Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

EDUKASI CUCI TANGAN ENAM LANGKAH


PADA ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) UNTUK MENCEGAH DIARE
DI DESA KETIAU III

BIDANG KEGIATAN:
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Disusun Oleh:
Lestari Ningsih /22221067/Mahasiswa
Agus Suryaman/1294225/Pembimbing
Rio Puenama/1112114/ Pembimbing

INSTITUSI ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan 2. : Edukasi cuci tangan enam langkah pada anak


usia sekolah (6-12 tahun) untuk mencegah diare
di Desa Ketiau III
2. Bidang Ilmu : Profesi Ners
3. Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Lestari Ningsih
b. NIM : 22221067
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Banyuasin/085268046989
d. alamat email : lestariningsih18042000@gmail.com
4. Pembimbing I
a. Nama Lengkap : Rio Puenama,SKM.,MPH (I.H)
b. NBM/NIDN : 1112114
c. Prodi : Kesehatan Lingkungan
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.Cendana II, Mariana, Banyuasin I/082216666766
e. Alamat email : rio.purnama1210@gmail.com
5. Pembimbing II
a. Nama Lengkap : Agus Suryaman,S.Kep.,Ns.,M.Kep
b. NBM/NIDN : 1294225
c. Prodi : Keperawatan
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. KI Merogan, Kertapati, Palembang/082179983577
e. Alamat email : agussuryamanneo3@gmail.com
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 17 Januari-04 Februari 2022

Ketiau, 03 Februari 2022


Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II, Mahasiswa,

Rio Puenama,SKM.,MPH (I.H) Agus Suryaman,S.Kep.,Ns.,M.Kep Lestari Ningsih


NBM. 1112114 NBM. 1294225 NIM. 22221067

Mengetahui,
Ka. Prodi

Yudi Abdul Majid.,S.Kep.,Ns.,M.Kep


NBM. 1056216

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul edukasi cuci tangan pada anak usia sekolah
(6-12 tahun). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah (6-12 tahun) tentang pentingnya mencuci
tangan enam langkah sebelum dan sesudah makan untuk mencegah diare. Tersusunnya
laporan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bupati Ogan Ilir.
2. Bapak Camat Lubuk Keliat dan Rantau Alai.
3. Bapak Kuryadi Burhan Selaku Kepala Desa Ketiau
4. Bapak Heri Shatriadi CP, M.Kes. selaku Rektor IKesT Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Maya Fadlillah, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan IKesT
Muhammadiyah Palembang.
6. Bapak Yudi Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
IKesT Muhammadiyah Palembang.
7. Bapak Rio Puenama,SKM., MPH (I.H) selaku dosen pembimbing I lapangan PKLT
IKesT Muhammadiyah Palembang
8. Bapak Agus Suryaman,S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing II lapangan PKLT
IKesT Muhammadiyah Palembang.
9. Para dosen dan seluruh staf karyawan IKesT Muhammadiyah Palembang serta semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama pelaksanaan PKLT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan pengabdaian masayarakat ini
masih jauh dari sempurna sehingga masukan yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Selanjutnya penulis mohon maaf kepada seluruh pihak atas segala kekurangan dan
kekhilafan penulis selama menjalankan kegiatan ini. Harapan penulis semoga dengan adanya
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat menjadi pengalaman masa depan dan
bermanfaat bagi penulis khususya dan bagi masyarakat Desa Ketiau Kecamatan Lubuk Keliat
Kabupaten Ogan Ilir pada umumnya.
Ketiau, 03 Februari 2022
Penulis

iii
RINGKASAN

Mencuci tangan adalah suatu prosedur/tindakan membersihkan tangan dengan


menggunakan sabun dan air yang mengalir atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis
alkohol). Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam
pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan sendiri berfungsi untuk
menghilangkan kuman penyakit yang ada di tangan setelah beraktifitas sebelumnya.
Praktik mencuci tangan dengan sabun perlu di terapkan sejak usia dini sebagai upaya
mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan. World Health Organization
menyatakan perilaku cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan angka kejadian
penyakit diare sebanyak 45%. Tujuan penelitian untuk meningkatkan pemahaman
dan pengetahuan anak usia sekolah terhadap tahap mencuci tangan enam langkah
untuk mencegah diare. Metode pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu leafleat
dan poster, peserta dalam kegiatan ini sebanyak 33 orang peserta, sebanyak 14 orang
laki-laki dan 19 orang perempuan. Hasil dari penelitian ini peserta dapat
meningkatkan pengetahuannya tentang cuci tangan enam langkah dan dapat
mempraktekan sendiri cara mencuci tangan enam langkah dengan baik dan benar.
Simpulan masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran anak-anak tentang pentingnya
mencuci tangan yang baik dan benar. Hal ini karena anak-anak kurang mengetahui
pentingnya cuci tangan yang baik dalam kehidupan dan cukup tinggi antusias anak
usia sekolah dalam kegiatan edukasi. Anak-anak banyak bertanya terkait mencuci
tangan dalam kehidupan, serta semakin meningkatnya pengetahuan karena anak-anak
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pengedukasi. Saran untuk anak
usia sekolah (6-12 tahun) untuk dapat melaksanakan cuci tangan enam langkah yang
baik dan benar sebagai upaya untuk mencegah terjadinya diare pada anak usia
sekolah.

iv
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul ................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iii
Ringkasan .............................................................................................................. iv
Daftar Isi ................................................................................................................ v
BAB I Pendahuluan
A. Analisis Situasi ............................................................................................ 1
B. Permasalahan Masyarakat ........................................................................... 8
BAB II Solusi Permasalahan
A. Solusi yang Ditawarkan .............................................................................. 10
BAB III Metode Pelaksanaan
A. Nama dan Jenis Kegiatan ............................................................................ 11
B. Waktu dan Tempat ...................................................................................... 11
C. Peserta ......................................................................................................... 11
D. Tahap Kegiatan ........................................................................................... 11
BAB IV Luaran dan Target Capaian
A. Target Luaran ................................................................................................ 13
B. Rencana Capaian ........................................................................................... 12
BAB V Biaya dan Jadwal
A. Anggaran Biaya ............................................................................................. 14
B. Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 14
BAB VI Hasi dan Luaran yang Dicapai
A. Hasil Kegiatan ............................................................................................... 15
B. Luaran ............................................................................................................ 15
BAB VII Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan.................................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 17
Lampiran ............................................................................................................... 18

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Upaya kesehatan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara
terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah
biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS (Yuvrista, 2019).
Masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah semakin
memperjelas bahwa nilai-nilai PHBS di sekolah masih minimal dan belum
mencapai tingkat yang diharapkan. Untuk itu diperlukan suatu kegiatan
intervensi yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang
PHBS pada anak usia sekolah. Perilaku mencuci tangan dengan sabun untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit juga menjadi salah satu strategi
Nasional oleh Kementerian Kesehatan dengan tujuan membangun masyarakat
yang mandiri untuk hidup sehat. Perilaku anak dilakukan kebanyakan sangat
dekat dengan kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare,
dan sebagainya. Orang tua menganggap penyakit itu sebagai hal yang biasa,
padahal menurut World Health Organization diare sudah membunuh dua ribu
anak per tahun. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit
tersebut dengan cara mencuci tangan (Rosyidah, 2019).
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun
masih rendah, indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi penyakit
diare. Prevelensi diare di Indonesia menurut riskesdes 2018, tercatat sebanyak

6
18.225 (9%) anak dengan diare golongan umur < 1 tahun, 73.118 (11,5%) anak
dengan diare golongan umur < 1-4 tahun, 182.338 (6,7%) anak dengan diare
golongan umur 15-24 tahun. Diare merupakan peningkatan frekuensi dan
perubahan konsistensi faces yang disebabkan oleh agen infeksi pada
gastrointestinal dan sering terjadi pada balita dan terjadi paling sedikit 3 kali
dalam 24 jam. Faktor-faktor kejadian diare dipengaruhi oleh kurang memadainya
penyediaan air bersih, air yang tercemar oleh tinja, sarana kebersihan yang masih
kurang, tempat pembuangan tinja yang tidak hygienis kebersihan lingkungan dan
perorangan yang kurang dan kebersihan makanan yang kurang memadai. Secara
klinis penyebab diare dapat dikelompokan menjadi enam golongan yaitu karena
infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, immunodefinisit dan penyebab lain
(Imanadhia, 2019).
Permasalahan diare juga dapat dicegah dengan mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat pada anak usia seklah dengan cara mengajarkan mencuci
tangan enam langkah menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan. Mencuci
tangan sendiri dapat berfungsi untuk menghilangkan kuman penyakit yang ada di
tangan setelah beraktifitas sebelumnya. Praktik mencuci tangan dengan sabun
perlu di terapkan sejak usia dini sebagai upaya mencegah penularan penyakit
berbasis lingkungan. Mencuci tangan pakai air saja tidaklah cukup, penggunaan
sabun selain membantu singkatnya waktu cuci tangan, dengan menggosok jemari
menggunakan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak, lemak
maupun kotoran di permukaan kulit, serta meninggalkan bau wangi (Abbas, J,
2018).
Perpaduan antara kebersihan bau wangi dan perasaan segar merupakan
hal positif yang diperoleh setelah menggunakan sabun. World Health
Organization (2017) menyatakan perilaku cuci tangan pakai sabun dapat
menurunkan angka kejadian penyakit diare sebanyak 45%. Salah satu kelompok
termasuk kelompok sekunder yang tidak kalah pentingnya dalam keberhasilan
penyampaian pesan CTPS (Rendang Indriyani, 2020).

7
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang
cuci tangan pakai sabun adalah dengan melakukan penyuluhan dengan metode
yang sesuai. Penyuluhan bersifat mengajak dan mengajarkan perlu dilaksanakan
pada anak usia sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan diri sendiri
terutama mencuci tangan pakai sabun. Pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan sasaran yang dituju yang diharapkan pengetahuan anak-anak mengenai
CTPS berubah menjadi baik (Ambarwati, 2019).
Pendidikan kesehatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang dapat
digunakan untuk mengubah perilaku seseorang. salah satu strategi untuk
perubahan perilaku adalah pemberian informasi guna meningkatkan pengetahuan
sehingga timbul kesadaran yang pada akhirnya orang akan berperilaku sesuai
dengan pengetahuaannya tersebut. Salah satu upaya pemberian informasi yang
dapat dilakukan adalah penyuluhan. Pendidikan kesehatan tentang cuci tangan
pada anak usia prasekolah dapat diberikan dengan menggunakan metode yang
menyenangkan dan mudah dipahami dengan menggunakan media yang disukai
anak-anak seperti film berisi tentang cuci tangan. Kurangnya kesadaran mencuci
tangan dengan sabun masih banyak terjadi di kalangan masyarakat, termasuk
anak-anak (Ruhyanuddin F, (2017).
Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih pada anak. Jika
sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika akan makan ,akan
diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua. Salah satu upaya dalam
mengendalikan penularan diare ialah dengan menjga kebersihan. Penelitian yang
dilakukan di India melaporkan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun
mampu menurunkan angka kejadian diare hingga 53% (Drancourt, 2017).
Penelitian lain melaporkan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dapat
menurunkan kejadian diare sebesar 47%. Individu yang tidak memiliki kebiasaan
mencuci tangan yang baik dapat meningkatkan resiko terjadinya diare hingga 7
kali dibanding dengan individu memiliki kebiasaan mencuci tangan. Sekitar
83,1% masyarakat belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai mencucui
tangan (Amelia, 2018).

8
Berdasarkan hasil pengamatan, pemahaman anak-anak mengenai
pentingnya cuci tangan masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat ketika mereka
selesai bermain, masih ada saja anak yang tidak mencuci tangannya, kemudian
saat mau makan, masih ada anak yang lupa mencuci tangannya terlebih dahulu.
Sehingga perlu usaha kongkrit dengan harapan dapat menjadi pembiasaan yang
baik bagi anak-anak berupa penyuluhan cuci tangan dengan sabun yang benar.
Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan dan demo mengenai langkah
mencuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak sebagai upaya
pencegahan penyakit diare terutama pada anak (Oktaviani ,2017).

B. Permasalahan Masyarakat
Berdasarkan analisis situasi di atas, disimpulkan permasalahan yang
dihadapi oleh anak usia sekolah (6-12 tahun) didesa ketiau saat ini adalah
kurangnya pemahaman terutama pada tahapan enam langkah mencuci tangan.
Pemahaman tentang cuci tangan enam langkah sangat penting, karena
kebanyakan anak didesa ketiau banyak yang belum mengetahuinya dan jarang
diterapkan pada kehidupansehari-hari. Kondisi ini beresiko menyebabkan banyak
anak mengalami diare karena tidak menjaga kebersihan tangan saat sebelum dan
sesudah makan. Sosialisasi dan edukasi tentang mencuci tangan sangat bagus
dilakukan karena akan meningkatkan pengetahuan anak-anak didesa ketiau dan
meningkatkan hidup bersih dan sehat pada anak desa ketiau. Diharapkan setelah
penyuluhan ada perubahan sikap pada masyarakat terutama anak-anak agar
mereka gemar mencuci tangan dengan baik, benar dan sesering mungkin.
Semoga langkah ini menjadi jalan guna terhindar dari diare pada anak usia
sekolah (6-12 tahun).

9
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN

A. Solusi yang Ditawarkan


1. Sebagai upaya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat
maka perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang mencuci tangan enam
langkah yang baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman anak usia sekolah (6-12 tahun) terutama pada mencuci tangan
enam langkah untuk mencegah diare.
2. Pemilihan media edukasi juga sangat penting. Dalam hal ini tim memilih
media edukasi poster yang akan menjelaskan tentang mencuci tangan enam
langkah yang baik dan benar, mendemontrasikan tahapan mencuci tangan
enam langkah dan pentingnya tahap mencuci tangan yang baik dalam
pencegahan diare.

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Nama dan Jenis Kegiatan


Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Fokus utama dari kegiatan yaitu
untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anak usia sekolah terhadap
tahap mencuci tangan enam langkah untuk mencegah diare.

B. Waktu dan Tempat


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan 17 Januari-04
Februari 2022 di Desa Ketiau Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir

C. Peserta
Peserta kegiatan merupakan anak usia sekolah (6-12 tahun) yang akan diberikan
edukasi berjumlah 33 orang.

D. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan Kegiatan
Berkoordinasi dengan anggota tim dalam mempersiapkan rancangan kegiatan,
materi edukasi melalui studi pustaka tentang mencuci tangan enam langkah
dengan baik dan benar, surat perizinan kepada Kepala Desa dan pembuatan
poster.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan selama pelaksanaan pengabdian
masyarakat yaitu:
a. Kegiatan Edukasi
Berkoordinasi dengan Kepala Desa dengan menyampaikan surat izin,
menjelaskan tujuan, prosedur kegiatan, dan memuat kontrak kegiatan.

