Anda di halaman 1dari 22

Makalah maternitas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5

METIYAWAN IBRAHIM
INDRA WAHYU PRATAMA DAI
SULISTIYA YAHYA
HADJRA MEERADJI
PRATIWI PUTRI DJARO

DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
T. A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul ASUHAN
KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu biomedik dasar, jurusan Ilmu
Keperawawatan.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C.Tujuan Penelitian..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
konsep dasar.............................................................................................
A.pengertian.............................................................................................
C. etiologi ...............................................................................................
D. gejala hipertensi pada ibu hamil........................................................
E. klasifikasi hipertensi dalam kehamilan..............................................
F. patofisiologi.......................................................................................
G penatalaksanaan.................................................................................
H. asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi.....................
BAB III PENUTUP....................................................................................
A.Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah
yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding
arteri pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada
pemeriksaan, tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang
biasa ditulis 140/90 mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas garam, konsumsi
alkohol, kebiasaan hidup tidak sehat dan faktor keturunan adalah beberapa faktor
penyebab munculnya masalah hipertensi. Ada banyak kasus dimana wanita hamil
dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan sampai dengan kelahiran dengan
selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan, komplikasi selama kehamilan
dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama kehamilan selalu dibutuhkan
perhatian khusus. Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil,
memiliki kemungkinan komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan
dengan wanita hamil yang menderita hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa
wanita hamil memiliki kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena
beberapa faktor. Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar
hipertensi pada wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih
serius, ibu bisa menderita preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan
sangat membahayakan baik baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian hari.
Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi.
Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi
otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa menyebabkan berat
badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur. Berdasarkan penelitian,
preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus keguguran atau
kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing, penglihatan
yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein pada urin) pada
pemeriksaan laboratorium.
Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui pengertian dari hipertensi dalam kehamilan
2. Untuk mengetahui Klsifiksi hipertensi dalam kehamilan
3. Untuk mengetahui gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui penanganan hipetrensi dalam kehamilan

Rumusan maslah

1. Apa pengertian dari hipertensi dalam kehamilan


2. Bagaimana mengetahui Klsifiksi hipertensi dalam kehamilan
3. Mengidentifikasi gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan
4. Mengidentifikasi penanganan hipetrensi dalam kehamilan
5. Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang
terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
nifas. (Obsteri Patologi, Univ. Padjajaran Bandung, 1984) Hipertensi adalah
kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan,
dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30 mmHg dan atau
tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai dasar) edema dan proteinura
(preeklamasia) yang dapat berlanjut pada kejang/koma (eklamsia). (Rencana
Perawatan Material Bayi, 2001)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga
disebut hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil
kasus hipertensi merupakan akibat sekunder prosespenyakit lainnya,
seperti ginjal; defek adrenal; komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
 Hipertensi esensial
penyakit hipertensi yang disebabkan
oleh faktor herediter, faktoremosi (Stress) dan lingkungan (pola hidup).
 Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita
hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik
plelenofritus akut dan kronik

manifestasi klinis

manifestasi klinis untuk ringan dalam kehamilan antara lain:

 Tekanan darah diastolik <100 mmHg


 Proteinuria samar sampai +1
 Peningkatan enzim hati minimal
Manifestasi klinis untuk hipertensi beratdalam kehamilan:

 Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih


 Proteinuria + 2
 Nyeri kepala
 Gangguan penglihatan
 Nyeri abdomen
 Oliguria
 Kejang
 Kreathinin meningkat
 Trobositopenia
 Pertumbuhan janin terlambat
 Edeme paru

3. Gejala hipertensi pada ibu hamil :


 Sakit kepala
 Mudah lelah
 Kulit pucat
 Mual, MuntaH
 Sesak napas
 Gelisah
 Perdarahan dari hidung
 Wajah kemerahan
 Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.
4.
5. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Hipertensi esensial.
b. Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced
hypertension.
c. Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension,
PIH).
d. Pre-eklamsia.
e. Eklamsia.

PATOFISIOLOGI

Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah hal ini
menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena progesteron berfungsi sebagai diuretik
ringan.Kehilangan natrium menyebabakan penyempitan dari vilume darah kompartemen
vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan adanya peningkatan resistensi
perifer dan vasokontriksi pada ruang vaskuler, bertanbahnya protein serum (albumin dan
globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal,
sehimgga terjadi oliguri karena menurunya aliran darah ke ginjal dan menurunya GFR
(glomerulus filtrat rate ) kenaikan berat badan dan oedema yang disebabka penambahan
cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin berhubungan dengan adanya retensi
air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke intertisialdiikuti oleh
adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum menambah oedem dan menyebabkan
volume darah berkurang, visikositas darah meningkat dan waktu peredaran darah teri menjadi
lama.

PENATALAKSANAAN

Adapun penatalaksanaannya antara lain :


a. Deteksi Prenatal Dini
Waktu pemeriksaan pranatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia
kehamilan 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu hingga usia
kehamilan 36 minggu, setelah itu setiap minggu.
b. Penatalaksanaan Di Rumah Sakit
Evaluasi sistematik yang dilakukan mencakup :
 Pemeriksaan terinci diikuti oleh pemantauan setiap hari untuk
mencari temuan-temuan klinis seperti nyeri kepala, gangguan
penglihatan, nyeri epigastrium, dan pertambahan berat yang
pesat.
 Berat badan saat masuk
 Analisis untuk proteinuria saat masuk dan kemudian paling
tidak setiap 2 hari
 Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk setiap 4 jam
kecuali antara tengah malam dan pagi hari
 Pengukuran kreatinin plasma atau serum, gematokrit,
trombosit, dan enzim hati dalam serum, dan frekuensi yang
ditentukan oleh keparahan hipertensi
 Evaluasi terhadap ukuran janin dan volume cairan amnion baik
secara klinis maupun USG
 Terminasi kehamilan

Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap biasanya dianjurkan
pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan janin. Persalinan sebaiknya diinduksi dengan
oksitosin intravena. Apabila tampaknya induksi persalinan hampir pasti gagal atau upaya
induksi gagal, diindikasikan seksio sesaria untuk kasus-kasus yang lebih parah.

Terapi Obat Antihipertens


Pemakaian obat antihipertensi sebagai upaya memperlama kehamilan
atau memodifikasi prognosis perinatal pada kehamilan dengan penyulit
hipertensi dalam berbagai tipe dan keparahan telah lama menjadi
perhatian.
Penundaan Pelahiran Pada Hipertensi Berat
Wanita dengan hiperetensi berat biasanya harus segera menjalani
pelahiran. Pada tahun-tahun terakhir, berbagai penelitian diseluruh
dunia menganjurkan pendekatan yang berbeda dalam penatalaksanaan
wanita dengan hiperetensi berat yang jauh dari aterm. Pendekatan ini
menganjurkan penatalaksanaan konservatif atau “menunggu” terhadap
kelompok tertentu wanita dengan tujuan memperbaiki prognosis janin
tanpa mengurangi keselamatan ibu.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

6. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
Data-data yang perlu dikaji adalah berupa :
 Identitas klien
 Keluhan Utama
Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan
berupa seperti sakit kepala terutama area kuduk bahkan mata
dapat berkunang-kunang, pandangan mata kabur, proteinuria
(protein dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada pasien jantung hipertensi dalam kehamilan, biasanya akan
diawali dengan tanda-tanda mudah letih, nyeri kepala (tidak
hilang dengan analgesik biasa ), diplopia, nyeri abdomen atas
(epigastrium), oliguria (<400 ml/ 24 jam)serta nokturia dan
sebagainya. Perlu juga ditanyakan apakah klien menderita
diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau
skleroderma, perlu ditanyakan juga mulai kapan keluhan itu
muncul. Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan
atau menghilangkan keluhan-keluhan tersebut
 Riwayat Penyakit Dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit
seperti kronis hipertensi (tekanan darah tinggi sebelum hamil),
Obesitas, ansietas, angina, dispnea, ortopnea, hematuria,
nokturia dan sebagainya. Ibu beresiko dua kali lebih besar bila
hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu
kehamilan yang menderita penyakit ini. Pasangan suami baru
mengembalikan resiko ibu sama seperti primigravida. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor
predisposisi
 Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai penyebab jantung
hipertensi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik yang
telah diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan
meningkatkan resiko empat sampai delapan kali
 Riwayat Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara
mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap
tindakan yang dilakukan terhadap dirinya
7. Pengkajian Sistem Tubuh
1) B1 (Breathing)
Pernafasan meliputi sesak nafas sehabis aktifitas, batuk dengan atau
tanpa sputum, riwayat merokok, penggunaan obat bantu pernafasan,
bunyi nafas tambahan, sianosis
2) B2 (Blood)
Gangguan fungsi kardiovaskular pada dasarnya berkaitan dengan
meningkatnya afterload jantung akibat hipertensi. Selain itu terdapat
perubahan hemodinamik, perubahan volume darah berupa
hemokonsentrasi. Pembekuan darah terganggu waktu trombin menjadi
memanjang. Yang paling khas adalah trombositopenia dan gangguan
faktor pembekuan lain seperti menurunnya kadar antitrombin III.
Sirkulasi meliputi adanya riwayat hipertensi, penyakit jantung coroner,
episodepalpitasi, kenaikan tekanan darah, takhicardi, kadang bunyi
jantung terdengar S2 pada dasar , S3 dan S4, kenaikan TD, nadi
denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, takikardi, murmur
stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu
dingin.
3) B3 (Brain)
Lesi ini sering karena pecahnya pembuluh darah otak akibat hipertensi.
Kelainan radiologis otak dapat diperlihatkan dengan CT-Scan atau
MRI. Otak dapat mengalami edema vasogenik dan hipoperfusi.
Pemeriksaan EEG juga memperlihatkan adanya kelainan EEG
terutama setelah kejang yang dapat bertahan dalam jangka waktu
seminggu.Integritas ego meliputi cemas, depresi, euphoria, mudah
marah, otot muka tegang, gelisah, pernafasan menghela, peningkatan
pola bicara. Neurosensori meliputi keluhan kepala pusing, berdenyut ,
sakit kepala sub oksipital, kelemahan pada salah satu sisi tubuh,
gangguan penglihatan (diplopia, pandangan kabur), epitaksis, kenaikan
terkanan pada pembuluh darah cerebral
4) B4 (Bladder)
Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus, riwayat penggunaan
obat diuretic juga perlu dikaji. Seperti pada glomerulopati lainnya
terdapat peningkatan permeabilitas terhadap sebagian besar protein
dengan berat molekul tinggi. Sebagian besar penelitian biopsy ginjal
menunjukkan pembengkakan endotel kapiler glomerulus yang disebut
endoteliosis kapiler glomerulus. Nekrosis hemoragik periporta
dibagian perifer lobulus hepar kemungkinan besar merupakan
penyebab meningkatnya kadar enzim hati dalam serum
5) B5 (Bowel)
Makanan/cairan meliputi makanan yang disukai terutama yang
mengandung tinggi garam, protein, tinggi lemak, dan kolesterol, mual,
muntah, perubahan berat badan, adanya edema.
6) B6 (Bone)
Nyeri/ketidaknyamanan meliputi nyeri hilang timbul pada
tungkai,sakit kepala sub oksipital berat, nyeri abdomen, nyeri dada,
nyeri ulu hati. Keamanan meliputi gangguan cara berjalan, parestesia,
hipotensi postural
8. DIAGNOSA
. Diagnosa keperawatan yang umum untuk orang tua dengan gangguan
hipertensi pada kehamilan meliputi hal-hal berikut.
1.nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2.gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
3 perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan dara
4.hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif
5..ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri
6.keletihan b.d kondisi fisiologis
9.INTERVENSI

no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri


pencedera keperawatan 3 x 24 jam,
observasi
fisiologis diharapkan tingkat nyeri
menurun 1.Identifikasi TTV klien

Dengan KH: 2.identifikasi lokasi, karakteristik,


durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Keluhan nyeri menurun
nyeri
Gelisah menurun
3.identifikasi skala nyeri
Kesulitan tidur menurun
Terapeutik:

4.berikan teknik nonfarmakologis


untuk mengurangi rasa nyeri

5.kontrol lingkungan yang


memperberat rasa nyeri

Edukasi:

6.jelaskan strategi meredakan nyeri

7.anjurkan teknik nonfarmakologis


untuk mengurangi nyeri

Kolaborasi:

8.Kolaborasi pemberian analgetik


no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI

2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan Pemanatauan respirasi


Observasi
pertukaran gas b/d keperawatan 3 x 24 jam,
 Monitor
ketidakseimbangan diharapkan pertukaran frekuensi,irama,kedalaman
dan upaya nafas
ventilasi/perfusi gas meningkat
 Monitor pola nafas
 Monitor adanya sumbatan
Dengan KH: jalan nafas
 Palpasi kesemitrisan infeksi
Dispnea menurun paru
 Auskultasi bunyi nafas
Pusing menurun Traupetik
 Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
Penglihatan kabur
 Dokumentasi hasil
menurun pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil
pemanatauan
Kolaborasi

-
no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI

3 perfusi perifer tidak Setelah dilakukan asuhan Perawatan sirkulasi


efektif b.d keperawatan 3 x 24 jam,
Observasi
peningkatan diharapkan perfusi ferifer
tekanan dara meningkat  Periksa perfusi perifer
(mis.nadi
Dengan KH:
perifer,edema,pengisian
Warna kulit pucat kapiler,warna,suhu,)
menurun  Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi
Tekanan darah diastolik
(mis.diabetes
membaik
melitus,perokok,hipertensi,da
Tugor kulit membaik n kadar kolstrol tinggi)
 Monitor
panas ,kemerahan,nyeri atau
bengkak pada ekstremitas.

Terapautik

 Hindari pemasangan infus


atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
 Hindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
 Lakukan pencegahan infeksi

Edukasi

 Anjurkan untuk menghindari


obat pengontrol tekanan darah
antikoagulan dan penurunan
kolestrol
 Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur
 Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
(mis. Rasa sakit yang tidak
hilang saat istrihat, luka tidak
sembuh.hilangnya rasa)

no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI

4 .hipovolemia b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen hipovolemia


kehilangan cairan keperawatan 3 x 24 jam,
Observasi
aktif diharapkan Status cairan
membaik  Periksa tanda dan gejala
hipovolemia (mis. Frekuensi
Dengan KH
nadi meningkat,nadi teraba
Muntah menurun lemah, tekanan darah
menurun, tekanan darah
Nyeri abdomen menurun
menyempit,tugor kulit
Tekanan darah membaik menurun, membran mukosa
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat haus
lemah)
 Monitor intake output cairan

Terapautik

 Hitung lkebutuhan cairan


 Berikan posisi trendelenburg
 Berikan asupan cairan oral

Edukasi

 Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
 Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak

Kolaborasi

 Pemeberian cairan IV (mis


nacl,rl)

no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI

5 ansietas b.d Setelah dilakukan asuhan


Reduksi ansietas
ancaman terhadap keperawatan 3 x 24 jam,
konsep diri diharapkan tingkat Observasi
ansietas menurun
 Identifikasi saat tingkat
Dengan KH ansietas berubah
(mis.waktu,kodisi stresor)
Perilaku gelisa menurun
 Identifikasi tanda tanda
Perilaku tegang membaik ansietas (mis verbal dan non
verbal)
Tekanan darah membaik
Terapautik

 Ciptakan suasana terapautik


untuk menumbuhkan
kepercayaan
 Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan
 Pahami situasi yang membuat
ansietas
 Tempatkan barang pribadi
yang memberikan
kenyamanan
 Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
 Diskusikan perencanaan
realitis tentang peristiwa yang
akan datang

Edukasi

 Jelaskan prosedur termaksut


sensasi
 Informsikan secara faktual
mengenai diagnosis,
pengobatan ,dan prokmosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien,jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan
kompetitif,sesuai kebutuhan.
 Anjurkan mengukapkan
perasan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme
pertahan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi

Kolaborasi
 Pemberian obat ansietas,jika
perlu.

no DX KRITERIA HASIL INTERVENSI

6 keletihan b.d Setelah dilakukan asuhan


Edukasi aktivitas/istrihat
kondisi fisiologis keperawatan 3 x 24 jam,
diharapkan tingkat Observasi
keletihan menurun
 Identifikssi kesiapan dan
Dengan KH kemampuan menerima
informasi
Verbalisan kepulihan
energi meningkat Terapautik

Kemampuan aktivitas  Sediakan materi dan media


rutin meningkat pengaturan aktivitas dan
istirahat
Lesu menurun
 Jadwalkan pemberian
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
bertanya

Edukasi

 Jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik,olahraga secara rutin
 Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok,aktivitas
bermain atau aktivitas lainya
 Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
 Ajarkan mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis.kelelahan,sesak nafas
saat aktivitas ).
 Ajarkan cara
mengudentifikasi tarfet dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan.

IMPLEMENTASI

Implementasi dilakukan sesuai yang di rencanakan dalam intervensi

EVALUASI

P
KESIMPULAN

penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuker yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan, atau permulaan nifas ada banyak faktor yang
mengakibatkan terjadinya hipertensi pada ibu hamil,antara lain sebagai berikut:

1 hipertensi esensial

penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktoremosi (Stress)


dan lingkungan (pola hidup).

2penyakit ginjal

Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :

Glomerulonefritis akut dan kronik

plelenofritus akut dan kronik


DAFTAR PUSTAKA

http://www.qritin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/

read more:http://www.qritin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/#ixjj1qmZmI6xx

STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA

STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA

STANDAR INTERVENSI KEPERAWARAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai