Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN BBLR (BERAT BAYI LAHIR RENDAH)

DISUSUN OLEH :

Wilda Shafira 20150320109

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2019
Mind Maping pada Bayi dengan Kasus BBLR

FAKTOR ORANG TUA: FAKTOR PLASENTA: hidramnion, FAKTOR LINGKUNGAN:


- Penyakit (anemia, perdarahan antepartum, plasenta previa, solutio tempat tinggal di dataran Definisi (BBLR) adalah bila
preeklamsia berat, eklamsia,HIV/AIDS,
plasenta, sindrom tranfusi bayi berat badannya kurang dari
penyalahgunaan obat/merokok)
tinggi, terkena radiasi,
2500 gram (sampai dengan
- Ibu (usia<20/>35th, jarak kelahiran <1th, kembar (sindrom parabiotik), serta terpapar zat beracun. 2499 gram).
riwayat BBLR) ketuban pecah dini.
- Sosial ekonomi rendah

BBLR

Fungsi Organ Belum Baik

Kulit tipis dan Prematuritas


lemak subcutan
kurang Penurunan
Kekurangan Hati Usus Otak
Penguapan cadangan energi > daya tahan Paru
Tidak dapat tubuh
berlebih Hipoglikemi
menyimpan panas Konjungg Peristaltic blm Imaturitas
asi sempurna sentrum2 Pertumbuhan
Kehilangan Dx : Resiko Dx: Resiko bilirubin vital dinding dada
Kehilangan ketidakstabilan blm baik blm sempurna
cairan infeksi Pengosongan
kadar gula darah dan vaskuler
panas lambung blm Regulasi paru imatur
Hiperbilirubin baik pernafasan
Dx : Risiko Dehidrasi
ketidakseimbangan Icterus
Pernafasan Insufiansi
suhu tubuh
periodik pernafasan
Reflex menelan
belum sempurna
Pernafasan
Dx :
biot
Dx :Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan ketidakefe
tubuh ktifan pola
nafas
A. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosis NOC NIC


.
1. Ketidakefektifan pola (status pernapasan) (manajemen jalan napas, monitor
napas b.d imaturitas Setelah dilakukan tindakan pernapasan)
neurologis d.d bradipnea, keperawatan selama 3x24 jam , 1. Kaji frekuensi pernapasan
dispnea diharapkan status pernapasan dan pola napas
dalam rentang normal. kriteria 2. Pertahankan pola napas
hasil : dengan : berikan posisi
1) Frekuensi pernapasan sedikit ekstensi,
normal (30-40) pertahankan suhu optimal,
2) Irama pernapasan teratur beri rangsangan taktil.
3) Auskultasi napas 3. Berikan oksigen sesuai
vesicular indikasi
4) Tidak ada restraksi 4. Observasi irama,
dinding dada kedalaman, dan frekuensi
pernapasan
5. Hisap jalan napas sesuai
kebutuhan
6. Kolaborasi pemberian
AGD
2. Ketidakseimbangan nutrisi (Status nutrisi bayi)
kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan (Monitor Nutrisi)
tubuh b.d Faktor biologis keperawatan selama 3x24 jam , 1. timbang berat badan pasien
d.d kelemahan hisap, diharapkan nutrisi pasien dapat 2. monitor pertumbuhan dan
menelan, dan mudah terpenuhi dengan kriteria hasil : perkembangan
kembung 1) Intake nutrisi masuk 3. lakukan pengukuran
sesuai kebutuhan antropometrik
2) Intake makanan lewat 4. monitor turgor kulit dan
mulut adekuat mobilitas
3) Pertumbuhan baik 5. monitor adanya mual
Tidak ada hidrasi muntah
6. lakukan evaluasi ,
kemampuan menelan ( ex.
Fungsi motoric wajah ,
mulut , otot otot lidah ,
reflek menlan dan reflek
gag)

(manajemen nutrisi)
1. berikan enteral tube
feeding dengan porsi kecil
tapi sering, masukkan
perlahan laha.
2. Berikan ASI sesuai
kebutuhan
3. Berikan vitamin dan
mineral
4. Anjurkan keluarga pasien
untuk memantau kalori
dan intake makanan

3. Risiko ketidakseimbangan (Termoregulasi : Baru Lahir) Pengaturan suhu :


suhu tubuh b.d berat badan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu setiap 2 jam
ekstrem keperawatan selama 3x24 jam , 2. Monitor suhu dan warna
diharapkan suhu pasien dalam kulit
rentang normal terpenuhi dengan 3. Monitor dan laporkan
kriteria hasil : adanya tanda dan gejala
1. Berat badan naik secara dari hipotermia dan
berkala hipertermia
2. Suhu menjadi stabil 4. Tingkatkan intake dan
3. Hipotermia tidak ada nutrisi adekuat
4. Napas dari tidak terartur 5. Monitor TD, nadi dan RR
menjadi teratur 6. Selimuti pasien untuk
5. Perubahan warna kulit mencegah hilangnya
dari kuning/kebiruan kehangatan tubuh
menjadi merah 7. Tempatkan bayi baru lahir
6. Bilirubin dalam rentang dibawah penghangat
normal 8. Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
9. Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan
suhu
10. Ajarkan indikasi dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
11. Berikan antiperitik jika
perlu
4. Risiko Infeksi b.d (Keparahan Infeksi : Baru Lahir) Control infeksi :
malnutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Bersihkan lingkungan
keperawatan selama 3x24 jam , setelah dipakai pasien lain
diharapkan tidak terdapat infeksi 2. Pertahankan teknik
pada pasien dengan kriteria hasil isolisasi
: 3. Batasi pengunjung
1. Tidak terdapat 4. Instruksikan pada
ketidakstabilan suhu pengunjung untuk mencuci
2. Tidak terdapat tangan saat berkunjung
hipotermia 5. Gunakan sabun untuk cuci
3. Tidak terjadi takipnea tangan
4. Wajah tidak pucat 6. Cuci tangan setiap sebelum
5. Tidak terdapat Muntah dan sesudah tindakan
dan Diare keperawatan
6. Umbilikus tidak 7. Tingkatkan intake nutrisi
terinfeksi 8. Berikan terapi antibiotic
7. Leukosit dalam rentang 9. Monitor tanda gejala
normal infeksi sistemik dan local
10. Pertahankan teknik aseptic
pada pasien yang berisiko
11. Dorong masukan cairan

Manajemen imunisasi :
1. Ajarkan pada orangtua
imunisasi yang
direkomendasikan bagi
anak, cara imunisasinya,
alasan dan kegunaan, efek
samping dan reaksi yang
mungkin terjadi
2. Identifikasi teknik
pemberian imunisasi yang
tepat, termasuk pemberian
stimultan
3. Gunakan prinsip 5 benar
dalam pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai