Anda di halaman 1dari 12

Edisi 06

28 Maret - 11 April 2016


Tahun I
Harga Rp4.500,Alamat Redaksi:
Jln. Dahlia 1 No. 8
Pondok Timur Indah 2 Bekasi
Telp: 081310579933
Email:
suararakyat_bersatu@yahoo.com

Tipu Dua Calon TKI,


Maspuah Dipolisikan

Bareskrim Selidiki Dugaan Korupsi


Pengadaan Alat Kebugaran

FK-MPR Tolak Tawaran Pemko


Medan Tempati Rusunawa

BADAN Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah menyidik dugaan


korupsi pengadaan alat kebugaran dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta 2014. Lagi-lagi,
kasus ini menyeret Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.

SEORANG warga asal desa Pawidean, Kecamatan Jatibarang bernama Maspuah, dilaporkan ke
polisi dengan Nomor: STPL/B.405/III/2016Jtb/
Res Imy/SPK Polsek Jtb, karena diduga menipu
dua Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ...

PEMKO Medan menawarkan rumah susun sederhana sewa


(rusunawa) di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Medan Deli
dan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan sebagai
tempat tinggal 673 KK yang tergabung tergabung ...

Baca di Hal 3

Baca di Hal 7

Baca di Hal 10

Abdul Aziz bin Salha

Direktur RSU dr Sayidiman


Dilaporkan ke KPK

Magetan, SRB
Direktur Rumah Sakit
Umum (RSU) dr Sayidiman
dilaporkan secara resmi kepada Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), oleh salah
satu aktivis/LSM berinisial RK. Pelaporan dugaan

korupsi itu disampaikan,


karena RK prihatin dengan
kondisi Rumah Sakit yang
seharusnya membantu pelayanan kesehatan masyarakat

Bersambung ke Hal 11

Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus

Dugaan Korupsi Proyek TA 2014

Korban Trafcking

Human Trafcking
Berkedok Penyaluran TKI

Indramayu, SRB
Munculnya beberapa
Sponsor calo TKI yang dikategorikan nakal dengan
cara perekrutan calon TKI
yang belum cukup umur,
turut menambah bayangan

kelam penyaluran TKI di Kabupaten Indramayu. Sebagaimana yang belakangan santer


dibicarakan warga, seorang

Bersambung ke Hal 11

Gitar akustik yang didistriDedi Djunaedi


busikan ke sekolah

MANTAN KEPALA DBMPSDA


TERACAM DILAPORKAN KE PMJ
Jakarta, SRB
Mantan Kepala Dinas Bina Marga Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) Pemkab
Bekasi, Ahmad Kosasih, terancam dilaporkan ke unit tindak pidana korupsi (Tipikor)
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Metro Jakarta
Raya (PMJ), terkait dugaan korupsi pada kegiatan peningkatan jalan lingkungan di
Kecamatan Tambun Selatan tahun 2014 dengan pagu sebesar Rp35.916.757.000.
Rencana pelaporan tersebut disampaikan Ketua Umum LSM Voice of Society
(VOSY), Franky, kepada Suara Rakyat Bersatu, Jumat (25/3).

Menurut Franky, sesuai


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati
Bekasi tahun 2014, bahwa dari
pagu tersebut terealisasi sebesar
Rp34.966.474.000. Realisasi
sik 100 persen dan keuangan
97,35 persen dengan target
meningkatkan kualitas jalan lingkungan di Kecamatan Tambun
Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat, ujar Franky.
Namun fakta di lapangan
sesuai dengan investigasi yang
pihaknya lakukan, kata penggiat anti korupsi tersebut, bahwa

Kejari Bekasi Selidiki


Dugaan Korupsi PSBK
Bekasi, SRB
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi tengah melakukan penyelidikan dugaan korupsi pengadaan
peralatan Pendidikan Seni
Budaya dan Keterampilan

Kabid SMP, Kusuma Ridwan


Bekasi, SRB
Belum lama ini pihak
Kejaksaan Negeri (Kejari)
Cirebon mendapat apresiasi
dari berbagai kalangan pe-

merhati pendidikan. Pasalnya, tanpa banyak publikasi


penyidik langsung menahan
tiga orang tenaga pendidik
karena diduga menyelewengkan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Ketiga guru
yang ditahan tersebut, yakni;
ES (56), NR (45), dan HF (30).
Tersangka ES dan NR merupakan pasangan suami istri.
Kini masyarakat Kabupaten Bekasi juga mengharapkan agar Kejaksaan Negeri
(Kejari) Cikarang membuat

Bersambung ke Hal 11

Bersambung
ke Hal 11
Ahmad Kosasih

Kadisdik Baru Diminta Waspadai Kontraktor Nakal

Bersambung ke Hal 11

Kejari Cikarang Didesak


Segera Lakukan Pengusutan

perti apa yang digunakan Dinas


Bina Marga hingga proyek hanya
bertahan dalam hitungan bulan.
Kondisi real di lapangan saat ini
sangat memperihatinkan, dan
tentunya sudah mengharuskan
dilakukan perbaikan kembali,
tukasnya.

Pengadaan Meubeler Batal, Pemenang Luput dari Black List

(PSBK) di Dinas Pendidikan Kota Bekasi tahun


anggaran 2013. Hal itu disampaikan Kepala Seksi

Dana BOS 2015 Rawan Penyelewengan

kondisi pekerjaan diduga kuat


mengesampingkan standar
mutu. Pasalnya, baru selesai
dikerjakan kondisi jalan lingkungan sudah banyak yang
hancur. Kami menduga bahwa
kerusakan jalan dikarenakan
pelaksanaan yang tidak sesuai
dengan spek teknis atau rencana anggaran biaya (RAB),
katanya.
Dipaparkan Franky, hampir
keseluruhan jalan lingkungan
yang dikerjakan hanya bertahan
dalam hitungan bulan. Kita tidak
tahu perencanaan konstruksi se-

Maman Agus Supratman

Bekasi, SRB
Kepala Dinas Pendidikan
(Kadisdik) Pemkab Bekasi
yang baru dilantik, Maman
Agus Supratman, diminta untuk mewaspadai keikutsertaan
kontraktor nakal yang telah
mengingkari pakta integritas
(perjanjian kontrak) pada
pengadaan meubeler Disdik
tahun 2015 lalu.

Langkah itu diperlukan


untuk mengantisipasi kemungkinan adanya teori balas
budi antara oknum pejabat
Disdik yang lama dengan kontraktor yang sejatinya diblack
list tersebut. Sesuai informasi
yang menyebut bahwa tidak
dimasukkannya kontraktor
yang cidera janji dalam daftar
hitam, dikarenakan oknum

pejabat Disdik telah menerima fee dari rekanan sebelum


penetapan pemenang lelang
pada tahun lalu.
Sebagaimana diketahui,
bahwa pada tahun anggaran
2015 Disdik mengalokasikan
dana untuk pengadaan meubeler SDN paket 1A sampai 11B,
pengadaan meubeler SMPN
paket 1 sampai 4 dan peng-

adaan meubeler SMA/SMK


paket 1 dan 2. Namun sangat
disayangkan bahwa kegiatan
tersebut tidak direalisasikan
seluruhnya dengan alasan dari
Disdik bahwa waktu pelaksanaannya tidak memungkinkan,
sehingga harus dibatalkan.

Bersambung ke Hal 11

Dugaan Korupsi Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku

Kepala BWS Sumatera II Segera Dilaporkan


Medan, SRB
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera
dilaporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera
Utara, terkait dugaan korupsi
pada pembangunan intake
dan pipa transmisi air baku
IKK Adian Koting dan Kota
Tarutung, Tapanuli Utara,
Provinsi Sumatera Utara tahun 2015. Rencana pelaporan
korupsi tersebut disampaikan

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LSM Voice of Society (VOSY) Tapanuli Utara,
Pandapotan S, kepada Suara
Rakyat Bersatu, pekan lalu.
Menurut Pandapotan, untuk Pembangunan Intake dan
Pipa Transmisi Air Baku IKK
Adian Koting dibiayai Balai
Wilayah Sungai Sumatera II,
SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sumatera II
Prov Sumatera Utara, Dirjen

Bersambung ke Hal 11

Penanaman pipa pada IKK Adian Koting tampak rata


dengan jalan raya, tidak dilakukan pengerasan dan
urugan pasir pada lapisan permukaan bawah (LPB).

Kebocoran pipa di Kota Tarutung


telah menyebabkan kerusakan jalan.

Aspirasi

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

PENDIRI
Jonson Aritonang
Franky Manalu
DEWAN PEMBINA
H. Apuk Idris
Ujang Suryadi, SH
PEMIMPIN UMUM
H.E. Manalu
PENASEHAT HUKUM
Esron JS, SH
DEWAN PENASIHAT
Drs. Sutikno, MM
Pemimpin Redaksi:
J. Aritonang
Redaktur Pelaksana:
Polman Manalu
Redaktur:
H. Purba
Koordinator Liputan:
Erick M

Pimpinan Perusahaan:
F. Manalu
Manager Iklan/Sirkulasi:
Jusuf M
Manajer Keuangan:
Vera Pakpahan
Sekretaris Redaksi:
Lilis Selomitha
Litbang:
Hendu JP

Staf Redaksi:
Ricky Richardo, MM Parulian, Friady,
Robert Marbun
Tata Letak : Devi
PERWAKILAN JAWA BARAT : P. Manalu
(Ka.Perwakilan) | Biro Bandung : Lumba Sihombing
| Biro Indramayu: Darudin | Biro Kota Bekasi :
Richardo Aritonang, | Biro Kab Bekasi : Julham,
Yunizar, Surya | Biro Depok: Manahan Hutagalung
(Ka.Biro), Hotler Situmorang, Alboin Sitanggang,
Manondang Tulus L Tobing, Jordan Siregar | Biro
Karawang: Iwan S | PERWAKILAN JAWA TENGAH
: Taslim. | Biro Kab Ciamis/Kota Banjar/Pangandaran: Ruswan Himawan | Biro Magetan : Sandhi Widjaya (Ka. Biro), Suyono, Senja.G | Biro Ngawi: Heri
Apriyanto (Ka. Biro), S.Galindra V | PERWAKILAN
PROV LAMPUNG: Defri | Biro Lampung Utara/Tulang Bawang Barat: Apala (Kabiro) | Biro Lampung
Selatan: Helda Salam, Andi Rizal, M Yunus | Biro
Pringsewu/Tanggamus: Amroni (Ka.Biro) | PERWAKILAN JAMBI: Pakcrow | Biro Muara Bungo: T. Sihombing (Ka.Biro), Pangaro Harefa, SH | PERWAKILAN SUMATERA BARAT: Suarti Nurlandia | Biro Pelalawan/Siak: Rudihartono Sianipar (Ka.Biro), Bitcar
Siburian| PERWAKILAN SUMATERA SELATAN: Edi
Faherul Kori |PERWAKILAN SUMATERA UTARA: J.
Manalu (Ka. Perwakilan), Indra Mardin Manalu, Syahrial Sinaga, Iwan Manik| Biro Taput: Wilson, Bahari
Simanjuntak | Biro Humbahas: Jahormat Hutauruk
(Ka.Biro), Lusin Banjarnahor, Kharles Purba
Rekening:

Bank BRI Unit Jatimulya Bekasi


No. Rek: 7088-01-011494-53-6
a/n: Jonson Aritonang
Penerbit: PT. Arman Persada Mandiri
Nomor AHU-0005391.AH.01.01.TAHUN 2016
Alamat Redaksi/Tata Usaha:
Jl. Dahlia 1. No.8, Pondok Timur Indah 2,
Bekasi, Jawa Barat
Telp. 081310579933
Percetakan: PT Wahana Semesta Intermedia
(Isi diluar tanggung jawab percetakan)
Wartawan yang namanya tidak tercantum dalam
boks redaksi, bukan wartawan SUARA RAKYAT
BERSATU. Segala perbuatannya di luar tanggung
jawab redaksi. Wartawan/ti dilengkapi
KARTU PERS /surat tugas.

Disperindag Way Kanan


Gelar Pelatihan Produk Tapis
Blambangan Umpu, SRB
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) Way Kanan Ny Dessy Afriyanti
Adipati membuka Pelatihan Teknis dan diversifikasi produk kain tapis di Blambangan
Umpu, Rabu (23/3). Acara yang berlangsung
sehari penuh itu diikuti 30 pengrajin, dengan
narasumber dan pelatih dari Sanggar Pesona
Bandarlampung.
Ny Dessy Afriyanti Adipati mengatakan,
perhatian pemerintah saat ini diarahkan
pada perluasan akses rakyat kepada sumbersumber pembangunan disertai penciptaan
peluang peluang bagi lapisan masyarakat
bawah untuk berpartisipasi dalam proses
pembangunan.
Menurut Dessy, upaya tepat dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah pengembangan kegiatan ekonomi. Industri tapis
adalah salah satu komoditas unggulan yang
saat ini sedang digalakkan di waykanan yang
merupakan kain tradisional lampung yang
biasa dipakai pada saat upacara upacara adat,
kata Dessy.
Industri rakyat seperti ini sejatinya, menurut Dessy, merupakan salah satu entry
point menuju pengembangan ekonomi abad
mendatang.
Sementara Ketua Pelaksana Kegiatan dari
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Way Kanan, Madio menjelaskan,
saat ini kain tapis dengan motif asli waykanan
sudah sangat banyak diminati kalangan pecinta tapis baik di Way Kanan ataupun di luar
kabupaten.
Meski hal ini sangat menggembirakan, namun masih banyak kendala yang dihadapi para
pengrajin dalam mengembangkan industri kerajinan tapis ini diantaranya masalah kemampuan pengelolaan usaha serta keterbatasan
modal usaha dan kelembagaan. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan beberapa persoalan pengembangan usaha pemasaran dan diversifikasi produk tapis bisa terpecahkan,
pungkasnya. Def

Bupati Karawang Terima Rombongan


Diklatpim Provinsi Maluku
Karawang, SRB
Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat
Struktural Eselon IV memainkan peranan yang
sangat menentukan dalam menjabarkan Visi dan
Misi instansinya. Tugas ini menuntut pejabat
struktural eselon IV memiliki kompetensi kepemimpinan operasional yaitu kemampuan dalam
melaksanakan kegiatan instansi dan kemampuan
mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan
steakholder strategisnya dalam melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan.
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV
sebagaimana diharapkan, Badan
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Provinsi Maluku menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan
(Diklatpim) tingkat IV Angkatan
VII bagi PNS lingkup Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru Selatan (Provinsi
Maluku) dan Kabupaten Halmahera Tengah (Provinsi Maluku
Utara). Salah satu mata Diklat
dalam agenda merancang perubahan dan membangun tim adalah Banchmarking ke Best Practice yang dilaksanakan di Kabupaten Karawang.
Kedatangan rombongan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan VII PNS lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara, Kabupaten Buru Selatan (Provinsi Maluku) dan Kabupaten Halmahera Tengah (Provinsi Maluku Utara) tersebut diterima langsung oleh Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana
didampingi Asisten Pemerinta-

han Samsuri.S.Ip. di lantai III


Gedung Singaperbangsa, Komplek Pemkab Karawang.
Kepala Bandiklat Provinsi
Maluku Ir. Syuryadi Sabirin.
M.Si dalam sambutannya menyampaikan, bahwa benchmarking dimaksudkan untuk melihat
dan mengamati langsung kegiatan yang merukapan inovasi-inovasi atau kelebihan-kelebihan
yang dilakukan Badan, Dinas,
Kantor dan lembaga lainnya untuk memajukan daerahnya yang
dikaitkan dengan sejauh mana
inovasi yang dilakukan sejalan
dengan Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan, Integritas, Pengembangan Potensi Diri bagi
SDM di jajaran SKPD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang sebagai Bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perbedaan Benchmarking ke
Best Practice dengan Orientasi
Lapangan (OL) adalah: Bahwa
Benchmarking dilakukan oleh
Peserta Diklat tidak untuk men-

cari kekurangan suatu SKPD sebagai bagian dari Pemerintah


daerah, tetapi justru untuk melihat mengamati dan mengadopsi
kelebihan tersebut di daerah asal
masing-masing hal-hal yang bisa
ditiru dan diterapkan.
Sedangkan pada Diklat yang
terdahulu OL dimaksudkan untuk mencermati Badan/Dinas/
Kantor, menemukan kekurangan
dan memberikan rekomendasi
untuk jalan keluar/solusi atas
temuan peserta Diklat demi
kemajuan suatu Badan/Kantor
dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Bagi Kami, Pemerintah Kabupaten Karawang merupakan
salah satu Kabupaten di Provinsi
Jawa Barat sebagai contoh dibi-

Dishubkominfo Padangpanjang
Terus Percantik Wajah Kota
Padangpanjang, SRB
Kota Padang Panjang sebagai
salah satu tujuan wisata di Sumatera Barat terus dibenahi. Hal itu
dilakukan jajaran Pemko Padangpanjang, termasuk Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Padangpanjang yang semakian giat
mempercantik wajah kota itu.
Beberapa waktu lalu Dishubkominfo yang dipimpin I
Putu Venda, bergiat membersihkan corat coret dan memasang
lampu penerang di setiap halte
bus di Padangpanjang.
Kini I Putu Venda dengan jajarannya membersihkan rambu
rambu lalu lintas dan papan penunjuk arah di persimpangan jalan kota serambi mekkah. Sesuai arahan Bapak Walikota Hendri Arnis, kita mesti selalu memberikan yang terbaik kepada war-

Dishubkominfo Kota Padangpanjang memasang rambu jalan.


ga dan kenyamanan untuk setiap tamu yang datang ke kota ini,

katanya ketika dijumpai di Balaikota setempat. Eti

Cegah Flu Burung

Distanak Lampura Semprot Tempat Penjualan Ayam


Kotabumi, SRB
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Lampung Utara
(Lampura) melakukan penyemprotan desinfektan pada tempat
penjualan ayam di Pasar Sentral
dan Pasar Dekon, Kotabumi,
Rabu (23/3). Penyemprotan ini
sebagai langkah pencegahan penyebaran virus flu burung (Avian Influenza) di wilayah Lampung Utara.
Tujuan penyemprotan ini
tak lain adalah untuk mencegah
kemungkinan terjadi penyebaran wabah flu burung yang disebabkan oleh virus avian influenza (AI),kata Kepala Distanak,

Sofyan, di lokasi penyemprotan.


