TERMINOLOGI
Terminologi
Punctum maximum : pulsasi yang kuat pada ictus cordis
(apex jantung)
Skin tag : pertumbuhan kulit jinak yang terjadi akibat friksi
atau gesekan yang berlangsung lama. Skin tag umumnya
terjadi pada usia pertengahan dan berhubungan dengan
obesitas.
Fissure : robekan pada mukosa anus. Mukosa anus sering
terluka selama buang air besar.
ANATOMI ANORECTAL
Vaskularisasi
Rectal
Pendarahan GI atas
Bercampur
Bercampur/mela
pisi Feses
dengan Feses
Darah anus
Reaksi
Hematochezia Muntah Melena
Peningkatan tekanan
intraabdominal & vena,
Hipertensi Portal
Hemoroid Interna
Aktivasi MMP-2 Faktor
dan MMP-9 oleh Gangguan pada
Vasodilatasi >
proteinase Sphincter-Like Structure
Vasokontriksi
(mengatur arterial flow)
Peningkatan
TGF-β dan CD105
(marker proliferasi)
Pada mukosa anorectal Hiperperfusi
Arteriovenous
Plexus
Peningkatan
angioproliferasi Gangguan aliran balik
Aliran balik vena > cepat,
tekanan↑
Peningkatan Terbentuk
VEGF Hemorrhoid
Terbentuk Konstipasi Kurang minum, kurang
Hemorrhoid makan sayur dan buah
Feses mengeras
Mengedan
terlalu kuat
Vena pecah
Hematochezia
Inflamasi
Anemia
Gejala Klinis
Perdarahan saat BAB
Terkadang nyeri saat BAB
Rasa gatal atau iritasi pada anus
Adanya pembengkakan pada anus
Adanya tonjolan pada anus saat BAB
(intermiten / permanen)
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3342598/#B6
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemorrhoids/basics/symptoms/con-20029852
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3342598/
Kumar V., Abbas A.K., and Aster J.C. Robbins Basic Pathology. 9th ed. Singapore: Elsevier Saunders. 2015
DASAR DIAGNOSIS, DIAGNOSIS
BANDING, DIAGNOSIS KERJA
Dasar Diagnosis
1. Anamnesis:
Tn.C, 54 th, BAB berdarah 1 hari lalu Akut
Darah merah segar menetes ke jamban, tidak bercampur feses,
tanpa lendir lower GIT, darah tidak bercampur as.lambung
Agak keras ec jarang minum
Menyangkal:
Keluar benjolan dari lubang anus ≠ DD hemoroid eksterna
Nyeri/panas pada anus, nyeri abdomen, kembung, diare, anorexia, BB
turun, BAK normal ≠ Ca colorectal (Keganasan)
R.Kebiasaan: jarang makan sayur,buah,minum FR: predisposisi
feces keras.
RPK: orang tua pasien pernah mengalami keluhan BAB
berdarah Faktor genetik
Pakai jamban duduk sambil baca koran saat BAB FR: posisi
anorectal tidak lurus sempurna -> usaha untuk mengedan>>
Tiap 3hari sekali BAB mengedan, feses keras Jarang minum,
F. predisposisi: tek. Vena hemorrhoidales↑
R.pekerjaan: Wiraswata Pengusaha Kerajinan Batik bepergian
mengendarai mobil dari kota ke kota lain FR: kemungkinan
sering menahan bab, posisi anorectal tidak lurus
2. Pemeriksaan fisik:
KU: sakit ringan
BMI: 26,57 Obese 1
TV: Normal
Kepala : Normal
Toraks:
Paru: Normal
Jantung: Normal
Abdomen : Normal
Rectal Toucher:
Inspeksi & Palpasi: benjolan licin (-) ≠ DD hemorrhoid externa
Palpasi: ampula recti mukosa licin tidak penuh ≠ DD Ca Recti
Sarung tangan: Darah segar (+) Pendarahan
3. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi rutin:
Hb: 13,3 g/dl
Ht: 40% Pendarahan (inflamasi)
Leukosit: 10.500 Inflamasi
Hitung jenis leukosit: 0/2/0/81/15/2 (%) Neutrofilia
absolut Pendarahan akut
Trombosit: Normal
LED : 15mm/ 1 jam Inflamasi
Hasil Urinalisis
Makros: Normal
Mikros: Normal
Analisis Feses
Makros:
Warna: coklat tua
Konsistensi: keras e.c kurang minum
Darah: (+) / merah segar Pendarahan
Mikros:
Eritrosit: >50/lpb Pendarahan
Usulan Pemeriksaan Penunjang:
Anoskopi/kolonoskopi
Anoskopi: Hemorrhoid interna grade I
Kolonoskopi: tidak didapatkan kelainan
pada rectum maupun colon ≠ DD Ca
colorectal
Pemeriksaan skrining Ca. Colorectal
CEA: 1,5ng/mL ≠ DD Ca colorectal
Diagnosis Banding
Hemorrhoid interna grade I
Hemorrhoid externa
Ca colon
Ca rectum
Diagnosis tambahan:
Obese I
Anemia ringan
Diagnosis Kerja
Hemorrhoid interna grade I + Obese I + Anemia
ringan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anoskopi : pemeriksaan keabnormalitasan dari GIT,
terutama bagian anus dan rektum melalui dengan
dimasukannya alat berupa anoscope melalui anus.
Kolonoskopi : Tes yang memungkinkan dokter untuk melihat
lapisan dalam usus besar Anda ( rektum dan kolon ) . Tabung
tipis fleksibel yang disebut kolonoskop untuk melihat usus
besar .
Ca –colon screening : untuk mengetahui apakah adanya ca –
kolon pada tubuh seseorang yang asimptomatik. Ada 2
pembagian :
Test mencari secara langsung polip dan ca- colorectal dengan
imaging. Contohnya: sigmoidscopy, CT – colorectal, Guaiac –
FOBT, DCBE, etc.
Test mencari langsung kanker melalui feses
SADT (sediaan apus darah tepi) : untuk mengetahui unsur
morfologi pada sel – sel darah.
Daftar pustaka
http://www.healthline.com/health/anoscopy#Overview1
www.webmd.com/colorectal-cancer/colonoscopy-16695
http://www.cancer.org/cancer/colonandrectumcancer/moreinf
ormation/colonandrectumcancerearlydetection/colorectal-can
cer-early-detection-screening-tests-used
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/144/jtptunimus-gdl-
rosmayulia-7181-3-babiit-k.pdf
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Konseling dan Edukasi:
Melakukan edukasi kepada pasien sebagai upaya pencegahan
hemoroid.
Pencegahan hemoroid dapat dilakukan dengan cara:
a. Konsumsi serat 25-30 gram perhari. Hal ini bertujuan untuk
membuat feses menjadi lebih lembek dan besar, sehingga
mengurangi proses mengedan dan tekanan pada vena anus.
b. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari.
c. Mengubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke kamar
mandi saat merasa akan buang air besar, jangan ditahan karena
akan memperkeras feses. Hindari mengedan.
Medikamentosa
Obat topical
Cream
Suppositoria
Anti trombus
Suplemen Serat
Laksatif
Cream
Steroid (antiinflamasi, vasokontriksi)
Hydrocortison (2,5% ; 1%)
Fungsi: turunkan simptom pruritus & inflamasi; kurangi perdarahan
hemorroid interna
Dioleskan tipis 2-3x/hari
ES: rasa terbakar, gatal, kering.
BSO: Synacort Cream 1%/2,5% ; Cetacort Lotion 0,5%/1%
Anasthetic
Lidocain ointment (5%)
Fungsi: kurangi nyeri
BSO: Dermaflex, lidonest 5% ointment
Suppositoria
Hydrocortison
Fungsi : obati hemorroid, gatal, bengkak rektum/anus
2-3x/hari
Golongan Flavonoid
Fungsi : antiinflamasi, analgesik, anti-oksidan,
BSO: ardium (diosmin & hesperidin) 3x1/hari
Anti Trombus
• Venosmil (hidrosmin)
Kapsul 200 mg
3x/hari 1-3 mgg
• Gol flavonoid hambat pengumpulan darah
Indikasi: jangka waktu pendek, kurang edem, nyeri
ES: nyeri usus, mual, gatal, sakit kepala
Suplemen Serat
Membesarkan volume feses, meningkatkan peristaltik usus
ES: kentut, kembung
BSO: pysillium/isphaluga (Vegeta, Metamucil), inulin (Fibe-
sure), gandum dekstran (Benefiber), metilselulosa (Citrucel)
Laksatif
Meningkatkan frek BAB, kurangi konstitensi feses kering
dan keras
Pengurangan abs air dan elek ; tingkatkan osmolalitas
lumen ; tingkatkan hidrostatik usus
BSO: dulcolax, laxadine
ardium 500mg (diosmin & hesperidin) 3x2/hari (4 hari
pertama), 2x2/hari (9hari berikutnya), 1x2/hari sampai kempes
Non Operatif
Skleroterapi Rubber Band Ligation
Lokasi injeksi: Mukosa menonjol dijepit dan
submukosa hemorroid.
dihisap ke tabung ligator, karet
Menghabiskan banyak
waktu,
hasil cukup mengecewakan
Paling jarang
Pemilihan modalitas terapi
Hemorroid derajat 1 :
o Terapi medik
Hemorroid derajat 2 :
o Operasi
Pemilihan modalitas terapi
Hemorriod derajat 3 :
Hemorroid derajat 4 :
o Operasi
Pencegahan, Komplikasi,
Prognosis
Pencegahan
Hindari duduk terlalu lama
Olahraga teratur
Minum air yang cukup
Rajin mengonsumsi makanan tinggi serat seperti
sayur & buah
Jangan menahan BAB
BAB teratur
Posisi BAB sambil jongkok atau semi-squatting lebih
baik
Komplikasi
Anemia
Infection
Recurrence
Strangulated hemorrhoid
http://emedicine.medscape.com/article/775407-overview#showall
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
http://emedicine.medscape.com/article/775407-overview#showall