11
Melakukan penyuluhan dengan menjelaskan tentang pentingnya tahapan
mencuci tangan enam langkah dengan baik dan benar. Penyuluhan
dilakukan oleh mahasiswa ners sebagai anggota pengabdian masyarakat
(Lestari Ningsih). Kegiatan penyuluhan pada pukul 15:00 WIB. Langkah
pelaksanaannya adalah :
1) Fasilitator membuka acara, menjelaskan tujuan kegiatan.
2) Melakukan pre test kepada peserta.
3) Penjelasan materi mengenai mencuci tangan enam langkah dengan
baik dan benar.
4) Melakukan demonstrasi tahapan mencuci tangan enam langkah.
5) Melakukan post test untuk mengukur kemampuan peserta terhadap
materi yang telah diberikan
6) Menyusun laporan akhir serta pendokumentasian kegiatan pengabdian
masyarakat.
b. Kegiatan Monitoring Evaluasi
Setelah kegiatan edukasi diberikan akan dilaksanakan post test untuk
mengukur kemampuan peserta terhadap materi yang telah diberikan.
Hasil dari semua rangkaian kegiatan akan dibuat laporan akhir yang
disertai dengan pendokumentasian kegiatan pengabdian masyarakat.

12
BAB IV
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

A. Luaran
Hasil dari kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat tentang Edukasi mencuci
tangan enam langkah yang baik dan benar dan akan di publikasikan di jurnal
nasional pengabdian masyarakat yang terakreditasi, poster memiliki HaKI serta
dapat dijadikan sebagai bahan ajar baik.

B. Target Capaian
Edukasi dilakukan sebagai upaya pencapaian peningkatan pengetahuan tentang
mencuci tangan enam langkah yang baik dan benar pada anak usia sekolah.
Edukasi diberikan melalui penyampaian materi dengan menggunakan poster dan
mendemonstrasikan tahapan mencuci tangan. Akhir dari kegiatan, poster dan
demonstrasi tahapan mencuci tangan yang baik dan benar dengan enam langkah
akan dapat mempelajari lebih mendalam tentang mencuci tangan enam langkah.

13
BAB V
JADWAL KEGIATAN

A. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan JANUARI FEBRUARI
I II III IV I II III IV
1. Pembuatan rancangan roposal
pengabdian masyarakat
2. Pengajuan rancangan proposal
pengabdian masyarakat
3. Pengurusan administrasi
4. Tahap Persiapan
5. Tahap Pelaksanaan
6. Pembuatan Laporan
7. Tahap Pelaporan

14
BAB VI
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

A. Hasil Kegiatan
1. Peserta edukasi cuci tangan enam langkah ini diikuti oleh 33 orang peserta,
sebanyak 14 orang laki-laki dan 19 orang perempuan.
2. Proses kegiatan ini telah melewati proses yang baik secara administrative,
sudah mendapatkan perizinan dari kepala desa. Persiapan kegiatan berupa
persiapan media edukasinya berupa leafleat dan poster. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan pembukaan, perkenalan nama, selanjutnya masuk ketahap
pretest dimana menanyakan apakah anak-anak sudah paham dengan tahapan
enam langkah mencuci tangan dengan baik dan benar, dan rata-rata anak
belum tahu tentang tahapan enam langkah mencuci tangan dengan baik dan
benar. Kemudian diberikan pertanyaan tentang diare, rata-rata anak-anak
belum paham dan mengerti pengertian diare dan cara pencegahan diare.
Kemudian dilakukan penyampaian materi selama 20 menit dan dilanjutkan
dengan pendemostrasian enam langkah mencuci tangan, selanjutnya
mengevaluasi kegiatan dengan menanyakan kepada anak-anak apa yang
telah disampaikan dan rata-rata anak telah mengetahui bagaimana tahapan
enam langkah mencuci tangan dan megetahui apa itu diare dan cara
pencegahannya. Anak-anak juga diminta untuk mendemostrasikan tahapan
mencuci tangan dan rata-rata anak mampu melakukan tahapan enam langkah
mencuci tangan dengan baik dan benar.
3. Hasil penilaian terkait pengabdian masyarakat kegiatan ini sesuai dengan
perencanaan yang sudah ditentukan, dengan target anak-anak mampu
mampu melakukan enam langkah mencuci tangan dan memahami apa itu
diare dan cara pencegahannya salah satunya dengan mencuci tangan sebelum
dan sesud.

15
B. Luaran Yang Dicapai
Edukasi dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya enam
langkah mencuci tangan yang baik dan benar pada anak usia sekolah diberikan
melalui penyampaian materi dengan menggunakan media leaflet dan poster.
Rencana akhir dari kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat akan
dipublikasikan di jurnal nasional pengabdian masyarakat.

16
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat tentang edukasi
mencuci tangan dapat disimpulkan bahwa:
1. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran anak-anak tentang pentingnya
mencuci tangan yang baik dan benar. Hal ini karena anak-anak kurang
mengetahui pentingnya cuci tangan yang baik dalam kehidupan.
2. Cukup tinggi antusias anak usia sekolah dalam kegiatan edukasi. Anak-anak
banyak bertanya terkait mencuci tangan dalam kehidupan, serta semakin
meningkatnya pengetahuan karena anak-anak mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh pengedukasi.

B. Saran
Saran untuk anak usia sekolah (6-12 tahun) untuk dapat melaksanakan cuci
tangan enam langkah yang baik dan benar sebagai upaya untuk mencegah
terjadinya diare pada anak usia sekolah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, J., Chandra Pandey, D., Verma, A., and Kumar, V. (2018). Management of
acute diarrhea in children: Is the treatment guidelines is really implemented?
International Journal of Research in Medical Sciences, 6(2), 539.
https://doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20180294
Ambarwati, E. R., & Prihastuti, P. (2019). Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Dan Air Mengalir Sebagai
Upaya Untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Sejak Dini.
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 45–52.
Amelia, R. (2018). The Relationship Between Basic Sanitation and Personal Hygiene
with The Incidence of Diarrhea In Medan City. Proceedings of the 2nd Public
Health International Conference (PHICo 2017). 2nd Public Health International
Conference (PHICo 2017), Medan, Indonesia. https://doi.org/10.2991/phico-
17.2018.37
Drancourt, M. (2017). Acute Diarrhea. Infectious Diseases, 335–340.
https://doi.org/doi:10.1016/B978-0-7020-6285-8.00038-1
Imanadhia, A., Ranuh, I. R. G., dan Nuswantoro, D. (2019). Etiology Based on
Clinical Manifestation of Acute Diarrhea Incidence of Children Hospitalized in
Dr. Soetomo General Hospital Surabaya Period 2011-2013. Biomolecular and
Health Science Journal, 2(1), 31. https://doi.org/10.20473/bhsj.v2i1.12744
Irianty, Hilda, Hayati, Ridha, & Riza, Yeni. (2018). Hubungan Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Promotive: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 8(1),1-10.
Kemenkes RI. (2019). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 .
Jakarta: Kementrian Kesehatan Ri
Oktaviani Siska,& Hairunnisa. (2020). Penyuluhan Cuci Tangan Pada Anak-Anak
Warga RT. 14 Kelurahan Jawa Samarinda Ulu. Jurnal Pengabdian Untuk Mu
Negeri Vol.4 No.2, November 2020.
Rendang Indriyani, D. P., dan Putra, I. G. N. S. (2020). Penanganan terkini diare pada
anak: Tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis, 11(2), 928.
https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.84
Riskesdas. (2019). Laporan Provinsi Sumatra Selatan. Riskesdas 2018. Lembaga
Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Penelitian.
Rosyidah Alif Nurul. (2019). Hubungan Perilaku Cuci Tangan Terhadap Kejadian
Diare Pada Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Ciputat 02. JIKO (Jurnal Ilmiah
Keperawatan Orthopedi) Vol. 3 No. 1 (2019).
Ruhyanuddin, F. (2017). Perilaku Mencuci Tangan Berdampak Pada Insiden Diare
Pada Anak Usia Sekolah Di Kabupaten Malang. 8, 11.
Yuvrista, Yuliana. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Phbs Dengan
Kejadian Diare Pada Balita Didesa Jubelan. Universitas Ngudi Waluyo

18
LAMPIRAN

19
Lampiran 1
Biodata Mahasiswa Dan Pembimbing
A. Identitas diri mahasiswa
1. Nama Lengkap(dengan gelar) : Lestari Ningsih S.Kep
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : Profesi Ners
4. NIM : 22221067
5. E-mail : lestariningsih18042000@gmail.com
6. Nomor Telepon/HP : 085268046989

B. Identitas Diri Pembimbing I


1. Identitas Diri Ketua
Rio PurmamaSKM, MPH (IH)

1. Nama Lengkap : Rio PurmamaSKM, MPH (IH)


2. NBM/NIDN : 1112114/ 0213098902
3. Tempat danTanggalLahir : Palembang, 13 September 1989
4. Jabatan akademik : Asisten Ahli/Golongan III.B
5. Bidang Ilmu : Kesehatan Lingkungan
6. Alamat : Jl. Cendana II Kp. Sambirejo, Mariana,
Banyuasin I, Sumatera Selatan
7. E-mail : Rio.purnama1210@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP : 082216666776

2. Riwayat Pendidikan Perguruan Tinggi


No. Tahun Jenjang Dalam Nama Perguruan
Lulus Negeri /Luar Tinggi / Prodi
Negeri
1. 2010 Diploma III Dalam Negeri Akademik Kesehatan
Akademi Kesehatan Lingkungan Muhammadiyah
2. 2012 Lingkungan
Sarjana Kesehatan Dalam Negeri Palembang
STIK Bina Husada Palembang
Masyarakat
3. 2016 Master Of Luar Negeri KhonKaenUniversity
International Health

3. Riwayat Penelitian
Tahu
No. Sumber Dana Judul Penelitian Peran
n
1. 2019 DIKTI Efektivitas Karbon Tongkol Jagung Ketua
Dalam Upaya Menurunkan Kadar COD Pelaksana
Pada Limbah Cair Hotel di Provinsi
Sumatera Selatan
2. 2017 Hibah STIKes Hubungan Higiene Dan Sanitasi Ketua
Muhammadiyah Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pelaksana
Palembang Pada Balita di Kecamatan Banyuasin I

20
4. Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Tahun Jenis / Nama Kegiatan Peran Tempat
1. 2012 Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Ketua
Briket Arang Pelaksana
2. 2013 Penyuluhan Teknik Pengolahan Air Bersih Ketua
dengan Penyaringan Sederhana Pelaksana
3. 2013 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih danKetua
Sehat (PHBS) Pelaksana
4. 2017 Penerapan Pengolahan Limbah Cair Ketua
Rumah Tangga Dengan Eceng Gondok Pelaksana
(EichhorniaCrassipes) dalam Menurunkan
Kadar Phospat (Po4) di MA Babus Salam
Banyuasin I
5. 2018 Pemberdayaan Masyarakat dalam Ketua
Pengelolaan Sampah menjadi Nilai Pelaksana
Ekonomis di Desa Sungsang Kabupaten
Banyuasin II
6. 2019 Pendamping Penerapan Higienie Sanitasi Ketua
Pada Penjamah Makanan Kantin Sekolah Pelaksana
di SMK Muhammadiyah 3 Palembang

C. Identitas Diri Pembimbing II


1. Identitas Diri Ketua
Agus Suryaman, S.Kep., Ns., M.Kep

1. Nama Lengkap : Agus Suryaman, S.Kep.,Ns.,M.Kep


2. NBM/NIDN : 1294225
3. Tempat danTanggalLahir : Palembang, 17-08-1990
4. Jabatan akademik : -
5. Bidang Ilmu : Keperawatan Medikal Bedah
6. Alamat : Palembang
7. E-mail : agussuryamanneo3@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP : 082179983577

2. Riwayat Pendidikan
No. Tahun Jenjang Dalam Negeri Nama Perguruan
Lulus /Luar Negeri Tinggi / Prodi
1. 2012 S1 Dalam Negeri STIKes MP
2. 2014 Profesi Dalam Negeri STIKes MP
3. 2020 S2 Dalam Negeri Univeristas Indonesia

21
3. Riwayat Pelatihan
No. Tahun Penyelenggara / Tempat Pelatihan Nama Pelatihan/Scope
1. 2015 RS Islam Pondok Kopi BT&CLS
2. 2021 IKesT Muhammadiyah Palembang BTCLS

4. Riwayat Penelitian
No. Tahun Sumber Dana Judul Penelitian Peran
1. 2020 Mandiri Hubungan Perceived Stigma HIV Peneliti
dan Harga Diri Dengan
Keterbukaan Status HIV Pada
ODHA LSL di Bandung
2. 2021 IKesT MP Determinan faktor penerimaan Anggota Peneliti
vaksin pada dosen di Indonesia
3. 2022 IKesT MP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Ketua Peneliti
terhadap Self Efficacy Vaksin di
Ogan Ilir

5. Riwayat Pengabdian Masyarakat


No. Tahun Sumber Dana Judul Pengabmas Peran
1. 2021 IKesT MP Edukasi Deteksi Dini Resiko Kaki Ketua
Pengabmas
Diabetik Pada Penderita Diabetes
Mellitus di RS Muhammadiyah
Palembang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Pengabdian Masyarakat dari IkesT Muhmmaadiyah
Palembang.
Ketiau, 03 Februari 2022
Pengusul,

(Rio Purnama, MPH (I.H)

22
Lampiran 2. Format Lampiran Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIDN Instnsi Asal Jabatan Bidang Ilmu Uraian Tugas

1. Rio Purnama, IKesT Ketua Kesehatan a) Berkoordinasi dalam pengurusan


MPH/ 0213098902 Muhammadiyah Lingkungan surat izin penelitian ke unit P2M
Palembang dan STIKes MP.
b) Berkoordinasi dalam proses
pengambilan data primer atau
skunder, analisis data, interpretasi
data penyusunan laporan penelitian
c) Berkoordinasi dalam penyusunan
laporan akhir dan publikasi ilmiah
hasil penelitian
d) Bertanggung jawab terhadap hasil
penelitian mulai dari akhir dan
penggunaan anggran penelitian
2. Agus Suryaman, IKesT Ketua Keperawatan a) Berkoordinasi dalam pengurusan
S.Kep.,Ns.,M.Kep/ Muhammadiyah surat izin penelitian ke unit P2M
1294225 Palembang dan STIKes MP.
b) Berkoordinasi dalam proses
pengambilan data primer atau
skunder, analisis data, interpretasi
data penyusunan laporan penelitian
c) Berkoordinasi dalam penyusunan
laporan akhir dan publikasi ilmiah
hasil penelitian
d) Bertanggung jawab terhadap hasil
penelitian mulai dari akhir dan
penggunaan anggran penelitian
3. Lestari Ningsih/ IKesT Anggota Profesi Ners a) Membantu dalam pengurusan
22221067 Muhammadiyah dalam surat izin penelitian ke unit
Palembang P2M dan STIKes
b) Membantu dalam proses
pengambilan data primer atau
skunder, analisis data, interpretasi
data dan penyusunan laporan
penelitian
c) Membantu dalam penyusunan
laporan akhir dan publikasi ilmiah
hasil penelitian
d) Turut bertanggung jawab terhadap
hasil penelitian mulai dari laporan
harian, laporan akhir dan
penggunaan anggaran penelitian.

22
Lampiran 3

BERITA ACARA
PENGABDIAN MASYARAKAT IKesT MUHAMMDIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022

Pada hari Rabu Tanggal 26 Bulan Januari Tahun 2022 telah dilaksanakan kegiatan
pengabdian masyarakat di Desa Ketiau III oleh pelaksanaan pengabdian masyarakat
IKesT Muhammadiyah Palembang yang meliputi :

Materi : Pentingnya enam langkah mencuci tangan yang baik dan benar
pada anak usia sekolah
Jumlah peserta : 33 orang peserta.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar- benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketiau, 26 Februari 2022


Mengetahui,
Ketua Tim

( M. Fajrin )

23
Lampiran 4

Brosur Enam Langkah Cuci Tangan

24
Lampiran 5
Absensi Kegiatan Edukasi Enam Langkah Cuci Tangan

25
Lampiran 6
Dokumentasi Kegiatan Edukasi Enam Langkah Mencuci Tangan di Desa Ketiau

26
Lampiran 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Judul : Pengenalan Cara Mencuci Tangan yang Benar dengan
Enam Langkah
Sasaran : Anak usia sekolah (6-12 tahun) di Desa Ketiau
Hari / Tanggal : Selasa, 24 Januari 2022
Tempat : Desa Ketiau, Kec. Lubuk Keliat, Kab.Ogan Ilir
Penyaji : Lestari Ningsih
Waktu : 20 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga mampu memahami dan
mempraktekkan cara mencuci tangan enam langkah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian cuci tangan
b. Mengetahui tujuan cuci tangan
c. Mengetahui kapan saja perlu mencuci tangan
d. Mengetahui kajian islam tentang kebersihan tangan
e. Mengetahui dan dapat mempraktekkan prinsip 6 langkah mencuci tangan

B. Materi (Terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi:
1. Pengertian cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Kapan saja perlu mencuci tangan
4. Kajian Islami tentang kebersihan tangan
5. Prinsip enam langkah mencuci tangan

27
C. Media
1. Leaflet
2. Poster

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/ tanya jawab

E. Setting Tempat

: Poster
: Penyuluh
: Peserta

F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
(5 menit)
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menggali
pengetahuan tentang 3. Menjawab pertanyaan
mencuci tangan

4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan

5. Membuat kontrak 5. Menyetujui kontrak


waktu waktu
2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
(10 menit)  Pengertian mencuci memperhatikan
tangan penjelasan penyuluh
 Tujuan Mencuci

28
tangan
 Kapan saja perlu
mencuci tangan
 Kajian islami
tentang Kebersihan
tangan
 Prinsip 6 langkah
cuci tangan

2. Memberikan
kesempatan untuk 2. Aktif bertanya
Bertanya

3. Menjawab
pertanyaan peserta 3. Mendengarkan
3. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan
(5 menit) materi yang memperhatikan
disampaikan oleh
penyuluh

2. Mengevaluasi peserta 2. Menjawab pertanyaan


atas penjelasan yang yang diberikan
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan

3. Salam penutup 3. Menjawab salam

G. Evaluasi Lisan
Setelah dilakukan penyuluhan 20 menit pasien dan keluarga dapat memahami dan
mempraktekkan tentang cara yang benar dalam mencuci tangan enam langkah.

29
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Cuci tangan adalah tindakan yang sering kali kita anggap sepele, namun
merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga higiene tangan maupun kulit
serta salah satu upaya efektif dalam mencegah infeksi nosokomial. Cuci tangan
merupakan salah satu tindakan yang paling mudah dan murah untuk mencegah
penyebaran penyakit, di antaranya diare dan penyakit pernafasan. Mencuci
tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI,2019).

B. Tujuan Mencuci Tangan


Menurut Susiati (2018), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk
mengangkat mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan steril
sehingga infeksi silang bisa dicegah.
1. Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun yaitu : Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang
cukup akan menurunkan insiden diare pada anak dan bayi usia enam
sampai delapan belas bulan.
2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif
menurunkan insiden diare.
3. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

C. Kapan saja perlu mencuci tangan


Selalu cucilah tangan sebelum:
1. Menyiapkan makanan
2. Makan
3. Merawat luka, memberikan obat, atau merawat orang sakit
4. Selalu cucilah tangan setelah:
5. Menyiapkan makan, terutama daging mentah atau ungags

30
6. Menggunakan toilet atau mengganti popok
7. Memegang binatang peliharaan
8. Membuang ingus, batuk, atau bersin menggunakan tangan
9. Merawat luka atau merawat orang sakit
10. Membersihkan sampah, bahan kimia tanaman atau rumah, atau apapun yang
mungkin terkontaminasi

D. Kajian Islami Tentang Kebersihan Tangan


1. Kebersihan dalam islam
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan
lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan
syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang
dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak
keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan
sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. (Asy-
Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz)
Hadits Rasulullah SAW :
ُ ‫ص َّحةُ َو ْالفَ َرا‬
‫غ‬ ِ َّ‫َان َم ْغب ُْو ٌن فِ ْي ِھ َما َكثِي ٌْر ِمنَ الن‬
َّ ‫اس ال‬ ِ ‫نِ ْع َمت‬
Artinya :
“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak
diperhatikan), yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 23 tentang Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Begitu pentingnya kebersihan menurut islam, sehingga orang yang
membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah
SWT, sebagaimana firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 222 yang
berbunyi :

31
َ َ ‫اِ َّنﷲَي ُِحبُّ الت َّ َّوابِيْنَ َوي ُِحبُّ ْال ُمت‬
‫طھِّ ِريْن‬
Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang menyucikan / membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222)
Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman.
ِ ‫ظافَة ُ ََ ِمن ْاْل ْي َم‬
‫ان‬ َ َّ‫الن‬
Artinya : “Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”
Dengan demikian kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah
dan aspek moral. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori
belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia
hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan dalam hukum islam.
2. Mencuci tangan menurut islam
Cara mencuci tangan yang benar ternyata telah diajarkan nabi kita 14
abad lalu, Para ahli kesehatan menjelaskan bahwa cara mencuci tangan yang
benar adalah dengan menyela-nyela jari. Hal ini akan mampu menghilangkan
kotoran dan kuman yang menempel di jari kita. Tahukah anda, bahwa Islam
telah mengajarkan tatacara mencuci tangan yang benar ini 14 abad lalu
dengan disyariatkannya wudhu.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Laqith bin Shabrah, katanya,
“Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang wudhu?’”
Nabi berkata, “Sempurnakan wudhu-mu, dan sela-selalah antara jari-
jemarimu, dan bersungguh sungguhlah dalam memasukkan air ke dalam
hidung kecuali jika kamu dalam keadaan berpuasa.” (Diriwayatkan oleh lima
imam, dishahihkan oleh Tirmidzi).
Tentang kebaikan mencuci tangan, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Barang siapa yang tidur dalam keadaan tangannya masih bau daging
kambing dan belum dicuci, lalu terjadi sesuatu, maka janganlah dia
menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR. Ahmad, no. 7515, Abu Dawud,
3852 dan lain-lain, hadits ini dishahihkan oleh al-Albani)

32
Dalam riwayat lain, Abu Hurairah menyatakan, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah makan belikat kambing. Sesudah selesai
makan beliau berkumur-kumur, mencuci dua tangannya baru melaksanakan
shalat. (HR. Ahmad, 27486 dan Ibn Majah 493, hadits ini dishahihkan oleh al-
Albani).

E. Prinsip 6 langkah cuci tangan


1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik
(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah
sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara
merata.
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash
Mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun itu cara paling efektif
untuk membersihkan kuman dan bakteri dari tangan kita dan di bawah air
yang mengalir.. Sedangkan langkah-langkah teknik mencuci tangan menurut
WHO yang benar adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan langkah-langkah dibawah. basahi terlebih dahulu
tangan anda dengan air mengalir
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

33
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Bagaimana menggunakan hand sanitizer atau tisu basah?


1. Hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol, yang tidak membutuhkan air,
menjadi suatu alternatif yang dapat digunakan jika air dan sabun tidak
tersedia. Namun dalam pemilihan hand sanitizer, selalu pastikan bahwa
produk tersebut mengandung setidaknya alkohol 60%.
2. Tisu basah juga dapat menjadi suatu opsi lain. Namun, pilihlah produk yang
mengandung kadar alkohol yang tinggi. Dengan kadar alkohol yang tinggi,
maka kemampuannya dalam membunuh mikroorganisme juga semakin baik.

34

Anda mungkin juga menyukai