Penyemprotan ini sengaja difokuskan pada para pedagang
hewan unggas yang berdagang di
seluruh los maupun kandang
ayam milik para pedagang di
pasar. Penyemprotan ini dilakukan hingga ke tingkat Kecamatan. Pihaknya juga memberikan
desinfektan ini kepada warga
yang berada di pasar supaya dapat melakukannya terhadap
hewan peliharaan mereka. Saat
ini tengah musim hujan dan
biasanya flu burung merebak
pada musim hujan. Inilah yang
ingin kami cegah, katanya.
Sofyan memaparkan, berda-

sarkan data yang mereka miliki


dari Februari - Maret 2016, sedikitnya telah terjadi 9 kasus
ayam/unggas yang positif terserang flu burung. Namun, seluruh
temuan ini telah ditindaklanjuti
oleh pihaknya.
Kesembilan kasus ini tersebar di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Kotabumi
Selatan sebanyak 23 ekor ayam
mati, Abung Selatan sebanyak
1.894 ekor burung puyuh, Bunga Mayang sebanyak 7 ekor.
Lalu, di Kelurahan Tanjung Harapan sebanyak 8 ekor, Abung
Kunang 1005 ekor dan Abung
Semuli 25 ekor, katanya. Def

dang pertanian, Kabupaten Karawang mendapat prestasi nasional urutan ke-12 terbaik dalam
pendidikan dan keterampilan pelaku utama petani, sehingga menjadi alasan Kami memilih Kabupaten Karawang sebagai lokasi
kegiatan Banchmarking ke Best
Practice peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, ungkapnya.
Sementara itu Bupati Karawang dalam sambutannya menyampaikan, Karawang kedepan
merupakan Kabupaten yang
akan menjadi Pilot Project dalam pembangunan Bandara Internasional dan Pelabuhan, tapi
disisi lain dengan pesatnya laju
pembangunan terlebih untuk
Kawasan Industri, Karawang
berkomitmen untuk tidak meru-

bah alih fungsi lahan pertanian,


dimana Karawang salah satu daerah pemasok Pangan Nasional.
Karawang terkenal kaya dengan
gas, hasil bumi dan hasil laut.
Beliau merasa senang atas
dijadikannya Karawang sebagai
Lokasi kegiatan Bachmarking ke
Best Practice oleh Pemerintah
Provinsi Maluku. Tentunya dengan kegiatan ini menurutnya
akan menjadi sarana yang baik
untuk saling tukar ilmu ataupun
ajang Silaturahmi. Apa yang
baik di Kabupaten Karawang silahkan diadopsi, tapi sebaliknya
jika ada hal hal yang kurang
baik, kami mengharapkan masukan dari para Bapak/Ibu sekalian kepada dinas terkait, tandasnya. Iwan

Dinkes Dinilai Gagal Tangani DBD


Pringsewu, SRB
DPRD Pringsewu menilai
Dinas Kesehatan (Dinkes) gagal menanggulangi demam
berdarah dengue (DBD) di
wilayah Bumi Jejama Secancanan. Sebab, penyakit yang
bisa diprediksi ledakannya ini
tidak dapat diatasi.
Anggota Komisi IV DPRD
Pringsewu, Joni Sapuan mengatakan bahwa Pringsewu sebelumnya diketahui sebagai
daerah endemik DBD, justru
kasusnya terlihat lebih menyebar. Sementara, tambah
Joni, dinas kesehatan hanya
mengimbau untuk melakukan
3 M (Menguras, Menutup,
Mengubur).
Tentang 3 M itu, tegas

Joni, seharusnya kontekstualnya berbeda. Menurutnya, 3


M itu kan sebagai langkah
preventif (pencegahan). Tapi,
DBD saat ini yang dihadapi
masyarakat memerlukan tindakan (kuratif). Pringsewu
kan sudah diketahui sebagai
daerah endemiK, tapi kesan
yang timbul daerah endemik
ini menyebar. Kaitannya dengan ini, berarti Diskes gagal,
tegas Joni.
Sementara, tindakan pencegahan itu sendiri dilakukan
dengan sosialisasi. Namun,
sosialisasi itu sendiri tidak
sampai ke masyarakat bawah.
Itu terbukti dengan masih banyaknya kasus DBD yang
muncul. Amroni

Astra Renovasi 50 Sekolah


di Lampung Selatan
Kalianda, SRB
PT Astra International Tbk
melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPAMDR) telah merenovasi dan melengkapi sarana pendukungnya
sebanyak 50 sekolah, termasuk
dua gedung sekolah binaan Astra di daerah prasejahtera di
Lampung Selatan.
Penyerahan dua sekolah dilakukan oleh Direktur Astra Paulus
Bambang Widjanarko kepada Bupati Lampung Selatan, Zainudin
Hasan pada Senin (21/3). Kedua
sekolah tersebut adalah SMPN 1
Tanjungsari yang berlokasi di kecamatan Tanjungsari dan SMPN
2 Merbau Mataram yang berlokasi di Kecamatan Merbau Mataram,
Lampung Selatan.

Zainudin Hasan mengatakan


semoga anak didik di sini ada yang
jadi menteri bahkan presiden. Di
samping itu, mari kita semua doakan semoga Astra semakin maju
ke depannya, katanya.
Dengan bantuan dari Astra
melalui YPA-MDR, Direktur Astra Paulus Bambang Widjanarko
menuturkan, para peserta didik di
Lampung Selatan kelak menjadi
anak yang berprestasi dan bermanfaat bagi sekitarnya sekaligus
membangun tanah kelahirannya.
Astra melalui YPA-MDR
membantu sekolah-sekolah di
daerah prasejahtera untuk turut
meningkatkan pendidikan anak
bangsa yang cerdas, mandiri serta peduli untuk membangun daerahnya, pungkasnya. Hel

DPRD Lamsel Tingkatkan Pengawasan Pembangunan


Kalianda, SRB
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Lampung Selatan
berkomitmen meningkatkan
pengawasan pembangunan dibidang infrastruktur jalan dan lainnya di wilayahnya. Bahkan, mereka tidak segan-segan akan bertindak tegas serta melaporkannya bila menemukan pembangunan yang menyimpang kepada penegak hukum.
Hal tersebut diungkapkan
anggota Komisi C DPRD Lamsel,
Hamdani saat ditemui di Desa
Mandalasari, Kecamatan Sragi,
Kamis (24/3). Menurutnya, sesuai dengan program Pemkab
Lamsel dalam beberapa tahun ke
depan akan memprioritaskan
pembangunan infrastruktur ja-

lan. Untuk itu, pihaknya akan


memantau dan mengawasi langsung proses pelaksanaannya.
Ya, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) dari
Komisi C akan melakukan pengawasan terhadap jenis kegiatan
pembangunan infrastruktur.
Dengan adanya pengawasan
yang ketat, pembangunan infrastruktur di Lamsel memiliki
mutu dan kualitas yang baik yang
sesuai dengan bestek, kata dia
yang didampingi Ketua Komisi C,
Ahmad Muslim.
Hamdani mengatakan bila
mereka mendapatkan informasi
atau menemukan pembangunan
yang tidak sesuai dengan bestek,
pihaknya tidak segan-segan minindaklanjutinya. Bahkan, pi-

haknya akan melaporkan kepada kejaksaan bila menemukan


penyelewengan dalam pembangunan infrastruktur.
Kami minta juga kepada setiap rekanan yang mendapatkan
kegiatan proyek pembangunan

jalan agar memasang plang


proyek. Kalau bisa ketika sudah
berjalan plang nama proyek sudah terpasang. Hal ini agar
semua masyarakat mengetahui
pembangunan jalan. Kemudian,
rekanan diminta juga melapor

kepada kepala desa dan camat,


kata dia yang diamini anggota
Komisi C lainnya, Sukardi.
Mengenai gorong-gorong
yang ambles tepat di jalan poros
Desa Baktirasa, Kecamatan Sragi, Hamdani mengatakan, pihaknya akan menindaklanjutinya
serta memberikan rekomendasi
kepada Pemkab Lamsel melalui
Dinas Pekerjaan Umum (PU)
agar segera memperbaikinya.
Gorong-gorong itu kan ambles hampir memakan separuh
jalan poros. Jelas, ini sangat urgen. Kami akan merekomendasi
ke Dinas PU secepatnya. Jalan
itu jangan sampapai dibiarkan
menganga. Dikhawatirkan amblesnya akan melebar, pungkasnya. helda

Polhukam

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

Bareskrim Selidiki Dugaan Korupsi


Pengadaan Alat Kebugaran

Kombes Adi Deriyan Jayamarta


Jakarta, SRB
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah menyidik
dugaan korupsi pengadaan alat
kebugaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta
2014. Lagi-lagi, kasus ini menyeret Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Sudah
naik sidik untuk alat fitness, kata
Kepala Subdirektorat I Tindak
Pidana Korupsi, Kombes Adi Deriyan Jayamarta, Jumat (25/3).
Bareskrim menaikkan status
perkara ke penyidikan sekitar
tiga pekan lalu. Namun, penyidik
belum menetapkan tersangka
dalam kasus itu. Sebentar lagi
akan gelar perkara untuk menetapkan tersangka, kata Adi.

Bareskrim telah menangani


tiga perkara terkait Suku Dinas
Pendidikan Jakarta Barat, yaitu
kasus dugaan penyalahgunaan
pengadaan uninterruptible
power supply (UPS), pengadaan
scanner dan printer, serta pengadaan alat digital education
classroom.
Dua kasus terakhir, Bareskrim
menetapkan mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Alex Usman sebagai tersangka. Untuk kasus pertama, yaitu pengadaan UPS, Alex telah divonis penjara enam tahun.
Meski sudah menemukan calon tersangka, Adi enggan mengungkapnya. Ia tak membenarkan maupun membantah bahwa
Alex bisa dijerat lagi dalam kasus tersebut. Ya nanti disampaikan, katanya.
Dalam perkara UPS, Alex telah divonis enam tahun penjara
oleh Majelis Hakim Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi. Alex disebut memperkaya diri dan
orang lain serta korporasi dalam
proyek pengadaan UPS untuk 25
sekolah SMA/SMKN pada Suku
Dinas Pendidikan Menengah
Kota Administrasi Jakarta Barat
pada APBD Perubahan Tahun
2014. KC

BNN Siap Tes Narkoba


Semua Anggota Parpol

BNN melakukan pemeriksaan di Lapas Kelas II Cilacap, Jawa Tengah

Petugas Temukan Banyak


Benda Terlarang Saat Razia
Cilacap, SRB
Ratusan tim gabungan yang terdiri dari polisi, TNI
dan Badan Nasional Narkotika (BNN) melakukan
pemeriksaan di Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Kelas II Cilacap, Jawa Tengah. Dalam
razia yang dilakukan secara mendadak ini, para
petugas menemukan banyak benda yang tak
seharusnya berada di dalam Lapas. Meski begitu,
petugas tidak menemukan adanya Narkoba dalam
Lapas tersebut.
Petugas memeriksa satu persatu tahanan dan ruang tahanan
tempat mereka berada. Petugas
juga menerjunkan anjing pelacak
untuk mengendus setiap sudut
lapas. Usai diperiksa, ratusan tahanan ini kemudian dikumpul-

kan untuk menjalani tes urine


yang dilakukan BNN.
Meski tak menemukan narkoba, dalam razia ini petugas menemukan barang-barang yang seharusnya terlarang, akan tetapi
disimpan dalam kamar sel. Ba-

rang-barang tersebut diantaranya; gunting, uang ratusan ribu


rupiah, tiga buah besi baja, korek
api, tembakau dan peralatan.
Menurut Kepala BNN Cilacap, AKBP Edi Santoso, razia ini
dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan Lapas. Pasalnya, selama
ini banyak ditemukan kasus peredaran narkoba yang dikendalikan narapidana dari dalam Lapas.
Sementara, pihak Lapas mengaku, akan memberikan sanksi
tegas kepada narapidana yang
menyimpan barang-barang tersebut. Pihak Lapas menduga, barang-barang tersebut dapat masuk ke dalam Lapas melalui pembesuk serta pengantar bahan makanan. Barang-barang tersebut
selanjutnya disita untuk digunakan sebagai barang bukti. Tas

Polda Lampung Akan


Tindak Tegas Pembalakan Liar
Kantor Sekretariat Relawan Teman Ahok berada di gedung
milik Pemda DKI.

Ahok Setuju DPRD Bentuk Pansus


Telusuri Markas Relawannya
Jakarta, SRB
Ahok tak keberatan jika
DPRD DKI Jakarta membentuk panitia khusus (Pansus)
untuk menelusuri markas
Teman Ahok. Ia pun mengakui jika sekretariat relawannya berada di gedung milik Pemda DKI.
Pak Taufik (Wakil Ketua
DPRD DKI) tepat bikin Pansus
supaya terbuka. Dan buktikan
saja banyak Parpol yang cabang
kantornya punya DKI dan belum bayar lagi, ujar Ahok di
Balai Kota, Senin (21/3).
Gubernur DKI Jakarta itu
mengatakan banyak aset Pemda DKI yang memang sengaja
disewakan kepada swasta termasuk partai politik. Bahkan,
menurut Ahok banyak parpol
yang tidak atau menunggak
bayar sewa aset kepada Pemda DKI.
Misalkan parpol. Ada tidak yang pakai lahan Pemda?
Banyak. Parpol yang tidak
bayar. Nanti kelihatan ada
parpol yang belum bayar
sewa. Nah makanya Taufik
hati-hati, jangan sampai kena
sendiri, tegas Ahok.
Bahkan mantan Bupati
Belitung Timur itu mengatakan, salah satu aset Pemda
DKI di Pejaten hingga kini
masih disewa oleh Taufik.
Jadi saya senang Pak Taufik mau bikin angket, salah
satu PT Garda Tama itu mi-

lik Pak Prabowo (bergerak di


bidang) perikanan, sampai
sekarag masih berkantor di
Pejaten. Kamu cek deh ke Pejatan siapa aja yang nyewa di
situ, ujar Ahok.
Ahok yang merupakan
mantan politikus Gerindra
itu menjelaskan, keberadaan
markas Teman Ahok di
kompleks rumah dinas DPRD
DKI itu hal wajar dalam sewa
menyewa. Teman Ahok tidak ada salahnya, dia bukan
PT dan cuma perkumpulan
orang ngumpulin KTP. Di
dalam hukum sewa menyewa, kalau kamu sewa dari
Pemda, lalu kamu sewakan ke
yang lain lagi dan masih ada
sisa tahun, boleh nggak? Boleh. Pemda nyewain nggak
lahan pada pihak swasta? Banyak, katanya.
Menurut Ahok, pihak
swasta yang ingin menyewa
aset pemda dapat mengajukan
permohonanan. Dengan syarat harga sewa sesuai dengan
harga pasar. Mereka tinggal
ngajuin, ada hitungannya.
Saya ingin sewa sesuai harga
pasar, lanjut Ahok.
Taufik telah meminta pansus aset untuk menelusuri keberadaan kantor Teman Ahok.
Taufik mengaku pansus tersebut untuk menghindari sanksi untuk Ahok jelang masa
kampanye pada Pilkada DKI
2017. Red

Bandarlampung, SRB
Jajaran Kepolisian Daerah
(Polda) Lampung, akan menindak tegas para pelaku pembalakan liar di wilayah hukumnya,
terutama di lahan tanah milik
register. Hal tersebut diungkapkan Kapolda Lampung, Brigjen
Ike Edwin, disela waktu berkantor di Lapangan Saburai, Bandarlampung, Kamis (24/3).
Lanjutnya, Kepolisian beserta jajarannya akan menindak secara tegas segala bentuk kejahatan yang sedang ditangani saat
ini, termasuk kasus pembalakan
liar di tanah register. Segala
bentuk kejahatan akan kami tindak tegas, apalagi masalah pembalakan liar. Itu jelas pelanggaran berat, dan saya minta usut

tuntas, tegas Perdana Menteri


Kerajaan Skala Berak Lampung,
Brigjen Ike Edwin didepan para
awak media.
Ike berjanji akan memberikan sanksi keras,bila perlu menindak tegas anggotanya baik di
Polda maupun Polres hingga tingkat Polsek bila ternyata ada
yang terbukti menjadi backing
dalam pembalakan liar di bumi
ruwa jurai ini.
Untuk diketahui, saat ini Polres Lampung Selatan sedang
menangani kasus pembalakan
liar di wilayah register 17, tepatnya di Dusun Umbul Pabrik,
Desa Tanjung Agung, Kecamatan
Katibung.
Dalam kasus penangkapan
kayu jati yang dicuri dari tanah

register ini, pihak aparat kepolisian saat itu mengamankan tiga


unit truk dengan muatan kayu
jati yang berusia tiga puluh tahun
lebih.
Dan pada awal bulan Maret
tahun ini Satreskrim Polres Lamsel menetapkan dua orang tersangka, namun hingga saat ini
(dua minggu). Kedua tersangka
yang berperan sebagai sopir truk
pengangkut kayu jati tersebut
belum juga ditangkap.
Kepada kedua tersangka
yang telah ditetapkan, belum
berhasil kami tangkap hingga
saat ini, kata Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, AKP. Rizal Efendi, Kamis (24/3) di Lapangan Saburai, Bandarlampung. red

Hanura Resmi Dukung Ahok Pada Pilkada 2017


Jakarta, SRB
Setelah Partai Nasdem, kini
Partai Hanura juga mendeklarasikan dukungannya untuk bakal
calon petahana Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
DKI Jakarta 2017.
Deklarasi itu disampaikan
langsung oleh Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji. Keputusan berdasarkan hasil rapat pimpinan Hanura DKI Jakarta dalam surat keputusan deklarasi nomor 03/Kep
Rapimda DKI Jakarta 2016 tanggal 24 Maret 2016.
Rapat itu dihadiri Ketua
Umum Partai Hanura Wiranto,
pengurus harian, DPC di Jakarta dan Kepulauan Seribu, serta
pengurus cabang. Maka dengan ini, sesuai hasil rapimda,
Partai Hanura memutuskan
dan dukungan kepada Bapak
Insinyur Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur DKI
Jakarta periode 2017-2022,
kata Ongen mengucap deklara-

Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji bersama bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama saat deklarasi
dukungan Hanura pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI
Jakarta 2017, di Kantor DPP Hanura, Sabtu (26/3/2016)
si dukungan Partai Hanura kepada Ahok.
Ongen pun memberikan
rompi Partai Hanura kepada
Ahok. Adapun Partai Hanura
memiliki 10 kursi di DPRD DKI
Jakarta. Sementara Partai
Nasdem memiliki 5 kursi di
DPRD DKI Jakarta. Jika dijumlahkan, total dukungan kepada
Ahok di DPRD sudah mencapai

15 dari 106 kursi.


