Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

BATIMUNG UNTUK MENGURANGI BAU BADAN DAN KEBUGARAN TUBUH

BAGI REMAJA

Tim Pengusul
Ketua : Hj. Latifah, Ns., M.Kep NIK.1166072021198
Anggot :
Umi Hanik Fetriyah, Ns., M.Kep NIK.1166042009023
a
Cynthia Eka F. Tjomiadi, Ns., MSN NIK.1166092015086
M. Riduansyah, Ns., M.Kep NIK.1166072017105

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2023
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT
1. Judul : Batimung Untuk Mengurangi Bau Badan Dan
Kebugaran Tubuh Bagi Remaja
2. Skema : Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Nama Mitra Program PkM : MAN 2 Banjarmasin
4. Ketua TIM Pelaksana
a. Nama : Hj. Latifah, Ns., M.Kep
b. NIDN : 1166072021198
c. Jabatan : Ketua
d. Program Studi : Sarjana Keperawatan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Sari Mulia
f. Bidang Keahlian : Keperawatan Maternitas
g. Alamat Kantor/Telp/Email : Jl. Pramuka Km 6 No 02 Banjarmasin
5. Anggota Tim Pelaksana
a. Jumlah anggota yang Terlibat : 3 orang
Anggota 1 : Umi Hanik Fetriyah, Ns., M.Kep
: 1166042009023
Anggota 2 : Cynthia Eka F. Tjomiadi, Ns., MSN
: 1166092015086
Anggota 3 : Muhammad Riduansyah, Ns., M.Kep
: 1166072017105
6. Lokasi Kegiatan/Mitra (1)
a. Wilayah Mitra : Banjarmasin Timur
b. Kabupaten/Kota : Banjarmasin
c. Provinsi : Kalimantan Selatan
d. Jarak PT ke Lokasi (Km) : -
7. Luaran yang Dihasilkan : Publikasi PKM dengan HAKI Poster
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 hari
9. Biaya Kegiatan
a. Biaya Total : Rp. 665.000
b. Perguruan Tinggi : -
c. Sumber Lain : -

Mengetahui, Banjarmasin, Februari 2023


Ketua Jurusan Keperawatan Ketua TIM Pengusul

Mohammad Basit, S.kep., Ns.MM Hj. Latifah, Ns., M.Kep


NIK. 1166102012053 NIDN. 1101068901

Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Sari Mulia

Dini Rahmayani, S.Kep.,Ns.MPH


NIK. 1166122004007

2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul PKM: Batimung Untuk Mengurangi Bau Badan Dan Kebugaran Tubuh Bagi
Remaja
2. Tim Pelaksana:
Alokasi
Bidang Instansi
No Nama Jabatan Waktu
Keahlian Asal
(Jam/Minggu)
1 Hj. Latifah, Ns., M.Kep Ketua Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu
Umi Hanik Fetriyah,
2 Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu
Ns., M.Kep
Cynthia Eka F.
3 Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu
Tjomiadi, Ns., MSN
M. Riduansyah, Ns.,
4 Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu
M.Kep
Muhammad Zaini
3 Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu
Mahbub

4 Nabilla Junianti Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu

5 Novi Febriyanti Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu

6 Novi Iriani Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu

7 Prasetya Putra Pratama Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu

8 Raiva Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu

9 Rapi’i Anggota Keperawatan UNISM 4 Jam/Minggu

3. Objek Pengabdian kepada Masyarakat: Siswa/i MAN 2 Banjarmasin


4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Desember 2022
Berakhir : Februari 2023
5. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat:
6. Mitra yang terlibat:
Siswa/i MAN 2 Banjarmasin yang bersedia meluangkan waktu untuk diberikan
penyampaian penyuluhan, mendengarkan dan ikut berdiskusi pada saat pemaparan
berlangsung. Siswa/i juga dapat berkontribusi dengan menghadiri pemaparan yang akan
dilaksanakan, ikut berdiskusi dan mau menjalankan hal-hal yang dianjurkan dalam
pemaparan secara berkesinambungan.

ii
7. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
a. Permasalahan yang ditemukan pada mitra adalah:
 Siswa/I belum terlalu mengetahui tentang Batimung
 Kebiasaan siswa/i yang kurang bersih saat mandi dan kurangnya berolahraga,
sehingga perlu di edukasi dan di perbaiki agar meningkatkan Kesehatan dan
Kebersihan siswa/I Sekolah Menengah Atas sederajat.
 Remaja terlalu berkeringat berlebihan sehingga mengakibatkan bau badan
 Perubahan hormon yang tajam pada masa remaja yang merupakan faktor
meningkatnya risiko bau badan

b. Solusi yang ditawarkan dari pengusul adalah:


Terapi Batimung untuk mengatasi beberapa masalah bau badan dikalangan pelajar
serta untuk kebugaran tubuh untuk para pelajar, masalah tersebut akan teratasi sebagai
langkah preventif dengan adanya gerakan dalam suatu bentuk kegiatan penyuluhan di
sekolah yang diharapkan dapat memecahkan masalah terkait dengan meningkatnya
resiko bau badan dikalangan pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat.
Kegiatan tersebut berupa penyuluhan kepada siswa/i dengan cara memberikan materi
tentang terapi Batimung dan mendemonstrasikan video terapi batimung untuk
mencegah atau mengurangi resiko bau badan serta untuk kebugaran tubuh. Melalui
penyuluhan dan demonstrasi tersebut diharapkan siswa/i mengetahui mengenai
pencegahan bau badan serta kebugaran tubuh yang dapat dilakukan pada terapi
Batimung. Mahasiswa juga ikut terlibat berperan aktif dalam membantu orang- orang
di sekitar untuk mengurangi resiko bau badan, dan mempromosikan terapi Batimung
di kalangan pelajar.
8. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:

a. Dapat meningkatkan pengetahuan siswa/i tentang terapi batimung


b. Membantu mencegah atau mengurangi resiko bau badan serta untuk kebugaran tubuh
c. Siswa yang mengikuti kegiatan ini di harapkan dapat mengaplikasikan infomasi yang
telah diberikan ke teman atau keluarga di lingkungan sekitar.
9. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainnya yang
ditargetkan:
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai
berikut :
a. Poster diberikan kepada pihak sekolah

iii
b. Leaflet diberikan siswa/i yang mengikuti kegiatan penyuluhan tersebut untuk dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Materi penyuluhan disampaikan kepada siswa/i untuk dapat dipahami dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Video Kegiatan didemonstrasikan saat kegiatan penyuluhan

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM..........................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................v
RINGKASAN................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................7
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN...............................................................10
2.1 Solusi yang Ditawarkan.....................................................................................10
2.2 Target Luaran.....................................................................................................10
BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................................12
3.1 Metode Pelaksanaan PKM..............................................................................12
3.2 Perencanaan dalam Melaksanakan Solusi Permasalahan Mitra......................12
3.3 Langkah-langkah dalam Melaksanakan Solusi dari Permasalahan Mitra.......13
3.4 Waktu dan Tempat..........................................................................................15
3.5 Kepanitiaan......................................................................................................16
3.6 Peserta Kegiatan..............................................................................................16
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................17
4.1 Anggaran Biaya...............................................................................................17
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19

v
RINGKASAN

Di era zaman sekarang banyak orang yang mengalami bau badan berlebihan dan
kurangnya kebugaran tubuh terutama pada remaja sekarang. Karena kurangnya kesadaran
untuk menjaga kebersihan diri pada bagian yang sering mengeluarkan keringat. Remaja
sekarang juga sangat malas untuk berolahraga dan sering begadang sehingga kebugaran
tubuh menurun jadi tubuh sering merasa lelah dan badan selalu merasa tidak nyaman.
Kalimantan Selatan memiliki potensi alam yang sangat melimpah. Kekayaan alam itu
berupa tumbuh-tumbuhan yang dapat diolah menjadi bahan obat-obatan atau rempah-rempah
sebagai bahan obat tradisional. Namun, tidak semua masyarakat yang ada di Kalimantan
Selatan mengetahui bahwa alam Kalimantan banyak menyediakan sarana obat alami yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Hal ini dapat memudahkan terhadap kelangsungan
pengobatan tradisional, seperti pengobatan batimung yang sewaktu-waktu memerlukan
bahan-bahan ramuan untuk pengobatan tersebut. Ramuan tersebut bisa ditemukan dipasar-
pasar tradisional.
Batimung merupakan tradisi leluhur suku Banjar yang diwariskan secara turun-
temurun, batimung merupakan salah satu bentuk praktik pengobatan tradisional, yang
ditujukan untuk mengeluarkan dan menghimpun keringat orang yang di-timung, baik
batimung kesehatan maupun batimung pengobatan. Batimung juga berhubungan dengan
mengurangi bau badan dan juga pengobatan kebugaran tubuh. Pengaruh batimung sangat
berefek bagus untuk mencegah bau badan bagi remaja, padahalnya bau badan pun menjadi
sesuatu hal yang normal ketika memasuki masa remaja. Adapun penyebab bau badan itu
sendiri seperti, malas membersihkan tubuh, jarang ganti pakaian, diet yang kurang tepat,
perubahan hormon dan aktivitas yang padat. Batimung juga bisa meningkatkan kebugaran
tubuh remaja yang dimana saat ini sangat kurang berolahraga, dan sering begadang. Dengan
adanya tradisi pengobatan seperti batimung adalah salah satu cara yang tepat untuk dilakukan
pada masalah bau badan dan kebugaran tubuh.
Dengan adanya penyuluhan kesehatan dan demonstrasi terapi Batimung yang
diberikan kepada siswa/i MAN 2 Banjarmasin, maka diharapkan para siswa/i dapat
menambah pengetahuan, mengurangi bau badan, dan meningkatkan kebugaran pada siswa/i
MAN 2 Banjarmasin
Kata Kunci : Batimung, Bau Badan, Kebugaran, Remaja

vi
BAB I
PENDAHULUAN

Beranekaragamnya budaya di Indonesia memberikan gambaran bahwa setiap suku


yang ada memiliki identitas dan kekhasan yang menunjukkan perbedaan-perbedaan dari
setiap suku. Perbedaan ini bukan merujuk pada hal menjatuhkan melainkan sebagai alat
pemersatu sebab dari perbedaan-perbedaan yang ada tiap masyarakat akan saling menghargai
budaya yang satu dengan yang lainnya. Dengan kebudayaan, kita dapat mengenal kehidupan
manusia, cara-cara kelompok manusia menyusun pengetahuan, menampilkan perasaan dan
cara mereka bertindak. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia untuk memenuhi kehidupan dengan cara belajar, yang semuanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat.
Kebudayaan menurut E.B Taylor (dalam langan, 2013) adalah keseluruhan yang
kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat-istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Koentjaraningrat (1974) menyatakan bahwa Kebudayaan
merupakan keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata
kelakuan yang didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Kebudayaan merupakan hasil buah pikiran manusia atas apa yang didapatnya
dari apa yang manusia ketahui, apa yang dirasakan dan apa yang didapatkan dari alam
semesta. Manusia selalu bertindak atau berbuat berdasarkan pola pikirannya atas apa yang
diketahui dan dirasakan. Perilaku manusia sebagian besarnya dikuasai oleh akal, artinya
manusia selalu bertindak dengan menggunakan akalnya. Akal atau ide yang ada dalam
pikiran manusia tadi diterapkan dalam kehidupannya, baik itu dalam kehidupan pribadi
maupun dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Interaksi-interaksi inilah yang
nantinya akan mengahasilkan suatu tradisi di antara masyarakat untuk menghubungkan
antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Tradisi-tradisi yang berkembang saat ini memiliki makna dan tujuan yang akan
dicapai karena merupakan keinginan bersama antar masyarakat dan diwariskan ke generasi
berikutnya. Tradisi- tradisi yang turun-temurun inilah yang nantinya lahir menjadi sebuah
budaya yang menjadi identitas suatu masyarakat tertentu. Tradisi-tradisi seperti upacara
tradisional, tari-tarian, lagu-lagu, permainan tradisional serta olahraga tradisional seluruhnya

7
merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Tradisi sering
digunakan sebagai kata sifat dalam konteks tertentu seperti politik tradisional, agama
tradisional, nilai- nilai tradisional, obat (pengobatan) tradisional dan lain sebagainya.
(Liliweri, 2014)
Begitu juga halnya dengan Batimung yang sampai saat ini masih dilaksanakan oleh
masyarakat etnis Banjar maupun Dayak di Kalimantan Selatan. Batimung merupakan tradisi
leluhur suku Banjar yang diwariskan secara turun-temurun, batimung merupakan salah satu
bentuk praktik pengobatan tradisional, yang ditujukan untuk mengeluarkan dan menghimpun
keringat orang yang di-timung, baik batimung kesehatan maupun batimung pengobatan.
Batimung juga berhubungan dengan mengurangi bau badan dan juga pengobatan kebugaran
tubuh. Pengaruh batimung sangat berefek bagus untuk mencegah bau badan bagi remaja,
padahalnya bau badan pun menjadi sesuatu hal yang normal ketika memasuki masa
remaja( dari usia 10-18 tahun). Penyebab bau badan itu sendiri seperti, malas membersihkan
tubuh, jarang ganti pakaian, diet yang kurang tepat, perubahan hormon dan aktivitas yang
padat. Batimung juga bisa meningkatkan kebugaran tubuh remaja yang dimana saat ini
sangat kurang berolahraga, dan sering begadang. Tradisi pengobatan seperti batimung adalah
salah satu cara yang tepat untuk dilakukan pada masalah bau badan dan kebugaran tubuh.
Bahan dan tata cara batimung sebagai berikut : yaitu kayu manis, pandan, jahe,
kapulaga, jeruk nipis, sereh, panci, kursi kecil, tapih behalai, tikar purun, spatula dan tata
caranya adalah sebagai berikut siapkan bahan yang diperlukan, potong bahan sesuai
kebutuhan/keinginan, siapkan panci dan tambahkan air secukupnya, masukan bahan-bahan
yang sudah dipotong sebelumnya kedalam panci, letakan panci keatas kompor lalu panaskan,
setelah mendidih letakan kedepan tempat duduk(kursi kecil), duduk dibelakang panci yang
disiapkan tadi(tanpa memakai baju dan celana, kecuali celana dalam), setelah itu bentuk tikar
purun dengan menyerupai lingkaran dan usahakan tidak ada bagian yang terbuka, tutup
bagian atas menggunakan tapih behalai kecuali bagian kepala, buka panci secara perlahan-
lahan dan sambil aduk. Bahan tersebut maksimal digunakan dalam 3 kali.
Namun batimung sendiri jarang dilakukan oleh remaja hal ini perlu ditingkatkan
mengingat permasalahan dikalangan remaja seperti, belum mengetahui tentang batimung,
kebiasaan remaja yang kurang bersih dan mandi, kurang dalam berolahraga hingga perlunya
edukasi dalam meningkatkan Kesehatan dan kebersihan, remaja terlalu berkeringat berlebih
mengakibatkan bau badan, dan karena adanya hormon tiroksin yang tinggi dapat

8
meningkatkan metabolisme yang memicu keringat berlebih. Oleh karena itu kami melakukan
PKM ini untuk menawarkan solusi yang kami harapkan dapat memecahkan masalah terkait
dengan meningkatnya resiko bau badan dikalangan pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas
sederajat. Kegiatan tersebut berupa penyuluhan kepada siswa/i dengan cara memberikan
materi tentang terapi Batimung dan mendemonstrasikan video terapi batimung untuk
mencegah atau mengurangi resiko bau badan serta untuk kebugaran tubuh. Melalui
penyuluhan dan demonstrasi tersebut diharapkan siswa/i mengetahui mengenai pencegahan
bau badan serta kebugaran tubuh yang dapat dilakukan pada terapi Batimung. Mahasiswa
juga ikut terlibat berperan aktif dalam membantu orang- orang di sekitar untuk mengurangi
resiko bau badan, dan mempromosikan terapi Batimung di kalangan pelajar.
Berdasarkan pendahuluan diatas maka penulis ingin melakukan Pengabdian Kepada
Masyarakat dengan judul “Batimung untuk Mengurangi Bau Badan dan Kebugaran Tubuh
Bagi Remaja” dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/i di MAN 2
Banjarmasin tentang manfaat terapi batimung untuk kebugaran tubuh

9
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Yang Ditawarkan


No. Masalah Solusi Hasil yang diharapkan
1. Bau badan Pemberian dukungan dan Remaja dapat menjaga bau
pemahaman tentang badannya agar tetap wangi
betapa pentingnya dan bersih
menjaga bau badan serta
membantu remaja agar
badannya tetap wangi
2. Merasa cepat lelah Pemberian materi tentang Meningkatkan kebugaran
terapi batimung untuk tubuh pada remaja
menjaga tubuh agar tetap
bugar

2.2 Target Luaran


a. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah sebagai berikut :
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dan mencegah resiko bau
badan, dan meningkatkan kebugaran tubuh pada siswa/I Sekolah
Menegah Atas
b. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah sebagai berikut :
a. Leaflet dan spanduk untuk diberikan kepada pihak sekolah dan
siswa-siswi untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.

10
b. Materi penyuluhan di berikan kepada pihak sekolah dan siswa-
siswi untuk dapat dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

c. Bahan ajar.
d. Video kegiatan.
Target luaran wajib dan tambahan secara jelas tertuang pada tabel berikut ini:

Table 2.2 Target Luaran


No Jenis Luaran Indikator Capaian
.
Luaran Wajib
1. Publikasi Artikel PKM Accepted
Luaran Tambahan
1. Hak kekayaan ( poster, leaflet, dan spanduk) Accepted
2. Bahan ajar Ada
3. Video Kegiatan Ada

11
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan PKM


Metode Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan melalui
penyuluhan kepada siswa/i MAN 2 Banjarmasin dengan di lanjutkan
dalam identifikasi masalah, merencakan intervensi dan melaksanakan
implementasi dalam mengatasi masalah yang direncanakan dengan
melaksanakan kegiatan, berupa penyampaian materi tentang resiko
terkena obesitas, kemudian melaksanakan evaluasi hasil kegiatan yang
telah dilaksanakan. Media penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan
ini adalah pembuatan poster, PPT, dan demonstrasi senam untuk
memberikan edukasi pada siswa/I MAN 2 Banjarmasin.

3.2 Perencanaan dalam Melaksanakan Solusi Permasalahan Mitra


Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu berupa :
1. Menjalin kerjasama dengan sekolah MAN 2 Banjarmasin dengan
melakukan wawancara, demonstrasi terapi batimung, dan dilakukan
edukasi.
2. Pemberian pendidikan melalui penyuluhan dan demonstrasi terapi
batimung pada remaja yang berisiko bau badan kepada siswa siswi
MAN 2 Banjarmasin.
3. Melaksanakan kegiatan dengan memberikan materi power point,
leaflet dan spanduk yang diberikan kepada pihak sekolah dan siswa-
siswi untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut penjelasan pelaksanaan setiap kegiatan :
1. Pembentukan Tim Kelompok
Pembentukan tim dalam sebuah perencanaan merupakan salah satu
proses untuk mendukung terlaksananya strategi dalam sebuah kegiatan.
Salah satunya dibentuk Tim Kelompok dalam kegiatan ini guna
melibatkan siswa-siswi dalam membantu mempelopori pencegahan
serta mengurangi resiko bau badan. Dalam tim yang telah dibentuk ini,

12
akan diberikan beberapa pemahaman mengenai bau badan yang tengah
marak terjadi dan dibarengi dengan contoh-contoh kejadian yang
berdasarkan realita. Tim yang telah dibentuk ini diharapkan dapat
mengidentifikasi setiap kejadian atau kasus yang terjadi pada
lingkungan siswa-siswi terkhususnya yang berisiko bau badan.
2. Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Demonstrasi terapi batimung
Kepada Siswa/I MAN 2 Banjarmasin
Kegiatan ini dilakukan untuk pemberian informasi terkait terapi
batimung untuk mencegah dan mengurangi resiko bau badan serta
meningkatkan kebugaran pada remaja melalui penyuluhan dengn
memberikan materi lewat power point, leaflet dan spanduk. Kegiatan
Pelaksanaan Penyuluhan terapi batimung dibagi menjadi dua kegiatan
yaitu :
1) Pemberian pendidikan melalui pemberian materi lewat power
point terkait terapi batimung dan demonstrasi terapi batimung.
2) Evaluasi terkait terapi batimung melalui pertanyaan yang akan
kami ajukan diakhir kegiatan.
3. Menjalankan kerjasama dengan sekolah MAN 2 Banjarmasin
Menjalankan kerjasama dengan sekolah MAN 2 Banjarmasin dalam
bentuk pemberian kontribusi dalam pelaksanaaan PKM. Kerjasama
yang akan dilakukan dengan koordianasi pelaksanaan kepada seluruh
siswa siswi di sekolah MAN 2 Banjarmasin. Merencana kerjasama
dengan sekolah MAN 2 Banjarmasin sehingga siswa siswi memahami
tentang terapi batimung untuk meningkatkan pengetahuan dan
mencegah resiko bau badan. Sehingga siswa siswi terhindar dari bau
badan dan meningkatkan kebugaran pada tubuh.

3.3 Langkah-langkah dalam Melaksanakan Solusi dari Permasalahan


Mitra
Langkah-langkah dalam melaksanakan solusi dari permasalahan mitra
tersebut terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

13
 Persiapan
Pada tahap persiapan terdiri dari menganalisis masalah, penyusunan
proposal, pemantapan tim dan perijinan dari sekolah MAN 2
Banjarmasin.
 Analisis Masalah, Analisis Masalah dilakukan yaitu sebelum
proposal PKM yang akan dilaukukan. Analisis masalah yang akan
dilakukan terdiri dari mengkaji permasalahan yang terjadi pada
mitra, dari hasil analisis masalah yang ada didapatkan bahwa
tingginya resiko bau badan dan penurunan kebugaran pada tubuh
usia remaja tergolong tinggi.
 Penyusunan Proposal, Setelah analisis masalah dilakukan, maka
dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi, kemudian
dilakukanlah penyusunan proposal sebagai gambaran jelas dalam
pelaksanaan PKM tersebut.
 Pemantapan Tim, Dalam pelaksanaan PKM melibatkan tim yang
terdiri dari guru-guru pendamping, siswa siswi, mahasiswa, dan
dosen pembimbing. Pemantapan tim dilakukan berupa kegiatan
penyampaian pelaksanaan program secara teknis, dan persamaan
persepsi tentang program PKM tersebut, sehingga tim dapat
bekerjasama dengan melaksanakan perannya masing masing dan
tujuan PKM terlaksana sesuai dengan capaian target luaran.
 Perijinan dan koordinasi, setelah tim siap maka koordinasi dapat
langsung dilaksanakan oleh tim, baik mulai dari pengurusan
perijinan sampai dengan koordinasi dilapangan terkait pelaksanaan
secara teknis.
 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan PKM terdiri dari implementasi kegiatan dan
pengembangan serta pemantapan organisasi. Implementasi Kegiatan
yang akan dilaksanakan adalah pemberian pendidikan dan
demonstrasi terapi batimung. Pengembangan dan Pemantapan siswa
siswi dilakukan untuk PKM ini dengan tujuan agar pelaksanaan
terkoordinir dengan baik dan tim menjalankan perannya masing
masing sesuai dengan pekerjaan yang sudah disepakati, dengan

14
pengembangan dan pemantapan organisasi tersebut program kerja
dapat berjalan dengan lancar. Pengembangan dan pemantapan
organisasi yang akan dilaksanakan adalah penyusunan program
kerja selanjutnya untuk pengembangan program yaitu
mengembangkan siswa siswi sebagai sasaran untuk pembentukan
tim dan program PKM pelaksanaan terkait penyuluhan tentang
terapi batimung.
 Monev
Mengidentifikasi permasalahan yang muncul kembali atau respon
siswa siswi adapun hasil dari identifikasi permasalahan yang
muncul saat pelaksaan kegiatan yaitu adanya keterbatasan waktu
siswa siswi dalam melaksanakan program tersebut walaupun
demikian respon siswi sangat positif hal ini dengan indikator
keberhasilan dengan jumlah peserta 20 orang.

3.4 Waktu dan Tempat


1. Wawancara dan Survey
(Tanggal/Waktu) : 12 Januari 2023
Tinjauan Masalah : Melaksanakan wawancara kepada
beberapa siswa/i untuk
mendapatkan informasi terkait
resiko bau badan dan kebugaran
tubuh di MAN 2 Banjarmasin

2. Edukasi dan Demonstrasi


Video (Tanggal/Waktu) : 25 Januari 2023
Tinjauan Masalah : Penyelenggaraan kegiatan
“Batimung Untuk Menghilangkan
Bau Badan dan Kebugaran Tubuh
Pada Remaja SMA”. Untuk
mengedukasi terkait penyampaian
materi terapi batimung dan

15
demonstrasi terapi batimung pada
remaja di MAN 2 Banjarmasin.

3.5 Kepanitiaan
Panitia kegiatan adalah dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan semester III Universitas Sari Mulia serta siswa siswi MAN
2 Banjarmasin yang terlibat untuk menjadi sasaran dalam kegiatan PKM
ini.

3.6 Peserta Kegiatan


Peserta yang menjadi kegiatan dalam pendidikan penyuluhan Batimung
Untuk Kebugaran Tubuh yaitu siswa siswi MAN 2 Banjarmasin. Dengan
jumlah siswa/i yang berhadir berjumlah sebanyak 20 orang, sehingga
bisa menjadi educator bagi teman-teman yang lain.

a. Survey lapangan
Dilakukan untuk mengetahui permasalahan pada remaja yang
ada di MAN 2 Banjarmasin sehingga dapat mengangkat tema
yang tepat dalam melakukan penyuluhan tentang Batimung
untuk mengharumkan badan dan kebugaran tubuh pada remaja
b. Tahap pelaksanaan
Terlaksananya PKM ini kelompok Kami melakukan survey ke
MAN 2 Banjarmasin. Hal pertama yang kami lakukan adalah
meminta perizinan dari pihak sekolah untuk melakukan kegiatan
PKM (pengabdian kepada masyarakat) dengan sasaran yaitu
siswa/i. Selanjutnya kami membuat dan menyelesaikan proposal
PKM. Setelah proposal tersebut selesai, kami mengurus surat
tugas pada bagian LPPM Universitas Sari Mulia. Setelah
mendapatkan surat tugas, selanjutnya kami melakukan PKM
(Pengabdian kepada Masyarakat) di MAN 2 Banjarmasin. PKM
di laksanakan secara offline, dimana kami datang ke MAN 2
Banjarmasin. Pada pembukaan PKM, kami melakukan seminar
singkat tentang Batimung. Setelah melaksanakan penyuluhan
singkat, kami mendemontrasikan video batimung dalam pada

16
siswa/i. Setelah selesai mendemontrasikan video batimung,
kami mengakhiri pertemuan dengan membagikan doorprize
pada siswa/i.

17
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Program PKM

No. Bahan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)


1. Spanduk 1 Buah 100.000 100.000
2. Poster (Uk. A3) 2 Buah 25.000 50.000
3. Leafleat 20 Buah 1.000 20.000
4. Konsumsi Snack 30 kotak 10.000 300.000
5. Print Laporan 100 lbr 1.000 100.000
6. Doorprize 3 Paket 20.000 60.000
Jumlah Biaya 665.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKM

Jenis Kegiatan
Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a. Persiapan
1. Analisis
Masalah
2. Penyusunan
Proposal
3. Pemantapan
Tim
4. Perizinan dan
Koordinasi
b. Pelaksanaan
1. Implementasi
2. Kegiatan
3. Pengembangan
dan pemantapan
organisasi

18
c. Monev
1.
Mengidentifik
asi masalah
yang muncul
kembali/
respon
masyarakat

d. Publikasi
1.
1. Melakukan
Publikasi Pada
Jurnal PKm
Nasional

19
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tradisi-tradisi yang berkembang saat ini memiliki makna dan tujuan yang akan
dicapai karena merupakan keinginan bersama antar masyarakat dan diwariskan ke generasi
berikutnya. Tradisi- tradisi yang turun-temurun inilah yang nantinya lahir menjadi sebuah
budaya yang menjadi identitas suatu masyarakat tertentu. Tradisi-tradisi seperti upacara
tradisional, tari-tarian, lagu-lagu, permainan tradisional serta olahraga tradisional seluruhnya
merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Tradisi sering
digunakan sebagai kata sifat dalam konteks tertentu seperti politik tradisional, agama
tradisional, nilai- nilai tradisional, obat (pengobatan) tradisional dan lain sebagainya.
(Liliweri, 2014)
Begitu juga halnya dengan Batimung yang sampai saat ini masih dilaksanakan oleh
masyarakat etnis Banjar maupun Dayak di Kalimantan Selatan. Batimung merupakan tradisi
leluhur suku Banjar yang diwariskan secara turun-temurun, batimung merupakan salah satu
bentuk praktik pengobatan tradisional, yang ditujukan untuk mengeluarkan dan menghimpun
keringat orang yang di-timung, baik batimung kesehatan maupun batimung pengobatan.
Batimung juga berhubungan dengan mengurangi bau badan dan juga pengobatan kebugaran
tubuh. Pengaruh batimung sangat berefek bagus untuk mencegah bau badan bagi remaja,
padahalnya bau badan pun menjadi sesuatu hal yang normal ketika memasuki masa
remaja( dari usia 10-18 tahun). Penyebab bau badan itu sendiri seperti, malas membersihkan
tubuh, jarang ganti pakaian, diet yang kurang tepat, perubahan hormon dan aktivitas yang
padat. Batimung juga bisa meningkatkan kebugaran tubuh remaja yang dimana saat ini
sangat kurang berolahraga, dan sering begadang. Tradisi pengobatan seperti batimung adalah
salah satu cara yang tepat untuk dilakukan pada masalah bau badan dan kebugaran tubuh.
Hasil pengabdian yang dilakukan pada bulan Januari di MAN 2 Banjarmasin, ada 20 orang
yang mengikuti penyuluhan . Berdasarkan hasil pelaksanaan penyuluhan tentang Batimung untuk
mengurangi bau badan dan kebugaran tubuh bagi remaja. Setelah di lakukan penyuluhan, didapatkan
hasil bahwa pengetahuan Batimung menjadi meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena siswa/i
tersadar akan pentingnya menjaga bau badan agar tetap wangi dan tetap bugar sehingga siswa/i
termotivasi dan mempunyai keinginan untuk menjaga bau badan agar tetap wangi dan kebugaran
tubuh. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan pada bulan Januari di MAN 2 Banjarmasin saat
penyuluhan berlangsung, siswa/i tampak antusias memperhatikan dan mendengarkan materi tersebut
sehingga siswa/i mengerti tentang pentingnya batimung untuk mengurangi bau badan dan kebugaran

20
tubuh bagi remaja. Kegiatan tersebut juga menjadi lebih menarik karena selain menampilkan materi
yang terupdate beserta gambar dan demonstrasi video batimung oleh pemateri serta adanya sesi
pembagian snack untuk siswa/i. Hal tersebut menjadi catatan tersendiri bagi Tim Pengabdian, bahwa
kegiatan ini dianggap menarik dan membuat mereka tergerak untuk hadir dan berlangsung lancar.
Pelaksanaan PKM dilaksanakan dalam satu semester, yaitu pada bulan Januari
2023 Analisis masalah yang dilakukan terdiri dari mengkaji permasalahan yang terjadi pada
wilayah mitra, pada hasil analisis masalah yang ada, didapatkan bahwa diwilayah tersebut
masih sudah mengetahui apa itu batimung, sehingga hal ini memudahkan kami dalam
mengkaji itu batimung, menindaklanjuti hal tersebut maka sudah sesuai dengan program
PKM yang dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa dan para siswa/isebagai peserta
dalam pelaksaan PKM. Proposal yang telah disusun sebagai rujukan dalam pelaksanaan
PKM tersebut, karena dalam proposal tersebut sudah tergambar jelas teknis pelaksanaan
PKM dengan jelas. Dalam Pelaksanaan PKM secara keseluruhan sudah berjalan lancar
sesuai harapan, kami harap PKM yang kami jalankan bisa bermanfaat bagi siswa/i yang
telah berkontribusi dalam PKM kami, sehingga kontribusi PKM tersebut benar benar dapat
dirasakan oleh siswa/i luas, Aarniin ya Robb.

