Anda di halaman 1dari 4

Web of Causation – BBL Premature

TANDA & GEJALA


PENGERTIAN 7. Genitalia belum sempurna, labia minora belun tertup oleh
1. Berat Badan Kurang dari 2.500 gram, panjang badan labia mayora (pada wanita) pada pria testis
Bayi preterm adalah bayi lahir pada kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, 8. Pembuluh darah kulit banyak terlihat peristaltik usus dapat
lingkar dada kurang dari 30 cm
umur kehamilan kurang dari 37 terlihat
minggu atau berat badan lahir antara 2. Masa gestasi kurang dari 37 minggu 9. Rambut halus dan tipis
500-2499 gram maupun berat lahir 3. Kepala lebih besar dari badan 10. Banyak tidur dan tangis lemah
4. Lanugo (bulu halus ) banyak terutama pada dahi, 11. Kulit tampak mengkilat dan licin
cukup pelipis, telinga dan lengan 12. Pergerakan kurang dan lemah
5. Lemak sub kutan kurang 13. Refleks tonus leher lemah, refleks isap kurang, refleks
6. Ubun – ubun dan sutura melebar menelan kurang dan refleks batuk masih lemah.

Resiko Demografi Resiko medis Resiko perilaku dan Potensi faktor resiko
 Ras (african-american)  Kehamilan atau kelahiran lingkungan  Stres, Kontraksi otot rahim
 Umur (<17tahun, > 35tahun) prematur sebelumnya  Kurang gizi  Memicu kontraksi pada
 Status socaial-ekonomi  Aborsi pada trimester kedua  Merokok rahim
Rendah (lebih dari dua kali secara  Alkohol dan  Ekspansi volume plasma
 Belum menikah spontan) penyalahgunaan zat lain memadai
 Pendidikan <SMA  Risiko kehamilan saat ini  Paparan DES dan paparan  Kekurangan progesteron
zat beracun lainnya  Infeksi
 Pekerjaan fisik yang berat
Gangguan pada
kehamilan dan janin
Persalinan preterm

Imaturitas integumen Usia dan BB ekstrim Imaturitas paru-paru Imaturitas fungsi imaturitas sisterm GI Imaturitas
biokimia imunitas
Kulit tipis, kapiler Vol paru menurun Reflek Hisap Kegagalan
rapuh, lemak Imatur pusat Lemak tidak ada mendapatkan
pengaturan sub antibody alami
sedikit
suhu kutan < (salah satunya ASI)
hipoksia Imaturitas
Resiko kerusakan peningkatan suhu Inefektif antibodi
integritas kulit lingkungan Panas tubuh hilang produksi enzim
Pola nafas tidak
Resiko tinggi kekurangan efektif Respon menggigil Risiko Infeksi
Tidak mampu
volume cairan kurang maksimal mengingesti Jumlah sel darah putih :
Penurunan nutrien 18.000/mm3, netrofil
surfaktan + pelepas Risiko tinggi inefektif meningkat sampai 23.000-
24.000/mm3, hari pertama
terhadap Resiko nutrisi
Ggn pertukaran gas Penurunan norepinefrin setelah lahir (menurun bila
Vasokontriksi termoregulasi kurang dari ada sepsis).
keefektifan kebutuhan Hematokrit : 43%- 61%
ventilasi paru paru (peningkatan sampai 65 %
atau lebih menandakan
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI polisitemia, penurunan kadar
menunjukkan anemia/
Resusitasi Bayi Anoksia 12 kali lebih sering terjadi pada bayi prematu hemoragic
Terapi incubator Gangguan respirasi prenatal/perinatal).
Hemoglobin (Hb) : 15-20
Rentan terhadap kompresi kepala karena lunaknya tulang tengkorak dan immaturitas jaringan
Nutrisi ASI & Reflek hisap gr/dl (kadar lebih rendah
otak berhubungan dengan anemia
Pencegahan infeksi
Perdarahan intracranial 5 kali lebih sering pada bayi prematur dibanding bayi aterm atau hemolisis berlebihan ).
Intubasi dan Terapi Oksigen Cerebral palsy Bilirubin total : 6 mg/dl
pada hari pertama kehidupan,
DX. KEPERAWATAN TUJUAN
Terdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada bayiINTERVENSI
prematur
KOMPLIKASI 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12
mg/dl pada 3-5 hari.
7. Anoksia 12 kali lebih
1.
Tidak efektifnya pola nafas b.d Pola nafas efektif Mandiri : Destrosix : tetes glukosa
sering terjadi pada bayi pertama selama 4-6 jam
imaturitas pusat pernafasan, Dengan Kriteria Hasil :  Kaji frekwensi pernafasan dan pola pernafasan..
prematu pertama setelah kelahiran
keterbatasan perkembangan RR 30-60 x/mnt  Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan.
8. Gangguan respirasi
2. rata-rata 40-50 mg/dl
otot, penurunan Sianosis (-) meningkat 60-70 mg/dl pada
 Pertahankan suhu tubuh optimal
9. Rentan terhadap kompresi
3. hari ketiga.
energi/kelelahan, Sesak (-)  Posisikan bayi pada abdomen kepala
ataukarena
posisilunaknya
terlentang dengan gulungan
ketidakseimbangan metabolik Ronchi (-) tulang tengkorak sedikit
popok di bawah bahu untuk menghasilkan dan hiperekstensi.
Whezing (-) Kolaborasi : immaturitas jaringan otak
10. Perdarahan intracranial 5
4.
 Pantau pemeriksaan laboratory (GDA, glukosa serum, elektrolit ).
kali lebih sering pada bayi
 Berikan oksigen sesuai indikasi
prematur dibanding bayi
aterm
5. Cerebral palsy
11.
12. Terdapat insidensi
6.
kerusakan organik otak
yang lebih tinggi pada
bayi prematur (meskipun
banyak orang–orang jenius
yang dilahirkan sebelum
aterm).
Hipotermi b.d imaturitas control Suhu tubuh kembali Mandiri
dan pengatur suhu dan normal.  Observasi tanda-tanda vital.
berkurangnya lemak subcutan Kriteria Hasil :  Tempatkan bayi pada inkubator.
didalam tubuh. Suhu 36-37 C.  Ganti pakaian setiap basah
Kulit hangat. Kolaborasi:
Sianosis (-)  Kolaborasi pemberian D-10 W dan ekspander volume secara intra vena
Ekstremitas hangat bila diperlukan.
 Berikan obat-obatan sesuai indikasi fenobarbital, natrium bikarbonat

Resiko tinggi infeksi Infeksi tidak terjadi. Mandiri :


berhubungan dengan respon Kriteria Hasil :  Tingkatkan cara-cara mencuci tangan pada staf, orang tua dan pekerja
imun imatur Suhu 36-37 C lain.
Tidak ada tanda-tanda Pantau pengunjung akan adanya lesi kulit.
infeksi  Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi, misalnya : suhu, letargi atau
Leukosit 5.000–10.000 perubahan perilaku.
 Lakukan perawatan tali pusat sesuai kit.
 Berikan ASI untuk pemberian makan bila tersedia.
Kolaborasi
 Berikan antibiotika sesuai indikasi

Resiko gangguan nutrisi kurang Nutrisi terpenuhi setelah Mandiri :


dari kebutuhan b.d Kriteria hasil :  Timbang berat badan bayi saat menerima di ruangan perawatan dan
ketidakmampuan mencerna Reflek hisap dan menelan setelah itu setiap hari.
nutrisi (Imaturitas saluran baik  Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen, dan
cerna) Muntah (-) perilaku menghisap.
Kembung(-)  Lakukan pemberian makan oral awal dengan 5-15 ml air steril, kemudian
BAB lancar dextrose dan air sesuai protokol rumah sakit.
Berat badan meningkat 15Kolaborasi :
gr/hr  Berikan glukosa dengan segera peroral atau intravena bila kadar dextrostik
Turgor elastis. kurang dari 45 mg/dl.

Referensi :
Wilkinson, J.M., & Ahern N.R., 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosa NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. Edisi
Kesembilan. Jakarta : EGC.
Betz, L C dan Sowden, L A. 2002. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
K, Deswani. 2012. Panduan Praktik Klinis dan Laboratotium Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika

Oleh :

FIRMAN DWI CAHYO


PROFESI NERS POLTEKKES SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai