Tim Pengusul
Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Sari Mulia
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
Mitra yang terlibat adalah Orang Tua,dewasa, remaja dan anak-anak yang menjadi
responden penyuluhan. Lokasi Desa Paku Alam Rt. 03 Kecamatan Sungai Tabuk
Kabupaten Banjar menjadi pilihan untuk dijadikan tempat pengabdian. Mitra memberikan
kontribusi menyedikan tempat sarana dan prasarana untuk penyuluhan.
iv
RINGKASAN
Ansietas dalam bahasa Latin “anxius” dan dalam bahas Jerman “angsi” kemudian menjadi
“anxiety” yang berati kecemasan adalah perasaan tidak menyenangkan berupa perasaan gelisah,
tegang dan ketidaknyamanan yang tidak bisa dijelaskan disertai gejala fisiologis maupun psikologis
(Purnama, 2019). Menurut kamus kedokteran Dorland, kata ansietas atau disebut denga anxiety
adalah keadaan emosional yang tidak menyengkan, berupa respon-respon psikologis yang timbul
sebagai antisipasi bahaya yang tidak nyata atau khayalan, tampaknya disebabkan oleh konflik
intrapsikis yang disadari secara langsung.
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh respon autonom
(penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui pada setiap individu) perasaan cemas tersebut timbul
akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya (Alfiah, 2020).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ansietas merupakan perasaan tidak
nyaman sehingga menyebabkan rasa takut akan ketidakpastian dimasa mendatang akan terjadi
suatu hal yang buruk.
Indikator utama kesehatan jiwa (ansietas) digunakan sebagai kriteria utama dengan
Pelatihan (Seft) kegiatan penyuluhan ini untuk mengatasi stress pada masyarakat. Deteksi perlu
dilakukan secara dini sebab semakin dini ditemukan penyimpangan maka semakin mudah
dilakukan intervensi untuk perbaikannya. Pelayanan kesehatan jiwa menjadi sangat penting karena
gangguan pada kejiwaan yang dideteksi secara dini akan mendapatkan intervensi yang sesuai.
Gangguan jiwa yang terlambat dideteksi dan diintervensi dapat mengakibatkan dapat
mengakibatkan kesehatan jiwa terganggu.
Kami telah melakukan PKM tentang penyuluhan kesehatan jiwa (ansietas) pada
masyarakat untuk mengetahui status kesehatan jiwa pada masyarakat sehingga masyarakat mampu
memantau perkembangan status kesehatan jiwa dengan baik dan tepat. Setelah dilakukan kegiatan
PKM tersebut, kami menemukan bahwa kebanyakan masyarakat di Desa Paku Alam RT.03
memiliki status kesehatan jiwa yang baik dan sesuai dengan usianya. Namun, ada beberapa
masyarakat yang juga mengalami masalah dalam status kesehatan jiwa.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual serta sosial, serta mampu memberikan kontribusi bagi
masyarakatnya. Individu tidak dapat bebas dari stres. Apabila stres tidak dikelola
dengan baik dapat berlanjut menjadi ansietas dan masalah kesehatan jiwa lainnya.
Kesehatan jiwa merupakan salah satu bagian integral dari kesehatan secara umum.
Kesehatan jiwa bukan hanya kondisi di mana seseorang terbebas dari gangguan
jiwa, namun juga kondisi dimana individu memiliki kondisi emosi, psikologis dan
sosial yang baik (Florenza, 2019).
Kesehatan jiwa yang baik akan berpengaruh pada produktivitas seseorang.
Tidak dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari individu tidak dapat terbebas dari
stres atau tekanan. Stres yang dikelola dengan baik dapat berdampak pada
pertumbuhan pribadi yang lebih baik dan matang. Namun stres yang tidak dikelola
dengan baik, dapat berpotensi menimbulkan ansietas bahkan dapat menjadi
permasalahan kesehatan jiwa yang lebih serius (Florenza, 2019).
