Anda di halaman 1dari 2

Nama Artikel :

2 ASN Kepulauan Tanimbar Jadi Tersangka Kasus Korupsi Anggaran


Perjalanan Dinas

https://regional.kompas.com/read/2022/06/23/200401478/2-asn-di-kepulauan-
tanimbar-jadi-tersangka-kasus-korupsi-anggaran

A. 2 ASN Kepulauan Tanimbar Jadi Tersangka Kasus Korupsi Anggaran


Perjalanan Dinas

KOMPAS.com – EAO dan DB. Dua orang Aparatur Sipil Negara (ASN)
di Kabupaten Kepulauan Tanibar, Maluku, ditetapkan tersangka oleh
Kejaksaan Negeri Kepulauan Tanimbar. Keduanya menjadi tersangka dalam
kasus korupsi anggaran perjalanan dinas pada Bagian Umum Sektetariat
Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Tanibar.
Kepala Kejaksaan Negeri Kepulauan Tanibar, G. Sumarsono
mengatakan, EAO dan DB ditetapkan tersangka pada Rabu (22/06/22)
berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor B-844/Q.1.13/Fd.2/06/2022.
Sebelumnya keduanya diperiksa berdasarkan pada Surat Perintah
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kepulauan Tanimbar Nomor
PRINT-02/Q.1.13.Fd.2/02/2022 tanggal 7 Februari 2022.
Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, penyidik memperoleh bukti
permulaan yang cukup untuk menetapkan keduanyaa sebagai tersangka.
“Alat bukti yang diperoleh adalah keterangan saksi, alat bukti surat dan
barang bukti yang lain. Penyidik telah memperoleh bukti permulaan yang
cukup untuk menetapkan tersangka dalam perkara ini,” kata Sumarsono di
Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan sementara, Sumarsono
menyebut, kedua tersangka telah merugikan negara sebesar Rp
371.503.200. Meski begitu, Sumarsono mengaku masih belum bisa
menjelaskan secara detail modus tersangka dalam mengorupsi anggaran
perjalanan dinas itu.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri
Kepulauan Tanimbar, Bambang Irawan mengatakan, kedua ASN itu disangka
dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), (2) dan (3) UU Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHPidana.

Analisis Artikel
Artikel berjudul “2 ASN Kepulauan Tanimbar Jadi Tersangka Kasus
Korupsi Anggaran Perjalanan Dinas” mencerminkan sikap tidak akuntabel
dan tidak kompeten sebagai seorang ASN dalam menjalankan tugasnya.
Perbuatan 2 oknum ASN tersebut tidak sesuai dengan konteks akuntabilitas,
yaitu :
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.

Oknum ASN pada artikel diatas terbukti telah mengorupsi anggaran


perjalanan dinas artinya oknum tersebut tidak jujur, tidak bertanggung jawab
dan tidak berintegritas tinggi dalam menjalankan tugas. Oknum ASN tersebut
juga merugikan negara sebesar Rp 371.503.200, hal ini menunjukkan rasa
tidak bertanggung jawab dalam menggunakan kekayaan dan barang milik
negara. Prilaku korupsi tersebut dilakukan karena kurangnya kompetensi
yang diliki oleh 2 oknum ASN tersebut.

Anda mungkin juga menyukai