Oleh :
5. Lokasi kegiatan
a. Lokasi kegiatan/Mitra (1) : Desa Lansa, Kecamatan Wori,
Kab.MINUT
b. Wilayah Mitra (kec/desa) : Desa Lansa, Kecamatan wori
c. Kab/Kota : Manado
d. Provinsi : Sulawesi Utara
e. Jarak PT ke lokasi mitra (km):
6. Jumlah belanja yang diusulkan : Rp………………………
Mengetahui,
Ka Unit Penelitian
LEMBER PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
Menyetui,
Dosen Pembimbing
Phembriah S. Kereh, S.Pd, SST, M.Si Olga Paruntu, S.Pd, M.Si Ir. Fred A.Rumagit, M.Kes
1. Pendahuluan
Provinsi Sulawesi utara lebih khusus di Daerah Kab. Minahasa Utara dengan
pusat pemerintahan dan ibu kota di Airmadidi. Kabupaten ini memiliki lokasi yang
strategis karena berada di antara dua kota, yaitu Manado dan kota pelabuhan Bitung.
Dengan jarak dari pusat kota Manado ke Airmadidi sekitar 12 km yang dapat
ditempuh dalam waktu 30 menit. Sebagian dari kawasan Bandar Udara Sam
Ratulangi terletak di wilayah Minahasa Utara. Kabupaten Minahasa Utara merupakan
kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Minahasa, terbentuk berdasarkan Undang-
undang No.33 tahun 2003 dan diresmikan pada tanggal 7 januari 2004, dengan
AIrmadidi sebagai ibukota kabupaten. Kabupaten Minahasa Utara terdiri dari
10 kecamatan, yaitu Airmadidi, Dimembe, Kalawat, Kema, Kauditan, Likupang
Barat, Likupang Selatan, Likupang Timur, Talawaan, Wori. Luas wilayah Minahasa
Utara adalah sekitaran 1,059.244 km2 dengan garis pantai sepanjang 292,20 km,
memiliki pulau sebanyak 46 buah dan 1 pulau terluar yaitu pulau mantehage.
Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2010 memiliki 10 (sepuluh) kecamatan
dengan jumlah penduduk sesuai hasil sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 188.467
jiwa terdiri dari laki-laki berjumlah 95.879 jiwa (50,87%) dan perempuan berjumlah
92.588 jiwa (49,13%), dengan tingkat kepadatan pendudk 178/km². Persebaran
penduduk terbanyak di Kecamatan Kalawat yaitu 26.624 jiwa, dengan tingkat
kepadatan penduduk 682,12/km² sedangkan yang paling sedikit di Kecamatan
Likupang Selatan yaitu 5.107 jiwa namun menduduki peringkat kedua tingkat
kepadatan penduduk 432,03/km², sedangkan Kecamatan Likupang Timur dengan
jumlah penduduk sebanyak 16.503 jiwa dengan tingkat kepadatan yang paling rendah
sebesar 56,74 per km².
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah dapat diindentifikasikan wilayah
yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasa budidaya seperti
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat, Kawasan
Peruntukan Pertanian, Kawasan Peruntukan Industri, dan Kawasan Lainnya dengan
berpodoman pada rencana tata ruang wilayah kabupaten Minahasa Utara.
Dalam hal ini untuk memberikan Pelayana kesehatan Terpadu dengan
memberikan edukasi tentang isi piringku karena karena sehat berawal dari isi piringku.
Makanan bukan untuk sekedar kenyang,tetapi perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan
menjaga kesehatan tubuh. Masyarakat hendaknya memahami pedoman gizi seimbang
yang saat ini di sebut dengan “Isi Piringku”. Dalam 1 porsi sajian, sayur-sayuran dan
buah-buahan hendaknya memiliki porsi separuh bagian piring setiap makan serta
separuh bagian sisanya diisi dengan makanan pokok sumber karbohidrat dan lauk-
pauk yang mengandung protein.
2. Rumusan Masalah
Banyak masalah yang terdapat di kabupaten minahasa utara seperti gizi kurang,
gizi, gizi. Gizi kurus dan gizi gemuk pada anak balita dan usia anak sekolah, sedangkan
pada remaja banyak terdapat penyakit anemia lebih khusus pada anak remaja
perempuan, ibu hamil, ibu nifas, dan penyakit gizi kurang serta obesitas pada orang
dewasa.
3. Latar belakang
4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah dan memperbaiki adanya masalah status gizi
para anak-anak dan orang dewasa maupun lansia dengan cara membrtikan edukasi
tentang pentingnya “isi piringku”.
5. Manfaat Kegiatan
Setelah kegiatan selesai dilakukan diharapkan para ibu-ibu lebih khusus, karena para
ibu-ibu yang membuat masakan dapat memperhatikan kesehatan serta status gizi
anggota keluarga
6. Khalayak sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah Masnyarakat Kabupaten Minahasa Utara khususnya Kec.
Wori yaitu balita, Anak sekolah, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Dewasa dan Lansi. Tapi
secara khusus sasaran ini untuk para Ibi-ibu, karena merekalah yang akan membuat
makanan yang bergizi.
7. Metode pengambilan
a. Metode pengabdian yang akan digunakan yaitu menggunakan metode
pendekatan dengan cara mempengaruhi mereka dengan menggunakan data
umum masalah gizi di Kec. Wori
b. Melakukan penyuluhan mengenai hubungan dan dampak dari edukasi tentang
“Isi Piringku”.
c. Memberika terapi edukasi kepada masyarakat bagaimana mengimplementasikan
“Isi Piringku” dalam kehidupan sehari-hari
d. Melakukan monitoring kembali untuk dapat mengukur keberhasilan penyelesaian
masalah yang telah dirumuskan
8. Keterkaitan
Kegiatan pengabdian ini berkaitan dengan pemerintahan desa atau daerah dan
masyarakat kabupaten minahasa utara di kecamatan wori desa lansa. Dan juga berkaitan
dengan institusi wilayah sekitar seperti puskesmsas serta pelayanan kesehatan lainnya
yang dapat mendukung dan bekerjasama dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
9. Rancangan evaluasi
a. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara melakukan kegiatan
advokasi sesuai dengan rumusan masalah di kecamatan wori desa lansa
b. Kegiatan dilakukan seminggu sekali pada hari kamis
c. Kegiatan akan dilakkukan beberapa kali sampai tercapainya tujuan kegiatan dengan
baik dan diterima oleh masyarakat
d. Kriteria pada kegiatan yaitu balita, anak sekolah, remaja, dewasa dan lansia
e. Tolak ukur dari kebehasilan kegiatan yaitu deterimanya seluruh rangkaian kegiatan
oleh masyarakat dan dilakukan atau diterapkannya pola makan sehat dengan
mengacu pada “isi Piringku” yang dapat memenuhi kebutuhan gizi.