Resiko Demografi Resiko medis Resiko perilaku dan Potensi faktor resiko
Ras (african-american) Kehamilan atau kelahiran lingkungan Stres, Kontraksi otot rahim
Umur (<17tahun, > 35tahun) prematur sebelumnya Kurang gizi Memicu kontraksi pada
Status socaial-ekonomi Aborsi pada trimester kedua Merokok rahim
Rendah (lebih dari dua kali secara Alkohol dan Ekspansi volume plasma
Belum menikah spontan) penyalahgunaan zat lain memadai
Pendidikan <SMA Risiko kehamilan saat ini Paparan DES dan paparan Kekurangan progesteron
zat beracun lainnya Infeksi
Pekerjaan fisik yang berat
Gangguan pada
kehamilan dan janin
Persalinan preterm
Imaturitas integumen Usia dan BB ekstrim Imaturitas paru-paru Imaturitas fungsi imaturitas sisterm GI Imaturitas
biokimia imunitas
Kulit tipis, kapiler Vol paru menurun Reflek Hisap Kegagalan
rapuh, lemak Imatur pusat Lemak tidak ada mendapatkan
pengaturan sub antibody alami
sedikit
suhu kutan < (salah satunya ASI)
hipoksia Imaturitas
Resiko kerusakan peningkatan suhu Inefektif antibodi
integritas kulit lingkungan Panas tubuh hilang produksi enzim
Pola nafas tidak
Resiko tinggi kekurangan efektif Respon menggigil Risiko Infeksi
Tidak mampu
volume cairan kurang maksimal mengingesti Jumlah sel darah putih :
Penurunan nutrien 18.000/mm3, netrofil
surfaktan + pelepas Risiko tinggi inefektif meningkat sampai 23.000-
24.000/mm3, hari pertama
terhadap Resiko nutrisi
Ggn pertukaran gas Penurunan norepinefrin setelah lahir (menurun bila
Vasokontriksi termoregulasi kurang dari ada sepsis).
keefektifan kebutuhan Hematokrit : 43%- 61%
ventilasi paru paru (peningkatan sampai 65 %
atau lebih menandakan
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI polisitemia, penurunan kadar
menunjukkan anemia/
Resusitasi Bayi Anoksia 12 kali lebih sering terjadi pada bayi prematu hemoragic
Terapi incubator Gangguan respirasi prenatal/perinatal).
Hemoglobin (Hb) : 15-20
Rentan terhadap kompresi kepala karena lunaknya tulang tengkorak dan immaturitas jaringan
Nutrisi ASI & Reflek hisap gr/dl (kadar lebih rendah
otak berhubungan dengan anemia
Pencegahan infeksi
Perdarahan intracranial 5 kali lebih sering pada bayi prematur dibanding bayi aterm atau hemolisis berlebihan ).
Intubasi dan Terapi Oksigen Cerebral palsy Bilirubin total : 6 mg/dl
pada hari pertama kehidupan,
DX. KEPERAWATAN TUJUAN
Terdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada bayiINTERVENSI
prematur
KOMPLIKASI 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12
mg/dl pada 3-5 hari.
7. Anoksia 12 kali lebih
1.
Tidak efektifnya pola nafas b.d Pola nafas efektif Mandiri : Destrosix : tetes glukosa
sering terjadi pada bayi pertama selama 4-6 jam
imaturitas pusat pernafasan, Dengan Kriteria Hasil : Kaji frekwensi pernafasan dan pola pernafasan..
prematu pertama setelah kelahiran
keterbatasan perkembangan RR 30-60 x/mnt Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan.
8. Gangguan respirasi
2. rata-rata 40-50 mg/dl
otot, penurunan Sianosis (-) meningkat 60-70 mg/dl pada
Pertahankan suhu tubuh optimal
9. Rentan terhadap kompresi
3. hari ketiga.
energi/kelelahan, Sesak (-) Posisikan bayi pada abdomen kepala
ataukarena
posisilunaknya
terlentang dengan gulungan
ketidakseimbangan metabolik Ronchi (-) tulang tengkorak sedikit
popok di bawah bahu untuk menghasilkan dan hiperekstensi.
Whezing (-) Kolaborasi : immaturitas jaringan otak
10. Perdarahan intracranial 5
4.
Pantau pemeriksaan laboratory (GDA, glukosa serum, elektrolit ).
kali lebih sering pada bayi
Berikan oksigen sesuai indikasi
prematur dibanding bayi
aterm
5. Cerebral palsy
11.
12. Terdapat insidensi
6.
kerusakan organik otak
yang lebih tinggi pada
bayi prematur (meskipun
banyak orang–orang jenius
yang dilahirkan sebelum
aterm).
Hipotermi b.d imaturitas control Suhu tubuh kembali Mandiri
dan pengatur suhu dan normal. Observasi tanda-tanda vital.
berkurangnya lemak subcutan Kriteria Hasil : Tempatkan bayi pada inkubator.
didalam tubuh. Suhu 36-37 C. Ganti pakaian setiap basah
Kulit hangat. Kolaborasi:
Sianosis (-) Kolaborasi pemberian D-10 W dan ekspander volume secara intra vena
Ekstremitas hangat bila diperlukan.
Berikan obat-obatan sesuai indikasi fenobarbital, natrium bikarbonat
Referensi :
Wilkinson, J.M., & Ahern N.R., 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosa NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. Edisi
Kesembilan. Jakarta : EGC.
Betz, L C dan Sowden, L A. 2002. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
K, Deswani. 2012. Panduan Praktik Klinis dan Laboratotium Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Oleh :