DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
METIYAWAN IBRAHIM
INDRA WAHYU PRATAMA DAI
SULISTIYA YAHYA
HADJRA MEERADJI
PRATIWI PUTRI DJARO
DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
T. A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul ASUHAN
KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu biomedik dasar, jurusan Ilmu
Keperawawatan.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah
yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding
arteri pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada
pemeriksaan, tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang
biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas garam, konsumsi
alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor keturunan adalah beberapa faktor
penyebab munculnya masalah hipertensi. Ada banyak kasus dimana wanita hamil
dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai dengan kelahiran dengan
selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan, komplikasi selama kehamilan
dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan
perhatian khusus. Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil,
memiliki kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan
dengan wanita hamil yang menderita hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa
wanita hamil memiliki kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena
beberapa faktor. Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar
hipertensi pada wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih
serius, ibu bisa menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan
sangat membahayakan baik baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian hari.
Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi.
Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi
otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan berat
badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur. Berdasarkan penelitian,
preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus keguguran atau
kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing, penglihatan
yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein pada urin) pada
pemeriksaan laboratorium.
Tujuan
Rumusan maslah
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang
terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
nifas. (Obsteri Patologi, Univ. Padjajaran Bandung, 1984) Hipertensi adalah
kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan,
dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30 mmHg dan atau
tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai dasar) edema dan proteinura
(preeklamasia) yang dapat berlanjut pada kejang/koma (eklamsia). (Rencana
Perawatan Material Bayi, 2001)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga
disebut hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil
kasus hipertensi merupakan akibat sekunder prosespenyakit lainnya,
seperti ginjal; defek adrenal; komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
Hipertensi esensial
penyakit hipertensi yang disebabkan
oleh faktor herediter, faktoremosi (Stress) dan lingkungan (pola hidup).
Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita
hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik
plelenofritus akut dan kronik
manifestasi klinis
PATOFISIOLOGI
Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah hal ini
menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena progesteron berfungsi sebagai diuretik
ringan.Kehilangan natrium menyebabakan penyempitan dari vilume darah kompartemen
vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan adanya peningkatan resistensi
perifer dan vasokontriksi pada ruang vaskuler, bertanbahnya protein serum (albumin dan
globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal,
sehimgga terjadi oliguri karena menurunya aliran darah ke ginjal dan menurunya GFR
(glomerulus filtrat rate ) kenaikan berat badan dan oedema yang disebabka penambahan
cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin berhubungan dengan adanya retensi
air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke intertisialdiikuti oleh
adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum menambah oedem dan menyebabkan
volume darah berkurang, visikositas darah meningkat dan waktu peredaran darah teri menjadi
lama.
PENATALAKSANAAN
Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap biasanya dianjurkan
pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan janin. Persalinan sebaiknya diinduksi dengan
oksitosin intravena. Apabila tampaknya induksi persalinan hampir pasti gagal atau upaya
induksi gagal, diindikasikan seksio sesaria untuk kasus-kasus yang lebih parah.
6. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
Data-data yang perlu dikaji adalah berupa :
Identitas klien
Keluhan Utama
Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan
berupa seperti sakit kepala terutama area kuduk bahkan mata
dapat berkunang-kunang, pandangan mata kabur, proteinuria
(protein dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada pasien jantung hipertensi dalam kehamilan, biasanya akan
diawali dengan tanda-tanda mudah letih, nyeri kepala (tidak
hilang dengan analgesik biasa ), diplopia, nyeri abdomen atas
(epigastrium), oliguria (<400 ml/ 24 jam)serta nokturia dan
sebagainya. Perlu juga ditanyakan apakah klien menderita
diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau
skleroderma, perlu ditanyakan juga mulai kapan keluhan itu
muncul. Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan
atau menghilangkan keluhan-keluhan tersebut
Riwayat Penyakit Dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit
seperti kronis hipertensi (tekanan darah tinggi sebelum hamil),
Obesitas, ansietas, angina, dispnea, ortopnea, hematuria,
nokturia dan sebagainya. Ibu beresiko dua kali lebih besar bila
hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu
kehamilan yang menderita penyakit ini. Pasangan suami baru
mengembalikan resiko ibu sama seperti primigravida. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor
predisposisi
Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai penyebab jantung
hipertensi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik yang
telah diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan
meningkatkan resiko empat sampai delapan kali
Riwayat Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara
mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap
tindakan yang dilakukan terhadap dirinya
7. Pengkajian Sistem Tubuh
1) B1 (Breathing)
Pernafasan meliputi sesak nafas sehabis aktifitas, batuk dengan atau
tanpa sputum, riwayat merokok, penggunaan obat bantu pernafasan,
bunyi nafas tambahan, sianosis
2) B2 (Blood)
Gangguan fungsi kardiovaskular pada dasarnya berkaitan dengan
meningkatnya afterload jantung akibat hipertensi. Selain itu terdapat
perubahan hemodinamik, perubahan volume darah berupa
hemokonsentrasi. Pembekuan darah terganggu waktu trombin menjadi
memanjang. Yang paling khas adalah trombositopenia dan gangguan
faktor pembekuan lain seperti menurunnya kadar antitrombin III.
Sirkulasi meliputi adanya riwayat hipertensi, penyakit jantung coroner,
episodepalpitasi, kenaikan tekanan darah, takhicardi, kadang bunyi
jantung terdengar S2 pada dasar , S3 dan S4, kenaikan TD, nadi
denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, takikardi, murmur
stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu
dingin.
3) B3 (Brain)
Lesi ini sering karena pecahnya pembuluh darah otak akibat hipertensi.
Kelainan radiologis otak dapat diperlihatkan dengan CT-Scan atau
MRI. Otak dapat mengalami edema vasogenik dan hipoperfusi.
Pemeriksaan EEG juga memperlihatkan adanya kelainan EEG
terutama setelah kejang yang dapat bertahan dalam jangka waktu
seminggu.Integritas ego meliputi cemas, depresi, euphoria, mudah
marah, otot muka tegang, gelisah, pernafasan menghela, peningkatan
pola bicara. Neurosensori meliputi keluhan kepala pusing, berdenyut ,
sakit kepala sub oksipital, kelemahan pada salah satu sisi tubuh,
gangguan penglihatan (diplopia, pandangan kabur), epitaksis, kenaikan
terkanan pada pembuluh darah cerebral
4) B4 (Bladder)
Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus, riwayat penggunaan
obat diuretic juga perlu dikaji. Seperti pada glomerulopati lainnya
terdapat peningkatan permeabilitas terhadap sebagian besar protein
dengan berat molekul tinggi. Sebagian besar penelitian biopsy ginjal
menunjukkan pembengkakan endotel kapiler glomerulus yang disebut
endoteliosis kapiler glomerulus. Nekrosis hemoragik periporta
dibagian perifer lobulus hepar kemungkinan besar merupakan
penyebab meningkatnya kadar enzim hati dalam serum
5) B5 (Bowel)
Makanan/cairan meliputi makanan yang disukai terutama yang
mengandung tinggi garam, protein, tinggi lemak, dan kolesterol, mual,
muntah, perubahan berat badan, adanya edema.
6) B6 (Bone)
Nyeri/ketidaknyamanan meliputi nyeri hilang timbul pada
tungkai,sakit kepala sub oksipital berat, nyeri abdomen, nyeri dada,
nyeri ulu hati. Keamanan meliputi gangguan cara berjalan, parestesia,
hipotensi postural
8. DIAGNOSA
. Diagnosa keperawatan yang umum untuk orang tua dengan gangguan
hipertensi pada kehamilan meliputi hal-hal berikut.
1.nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2.gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
3 perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan dara
4.hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif
5..ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri
6.keletihan b.d kondisi fisiologis
9.INTERVENSI
Edukasi:
Kolaborasi:
-
no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI
Terapautik
Edukasi
Terapautik
Edukasi
Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
Edukasi
Kolaborasi
Pemberian obat ansietas,jika
perlu.
Edukasi
Jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik,olahraga secara rutin
Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok,aktivitas
bermain atau aktivitas lainya
Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
Ajarkan mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis.kelelahan,sesak nafas
saat aktivitas ).
Ajarkan cara
mengudentifikasi tarfet dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
P
KESIMPULAN
penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuker yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan, atau permulaan nifas ada banyak faktor yang
mengakibatkan terjadinya hipertensi pada ibu hamil,antara lain sebagai berikut:
1 hipertensi esensial
2penyakit ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
http://www.qritin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/
read more:http://www.qritin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/#ixjj1qmZmI6xx