Ahok sendiri tetap berencana maju melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya, Teman Ahok.
Ahok berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sebagai calon Wakil Gubernur. Red

PDIP Ingin 4 Menteri Digeser, Jokowi Diharapkan Mandiri


Jakarta, SRB
PDIP mengirim isyarat 4
menteri kabinet kerja digeser
dalam reshuffle kabinet yang kabarnya akan segera diumumkan.
Presiden Jokowi diharapkan
mengambil sikap mandiri dalam
menata kabinetnya.
Kalau presiden melakukan
reshuffle kabinet, yang pertama
harus dijaga adalah proporsi dari
awal menteri profesional non
parpol lebih banyak dibanding
menteri parpol. Presiden juga
harus mandiri, tidak diatur oleh
partai-partai. Jadi partai yang
ikut arahan dan aturan main presiden, kata Chief Executive Of-

ficer (CEO) Cyrus Network, Hasan Nasbi, Rabu (23/3).


Hasan menegaskan bahwa
reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Presiden punya
kuasa penuh termasuk untuk tidak mengakomodir permintaan
parpol pengusungnya. Keputusan itu di tangan presiden. Jika
Jokowi adalah kepala pemerintahan, dia harus mandiri dan tidak diatur partai, katanya.
Hasan menilai tak ada salahnya Jokowi memasukkan menteri dari parpol-parpol lain dalam
reshuffle yang akan datang. Hal
ini penting untuk membangun
kekuatan di parlemen. Kalau

memang Jokowi mau memperkuat soliditas parpol pendukung di parlemen supaya lebih
seimbang kekuatannya, supaya
parpol pendukung utama tidak
bersikap seperti oposisi. Memang Jokowi sebaiknya memberikan parpol baru untuk masuk
ke dalam kabinet, tapi konsekuensinya mengurangi jatah
parpol yang sudah ada, katanya.
Yang lebih penting perombakan kabinet ini tidak hanya
sekedar akomodasi politik. Akomodasi politik oke, tapi itu bisa
ditutup sektor yang tidak bermasalah hari ini. Yang penting
mengganti menteri yang tidak

kapabel, terlepas dia orang


parpol atau tidak. Jadi presiden
bisa membuat keseimbangan,
pungkasnya.
PDIP sebelumnya mengirim
sinyal kuat menginginkan sejumlah kursi menteri digeser. Ketua
DPP PDIP Hendrawan Supratikno dengan gamblang menyoroti
kinerja Menteri BUMN Rini Soemarno. Karena sudah ada
rekomendasi Pansus Pelindo II
yang disahkan paripurna. Menteri Rini ini menimbulkan pro
dan kontra yang luas, kata Hendrawan.
PDIP ternyata juga sudah punya catatan evaluasi menyeluruh

soal kinerja menteri. Hendrawan


kemudian menyebut empat nama
menteri yang posisinya dirasa kurang tepat. Misalnya Menteri
Yuddy Chrisnandi menurut kami
lebih tepat di Menristek Dikti, terus Siti Nurbaya lebih tepat di
MenPANRB. Ignasius Jonan untuk Menteri BUMN. Perkiraannya kami begitu. Tapi, ternyata
beda. Ya, kami hargai karena itu
prerogatif Jokowi sebagai Presiden, sebutnya.
Apakah Presiden Jokowi
akan menunjukkan kemandirian
dalam pengambilan keputusan
atau mendengarkan suara elite
PDIP ini? Red

Jakarta, SRB
Badan Narkotika Nasional (BNN) siap bekerja sama melakukan tes urine untuk anggota partai politik yang mengajukan permintaan.
Kami siap kerja sama, selama ada permintaan
kami siap membantu. Rutin juga siap membantu, ujar Direktur Peran Serta Masyarakat
BNN, Sinta Dame Simanjuntak usai Rapat
Koordinasi Evaluasi Pilkada 2015 di Gedung
KPU Jakarta.
Tes urine untuk anggota partai politik, kata
dia, berguna dalam pencegahan karena memberikan efek jera dan takut pada pengguna.
Sinta menuturkan kesadaran masyarakat dan
partai politik semakin tinggi, terlihat dari munculnya permintaan tes urine dari sejumlah partai politik akhir-akhir ini. Kemarin kami sudah melakukan tes urine kepada PKB dan PKS
dan masih ada beberapa yang masuk daftar
tunggu, katanya.
Terkait anggaran dalam pelaksanaan tes
urine, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan partai politik yang meminta dilakukannya
tes. Ia mencontohkan dalam kerja sama sebelumnya, partai politik mengadakan alat dan
pihaknya membantu pelaksanaannya.
Harga alat untuk tes urine, kata dia, tergolong murah, yakni berkisar dari Rp75 hingga
Rp200 ribu, tergantung parameter dan merek.
Lolosnya Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir
Noviadi dalam tes bebas narkoba saat Pilkada
meningkatkan perhatian BNN dan partai politik. Selain BNN yang mengusulkan keterlibatan penuh dalam melakukan tes narkotika
pada setiap Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2017, DPR dan sejumlah partai politik juga
mengajukan permintaan tes urine untuk anggotanya. Red

Sudin Sosial Turunkan


100 Personel Tangani
Pengemis
Jakarta, SRB
Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Selatan
(Jaksel) menyiapkan 100 Petugas Pelayanan
Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S)
untuk menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), seperti pengemis, di
Jakarta Selatan.
Sebanyak 100 petugas dibagi menjadi dua
shift kerja, sehingga biasanya ada 50 P3S yang
menjaga 11 titik di Jakarta Selatan. Dari kondisi Jakarta Selatan yang luas, dengan 50 petugas relatif seluruh wilayah terjangkau, kata
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan,
Mursidin, Sabtu (26/3).
Fokus penempatan petugas biasanya terdapat di ring 1 atau jalan protokol, dan ring 2
atau jalan lingkungan. Sementara itu, di ring 3
atau jalan permukiman, menurut dia, tidak
terlalu banyak penyandang masalah sosial.
Antisipasinya, kami mengintensifkan P3S Jakarta Selatan supaya mobile bisa ke ring 2 dan
3, katanya.
Mursidin menjelaskan, PMKS biasanya
berpindah-pindah tempat untuk mencegah
razia petugas. Hal ini yang membuat P3S ke
depan akan bekerja mobile. Kami kejar di
Manggarai, pindah ke Tebet. Mereka tinggalnya pindah-pindah makanya kami cari di kolong-kolong jembatan juga, tukasya.
Mursidin berharap kelak pihaknya akan
didampingi oleh TNI dan kepolisian untuk
memberantas PMKS. Karena ini biasanya sindikat, sehingga harus didampingi TNI dan Polri, imbuhnya.
Polres Jakarta Selatan menahan empat tersangka kasus perdagangan orang dan perlindungan anak pada Kamis (24/3) dan Jumat
(25/3). Empat tersangka ini diketahui mengeksploitas anak-anak dengan memaksa mereka mengemis, mengamen, dan menjadi joki
3-in-1. Red

Kedapatan Bawa Sabu,


Dua Penumpang
Garuda Diamankan
Medan, SRB
Petugas di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) mengamankan dua penumpang pesawat Garuda GA 270 tujuan Bandar Lampung, berinisial AS (26) dan KA (23),
Sabtu (26/3). Kedua warga Provinsi Aceh itu
kedapatan membawa tiga kilogram narkoba
jenis sabu.
Manajer Humas dan Protokoler Bandara
KNIA, Wisnu Budi Setianto mengatakan, penangkapan berawal dari kecurigaan petugas
terhadap kedua pelaku. Saat melintasi alat pemindai, kecurigaan semakin kuat karena terlihat benda mencurigakan di tubuh salah satu
pelaku.
Saat diperiksa, satu kilogram sabu-sabu
tersimpan di perut AS. Kemudian, dua kilogram
lagi kita dapati terbungkus rapi di kardus
bawaan KA. Kedua pelaku beserta barang buktinya sudah kami serahkan kepada Polres Deli
Serdang untuk proses lebih lanjut, katanya.
Kasat Narkoba Polres Deli Serdang, AKP
Edy Safari mengatakan bahwa kedua pelaku
sedang menjalani pemeriksaan. Kami akan
melakukan pengembangan kasusnya, tegas
Edy. JM

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

Megapolitan
Ribuan Pengunjung Padati TMII

Polsek Bekasi Utara


Tangkap Pengedar Narkoba
Bekasi, SRB
Anggota unit Reskrim Polsek Bekasi Utara,
Polresta Bekasi Kota, menangkap seorang pengedar sabu-sabu di sekitar Pasar Modern Summarecon Bekasi, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Kasubag Humas Polresta Bekasi
Kota, Iptu Puji Astuti, tersangka diketahui bernama Supriadi (37) yang kedapatan hendak
bertransaksi di lokasi tersebut. Awalnya kami
mendapat informasi dari masyarakat, di sekitar lokasi penangkapan sering dijadikan tempat transaksi narkoba, ujarnya.
Menindaklanjuti informasi tersebut, kemudian tim menuju ke lokasi. Dan melihat seseorang yang berdiri di pinggir jalan dengan gerak-gerik mencurigakan. Setelah dilakukan
pemeriksaan serta penggeledahan terhadap
pria itu, didapat barang bukti narkotika jenis
Sabu-sabu, katanya.
Dia mengatakan, pria tersebut menyimpan
sabu-sabu di dalam plastik klip bening seberat
0,5 gram yang dibungkus kertas tisu. Sabu-sabu
ditaruh pelaku di dalam sakunya, imbuhnya.
Kini tersangka mendekam di tahanan Mapolsek Bekasi Utara untuk penyidikan dan pengembangan kasusnya. Tersangka dijerat Pasal
114 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (1), UU Nomor 35
tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman
hukuman penjara di atas lima tahun. char

Dishub akan Berlakukan


Batas Usia Angkutan
Depok, SRB
Dinas Pehubungan (Dishub) Pemkot Depok mulai 1 Januari 2017 akan memberlakukan secara tegas salah satu regulasi yang terdapat di dalam Peraturan Walikota (Perwa)
Depok Nomor 8 tahun 2015 tentang persyaratan dan prosedur pemberian izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek.
Salah satu hal yang diatur yakni mengenai
pembatasan usia kendaraan angkutan orang
dengan kendaraan bermotor umum dalam
trayek. Adapun pembatasan usia kendaraan
yang dimaksud antara lain untuk mobil penumpang semisal taksi, dibatasi hingga kendaraannya berusia tujuh tahun. Untuk mobil
bus kecil seperti angkot batas usia kendaraannya 10 tahun.
Sedangkan bagi mobil bus sedang yang beroperasi di Kota Depok hingga batas umur kendaraan 15 tahun. Serta bagi mobil bus besar
yang memiliki trayek di Kota Depok dibatasi
umur kendaraannya hingga 20 tahun.
Apabila ada kendaraan angkutan orang
telah melewati batas usia kendaraan maka regulasi di dalam Perwa disebutkan angkutan
umum yang bersangkutan akan dilarang beroperasi atau melayani jasa angkutan penumpang umum di Kota Depok. Selain itu, kendaraan juga harus dilakukan ubah fungsi menjadi angkutan orang tidak umum (angkutan pribadi) atau dilakukan ubah bentuk menjadi angkutan barang, ujar Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Lintas Batas Dishub Pemkot Depok,
Akhmat Zaini, Jumat (25/3).
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk
penjaminan pelayanan jasa angkutan umum
trayek yang ada di Kota Depok yang aman dan
nyaman.
Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub
Pemkot Depok, Anton Taufani, mengaku definitif usia kendaraan yang keluar di dalam Perwa Nomor 8 tahun 2015 sudah dikomunikasikan dan dibahas bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok.
Keluar angka usia kendaraan yang untuk
diremajakan ini sudah didiskusikan terlebih
dahulu oleh Organda Kota Depok. Justru
awalnya Organda mengusulkan untuk angkot
usia kendaraannya hanya tujuh tahun. Namun, akhirnya kami mencapai sepakat usia
kendaraan mobil angkot hingga 10 tahun,
pungkasnya. Manahan

Kantor Imigrasi Depok


Pulangkan 10 WNA
Depok, SRB
Sejak Januari hingga Maret 2016, Kantor
Imigrasi Kota Depok berhasil menangkap 10
Warga Negara Asing (WNA). Sepuluh WNA
tersebut rencananya akan dipulangkan oleh
pihak imigrasi. Umumnya, kesalahan para
WNA tersebut adalah menyalahi izin tinggal.
Sepuluh WNA itu berasal dari negara Korea, Thailand dan Jepang. Ini data sejak Januari hingga Maret 2016. Kalau tahun 2015 lalu
ada sekitar 36 WNA yang dideportasi, ujar
Kepala Kantor Imigrasi Kota Depok, Dudi
Iskandar, Rabu (23/3).
Diungkap Dudi, terdapat beragam alasan
para WNA ini datang ke Depok. Menurutnya,
Depok sebagai wilayah penyangga Jakarta dinilai sebagai tempatnya yang strategis, sehingga mudah dijangkau dan diakses.
Dalam pemulangan tersebut, kata Dudi,
juga terdapat tenaga pengajar asing yang mengajar di lembaga lembaga pendidikan di Depok yang menyalahi izin yang memang telah
mereka miliki.
Kami senantiasa menggandeng unsur Kecamatan, Babinsa Kelurahan dan Babinkamtibmas guna mengawasi dan mendata orang
asing yang bermukim di Kota Depok. Intinya
dalam mengawasi orang asing ini tidak hanya
peran dan tanggung jawab peran imigrasi saja
melainkan juga semua pihak. Apalagi kita dihadapkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) dimana akan ada 97 negara yang nantinya bebas visa dan ini dibutuhkan peran serta semua pihak, pungkasnya. Alboin

Jakarta, SRB
Libur panjang menyambut hari
Paskah, obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur
ramai dipadati pengunjung pada Sabtu
(27/3). Diprediksi kepadatan pengunjung akan terjadi hingga Minggu (28/
3). Pengunjung memadati kawasan
danau di dalam TMII. Mereka juga
banyak berkumpul di sejumlah anjungan dan wahana di tempat tersebut.
Kepala Humas TMII, Jeremia Lahama mengatakan, libur panjang ini memang banyak dipadati pengunjung. Di-

Pengunjung Keong Mas di TMII

prediksi selama libur tiga hari ini pengunjung bisa mencapai 125 ribu orang.
Jumlah pengunjung terbanyak diprediksi
terjadi pada hari Minggu esok. Sebab
ada parade Kebudayaan Festival Arab
di Anjungan Nangroe Aceh Darussalam.
Disebutkan, pada hari Jumat kemarin pengunjung sekitar 20 ribu pengunjung. Kemudian hari ini diprediksi
mencapai 35 ribu pengunjung. Sedangkan Minggu besok diprediksi sekitar
65-70 ribu pengunjung. Kalau libur
biasa tidak ada target banyaknya pengunjung. Kami prediksi pengunjung

selama libur Paskah ini mencapai 125


pengunjung, kata Jeremiah.
Ia menambahkan, tidak ada agenda khusus menyambut libur Paskah
ini. Namun sejumlah anjungan menggelar acara masing-masing yang sangat menarik. Misalnya di anjungan
Jambi ada bulan promosi Jambi. Kemudian di gereja banyak jemaat melaksanakan misa Paskah. Mengenai
tiket tanda masuk, tidak ada kenaikan.
Yakni hanya Rp 10.000 per orang. Sedangkan kendaraan mobil Rp 10.000
dan motor Rp 6.000. BJ

Terkait Aksi Unjuk Rasa Pro dan Kontra

Herry Pansila: Biar


Walikota Menilai Saya
Depok, SRB
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok,
Herry Pansila, belakangan ini menjadi sorotan,
setelah adanya aksi unjukrasa yang dilakukan dua
kelompok berbeda, yakni yang pro dan kontra.
Dari kelompok kontra menganggap kinerja Herry Pansila selama menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok sangat buruk
dengan berbagai persoalan yang
muncul, seperti jual beli Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan sistem penerimaan peserta didik baru. Karena itu, kelompok ini mendesak
Walikota Depok Mohamad Idris
memecat Herry Pansila.
Sedangkan dari kelompok
pro menilai, prestasi Herry Pansila sangat bagus dan dapat dibanggakan, karena selalu berupaya agar semua anak dapat bersekolah. Karena daya tampung
terbatas, Herry kemudian berinisiatif membentuk sekolah filial
atau sekolah di siang hari di beberapa SMP maupun SMA. Dengan pola itu, semua anak bisa ditampung dan sekolah. Kelompok
ini menilai Herry layak menda-

pat jempol dan penghargaan.


Lalu apa kata Herry Pansila
soal unjukrasa pro kontra itu? Ia
hanya menyerahkan apa yang dilakukannya untuk dinilai Walikota Depok. Biarlah Bapak Walikota yang menilai saya, ujarnya.
Herry juga mengaku heran
dengan munculnya aksi unjukrasa dari dua kelompok berbeda,
yang pro dan kontra. Saya tidak
mengetahui kenapa mesti unjukrasa, apalagi ada dua kelompok
yang berbeda, katanya.
Menurut Herry, selama ini
dia selalu membuka pintu untuk
berdialog atau berdiskusi dengan
berbagai pihak, baik LSM, Wartawan bahkan masyarakat, termasuk pihak yang merasa dirugikan dengan kebijakan yang diambilnya. Silakan datang ke
kantor saya di lantai empat dengan baik-baik, kita diskusi, apa

PTSP Jakbar Layani


5.471 Perizinan
Herry Pansila
permasalahannya. Tidak perlu
unjukrasa, apalagi sampai unjukrasa di depan ruangan saya,
tukasnya.
Dalam melaksanakan tugas,
kata Herry, dia berusaha untuk
memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada masyarakat.
Itu sudah menjadi tugas dan
tanggung jawab kami di Disdik,
memberikan pelayanan sebaik
mungkin, pungkas mantan Kepala Diskominfo Kota Depok
itu. Manahan

Jakarta, SRB
Selama periode 1 Januari
hingga 24 Maret 2016, kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Jakarta Barat (Jakbar)
telah melayani sebanyak 5.471
perizinan dan non perizinan.
5.471 perizinan tersebut
terlayani sebanyak 1.089 di Januari, 2.470 pada Februari dan
1.912 hingga 24 Maret bulan ini.
Dari Januari hingga 24 Maret
2016, total perizinan dan non
perizinan yang kita layani sebanyak 5.471 pelayanan, kata Johan Girsang, Kepala PTSP Jakarta Barat, Kamis (24/3).
Menurut Johan, dari sekian
banyak perizinan itu, kepengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar

Perusahaan (TDP) paling banyak


dilayani. Sementara untuk layanan Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baru 452
yang terlayani semenjak diluncurkan beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan, sebagian besar kepengurusan perizinan di
kantor PSTP yang dikelolanya tidak dipungut biaya atau gratis.
Kecuali, pelayanan kepengurusan
izin Undang-Undang Gangguan
(UUG), Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikenakan retribusi sesuai aturan. Kami juga
mengimbau agar warga tidak lagi
menggunakan jasa calo untuk
mengurus perizinan, tetapi langsung mengurus sendiri keperluannya ke loket PTSP. Kami siap
melayani, tandasnya. BJ

Polsek Bekasi Timur Bekuk Penculik Anak di Warnet Wakil Walikota Buka O2SN
Tingkat Kota Depok

Bekasi, SRB
Anggota unit Reskrim Polsek Bekasi Timur, membekuk penculik anak
di bawah umur. Korban berinisial KS
(11) dibawa kabur pelaku ke wilayah
Bogor, dengan berjalan kaki melalui
rute Kalimalang, Cikarang, Cibarusah,
Jonggol, Cileungsi, Citeurep, dan Kabupaten Bogor. Selama 10 hari perjalanan, korban dipaksa mengemis dan
tiduran di emperan jalan.
Menurut informasi, awal pertemuan korban dengan pelaku, Michael
(27) dan WS (15) saat bermain di
Warnet Panji di Jalan Melati Nomor 159
RT 05/RW 20 Kelurahan Margahayu,
Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2). Korban
sedang bermain di warnet wilayah
Margahayu. Datang pelaku dengan
mengiming-imingi uang kepada korban, ujar Waka Polsek Bekasi Timur,

AKP Yulianto, Selasa (22/3).


Pelaku Michael menjanjikan uang
kepada korban apabila korban ikut
dengan pelaku Michael dan WS. Saat
itu, korban membawa sepeda lalu diminta pelaku untuk membawa pulang
sepedanya. Pelaku hanya memperhatikan dari jarak jauh, saat korban
membawa pulang sepedanya. Selanjutnya, korban ikut bersama dua
pelaku. Selama perjalanan menuju
Kabupaten Bogor, korban dipaksa
meminta-minta dan mengemis dan tidur di pinggir jalan, katanya.
Hingga pada Jumat (4/3), korban
baru sadar dan berusaha melarikan
dan bertemu dengan tukang kopi keliling bernama Nurjaya. Setelah, memiliki uang, kata dia, Nurjaya membawa korban ke Terminal Kota Bekasi
dan menganter ke rumah orangtuanya, Rabu (9/3).

Kemudian, orangtua korban melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Bekasi Timur. Pelaku berhasil kita bekuk di
Stasiun Kereta Api Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan pada Jumat (11/3) lalu.
Selama dibawa oleh pelaku, tidak ada
perlakuan asulisa. Kita sudah melakukan visum kepada korban, imbuhnya.
Untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya, pelaku Michael dijerat
Pasal 328 dan atau 330 ayat (2)KUHP
tentang Penculikan dengan ancaman
maksimal 12 tahun penjara. Hingga
kini, kepolisian masih memburu WS
yang bersama pelaku Michael menculik KS. Lagi kita kembangkan, apakah WS merupakan korban penculikan juga atau pelaku. Hingga saat ini,
belum ditemukan, katanya.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan pelaku yang merupakan pengangguran, dirinya tidak melakukan
sodomi terhadap korban KS. Dia hanya melakukan sodomi terhadap pelaku dan juga korban WS. Hanya
menggesek-gesek kemaluan KS,
kata Michael.
Berdasarkan KTP, pelaku berdomisili di wilayah Lubang Buaya, Jakarta
Timur. Michael merupakan asal Pontianak, Kalimantan Barat. Kita masih
selidiki, apakah WS juga menjadi korban pencabulan pelaku. Saat ini, masih dalam pencarian. Nanti akan terungkap, apakah WS menjadi korban
penculikan juga atau tidak, kata Wakapolsek. BS

Depok, SRB
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna secara resmi membuka Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) tingkat Kota
Depok di Lapangan Merpati, Depok, Jawa Barat. Pembukaan
acara ditandai dengan pelepasan
balon ke udara dengan menempelkan spanduk bertuliskan
O2SN, pada Senin (21/3).
Selain dihadiri para pelajar,
turut hadir perwakilan Muspida,
Perwakilan Dinas Pendidikan
Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila,
Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Seni dan Budaya Kota Depok, Kepala OPD, dan Camat se-

luruh Kota Depok.


Dalam sambutannya, Pradi
mengungkapkan bahwa O2SN
dapat memunculkan bibit bibit
atlet baru di Kota Depok. Ia berpesan agar seluruh kontingen
menjunjung sportivitas dalam bertanding, agar semua dapat menerima suasana tertib dan kondusif.
O2SN berlangsung hingga
Rabu 23 Maret 2016. Adapun
Cabang yang dipertandingkan
untuk Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama
(SMP) adalah bulu tangkis, renang, atletik, tenis meja, pencak
silat, Voli, catur, dan karate. Selamat berprestasi, ujar Wakil
Walikota Depok. Jordan

Perayaan HUT Damkar Kota Depok Berlangsung Meriah


Depok, SRB
Dinas Pemadam Kebakaran
(Damkar) Kota Depok merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke97, di Grand Depok City (GDC)
Cilodong, Depok, Senin (14/3).
Walikota Depok, M. Idris Somad, yang membacakan sambutan tertulis dari Menteri Dalam
Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa peringatan HUT Pemadam Kebakaran kali ini, mengajak
seluruh Rakyat Indonesia melakukan gerakan perang terhadap kebakaran dan pentingnya pencegahan dari bahaya kebakaran. Serta terus meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas personil dan kelembagaan Damkar untuk
menyongsong tugas yang semakin
komplek di masa yang akan datang, kata Idris yang berharap
Kota Depok jauh dari Kebaran.
Mendagri dalam sambutan
yang dibacakan Walikota berharap kepada seluruh satuan tugas
pemadam kebakaran, satuan sukarela pemadam kebakaran dan

barisan sukarela pemadam kebakaran agar selalu siap siaga, sigap, cepat, cekat dan cerdas dalam menghadapi kebakaran.
Dalam hal ini, ungkap Idris,
sangat wajar memperingati hari
pemadam kebakaran tiap tahun
sebagai bentuk penghargaan atas
perjuangan para petugas pemadam kebakaran yang sudah dijalankan dan dikenang sejak tahun
1919 telah memberikan pelayanan pencegahan/antisifasi, pemadaman kebakaran dan penyelamatan terhadap korban kebakaran dan bencana lainnya.
Lebih lanjut dia membacakan, petugas pemadam kebakaran wajib siaga 24 jam yang tidak mengenal hari libur dan siap
memadamkan kebakaran dengan motto Pantang Pulang Sebelum Api Padam, Walaupun
Nyawa Taruhannya. Memadamkan api dan penyelamatan
tidak semua orang bisa melakukannya, diperlukan keahlian
khusus untuk aksi pemadaman.

Hanya petugas pemadam kebakaran yang mempunyai profesi


dalam pemadaman kebakaran.
Untuk itu dituntut seorang petugas pemadam kebakaran melakukan pendidikan dan pelatihan untuk memiliki profesionalitas, ungkapnya.
Rangkaian HUT Damkar
kali ini dimeriahkan dengan berbagai atraksi simulasi penanganan kebakaran yang diperagakan jajaran personel Dinas
Damkar Kota Depok.
Sementara itu Ketua DPRD
Kota Depok, Hendrik Tangke Allo
mengatakan, jika petugas Damkar merupakan petugas yang berani. Mereka melawan api dan
menyelamatkan nyawa orang lain
tanpa pandang bulu, jadi seharusnya dimotivasi dengan pendapatan yang baik dan wajar untuk
profesi pemadam. Jadi perlu dipertimbangkan keseimbang antara pendapatan dan tugas yang
begitu berat diemban, ungkap
Hendrik. Manondang

Megapolitan

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

Dugaan Markup Pembelian Obat

Sekretaris Dinkes Akan Panggil


Kepala Puskesmas Kedungwaringin
Bekasi, SRB
DPRD Kabupaten Bekasi mempertanyakan tindak
lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat atas
indikasi markup anggaran di Dinas Kesehatan
(Dinkes) kepada Bupati Bekasi.
Dinkes belakangan menjadi
sorotan setelah terkuaknya dugaan korupsi pada pengadaan
Incinerator yang diyakini merugikan keuangan negara/daerah.
Kejaksaan Negeri Cikarang pun
menghadapkan pemegang kebijakan pada kegiatan tersebut ke
penjara. Dugaan markup dimaksud adalah pembelian obat yang
dilakukan pihak Puskesmas Kedungwaringin.
Menurut Ketua LSM KPKPAN RI, Abad Abdullah, dengan
adanya dugaan markup sebagaimana ditemukan BPK, seharusnya Kepala Puskesmas Kedungwaringin H. Ketin Jatmika,
SKM dapat memberikan penje-

lasan kepada awak media dan


lembaga control lainnya, bukan
mengkambinghitamkan Dinkes.
Atas dugaan markup pengadaaan atau pembelian obat yang
dilakukan pihak Puskesmas Kedungwaringin, seharusnya H.
Ketin Jamika, dapat memberikan penjelasan pada media, bukan melemparkan jawaban tersebut ke Dinas Kesehatan, itu tidak wajar apa yang dikatakan
oleh Kepala Puskesmas kepada
media, ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Hj. Nining Hernawati, ketika
dikonfirmasi SRB mengatakan
akan menindaklanjuti serta me-

H.Ketin Jatmika, SKM


manggil Kepala Puskesmas Kedungwaringin terkait dugaan
markup pembelian obat.
Dalam laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tertanggal 05 Mei
2015 menyebutkan adanya du-

gaan kejanggalan pada Puskesmas Kedungwaringin, karena


pada tahun 2014 Puskesmas Kedungwaringin telah melakukan
pembelian 5 jenis obat secara
Mandiri. Dalam LHP tersebut
ada indikasi korupsi terkait pen-

gelola barang Puskesmas Kedungwaringin, pernah melakukan


pembelian obat secara mandiri,
namun pengelola barang tidak
memiliki catatan pembelian obat
secara mendasar yang dibeli secara mandiri.
H. Ketin Jatmika SKM selaku
Kepala Puskesmas Kedungwaringin mengatakan, bahwa Puskesmas Kedungwaringin tidak
pernah mengalami keadaan kekurangan obat. Semua persediaan
obat yang ada semua dari dinas.
Pada tahun 2014 seingat saya bagian pengelola barang pada Puskesmas Kedungwaringin tidak ada
laporan kepada saya, bahwa telah
membeli obat secara mandiri.
Memang Badan Pemeriksa Keuangan pernah melakukan Audit
pemeriksaan pada Puskesmas Kedungwaringi, kalau memang ada
dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK silakan tanyakan pada BPK
saja. Terkait 5 jenis obat tersebut
silahkan pertanyakan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi,
katanya. Jh

Meski Dipagar, Tetap Bertahan

Satpol PP dan PJT Diduga


Terima Upeti dari Pedagang
Bekasi, SRB
Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dan Perum
Jasatirta (PJT) seharusnya
dapat melakukan pembongkaran bangunan liar yang berada di Bantaran Kalimalang.
Pasalnya, saat ini telah dilakuan pemagaran oleh pihak
PJT. Ironisnya, masih banyak pedagang yang tidak
mau keluar dari area tersebut
dengan ragam alasan.
Maraknya bangunan liar
di pinggir Bantaran Kalimalang ini diduga karena ketidaktegasan pihak Satpol PP
dan PJT. Bahkan oknum Satpol PP dan Jasa Tirta diduga
menjadikannya sebagai lahan bisnis untuk mendapat
upeti atau setoran dengan
mendiamkan para pedagang
beraktivitas di zona tersebut.
Saat dikomfirmasi Tokoh
Masyarakat yang tidak mau
disebutkan namanya mengatakan, dari kenyataan yang
ada di Kabupaten Bekasi, pihak Perum Jastirta dan Satpol PP Kabupaten Bekasi ti-

dak mampu untuk memberantas yang namannya bangunan liar di Kabupaten Bekasi, karena masi banyak
bangunan liar yang tidak memilik izin berdiri di sepanjang Bantaran Kalimalang.
Dijelaskannya, bahwa Bupati Bekasi, dr. Hj. Neneng
Hasanah Yasin tidak mampu
untuk menertipkan atau
membongkar bangunan liar
yang berdiri di atas tanah milik Negara yang tidak berizin.
Padahal tugas itu seharusnya
dilakukann jauh hari sebelum
dilakukan pemagaran.
Bupati seharusnya sesegera mungkin memerintahkan Kepala Satpol PP untuk
membongkar banguan liar di
Bantar Kalimalang serta di
lahan milik Negara, agar bangunan liar tidak menjamur di
Kabupaten Bekasi. Jika itu
tidak dilakukan, layak diduga bahwa bangunan liar adalah objek tambahan penghasilan oknum Satpol PP dan
Pegawai Perum Jasatirta
(PJT), katanya. Jh

Saat pemagaran Bantaran Kalimalang pedagang masih


berada di area.

Salah seorang staf fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bekasi tertidur nyenyak saat jam kerja. Pemandangan yang tak lazim tersebut SRB temukan saat memasuki ruangan fraksi Golkar. Wanita berkerudung tersebut terlelap sambil memegang hand phone (HP). Perempuan dengan perawakan gemuk
itu kemungkinan memilih tidur karena pekerjaannya yang sedikit dan bersantai di atas kursi empuk
dan ruangan ber-AC. Kondisi seperti ini diharapkan menjadi perhatian serius BKD dan Inspektorat
serta Badan Kehormatan Dewan yang berperan dalam mengurusi disiplin kerja pegawai eksekutif
dan juga para legislator. Jh

Sertijab Kepala BP4KKP Pemkab Bekasi Berjalan Lancar

Drs.H.Sutia Resmulyawan menandatangani serah terima jabatan


kepada Drs.H.Rohim Sutisna
barunya sebagai sebagai Kepala BP4KKP
agar dapat bekerja sama dengan para
staf, untuk saling memberikan masukan
antara atasan dengan bawahan.
Sementara H.Sutia yang dimutasi nmenjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan mengatakan komitmennya
untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya, sebagai

mana yang diperintahkan Bupati dan


Wakil Bupati serta Sekda untuk menjalakan program-program maupun
peraturan-peraturan daerah yang ada.
Sebagai staf ahli adalah suatu amanah yang harus saya jalankan dengan
sebaik-baiknya, karena amanah yang
diberikan kepada saya sebagai staf
ahli tidak selamanya, ujarnya. Jh

TPS di Desa Kalijaya Dikeluhkan Warga


Bekasi, SRB
Warga Kampung Ketapang
Poncol, RT 02/03, Desa Kalijaya,
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengeluhkan
keberadaan tempat pembuangan
sampah (TPS) yang berdekatan
dengan permukiman warga. Sampah yang dibuang kebanyakan
sampah rumah tangga, sehingga
jika diguyur hujan dan terkena
panas akan mengeluarkan aroma
tak sedap atau berbau busuk.
Beberapa warga yang berdekatan dengan lokasi mengatakan, keberadaan tempat pembuangan sampah sudah berjalan
hampir satu tahun. Sampah sampah yang dibuang kebanyakan sampah dari perumahan
atau sampah rumah tangga. Su-

TPS yang berdekatan dengan permukiman warga

Bekasi, SRB
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi belum lama ini
mengadakan sensus
ekonomi tahun 2016.
Tujuan dilakukannya
sensus adalah untuk
menyajikan data dasar
seluruh kegiatan ekonomi sebagai landasan Tedi Heriyawan
pengambilan kebijakan
pembangunan. Selain itu BPS juga berharap mampu
mewujudkan serta membangun kesadaran seluruh
pelaku usaha ekonomi untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan sensusn ekonomi 2016 tersebut.
Menurut Tedi Heriyawan, tujuan pendataan sensus ekonomi bagi masyarakat adalah untuk mengumpulkan data serta menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor per tanian sebagai
landasan penyusunan dan evaluasi pembangunan.
Setiap data yang masuk ke BPS harus valid dan
akurat, karena sensus ekonomi dilaksanakan untuk
mendapatkan informasi data masyarakat berekonomi rendah sebagai dasar kebijakan perencanaan pembangunan nasional maupun regional, ujarnya.
Dengan adanya sensus ekonomi 2016 ini, lanjut
Tedi, maka BPS dapat mengetahui masyarakat yang
berekonomi di bawah stardar, agar dapat membuka
lapangan pekerjaan yang ada. Jh

Lurah dan Camat saat memberikan sembako


pada warga Karangsari

TIDUR NYENYAK

Bekasi, SRB
Menindaklanjuti mutasi dan rotasi
yang dilakukan Bupati Bekasi, Hj. Neneng Hasanah Yasin, terhadap pejabat eselon II di lingkungan Pemkab
Bekasi, maka pada Kamis (17/3) digelar acara lepas sambut atau serah
terima jabatan (Sertijab) Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan
Pangan (BP4KKP). Serah terima jabatan dari Drs. H. Sutia Resmulyawan
kepada Drs.H.Rohim Sutisna, M.Pd
dilaksanakan di Rumah Makan Kajojo, Kecamatan Cikarang Pusat, berjalan cukup sederhana.
Menurut Rohim Sutisna selaku
Kepala Badan yang baru bahwa amanah yang diberikan oleh Bupati Bekasi harus dijalankan dengan penuh
tanggung jawab. Ini semua adalah
amanah yang harus saya jalankan,
karena amanah sebagai Kepala SKPD
tidak selamnya kekal, ujar mantan
Kepala Dinas Pendidikan ini.
Rohim menjelaskan, dengan jabatan

BPS Kabupaten Bekasi


Adakan Sensus
Ekonomi 2016

dah berjalan hampir satu tahun


dan kebanyakan yang dibuang
sampah perumahan atau sampah rumah tangga, katanya.
Lebih lanjut kata warga, hampir setiap hari sekitar sepuluh
mobil pengangkut sampah yang
masuk. Akibat lokasi tersebut dijadikan tempat pembuangan
sampah, kini air di sekitarnya berubah warna menjadi hitam. Jika
dibiarkan, tidak menutup kemungkinan baunya akan seperti TPA
Burangkeng dan Bantar Gebang.
Kasi Trantib Kecamatan Cikarang Barat, Heriyanto ketika
dikonfirmasi mengatakan, tidak
mengetahui adanya tempat pembuangan sampah yang berada di
Kampung Ketapang Poncol Desa
Kalijaya itu. Ia berjanji akan men-

gecek lokasi tempat pembuangan


sampah itu. Saya tidak tahu ada
pembuangan sampah, nanti saya
cek ke lokasi, katanya.
Heriyanto juga menyarankan
agar mempertanyakan rekomendasi perizinannya ke dinas kebersihan, sebab di Kecamatan tidak
mengeluarkan izin. Yang punya
wewenang, kata dia, adalah Dinas Kebersihan. Seharusnya RT
membuat surat laporan kepada
Kepala Desa, yang ditembuskan
kepada Kecamatan dan Dinas
Kebersihan. Tapi untuk lebih jelasnya coba tanya Dinas Kebersihan rekom perizinannya. Kalau
memang tempat pengelolaan,
harus ada izinnya dan kalau tidak ada izin tidak boleh, tegasnya. Nizar

PT Multistrada Berikan
Bantuan Sembako
Bekasi, SRB
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk belum lama ini
memberikan bantuan berupa sembako kepada Warga Desa Karang Sari, Kecamatan Cikarang Timur,
Kabupaten Bekasi. Bantuan itu diserahkan oleh perusahaan setiap tiga bulan sekali.
Kepala Desa Karang Sari, Umbara, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa bantuan yang diberikan perusahaan membawa suatu makna yang baik bagi
masyarakat Desa Karang Sari. Kegiatan tersebut sifatnya positif, karena kepedulian PT.Multistrada menyantuni masyarakat Desa Karang Sari yang tidak
mampu seperti jompo dan anak yatim piatu, ujarnya.
Terpisah, Edi Purwanto menjelaskan, pihaknya
mewakili manajemen PT. Multistrada Arah Sarana.Tbk
mengharapkan agar sembako yang diberikan dapat
bermanfaat. Ini kami berikan secara rutin, tiga bulan
sekali kepada masyarakat Desa Karang Sari, katanya.
Dijelakan Edi Purwanto, bahwa masyarakat Karang
Sari yang mendapatkan sembako sebanyak 720 orang
yang isinya terdiri dari: beras dan mie istan satu dus
yang diberikan kepada jompo dan anak yatim piatu.
Dengan kepedulian PT.Multistrada Arah Sarana
memberikan Sembako kepada warga Desa Karang
Sari, maka dapat kiranya perusahaan-perusahaan
yang berada di Wilayah Cikarang Timur memberikan
bantuan dan perhatian kepada lingkungan masyarakat sekitanya. Jh

Desa Karang Anyar


Miliki Ambulance
Bekasi, SRB
Warga Desa Karang Anyar saat ini tidak perlu
khawatir lagi jika ada salah satu dari keluarganya yang
sakit dan membutuhkan kendaraan buat berobat ke
Puskesmas atau pun rumah sakit, karena saat ini desa
tersebut sudah memiliki satu unit ambulance yang
setiap saat selalu siap dan bisa dipergunakan kapan
saja warga membutuhkan.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Karang Anyar,
Kabupaten Bekasi, Arnih Aryani beberapa waktu lalu
kepada Suara Rakyat Bersatu. Arnih mengatakan,
selain mobil dinas, desa sekarang sudah memiliki
ambulance desa, yang kedua - duanya bisa dipakai
oleh warga jika ada keperluan yang medadak.
Dituturkannya, tujuan diadakannya mobil ambulance desa tersebut agar warganya tidak lagi kesulitan jika ada anggota keluarganya yang sakit untuk
pergi berobat, baik buat pergi berobat ke Puskesmas
maupun ke Rumah Sakit. Kalau warga ada yang sakit, tidak lagi kesulitan jika hendak pergi berobat ke
Puskesmas atau ke Rumah Sakit, ujarnya.
Arnih mengharapkan agar warga yang nantinya
mempergunakan kendaraan tersebut supaya dapat
menjaganya dan sama - sama untuk merawat semua
fasilitas yang sudah ada di desa. Karena semua fasilitas yang ada hanya untuk kelancaran dan kemudahan warga Desa Karang Anyar, pungkasnya. Nizar

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

Pendidikan & Kebudayaan

Dana BOS SMPN 1 Siatas Barita


Diduga Sarat Penyelewengan
Ngantor Dua Hari dalam Seminggu

Kinerja Kepala
SMPN 1 Penengahan
Perlu Dievaluasi

Kalianda, SRB
Kepala Sekolah (Kepsek) sejatinya menjadi figure teladan, baik bagi siswa, para tenaga
pendidik maupun masyarakat di lingkungan
sekolah. Sikap kepemimpinan seorang Kepsek
yang memiliki dedikasi, integritas dan kredibilitas akan menjadi contoh baik kepada para
siswa sebagai generasi penerus bangsa.
Namun tidak demikian hal nya dengan sikap yang ditunjukkan Kepala SMPN 1 Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi
Lampung. Kepala Sekolah yang satu ini diduga makan gaji buta dan kurang disiplin, karena hanya masuk sekolah dua hari dalam seminggu, yakni hari Senin dan Selasa.
Hal itu diungkapkan langsung oleh staf
guru, Satpam dan beberapa siswa di sekolah
dengan jumlah siswa sekitar 1.000 orang tersebut kepada Suara Rakyat Bersatu. Bapak
cuma datang hari Senin dan Selasa. Hari selanjutnya tidak ada di sekolah, katanya.
Selain diduga telah melecehkan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan melanggar
sumpah jabatan, tindakan Kepsek ini dikhawatirkan akan menjadi contoh buruk bagi siswa
yang jumlah mencapi 1000 orang. Untuk itu
diminta kepada Dinas Pendidikan Lampung
Selatan dan juga Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) untuk mengevaluasi kinerja Kepsek tersebut dan memberikan sanksi sesuai ketentuan
yang ada. Helda

Tarutung, SRB
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan
meningkatkan mutu, kondisi, dan perlengkapan
pendidikan menjadi lebih baik dan representatif
bagi anak didik. Berdasarkan petunjuk teknis
(Juknis), besar anggaran yang diterima didasarkan jumlah siswa yang ada di sekolah, yaitu
Rp1.000.000 per siswa tiap tahun.
Dalam juknis tersebut diterangkan bahwa dana yang diterima sekolah harus digunakan
untuk membiayai 13 komponen,
yang disalurkan setiap tiga bulan
(per triwulan), dan penggunaan
dana harus dapat dipertanggungjawabkan serta dikelola secara transparan dan akuntabel.

Namun tidak demikian halnya dengan SMPN 1 Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara,
Provinsi Sumatera Utara. Pengalokasian dana BOS di sekolah tersebut diduga sarat penyelewengan bermuara pada tindak
pidana korupsi. Hal itu disampaikan Ketua DPC LSM Voice of

Society (VOSY) Tapanuli Utara,


P Sihombing, kepada Suara
Rakyat Bersatu, belum lama ini.
Menurut Sihombing, bahwa
sesuai pengakuan pihak sekolah,
dengan jumlah siswa sebanyak
500 orang, sekolah menerima
dana BOS tahun 2015 sebesar
Rp500 juta. Alokasi dana tersebut katanya dipergunakan untuk
pengadaan buku bacaan, rehab
gedung sekolah, pengadaan fasilitas belajar mengajar, dan lainlain. Tapi saat itu penjelasan
yang kami dapatkan tidak lengkap karena Kepala Sekolah harus
pergi dan meninggalkan kami
dengan alasan ada tugas penting, katanya.
Hingga berita ini dimuat,
LSM VOSY mengaku belum
mendapatkan keterangan yang

Disbudpar Galakan
Program Sapta Pesona

SMK Taruna Bhakti Pecat


12 Siswa Tanpa Surat Peringatan

Magetan, SRB
Wahyu Apriliyanto (16) siswa kelas IX
SMPN 1 Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa
Timur menjadi korban kekerasan guru Matematika. Akibatnya Wahyu mengalami luka
memar pada pelepis mata sebelah kiri setelah
ditendang. Menurut pihak sekolah, korban ditendang karena sering membuat ramai suasana kelas saat pelajaraan berlangsung.
Wahyu mengaku dua hari tidak masuk
sekolah karena malu dengan teman-temannya,
gara-gara pelipis mata kiri memar setelah ditendang guru Matematika bernama Eko Kasli.
Saya ditendang karena membuat ramai sekolah saat jam pelajaran berlangsung. Karena
dianggap membikin gaduh, akhirnya saya dan
lima teman saya dipanggil untuk maju kedepan. Tiba-tiba dari kelima teman saya, kok hanya saya yang ditendang sampai saya terjungkal dan menghantam dinding, katanya.
Usai menerima tendangan, sepulang
sekolah korban langsung melapor kepada
kedua orang tuanya. Mengetahui anaknya
mendapati luka karena ditendang gurunya,
Parno dan Sarijem warga Desa Sobontoro,
Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa
Timur tak terima dan meminta oknum guru
segera ditindak.
Sarijem mengaku tidak terima kalau
anaknya ditendang. Ya nggak terima mas,
anak saya kok disiksa. Kalau sekolah kan cari
kepinteran ngapain gurunya kok didik seperi itu. Saya nggak ikhlas, saya tahu kalau anak
saya nakal, tapi apakah harus ditendang,
ungkapnya.
Sementara Kepala SMPN 1 Karangrejo, Edy
Siswantoro, mengakui adanya kasus penganiayaan tersebut. Tindakan tersebut dilakukan
sebab korban memang sering membikin gaduh
dan ramai di dalam kelas saat pelajaran berlangsung. Bahkan sebelumnya korban juga
sudah membuat surat pernyataan perihal tindakannya yang sering melanggar tata tertib di
sekolah, termasuk surat pernyataan dari orangtua, katanya.
Kasus penganiayaan yang dilakukan seorang guru ini sempat di mediasi secara keluargaan di kantor Polisi. Namun kedua orang
tua korban tidak menghendakinya, justru meminta kasus ini terus dilanjutkan ke jalur
hukum. Sandhi

Kami sebagai LSM adalah kontrol sosial dan juga pemerhati


pembangunan di wilayah Tapanuli Utara. Akan tetapi dianggap
tidak perlu oleh Kepala Sekolah
tersebut, tukasnya.
Selain menyayangkan tindakan Kepala SMPN 1 Siatas Barita, DPC LSM VOSY Taput juga
berencana melaporkan dugaan
korupsi dana BOS tahun 2015 di
sekolah tersebut dalam waktu
dekat kepada Kejaksaan Negeri
Tarutung. Kami akan membuatkan laporan resmi terkait penyalahgunaan dana BOS tahun 2015
di SMPN 1 Siatas Barita. Kami
mengharapkan kerja sama penyidik kejaksaan untuk melakukan pengusutan dugaan korupsi
di sekolah tersebut, pungkasnya. SR7

Kembangkan Pariwisata Karawang

SMK Taruna Bhakti Depok

Kasus Kekerasan
Terhadap Siswa Terjadi
di SMPN 1 Karangrejo

akurat dari pihak sekolah, khususnya dari Panjaitan selaku Kepala Sekolah.
Hasil pekerjaan rehab gedung SMPN 1 Siatas Barita yang
menggunakan dana BOS 2015,
kata Sihombing, dikerjakan asal
jadi, karena bekas pengecatan
lama terlihat jelas. Belum lagi
pengadaan sarana belajar mengajar seperti buku bacaan, sarana belajar yang lain juga belum
diketahui kebenarannya diadakan atau tidak. Kami menduga
pengadaan sarana pendukung
belajar mengajar tersebut tidak
dilakukan, katanya.
Ditambahkan, selain dugaan
tindak pidana korupsi, Kepala
SMPN 1 Siatas Barita diduga telah melanggar undang-undang
keterbukaan informasi public.

Depok, SRB
SMK Taruna Bhakti (TB) Depok menurut informasi memecat
(mengeluarkan) 12 siswanya
tanpa adanya surat peringatan
terlebih dahulu atau surat panggilan kepada orangtua siswa.
Sekolah swasta yang sudah punya nama di Kota Depok ini mengeluarkan siswanya pada saat tidak ada jadwal belajar, yakni
Sabtu tanggal 5 Maret.
Salah satu siswa yang dipecat
berinisial DF. Menurut kakak
kandung DF yang tidak berkenan
namanya dimuat pada koran ini
mengatakan bahwa orangtuanya
menitipkan DF ke sekolah tersebut untuk dididik dan diberi pengarahan atas segala tindakan
yang dinilai keliru.
Orang tua saya menitip adik
saya di SMK Taruna Bhakti untuk dididik agar kelak menjadi
anak yang berguna atau masa
depan adik saya lebih baik. Tapi
kenapa karena kesalahan minum-minum di luar kawasan
sekolah dan kepergok meminum
miras langsung dipecat, ungkap
kakak DF dengan nada bertanya.
Sampai saat ini orangtua DF
pun belum mengetahui kalau
anaknya dikeluarkan dari sekolah. Kakak DF tidak mau memberitahu karena kondisi orang
tuanya lagi sakit, dan takut akan
mempengaruhi kondisi kesehatannya. Hingga sekarang adiknya
pun belum sekolah, sementara

Pemerintah menggalakkan program wajib belajar, bahkan


membuat Program untuk Paket
A, B dan C agar semua Rakyat Indonesia benar benar bebas dari
buta huruf dan putus sekolah.
Sementara Kepala SMK Taruna Bhakti, Usman Hasan, ketika dikonfirmasi Suara Rakyat
Bersatu, pada Jumat (18/3) didampingi Puguh dan Agung Setiawan selaku guru mengatakan
bahwa pihaknya tidak memecat
siswanya, akan tetapi para siswa
yang mengundurkan diri.
Kami tidak memecat muridmurid kami, namun mereka yang
mengundurkan diri dari sekolah
kami. Sebelum kami menerima
siswa baru, kami terlebih dahulu mewawancarai orang tua murid tentang aturan yang berlaku
di sekolah kami. Murid yang
mengundurkan diri Kelas I sebanyak empat orang, Kelas II tujuh
orang dan Kelas III satu orang,
katanya.
Menurut Usman, dua siswa
tersebut telah bersekolah kembali karena tidak terbukti meminum minuman keras dan satu
orang kelas III dioerbolehkan
sekolah kembali dikarenakan ujian sudah dekat. Itu pun karena
desakan dari Dinas Pendidikan
Kota Depok melalui Kasi SMK,
Bapak Yana Supriatna. Total
yang mengundurkan diri adalah
sembilan orang, kata Usman.
Terpisah, Kasi SMK Disdik

Kota Depok, Yana Supriatna, ketika dikonfirmasi mengatakan


bahwa pihaknya telah dua kali
turun langsung ke sekolah tersebut. Saya sudah dua kali
berkunjung ke SMKN Taruna
Bhaksi menanyakan hal ini. Saya
hanya memperjuangkan Kelas
III saja, karena tidak lama lagi
ujian kelulusan, yang lainnya
belum. Kita akan berkunjung
kembali ke sekolah itu untuk
menanyakan nasib kesembilan
siswa tersebut, katanya.
Masyarakat mendesak agar
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Depok, Herry Pansila, turun
tangan mengatasi permasalahan
ini karena dinilai menyalahi aturan pendidikan. Pasalnya pihak
sekolah dinilai memecat siswa
secara sepihak, tanpa ada surat
peringatan, SP1, SP2 dan SP3
atau pemberhentian/DO terlebih dahulu.
Disdik harus tegas dalam hal
ini, harus menjatuhkan sanksi
terhadap SMK Taruna Bhakti,
bila perlu menurunkan Akreditasinya agar tidak semena-mena
dalam mengambil keputusan sepihak terutama pemecatan muridnya. Perlu pembinaan kembali dalam membuat peraturan di
sekolah, sementara sekolah itu
menerima Dana BOS juga dari
pemerintah, tentu Disdik pun
harus campur tangan dalam hal
ini, kata salah satu warga kepada SRB. Manahan

Karawang, SRB
Tak dapat dipungkiri
bahwa Kabupaten Karawang,
adalah salah satu kabupaten di
Jawa Barat yang memiliki banyak potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, seperti Grand-Canyon
Ciomas, Gunung Sanggabuana, Makan Syech Quro dan
potensi wisata lainnya. Dalam
meningkatkan pengembangan
potensi pariwisata di Kabupaten Karawang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Karawang
menyelenggarakan sebuah
acara dengan tema, Sinergitas
Pengelolaan Objek Wisata
Peran Serta Pengelola dan
Masyarakat Dalam Mewujudkan Sapta Pesona Di Objek Wisata di rumah makan
Sindang Reret, Rabu (24/3).
Acara tersebut dihadiri
staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM, H. Yasin Nasrudin mewakili Bupati Karawang dr. Cellica Nurachadiana yang berhalangan hadir,
para Muspida, para Kepala
OPD beserta para Camat di
Kabupaten Karawang.
Selanjutnya, dalam sambutan Bupati yang dibacakan
H. Yasin Nasrudin, menyampaikan, melalui kegiatan ini
diharapkan kedepan, tidak
menutup kemungkinan pemerintah akan membangun objek
wisata perkotaan, wisata kuliner, wisata produksi kerajinan
tangan asli Karawang seperti
kabupaten lain, untuk lebih
meningkatkan daya tarik para

wisatawan untuk berkunjung


ke Karawang.
Oleh karena itu, pemerintah daerah mengajak kepada
seluruh elemen masyarakat
Kabupaten Karawang untuk
mendukung program sapta
pesona wisata yaitu dengan
memelihara keamana, ketertiban, kebersihan, keindahan
dan kenyaman. Yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab
segenap lapisan masyarakat
pada umumnya untuk bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan harap setiap wisatawan yang berkunjung ke karawang memperoleh kenangan yang menyenangkan, baik
dari objek wisata sendiri maupun dari masyarakat Kabupaten Karawang, katanya.
Sebelumnya, dalam laporan Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Karawang,
Okih Hermawan, manyampaikan bahwa semua pihak baik
pihak masyarakat, swasta
maupun pemerintah haruslah
saling bekerja sama dalam meningkatkan potensi wisata
agar lebih maju dan lebih baik.
Karawang merupakan kabupaten yang kaya akan potensi pariwisata, seni dan budaya.
Kegiatan senergitas ini bertujuan untuk mensinergikan berbagai pihak dalam pengembangan onjek wisata baik pemerintah daerah, swasta dan masyarakat untuk turut memajukan
kepariwisataan di Kabupaten
Karawang, kata Okih. Iwan

Mendikbud Kunjungi Pengrajin Gamelan di Magetan


Magetan, SRB
Belum lama ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menyambangi Kabupaten Magetan,
Jawa Timur. Lokasi blusukan
yang dipilih menteri asal Kuningan, Jawa Barat itu adalah
salah satu sentra industri kerajinan gamelan Mugi Laras, milik
Sri Mulyani, di Desa Kauman,
Kecamatan Karangrejo.
Anies mengunjungi lokasi itu
pada Sabtu sekitar pukul 18.00
WIB. Setiap kunjungan ke daerah, selalu saya gunakan sebaik
mungkin. Jadi mumpung di Magetan saya manfaatkan untuk
menengok industri gamelan. Selain Jogja dan Solo, Magetan kan
salah satu tempat industri gamelan, ujar Anies kepada Suara
Rakyat Bersatu.
Pada kesempatan itu Anies
berinteraksi dengan pemilik industri kerajinan gamelan. Topik

Mendikbud, Anies Baswedan menyaksikan pertunjukan gamelan


pembicaraan membahas keluhan selama menjadi perajin
dan penyebab merosotnya jumlah perajin gamelan. Padahal kebutuhan gamelan untuk peme-

nuhan pembelajaran kebudayaan di sekolah sedang gencargencarnya. Sebagai menteri


yang juga membidangi kebudayaan, saya harus tahu permasa-

lahannya, kata Anies.


Anies mengaku menemukan
permasalahan dalam pembelian
perangkat gamelan. Menurutnya margin harga dari pembeli
ke perajin terlampu jauh, lantaran keduanya harus melalui perantara yang berlapis. Tak ayal,
banderol harga gamelan membengkak, bahkan hal tersebut
membuat pengguna, baik masyarakat umum hingga sekolahsekolah yang mulai getol menggarap seni karawitan mengurungkan niat.
Jadi perajin dengan pengguna banyak lapisannya. Hal tersebut membuat harga gamelan
selisih jauh. Alhasil sekolah dengan kemampuan keuangan yang
kecil tidak bisa membeli gamelan karena ada perantara. Anehnya perantara justru dapat bagian lebih besar di banding pembeli, ungkapnya.
Dengan keadaan tersebut,

kata Mendikbud, berbagai efek


ditimbulkan. Selain pemenuhan
kebutuhan peralatan seni karawitan di sekolah sulit dilaksanakan, usaha kecil pun tak
mampu berkembang. Alhasil
pertumbuhan industri kerajinan
gamelan stagnan, bahkan justru
menurun, hingga jumlah perajin
gamelan terus merosot ditambah
regenerasi perajin gamelan pun
redup. Sebenarnya sekolahsekolah SMK sudah ada yang
memberikan keterampilan mamainkan dan membuat gamelan, katanya.
Anies menambahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih memutar otak menangani masalah tersebut. Pihaknya masih membuatkan regulasi
yang mengedapankan kepentingan para perajin gamelan. Kami
akan upayakan regulasi yang pro
terhadap perajin gamelan, pungkasnya. Sandhi

Suara Daerah

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

Bupati Karawang Sampaikan LKPJ Tahun 2015


Karawang, SRB
DPRD Kabupaten Karawang
menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian pidato
Bupati Karawang terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2015. Selain itu moment kali ini dimanfaatkan untuk penetapan dua
Raperda tentang penyelenggaraan kabupaten layak anak, Raperda tentang kawasan tanpa
rokok, Pembentukan Pansus-

Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana sampaikan LKPJ 2015

Tanah Negara Disewakan,


Oknum PJT Diduga Ikut Bermain

Hapipi
Indramayu, SRB
Keberadaan aset tanah sempadan milik Negara yang masuk
wilayah kerja PJT II Seksi Patrol
Kabupaten Indramayu, yang berlokasi di sepanjang Kali Compreng Kabupaten Subang yang
sebagian disewa-sewakan seorang warga bernama Darlim, sepertinya pihak PJT II terkesan
tutup mata. Ada dugaan oknum
Perum Jasa Tirta II berusaha
memberikan petunjuk strategi
asal bersedia mengikuti aturan.
Sebagaimana disampaikan
Ketua LSM Rakyat Indonesia
Satu (RI-1) wilayah Bekasi, Hapipi. Menurutnya, masalah tanah
sempadan yang masuk wilayah
Subang dan masuk pengairan
kerja PJT II Seksi Patrol sempat
terdengar dan beritanya sudah
dibaca. Kami sendiri belum
mengecek lokasi yang ada di
desa Compreng. Dari keterangan
rekan-rekan yang sudah investigasi di lapangan, ini ada dugaan
permainan dari oknum PJT seksi Patrol yang sengaja menutupnutupinya. Ada warga sampai
berani menyewakan tanah Negara dan sudah mempetak-petakan, sedang tanah sempadan tersebut dalam pengawasan kerja
PJT II Patrol, ini jelas kebohon-

gan, katanya.
Padahl menurut keterangan
keterangan pihak PJT Patrol,
lanjut Hapipi, tanah yang sudah
disewakan atas nama Darlim tidak boleh disewakan lagi ke
orang lain dan sewanya tidak diperpanjang dari tahun 2012,
akan tetapi Pihak PJT malah
menunggu Darlim menyerahkan
tanah tersebut. Ini artinya Pihak
PJT Patrol tidak berani tegas,
apalagi menurut keterangan
Darlim dia mengeluarkan puluhan juta rupiah kepada pihak
PJT. Nah terus kalau pihak PJT
tidak tau, masuk akal tidak, tinggal cek saja siapa waktu itu juri
pengairanya, katanya.
Dipaparkan Hapipi, kalau
dicermati kabar yang beredar di
koran, Darlim sendiri bisa menyewakan tanah teresbut karena menurut keterangan dirinya
telah mengeluarkan uang Rp25
juta, yang dibayar ke kantor
pengairan Patrol. Bahkan Darlim mempersilahkan kalau kurang jelas menghubungi pak
Agung selaku juri pengairan
Compreng.
Agung sendiri saat dikonfirmasi tidak tau menahu dan mengarahkan menghubungi Duryat
selaku Kaur OP di PJT Patrol.
Nah dari perkataan Darlim tersebut kita jadikan pintu masuk,
siapa pihak PJT yang bermain.
Darlim sendiri sampai saat ini
masih bebas menyewakan tanah
sempadan dengan tarif puluhan
juta rupiah, akan tetapi pihak PJT
seksi Patrol tidak ada tindakan
apa-apa. Karena itu, nanti kami
beserta tim yang akan turun mengecek ke lapangan. Kalau datadatanya sudah kami pegang, kami
akan melaporkan ke pusat, karena ini aset Negara dan tidak seorangpun bisa memanfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi,
pungkas Hapipi. Darudin

Pansus. Ada pun Pansus yang


akan dibentuk, diantaranya;
Pansus Raperda tentang penyelenggaraan pelayanan publik,
Pansus penyelenggaraan kepariwisataan, Pansus LKPJ Bupati
Tahun 2015, serta agenda penyampaian perubahan alat kelengkapan dewan.
Rapat Paripurna yang berlangsung di Aula Gedung DPRD
Karawang ini, dipimpin Wakil
Ketua I DPRD Karawang, Sri

Agustina Suroto, didampingi


Ketua, H.Toto Suripto, pada Selasa (22/3).
Hadir pada kesempatan itu,
Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati
H.Ahmad Zamakhsyari.S.Ag,
Unsur Muspida, Sekda, para asisten, staf ahli, serta Kepala Badan,
Kepala Dinas, Kepala Kantor dan
Kepala Bagian, para Camat, para
Kepala Desa/Lurah di lingkungan
Pemkab Karawang. iwan

Dijanjikan Kerja di Belanda

Tipu Dua Calon TKI,


Maspuah Dipolisikan
Indramayu, SRB
Seorang warga asal desa Pawidean, Kecamatan
Jatibarang bernama Maspuah, dilaporkan ke
polisi dengan Nomor: STPL/B.405/III/2016Jtb/
Res Imy/SPK Polsek Jtb, karena diduga menipu
dua Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan
modus menjanjikan mereka bekerja di Belanda.
Meski sudah membayar sejumlah uang, namun
hingga setahun lebih dua calon TKI itu tak kunjung diberangkatkan.
Awalnya, kedua korban, Jumaedi dan Suhendi bertemu dengan Maspuah pada September
2014 lalu. Tersangka mengaku
bisa memberangkatkan mereka
ke Negara Belanda dengan syarat harus membayar uang sebesar Rp15 juta. Jumaedi dan
Suhendi pun tertarik, keduanya
lalu bertemu dengan Maspuah
untuk pembicaraan lebih lanjut.
Dalam pertemuan itu, kedua
korban mengaku mendapatkan
penjelasan mengenai sistem kerja
dan upah yang akan mereka terima di Belanda. Setelah mendengar berbagai iming-iming mimpi
surga yang keluar dari mulut
Maspuah, kedua korban pun tergiur dan memutuskan menerima
tawaran calo TKI tersebut.
Namun, meski sudah membayar uang yang telah disepakati
dan menunggu sekitar satu tahunan lebih, tidak ada kejelasan terhadap rencana keberangkatan
mereka. Setelah beberapa kali
menanyakan kepastian nasibnya,
Maspuah berkali-kali berkelit

dengan segudang alasan. Kesal


dengan sikap tersangka, keduanya akhirnya melaporkan Maspuah kepada aparat Polsek Jatibarang. Disamping dituduh dengan
dugaan penipuan, disinyalir tersangka Maspuah memalsukan
data. Hal ini terlihat dari temuan
pemalsuan dalam data dokumen
kependudukan seperti KK,KTP
dan Akte milik Jumaedi yang diduga semuanya palsu, masih
menggunakan KTP reguler yang
belum diperbaharui dengan perekaman data menjadi e-KTP.
Pasalnya, prosedur penerbitan e-KTP tidak hanya melalui
perekaman sidik jari saja, namun
juga retina. Sehingga, penerbitannya harus diurus orang yang
bersangkutan dan tidak bisa
diwakilkan, apalagi negara tujuanya Belanda. Ini dipastikan menjadi modus pemberangkatan TKI
secara illegal.
Maspuah selaku calo TKI saat
didatangi Suara Rakyat Bersatu, mengakui bahwa Jumaedi
dan Suhendi telah membayar

Maspuah
untuk proses sebagai TKI ke
Belanda dan mengakui bahwa
dokumen persyaratan tersebut
adalah palsu.
Terpisah, tokoh Masyarakat
Desa Pawidean yang enggan disebut namanya, berharap dengan dilaporkanya mafia penipuan calon TKI itu, menjadi titik
awal untuk membongkar jaringan kejahatan terhadap calon
TKI secara lebih luas. Sebab kata
dia, selama ini praktik penipuan
yang dilakukan oleh para mafia
pengiriman TKI non prosedural
telah memakan banyak korban
yang kerugiannya mencapai puluhan miliar.
Apalagi yang saya dengar
hampir puluhan orang yang tertipu dengan iming-iming gaji besar yang sampai sekarang nasibnya terkatung-katung. Saya
menghimbau masyarakat ikut
waspada, bila perlu ikut proaktif
melaporkan kepada aparat kepolisian, jika menemukan atau
mengetahui ada orang yang patut dicurigai menjadi pelaku perdagangan orang atau calo TKI
non prosedural. Darudin

Sekda Karawang H. Teddy Efendi memberikan pengarahan

BPMPT Karawang
Sosialisasikan Perda
Nomor 1/2015
Karawang, SRB
Dalam kurun waktu lima tahun belakangan, Kabupaten Karawang berkembang menjadi sebuah kabupaten yang memiliki potensi industri yang sangat
besar. Banyak investor-investor luar negeri yang tertarik untuk menanamkan modal di Karawang. Pembangunan gedung, hotel maupun pabrik sepertinya
bukan lagi hal yang baru di Kabupaten Karawang,
akibat banyaknya investor tersebut.
Permasalahan pun akhirnya muncul, yakni pengelolaan tata ruang yang berdampak pada lingkungan sekitar. Alih fungsi lahan sering dilakukan walau
tanpa izin pihak terkait. Peraturan pun dibuat untuk
menanggulanginya, dengan menurunkan Peraturan
Daerah Kabupaten Karawang Nomor 1 tahun 2016
tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Karawang Nomor 5 Tahun 2013 Tentang izin lokasi.
Untuk memberikan pemahaman kepada seluruh
OPD (Organisasi Perangkat Daerah), BPMPT mengadakan sosialisasi Perda Kabupaten Karawang Nomor 1 tahun 2015 tentang izin lokasi. Sosialisasi itu
dihadiri Sekda Kabupaten Karawang H. Teddy Efendi,
beserta seluruh Kepala OPD Kabupaten Karawang.
Acara ini diselenggarakan di mini-ball room Hotel
Swiss-Belinn Karawang, Senin (21/3).
Dalam sosialisasi tersebut dijelaskaan tentang
perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Karawang nomor 5 tahun 2013 tentang izin lokasi yang
ter tuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karawang nomor 1 tahun 2016. Pertimbangan perubahan tersebut dilakukan karena pihak Pemkab Karawang menilai perlunya penataan kembali agar terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi pengaturan
penyelenggaraan izin lokasi agar terciptasebuah kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Karawang dan peraturan perundang-undangan di
bidang pertanahan.
Dalam arahannya, H. Teddy Rusfendi menyampaikan dalam menanggapi arus investasi yang ada di
Karawang BPMPT menjadi tonggakdalam penentuan
dan pertimbangan yang akan di lakukan nantinya.
Sesuai dengan intruksi presiden bahwa investasi
harus di permudah dan kewenangan perijinan sepenuhnya ada di Kepala BPMPT dasarnya adalah kewenangan pelimpahan dari Bupati Nomor 17 tahun 2012.
Apalagi dalam Perda nomor 1 sudah disepakatkan
Kepala BPMPT dapat memerintahkan tim BKPRD. Karena kewenangan pemberian ijin itu ada di BPMPT,
pungkasnya. Iwan

Padi Diserang Hama Keong, Petani Ngawi Resah

Petani menunjukkan hama keong yang menyerang sawahnya.

Ngawi, SRB
Tanaman padi milik sejumlah
petani di Desa Dempel, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, diserang
hama keong mas atau siput.
Seorang petani desa yang
masuk wilayah Kecamatan Geneng, Kromo, mengatakan hama
keong tersebut menyerang tanaman padi yang baru ditanam setelah masa panen. Akibatnya tanaman padi tidak dapat tumbuh
maksimal. Kami khawati tanaman padi yang baru berumur 15
hingga 20 hari tersebut rusak
dan mati akibat dimakan keong,
ujar Kromo.
Menurutnya, populasi hama
keong tersebut sangat banyak.
Para petani sudah berusaha
membasmi dengan pestisida, namun tidak mempan. Terlebih,

harga pestisida saat ini cukup


mahal, sehingga semakin memberatkan petani.
Petani, kata dia, terpaksa menyingkirkan keong-keong tersebut dengan cara manual. Yakni
diambili dengan cara biasa untuk
kemudian dikumpulkan dan dibakar dalam jerami kering yang
telah disiapkan. Rata-rata dalam
sehari kami bisa mendapatkan
hingga tiga ember besar keong
untuk setiap petak sawah. Jika
sehari tidak diambil, besoknya
jumlah keong tersebut seakan semakin banyak, katanya.
Hal serupa juga dialami oleh
petani lainnya, Yatmi. Populasi
keong tersebut dirasa semakin
banyak saat hujan dan banjir
akibat luapan Sungai Bengawan
Madiun akhir-akhir ini. Akibat

ditempeli keong, tanaman padi


kami tidak dapat tumbuh maksimal dan berlendir. Meski sudah
disemprot dengan obat, namun
keong masih ada, katanya.
Solusi untuk membasmi keong tersebut dengan cara diambil
secara manual dan setelah itu
dibakar agar benar-benar mati.
Ia mengaku belum mengetahui berapa luasan sawah di desanya yang terserang hama keong.
Namun yang pasti, hama tersebut
sangat mengganggu petani. Selain
keong, telur keong juga banyak
menempel di batang padi. Diharapkan pemerintah daerah setempat membantu pemberian obat
untuk memutus silkus hidup keong. Sehingga, hasil dari musim
tanam kali ini dapat maksimal,
pungkasnya. Heri

Warga Tolak Pembangunan PLTU Tahap II


Indramayu, SRB
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Sumuradem, Kabupaten
Indramayu walau dinilai mampu
menjadi solusi di tengah masih
kurangnya pasokan listrik bagi
pulau Jawa dan Bali, namun
PLTU I yang beroperasi sekitar
tahun 2011 bagi warga Sumuradem sendiri dampak pencemaran
lingkunganya mengakibatkan kerugian. Pasalnya, kondisi kesehatan warga yang tinggal sekitar
PLTU I mengalami penurunan
tanpa ada kebijakan apapun.
Hal ini yang mendasari warga Desa Mekarsari, Kecamatan
Partol menolak rencana pembangunan PLTU tahap II yang
ditargetkan awal tahun 2017
mendatang dengan kapasitas 2 x
1.000 MW yang dipastikan akan
merampas hak-hak hidup warga
dan dikhawatirkan menyebabkan ribuan warga kehilangan pekerjaan terutama bagi buruh tani
dan juga nelayan.
Selain dampak lingkungan
yang terjadi akibat pencemaran

yang ditimbulkan PLTU, pada


proses pengadaan lahanpun berpotensi ada penyimpangan yang
mengarah pada unsur korupsi
seperti yang terjadi pada PLTU I
yang menjerat sejumlah elit birokrasi Indramayu. Selain itu,
pada proses pengadaan lahan
untuk PLTU II yang saat ini sudah melewati fase konsultasi publik disinyalir adanya pembodohan masyarakat.
Rencana
pembangunan

PLTU II terus mendapatkan penolakan ratusan warga, bahkan


wargapun membuat surat keberatan kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan ditembuskan kepada Presiden Jokowi,
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK), juga
Komnas HAM dan KPK. Surat
penolakan pembangunan PLTU
dua sudah kami kirim ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, kata Tokoh Masyarakat

Indramayu, Kodir Kalenjaya.


Surat tersebut, kata dia, berisi keluhan warga tentang kemungkinan kehilangan pekerjaan serta kehilangan pendapatan. Dan dalam kurun waktu
tertentu akan banyak yang sakit,
mengingat polusi yang ditimbulkan dari penggunaan batu bara
yang memancarkan zat beracun
itu mengancam kesehatan warga, tuturnya.
Dipaparkan, dampak negatif
tersebut diantaranya akan berkurangnya tangkapan hasil laut
akibat pencemaran air yang menyebabkan pendapatan nelayan
berkurang drastis bahkan merugi. Selain itu menurunnya produktivitas pertanian dan pengangguran akibat penggusuran
lahan produktif serta dampak
kesehatan akibat debu batubara,
seperti sejak PLTU Sumuradem
Unit I yang terletak di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, beroperasi pada tahun 2011.
Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Jabar, Wahyu widianto menjelaskan, berdasarkan

fakta di lapangan, PLTU di Desa


Sumuradem, Kecamatan Sukra
saja dinilai tak berpihak kepada
warga, karena disamping telah
mencemari lingkungan juga dianggap tidak memiliki kepedulian terhadap kondisi warga sekitar yang terkena dampak dari
aktifitas batubara. Bahkan kebijakan PLTU hanya berorientasi
pada kepentingan bisnis semata,
sebagai negara pengekspor batu
bara terbesar di dunia.
Dengan adanya penurunan
permintaan tersebut, Pemerintah
Indonesia bermaksud menyelamatkan lebih dari 20 perusahaan
tambang batubara, sehingga
membuka pasar batubara yang
baru di dalam negeri, dengan cara
membangun PLTU sepanjang
pantai di Pulau Jawa. Sementara kebutuhan listrik pulau Jawa
untuk konsumsi masyarakat itu
sendiri saat ini mengalami surplus sampai 31 persen. Jelas
PLTU batubara bukan untuk kepentingan masyarakat, melainkan hanya untuk kepentingan
bisnis, tandasnya. Darudin

H. Teddy Rusfendi

Hadapi MEA,
Bank BJB Gelar
Customer Gathering
Karawang, SRB
Sekitar satu dasawarsa, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) telah menjadi topik pembicaraan hangat yang
sering dibahas dalam forum-forum diskusi pengusaha maupun kepemerintahan. Kesiapan mental dan kualifikasi diri menjadi bahan pertimbangan tentang seberapa siapkah indonesia menghadapi MEA.
Menanggapi pentingnya melakukan sharing
dialogue berkenaan dalam menghadapi MEA, Bank
BJB sebagai bank kebanggaan masyarakat JabarBanten dan sekitarnya ini membuat sebuah dialog
yang bertema Customer gathering korporasi dan
komersial BANK BJB Karawang 2016, mengusung
thema Melangkah Maju Dalam Era MEA Bersama
Bank BJB di ballroom Hotel Swiss-Belinn Karawang, Selasa (22/3).
Acara tersebut juga dihadiri Sekda Kabupaten
Karawang H. Teddy Rusfendi, para Kepala OPD Pemkab Karawang, Ketua Kamar Dagang Indonesia, Ketua APINDO Karawang, Ketua HIPMI Karawang, Ketua APEK dan para ketua dari asosiasi pengusaha yang
ada di Karawang.
Dalam sambutannya Teddy Rusfendi menyampaikan terimakasihnya kepada Bank BJB karena telah
mengadakan dialog yang berkaitan dengan MEA. Ia
menambahkan bahwa Pemerintahan Kabupaten Karawang memerlukan masukan dari pihak pengusaha
sebagai pertimbangan untuk membuat kebijakan. Pemerintah memerlukan masukan tersebut, agar kedepan, bahan masukan tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun kebijakan-kebijakan kedepannya, ujar Teddy.
Setelah itu, Hendra Hilman, selaku Coach Bisnis
dari ActionCOACH Indonesia yang dalam acara tersebut menjadi pembicara utama menjelaskan tentang
kiat-kiat apa saja yang seharusnya dilakukan para
pengusaha agar bisnisnya segera berkembang dan
menambah provit, di antaranya adalah networking.
Harus disadari betapa pentingnya networking saat
kita akan melakukan bisnis. Dan kreatifitas dapat
membantu kita dalam membuat bisnis kita beda dari
yang lain sambung Hendra.
Pemerintah Kabupaten Karawang sebagai pemberi kebijakan, merupakan salah satu tonggak penentu
tentang seberapa sukseskah masyarakat Karawang
dalam menghadapi MEA. Peningkatan kualifikasi diri
menjadi pekerjaan rumah yang penting bagi pemerintah, agar kedepannya ajang besar ASEAN tersebut
tidak menjadi boomerang, melainkan menjadi kesempatan bagi masyarakat Karawang. Iwan

Suara Daerah
Pemkab Siak Matangkan Persiapan Porseni PGRI

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

SDN 1 Sribasuki Tak


Salurkan Dana BSM
2014/2015
Lampung Utara, SRB
Kepala SDN 1 Sribasuki, Kabupaten Lampung Utara, Juni, diduga tidak menyerahkan
dana Bantuan Siswa
Miskin (BSM) tahun pelajaran 2014/2015 kepada siswa yang berhak.
Padahal menurut informasi bahwa beberapa
siswa tetap dimintai perJuni
syaratan untuk pencairan bantuan tersebut, seperti kartu keluarga
dan surat keterangan tak mampu.
Juni kepada Suara Rakyat Bersatu berkilah penyaluran BSM tidak dilakkukan karena
tidak ada himbauan dari dinas dan ia juga mengaku tidak mengetahuinya. Tidak ada imbauaan dari Dinas Pendidikan dan saya juga benar tidak mengetahui hingga saat ini tentang
dana BSM tersebut, katanya.
Masyarakat menduga bahwa dana bantuan
tersebut sengaja tidak diberitahu kepada para
siswa yang berhak mendapatkanya. Pengakuan
para orangtua murid, hanya menerima BSM
satu kali pada tahun 2013. Untuk seterusnya
kami tidak dapat lagi, padahl setiap tahun kami
disuruh mengumpulkn data seperti KK (kartu
keluarga), keterangan tidak mampu dan kartu
kuning dari Dinas Sosial, kata orangtua siswa.
Para orangtua siswa meminta ketegasan
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Utara,
Adri, untuk permasalahan BSM di wilayahnya.
BSM itu merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada peserta didik dari keluarga yang
kurang mampu. Harusnya para Kepala Sekolah harus menjamin agar bantuan tersebut tersalurkan, bukan malah menjadikan sebagai
bancakan atau menyusahkan orang yang sudah susah dalam sisi ekonominya, kata salah
seorang Toko Masyarakat. Apala

DPRD Tanggamus Akan


Tindaklanjuti Aduan Nelayan

Siak, SRB
Persiapan Kabupaten Siak sebagai tuan rumah
pelaksana Pekan Olahraga dan Seni (Porseni)
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2016
terus dilakukan oleh panitia lokal.
Pelaksanaan event nanti diharapkan bisa berjalan lancar
dan memadai. Yang datang ini
kan tamu-tamu dari berbagai
daerah, jangan sampai kita malu
nantinya. Akomodasi, transportasi, peralatan, keamanan, medis, dan lain-lain harus dipersiapkan sebaik mungkin, pinta
Bupati Siak, Syamsuar.
Satu-persatu rincian kegiatan diamati Syamsuar hingga
detil. Ia tidak ingin hajat tersebut terkesan tak siap nantinya. Ia
meminta dalam waktu dekat harus ada rapat lanjutan dengan
melibatkan seluruh panitia lokal

dengan agenda memantapkan


rencana pelaksanaan kegiatan.
Nanti kira rapat lagi untuk
kelanjutan sebelum ekspos kesiapan ditingkat provinsi dan nasional, libatkan tim medis, keamanan, dan seluruh panitia kegiatan, imbuhnya yang kala itu
ditemani Asisten I Setdakab Siak
bagian Administrasi Umum,
Fauzi Azni.
Sementara itu, Ketua PGRI
Siak, Lukman, melaporkan diperkirakan ada seribuan orang
anggota PGRI dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota tetangga yang akan meramaikan kegi-

sebelum pelaksanaan Konferensi Kerja PGRI Nasional di Ambon. Kita sudah sampaikan kemarin kepada PB PGRI bahwa
jalannya kegiatan akan lebih kurang sama dengan pelaksanaan
kemah budaya nasional kemarin, jelasnya.
Dari ekspos panitia PGRI
Siak, kegiatan Porseni PGRI tingkat nasional ini akan mempertandingkan tiga cabang olahraga,

Bupati Lamsel Diminta Pertegas Perda Pengelolaan PAD


Kalianda, SRB
Bupati Lampung Selatan
(Lamsel) diminta untuk mempertegas point-point pada Peraturan Daerah (Perda) setempat
agar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat tercapai. Hal
itu disampaikan Kepala Bidang
(Kabid) Dinas Pendapatan (Dispenda) Lampung Selatan, Susanto, kepada Suara Rakyat Bersatu, belum lama ini.
Menurut Susanto, masih banyak wajib pajak yang tidak sadar
dengan kewajibannya untuk
membayar pajak, baik itu perorangan maupun berbentuk usaha.
Masih ada beberapa wajib pajak
yang sudah kami datangi dan
kami tagih dengan membawa

Susanto
anggota Satpol PP, seperti Rumah
Makan Palapa dan Cibery yang
sudah dua tahun tidak pernah
membayar pajak. Termasuk juga
pengusaha Aman Jaya. Mereka

Tanggamus, SRB
Komisi II DPRD Kabupaten Tanggamus akan menindaklanjuti keluhan nelayan di Kecamatan Limau.
Menurut Wakil Ketua Komisi II Herlan Adianto, nelayan
di sana mengadukan dugaan penyelewengan Ketua
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berinisial JF.
Mereka mengadu karena Ketua TPI tidak menyalurkan bantuan dari dinas kepada kelompok yang harusnya menerima. Keinginan mereka supaya status
Ketua TPI yang kini dijabat dibekukan. Kami hanya
memfasilitasi aduan ini. Nanti jika benar akan dikeluarkan rekomendasi pembekuan SK Ketua TPI, ujar
Herlan, Selasa (22/3).
Di Limau ada 14 kelompok nelayan yang terima
bantuan berupa perahu 4 unit, 11 cool box, frezer, 36
unit jaring tipe rampus. Lalu bantuan yang diduga diselewengkan berupa jaring, frezer, dan perahu. Amroni

ngotot sambil berkata kalau mereka adalah Putra Kalianda. Kenapa mereka seperti itu, karena
Perda kita lemah, katanya.
Dijelaskan Susanto, untuk
tahun 2016 ini target PAD Dispenda Lampung Selatan sebesar
Rp26 miliar. Target tersebut
harus kita kelola penarikan retribusinya dari beberapa item, diantaranya; pajak bumi dan bangunan (PBB), reklame, pajak hiburan dan lain-lain, katanya.
Ketika disinggung mengenai
proses penarikan dan pembayaran pajak dermaga, Susanto menyarankan agar mempertanyakannya kepada kepada Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Pemkab
Lampung Selatan. Andi rizal

Polisi Bekuk Tersangka


Pemerkosaan Anak
Dibawah Umur

Lamsel akan Uji Coba


Distribusi Pupuk Online
Kalianda, SRB
Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) akan memulai uji coba distribusi pupuk secara online. Rencananya penerapan akan dimulai pada April mendatang.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lampung Selatan,
Noviar Akhmal mengatakan, penyaluran tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 15/
M-Dag/PER/4/ 2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersudsidi untuk Sektor Pertanian.
Hasil rapat diskusi kita dengan Dinas Tanaman Pangan Provinsi dan Bakorluh Provinsi serta dari Bank Lampung. Kita akan uji coba distribusi pupuk bersubsidi secara online April mendatang, ujarnya, Senin (21/3).
Untuk itu, kata dia, distributor atau pengecer diminta membuat rekening di Bank Lampung. Pola distribusi, menurut Noviar, kelompok tani (poktan) dapat memesan pupuk melalui website www.pupuk
lampung.com. Helda

atan pada tanggal 21-25 Agustus


2016 mendatang. Jumlah utusan peserta dari masing-masing
provinsi saja diperkirakan 750
orang, belum termasuk pendamping dan undangan dari kabupaten dan kota tetangga, jelasnya.
Sambungnya, pertengahan
bulan Desember lalu, tim pemantau dari PB PGRI telah datang ke Siak untuk melihat kondisi tempat pelaksanaan kegiatan

diantaranya bulutangkis, tenis


meja, senam PGRI. Dalam bidang seni, panitia akan mempertandingkan nyanyian solo, melukis, tari tunggal, kreatifitas pembelajaran, seni baca Alquran,
dengan total kontingen dari masing-masing provinsi berjumlah
23 orang.
Sementara, untuk lokasi seremonial pembukaan kegiatan direncanakan di depan Istana Siak,
wellcome party di Balai Datuk
Empat Suku, technical meeting di
Aula SMAN 1 Siak, cabang olahraga bulutangkis di Siak Sport Hall,
tenis meja aula SD Islamik center, dan senam PGRI di panggung
belakang LAM Siak.
Khusus lokasi perlombaan
cabang seni nyanyian solo dan
bazaar ekraf, panitia masih dipertimbangkan dua alternatif lokasi, yaitu gedung LAM dan lapangan depan DPRD Siak, tutup
Lukman. BZ/hum

Pembangunan
RS Rehabilitasi Narkoba
Diduga Dikerjakan Asal Jadi
Kalianda, SRB
Pada tahun 2015 lalu, Badan Narkotika Nasional
(BNN) membangun Rumah Sakit Rehabilitasi Narkoba di Kelurahan Waylubuk, Kecamatan Kalianda,
Lampung Selatan dengan anggaran sebesar Rp20
miliar dari APBN Perubahan 2015. Rumah Sakit itu
mampu menampung atau menangani pasien sebanyak 50 hingga 100 orang.
Pembangunan Rumah Sakit tersebut tidak hanya
untuk masyarakat Provinsi Lampung, melainkan
mencakup masyarakat Sumatera Selatan dan beberapa daerah di Pulau Jawa. Namun sangat disayangkan, bangunan yang menelan biaya yang cukup besar tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan mengabaikan kualitas.
Pantauan SRB di lokasi, terlihat keretakan pada
beberapa titik bangunan, pada hal peresmiannya direncanakan April mendatang. Ketika hal ini hendak
dikonfirmasi kepada pelaksana (pemborong), tidak
berhasil karena sangat sulit ditemui. Dikonfirmasi via
ponsel pun tidak dijawab. Helda

Lampung Utara, SRB


Tersangka kasus pemerkosaan anak di
bawah umur, Anwar (32), Warga Desa Negara Bumi, Kecamatan Sungkai Tengah, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) kepada
awak media mengakui perbuatannya. Ia
mengaku telah melakukan pencabulan kepada korban berinisial YL (12), yang masih duduk di bangku kelas 6 SD. Di kunjung laut
di rumah kosong dua kali, di gubuk dua kali.
Saya memperkosa cuma empat kali pak, ujar
Anwar sambil tertunduk, Senin (14/3).
Sementara, Kapolres Lampung Utara
AKBP Dedy supriyadi, saat dikompirmasi
melalui Kapolsek Sungkai Selatan, Kompol
Bismark menjelaskan bahwa tersangka
Anwar saat ditangkap berusaha kabur.
Begitu menerima laporan, dengan cepat
anggota kami langsung mendatangi rumah
Anwar, ternyata tersangka sudah tidak ada
lagi dikedianamannya. Setelah disisir di sekitar jalan, tersangka hendak melarikan diri,
jelas Bismark.
Atas kasus tersebut, tersangka dikenakan
pasal perlindungan anak dengan ancaman
hukuman 12 tahun penjara. Apala/Def

Satpol-PP Mesuji Kembali


Torehkan Prestasi
Mesuji, SRB
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Mesuji kembali
menorehkan prestasi. Kali ini, berhasil menyabet juara pertama dalam
lomba baris-berbaris (PBB) dan juara
ke-3 dalam lomba yel-yel dalam rangka HUT Satpol-PP ke-66 Tingkat Provinsi Lampung yang dipusatkan di
Kota Metro. Namun sayang, pada perlombaan defile, Satpol-PP Mesuji gagal mempertahankan gelar, setelah
tahun lalu meraih juara pertama.
Kepala Satpol-PP Mesuji, Mahyuddin Pulungan, saat ditanya mengaku
bangga dan bersuka cita atas prestasi
yang diraih tersebut. Hal ini menurutnya merupakan buah hasil kerja keras
dan kekompakan yang tinggi dari seluruh anggotanya selama ini, didukung
dengan persiapan yang matang.

Terima kasih atas dukungan berbagai pihak selama ini, terutama


dukungan dari Bapak Bupati Khamami. Kedepan kami akan berbuat yang
lebih baik lagi dan meraih prestasi
yang lebih baik untuk mengharumkan
nama Kabupaten Mesuji, terangnya.
Sementara itu, Bupati Mesuji,
Khamami yang turut hadir untuk mengikuti upacara peringatan HUT SatpolPP ke-66, sekaligus untuk memberikan semangat secara langsung, mengucapkan selamat atas prestasi yang
diraih tersebut.
Saya ucapkan selamat kepada
Satpol-PP Mesuji yang telah meraih
juara, sukses selalu dan tetap semangat. Kemampuan dan ketangguhan
Satpol-PP Mesuji tak diragukan lagi,
siap menjaga wibawa Pemerintah
Daerah, pungkasya. defri

Disdik Lampura Tak Pernah Terima


Laporan Siswa Berprestasi
Kotabumi, SRB
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mengaku belum menerima laporan dari pihak SMA Negeri 3 Kotabumi atas prestasi Dwiki Rama Pangestiko, pada Olimpiade Matematika
tingkat Nasional. Bukan tidak kita
perhatikan, tapi memang kita belum
mendapatkan laporan dari pihak sekolah, kata Kadisdik Lampung Utara,
Adrie, Rabu (23/3).
Dalam berbagai even atau perolehan prestasi siswa, kata dia, seharusnya pihak sekolah memberikan laporan kepada dinas. Seperti yang
didapat siswa ini, seharusnya pihak
sekolah sudah melaporkan hasil dari
keikutsertaan siswanya ke dinas, agar
segera diberikan pembinaan dan diberikan bantuan, ujarnya.
Prestasi yang sudah diraih Dwiki
Rama Pangestiko, dalam bidang mata
pelajaran matematika di antaranya,
Juara II pada The 1 Lampung Province
Science Olympiad SMP RSBI 2012,
pada 15-17 Oktober 2012, di Hotel

Kadisdik Lampura, Adrie


Nusantara, Bandar Lampung.
Pada 2013, Dwiki Rama Pangestiko, juga meraih Juara I Bidang Studi
Matematika dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Pada 2016, Dwiki Rama
Pangestiko, kembali menjadi juara Harapan II dalam Olimpiade Matematika
Tingkat SMA tingkat Nasional, yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Unila
Bandar Lampung. def

Disdik Padangpanjang Upayakan Target Kelulusan Maksimal


Bupati Lampura Kunker
ke Kec. Bukitkemuning
Kotabumi, SRB
Guna mendorong percepatan pembangunan di tingkat desa dan meminta dukungan
masyarakat, Bupati Lampung Utara, Agung
Ilmu Mangkunegara bersilaturahmi dengan
warga Bukitkemuning.
Hari ini pak Bupati bersama Kepala Dinas
terkait dan jajaran melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kecamatan Bukitkemuning,
kata Martahan Samosir, Kabag Humas Pemkab Lampung Utara, Rabu (23/3).
Kunjungan kerja Bupati itu dipusatkan di
Desa Tanjungwaras, Bukitkemuning. Bupati
mengharapkan adanya kerja sama yang baik
antara pemerintah dan masyarakat demi percepatan pembangunan di Kabupaten Lampung
Utara, ujarnya.
Ikut serta dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut jajaran Pemkab, baik Kepala Badan,
Kepala Dinas/instansi. Kegiatan itu menurut
Martahan guna medorong dukungan masyarakat yang dapat langsung didengarkan oleh Kepala SKPD agar segera ditindaklanjuti. Def