Data Riskesdas 2018 menunjukkan terjadi peningkatan jumlah penderita
psikosis dari 1,7% menjadi 7% per mil, sedangkan penderita gangguan mental
emosional meningkat dari 6 menjadi 9% per mil. Jumlah penderita depresi di
provinsi Banten mencapai 8.7%. Tingginya jumlah penderita gangguan jiwa dari
waktu ke waktu membutuhkan tindakan promosi dan pencegahan gangguan jiwa
(Florenza, 2019).
Estimasi prevalensi gangguan jiwa di Eropa pada tahun 2015 mencapai 110
juta, yang mana sama seperti 12% dari populasi. Masalah kejiwaan yang terbesar di
Eropa yaitu depresi (44,3 juta) dan ansietas (37.3 juta). Sedangkan, penyebab stress
di negara maju salah satunya seperti di Amerika antara lain karena masa depan
negara (63%), keuangan (62%), pekerjaan (61%), politik (57%), serta kekerasan dan
kriminalitas (51%) (Association, 2017). Indonesia merupakan negara berkembang
yang juga masih belum terlepas dari masalah kesehatan jiwa. Prevalensi gangguan
jiwa berat yaitu skizofrenia yang terdata pada tahun 2018 mencapai angka 7 permil.
Angka ini meningkat dari lima tahun sebelumnya yaitu 1.7 per mil. Masalah
kejiwaan lainnya seperti depresi menempati angka 6 per mil pada tahun 2018.
1
Sedangkan prevalensi penderita gangguan mental emosional menempati posisi 9.8
per mil dari lima tahun sebelumnya yang menempati 6 per mil. Sedangkan di Desa
Paku Alam RT.03 Kecamatan Sungai Tabuk Kecamatan Banjar usia penduduk
terbanyak laki-laki adalah 20-45 tahun, yaitu 30 orang ( 28,6%), sedangkan untuk
perempuan terbanyak adalah pada usia 20-45 tahun yaitu 34 orang (33%), penduduk
berdasarkan pendidikan di wilayah RT.03 yang terbanyak adalah Tamat SD yaitu
sebanyak 55 orang ( 27%), terdapat 3 penyakit yang terbanyak yaitu Hipertensi
sebanyak 43 orang (37%), Maag sebanyak 26 orang (22,4%), dan Kolesterol 18
orang (15,5%), perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang mengarah keresiko penyakit
terbanyak yaitu Jarang Berolahraga sebanyak 77 orang (64,2%), resiko masalah
psikososial/penyakit kronis mengarah keresiko penyakit terbanyak yaitu Hipertensi
dengan hasil 43 orang (37%).
Melakukan penyuluhan kesehan jiwa (ansietas) yang bertujuan agar warga
masyarakat mampu mengenali tanda dan gejala stres dan ansietas serta dapat
melakukan cara pengelolaannya. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan
demonstrasi cara mengelola stres dan ansietas berupa teknik relaksasi napas dalam.
Kesadaran masyarakat akan perlunya memelihara kesehatan jiwa menjadi hal
yang perlu segera dilakukan. Upaya promosi kesehatan jiwa yang dilakukan
pemerintah belum maksimal menjangkau masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan
belum adanya kader kesehatan di Desa Paku Alam. Pelayanan kesehatan jiwa masih
berfokus pada kuratif seperti rujukan pasien yang mengalami masalah kesehatan
jiwa. Apabila upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa tidak gencar dilakukan
maka angka masalah kejiwaan dan gangguan jiwa dapat meningkat.
Melakukan penyuluhan dan demostrasi artinya melakukan skrening atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan masalah kesehatan jiwa termasuk
menindak lanjuti setiap keluhan masyarakat terhadap masalah status kesehatan jiwa,
kemudian melakukan intervensi dini terhadap penyimpangan, yang selanjutnya
diharapkan kesehatan jiwa akan tumbuh secara wajar serta normal (Florenza, 2019).
Berdasarkan latar belakang di atas, dibuatlah pengabdian kepada masyarakat
(PKM) yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait stres dan ansietas
yang dapat dialami individu dalam kehidupan sehari hari, serta cara penanganan
mandiri yang dapat dilakukan oleh masyarakat melalui teknik relaksasi nafas dalam
kepada masyarakat Desa Paku Alam RT 03.
2
1.2 Permasalahan Mitra
Sebelum pandemi para tenaga Kesehatan (puskesmas) rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan jiwa padamasyarakat setiap tiga bulan sekali. Tetapi setelah
adanya pandemi, pemeriksaan kesehatan jiwa tidak ada lagi dikarenakan tenaga
Kesehatan sedang sibuk menangani pasien covid-19. Permasalahan tersebut
membuat data kesehatan jiwa terhenti dan tidak terkontrol sebagaimana mestinya.
Setelah kami meminta izin untuk melakukan penyuluhan tentang kesehatan jiwa
dengan teknik nafas dalam sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan jiwa pada
masyarakat menuai tanggapan positif dari Kepala Desa dan Ketua RT 03.
3
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra maka solusi yang ditawarkan
adalah dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang masalah
kesehatan jiwa pada masyarakat di Desa Paku Alam RT 03.
2.2 Target
Target yang di harapkan PKM ini dapat meningkatkan status kesehatan jiwa dan
mengatasi masalah kesehatan jiwa (ansietas) masyarakat di Desa Paku Alam RT.03
2.3 Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai
berikut.
a. Menanamkan pengetahuan terkait stres dan ansietas yang dapat dialami individu
dalam kehidupan sehari hari
b. Penanganan mandiri yang dapat dilakukan oleh masyarakat melalui teknik relaksasi
nafas dalam kepada masyarakat Desa Paku Alam RT 03.
c. Artikel ilmiah yang dapat diterbitkan dalam jurnal nasional.
Adapun Target luaran wajib dan tambahan secara jelas tertuang
pada table berikut ini:
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib
1 Publikasi Ilmiah pada Jurnal ber ISSN Published
Luaran Tambahan
1 Bahan Ajar/Monograf Draff
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
5
c.2 Langkah-Langkah dalam Melaksanakan Solusi dari Permasalahan Mitra
Kegiatan yang dilaksanakan yaitu berupa :
1. Pemberian informasi, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Paku
Alam RT.03
2. Menjalin kerjasama dengan mitra dalam hal ini Ketua RT 03
3. Melaksanakan secara langsung tentang relaksasi nafas dalam di Desa Paku Alam
RT.03.
Kegiatan pelaksanaan dibagi menjadi empat kegiatan, yaitu:
1. Survey lapangan
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Rincian pelaksanaan kegiatan Pelatihan (Seft) Terhadap Penurunan Gejala
(PTSD) Yang Terdampak Bencana Banjir Di Desa Paku Alam Kecamatan Sungai
Tabuk Kabupaten Banjar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Waktu Kegiatan
1 09.00 s/d 09.15 Sambutan dosen pembimbing, ketua RT
2 09.15 s/d 12.30 Pelatihan (Seft) Terhadap Penurunan
Gejala (Ptsd) Yang Terdampak
Bencana Banjir
3 12.30 Penutup
6
Pemantapan Tim, dalam pelaksanaan PkM nantinya akan melibatkan tim yang
terdiri dari warga masyarakat mitra, kader, tokoh masyarakat, pengurus komplek,
dan mahasiswa. Pemantapan tim dilakukan berupa kegiatan penyampaian
pelaksanaan program secara teknis, dan persamaan persepsi tentang program
PkM tersebut, sehingga tim dapat bekerjasama dengan melaksanakan perannya
masing masing dan tujuan PkM pun terlaksana sesuai dengan capaian target
luaran.
Perijinan dan koordinasi, setelah tim siap, maka koordinasi dapat langsung
dilaksanakan oleh tim, baik mulai dari pengurusan perijinan sampai dengan
koordinasi dilapangan terkait pelaksanaan secara teknis.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan PkM terdiri dari implementasi kegiatan dan pegembangan
serta pemantapan organisasi.
Implementasi Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pemberian informasi
kesehatan tentang Pelatihan (Seft) Terhadap Penurunan Gejala (Ptsd) Yang
Terdampak Bencana Banjir.
Pengembangan dan Pemantapan organisasi juga dilakukan untuk PkM ini dengan
tujuan agar pelaksanaan terkoordinir dengan baik dan tim menjalankan perannya
masing masing sesuai dengan Job Desk yang sudah disepakati, dan dengan
pengembangan dan pemantapan organisasi tersebut dapat program kerja dapat
berjalan dengan lancar. Pengembangan dan pemantapan organisasi dilaksanakan
dengan penyusunan program kerja selanjutnya untuk pengembangan program
yaitu mengembangkan wilayah sasaran pembentukan tim dan program PkM
pelaksanaan secara terkoordinir dan reguler.
c. Monev
Monev yang akan dilakukan meliputi mengidentifikasi permasalahan yang
muncul kembali/respon masyarakat dan evaluasi hasil kegiatan dan tindak lanjut
program.
d. Pelaporan dan Publikasi
Penyusunan Draf Laporan, dilakukan oleh Tim dengan kesepakatan waktu yang
telah ditetapkan sesuai dengan sistematika dan kebutuhan yang sudah ada.
Penulisan Laporan, setelah draf laporan selesai, tim segera menyusun laporan
lengkap dengan disertai lampiran-lampiran sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
7
berupa: surat tugas, daftar hadir, SAP, dokumentasi kegiatan, dan lain-lain.
Diseminasi Hasil, setelah selesai semua kegiatan dan penyusunan laporan, maka
diseminasi akan dilakukan kepada beberapa pihak yang terkait, dan kepada sivitas
Universitas Sari Mulia.
Pengumpulan laporan, pengumpulan laporan kegiatan tersebut akan diserahkan
kepada LPMM sebagai laporan kegiatan PkM dan sebagai bukti dokumentasi
yang shahih sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan PkM tersebut.
Publikasi kegiatan akan dilaksanakan dengan melakukan publikasi pada jurnal
PkM Nasional direncanakan pada Jurnal Suaka Insan Mengabdi.
c.5 Kepanitiaan
Panitia kegiatan adalah dosen dan mitra yang terlibat dalam hal ini adalah
masayarakat di Desa Paku Alam .yang merupakan suport utama dalam kegiatan
tersebut. Kepanitiaan juga melibatkan mahasiswa Universitas Sari Mulia.
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Jenis
Tahun2021-2022
Kegiatan
09 10 11 12 1 2 3 4
Proposal
Penyusun
Proposal
Sosialisasi
Penulisan
Laporan
Pengumpula
n Laporan
9
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah, A., & Kadrianti, E. (2020). Hubungan Penerapan Atraumatic Care dengan Kecemasan
Pada Anak Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, 15(3), 212-215.
http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/354
Association, A. P. (2017). STRESS IN AMERICA TM : THE STATE OF OUR NATION. In book
(pp. 1–6).
Florensa, M. V. A., Keliat, B. A., Wardani, I. Y., & Sulistyowati, N. M. D. (2019).
Comprehensive Child and Adolescent Nursing Promoting the Mental Health of
Adolescents through Cognitive Behavior Group Therapy and Family Psychoeducation
Cognitive Behavior Group Therapy and Family. Comprehensive Child and Adolescent
Nursing, 42(1), 267–276. https://doi.org/10.1080/24694193.2019.1594459
Florensa, M. V. A., Paula, V., Sitanggang, Y., Hasibuan, S. Y., Anggraini, M. T., & Situngkir,
A. (2019). Manajemen Stres Dan Ansietas Warga Di Kelurahan Bencongan Indah
Tangerang. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan
Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 2, 409-415
Purnama, A. 2018. Penerapan Atraumatic Care Dengan Medical Play Terhadap Respon
Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Rawat
Inap Anak. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 8(04), 516-521.
Https://Doi.Org/10.33221/Jiiki.V8i04.156
10