Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMUNIKASI TARAPEUTIK PADA ANAK YANG SEDANG DIRAWAT

SERTA PENGERTIAN PENYAKIT DIARE

Dosen Pengampu: Titis Sensussiana S.Kep.,Ns.,M.Kep.

DISUSUN OLEH:

MELLINDA LILIK EKAWATI (P21137)

P21C

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Komunikasi Tarapeutik
Pada Anak yang sedang Dirawat ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Komunikasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang komunikasi tarapeutik pada anak yang sedang dirawat bagi para pembaca dan
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Titis Sensussiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep,


selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis memohon maaf. Demikian
yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Karanganyar, 15 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Tarapeutik pada Anak ......................................................2


B. Tujuan Komunikasi Tarapeutik pada Anak ............................................................2
C. Tahapan Komunikasi Tarapeutik pada Anak .........................................................2
D. Teknik Berkomunikasi dengan Anak......................................................................3
E. Diare .......................................................................................................................4
a. Pengertian Diare ...............................................................................................4
b. Penyebab Diare .................................................................................................4
c. Gejala Diare ......................................................................................................4
d. Cara mengatasi Diare.........................................................................................5
F. Dialog Percakapan Antara Perawat dengan Anak yang sedang dirawat ................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................7
B. Saran .......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................8

LAMPIRAN .......................................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sangat membutuhkan kominikasi.
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Komunikasi melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Komunikasi berjalan karena
manusia membutuhkan satu dengan lainnya. Everet M.Rogers dan Lawrence Kincaid
menyatakan komunikasi merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain.
Dalam dunia Kesehatan yakni di dunia keperawatan terdapat komunikasi yang
disebut dengan komunikasi tarapeutik. Komunikasi tarapeutik adalah komunikasi
yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Indrawati, 2003 48). Komunikasi tarapeutik termasuk
komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar
perawat dengan pasien.
Diare merupakan sebuah kondisi Ketika pengidapnya buang air besar (BAB)
lebih sering dari biasanya. Selain itu, feses pengidap diare juga lebih encer.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi tarapeutik pada anak?
2. Apa tujuan dari komunikasi tarapeutik pada anak?
3. Apa saja tahapan komunikasi tarapeutik pada anak?
4. Apa saja teknik berkomunikasi dengan anak?
5. Apa pengertian diare dan bagaimana cara mengatasinya?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi tarapeutik pada anak
2. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi terapeutik pada anak
3. Untuk mengetahui apa saja tahapan komunikasi tarapeutik pada anak
4. Untuk mengetahui apa saja Teknik komunikasi tarapeutik pada anak
5. Untuk mengetahui pengertian dari diare dan cara mengatasiya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi tarapeutik pada anak


Komunikasi tarepeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi tarapeutik pada anak
adalah komunikasi yang dilakukan antara perawat dan klien (anak), direncanakan
secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan anak.
Perkembangan komunikasi pada anak usia (5-11 tahun) dapat dimulai dengan
kemampuan anak mencetak, memggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar
dan apa yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan
anak membaca sudah muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan
sudah mulai berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata
sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada
anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan anak pada aspek
fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi
dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan
jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu
kerkomunikasi secara efektif.

B. Tujuan komunikasi tarapeutik pada anak


Adapun tujuan yang diharapkan dalam melakukan komunikasi tarapeutik pada anak
adalah:
1. Membantu anak untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil Tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien
percaya pada hal-hal yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil Tindakan yang efektif
dan mempertahankan kekuatan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

C. Tahapan komunikasi tarapeutik pada anak


1. Tahap persiapan/ Pra-interaksi

2
Tahap ini merupakan tahap persiapan perawat sebelum bertemu dan
berkomunikasi dengan pasien. Pada tahap ini perawat juga mencari informasi dan
mengumpulkan data, sebagai dasar atau bahan untuk membuat rencana interaksi.
2. Tahap Orientasi/ Perkenalan
Tahap ini dimulai Ketika perawat bertemu dengan pasien untuk pertama kalinya.
Pada tahap ini digunakan oleh perawat untuk berkenalan dan Langkah awal
membina hubungan saling percaya dengan pasien. Tugas-tugas perawat dalam
tahap ini adalah mampu membina hubungan saling percaya dengan pasien dan
menunjukkan komunikasi terbuka dan sikap penerimaan.
3. Tahap Kerja
Tahap ini merupakan inti dari hubungan perawat dengan pasien dalam
keseluruhan tahap komunikasi tarapeutik. Pada tahap ini perawat Bersama dengan
pasien mengatasi masalah yang dihadapi oleh pasien. Tahap ini berkaitan dengan
pelaksanaan rencana asuhan keperawatan yang telah ditetapkan.
4. Tahap Terminasi
Tahap terminasi merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses komunikasi
tarapeutik. Perawat bersama pasien diharapkan mampu meninjau kembali proses
keperawatan yang telah dilalui dan pencapaian tujuannya.

