Dosen Pengampuh :
Dwi Debi Tampa’i, S.Kep, Ns, Mm
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.adapun makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Komunikasi dalam keperawatan II.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat masih jauh dari kata sempurna, dan
memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan penelitian ini.
Selain itu, kami sebagai penulis berharap bahwa dengan makalah ini dapat menambah
wawasan serta ilmu bagi pembaca.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................................................
A. Definisi Dari Terapeutik Pada Anak.................................................................................................
B. Tahapan Dalam Komunikasi Terapeutik Pada Anak........................................................................
C. Teknik Dalam Komunikasi Terapeutik Pada Anak ..........................................................................
D. Faktor Hambatan Dalam Komunikasi Terapeutik Pada Anak..........................................................
E. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Terapeutik Pada Anak.......................................................
A. Latar Belakang
Komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan terapeutik antara
perawat – klien. Dalam proses komunikasi terjadi penyampaian informasi yang dapat
digunakan sebagai alat yang efektif dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak.
Dengan komunikasi terapeutik masalah-masalah psikologis anak usia prasekolah dapat
dikurangi, seperti kecemasan, ketakutan, perubahan perilaku dan lain-lain (Supartini, 2004)
Kemampuan terapeutik yang dimiliki perawat dalam berinteraksi dengan klien
merupakan sarana untuk memfasilitasi proses penyembuhan. Mampu terapeutik
berarti seseorang perawat mampu melakukan atau mengkomunikasikan perkataan,
perbuatan, atau ekspresi yang memfasilitasi penyembuhan pada diri klien (Nurjanah,
2001). Keterlibatan secara emosional 2 yang disadari dalam komunikasi terapeutik
membuka kesempatan terjadinya hubungan saling percaya antara perawat dengan
klien. Hal tersebut memungkinkan klien merasa bebas berkembang tanpa rasa cemas
dan takut. Melalui hubungan yang terapeutik perawat mampu mengungkap perasaan,
mengidentifikasi dan mengkaji serta memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan dan tugas perkembangannya sehingga perilaku anak mulai ketahap
kepatuhan.
Anak usia antara 3 sampai 6 tahun adalah usia pra sekolah. Anak mulai belajar
pada hal-hal yang bersangkutan dengan perilaku sosial. Anak belajar banyak hal yakni
mengembangkan kemampuan dalam menyusun bahasa, berinteraksi dengan orang
lain sebagai kehidupan sosial dari anak (Hawadi, 2001)
pengalaman sosial diri juga dapat mempengaruhi pola perilakunya terhadap
orang lain. Apabila anak memperoleh kesenangan melalui interaksi sosial dengan
orang lain maka anak akan mengulangi kegiatan sosial tersebut sebagai salah satu
kegiatan yang menyenangkan hatinya, akan tetapi sebaliknya jika dirasakan interaksi
sosial tersebut tidak menyenangkan maka anak akan enggan melakukannya kembali
(Hawadi, 2001).
Perawatan rumah sakit pada anak usia prasekolah berdampak sangat serius.
Bukti penelitian menunjukkan bahwa lingkungan fisik rumah sakit, tenaga kesehatan
baik sikap maupun pakaian, alat-alat yang digunakan serta lingkungan sosial antar
pasien adalah stressor yang mengakibatkan trauma (Supartini, 2000). Stressor lain
perpisahan, pembatasan aktifitas serta prosedur 3 tindakan yang mengancam integritas
1
tubuh adalah penyebab stress pada anak. Bentuk reaksi terhadap perpisahan pada anak
prasekolah ditunjukkan dengan menolak makan, menangis perlahan dan tidak
kooperatif terhadap petugas Kesehatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik pada anak serta untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah komunikasi dalam keperawatan II.
BAB II
PEMBAHASAN
e. Evaluasi dan pemantauan: Selama proses terapi, terapis akan secara teratur
melakukan evaluasi untuk memantau perkembangan anak dan mengukur
pencapaian tujuan terapi. Orang tua juga dapat berperan aktif dalam memantau
perkembangan anak di luar sesi terapi.
f. Penutupan: Tahap ini terjadi ketika tujuan terapi telah tercapai atau ketika terapi
tidak lagi diperlukan. Terapis akan mengakhiri terapi secara perlahan dengan
membantu anak dan orangtua mengatasi perpisahan dan memberikan arahan
untuk melanjutkan perkembangan anak setelah terapi.
Penting untuk diingat bahwa tahapan terapeutik pada anak dapat berbeda-beda
tergantung pada masalah yang dihadapi, pendekatan terapi yang digunakan, dan
kebutuhan individu anak.
c. Terapi seni: Terapi seni melibatkan penggunaan media seni, seperti melukis,
menggambar, atau membuat kerajinan tangan, sebagai cara anak mengungkapkan
diri dan mengatasi masalah. Terapi seni juga dapat membantu anak
mengembangkan kreativitas dan meningkatkan keterampilan motorik halus.
h. Terapi fisik: Terapi fisik melibatkan penggunaan gerakan atau latihan fisik untuk
membantu anak mengembangkan keterampilan motorik dan meningkatkan
kekuatan, keseimbangan, dan kebugaran fisik.
e. Melibatkan terapis dan tenaga medis : Terapis dan tenaga medis dapat
membantu dalam mengembangkan teknik komunikasi yang efektif untuk
anak dengan kebutuhan khusus.
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan aspek terpenting yang harus dimiliki oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pada komunikasi terapeutik sounds
interpersonal perawat merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Komunikasi
terapeutik harus direncanakan, dipertimbangkan dan dilaksanakan secara profesional oleh
seorang perawat. Dalam melaksanakan komunikasi terapeutik seorang perawat harus
memperhatikan fase-fase komunikasi terapeutik yang terdiri dari tiga fase yaitu fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi menurut .
Tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan
membantu mereka dalam menghadapi tantangan serta mengembangkan potensi mereka
secara optimal.
Terapis akan menggunakan berbagai teknik dan pendekatan terapi yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi anak. Terapis akan mengakhiri terapi secara perlahan dengan
membantu anak dan orangtua mengatasi perpisahan dan memberikan arahan untuk
melanjutkan perkembangan anak setelah terapi. Penting untuk diingat bahwa tahapan
terapeutik pada anak dapat berbeda-beda tergantung pada masalah yang dihadapi,
pendekatan terapi yang digunakan, dan kebutuhan individu anak.
Ada beberapa teknik terapeutik yang dapat dilakukan pada anak, tergantung pada
masalah atau kondisi yang dialami anak tersebut. Beberapa teknik terapeutik yang umum
dilakukan pada anak antara lain: Terapi ini menggunakan berbagai macam permainan
untuk membantu anak mengungkapkan emosi, meningkatkan keterampilan sosial, dan
mengembangkan kepercayaan diri. Terapi permainan pasien melibatkan penggunaan
permainan atau aktivitas tertentu yang dirancang khusus untuk mengajarkan anak
keterampilan sosial, mengelola emosi, dan mengatasi masalah.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi
pada anak-anak dengan menggunakan teknik gambar, simbol, atau alat bantu komunikasi
lainnya untuk membantu anak berkomunikasi. pengembangan keterampilan komunikasi,
anak dengan kebutuhan khusus juga membutuhkan dukungan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/presentation/502405341/KOMUNIKASI-TERAPEUTIK
PADA-ANAK