21
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Batimung merupakan tradisi leluhur suku Banjar yang diwariskan secara turun-
temurun, batimung merupakan salah satu bentuk praktik pengobatan tradisional yang
ditujukan untuk mengeluarkan dan menghimpun keringat orang yang di-timung, baik
batimung kesehatan maupun batimung pengobatan. Batimung juga berhubungan dengan
mengurangi bau badan dan juga pengobatan kebugaran tubuh. Pengaruh batimung
sangat berefek bagus untuk mencegah bau badan bagi remaja, padahalnya bau badan
pun menjadi sesuatu hal yang normal ketika memasuki masa remaja( dari usia 10-18
tahun). Penyebab bau badan itu sendiri seperti, malas membersihkan tubuh, jarang ganti
pakaian, diet yang kurang tepat, perubahan hormon dan aktivitas yang padat. Batimung
juga bisa meningkatkan kebugaran tubuh remaja yang dimana saat ini sangat kurang
berolahraga, dan sering begadang. Tradisi pengobatan seperti batimung adalah salah
satu cara yang tepat untuk dilakukan pada masalah bau badan dan kebugaran tubuh.
Namun batimung sendiri jarang dilakukan oleh remaja hal ini perlu ditingkatkan
mengingat permasalahan dikalangan remaja seperti, belum mengetahui tentang
batimung, kebiasaan remaja yang kurang bersih dan mandi, kurang dalam berolahraga
hingga perlunya edukasi dalam meningkatkan Kesehatan dan kebersihan, remaja terlalu
berkeringat berlebih mengakibatkan bau badan, dan karena adanya hormon tiroksin
yang tinggi dapat menyebabkan bau badan.

6.2 Saran

Laporan kegiatan ini dibuat sebagaimana mestinya Pengabdian ini diharapkan


dapat meningkatkan sumber pengetahuan yang terkait dengan kebugaran dan bau badan
serta diharapkan siswa/I dapat termotivasi untuk melakukan terapi tradisional khas
Banjarmasin yaitu Batimung. Siswa/I sebaiknya mengedukasi budaya-budaya yang
searah dengan kesehatan secara mandiri tanpa bergantung kepada tenaga kesehatan
sehingga siswa/I dapat meningkat pengetahuan secara berkesinambungan dan
terkontrol.

22
DAFTAR PUSTAKA

Wilantara IMD. Unsur air dan karakter feminin dalam hikayat Lembu Mangkurat.
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2019; 2: 132-142.

Aprilianto, M.V., & Fahrizqi, E. B. (2020). Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Ukm
Futsal Universitas Teknonokrat Indonesia. Journal Of Physical Education, 1(1), 1-9

Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) 1(1), 24-33, 2019

Maryadi S dan Saefuddin. Batimung: Pengobatan Tradisional di Kabupaten Tapin


Kalimantan Selatan Yogyakarta: Kepel Press; 2019

Adiesa KP, dkk. Folosifi dan manfaat batimung dan aromaterapi. Jurnal Psikostudia
Universitas Mulawarman 2020; 5(1): 1-18

23
LAMPIRAN

24
Lampiran 1. Cv Ketua

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

CURICULUM VITAE

Hj. Latifah S.Kep.,Ns.,M.Kep DATA PRIBADI

Nama : Hj. Latifah


Tempat, Tgl Lahir : Saudi Arabia, 10 Februari 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :A
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Tembus Mantuil Komp.Warga Indah 1
Banjarmasin Selatan
No Telp/Hp : 085348343038
Alamat E-mail : hajjahlatifah69@gmail.com

Pendidikan :
(FORMAL)

 SDN Ambahai Tahun Lulus 2005 Prestasi :


 MTsN Babirik Tahun Lulus 2009 Lulus S1 dengan hasil Sangat Memuaskan
Lulus Profesi Ners dengan hasil Sangat
 MAN 4 Amuntai Tahun Lulus 2012
Memuaskan
 S1 Kep UMB Tahun Lulus 2016 Lulus S2 dengan hasil Cumlaude
 Profesi Ners UMB Tahun Lulus 2017
 S2 Kep UMB Tahun Lulus 2020

(NON FORMAL)

Pelatihan Kegawatdaruratan & Perawatan Kritis RSUD Dr. Soetomo 2019


Pelatihan Penulisan Riset dan SPSS 2015
Pelatihan BTCLS 2015
Mengikuti Seminar Keperawatan Peran Perawat dalam Manajemen Bencana 2019
Mengikuti Seminar Keperawatan Trend Of Nursepreneur 2018
Mengikuti Seminar Keperawatan Cepat dan Tanggap Bencana 2018
Training Soft Skill Pembekalan Persiapan Dunia Kerja 201825
Mengikuti Seminar Keperawatan Update In Acute And Chronic 2017
Mengikuti Seminar Keperawatan Trauma Of Spine In Nursing 2017
Lampiran 2.SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang
Diera zaman sekarang banyak orang yang mengalami bau badan berlebihan dan
kurangnya kebugaran tubuh terutama pada remaja sekarang. Karena kurangnya kesadaran
untuk menjaga kebersihan diri pada bagian yang sering mengeluarkan keringat. Remaja
sekarang juga sangat malas untuk berolahraga dan sering begadang sehingga kebugaran
tubuh menurun jadi tubuh sering merasa lelah dan badan selalu merasa tidak nyaman.
Remaja adalah pertumbuhan yang menuju sebuah kematangan, kematangan ini
bukan hanya dari fisik tetapi juga dari kematangan secara psikologinya. Masa ini juga
merupakan masa bagi seorang individu yang akan mengalami perubahan-perubahan yang
disebut dengan pubertas. Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi
semua remaja. Periode pubertas ini akan terjadi perubahan hormon, fisik, dan sosial.
Biasanya terjadi perubahan contohnya pada bau badan dan kebugaran tubuh.
Bau badan adalah bau yang tidak menyenangkan yang muncul dari tubuh. Bau
tersebut ditimbulkan oleh bakteri yang hidup dikulit saat bercampur keringat. Bau badan
menjadi semakin jelas jika tidak ada tindakan yang diambil ketika manusia mencapai
pubertas 14-16 tahun pada wanita dan 15-17 tahun pada laki-laki. Orang yang mengalami
obesitas, mereka yang rutin makan makanan yang pedas, serta individu dengan kondisi
medis tertentu.
Kebugaran tubuh merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi agar kita dapat
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik, seefektif, dan seefesien
mungkin. Hingga pada akhirnya mampu menciptakan kehidupan yang berkualitas sebagai
seorang manusia. Kurangnya melakukan aktivtas fisik yakni menyebabkan kualitas fisik
yang rendah sehingga mudah lelah dalam beraktivitas, mudah sakit, pegal-pegal hingga
menjadi kurang produktif.
Kalimantan Selatan memiliki potensi alam yang sangat melimpah. Kekayaan alam
itu berupa tumbuh-tumbuhan yang dapat diolah menjadi bahan obat-obatan atau rempah-
rempah sebagai bahan obat tradisional. Namun, tidak semua masyarakat yang ada di
Kalimantan Selatan mengetahui bahwa alam Kalimantan banyak menyediakan sarana obat
alami yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Hal ini dapat memudahkan terhadap
kelangsungan pengobatan tradisional, seperti pengobatan batimung yang sewaktu-waktu
26
memerlukan bahan-bahan ramuan untuk pengobatan tersebut. Ramuan tersebut bisa
ditemukan dipasar-pasar tradisional.
Batimung merupakan tradisi leluhur suku Banjar yang diwariskan secara turun-
temurun, batimung merupakan salah satu bentuk praktik pengobatan tradisional, yang
ditujukan untuk mengeluarkan dan menghimpun keringat orang yang di-timung, baik
batimung kesehatan maupun batimung pengobatan. Dalam makna yang lain, yang
dipahami oleh masyarakat Banjar dan masyarakat umum luar Banjar, bahwa batimung atau
timung yang berarti mandi uap khas Banjar, makna ini merujuk pada makna penjelasan,
yakni mengandung makna menampung atau tertampung, karena cara dan polanya banyak
memiliki kemiripan dengan pola yang berlangsung pada mandi uap. Dilihat dari segi
manfaatnya batimung dapat dibagi menjadi dua, yaitu ; 1) Batimung untuk mengurangi
Bau Badan, 2) Batimung untuk kesehatan dan kebugaran Tubuh. Kedua jenis batimung
atau pengobatan tradisional khas masyarakat Dayak Meratus dan Banjar.
Batimung juga berhubungan dengan mengurangi bau badan dan juga pengobatan
kebugaran tubuh. Pengaruh batimung sangat berefek bagus untuk mencegah bau badan
bagi remaja, padahalnya bau badan pun menjadi sesuatu hal yang normal ketika memasuki
masa remaja. Adapun penyebab bau badan itu sendiri seperti, malas membersihkan tubuh,
jarang ganti pakaian, diet yang kurang tepat, dan aktivitas yang padat. Batimung juga bisa
meningkatkan kebugaran tubuh remaja yang dimana saat ini sangat kurang berolahraga,
dan sering begadang. Dengan adanya tradisi pengobatan seperti batimung adalah salah satu
cara yang tepat untuk dilakukan pada masalah bau badan dan kebugaran tubuh.
Adapun bahan dan tata cara batimung sebagai berikut : yaitu kayu manis, pandan,
jahe, kapulaga, jeruk nipis, sereh, panci, kursi kecil, tapih behalai, tikar purun, spatula dan
tata caranya adalah sebagai berikut siapkan bahan yang diperlukan, potong bahan sesuai
kebutuhan/keinginan, siapkan panci dan tambahkan air secukupnya, masukan bahan-bahan
yang sudah dipotong sebelumnya kedalam panci, letakan panci keatas kompor lalu
panaskan, setelah mendidih letakan kedepan tempat duduk(kursi kecil), duduk dibelakang
panci ang disiapkan tadi(tanpa memakai baju dan celana, kecuali celana dalam), setelah itu
bentuk tikar purun dengan menyerupai lingkaran dan usahakan tidak ada bagian yang
terbuka, tutup bagian atas menggunakan tapih behalai kecuali bagian kepala, buka panci
secara perlahan-lahan dan sambil aduk. Bahan tersebut maksimal digunakan dalam 3 kali.

27
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya pengabdian kepada masyarakat di sekolah MAN 2
Banjarmasin yaitu untuk memberikan edukasi kepada remaja kemudian
memberikan pengetahuan secara langsung tentang Batimung, dan demonstrasi
video untuk mencegah atau mengurangi bau badan dan kebugaran tubuh

C. Sasaran Dan Target


Siswa-Siswi MAN 2 Banjarmasin sebanyak 20 orang.

D. Strategi Pelaksanaan
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi (15 menit)  Menyampaikan salam
 Mengulangi kontrak yang telah
disepakati
 Menjelaskan tujuan
 Memberikan reinforcement positif
2. Interaksi (30 menit)  Menyampaikan materi: Menjelaskan
tentang konsep batimung yaitu
tatalaksana batimung dan
demonstrasi video
 Memberikan kesempatan siswa-siswi
untuk bertanya
 Menjelaskan kembali hal-hal yang
belum dimengerti
 Menanyakan kembali hal-hal yang
didiskusikan bersama
3. Terminasi (25 menit )  Melakukan evaluasi secara subjektif
tentang perasaan peserta.

28
 Melakukan evaluasi secara objektif
dengan menanyakan kembali materi
yang telah dijelaskan
 Memberikan Leaflet
 Memberikan doorprize atas jawaban
siswa-siswi yang benar
 Memberikan pujian dan
mengucapkan terima kasih
 Salam penutup

F. Media Dan Alat


Pelaksaaan secara offline menggunakan poster, spanduk, laptop, LCD, Sound
System, meja dan kursi.

G. Kepanitian

1) Penanggung jawab : Hj. Latifah, Ns., M.Kep


Umi Hanik Fetriyah, Ns., M.Kep
Cynthia Eka F. Tjomiadi, Ns., MSN
M. Riduansyah, Ns., M.Kep
2) Sekretaris : Rapi’i
3) Mc : Novi Iriani
4) Pemateri : Nabilla Juaniati, Novi Febrianti, Raiva
Auliani
5) Dokumentasi : Prasetya Putra Pratama
6) Konsumsi dan Perlengkapan : Muhammad Zaini Mahbub

29
Lampiran 3. Susunan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Hari/ Waktu Materi Instruktur Penanggung


jawab
Tanggal ( WITA)
09.00 – 09.30 Registrasi Peserta Sekretaris Rapi’i

09.30 – 09.40 Pembukaan dan MC dan Novi Iriani dan


Pembacaan Doa Sekretaris Rapi’i

09.40 – 09.50 Kata sambutan Dosen Hj. Latifah

09.50 – 09.55 Pembagian Poster Sekretaris Rapi’i

11
Agustus Penyampaian Materi Nabilla
2022 09.55 – 10.25 dan demonstrasi Pemateri Juanianti, Novi
senam tentang Febrianti,
obesitas Raiva Auliani

Pembagian
10.25 – 10.30
Konsumsi dan Konsumsi Muhammad
Kuesioner Zaini Mahbub

10.30 – 10.40 Sesi Tanya Jawab MC Novi Iriani

10.40 – 10.45 Pembagian MC Novi Iriani


Doorprize

10.45 – 10.50 Penutup MC Novi Iriani

10.50 – 11.00 Sesi Foto Dokumentasi Prasetya


Putra
Pratama

30
Lampiran 4. Materi

Batimung Untuk Mengurangi Bau Badan dan


Kebugaran Tubuh Terhadap Remaja

A. Pengertian Batimung
Batimung merupakan tradisi leluhur suku Banjar yang diwariskan
secara turun-temurun, batimung merupakan salah satu bentuk praktik
pengobatan tradisional, yang ditujukan untuk mengeluarkan dan menghimpun
keringat orang yang di-timung, baik batimung kesehatan maupun batimung
pengobatan. Dalam makna yang lain, yang dipahami oleh masyarakat Banjar
dan masyarakat umum luar Banjar, bahwa batimung atau timung yang berarti
mandi uap khas Banjar, makna ini merujuk pada makna penjelasan, yakna
mengandung makna menampung atau tertampung, karena cara dan polanya
banyak memiliki kemiripan dengan pola yang berlangsung pada mandi uap.
Dilihat dari segi manfaatnya batimung dapat dibagi menjadi dua, yaitu 1)
batimung untuk kesehatan dan 2) batimung untuk pengobatan. Kedua jenis
batimung atau pengobatan tradisional khas masyarakat Dayak Meratus dan
Banjar.

B. Tujuan dan Manfaat Batimung


Tujuan dilaksanakannya proses betimung nanti tidak mengeluarkan
bau keringat yang tidak nyaman, tetapi berganti menjadi bau harum atau
wangi. Meski sangat sederhana dan tradisional, perawatan tubuh ini sudah
cukup lama dan telah dipraktikkan secara turun-temurun oleh masyarakat
Dayak Meratus dan Banjar di Kalimantan Selatan. Perawatan tradisional ini
dapat memberikan khasiat kesehatan serta pengobatan bagi pasien yang
menderita sakit, seperti sakit karena wisa (hepatitis) atau batimung Kesehatan.
Manfaat dari batimung dipercaya mampu mengharumkan tubuh,
mempelancar peredaran darah, memperbaiki metabolisme tubuh serta
mengurangi stres. Selain treatment batimung, cara lain yang dapat dilakukan
untuk mengurangi stres adalah dengan relaksasi aromaterapi.

27
C. Penyebab bau badan dan berkurangnya kebugaran tubuh
Penyebab Bau Badan :
1. Diet yang Kurang Tepat
Tak banyak orang tahu bahwa diet yang keliru juga rentan
menyebabkan bau badan. Tubuh butuh asupan zinc dan magnesium untuk
menjaga keseimbangan metabolisme dan meminimalkan risiko bau badan.
Untuk mendapatkan nutrisi tersebut, Anda harus mengonsumsi beragam
jenis bahan makanan dengan porsi seimbang.
2. Malas Membersihkan Tubuh
Mandi secara teratur tak hanya membuat Anda merasa segar. Lebih
dari itu, Anda juga akan terhindar dari risiko bau badan. Bila Anda jarang
mandi, tubuh akan lembap karena keringat dan memicu perkembangbiakan
mikroorganisme secara pesat.
3. Jarang Berganti Pakaian
Selain mandi teratur, Anda juga harus berganti pakaian secara rutin.
Hal ini karena keringat dan kotoran yang menempel pada pakaian juga kerap
menyebabkan bau badan.
4. Jarang Olahraga
Kecenderungan remaja yang jarang berolahraga menyebabkan tubuh
kurang bugar.
5. Sering begadang
Kebiasaan bergadang menyebabkan pola waktu tidur yang berantakan
dan kurangnya waktu tidur sehingga tubuh kurang bugar.

D. Alat dan Bahan yang disiapkan untuk Batimung


Adapun alat dan bahan untuk batimung adalah sebagai berikut : yaitu
kayu manis, pandan, jahe, kapulaga, jeruk nipis, sereh, panci, kursi kecil, tapih
behalai, tikar purun, dan spatula.

28
E. Tata Cara Batimung
Adapun bahan dan tata cara batimung sebagai berikut : yaitu kayu
manis, pandan, jahe, kapulaga, jeruk nipis, sereh, panci, kursi kecil, tapih
behalai, tikar purun, spatula dan tata caranya adalah sebagai berikut siapkan
bahan yang diperlukan, potong bahan sesuai kebutuhan/keinginan, siapkan
panci dan tambahkan air secukupnya, masukan bahan-bahan yang sudah
dipotong sebelumnya kedalam panci, letakan panci keatas kompor lalu
panaskan, setelah mendidih letakan kedepan tempat duduk (kursi kecil),
duduk dibelakang panci ang disiapkan tadi(tanpa memakai baju dan celana,
kecuali celana dalam), setelah itu bentuk tikar purun dengan menyerupai
lingkaran dan usahakan tidak ada bagian yang terbuka, tutup bagian atas
menggunakan tapih behalai kecuali bagian kepala, buka panci secara
perlahan-lahan dan sambil aduk. Bahan tersebut maksimal digunakan dalam 3
kali.

29
Lampiran 5. Power Point

30
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 7. Leaflet dan Poster

31
32

Anda mungkin juga menyukai