D. Teknik komunikasi tarapeutik pada anak


1. Penerimaan
2. Diam atau Hening
3. Menawarkan diri
4. Memberi penghargaan
5. Aktif mendengarkan
6. Membuka komunikasi
7. Meminta pasien mengurutkan peristiwa sesuai waktu
8. Mencari klarifikasi
9. Melakukan pengamatan
10. Konfrontasi
11. Mendorong pasien untuk mengungkapkan pandangannya
12. Membuat ringkasan
13. Merefleksikan
14. Memberikan harapan dan humor

3
15. Mendorong pasien untuk melakukan perbandingan
16. Mengungkapkan keraguan
17. Fokus

E. Diare
a. Pengertian Diare
Diare merupakan sebuah kondisi Ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya. Selain itu, feses dari pengidap diare juga lebih encer. Meski
diare bisa berlangsung singkat, ada kalanya diare bisa berlangsung selama
beberapa hari. Dalam beberapa kasus, diare juga bisa terjadi hingga berminggu-
minggu.
b. Penyebab Diare
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya
diare disebabkan oleh beberapa hal berikut:
 Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa
 Alergi makanan
 Efek samping dari obat-obatan tertentu
 Infeksi bakteri, virus, atau parasite
 Penyakit usus
 Pasca operasi batu empedu
 Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit chorn, colitis
ulseratif, atau colitis mikroskopik
 Irritable bowel syndrome
 Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein
gluten.
c. Gejala Diare
Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:
 Feses lembek dan cair
 Nyeri dan kram perut
 Mual dan muntah
 Nyeri kepala
 Kehilangan nafsu makan
 Haus terus-menerus

4
 Darah pada feses
d. Cara mengatasi Diare
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare. Misalnya:
 Menambah asupan cairan
 Mengonsumsi makanan yang tepat
 Menyesuaikan pola makan
 Menghindari sajian makanan yang dapat memperparah diare

F. Dialog percakapan antara perawat dengan anak

Perawat : “Selamat pagi ibu, perkenalkan saya suster melin yang bertugas pada
pagi hari ini. Bagaimana kabar anak ibu?
Ibu pasien : “Sudah lebih membaik sus”
Perawat : “Baik ibu, setelah saya baca, anak ibu adalah pasien dengan keluhan
diare. Apakah benar ibu?”
Ibu pasien : “Iya sus, benar”
Perawat : “Baik, disini saya akan menjelaskan mengenai diare. Apakah ibu
bersedia?”
Ibu pasien : “Iya bersedia sus”
Perawat : “Sebelum saya menjelaskan mengenai diare, saya akan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada anak ibu, apakah bisa ibu?”
Ibu pasien : “Bisa sus”
Perawat : “Adek Namanya siapa?”
Pasien : “Aiyra”
Perawat : “Wah, namanya bagus”
Pasien : (mengangguk kecil)
Perawat : “Adek, saya mau bertanya, apa keluhan yang adek rasakan?”
Pasien : “Perut aku sakit sus, dan sering buang air besar”
Ibu pasien : “Iya sus, dari kemarin anak saya mengeluh sakit perut, juga sering
buang air besar dan fesesnya lebih cair dari biasanya”
Perawat : “Baik ibu,,, akhir-akhir ini adek makan apa aja ya?”
Pasien : “Aku makan makanan pedas sus”
Ibu pasien : “Anak saya waktu di sekolahan sering makan makanan pedas sus”

5
Perawat : “Baik, saya akan menjelaskan mengenai diare ya ibu?”
Ibu pasien : “Iya sus”
Perawat : “Pertama-tama saya akan menjelaskan pengertian diare. Diare sendiri
merupakan kondisi dimana penderitanya buang air besar secara terus
menerus, dan mengakibatkan kurang cairan. Biasanya disebabkan oleh
makanan yang terkena bakteri, virus, atau penyakit. Untuk gejalanya
sama seperti yang di rasakan adek Aiyra rasakan, yakni kram perut,
buang air besar terus menerus, fesesnya cair dan merasakan pusing,
mual, dan muntah. Untuk pencegahannya bisa dengan pemberian obat
dan dengan mengonsumsi banyak cairan. Apakah ibu mengerti dengan
apa yang saya sampaikan?”
Ibu pasien : “Saya mengerti sus, terimakasih atas penjelasannya”
Perawat : “Baik ibu, untuk pertemuan selanjutnya nanti jam 4 sore ya ibu”
Ibu pasien : “Iya sus”
Perawat : “Baik ibu, apakah ada yang ingin ibu sampaikan?”
Ibu pasien : “Untuk saat ini belum ada sus”
Perawat : “Baik ibu, terimakasih”

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penguraian makalah diatas tentang “Komunikasi Tarapeutik pada Anak
Serta Penjelasan Mengenai Penyakit Diare. Dapat disimpulkan bahwa:
1. Komunikasi tarapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
2. Komunikasi tarapeutik ini bertujuan untuk membantu pasien dalam memecahkan
masalah yang dialami pasien.
3. Komunikasi tarapeutik memiliki beberapa tahapan yakni, tahap persiapan, tahap
orientasi/ pengenalan, tahap kerja, dan tahap terminasi.
4. Teknik berkomunikasi pada pasien disesuaikan saat berkomunikasi.
5. Diare merupakan kondisi dimana penderitanya mengalami kram perut dan buang
air besar secara terus menerus serta feses yang lebih cair.

B. Saran
Demikian makalah yang saya susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini saya menyadari masih banyak kekurangan, kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan untuk menyempurnakan Makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/artikel/ragam-teknik-komunikasi-terapeutik-untuk-mendukung-
kesembuhan-pasien

https://www.halodoc.com/kesehatan/diare

https://id.scribd.com/document/347310660/Komunikasi-Terapeutik-Pada-Anak

http://eprints.umm.ac.id/49036/4/BAB%20II.pdf

https://drive.google.com/file/d/1Y7xWBg121SjXZTte8q51WIH6VaMYgp4s/view?
usp=sharing

8
LAMPIRAN

Tugas Video Komunikasi Tarapeutik : Komunikasi pada Anak yang sedang di Rawat

https://drive.google.com/file/d/1Y7xWBg121SjXZTte8q51WIH6VaMYgp4s/view?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai