PENGABDIAN MASYARAKAT
Hormat kami,
KetuaPelaksana, Sekretaris,
Menyetujui,
DosenPengampu
Agus Khurniawan
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayatnya,sehingga penulis dapat menyusun proposal pengabdian msyarakat ini. Semoga ilmu
yang di dapatkan bermanfaat bagi kita semua.
Proposal ini di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan dan promosi
kesehtan, proposal pengandian masyarakat ini berjudul “Penyuluhan Tentang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Difteri pada Balita”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktur AKPER
Muhammadiyah Cirebon yang telah memberikan dukungan dalam proses kegiatan pengabdian
masyarakat.
Tentunya dalam penyusunan proposal ini, masih banyak kekurangan yang harus di
perbaiki. Oleh karenanya, penulis berterimakasih sekali apanbila bapak/ibu berkenan
memberikan masukan saran guna perbaikan proposal ini. Semoga proposal pengabdian
masyarakat ini dapat disempurnakan untuk dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya hingga
selesainya kegiatan pengabdian masyarakatini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberi
dukungan pada penyusunan dan perbaikan proposal pengabdian masyarakat ini. Semoga bantuan
tersebut menjadi amal ibadah dan Allah SWT akan member balasan berlimpah. Amin.
Penyusun,
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal di atas dapat dirumuskan permasalahan nya yaitu bagimana upaya untuk
pencegahan dan pengendalian penyakit difteri pada balita.
C. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Difteri
Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (contagious disease).
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae, yaitu kuman
yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara
hidung dan faring/ tenggorokan) dan laring. Penularan difteri dapat melalui kontak
hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh carier atau penderita yang akan
sembuh, juga melalui batuk dan bersin penderita.
Penderita difteri umumnya anak-anak, usia di bawah 15 tahun. Dilaporkan 10 %
kasus difteri dapat berakibat fatal, yaitu sampai menimbulkan kematian. Selama
permulaan pertama dari abad ke-20, difteri merupakan penyebab umum dari kematian
bayi dan anak – anak muda.
Penyakit ini juga dijumpai pada daerah padat penduduk dengan tingkat sanitasi
rendah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangatlah penting, karena berperan dalam
menunjang kesehatan kita.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Diphteri,
Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B merupakan salah satu penyebab
kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan1,7 juta
kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah akibat PD3I. Difteri
merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Sebelum era vaksinasi, racun yang dihasilkan oleh kuman ini sering meyebabkan
penyakit yang serius, bahkan dapat menimbulkan kematian. Tapi sejak vaksin difteri
ditemukan dan imunisasi terhadap difteri digalakkan, jumlah kasus penyakit dan
kematian akibat kuman difteri menurun dengan drastis.
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah.
Lingkungan buruk merupakan sumber dan penularan penyakit. Sejak diperkenalkan
vaksin DPT (Dyphtheria, Pertusis dan Tetanus), penyakit difteri mulai jarang dijumpai.
Vaksin imunisasi difteri diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin
difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.
Akademi keperawatan muhammadiyah Cirebon sebagai salah satu instansi
pendidikan kesehatan dituntut untuk menyelenggarakan Tri Darma Perguruan Tinggi
(pendidikan,penelitian, dan pengabdian masyarakat). Untuk mendukung tri darma
tersebut maka dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di posyandu Mawar Desa.
Kemlaka Gede kota Cirebon berbentuk penyuluhan kesehatan tentang Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit Difteri Pada Balita
Cara Mengatasi Bayi Demam Setelah Imunisasi Paling Efektif. 2017. [Online]. Tersedia :
https://hamil.co.id/bayi/imunisasi/cara-mengatasi-bayi-demam-setelah-imunisasi.
[20 Desember 2017].
Lampiran I
Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
Penanggung Jawab : Agus Khurniawan
Ketua Pelaksana : Ahmad Yogi
Sekretaris : Hanifah
Bendahara : Hikma Renita
Seksi Acara : 1. Agung Permana
2. Ajeng Rida Pertiwi
3. Nurkholis Faqih