Anda di halaman 1dari 16

USULAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makan


Anak Usia 0-23 bulan di Pulau Nguan Tahun 2020

TIM PENGUSUL

Oleh :
Ketua : Aprilya Roza Werdani, S.Gz., M.K.M/ NIDN 1020049104
Anggota : 1. Ns. Larasuci Arini, M.Kep / NIDN :1007080904
2. Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep/ NIDN :
3. Ns.Resi Novia, M.Kep/ NIDN :1023118601

STIKes MITRA BUNDA PERSADA


TAHUN 2019/2020
No. F-3

i
Berlaku 31 Agustus 2017

FORMULIR
PENGAJUAN PENGMAS Revisi 2
Unit LPPM
1 Data Dosen/Pengusul
Nama Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M
Telp / Extension / 081267494820/ aprilyaroza@gmail.com
Email
NIDN/NUK/NIK 1020049104
Jabatan Fungsional / Ketua Program Studi Sarjana Gizi
Struktural
Bidang Keahlian Gizi
Jurusan / Fakultas Prodi Sarjana Gizi
2 Judul Pengabdian Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan
Ibu tentang Pemberian Makan Anak Usia 0-23
bulan di Pulau Nguan Tahun 2020
3 Jenis Pengabdian 1. Pendidikan pada Masyarakat
2. Pelayanan pada Masyarakat
3. Praktek Belajar Lapangan
4. Pengembangan wilayah secara terpadu
5. Pengembangan hasil penelitian
4 Tahun Pengabdian 2019/2020
5 Sumber pengabdian STIKes Mitra Bunda Persada

* Berikan lingkaran
a untuk kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan

ii
Batam, 21 Januari 2020
Dosen,

Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M

Ka. Prodi, Ketua STIKes,

Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M dr. H.Mawardi Badar,MM

Batam, 21 Januari 2020


Ketua LPPM,

Ns. Nahrul Hayat, M.Kep

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul : Pengaruh Pendidikan Gizi


terhadap Pengetahuan Ibu
tentang Pemberian Makan Anak
Usia 0-23 bulan di Pulau Nguan
Tahun 2020

2. Bidang : Gizi

3. Ketua Tim Pengusul

a. Nama Lengkap dan Gelar : Aprilya Roza Werdani, S.Gz,


: M.K.M
b. Golongan/ Pangkat/ NIDN : 1020049104
c. Jabatan Fungsional : -
d. Program Studi : Sarjana Gizi
e. Nomor Hp 081267494820
f. Alamat Email : aprilyaroza@gmail.com
g. Sedang Melakukan Pengabdian Ya/ Tidak

4. Jumlah Anggota (Maksimal 4


Anggota)
a. Nama Anggota I :
Ns. Larasuci Arini, M.Kep

iii
b. Nama Anggota II : Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep
c. Nama Anggota III : Ns.Resi Novia, M.Kep
d. Nama Anggota IV :

5. Lokasi Kegiatan : Pulau Nguan

6. Jangka Waktu Kegiatan : 1 hari

7. Biaya yang Diperlukan : Rp 550.000,-

Mengetahui, Batam, 21 Januari 2020


Ketua Pelaksana Sekolah Tinggil Ilmu Ketua Pelaksana
Kesehatan (STIKes) Mitra Bunda
Persada Batam
Ketua,

dr. H.Mawardi Badar,MM Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M

Menyetujui,
Ketua LPPM STIKes Mitra Bunda Persada

Ns. Nahrul Hayat, M.Kep

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)


STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM
YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN BUNDA
Jl. Seraya No. 1 Kota Batam Telp (0778) 429431, 7068283 (Hunting) Fax. (0778) 429431
SURAT KEPUTUSAN (SK) MENDIKNAS RI NO. 145/D/O/2009

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M
NIDN/ NIP : 1020049104
Pangkat/ Gol :
Jabatan Fungsional :

iv
Dengan ini menyatakan bahwa proposal Pengabdian Masyarakat saya dengan judul:
Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makan
Anak Usia 0-23 bulan di Pulau Nguan Tahun 2020. Yang diusulkan dengan skema
Pengabdian masyarakat Dosen untuk tahun anggaran 2019/2020 Bersifat original dan
belum pernah dibiayai oleh Lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan persyaratan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah saya terima ke STIKes Mitra Bunda Persada.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Batam, 21 Januari 2020


Menyetujui, Yang Menyatakan,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat,

Ns. Nahrul Hayat,M.Kep Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Pengabdian Masyarakat ini. Pengabdian
Masyarakat ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
di STIKes Mitra Bunda Persada Batam.

Dalam penyelesaian Pengabdian Masyarakat ini penulis banyak mendapatkan


bantuan, bimbingan, saran, keterangan dan data-data baik secara tertulis maupun secara
lisan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak H. Henry Minit, dan Ibu H. Gusnawati, S.Tr. Keb. selaku Pembina dan
Ketua Yayasan Harapan Bunda.
2. Bapak dr. H. Mawardi Badar, MM. selaku Ketua STIKes Mitra Bunda Persada
Batam

v
3. Tokoh masyarakat dan semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kami berharap laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi oleh
semua pihak.

Tim Penulis

DAFTAR ISI

FORMULIR.................................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT.............................iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................................v
A. ANALISIS SITUASI.........................................................................................................vii
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH.........................................................viii
C. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................viii
D. TUJUAN KEGIATAN.........................................................................................................x
E. MANFAAT KEGIATAN....................................................................................................xi
F. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH........................................................................xi
G. KHALAYAK SASARAN ANTARA YANG STRATEGIS..............................................xii
H. KETERKAITAN...............................................................................................................xii
I. METODE KEGIATAN......................................................................................................xii

vi
J. RANCANGAN EVALUASI.............................................................................................xii
K. RENCANA DAN JADWAL KERJA...............................................................................xiii
L. ORGANISASI PELAKSANA..........................................................................................xiii
M. RENCANA BIAYA......................................................................................................xiv
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................xv

A. ANALISIS SITUASI
Kejadian kekurangan gizi (stunting, wasting, gizi kurang, dan gizi buruk)
pada anak usia di bawah dua tahun (0-23 bulan) di Indonesia masih tinggi. Pada
tahun 2018, Laporan Riskesdas menunjukkan bahwa 3,8% anak usia 0-23 bulan di
Indonesia mengalami gizi buruk, 11,4% mengalami gizi kurang, 29,9% stunting
(17,1% pendek dan 12,8% sangat pendek), dan 11,7% wasting (7,2% kurus dan
4,5% sangat kurus). Di Kepulauan Riau ditemukan 2,7% anak usia 0-23 bulan
mengalami gizi buruk, 8,8% mengalami gizi kurang, 30,1% stunting (21,5%
pendek dan 8,6% sangat pendek), dan 9,1% wasting (5,7% kurus dan 3,4% sangat
kurus) (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Kekurangan gizi berdampak terhadap peningkatan risiko kematian pada anak,
dan menimbulkan efek fisiologis jangka panjang. Anak yang mengalami
kekurangan gizi berisiko mengalami penyakit degeneratif di masa dewasa, seperti
obesitas, obesitas sentral, hipertensi, dislipidemia, dan resistensi insulin (Martins, et
al., 2011). Kekurangan gizi yang terjadi di awal kehidupan menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf, sehingga perkembangan kognitif dan

vii
emosional tidak maksimal. Selain itu, juga menyebabkan gangguan pertumbuhan
fisik, gangguan motorik anak, kemampuan sosial yang rendah, serta rentan terhadap
penyakit infeksi (Mengistu, Alemu, & Destaw, 2013).
Praktik pemberian makan yang tidak benar (inappropriate feeding practices)
merupakan penyebab utama awal terjadinya kekurangan pada bayi dan anak usia di
bawah dua tahun (Windayanti, et al., 2019). WHO dan UNICEF
merekomendasikan strategi pemberian makan yang optimal untuk anak usia di
bawah dua tahun yaitu 1) pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama; dan 2)
pemberian makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan dengan tetap melanjutkan
pemberian ASI hingga usia dua tahun (WHO, 2009). Berdasarkan Laporan
Riskesdas tahun 2018, di Indonesia, hanya 58,8% anak usia 0-23 bulan yang
mendapatkan ASI segera setelah lahir, sedangkan di Kepulauan Riau sebesar
66,6%. Proporsi anak usia 0-5 bulan di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif
sebesar 74,5%. Keberagaman konsumsi makanan anak usia 6-23 bulan di Indonesia
masih rendah, yaitu 46,6%. Begitu pula di Kepulauan Riau, proporsi anak usia 6-23
bulan yang mengonsumsi makanan beragam hanya 29,4% (Kementerian Kesehatan
RI, 2018).
Praktik pemberian makan yang tidak benar merupakan penyebab utama
terjadinya malnutrisi pada bayi dan anak. Permasalahan yang sering dijumpai
adalah pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini yang menyebabkan
kegagalan praktik ASI eksklusif. Hal ini dikaitkan dengan rendahnya pengetahuan
ibu/pengasuh mengenai pemberian makanan yang tepat bagi bayi dan anak. Upaya
peningkatan pengetahuan terkait kesehatan dapat dilakukan melalui kegiatan
promosi kesehatan. Selain untuk meningkatkan pengetahuan, promosi kesehatan
juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
masyarakat dalam berperilaku sehat (Windayanti, et al., 2019).

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH


Praktik pemberian makan yang tidak adekuat menyebabkan kekurangan gizi
pada bayi dan anak usia di bawah dua tahun. Kurangnya asupan zat gizi sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang praktik pemberian ASI (Air Susu Ibu)
dan MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Sejalan dengan itu, rumusan

viii
masalah adalah bagaimana pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan ibu
tentang pemberian makan anak usia 0-23 bulan di Pulau Nguan tahun 2020?

C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi (undernutrition) merupakan salah satu bentuk malnutrisi
yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak adekuat (kelaparan), dan
penyakit infeksi yang berulang. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami
gangguan pertumbuhan, rentan terhadap penyakit infeksi, dan kamampuan
pulih dari sakit menurun (UNICEF, 2006). Kekurangan gizi berdampak
terhadap peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang (Martins,
et al., 2011), pertumbuhan fisik dan motorik anak terganggu, serta kemampuan
sosial yang rendah (Mengistu, Alemu, & Destaw, 2013). Selain itu, kekurangan
gizi juga meningkatkan risiko kematian anak. Pada tahun 2017, jumlah
kematian anak usia di bawah lima tahun sebanyak 5,4 juta kasus, yang mana
45% diantaranya disebabkan oleh faktor kekurangan gizi (WHO, 2018).
Kekurangan gizi terdiri dari tiga bentuk umum, yaitu underweight (gizi
kurang, dan gizi buruk), stunting (pendek, dan sangat pendek), dan wasting
(kurus, dan sangat kurus) (WHO, 2018). Di Indonesia, data Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi underweight
pada anak usia di bawah dua tahun sebesar 15,2% (11,4% gizi kurang, dan
3,8% gizi buruk), stunting 29,9% (17,1% pendek, dan 12,8% sangat pendek),
dan wasting 11,7% (7,2% kurus, dan 4,5% sangat kurus). Di Kepulauan Riau,
prevalensi underweight pada kelompok usia 0-23 bulan adalah 11,5% (2,7%
gizi buruk dan 8,8% gizi kurang), stunting 30,1% (21,5% pendek dan 8,6%
sangat pendek), dan wasting 9,1% (5,7% kurus dan 3,4% sangat kurus)
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).

2. Pemberian Makan Bayi dan Anak


Praktik pemberian makan pada bayi dan anak yang optimal merupakan
intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan kesehatan anak dan
mencegah kematian anak (WHO, 2009). Studi Lancet tahun 2003
menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
ix
kehidupan anak dan melanjutkan pemberian ASI hingga 1 tahun merupakan
intervensi yang paling efektif dalam mencegah kematian anak, sedangkan
pemberian makanan pendamping ASI menduduki urutan ketiga dalam
mencegah kematian anak (UNICEF, 2011). WHO dan UNICEF
merekomendasikan strategi global pemberian makan yang optimal untuk anak
usia di bawah dua tahun yaitu 1) pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (180
hari) pertama; dan 2) pemberian makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan
dengan tetap melanjutkan pemberian ASI hingga usia dua tahun (WHO, 2009).
Inisiasi menyusu dini atau IMD juga merupakan indikator pemberian makan
pada anak dan bayi (usia 0-23 bulan).
Pada tahun 2008, WHO mempublikasikan inisiasi menyusu dini atau
IMD juga diketahui berperan dalam mencegah kematian. Studi Lancet tahun
2003 menunjukkan bahwa IMD yang dilakukan pada satu jam pertama
kelahiran dapat menurunkan 22% kematian neonatal (UNICEF, 2011). Kontak
kulit yang terjadi antara ibu dan bayi pada saat IMD dapat mencegah
hipotermia dan kematian neonatal. IMD dapat memfasilitasi keberlanjutan
pemberian ASI dan menstimulasi produksi ASI. IMD mencegah infeksi dan
menurunkan risiko kematian pada bayi baru lahir (WHO, 2018). Pemberian
ASI segera setelah lahir memungkinkan pemberian kolostrum kepada bayi,
sehingga memungkinkan bayi mendapatkan zat antibodi yang berguna untuk
mencegah inflamasi. IMD dan ASI eksklusif pada periode neonatal dapat
mencegah pajanan patogen yang mungkin masuk melalui makanan prelakteal
(Oot, Sethuraman, Ross, & Sommerfelt, 2018).
ASI eksklusif merupakan pemberian ASI kepada bayi sejak lahir hingga
usia 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain, kecuali obat, vitamin, dan mineral (WHO, 2009). Pemberian
ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama dapat mencegah terjadinya infeksi
saluran pencernaan (WHO, 2018). Studi di Bangladesh menemukan bahwa
risiko kematian akibat ISPA ditemukan dua kali lebih tinggi pada kelompok
anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Studi menunjukkan peningkatan
capaian ASI eksklusif dari 39% menjadi 70% menurunkan tingkat kematian
bayi sebesar 32% (Dadhich & Agarwal, 2009).

x
D. TUJUAN KEGIATAN
Secara umum kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan di Pulau Nguan
terkait pemberian makan pada anak usia 0-23 bulan. Tujuan khusus kegiatan ini
adalah untuk:
1. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang definisi kekurangan
gizi beserta penyebabnya.
2. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang pedoman pemberian
makan pada anak usia 0-23 bulan.
3. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang peran inisiasi menyusu
dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI mulai anak
usia 6 bulan, serta melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun terhadap
peningkatan status gizi anak.
4. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang dampak pemberian
makanan terhadap kesehatan anak.
5. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan mengetahui cara pembuatan makanan
pendamping ASI yang tepat dan sesuai dengan umur anak.

E. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Pulau
Nguan terkait pemberian makan pada anak usia 0-23 bulan sehingga praktik
pemberian makan pada anak sesuai dengan usia anak.

F. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH


Menurut Teori Lawrence Green (1980), menyatakan pengetahuan sebagai
salah satu faktor predisposisi dari perilaku. Perilaku kesehatan seseorang sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, dan adat istiadat dari
masyarakat.

xi
Permasalahan Pemecahan Masalah
Ibu/pengasuh kurang memahami Melakukan edukasi atau promosi
pedoman pemberian makan bayi dan kesehatan terkait pemberian makan
anak. bayi dan anak yang tepat.

Metode Kegiatan
- ceramah dan diskusi tentang Alternatif Pemecahan Masalah
kekurangan gizi pada anak.
Upaya peningkatan pengetahuan
- ceramah dan diskusi tentang ibu/pengasuh terkait pemberian
pedoman pemberian makan bayi makan bayi dan anak yang tepat
dan anak. melalui metode ceramah, tanya
- tanya jawab keterkaitan antara jawab, dan diskusi.
praktik pemberian makan yang
tidak tepat dengan kekurangan gizi.

Bagan 1. Kerangka Pemecahan Masalah

G. KHALAYAK SASARAN ANTARA YANG STRATEGIS


Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh ibu/pengasuh yang memiliki anak usia
0-23 bulan (anak usia di bawah dua tahun) yang bertempat tinggal di Pulau Nguan,
Batam. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali ibu/pengasuh yang memiliki anak
usia di bawah dua tahun dengan pengetahuan mengenai praktik pemberian makan
pada anak sehingga dapat mempraktikkan agar mencapai status gizi dan kesehatan
anak yang optimal. Selain itu, diharapkan juga para peserta penyuluhan dapat
menyebarluaskan informasi dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan
penyuluhan kepada masyarakat lainnya, khususnya yang memiliki anak usia di
bawah dua tahun.

H. KETERKAITAN
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan perangkat daerah dan tokoh
masyarakat. Diharapkan dengan adanya keterlibatan perangkat daerah dan tokoh
masyarakat setempat dapat meningkatkan keikutsertaan masyarakat sehingga
manfaat kegiatan ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

xii
I. METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan (ceramah dan diskusi).
Penyuluhan akan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dengan bantuan media
slide (power point) dan leaflet. Media komunikasi berisi informasi mengenai
gambaran status gizi anak serta pedoman pemberian makanan pada bayi dan anak.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu/pengasuh anak usia dibawah dua tahun, tokoh
masyarakat, dan perangkat daerah, serta didampingi oleh kader posyandu dan
tenaga kesehatan puskesmas setempat.

J. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi keberhasilan kegiatan ini dilakukan dengan pengisian kuesioner
pretest dan post test oleh peserta penyuluhan. Pengisian kuesioner pretest dilakukan
di awal sebelum kegiatan penyuluhan dimulai, sedangkan pengisian kuesioner post
test dilakukan setelah tim penyuluh menyampaikan materi penyuluhan. Hasil dari
kedua kuesioner tersebutlah yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan
penyuluhan.

K. RENCANA DAN JADWAL KERJA


Kegiatan penyuluhan ini akan dilaksanakan selama 1 hari, sebagai berikut:
Hari : Jumat
Tanggal : 24 Januari 2020
Tempat : Posyandu terpilih di Pulau Nguan
Petugas :
 Aprilya Roza Werdani, S.Gz., M.K.M
 Ns. Larasuci Arini, M.Kep
 Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep
 Ns.Resi Novia, M.Kep

Tabel 1. Rincian Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan
1 07.45-07.59 WIB Pengisian daftar hadir
2 08.00-08. 59 WIB Pengukuran status gizi anak
3 09.00-09.10 WIB Pembukaan/sambutan oleh tokoh masyarakat
4 09.10-09.20 WIB Pembukaan/sambutan oleh ketua tim pelaksana
5 09.21-09.35 WIB Pengisian kuesioner pretest

xiii
6 09.36-10.15 WIB Penyampaian materi penyuluhan
7 10.16-10.45 WIB Sesi diskusi
8 10.45-11.00 WIB Pengisian kuesioner post test
9 11.01-11.10 WIB Penutup

L. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
a. Nama dan Gelar Akademik : Aprilya Roza Werdani, S.Gz., M.K.M
Pangkat/ Golongan/ NIDN : IIIb/1020049104
b. Jabatan Fungsional :-
c. Bidang Keahlian : Gizi
d. Program Studi : Sarjana Gizi
2. Anggota Pelaksana :
a. Nama dan Gelar Akademik : Ns. Larasuci Arini M.Kep
b. Pangkat/ Golongan/ NIDN : IIIb/1007089004
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Bidang Keahlian : Keperawatan
e. Program Studi : Diploma III Keperawatan
3. Anggota Pelaksana:
a. Nama dan Gelar Akademik : Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep
b. Pangkat/ Golongan/ NIDN :
c. Jabatan Fungsional :
d. Bidang Keahlian : Keperawatan
f. Program Studi : Sarjana Keperawatan Dan Profesi Ners
4. Anggota Pelaksana:
a. Nama dan Gelar Akademik : Ns. Resi Novia, M.Kep
b. Pangkat/ Golongan/ NIDN :
c. Jabatan Fungsional :
d. Bidang Keahlian : Keperawatan
e. Program Studi : Sarjana Keperawatan Dan Profesi Ners

M. RENCANA BIAYA
No Nama Barang Jumlah Harga
1. Cetak Proposal 2 Rp. 30. 000
2. Honor Pendamping 2 Rp. 150.000
xiv
Lapangan
3. Cetak Leaflet 30 lembar (@3000) Rp. 90.000
4. Snack 40 orang (@7000) Rp.280.000
Jumlah Rp. 550.000

DAFTAR PUSTAKA

Dadhich, J.P., & Agarwal, R.K. (2009). Mainstreaming early and exclusive
breastfeeding for improving child survival. Indian Pediatric, 46.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan nasional riskesdas 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Martins, V.J.B., et al. (2011). Long-lasting effects of undernutrition. International
Journal of Environmental Research and Public Health: 8(6): 1817–1846.
Mengistu, K., Alemu, K., & Destaw, B. (2013). Prevalence of malnutrition and
associated factors among children aged 6-59 months at Hidabu Abote District,
North Shewa, Oromia Regional State. Journal of Nutritional Disorder & Therapy.
DOI:10.4172/2161-0509.T1-001.
UNICEF. (2006). Nutrition, survival, and development. 20 Februari 2019.
https://www.unicef.org/progressforchildren/2006n4/index_undernutrition.html.
Windayanti, H., et al. (2019). Pemberian Informasi tentang Pemberian Makan Bayi dan
Anak Usia 0–24 Bulan. Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE),
1 (2).
World Health Organization (WHO). (2018). Infant and young child feeding. 21 Februari
2019. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-
feeding.

xv
World Health Organization (WHO). (2009). Infant and young child feeding model
chapter for textbooks for medical students and allied health professionals.
Switzerland: WHO Press.

xvi

Anda mungkin juga menyukai