Dosen Pembimbing:
No Nama NIDN/NIK
1
2
3
4
ii
Judul PKM : Pendidikan Sex Pra Nikah Pada Remaja Di Desa Gudang Hirang
RT.12 Kelurahan Gudang Hirang Kecamatan Banjarmasin Timur
1. Tim Pelaksana
Alokasi
Bidang Instansi
No Nama Jabatan Waktu
Keahlian Asal
(jam/minggu)
1 Agung Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
Wicaksono n Sari Mulia
2 Dona Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
Kristina n Sari Mulia
3 Florentina Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
n Sari Mulia
4 Hamidah Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
n Sari Mulia
5 Haniah Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
n Sari Mulia
6 Rohandi Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
Yusuf n Sari Mulia
7 Siti Jannatul Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
Ulfah n Sari Mulia
8 Sri Anggota Keperawata Universitas 1 Jam
Suryaningsih n Sari Mulia
iii
6. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
a. Permasalahan yang ditemukan :
Dari observasi ke Masyarakat ditemukan bahwa masalah yang ada di
masyarakat yaitu anak remaja yang dimana usia rentan terhadap perilaku
sex pra nikah dan perilaku yang menyimpang di Desa Gudang Hirang.
b. Solusi yang ditawarkan :
Harapannya dengan adanya Penyuluhan tentang pendidikan sex pra nikah
yang akan disampaikan pada remaja dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat khususnya remaja desa gudang hirang tentang apa itu apa itu
sex pra nikah, dampak dari sex pra nikah, hal apa yang dapat mencegah
prilaku sex pra nikah dilakukan remaja di Desa Gudang Hirang RT.12
RW.03 Kelurahan Gudang Hirang, Kecematan Banjarmasin Timur,
Kabuten/Kota Banjarmasin agar remaja nantinya dapat mengurangi
kejadian sex pra nikah.
7. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran
a. Harapannya dapat meningkatkan pengetahuan remaja di Desa Gudang
Hirang tentang sex pra nikah serta mencegah remaja dari perilaku yang
menyimpang.
b. Mengurangi terjadinya resiko resiko yang lebih parah akibat kesalahan
dalam pergaulan bebas.
8. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainnya
yang ditargetkan
a. Rencana luaran yang dihasilkan yaitu bahan ajar terkait Pengetahuan
pendidikan sex pra nikah pada remaja, Poster dan Leaflet.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT.ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
RINGKASAN........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Analisis Situasi..........................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra...................................................................................1
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN........................................................2
2.1 Solusi Yang Ditawarkan............................................................................2
2.2 Target Luaran.............................................................................................2
BAB III METODE PELAKSANAAN..................................................................4
3.1 Metode Pelaksanaan PKM.........................................................................4
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI...............................................6
4.1 Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat........................6
4.2 Kualifikasi Tim Pelaksana.........................................................................9
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................10
5.1 Anggaran Biaya.......................................................................................10
5.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................10
REFERENSI.........................................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13
v
RINGKASAN
vi
Desa Gudang Hirang RT.12 Kel. Gudang Hirang Kec. Banjarmasin Timur,
Kabuten/Kota Banjarmasin
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Gudang Hirang RT. 12 Kel. Gudang Hirang merupakan wilayah yang berada
di Banjarmasin. Sasaran atau mitra dari kegiatan Penyuluhan adalah remaja usia rentan
yang dimana lebih banyak laki laki dibanding perempuan. Kegiatan yang dilakukan
masyarakat Gudang Hirang yaitu kegiatan yasinan yang dilakukan setiap sore satu
minggu sekali. Sarana dan prasarana yang terdapat di Gudang Hirang adalah Masjid,
Sekolah Dasar dan Bidan praktik.
1
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
a. Melakukan penyuluhan sosialisasi dan edukasi agar tidak melakukan seks pranikah
b. Melakukan penyuluhan dampak dan solusi untuk terhindar dari hubungan sex pra
nikah.
c. Melakukan demonstrasi Komunikasi Keluarga Adat Lampung antara anak dan
orangtua.
d. Setiap mahasiswa/I Mendampingi setiap sasaran saat materi disampaikan
e. Berinteraksi dengan sasaran agar sasaran tidak jenuh saat materi penyampaian
f. Manajemen waktu secara efektif mungkin dengan waktu terbatas agar setiap materi
tersampaikan.
2
Indikator
No Jenis Luaran
Capaian
Luaran Wajib
2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT) 6) Draf
Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta
3 nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber Ada
daya lainnya ) 4)
Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT,
4 Ada
dan manajemen) 4)
Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,
5 Ada
keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) 2)
Luaran Tambahan
1 Publikasi di jurnal internasional1) Tidak Ada
2 Jasa; rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang5) Ada
3 Inovasi baru TTG5) Produk
Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Tidak Ada
Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri,
4
Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain
Topografi Sirkuit Terpadu)3)
5 Buku ber ISBN6) Proses Editing
3
BAB III
METODE PELAKSANAAN
4
c. Melakukan follow up
d. Tahap Monitoring dan Evaluasi
e. Melakukan Follow Up selam 3 minggu kepada warga untuk melihat perubahan
setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi kepada masyarakat.
5
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Kinerja lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Sari Mulia Banjarmasin cukup baik dan berprestasi. LPPM merupakan unit
yang dapat mengkordinasi dan menjembatani dalam memberikan sumbangan yang
berarti bagi pembangunan masyarakat. Grafik kinerja LPPM dapat digambarkan pada
grafik berikut ini:
1. Gambar grafik jumlah Publikasi Penelitian Dosen di Lingkungan Kampus
Pendidikan Sari Mulia Banjarmasin.
Publikasi Penelitian
140
120
120
100
80 66
Total
60 42
40 32
22 19 24
20 14 7 11 11
1 3 0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other Jumlah
Program Studi
2016 2017 2018
Publikasi Nasional
50
39 38
40
30 22 24 21
Total
20 16
12 11
10 6 3 3
1 0 0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other (Baru) Jumlah
Program Studi
2016 2017 2018
6
3. Gambar grafik jumlah Publikasi Internasional Penelitian Dosen di Lingkungan
Kampus Pendidikan Sari Mulia Banjarmasin.
Publikasi Internasional
90 82
80
70
60
50 42
Total
40
30 21
20 11
8
10 0 2 3 1 0 0 0 0 3 3
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other (Baru) Jumlah
Program Studi
7
Pengabdian Kepada Masyarakat
6
5
5
4
3
Total
3
2 2
2
1 1
1
0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Jumlah
Program Studi
8
5. Gambar grafik sumber Dana Publikasi Penelitian Dosen di Lingkungan Kampus
Pendidikan Sari Mulia Banjarmasin.
60
42
40 32
22 19 24
20 14 11 11
7 3
1 0 0
0
Kebidanan Keperawatan Farmasi Other (Baru) Jumlah
Program Studi
9
Gambar Grafik 6 Besaran topik Judul yang terpublikasi (tahun 2016-2018)
10
bermanfaat bagi remaja yang menjadi sasaran dalam program ini agar mengetahui dan
dapat diimplementasikan kepada diri sendiri, keluarga maupun orang lain.
11
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Pengambangan dan
Pemantapan Organisasi
12
3 MONEV
Mengidentifikasi
Permasalahan Yang Muncul
Pendampingan
Evaluasi dan Tindak
Lanjut Program
4 PELAPORAN DAN
PUBLIKASI
Penyusunan Draf Laporan
Desiminasi Hasil
Laporan Akhir
Publikasi
13
REFERENSI
Arif Mansyur, dkk.. (2015) Seri Panduan Praktis Keperawatan Klinis. Hal 124. Jakarta :
Erlangga
Hoff dkk, 2008. (2018) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Lindgren, dkk. (2016) Kumpulan Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta :
EGC.
Mansyur, dkk. (2018) Kumpulan Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta :
EGC.
Smeltzer, S.C. (2016) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
14
LAMPIRAN
Dari banyaknya perilaku berisiko yang dilakukan oleh remaja, seks pranikah masih
menjadi masalah utama. Perilaku seksual ini dapat mengakibatkan terjadinya Kehamilan
Tidak Diinginkan (KTD), aborsi tidak aman, perilaku seksual bergonta-ganti pasangan dan
perilaku lain yang berisiko untuk tertularnya penyakit-penyakit akibat Infeksi Menular
Seksual termasuk Human Imunodeficiency Virus (HIV) (Kemenkes, 2014). Hal ini menjadi
15
salah satu wewenang bidan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2017 tentang pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Memberian edukasi tentang pendidikan sex pra nikah pada remaja desa gudang
hirang. Demontrasi .... di Desa Simpang Limau Rt. 12 Kel. Gudang Hirang Kec.
Banjarmasin Timur diharapkan remaja mampu memahami dan mempraktekkan
dirumah ketika terjadi ketiga cedera tersebut.
b. Remaja mempunyai pengetahuan mengenai sex pra nikah.
c. Menambah pengetahuan remaja dari penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran
remaja terkait pendidikan sex pra nikah pada remaja.
d. Menunjukkan kepada remaja tentang kepedullian dosen dan mahasiswa Universitas
Sari Mulia dengan pemberian penyuluhan pengabdian masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mampu memahami pengetian, penyebab, bentuk-bentuk seks pra-nika, faktor
yang menyebabkan remaja melakukan hubungan seks pranikah, dampak negatif dari
sex pra nikah dan cara mencegah sex pra nikah pada remaja.
b. Mampu memahami dan melakukan tentang Pencegahan sex pra nikah pada remaja.
C. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan berupa penyuluhan Kesehatan tentang Pendidikan Sex Pra Nikah
pada Remaja di Desa Gudang Hirang Rt. 12 Kel. Gudang Hirang Kec. Banjarmasin Timur.
16
E. Strategi Pelaksanaan
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi (5 menit) Menyampaikan salam
Mengulangi kontrak yang telah disepakati
Menjelaskan tujuan
Memberikan reinforcement positif
2. Interaksi (20 menit) Menyapakan materi
c. Menjelaskan ke masyarakat tentang
pengertian, penyebab, bentuk-bentuk
seks pra-nika, dampak negatif dan cara
mencegah sex pra nikah pada remaja.
Memberikan kesempatan masyarakat untuk
bertanya
Menjelaskankembali hal-hal yang belum
dimengerti
Menanyakan kembali hal-hal yang
didiskusikan bersama
Memberikan reinforcement positif atas
jawaban orang tua yang benar
3. Implementasi (30 Menit) Melakukan demonstarsi tentang
pencegahan sex pra nikah pada remaja
dengan metode Komunikasi Keluarga
dalam Adat Lampung
Melakukan demonstrasi pola komunikasi
yang diterapkan oleh keluarga adat
lampung dalam mencegah seks bebas
pranikah
Melakukan bersama-sama remaja dan
keluarganya
Masyarakat melakukan secara mandiri
3. Terminasi (5 menit ) Melakukan evaluasi
17
Memberikan pujian dan mengucapkan
terima kasih
Salam penutup
18
G. Setting Tempat
1. Penyuluhan
LCD
KETERANGAN
MEJA
LC
1. : LCD
D
2. : Moderator
3. : Pemateri
4. : Peserta
5. : Undangan
H. Kepanitian
1. MC : 1. Sri Suryaningsih
2. Penyaji : 1. Florentina
2. Siti Janntul Ulfah
3. Demonstrasi : 1. Dona Kristina
2. Rohandi Yusuf
4. Observer : 1.Hamidah
5. Fasilitator : 1. Agung Wicaksono
6. Dokumentasi : 1. Haniah
19
Lampiran 2
ANGGARAN DANA DAN JADWAL KEGIATAN UNTUK PENGABDIAN
MASYARAKAT
A. Anggaran Dana
1. Bahan/PerangkatPenunjang/Peralatan
2. Perjalanan
3. Lain-lain
No Lain-lain Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1 Pengolahan laporan 3 buah @ Rp. 25.000 Rp. 80.000
2 Dana tak terduga @ Rp. 100.000 Rp. 70.000
Jumlah Biaya Rp. 150.000
B. Jadwal Kegiatan
BULAN
20
No URAIAN KEGIATAN Minggu Ke-
Oktober 2020 Oktober 2020
1 2 3 4 1 2 3 4
1 PERSIAPAN
Pemantapam Tim
Perijinan
Sosialisasi Kegiatan
2 PELAKSANAAN
Workshop dan Pelatihan Mitra
Pendampingan Pelaksanaan
Program
3 MONEV
Mengidentifikasi Permasalahan
Yang Muncul
Pendampingan
Evaluasi dan Tindak
Lanjut Program
4 PELAPORAN DAN
PUBLIKASI
Penyusunan Draf Laporan
Desiminasi Hasil
21
Laporan Akhir
Publikasi
22
Lampiran 3
SUSUNAN KEPANITIAAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Ketua : Haniah
Wakil Ketua : Florentina
Sekretaris : Dona Kristina
Bendahara : Sri Suryaningsih
1. Koordinator Acara : : 1. Hamidah
2. Koordinator Humas : 1. Agung Wicaksono
3. Koordinator Dokumentasi : 1. Siti Jannatul Ulfah
4. Koordinator Konsumsi : 1. Hamidah
5. Koordinator Perlengkapan : Semua anggota
6. Teknisi : Rohandi Yusuf
23
Lampiran 4
MATERI
A. Pengertian
Seks pra-nikah secara umum dapat diartikan sebagai hubungan seks yang
dilakukan ramaja sebelum menikah. Perilaku seks pra-nikah merupalan perilaku seks
yang dilakukan tanpa memulai proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun
menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. Pada seorang remaja, perilaku
seks pra-nikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi
oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasanganny, tanpa disertai
komitmen yang jelas (manurut Sternberg hal ini dinamakan romantica love); atau karena
pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja tersebut ingin manjadi bagian dari
kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya,
dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa
keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani
menanggung resiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang.
Apabila keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan
jatuh ke dalam perilaku beresiko dan mungkin harus menanggung akibat jangka pendek
dan jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik dan psikososial. Sifat dan
perilaku berisiko pada remaja tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan
peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan
kesehatan reproduksi (Kemenkes RI, 2016).
B. Etiologi
Dari banyaknya perilaku berisiko yang dilakukan oleh remaja, seks pranikah
masih menjadi masalah utama. Perilaku seksual ini dapat mengakibatkan terjadinya
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi tidak aman, perilaku seksual bergonta-ganti
pasangan dan perilaku lain yang berisiko untuk tertularnya penyakit-penyakit akibat
Infeksi Menular Seksual termasuk Human Imunodeficiency Virus (HIV) (Kemenkes,
2014). Hal ini menjadi salah satu wewenang tenaga kesehatan.
24
C. Klasifikasi
Bentuk-bentuk perilaku seksual pra-nikah pada remaja antara lain:
Berpelukan Perilaku seksual berpelukan akan membuat jantung berdegup lebih
cepat dan menimbulkan rangsangan seksual pada individu atau pada pasangan tersebut. •
Cium Kering Perilaku seksual cium kering berupa sentuhan pipi dengan pipi dan pipi
dengan bibir. Dampak dari cium pipi bisa mengakibatkan imajinasi atau fantasi seksual
menjadi berkembang disamping juga dapat menimbulkan keinginan untuk melanjutkan
ke bentuk aktifitas seksual lainya yang lebih dapat dinimati.
a. Cium Basah
Aktifitas cium basah berupa sentuhan bibir dengan bibir. Dampak dari cium bibir
dapat menimbulkan sensasi seksual yang kuat dan menimbulkan dorongan
seksual hingga tidak terkendali, dan apabila dilakukan terus menerus akan
menimbulkan perasaan ingin mengulanginya lagi.
b. Meraba Bagian Tubuh Yang Sensitif
Merupakan suatu kegiatan meraba atau memegang bagian tubuh yang sensitif
seperti payudara, vagina dan penis. Dampak dari tersentuhnya bagian yang paling
sensitif tersebut akan menimbulkan rangsangan seksual sehingga melemahkan
kontrol diri dan akal sehat, akibatnya bisa melakukan aktifitas seksual selanjutnya
seperti intercourse.
c. Petting
Merupakan keseluruhan aktifitas seksual non intercourse (hingga menempelkan
alat kelamin), dampak dari petting yaitu timbulnya ketagihan.
d. Oral Seksual
Oral seksual pada laki-laki adalah ketika seseorang menggunakan bibir, mulut dan
lidahnya pada penis dan sekitarnya, sedangkan pada wanita melibatkan bagian
sekitar vulva yaitu labia, klitoris, dan bagian dalam vagina.
e. Intercource atau Bersenggama
Merupakan aktifitas seksual dengan memasukan alat kelamin laki-laki dalam alat
kelamin perempuan.
25
D. Patofisiologi
a. Faktor keluarga
Faktor ini juga bisa menjadi penyebab terjadinya seks pra-nikah yang
dilakukan oleh salah satu anggota keluarga tersebut, bisa terjadi pada anak, hal ini
dikarenakan adanya permasalahan keluarga yang menimbulkan ketidak nyamanan
didalam rumah dan ketidaknyamanan pada satu sama lain, sehingga menyebabkan
kurangnya perhatian, ketidak perdulian atau kontrol atas prilaku dari anak
sehingga anak mencari kenyamanan diluar tanpa adanya pihak yang mengikat
atau pun kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi hanya mencari kepuasan
semata.5 Dalam kondisi kesepian, merasa kurang diperhatikan orang tua, apa
yang dilakukan anak? Dia akan makin menenggelamkan diri dalam dunianya
sendiri. Menjadi pribadi yang tertutup, atau menyibukan diri dengan pergaulan
diluar sana. Ayah dan ibu yang sama-sama bekerja. Anak akan lepas kendali,
merasa bebas merdeka melakukan apa saja, bahkan menganggap kebebasan itu
layak “dirayakan” karena ayah dan ibu sibuk sendiri diluar, tidak meperhatikan
dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Jika disuatu lingkungan yang sebagian besar oran-orangnya melakukan
seks pranikah maka hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi seseorang untuk
ikut melakukan seks pra-nikah juga, karena secara sengaja atau tidak sengaja hal
tersebut sudah menjadi bagian dikehidupan seseorang. Maka kemungkinan untuk
melakukan seks pra-nikah semakin besar.
c. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi termasuk faktor yang paling kuat atas terjadinya beberapa
peristiwa yang bisa dikatakan melenceng dari norma-norma yang ada
dimasyarakat, termasuk peristiwa seks pra-nikah ini, para pelaku seks pra-nikah
melakukan hal ini untuk mencari nafkah menghidupi keluarganya yang berada
dalam kondisi miskin atau pelaku tersebut melakukan seks pra-nikah untuk
membiayai kehidupannya yang glamor, yang membutuhkan biaya hidup tinggi.
26
d. Faktor Budaya
Ada negara yang mempunyai budaya dimana masyarakatnya melakukan
seks pra-nikah tanpa adanya norma-norma yang mempermasalahkannya, sehingga
hal tersebut sudah biasa terjadi dikehidupan sehari-harinya.
e. Faktor Kurangnya Pendidikan Agama
Kurangnya ajaran agama juga menjadi faktor yang menyebabkan
terjadinya seks pra-nikah, karena mereka tidak terlalu mengetahui atau bahkan
tidak mengetahui sama sekali, bahwa ajaran agama tidak menyarankan untuk
melakukan seks sebelum manikah karena adanya sangsi dosa bagi yang
meyakininya dan ada juga konsekuensi yang merugikan baik psikologi maupun
material, jika didukung oleh pendidikan agama sedikit banyak sudah memiliki
dasar keyakinan yang dapat mengurangi keinginan untuk melakukan seks pra-
nikah, maka jika ingin melakukan hubungan seksual sebaliknya sudah menikah
karena pernikahan didukung oleh hukum agama dan hukum negara yang legal
sehingga dapat melindungi hak-haknya jika terjadi suatu hal yang merugikan.
E. Dampak Negatif dari Hubungan Sex Pra Nikah
Dampak negatif dari hubungan seks pra-nikah itu ada beberapa macam:
a. Dampak Psikologis
Dampak psikologis dari seks pra-nikah diantaranya perasaan marah, takut, cemas,
depresi, rendah diri bersalah dan berdosa. Seks pra-nikah dapat menyebabkan,
ketidakpercayaan, penyesalan, kekosongan diri. Seks menciptakan ikatan antara
dua orang yang dapat dengan mudah dilanggar jika komitmen tidak cukup kuat
untuk mempertahankannya.
b. Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis seks pra-nikah tersebut diantaranya dapat menimbulkan
kehamilan yang tidak diinginkan maka satu jalan yang diambil adalah aborsi.
c. Dampak Sosial
Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seks yang dilakukan sebelum saatnya
antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yang hamil, dan
27
perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencalah
dan menolak keadaan tersebut.
d. Dampak Fisik
Penyakit menular seksual sering ditularkan ketika pasangan telah memiliki
banyak pasangan seksual. Meskipun seks pra-nikah tidak selalu berarti pasangan
memiliki beberapa mitra seksual, kemungkinannya lebih besar dari pada jika
pasangan bersumpah untuk tidak melakukannya sampai menikah.
e. Dampak Kehamilan
Kehamilan menjadi kemungkinan, bahkan ketika menggunakan kontrasepsi.
Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2017, pasangan yang tinggal bersama
sebagai suami istri sebelum menikah berada pada resiko perceraian yang
meningkatkan resiko orang tua tunggal jika memiliki anak.
f. Dampak perkawinan
Sepasang suami istri juga bisa lebih mungkin mengalami masalah jika satu atau
keduanya aktif secara seksual sebelum menikah. Pasangan dengan beberapa mitra
seksual masa lalu mungkin menemukan diri mereka membandingkan kehidupan
seks perkawinan mereka dengan kehidupan seks pra-nikah mereka, yang sering
menimbulkan ketidakpuasan. Sebuah studi tahun 2016 juga menunjukan pasangan
yang melakukan seks pra-nikah jauh lebih mungkin untuk bercerai dalam waktu
10 tahun dari pada mereka yang berpantang sampai pernikahan.
F. Cara Mencegah Sex Pra Nikah
a. Tanggung Jawab Orang Tua
Sangat penting bagi para orang tua untuk meluangkan waktu dan
mengajari anak anak tentang bagaimana sesunggunya seks yang sehat dan benar
agar mereka tidak terpengaruh dengan cerita teman, buku-buku seks dan film
porno yang beredar luas di pasaran. Memberikan informasi sekedar untuk
menambah pengetahuannya, supaya si anak lebih mawas diri. Orang tua harus
menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Komunikasi yang baik tidak bisa
dicapai dalam waktu sehari dua hari. Biasakan untuk ngobrol santai dengan anak,
mulai dari hal yang ringan, jangan tunggu anak bertanya dan jangan limpahkan
tanggung jawab pada orang lain.12 Orang tua harus memberikan pengertian
28
kepada anak kalau tidak, anak-anak akan mencari informasi di luar, bahkan akan
dihujani oleh informasi dari kawan-kawannya, dan tidak sulit untuk
membayangkan, apa corak dan warna informasi itu. Anak-anak biasanya bertanya
terus terang dan orang tua jangan malu menjawab. Bila orang tua mengatakan, ini
tidak usah kamu tahu, atau bahkan memarahi anak atau menolaknya mentah-
mentah, pasti anak itu keheran-heranan dan ingin mencari tahu tanpa orang tua
tahu. Maka mulailah suatu kerenggangan atau pemutusan hubungan dalam bidang
yang sangat menentukan, yang seharusnya sama sekali tidak boleh dilepaskan
dalam usaha mendidik anak. Kewajiban orang tua untuk megikutsertakan anak-
anak dalam bidang seks sejauh mereka dapat menangkap dan memahaminya. Bila
orang tua terbuka, mereka pun terbuka, dan bilamana mereka menemui sesuatu
masalah kelak, mereka akan berani mendatangi orang tuanya, karena jabatan
kepercayaan sudah terpasang.
b. Memberi Pendidikan Seks Yang Benar
Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan
merupakan salah satu cara mencegah seks pra-nikah paling penting. Ada banyak
kasus dimana pergaulan bebas terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap
berbagai resiko seks luar nikah, seperti kehamilan, dan penyakit menular. Oleh
karena itu, pastikan untuk memberi pendidikan seks pada anak-anak begitu
mereka memasuki usia remaja. Memang di Indonesia, pembicaraan tentang seks
antara orang tua dan anak masih sering di anggap tabu. Namun seiring dengan
berkembangnya zaman dimana informasi begitu melimpah dan mudah diakses,
lebih baik memastikan bahwa anakanak mendapat informasi yang tepat langsung
dari orang tua terutama untuk hal-hal yang bersifat krusial seperti seks diluar
nikah.
c. Beraktivitas Positif
Perilaku seks-pranikah terjadi karena terlalu banyak waktu yang
dilewatkan dalam lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, untuk
menceganya orang tua perlu mengisi hari-hari bersama anak-anak dengan hal-hal
yang positif. Jangan biarkan terlalu banyak waktu yang kosong. Cobalah untuk
mengajak anak supaya mengisi waktu-waktu tersebut dengan mengikuti kursus,
29
belajar, atau menciptakan barbagai karya. Hal-hal positif tersebut membuat
mereka sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk “keluyuran” dan “nongkrong”
tidak jelas. Selain terhindari dari hal-hal buruk, aktivitas positif juga sangat
bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian seseorang ke arah yang lebih
baik.
d. Pikiran Masa Depan
Pola pikir yang harus ditanamkan untuk mencagah anak untuk melakukan
seks di luar nikah adalah dengan memikirkan masa depan. Bagi para remaja, poin
ini harus di tanamkan dengan baik. Bayangkan nasib mereka jika ternyata sudah
harus menjadi orang rua, padahal masih bersekolah dan belum mampu secara
ekonomi. Ingatkan bahwa keluarga menaru harapan pada para remaja tersebut
untuk menjadi orang sukses.
e. Menjalin Hubungan Akrab Antara Orang Tua Dan Anak
Salah satu faktor penting yang sering dilupakan untuk mengurangi resiko
seks di luar nikah adalah dengan cara menjaga hubungan baik orang tua dan anak.
Anak yang kurang diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang dengan
orang tua cendrung terjerumus ke perilaku seks pra-nikah. Begitu juga anak yang
berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Jika hubungan orang tua anak terjaga
dengan baik, akan lebih mudah bagi anda untuk memantau dan mencagah sang
anak masuk ke pergaulan negatif. Jika orang tua perlu melakukan campurtangan
dan menasehati sang anak, ia pun akan lebih mudah menerima dan menuruti
nasihatnya.
f. Memantau Prengaulan Anak
Pergaulan yang harus dipantau untuk mencegah seks diluar nikah adalah
pergaulan. Perhatikan dengan siapa mereka bergaul. Perhatikan sikap teman-
temannya, dan seberapa besar silapnya ikut berubah setelah bergaul dengan
mereka. Jika anda menyadari perilaku negatif mulai muncul pada mereka, jangan
ragu untuk langsung memberi nasehat. Pergaulan sangat berperan dalam
mencegah seks diluar nikah. Jika para remaja masuk kedalam kalangan yang rajin
belajar, taat, kemungkinan untuk terhindar dari pengaruh negatif. Oleh karena itu,
jagalah baik-baik lingkungan pergaulannya.
30
g. Memilih Lingkungan Yang Positif
Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta perilaku
keseharian kita jika kita ingin menjauhkan diri sendiri atau anak-anak dari seks
pranikah, masuklah kedalam lingkungan yang kondusif. Pilihlah tempat belajar
seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin tertinggi, berperstasi, dan
membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menjadi pandai, namun juga
menjadi manusia yang baik. Oleh karena itu, pastikan untuk sebisa mungkin
masuk ke lingkungan yang bagus.
h. Memberi Batasan Jam Malam
Menurut penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks pra-
nikah 80% terjadi setelah jam 9 malam. Memang, jika memiliki kehudupan
malam yang erat kaitannya dengan diskotik, klub bahkan prostitusi; seks pra-
nikah sangat mungkin terjadi pada waktu-waktu tersebut. Apalagi di malam hari
suasana jauh lebih sejuk, sehingga secara psikologis remaja menjadi lebih berani
untuk mencoba hal-hal baru. Setelah memahami fenomena ini, cobalah untuk
membatasi jam-jam malam para remaja. Jangan terlalu sering keluar malam,
karena hal ini memperbesar kemungkinan terjadinya seks diluar nikah. Kehidupan
malam juga erat kaitannya dengan kriminalitas, dan penyakit; oleh karena itu
tidak ada ruginya dihindari. • Pahami Dampak Negatif seks Pra-nikah Satu hal
yang bisa membuat para remaja menjauhi seks pra-nikah adalah dengan
memahami dampak negatifnya. Pahamilah bahwa seks diluar nikah bisa
membawa konsekuensi yang sangat fatal bagi masa depan mereka, bahkan
berujung kematian. Seks pra-nikah bisa meningkatkan resiko terjangkit AIDS,
salah satu penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya. Selain itu secara
psikologis seks diluar nikah juga membawa dampak yang buruk. Mereka akan
seolah-olah dihantui oleh perasaan berdosa dan bersalah. Hal ini dalam jangka
panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stres, bahkan depresi.
31
Lampiran 5
ABSENSI DOSEN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SARI MULIA
Hari/Tanggal :
Tempat :
NO NAMA TANDA TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
Banjarmasin, Oktober2020
Mengetahui,
Ketua RT
(...................................................)
32
ABSENSI MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SARI MULIA
Hari/Tanggal :
Tempat :
NO NAMA TANDA TANGAN
1. Agung Wicaksono 1.
2. Dona Kristina 2.
3. Florentina 3.
4. Hamidah 4.
5. Haniah 5.
6. Rohandi Yusuf 6.
7. Siti Jannatul Ulfah 7.
8. Sri Suryaningsih 8.
Dosen Pembimbing :
(...................................................)
33
PRESENTASI KEHADIRAN
PESERTA PENGABDIAN MASYARAKAT
Hari/Tanggal :
Tempat :
NO NAMA TANDA TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
34
24. 24.
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.
31. 31.
32. 32.
33. 33.
34. 34.
35. 35.
(...................................................)
35
Lampiran 6
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan Program
Pengabdian Kepada Masyarakat
Nama Ketua Tim Pengusul : ___________________________________
Nomor Induk Mahasiswa : ___________________________________
Program Studi : ___________________________________
Nama Dosen Pembimbing : ___________________________________
Perguruan Tinggi : ___________________________________
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra dan
Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan dalam wujud apapun
juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa
ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
(...................................................)
36