Terminologi
1. Digesti (dis-terpisah + gerere-membawa)
Proses atau perbuatan mengubahan maknan menjadi senyawa kimia yang dapat
diserap dan diolah
2. Meteorismus = perut kembung
3. Scar BCG = tanda yang tersisa dari penyembuhan luka akibat imunisasi
BCG
4. Diaper rash = dermatitis iritan pada daerah yang berkontak dengan
popok bayi, disebabkan oleh reaksi akibat kontak lama dengan urin dan
feses
5. DPT = diptheria and tetanus toxoids and pertussis vaccine
• Difteri adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri diphtheriae
Corynebacterium
• Pertusis adalah infeksi pernafasan akut dan menular akibat Bordetella pertussis
• tetanus adalah infeksi akut dan sering fatal akibat Clostridium tetani
ANATOMI, HISTOLOGI,
ILEUM DAN COLON
INTESTINUM TENUE
Bagian usus halus yang dimulai dari flexura duodenojejunalis sampai
ostium ileale (valvula ileocaecalis).
Panjang : 5-7 m, jejenum 2/3 proksimal, ileum 3/5 distal.
Berkelok-kelok & melekat pada dinding belakang abdomen.
ILEUM
LETAK Kanan bawah abdomen
DIAMETER 2,5-3 cm
DINDING Tipis dan lebih pucat
MESENTERIUM Di kanan bawah aorta
PEMBULUH DARAH Arteri mesentetica superior
Banyak arcade (3-4) dengan lengkungan
kecil, cabang vasa recta pendek
LEMAK dekat dinding MESENTERIUM Banyak dan lebih opaque
KELENJAR GETAH BENING Plaque Peyeri banyak di bagian distal
PERSYARAFAN Parasimpatis :nervus vagus
Simpatis: nervus splachnicus minor
( segmen T 10 & 11)
COLON
Panjang= 1,5 – 2 m
Terdiri dari 4 macam:
1. colon ascendens
2. colon transversum
3. colon descendens
4. colon sigmoideum
COLON ASCENDENS
• Valvula Bauhini-flexura coli dextra
• Panjang 15-20 cm
• Tertutup peritoneum pada bagian depan dan lateral kecuali bagian yg
paling bawah (retroperitoneal sekunder)
• Perdarahan : a. ileocolica, a. colica dextra, a. colica media dan a.
marginalis yg terbentuk dari cabang a. mesenterica superior & inferior
• Persyarafan: p n. vagus, s n. splanchnicus minor
COLON TRANSVERSUM
• Flexura coli dextra – flexura coli sinistra
• Posisi melengkung & menggantung kebawah hingga kadang-kadang
mencapai regio pubica.
• Paling mudah bergerak dan diameter paling besar
• Perdarahan dari a. colica media
COLON DESCENDENS
• Flexura coli sinistra – ke arah bawah menuju pelvis untuk beralih
menjadi colon sigmoideum
• Retroperitoneal sekunder, sisi kiri abdomen
• Panjang 25 cm dengan diameter lebih kecil dibanding colon
ascendens atau colon transversum
• A. colica sinistra, cabang arteri mesenterica inferior
• Persyarafan: p n. splanchnicus pelvicus, s n. splanchnicus
lumbalis
COLON SIGMOIDEUM
• Panjang 25-40 cm
• Setinggi crista iliaca kiri, bentuk S menuju rectum.
• Intraperitoneal
• A. sigmoidea dan a. rectosigmoidea cabang akhir a. mesenterica
inferior
• Persyarafan: p n. splanchnicus pelvicus, s n. splanchnicus
lumbalis
SUMBER
ANATOMI TUBUH MANUSIA, Daniel S. Wibowo, Widjaya Paryana.
HISTOLOGI
ILEUM
Ciri khas ileum: agregasi nodulus limfoid (Peyer’s patch)
Asal: jaringan limfoid difus lamina propria
• Epitel permukaan selapis silindris melapisi vili,
mengandung sel goblet (mukus)
• Lamina propria (sel jar ikat & serat kolagen, sel darah,
dan serat otot polos)
• Kelenjar intestinal
• Muskularis eksterna
-lapisan sirkular dalam
-lapisan longitudinal
• Serosa
COLON
• Tunika mukosa
• Epitel selapis silindris
• Lamina propria: terdapat gld. Intestinalis
• Tidak memiliki villi intestinalis
• Tunika submukosa
• Jaringan ikat padat iregular
• Terdapat lipatan tunika mukosa dan submukosa yang bersifat sementara yaitu
plica semilunares coli
Tunika Muskularis eksterna
• Merupakan otot polos, lapisan circular dan longitudinal
• Lapisan longitudinal tidak kontinyu, tapi menebal menjadi 3
pita disebut taenia coli
• Terdapat plexus myentericus
Tunika Serosa / Adventitia
• Colon transversum dan colon sigmoid dilapisi tunika serosa
(melapisi jaringan ikat dan sel adiposa)
• Colon ascending dan descending dilapisi tunika adventitia
SUMBER
ATLAS HISTOLOGI diFIORE, 11th Ed. Victor P. Eroschenko. 2008.
Pengaturan Cairan dan
Elektrolit
Elektrolit Pengaturan Fungsi
Sodium/Natrium • Reabsorpsi dan sekresi ginjal • Pengaturan dan distribusi volume
• Aldosteron,meningkatkan cairan ekstrasel
reabsorpsi natrium di duktus • Mempertahankan volume darah
kolekting nefron • Menghantarkan impuls saraf dan
kontraksi otot
Kalsium • Distribusi antara tulang dan cairan • Pembentukan tulang dan gigi
ekstrasel • Transmisi impuls saraf
• Hormon paratiroid meningkatkan • Pengaturan kontraksi otot
serum ,kalsitonin menurunkan • Mempertahankan pace maker
kadar serum jantung
• Pembekuan darah
• Aktivitas enzim pancreas,seperti
lipase
Magnesium • Dipertahankan dan dikeluarkan • Metabolisme intrasel
oleh ginjal • Pmpa sodium-potasium
• Meningkan adsorpsi oleh vitamin D • Relaksasi kontraksi otot
dan hormon paratiroid • Transmisi impuls saraf
• Pengaturan fungsi jantung
Fosfat • Eksresi dan reabsorpsi oleh ginjal • Pembentukan tulang dan gigi
• Paratiroid hormon menurunkan • Metabolism karbohidrat,lemak,dan
kadar serum dengan meningkatkan protein
sekresi ginjal • Metabolisme seluler produksi ATP
dan DNA
• Fungsi otot,saraf,dan sel darah
merah
• Pengaturan asam-basa
• Pengaturan kadar kalsium
Absorbsi Karbohidrat,
Protein Lemak, Cairan dan
Elektrolit
Absorbsi Karbohidrat
• Diabsorbsi dalam bentuk monosakarida (Glukosa, Fruktosa,
Galaktosa)
• Penyerapan Glukosa, Galaktosa : kotranspor (SGLT1) dengan transpor
aktif natrium
• Penyerapan Fruktosa : difusi pasif
Absorbsi Protein
• Diabsorbsi oleh mekanisme sodium-dependent cotransport
• Cepat di duodenum dan jejunum
• Lambat di ileum
Absorbsi Lemak
• FFA, monogliserida dan garam empedu micelles berdifusi ke
dalam sel epitel intestinum trigliserida
• Trigliserida + fosfolipid + kolesterol kilomikron
• Proses eksositosis ke interseluler
Absorbsi air dan elektrolit
• Cairan yang masuk ke usus halus 9 L/hari proses difusi (osmosis)
• Dikeluarkan feses 200ml
• Absorpsi sodium 25-35 g/hari transport aktif sodium ruang
paraseluler sel epitel penuruan konsentrasi sodium.
• Natrium dalam kimus masuk ke sel epitel melalui proses :
1. difusi
2. cotranspor dengan glukosa, asam amino melalui symport
3. cotransport dengan klorida
4. countertranspor dengan ion hidrogen
Daftar Pustaka
• Buku Ajar Fisiologi Kedokteran – Guyton & Hall Ed. 7 Bag. III
• Buku Ajar Fisiologi Kedokteran – W.F. Ganong Ed. 14
• Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem – L. Sherwood Ed. 8
Fisiologi Sistem Pencernaan
1.Motilitas
Ada 2 gerakan : mencampur & mendorong maju isi saliran cerna.
Tonus penting untuk mempertahankan tekanan tetap pd isi saluran cerna
& mencegah dinding teregang permanen setelah distensi.
Jika aktivasi tonus terus menerus : terdapat 2 tipe motilitas fasik
a.Gerakan profulsif = mendorong maju isi dgn kecepatan
tertentu.
b.Gerakan mencampur : fungsi ganda
* mencampur makanan dgn getah pencernaan
* mempermudah penyerapan
2.Sekresi
Sekresi pencernaan tdd : air, elektrolit konstituen organ spesifik.
Cth: enzim,garam empedu,mukus.
Sekresi getah pencernaan perlu energi yg transpor aktif maupun difusi pasif.
3.Digesti
Tujuan : menguraikan struktur makanan secara kimiawi,melalui proses:
a.karbohidrat : monosakarida,disakarida,polisakarida
b. Protein
c.lemak : produk akhir monogliserida dan asam lemak bebas.
Pencernaan makanan dgn hidrolisis enzimatik dengan menambahkan H2O ditempat
ikatan,enzim-enzim dlm sekresi pencernaan sehingga terjadi pembebasan molekul
kecil, serta terjadi pengeluaran H2O ditempat ikatan.
4.Absorpsi
Di usus halus terjadi penyerapan ,kemudian dipindahkan dari lumen
sal.cerna ke dlm darah atau limfe.
Mekanisme = transpor aktif, difusi.
Organ Motilitas Sekresi Digesti Absorpsi
pencernaan
mulut & kel.air Mengunyah Saliva,amilase, Percernaan Tdk mkanan, obat
liur enzim,mukus krbohidrat dimulai cth:nitrogliserin
Usus besar Kontraksi haustra Mukus Tidak ada Garam & air ubah
isi jd tinja
Daftar Pustaka
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI Ed 6 Jilid II. 2014. Jakarta: Interna Publishing
Etiologi
• Imunodefisiensi
• Lain-lain: Neuropati autonomik
Klasifikasi
• Lama waktu diare: Diare akut dan diare kronik
• Mekanisme patofisiologis
1. Pemberian cairan secara oral sedini mungkin pada anak yang menderita
diare
2. URO (Upaya Rehidrasi Oral) untuk mencegah dehidrasi / mengobati
dehidrasi
3. Pemberiaan makanan, ASI, diteruskan selama diare dan masssa
penyembuhan
4. Petunjuk yang efektif bagi ibu / pengasuh tentang :
a. Cara merawat anak diare di rumah
b. Tanda – tanda untuk membawa anak kembali berobat
c. Cara cara mencegah terjadinya diare di massa akan datang
Lima Langkah Tuntaskan Diare
(LINTAS DIARE)
1. Berikan oralit
• Merupakan campuran garam elektrolit seperti NaCl, KCL,
trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat
• Untuk mengganti cairan & elektrolit tubuh yg terbuang
• Cara pemberian:
1 bgks oralit dalam gelas air matang(200cc)
• Anak <1thn = 50-100cc setiap BAB
• Anak >1thn = 100-200cc setiap BAB
2. Berikan Zinc selama 10
hari berturut2
• Zinc merupakan
salah satu zat gizi
mikro yang penting
untuk kesehatan dan
pertumbuhan anak
• Dapat meningkatkan
sistim kekebalan
tubuh sehingga dpt
mencegah risiko
terulangnya diare
selama 2-3 bulan stlh
sembuh diare
3. Teruskan ASI dan pemberian makanan
4. Berikan antibiotik secara selektif
• Hanya diberikan jika ada indikasi, sprti diare berdarah atau
diare karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit
lain.
5. Berikan nasihat pada ibu/pengasuh
• Tentang cara pemberian oralit, zinc, asi/makanan
• Tanda2 utk segera bawa anak ke petugas kesehatan:
• BAB cair lebih sering
• Muntah berulang2
• Mengalami rasa haus
• Makan/minum sedikit
• Demam
• Tinjanya berdarah
• Tidak membaik dalam 3 hari
Indikasi Rawat Inap di rumah sakit