Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Preeklampsia merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada kehamilan di dunia.
Kematian pada umumnya terjadi akibat keterlambatan penanganan serta ketidaktahuan ibu
mengenai Preeklampsia. Dan di negara berkembang, 30% dari total kematian anak saat
dilahirkan disebabkan oleh Pre-Eklampsia. Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebabnya.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang menimpa ibu hamil akan sangat membahayakan
baik kehamilan itu sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika
darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal ini dapat
membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah. Seseorang dikatakan
mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90 mmHG (berarti 140 mmHg tekanan
sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik). Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu
hamil di bawah 20 tahun atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu
hamil dengan kehamilan pertama.

B. Rumusan masalah
1. apa itu preeclampsia ?
2. apakah etiologi preeclampsia ?
3. apakah gejala preeclampsia ?
4. apakah komplikasi preeklampsia ?
5. apakah pencegahan preeclampsia ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu preeklamsia

2. Mengetahui etiologi preeklamsia


3. Mengenali gejala preeklamsia
4. Mengetahui komplikasi preeklamsia
5. Mengetahui pencegahan preeklamsia
2

BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian
Preeclampsia adaalah kelainan multi sistematik yang terjadi pada kehamilan yang dintadai
dengan adanya hioertensi dan edema, serta proteinuria. Biasanya terjadi pada usia kehamilan 20
minggu keatas atau dalam triwulan ketiga dari kehamilan, tersering pada kehamilan 37 minggu,
ataupun dapat terjadi segera sesudah persalinan. Preeclampsia merupakan sindroma spesifik
kehamilan yang terutama berkaitan dengan berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan
aktivasi endotel, yang bermanifestasi dengan adanya peningkatan tekanan darah dan proteinuria.
Preeclampsia dapat berkembang dari ringan, sedang, sampai dengan berat yang dapat berlanjut
menjadi eklampsia.

2.2 Etiologi/ faktor penyebab preeklampsia


Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa
teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :
Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,hidramnion dan mola hidatidosa.
Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.Dapat terjadinya perbaikan keadaan
penderita dengan kematian janin dalam uterus. Timbulnya hipertensi edema, proteinuria, kejang
dan koma. Teori mengenai etiologi dan patofisiologi preeklampsia harus memperhatikan
pengamatan bahwa penyakit hipertensi karena kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita
yang Terpajan villi korialis untuk pertama kalinya Terpajan villi korialis yang jumlahnya
banyak, seperti dalam kembar atau mola hidatidosa Mempunyai penyakit vaskuler sebelumnya
Mempunyai predisposisi genetik untuk hipertensi Meskipun vili korialis penting dalam etiologi
preeklampsia, namun letaknya tidak harus di dalams uterus dan juga janin tidak menjadi penentu
timbul atau tidaknya preeklampsia. Apapun etiologi yang mendasarinya, kaskade peristiwa yang
menghasilkan sindrom preeklampsia mempunyai ciri kerusakan endotel vaskuler dengan
vasospasme, transudasi plasama yang diikuti sekuele iskemia dan trombosis.
3

2.3 Gejala dan tanda preeclampsia

gejala klinis preeklampsia sangat bervariasi dari yang ringan sampai yang mengancam
kematian pada ibu. Efek yang sama terjadi pula pada janin, mulai dari yang ringan,pertumbuhan
janin terlambat (PJT) dengan komplikasi pascasalin sampai kematian intrauterine Gejala dan
tanda preeklampsia meliputi

1)Hipertensi: Peningkatan sistolik sebesar 30 mmHg atau diastolic sebesar 15 mmHg.


2)Hiperrefleksi nyata, terutama disertai klonus pergelangan kaki yang
sementara atau terus-menerus.
3)Edema wajah
4)Gangguan pengelihatan
5)Mengantuk atau sakit kepala berat (pertanda konvulsi)
6)Peningkatan tajam jumlah proteinuria (≥5 g pada specimen 24 jam,
atau bila menggunakan uji dipstick 3+ sampai 4+)
7)Oliguria : keluaran urine kurang dari 30 ml/jam atau kurang dari 500 ml/24 jam
8)Nyeri epigastrium karena distensi hati

2.4 komplikasi preeclampsia


komplikasi terberat adalah kematian ibu dan janin. Usaha utama ialah melahirkan bayi
hidup dari ibu yang menderita preeklampsia dan eklampsia. Komplikasi dibawah ini yang
biasanya terjadi pada preeklampsia berat dan eklampsia (Wibowo dan Rachimhadhi, 2006) :
1)Solusio plasenta
Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut
danlebih sering terjadi pada preeklampsia.
2)Hipofibrinogenemia
Biasanya terjadi pada preeklampsia berat. Oleh karena itu dianjurkan pemeriksaan kadar
fibrinogen secara berkala
3) Hemolisis Penderita dengan gejala preeklampsia berat kadang-kadang menunjukkan gejala
klinis hemolisis yang dikenal dengan ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini
merupakan kerusakan sel hati atau destruksi eritrosit. Nekrosis periportal hati yang ditemukan
pada autopsy penderita eklampsia dapat menerangkan ikterus tersebut.
4

4) Perdarahan otak
Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal
penderita eklampsia
5) Kelainan mata Kehilangan pengelihatan untuk sementara, yang berlansung selama seminggu,
dapat terjadi. Perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina. Hal ini merupakan tanda gawat akan
terjadi apopleksia serebri

6) Edema paru-paru

Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat edema dan perubahan karena bronchopneumonia


sebagai akibat aspirasi. Kadang-kadang ditemukan abses paru.

7)Nekrosis hati
Nekrosis periportal hati pada preeklampsia/eklampsia merupakan akibat vasospasme arteriole
umum. Kelainan ini diduga khas untuk eklampsia, tetapi ternyata juga ditemukan pada penyakit
lain. Kerusakan sel-sel hati dapat diketahui dengan pemeriksaan faal hati, terutama pada enzim-
enzimnya.
8)Sindroma HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes and low platelets
Merupakan sindrom kumpulan gejala klinis berupa gangguan fungsi hati, hepatoseluler
(peningkatan enzim hati [SGOT, SGPT], gejala subyektif [cepat lelah, mual, muntah dan nyeri
epigastrium]), hemolisis akibat kerusakan membran eritrosit oleh radikal bebas asam lemak
jenuh dan tak jenuh. Trombositopenia (<150.000/cc), agregasi (adhesi trombosit di dinding
vaskuler), kerusakan tromboksan (vasokonstriktor kuat), lisosom (Manuaba, 2007)
9)Kelainan ginjal
Kelainan ini berupa endotheliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endhotelial
tubulus ginjal tanpa kelainan struktur yang lainnya. Kelainan lain yang dapat timbul adalah
anuria sampai gagal ginjal.
10)Komplikasi lain
Lidah tergigit, trauma dan fraktur karena jantung akibat kejang-kejang, pneumoniaaspirasi dan
DIC (disseminated intravascular coagulation).
11)Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra-uterin.
5

2.5 Pencegahan Preeklampsia

pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini
preeklampsia, dalam hal ini harus dilakukan penanganan preeklampsia tersebut. Walaupun
preeklampsia tidak dapat dicegah seutuhnya, namun frekuensi preeklampsia dapat dikurangi
dengan pemberian pengetahuan dan pengawasan yang baik pada ibu hamil. Pengetahuan yang
diberikan berupa tentang manfaat diet dan istirahat yang berguna dalam pencegahan. Istirahat
tidak selalu berarti berbaring,dalam hal ini yaitu dengan mengurangi pekerjaan sehari-hari dan
dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat,
garam dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan sangat dianjurkan.Mengenal secara
dini preeklampsia dan merawat penderita tanpa memberikandiuretika dan obat antihipertensi
merupakan manfaat dari pencegahan melalui pemeriksaan antenatal yang baik(Wiknjosastro,
2006)
6

BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS BIODATA
Nama Pasien : Ny. Z Nama suami : Tn. K
Umur : 32 Tahun Umur : 37 Tahun
Suku/bangsa : - Suku/bangsa : -
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Telukkenali Alamat : Telukkenali
Telp : 0641-54103 Telp : 0641-54103
: : -
: : -

B. ANAMNESA
Pada tanggal : 21 Juli 2018 pukul : 13.30 WIB
1. Alasan kunjungan : Periksa kehamilan
keluhan utama : Penglihatan kabur, nyeri kepala berat, nyeri didaerah uluhati, lelah,
bengkak pada tangan, kaki dan muka.
riwayat kehamilan sekarang ini : G3 P2 A0
1. Riwayat menstruasi
HPHT : 10 maret 2019 – TTP : 20 november 2019
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3 x ganti duk
7

Dismenerhoe : ada
Teratur/tidak : teratur
Lamanya : ± 6 hari
Konsitensi darah : cair + gumpal
2. Tanda-tanda kehamilan : tmt I
Haid yang berhenti
3. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : 16 minggu
Pergerakan fetus 24 jam terakhir : 25 kali
4. Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini :
Rasa lelah : ada
Mual muntah yang lama : tidak ada
Nyeri perut : tidak ada
Sakit kepala berat : ada
Penglihatan kabur : ada
Nyeri BAK : tidak ada
Rasa gatal pada vulva dab vagina/sekitarnya : tidak ada
Pengeluaran cairan pervagina : tidak ada
Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada
Oedema : ada
5. Diet /makan seharu-hari
Komposisi : nansi+ikan+sayur
Pola makan : 3 kali sehari
Perubahan makan yang dialami
- Ngidam : tidak ada
- Nafsu makan : berkurang
6. Pola eliminasi :
- BAB : 1-2x/hari
- BAK : -7x/hari
7. Aktivitas sehari-hari : IRT
8. Pola istirahat dan tidur : siang ± 1 jam, malam ± 7 jam
9. Seksualitas : 2x seminggu
8

10. Imunisasi :
TT1 tanggal : 11 Juli 2018
TT2 tanggal : 10 Agustus 2018

1. Penyakit yang pernah diderita


- Jantung : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- Hepatitis : tidak ada
- DM : tidak ada
- Ginjal : tidak ada
- PMS dan HIV/AIDS : tidak ada
- Epilepsi : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
2. Perilaku kesehatan
- Penggunaan alcohol / obat-obatan sejenisnya : tidak ada
- Obat-obatan / jamu : tidak ada
- Merokok / makan sirih : tidak ada
- Irigasi vagina / ganti pakaian dalam : tidak ada

8. Riwayat Sosial :
1. Status Perkawinan : syah
- Jumlah : 1x
- Kawin : umur : 21 Tahun
Lamanya : 4 tahun

2. Kehamilan ini direncanakan / tidak : direncanakan


3. Jenis kehamilan yang diharapkan : laki-laki
4. Rencana mengasuh anak : sendiri

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)


1. Keadaan umum : Compos Mentis
9

2. Tanda vital
- Tekanan darah : 150/100 mmHg
- Denyut nadi : 80x / menit
- Pernafasan : 16x / menit
- Suhu : 370C
3. Lila : 24 cm
- TB : 162 cm
- BB (sebelum hamil) : 55 kg
- BB (selama hamil) : 68 kg
4. Pemeriksaan Obstetri
1) Inspeksi
- Muka : Edema
- Conjungata : tidak pucat
- Sclera mata : normal
- Leher : Struma : tidak ada
Vena jugularis : normal
- Dada : simetris : ya
- Mamae : Benjolan : tidak ada
Striae : ada
Ariola : menghitam
Papilla : Menonjol
- Pinggang nyeri : tidak ada
- Ekstramitas : oedema tangan dan jari : ada
Oedema tibia : ada
Betis merah/lembek/keras : tidak ada
Varices tungkai : tidak ada
Reflex patella kanan : ada
- Abdomen : Bekas luka : tidak ada
Pembesaran perut : ada
Bentuk perut : bundar
Oedema : tidak ada
10

Acites : tidak ada


2) Palpasi Uterus
- TFU : 27 cm
- Kontraksi : ada
- Letak : membujur
- Presentasi : kepala
- Posisi janin : puki
- Penurunan kepala : konvergen (belum masuk PAP/pintu atas panggul)
- TBBJ : 2480 gram
3) Auskultasi
- DJJ : ada/terdengar Tempat : 3 jari diatas umbilicus
- Frekuensi : 126x/menit teratur/tidak : teratur
4) Genetalia (Inspeksi)
- Vulva dan vagina : Varices : tidak ada
Luka : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Nyeri : tidak ada
- Perineum : bekas luka / luka parut : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada

II. INTERPRETASI DATA


Identifikasi diagnose, masalah dan kebutuhan
DX : Ibu primigravida dengan usia kehamilan 27 minggu, presentasi kepala, janin hidup,
intrauteri, tunggal, dengan preeclampsia berat
DS :- Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran
-bu mengatakan sakit kepala berat, nyeri didaerah uluhati, lelah, penglihatan kabur, serta
bengkak pada tangan, kaki dan muka.
DO : - Ibu G3P2A0 hamil 28 minggu
- HPHT : 10 maret 2019
- TTP : 20 november 2019
- Inspeksi : edema pada tangan, kaki dan muka
11

- Vital sign : TD : 150/100 mmHg


Denyut nadi : 80x / menit
Pernapasan : 16x / menit
Suhu : 370C
- BB : 55 kg menjadi 68 kg
- Palpasi Uterus
TFU : 3 jari diatas umbilicus
DJJ : ada/teratur : 126 x / menit
TBBJ : 2480 gram
- Pemeriksaan lab : Golda : O
Hb : 10 gr %
Protein Urine : 3+
Masalah : Ibu cemas dengan proses persalinan dan dengan keadaan umumnya yang kurang
baik.
Kebutuhan : KIE tentang kehamilan dan masalah yang berhubungan dengan kondisi ibu.

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Identifikasi diagnose dan masalah potensial disesuaikan dengan diagnose dan masalah
yang sudah diidentifikasi.

IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Kolaborasi Dengan Dokter Obgyn

V. RENCANA MANAJEMEN
Tanggal : 21 Juli 2018 Pukul : 13.30 Wib
Meliputi :
- Pemberian obat
- Anjurkan ibu untuk di rawat di RS
- Anjurkan ibu untuk istirahat total
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Beri KIE kepada ibu tentang kehamilan dan masalah yang berhubungan dengan kondisi ibu
12

- Beri support mental pada ibu


VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Tanggal : 15 november 2019 Pukul : 13.30 Wib
- Memberikan obat :
Pasang infuse dengan cairan Dex 5% dengan kecepatan 15-20 tetes / menit
Beri MgSO4 2 gr
- Menganjurkan ibu agar segera di rawat di RS agar memperoleh pengobatan dan pengawasan
yang intensif dari pihak RS
- Menganjurkan ibu untuk lebih banyak beristirahat, dan jangan terlalu banyak bekerja
- Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta suplemen Ca dan Mg
- Member semangat pada ibu, agar ibu tidak terlalu cemas pada saat proses persalinan yang akan
dihadapi ibu.

VII. EVALUASI
Tanggal : 15 november 2019 Pukul : 14.30 wib
- Setelah MgSO4 diberikan TD ibu menjadi 1400/90 mmHg, dan ibu tidak lagi merasa lelah
serta bengkak pada tangan, kaki dan muka sudah mulai berkurang.
- Setelah ibu memperoleh perawatan dan pengobatan di RS, keadaan umum ibu sudah mulai
membaik
- Ibu menerima dan melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan / bidan, dan ibu
tidak cemas lagi dengan kehamilan dan keadaannya.
13

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil, penyakit ini ditandai dengan
tekanan darah yang meninggi diikuti oleh peningkatan kadar protein dalam urine. Dan dapat
menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta. Hal ini menyebabkan berat badan bayi
yang akan dilahirkan relative kecil, si ibu akan melahirkan secara premature.
Wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami peningkatan TD, gagal ginjal,
kejang-kejang dan dapat menyebabkanm koma, atau bahkan kematian baik sebelum atau setelah
melahirkan.

B. Saran
Makalah ini disusun agar para pembaca khususnya pada wanita hamil agar selalu
memeriksakan kehamilannya, kepada tenaga kesehatan
14

DAFTAR PUSTAKA

Diana Christine lalenoh,”preeclampsia berat dan eklampsia”,Deefpublish,Yogyakarta,2018


Dr.dr.kusnarma keman, SpOG(K),”fatomekanisme preeklamsia terkini”,universitas brawijaya press,2014
Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. “Synopsis Obstetri”. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta, 1998.

Anda mungkin juga menyukai