Anda di halaman 1dari 6

Penulis: Supriyadi M.

Y,SH Redaktur Daerah Sumatra Utara | Sabtu, 29


Juni 2013 - 09:49:56 WIB
Kejari Stabat Periksa Sekwan DPRD Langkat dan Bendahara Terkait
Kasus Korupsi Dana APBD 2012 Senilai

Kategori: HUKUM - Dibaca: 8 kali

LANGKAT,Rakyat Media-Sejumlah Wakil Rakyat yang duduk di DPRD Langkat bakal masuk
penjara. Hal ini terbukti dari dimulainya pemeriksaan yang dilakukan Kejeri Stabat telah melakukan
pemeriksaan terhadap oknum Sekretaris DPRD (Sekwan) Salman dan Novi Bendahara di ruang
Pidana Khusus (Pidsus) baru-baru ini terkait dugaan korupsi biaya perjalanan dinas para Anggota
DPRD Langkat yang dananya bersumber dari APBD Langkat Tahun 2012 yang notabene terkesan
adanya pembengkakan biaya yang jumlahnya Rp 46 M.
 
Adapun dana yang diduga adanya korupsi yang diperuntukkan untuk perjalanan para Anggota
DPRD Langkat tersebut semisal,rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar Daerah mencapai Rp
28.243.970.000, belanja perjalanan Dinas dalam Daerah sebesar Rp 1.056.000.000, dan belanja
perjalanan Dinas luar Daerah yakni sebesar Rp 27.187.970.000.
 
Sebagai mana dari rincian jumlah tersebut seperti belanja perjalanan Dinas dalam Daerah 1 ls x
1.056.000.000,terbilang 1.056.000.000.Dan seterusnya belanja perjalanan Dinas Luar Daerah yang
rinciannya belanja perjalanan Dinas luar Daerah dalam Provinsi1 ls x 348.000.000= Rp
348.000.000.
 
Dan belanja perjalanan Dinas luar Daerah dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) selama 6 kali
para Anggota Dewan Komisi I s/d IV sebanyak 50 orang tersebut menghabiskan biaya hingga Rp
6.909.840.000,lainnya juga seperti belanja perjalanan Dinas luar daerah luar Provinsi dalam rangka
konsultasi dan koordinasi oleh Komisi I s/d IV selama 5 kali menghabiskan biaya kisaran mencapai
Rp 5.758.200.000.
 
Ditambahkan dan alat kelengkapan Dewan selama 3 kali juga menghabiskan biaya sebesar Rp
3.418.920.000. Sementara kunjungan kerja Pansus selama 6 kali dan perjalanan dinas dalam
rangka kegiatan Khusus masing-masing menelan biaya Rp 6.909.840.000 dengan rincian 1 ls x
424.250.000.
 
Oleh karenanya biaya perjalanan dinas Anggota Dewan Langkat ini yang dinilai oleh masyarakat
Langkat itu tidak masuk akal menghabiskan anggaran dananya yang bersumber dari uang rakyat
dianggarkan pada APBD Langkat Tahun 2012 mencapai Rp 46.008.732.699, sehingga masyarakat
Kab.Langkat mengacungkan jempol terhadap instansi pemangku hukum di Langkat khususnya
Kejari Stabat telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum Salman selaku Sekwan DPRD
Langkat dan Novi selaku bendaharanya.
 
Karena dana sebesar itu yang dipergunakan untuk biaya belanja dan perjalanan dinas para Wakil
rakyat tersebut sarat dengan dugaan korupsi membuat angka tersebut menjadi pembengkakan dan
dana tersebut dijadikan untuk bersenang-senang para wakil rakyat ini.
 
Hasil keterangan khusus kepada Supriadi MY dari Redaktur Rakyat Media Online Sumut,Kajari
Stabat Hendri Hatta, SH M.Hum sewaktu ditanyakan memaparkan dugaan korupsi dana anggaran
belanja perjalanan dinas anggota dewan Langkat, Jum’at (28/6) di ruang kerjanya, pihaknya
mengatakan bahwa kasus Sekwan DPRD Langkat telah kami periksa termasuk oknum
bendaharanya Novi dan Salman.
 
Untuk sementara sambung Hendri Hatta pada kasus tersebut masih dalam tingkat penyidikan,dan
katanya lagi karena “data best” dengan tanda kutip yang dimaksud biaya perjalanan dikeluarkan
berbeda, katanya.
 
Sedangkan Salman selaku Sekwan DPRD Langkat ketika dikonfirmasi melalui SMS lewat
ponselnya tidak mendapat balasan. Sehingga Rakyat Media Online belum mendapat konfirmasi
dari yang bersangkutan sampai sejauh mana hasil pemeriksaan dirinya di Kejari Stabat terkait
pertanggung jawabannya sebagai sekwan tentang dana perjalanan dinas anggota dewan tersebut
yang diduga sarat korupsi. (rm/red)
Empat Tahun Jadi Bupati Langkat Terungkap Dugaan Korupsi Rp53,9 M

LANGKAT, Rakyat Media-Empat tahun Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu.SH


memimpin sebagai Kepala Daerah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, terungkap sebanyak
Rp53,9 miliar dugaan korupsi di Pemerintahan Kabupaten Langkat. Hal ini diketahui
berdasarkan dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan {BPK} RI selama empat tahun
yakni sejak tahun 2008 hingga tahun 2011.
 
Keterangan diterima media ini mengungkapkan,dugaan korupsi yang terjadi dari berbagai
kegiatan yang dibiayai dari dana APBD Kabupaten Langkat mencapai Rp53.967.999.844.
Dimana berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI dari mulai tahun 2008-2011 Pemerintah
Kabupaten Langkat dinyatakan tidak dapat diyakini kewajarannya.
 
Sumber Rakyat Media mengungkapkan, untuk Tahun Anggaran 2008 sesuai hasil Audit
Utama Keuangan Negara V Perwakilan BPK-RI Provinsi Sumatera Utara Nomor
:46B/S/XVIII.MDN/08/2009 Tanggal : 03 Agustus 2009, tercatat angka indikasi kerugian
sebesar lebih kurang Rp 12.342.049.676.89,- diantaranya pada Dinas Pekerjaan Umum saat
dijabat Ir.Herdianul Zally sekarang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pemkab
Langkat tentang adanya Harga Satuan Pekerjaan Dalam kontrak pada Dinas Pekerjaan
Umum Kab.Langkat diperhitungkan lebih tinggi dari angka yang sebenarnya yakni Rp
1.945.068.961.55.
 
Dimana pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan priodik dan peningkatan jalan dengan
menggunakan bahan material hotmix disinyalir telah terjadi pemborosan keuangan daerah
minimal sebesar Rp 980.854.000.00,- dalam pelaksanaan terdapat pekerjaan pada dinas PU
dilaksanakan tidak sesuai dengan bestek atau kontrak sebesar Rp 1.062.814.594.15. Lebih
jauh sumber menyebutkan, untuk Tahun Anggaran 2009 berdasarkan hasil pemeriksaan
BPK-RI perwakilan Provinsi Sumatera Utara Nomor :100/S/XVIII.MDN/05/2010 tanggal
21 Mei 2010 diindikasikan adanya dugaan penyelewengan sehingga merugikan APBD
Kabupaten Langkat tahun 2010 mencapai Rp 18.868.717.390.99.Dimana Dinas PU langkat
yang dijabat Plt Ir.Bambang Irawadi, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan
terdapat kekurangan volume/fisik pekerjaan dibeberapa kegiatan belanja barang sehingga
terindikasi terjadi kerugian negara sebesar Rp 674.103.826.28. Kemudian dilain pihak juga
terdapat kekurangan volume/fisik pekerjaan pada beberapa pengerjaan sehingga terindikasi
merugikan keuangan daerah sebesar Rp 135.958.644.20.
 
Selain itu dugaan korupsi keterlambatan denda yang belum dikenakan kepada kontraktor
sebesar Rp 165.778.330.56. Serta terdapat kekurangan volume pekerjaan yang berindikasi
merugikan keuangan daerah sebesar Rp 75.433.136.16. Belum lagi belanja bantuan sosial
{Bansos} sebesar Rp 1.766.298.000.00 yang tidak sesuai peruntukan dan diantaranya
sebesar Rp 32.250.000.00 berindikasi disalah gunakan, serta Rp 478.000.000,00 yang tidak
didukung bukti memadai.
 
Kemudian berdasarkan hasil Audit Tahun 2010 Nomor : 196B/S/XVIII.MDN/05/2011,
tanggal 27 Mei 2011 ditemukan indikasi kerugian keuangan daerah sebesar Rp
10.984.085.001 diantaranya kekurangan pekerjaan fisik sejumlah kegiatan proyek dinas PU
sebesar Rp 1.212.225.610.96 yang disinyalir merugikan keuangan daerah (Kadis
Ir.Bambang Irawadi) serta SKPD lainnya. Juga terjadi lagi berulang pada TA 2011 dimana
hasil pemeriksaan BPK-RI tahun 2011 Nomor : 47/S/XVIII.MDN/01/2012, tgl 27 januari
2012 ditemukan indikasi kerugian keuangan rakyat langkat sebesar Rp 11.773.147.642,99.
 
Diantaranya yakni pekerjaan tiga paket pemeliharaan priodik jalan dinas PU dilaksanakan
tidak sesuai spesifikasi sebesar Rp 976.194.080.00. Pada komposisi gregat lapis pondasi
atas kelas A pada pekerjaan pengaspalan jalan lingkungan simpang kampung pasir
Kel.Hinai Kiri Kec.Secanggang tidak memenuhi spesifikasi sebesar Rp 136.587.082.50.
Pengaspalan jalan Pamah Tambunan ujung bandar sepanjang 750m X 3,5m desa ujung
bandar kecamatan salapian tidak sesuai spesifikasi teknis sebesar Rp 67.117.074,00 dan
terjadi kekurangan volume sebesar Rp 14.362.480,29 dan SKPD lainnya, sebut sumber
media ini Sumber itu menambahkan, berdasarkan i hasil audit BPK-RI dari tahun 2008-
2011 sesuai hasil kalkulasi dengan nilai yang cukup fantastis sebesar Rp 53.967.999.844.
bahwasanya jumlah temuan ini terjadi dimasa kepemimpinan H.Ngogesa Sitepu SH.
Selama empat tahun menjabat sebagai Bupati Langkat. Kalau kita kroscek dan
membandingkan dengan kerugian negara yang dilakukan mantan Bupati Langkat Syamsul
Arifin mulai tahun 2000-2007 sebesar Rp 98,7 Milyar dengan indikasi temuan BPK masa
kepemimpinan H.Ngogesa Sitepu.SH nilainya cukup signifikan.
 
Belum lagi dikalkulasikan tentang indikasi suap penerima CPNS tahun 2009, indikasi
memperkaya diri dengan penyelenggaraan AKBID serta indikasi suap pengangkatan Dosen
AKBID, indikasi penggelapan pajak di Dinas pendapatan dan indikasi Fee Proyek. Oleh
karena itu, berbagai kalangan di Kabupaten Langkat mendesak Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi yang terjadi di tubuh Pemerintahan Kabupaten
Langkat. Memeriksa dan menyidik indikasi korupsi dan indikasi penyalahgunaan
wewenang Bupati Langkat H.Ngogesa Sitepu.SH selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan
Keuangan Daerah(PKPKD) serta orang yang paling bertangguang jawab atas apa yang
terjadi dengan Pemerintahan Kab.Langkat saat ini, sebut sumber yang minta tidak ditulis
nama dalam berita ini. {rm/supriadi}
Redaksi
Diposting tanggal: 15 September 2012

SUSUNAN REDAKSI
PORTAL BERITA NASIONAL
WWW. RAKYAT MEDIA.COM

Terbit sejak 26 Agustus 2012


Diterbitkan PT Rakyat Kepri Media
Akta Notaris No.1 Tanggal 1 April 2005
SIUP NO.74/Prindag-BTM/PB/IV/2005
Surat Rekomendasi Usaha Jasa Penerbitan
Nomor :004/UJP/BPM-BTM/IV/2013
NPWP No.02.459.854.2-215.000
 
 
KOMISARIS

Ir. H. Muhammad Lukman Edi


Mafirion. SE

DIREKTUR

Zoebir. S

PENASEHAT
 
Prof.DR.Ir.Suhardi,MSc
Permadi SH
Drs. Gany Lasa
Marzuki. SE
Boy Hendri. SH

 PENASEHAT HUKUM

Supriarno. SH. MH
Hamdan Hasibuan. SH

PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG JAWAB


Mawardi. M
WKL Pemimpin Umum/Penjab
Drs. Desman Tarigan
PEMIMPIM PERUSAHAAN
Mahyuddin
PEMIMPIN REDAKSI

Erwinsyah. SH

REDAKTUR PELAKSANA

Wesly H Sihombing
 

REDAKTUR SENIOR

Desman Tarigan

REDAKTUR DAERAH

Supriadi  M.Y
 

KOORDINATOR LIPUTAN

Nardi

MANEGER IKLAN

Hardiansyah

SEKRETARIS REDAKSI

Marlina

ADMINISTRATOR / PERWAJAHAN 

Iqbal Ramadhan

DEWAN REDAKSI

Mawardi. M, Marzuki. SE, Desman Tarigan, Erwinsyah. SH, Mahyuddin, Boy Hendri. SH

WARTAWAN DAERAH
Irwan Firdaus (Galih), Zulfikar, Bambang, Mykel Meidy Egeten, Darmawan, Sukandar, Ismail, Fitri
Harahap ( DKI Jakarta), Daud Fiah, Teuku Banta, Hanafiah (Nanggro Aceh),
Supriadi.M.Y.SH (Kepala perwakilan ), Muhammad Iksan, Dedi Topan SH, Abdul Had Putra
Bangun, Sofian, M. Irsan, Rusli Pasandani (Sumatera Utara), Herman, Asrul, Naidiran (Kepulauan
Riau), Effendi Basri, Abd Muin, Sifian (Provinsi Riau), Dadang Kusnadi, Hilman Saragih, Amir
Husin,Sutarna (Jawa Barat), Desman Siregar, Sukamto, Djoko Budi, Nardi (Jawa Tengah), Ahmad
Nurdin, Barzawi, Sulaiman, Winarto, Endang Kustini (Jawa Timur), Igusti Irawan, Putu Sujana,
Gede Ngurah Made (Bali), Yon Usman, Said Budiman, Boy Jajusman (Padang), Firdaus, Ramli,
Nurmansyah (Jambi). Soni Mardison, Amran Suparman, (Sumatera Selatan), Abdullah, Fardan,
Fiktor Silalahi (Kalimantan Barat, Indra Gunawan, Amri Lubis, Darmin Sinaga (Kalimantan Timur),
Djoko, Ajat, Dendi Kusnadi (Lampung)

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA


Jalan Raya Kukusan, Komplek Kukusan Permai Blok K No.18 Beji, Kota Depok, Jawa Barat
  Telp (021) 94602437 HP 081364646453 – 081311666736. Email :  rakyatmedia@ymail.com,
redaksi@rakyatmedia.com.twitter:@RakyatMedia , facebook: RakyaMedia@ymail.com
 
Perwakilan Provinsi Kepri : Jalan Kemuning I Komplek Taman Dotamana Blok E No.24 Batam Centre Telp
(0778) 479681-479636 Fax (0778) 479529 
  Perwakilan Sumatera Utara : Jln. Jenderal Ahmad Yani No.90 Kota Binjai
HP. 081281240404-08126008172 
  wartawan Rakyat Media.com selalu dibekali tanda pengenal (Kartu Pers) dan tidak diperkenankan
menerima/meminta imbalan apapun dari nara sumber
 
Pemberitahuan : Silakan mmengutip berita dari media ini, tapi pada isi berita harus mencantumkan sumber
www.rakyat media.com. Jika tidak kami bisa tuntut secara hukum

Anda mungkin juga menyukai