkan Dengan Terapi Berikut:. 14
2.8 Motto Klinik Holistik Care..............................................................................15
2.9 Caring..............................................................................................................15
2.11 Spiritual...........................................................................................................16
2.12. Holisme...........................................................................................................17
Bab III..............................................................................................................................19
Penutup............................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan............................................................................................................19
3.2 Saran......................................................................................................................19
Daftar Pustaka..................................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan di dunia saat ini berusaha untuk menerapkan


konsep holistik, yaitu suatu pendekatan yang memandang manusia secara
keseluruhan, meliputi pikiran, status emosi, gaya hidup, fisik, dan
lingkungan sosial (O’Regan Pet al, 2010). Konsep holistik ini seharusnya
dapat dipahami dan diaplikasikan oleh praktisi kesehatan, baik bidang
kedokteran maupun keperawatan. Kedokteran memandang holistik sebagai
suatu upaya pengobatan yang menggabungkan antara western/conventional
medicine dan eastern medicine seperti complementary and alternative
medicine (CAM), sedangkan keperawatan memandang klien secara
keseluruhan, meliputi aspek psiko-sosio-kultural dan spiritual (Winnick,
2006; Berg, 2005).
Integrasi terapi komplementer dan konvensional telah diterapkan
di rumah sakit sebagai bentuk aplikasi dari Peraturan Menteri Kesehatan
RI No.1109 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pengobatan
komplementer dan alternatif di sarana pelayanan kesehatan formal atau
rumah sakit (PKKAI, 2012). Rumah sakit pertama di Indonesia yang
memberikan pengobatan komplementer dan alternatif adalah Indonesian
Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat yang telah berdiri sejak
tahun 1993.
Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu
perubahan dengan merubah cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis
pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu
merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat
menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada atau beranjak untuk mencapai

4
kesehatan yang optimal.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari
tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi
lainnya.
Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik,
emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan
tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu adalah kemampuan
beradaptasi terhadap stimulus

Pelayanan Pelayanan kesehatan berbasis holistik hendaknya diiringi


dengan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelayanan
keperawatan holistik .Riset tentang keperawatan holistik di rumah sakit
telah dilakukan di RSUD Tugurejo dan RSI Sultan Agung Semarang
dengan judul “Analisis pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
perawat terkait keperawatan holistik di Intensive Care Unit” (Utami,
2012).Akan tetapi, hingga kini belum ini ada penelitian dengan tema
keperawatan holistik di sebuah institusi pelayanan kesehatan berbasis
holistik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana gambaran konsep holistic care?


2. Bagaimana definisi konsep holistic care?
3. Bagaimana perawatan holistic?
4. Bagaimana konsep caring, holism, dan humanism?

1.3 TUJUAN
Agar para pembaca sekalian mampu memahami konsep holictic care dan
holisme dalam keperawatan dan mampu memberikan pelayanan prima

5
pada pasien nantinya dalam proses asuhan keperawatan, serta
meningkatkan kesadaran perawat tentang urgensi pengetahuan dan
keterampilan dalam pelayanan keperawatan holistik di institusi kesehatan
(rumah sakit).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH HOLISTIC CARE

Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh


Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme
saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan
penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun
70-an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926,
penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira
5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa
manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya
bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis
dengan alam. Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad
sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan
bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya
bagian yang terpisah.

2.2 DEFINISI HOLISTIC CARE

6
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan
sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran;
seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan
fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada
aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan Holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep
menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode
alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana tubuh manusia merupakan
keterpaduan sistem yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu
sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang
lainnya.

Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana


dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan
juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat. Dan
Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh
dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa

Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala


sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan
konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional),
Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti
pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan
pembedahan/ operasi, dll. Sementara pengobatan holistic lebih menekankan
membangkitkan sistem imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh
dari faktor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga
definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan
yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara
(kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

7
2.3 GAMBARAN HOLISTIC CARE

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai


keperawatan yang menjadi pedoman dan landasan dalam pemberian asuhan
keperawatan yang harus tertanam baik pada individu, keluarga ataupun
masyarakat. Falsafah keperawatan memandang individu secara holistik
yang memandang individu sebagai satu kesatuan yang utuh dan kompleks,
yang memiliki dimensi biologis, psikologis, sosial, kultural dan
spiritual(Asmadi,2005).
Dimensi yang ada saling berkaitan satu dengan yang lainnya.Kelima
dimensi tersebut merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.Kegagalan
pemenuhan salah satu dimensi mempengaruhi pemenuhan kebutuhan di
keempat dimensi yang lain (Barry, 2002). Konsep keperawatan holistik ini
juga diperkuat dengan pernyataan WHO yang menyatakan sehat adalah
keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial tidak hanya
terbebas dari penyakit ataupun kelemahan (Jacob,2003). Arti sehat yang
dipandang secara utuh seperti pernyataan WHO, harus didukung dengan
konsep, pengetahuan, dan juga aplikasi holistik dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada klien. Pengetahuan dalam keperawatan pada dasarnya
mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
serta upaya mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi,2005).

Bentuk pengetahuan dalam keperawatan dibagi menjadi 6, yaitu


pengetahuan personal, empiris, estetika, etik, unknowing dan sosial politik.
Pengetahuan personal mengintegrasikan dan menganalisis situasi
interpersonal terbaru dengan pengalaman masa lalu dan pengetahuan.
Pengetahuan empiris berfokus pada replikasi dan validasi kompetensi
ilmiah dalam pendidikan dan praktik keperawatan. Pengetahuan estetika
disebut juga pengetahuan subjektif, dan pada bagaimana mengeksplor
pengalaman dan arti hidup baik bagi diri sendiri ataupun orang lain.
Pengetahuan etik berfokus pada komponen moral dari praktik

8
keperawatan. Unknowing adalah suatu kesadaran bahwa perawat tidak
mengetahui atau memahami klien ketika pertama kali bertemu.

Pengetahuan sosial politik ini berada dalam variabel kontekstual


yang penting yang terdiri dari sosial, ekonomi, geografi, budaya, sejarah,
politik semua yang akan berdampak pada keperawatan dan pelayanan
(Dossey,2008). Kebutuhan perawat tentang konsep keperawatan holistik
penting, dinyatakan dalam penelitian menganai analisis kebutuhan perawat
tentang keperawatan holistik, hasil penelitian menunjukkan kebutuhan
pengetahuan keperawatan yang cukup tinggi dengan persentase 100%
(Rahmawati,2012).

2.4 PERAWATAN HOLISTIC

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah


membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat
pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh,
pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien
secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial,
ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan
respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi
teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar
pasien memahami arti kehidupan.

2.4.1 DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK


Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang.
Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara
utuh tanpa bisa dipisahkan.

9
2.4.2 NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK

1. Filosofi dan Pendidikan.


Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu
kerangka filosofi dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada
teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip
etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri
untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga
perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai
proses penyembuhan seseorang.
4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural
Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian
dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan
kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses
penyembuhan pasien.

2.5 MACAM-MACAM PENYEMBUHAN HOLISTIC CARE

2.5.1 Holistik Tradisional.


Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan
prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai
penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang
termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal,
ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain.Gelar para
praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se,

10
dukun, dan lain-lain.
2.5.2 Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan
alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun
yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy,
ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya.
Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin
ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath.
Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of
Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai
naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya
pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai
ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.

2.5.3 Holistik Moderen Antophaty


Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya
adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy
fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara
keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang
digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-
Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan- bahan
alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern. Praktisi
Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau
pemimpin Ananopath adalah Danton.

Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:

a) Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan

11
kimia dan operasi.

b) Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik,


bukannya pandai.

c) Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas


dan keselarasan.
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:

a. Tuhan.

Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.

b. Hukum Alam.

Berpedoman pada Hukum Alam.

c. Kasih.

Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.

Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai
beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
a. Diabetes melitus,

b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,

c. Stroke,

d. Asam urat dan rematik,

e. Tumor dan kanker,

f. TBC,

g. Maag akut dan kronis,

h. Hepatitis

i. Gagal ginjal

j. Demam berdarah

12
k. AIDS

2.6. TEKNIK PENGOBATAN ATAU PENERAPAN HOLISTIC CARE

Pengobatan Holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep


menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode
alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana tubuh manusia merupakan
keterpaduan system yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu
sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang
lainnya.

Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang


sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep
Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian
obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/
operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan
membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit),
sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi),
sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan
sementara (kambuhan) sehingga sampai ada istilah Pasien Langgangan
Dokter.

2.7 METODE PENGOBATAN HOLISTIC YANG DI KEMBANGKAN


DENGAN TERAPI BERIKUT:

1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang

13
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan / Stimulasi Otak dengan
teknik perangsangan alamiah
3. Silaturahmi Doktrin

4. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)

5. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal

6. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.

7. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

2.8 MOTTO KLINIK HOLISTIK CARE

C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa


caring.
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktian klinis dengan
keahlian kami dan pilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang
tepat bagi dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar
mampu memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang
tepat bagi kesehatannya.

2.9 CARING
Mayeroff, 1972, menggambarkan carring sebagai suatu proses yang
memberikan kesempatan pada seseorang ( baik pemberi asuhan (carrer) maupun
penerima asuhan ) untuk pertumbuhan pribadi. Aspek utama caring dalam
analisis, meliputi :
 Pengetahuan

 Penggantian irama ( belajar dari pengalaman )

 Kesabaran

14
 Kejujuran

 Rasa percaya

 Kerendahan hati

 Harapan

 Keberanian

Caring dalam keperawatan adalah fenomena transkultural dimana perawat


berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Caring menolong klien
meningkatkan perubahan positif dalam aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Bersikap
caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan
merupakan esensi keperawatan.

2.10 HUBUNGAN ANTARA KEPERAWATAN DAN CARING

Keperawatan dan caring adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan pada
saat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas pratik dilakukan
dalam proses carring dilingkunagan keperawatan. Aktivitas tersebut meliputi
membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus.
Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien. Emosi “
menyukai “ dan “kasih saying” ditawarkan secraa sementara sebagaia respons
efektif penting yang diekspresikan melalui hubungan ini.

2.11 SPIRITUAL

Secara tradisional, model holistic keperawatan tentang kesehatan telah


mencakup dimensi berikut : fisik, psikologis, cultural, perkembanga, sosial. Dan
spiritual.Satu model atau pilihan, untuk meninjau dimensi spiritual adalah
sesuatu yang terintegrasi.

Dalam model ini, spiritual mewakili totalitas keberadaan seseorang dan


berfungsi sebagia perspektif pendorong yang menyatukan berbagai aspek

15
individual. Konsep perkembangan spiritualitas ini penting dalam memahami
spiritualitas klien dan bagaimana kematangan spiritual perawat mempengaruhi
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan spiritual klien, membentuk
hubungan, dan kemudian membantu klien dengan kebutuhan perawatan
kesehatannya.

Pada intinya keperawatan adalah komitmen tentang mengasihi (caring).


Aspek penting lain dari perawatan spiritual adalah mengenali bahwa klien tidak
harus (berhak) mempunyai masalah spiritual. Perawat harus belajar untuk
memahami aspek positif dari spiritual klien ketimbang berpikir bahwa pada saat
menderita suatu penyakit spiritualitas selalu mengalami ancaman. Mendukung
dan mengenali sisi positif dari spiritualitas klien akan tersalur sepanjang
pemberian asuhan keperawatan yang efektif dan individual.

2.12. HOLISME

Pengertian holisme Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari


tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural,
dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu
dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait erat
dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan, terdapat lima
dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan
spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus
dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.

Erikson, Tomlin dan Swain (dalam Marriner-Tomey, 1994),


mengemukakan tentang holism, yang memandang bahwa manusia adalah
individu secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsistem yang saling
ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini terkait dengan pembawaan
yang berhubungan dengan keturunan dan pengendalian spiritual. Tubuh, pikiran,
emosi dan semangat merupakan unit keseluruhan yang sifatnya dinamis. Bersifat
saling mempengaruhi dan mengendalikan satu sama lain. Interaksi dari berbagai
subsistem ini tidak dapat dipisahkan, yang akhirnya menghasilkan holisme.

16
2.13 HUMANISME

Konsep humanisme ini bahwa memberikan pelayanan kesehatan pada


klien dengan memandang klien sebagai personal lengkap dengan fungsinya.
Dalam keperawatan. Humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang
memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari
sekedar nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu.
Perawat yang menggunakan pendekatan humanistic dalam prakteknya
memperhitungkan semua yang diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran,
perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh. Pendekatan
humanistic ini adalah aspek keperawatan tradisional dari caring yang
diwujudnyatakan dalam pengertian dan tindakan. Pengertian membutuhkan
kemampuan mendengarkan orang lain secara aktif dan arif serta menerima
perasaan-perasaan orang lain.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengobatan Holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep


menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode alamiah
yang ilmiah, serta ilahiah, yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan
sistem yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya
dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/elemen/unsur
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara
jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa didalam raga
yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat
dapat membentuk raga yang sehat dan pembentukan jiwa yang sehat adalah
dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan
Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala
sesuatu, Allah SWT.

3.2 SARAN

Perawat diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang


konsep keperawatan holistik dalam asuhan keperawatan. Upaya peningkatan
pengetahuan yaitu dengan mencari informasi mengenai keperawatan holistik
yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan yaitu berupa
asuhan keperawatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 157 – 162
Online Di :Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jnursing

Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 140 – 148
Online Di :Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jnursing

Nur Salam. 2011. Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika

Uliyah, Musrifatul. & Hidayat.AAA.2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik


Untuk Kebidanan. Jakarta: Health Books

Hidayat, AAA. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika

Http://Chairulrebi.Blogspot.Com/2012/02/Makalah-Holistic-Care.Html

19

Anda mungkin juga menyukai