Padangpanjang, SRB
Dinas Pendidikan (Disdik)
Kota Padangpanjang, siap melaksanakan ujian nasional (UN)
tahun 2016. Kepala Bidang
SLTP/SLTA, Murniati Kudus,
menyatakan bahwa Disdik mengupayakan siswa yang mengikuti Ujian Nasional yang akan berlangsung nantinya bisa lulus secara maksimal dan berkualiatas.
Kita mengupayakan siswa
yang lulus bukan hanya dari segi
kuantitas, namun juga dari kualitas. Oleh karna itu kita selalu
menjalin komunikasi dengan seluruh pihak seperti kepala sekolah untuk mengupayakan agar
kita bisa meraih hasil yang maksimal, ujarnya.
Ditemui dalam kesempatan
terpisah, Kamis (24/3), Kepala
SMAN 1 Kota Padangpanjang,
Devi Herianti yang juga hadir
pada waktu itu menyatakan, untuk mengahadapi Ujian Nasional, SMAN 1 Padang Panjang
mempunyai program unggulan

baik secara akademis maupun


spritual, seperti melakukan Try
Out. Lalu dengan program MABID (Malam Bina Iman dan Taqwa) dimana siswa yang akan
mengikuti Ujian Nasional dibimbing untuk berserah diri kepada
Allah SWT.
Secara akademis, di sekolah
murid murid dibina oleh guru
untuk diberikan pengayaan pengayaan seperti membahas soal,
kemudian secara spritual kita
buat siswa untuk lebih memiliki
mental untuk menerima apapun
hasil dari Ujian Nasional yang
mereka hadapi. Kita bekerja dan
berusaha tapi keputusan tetap di
tangan Allah SWT, ungkapnya.
Sementara itu Kepala SMPN
5 Kota Padangpanjang, Muji
mengungkapkan, untuk menghadapi Ujian Nasional sekolahnya mengadakan belajar tambahan dengan memperbanyak
bedah SKL. Kemudian mengadakan Try Out yang bukan hanya
di lingkungan sekolah, juga di

luar sekolah, seperti Try Out di


Alam terbuka. Setelah itu pihak
sekolahnya juga menjalin komunikasi dengan orang tua murid
untuk bisa bekerjasama memberikan arahan kepada siswa agar
mereka bisa meraih hasil yang
maksimal.
Kami juga berkordinasi dengan para orang tua murid untuk

saling bekerjasama agar bisa


memberikan motivasi kepada
siswa supaya mereka bisa lebih
giat dalam belajar untuk menepuh Ujian Nasional ini. Kami
juga memberikan arahan untuk
meningkatkan disiplin spritual
mereka, seperti sholat tepat waktu. Jika mereka bisa kita disiplinkan secara spritual tentunya

akan mudah mendisiplinkan


mereka secara akademis, ungkap Muji.
Ujian Nasional untuk siswa
SLTA akan berlangsung pada 4 7 April dan untuk siswa SLTP
pada 9 Mei. Pelaksanaan Ujian
Nasional bagi siswa SMA, dilakukan dengan tidak menggunakan
sistim komputer. Hal ini berbeda
dengan pelaksanaan ujian untuk
siswa SMKN 2 dan SMKN 1 Padangpanjang yang memakai sistem berbasis Komputer. Perbedaan ini karena SMK tersebut lebih siap dengan peralatan komputer yang tersedia di sekolah
mereka, ungkap Kabid SLTP /
SLTA, Murniati.
Jumlah peserta Ujian Nasional tingkat SLTP dan SLTA Kota
Padangpanjang pada tahun 2016
ini sebanyak 4055 peserta. Untuk siswa SMP dan MTs sebanyak 1727 orang, kejar Paket B
dan C sebanyak 29 orang, siswa
SMA dan SMK sebanyak 2299
orang. Hms/Eti

Suara Daerah

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

Seharusnya Rampung Akhir 2015

Pembangunan Jalan Baru Selesai Maret 2016


Lampung Utara, SRB
Pembangunan lanjutan jalan Desa Sindangagung, Kecamatan Tanjungraja, Lampung Utara, yang bersumber dari Anggaran Dana Desa
(ADD) akhirnya selesai. Pembangunan jalan sepanjang 40 meter yang sempat tertunda di Lingkungan V, Desa Sindangagung, Tanjungraja,
itu seharusnya rampung pada akhir 2015 lalu.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lampung Utara, Edwarsyah, melalui Kasubid Keuan-

gan dan Kekayaan Desa Bidang Pemdes Firmansah mengatakan, pelaksanaan pembangunan
lanjutan ADD itu telah selesai. Kemarin sudah
selesai kalau pelaksanaan pembangunannya, tinggal masalah proses tindakan kita serahkan kepada pihak Inspektorat, ujarnya, Rabu (23/3).
Dalam kesempatan itu, Firmansah menyampaikan ungkapan terima kasih atas peran aktif
media massa yang telah ikut serta mensukseskan pelaksanaan pembangunan di segala bidang di Kabupaten Lampung Utara. Def

Wakil Walikota Minta SKPD


Singkronkan Program
Padangpanjang, SRB
Wakil Walikota Padangpanjang, Mawardi, meminta
kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di lingkungan Pemko setempat, untuk bisa
menyingkronkan program dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah berjuluk Serambi Mekah itu.

Wakapolres Padangpanjang Kompol. S Priono didampingi Kasat


Lantas Iptu.Yuheldi ketika memberikan bunga kepada pengendara,
di sela-sela kegiatan Operasi Simpatik 2016.

Operasi Simpatik 2016

Pelanggaran Lalu Lintas


di Padangpanjang Meningkat
Padangpanjang, SRB
Selama pelaksanaan Operasi Simpatik 2016 di wilayah hukum Polres
Padangpanjang, Sumatera Barat, terjadi peningkatan pelanggaran berlalulintas berupa tilang dan teguran melalui operasi yang dilakukan 1 hingga
21 Maret kemarin.
Kapolres Padangpanjang, AKBP
Heru Yulianto melalui Kasat Lantas
Aiptu Yuheldi Khainir menyebutkan,
selama pelaksanaan Operasi Simpatik Tahun 2016, pihaknya menerbitkan
167 surat tilang, 482 surat teguran.
Jika dilihat perbandingan data,
pada tahun 2014 kita menerbitkan 131
tilang, 2015 sebanyak 117 tilang dan
tahun ini sebanyak 167 tilang. Sementara untuk teguran, juga mengalami
peningkatan dengan perbandingan
data pada tahun 2014 sebanyak 132
teguran, tahun 2015 sebanyak 130 teguran dan pada tahun ini kita menerbitkan 482 teguran, sebut Yuheldi didampingi Kanit Laka Ipda M Hamidi
ketika ditemui Selasa (22/3) kemarin.
Untuk data kecelakaan lalu lintas
selama pelaksanaan Operasi Simpatik, lanjutnya, terjadi 6 kali kecalakaan
yang melibatkan kendaraan roda
duda, roda empat, roda enam dan
pejalan kali, dengan 10 korban menderita luka ringan dan kerugian mencapai Rp.7.950.000.
Dikatakannya, rata-rata pelanggaran yang ditemukan di lapangan, kebanyakan pelanggaran dilakukan oleh
pengendara roda dua, berupa tidak

memakai Helm, melanggar marka jalan dan tidak melengkapi surat-surat


kendaraan. Kalau roda empat dan
roda enam, rata-rata pelanggaran didominasi parkir sembarangan, melanggar marka jalan dan tidak menaati aturan berlalu lintas, sehingga
membahayakan keselamatan pengendara lain, sebut Yuheldi.
Meskipun masa Operasi Simpatik telah berakhir, ungkap Yuheldi, pihaknya tetap akan melakukan penindakan terhadap pengendara yang
melanggar aturan lalu lintas dan membahayakan keselamatan pengendara
lain. Termasuk juga, terhadap truk
yang muatannya melebihi tonase.
Kami juga menghimbau kepada
masyarakat, untuk menaati aturan
berlalulintas, memeriksa kondisi kendaraan dan melengkapi surat-surat
kendaraan, sehingga angka kecelakaan bisa ditekan, jelasnya.
Ditambahkan Kanit Laka Ipda.M
Hamidi, dari berbagai kasus kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan
Operasi Simpatik 2016, rata-rata didominasi oleh kelalaian pengendara
dan pelanggaran aturan berlalu lintas.
Seperti kasus yang terjadi di kawasan X Koto, dimana motor yang berhenti karena adanya kendaraan didepannya yang hendak berbelok ditabrak
dari belakang oleh kendaraan lain.
Begitupun dengan pengendara yang
menabrak pejalan kaki, karen tidak
bisa mengendalikan kendaraannya,
sebut Hamidi. Eti

Kita berharap seluruh SKPD


itu sejalan dan memiliki visi yang
sama dan jangan saling menyalahkan. Apalagi, berbagai program yang ada di sejumlah SKPD
juga bermuara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kata Mawardi didampingi Kepala Dinas Pertanian, Candra, ketika meninjau lokasi pembubidayaan Jamur Tiram dan Kebun
Naga milik Nasrul di Kelurahan
Silaing Bawah, Selasa kemarin.
Dikatakannya, salah satu
contoh yang kerap terjadi di lapangan, setelah mendapatkan
pembinaan dari salah satu SKPD,
masyarakat juga membutuhkan
kelanjutan program, sehingga
usaha yang dirintisnya bisa berkembang. Contoh kecilnya adalah usaha Jamur Tiram ini, setelah dibina oleh Dinas Pertanian,
para petani juga butuh pasar untuk menjual produk-produk yang
mereka hasilkan. Tentunya, untuk mencari peluang pasar ini
membutuhkan koordinasi dengan dinas yang membidangi perdagangan, maupun promosi dari

instansi lain, sebut Mawardi.


Disampaikan Mawardi, usahausaha kreatif yang dilaksanakan
masyarakat, tentunya juga harus
mendapatkan dukungan dan pembinaan dari isntansi terkait. Karena, ini juga berkaitan dengan pemanfaatan lahan, ketersedian lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Jika seluruh SKPD bisa bersinergi, saya rasa tidak akan ada
lagi masyarakat yang tidak bisa
disejahterakan. Kita juga tidak
ingin, kita hanya terpaku pada
satu persoalan dan membiarkan
persoalan baru tumbuh, jika kita
keroyok bersama-sama, tidak
ada yang tidak mungkin, sebut
Wawako yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pertanian, Candra menyebutkan,
pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok tani maupun masyarakat
yang bergerak di bidang pertanian. Bantuan yang diberikan bisa
berbentuk bantuan dana, bantuan bibit maupun pembinaan

Mawardi
terhadap petani melalui tenaga
penyuluh lapangan.
Kita terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas hasil pertanian yang ada di Padangpanjang, termasuk juga mencari jenis-jenis usaha pertanian baru
yang bisa dikembangkan di Kota
Padangpanjang. Karena, dengan
keadaan cuaca yang sering dilanda hujan, tidak semua tanaman
bisa tumbuh dan berkembang di
daerah ini begitupun dengan bidang peternakan, sebut Candra.
Ketika ditanyakan tentang
singkronisasi program dengan
SKPD lain, Candra mengaku telah berjalan dengan baik, salah
satu contoh kerjasama dengan
Kantor Ketahana Pangan dan Penyuluhan dengan melibatkan tenaga penyuluh yang turun langsung ke kelurahan-kelurahan,
maupun dalam bidang pemasaran dan promosi produksi pertanian di Padangpanjang. Eti

Pelaku Pencoretan Halte Terancam Pidana

Hendri Arnis: Jika Ditemukan Langsung Laporkan


Padangpanjang, SRB
Walikota Padangpanjang, Hendri
Arnis, sangat menyayangkan tindakan
sejumlah pihak yang melakukan aksi
coret-coret terhadap terhadap sejumlah halte, yang berada di kawasan Silaing Bawah, Selasa kemarin. Sehingga, dibawah koordinasi jajaran Dinas
Perhubungan dan Kominfo Kota Padangpanjang, belasan petugas dari
Dinas Perhubungan dan Kominfo melakukan aksi bersih-bersih dan
menghapus coret-coretan yang merusak pemandangan itu.
Ini adalah aksi kepedulian kami
terhadap kebersihan dan keindahan di
Kota Padangpanjang, dan hal ini juga
berkaitan dengan keinginan Walikota
kita agar Padangpanjang Bersih dan
Hijau, ungkap Kepala Dishubkominfo
Kota Padangpanjang, I Putu Venda
saat dihubungi Selasa kemarin.

I Putu Venda Sutan Marajo mengingatkan, agar mereka yang melakukan coret moret dan pengrusakan di
beberapa halte tersebut untuk tidak
mengulangi perbuatan mereka kembali, karena jika kedapatan maka akan
ada sanksi pidananya.
Venda juga menghimbau kepada
warga yang melihat aksi yang tak terpuji itu segera melapor ke Dishubkominfo (via HP/FB) atau ke akun FB Humas
Padangpanjang dengan mengambil foto
orang yang sedang mencoret Halte
itu,agar bisa ditelusuri pelakunya. Marilah kita jaga kebersihan dan kenyamanan kota yang kita cintai ini, kalau
bukan kita siapa lagi, ujarnya.
Tindakan mencoret-coret sejumlah fasilitas umum seperti Halte, juga
pernah dilakukan di kawasan Jl.KH
Ahmad Dahlan. Sehingga, Walikota
Padangpanjang Hendri Arnis turun

langsung untuk membersihkan coretcoretan yang menganggu pemandangan dan merusak fasilitas umum itu.
Terpisah, Kasi Operasi Satpol
Kota Padangpanjang, David Nover
Marthin menyebutkan, aksi coret-coretan di sejumlah Halte yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab itu, memang tidak terpantau sama sekali. Apalagi, tindakan
tersebut kerap kali dilakukan disaat
sepi dan tengah malam.
Kita memang telah melakukan
pengawasan terhadap sejumlah fasilitas umum, termasuk Halte. Jika ditemukan, akan kita tindak sesuai dengan aturan yang berlaku, kata David.
Ia menyampaikan, pihak Satpol PP
akan menurunkan personil untuk memantau langsung tindakan-tindakan
sejumlah oknum yang merusak fasilitas umum. Eti

Duta Genre Padangpanjang Diminta Jadi Penggerak


Padangpanjang, SRB
M. Iqbal Kurniawan dan Ayu
Andira Pasaribu dinobatkan sebagai Duta Mahasiswa Generasi
Berencana (Genre) Kota Padangpanjang tahun 2016 dan pasangan Fazri Muhammad dan Karina Erianti terpilih sebagai Duta
Remaja Genre, melalui pemilihan Duta Genre tingkat Kota Padangpanjang.
Kegiatan dihadiri langsung
oleh Walikota Padangpanjang
Hendri Arnis, Sekdako Edwar
Juliartha, Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
Netty Herawati, perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Barat
dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Padangpanjang, dilaksanakan di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam ISI Padangpanjang, Rabu kemarin.
Dalam sambutannya, Walikota Padangpanjang Hendri
Arnis menyampaikan, para duta
Genre adalah mereka yang berjiwa positif, kreatif dan inovatif
untuk kemajuan mereka sendiri,
keluarga, lingkungan dan kemajuan bangsa.
Apalagi, beberapa hari yang
lalu di Kota Padangpanjang telah
dilaksanakan Muzakarah Ulama
se-Sumatera Barat yang menghasilkan beberapa kesepakatan termasuk mengutuk dan mendorong

Walikota Padangpanjang bersama Sekdako Edwar Juliartha dan Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Netty Herawati usai pemilihan Duta Genre Padangpanjang 2016.
agar kasus LGBT dan asusila tidak terjadi lagi di Sumatera Barat. Saya juga meminta kepada
para duta Genre yang terpilih saat
ini juga ikut menyosialisasikan
itu, pinta Hendri Arnis.
Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan duta Genre
Mampu menjadi penggerak pada
generasi muda agar menghindari prilaku yang tidak sesuai dengan norma agama dan adat kita.

Kegiatan Pemilihan Duta Genre


adalah untuk mengahasilkan figur motivator yang terampil dan
berkarakter dari kalangan mahasiswa dan remaja.
Hendri Arnis juga menyampaikan, dengan adanya pemiilihan dan penjaringan ini akan ditemukan duta mahasiswa dan
remaja Genre yang bekerjasama
dengan BKKBN untuk mempromosikan Program Nasional Ge-

nerasi Berencana yang mencakup pendewasaan usia perkawinan. Kemudian mereka


yang terpilih bisa dijadikan teladan sehat yang bebas dari penyalah gunaan zat adiktif, narkotika,
HIV/AIDS dan seks bebas serta
menjadi Duta Pusat Informasi
dan Konseling (PIK).
Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB, Netty
Herawati menyebutkan, pemili-

han Duta Mahasiswa dan Remaja Genre Kota Padangpanjang


tersebut diikuti oleh 80 pasang
peserta yang mengikuti tahapan
seleksi dimulai dari tanggal 6
Maret dengan mengikuti tekhnical meeting, Capacity Building,
presentasi dan interaktif dengan
dewan juri serta penyisihan menjadi 10 pasang kandidat.
Pada tanggal 15 Maret para
calon duta genre melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan
kemudian dipilih 5 pasang kandidat yang akan mengikuti seleksi akhir pemilihan pada acara
puncak. Sehingga, dengan tahapan-tahapan yang telah diikuti
tersebut, terpilih lah duta Genre
untuk Kota Padangpanjang Tahun 2016, kata Netti Herawati.
Disampaikannya, selain pemilihan tingkat kota, para juara
dari kategori Duta Mahasiswa
Genre dan Duta Remaja Genre
juga akan mengikuti pemilihan
Duta Genre tingkat Provinsi Sumatera Barat dan jika terpilih
ditingkat provinsi, juga berhak
mengikuti pemilihan ditingkat
nasional.
Usai pemilihan dan pengumuman pemenang, Walikota Padangpanjang dan seluruh undangan yang hadir menyempatkan
untuk memberikan hadiah dan
foto bersama. Eti

Kader KB/KS Kota


Padangpanjang Gelar
Temu Kreativitas
Padangpanjang, SRB
Kader Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) di lapangan adalah ujung
tombak dalam rangka percepatan program
kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Dalam rangka pembinaan serta memberikan motivasi, Pemko Padangpanjang melalui
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
mengelar Temu Kreatifitas Kader KB/KS seKota Padangpanjang di Gedung M.Syafei, Selasa (22/3) kemarin.
Ketua TP PKK Padangpanjang Ny Hj Maria
Hendri Arnis mengatakan kegiatan bertujuan
untuk pembinaan dan memberikan motivasi
serta penghargaan kepada kader KB Keluarga
Sejahtera. Kita mengapresiasi para kader yang
telah berjuang dengan pengabdian terbaik dalam mensukseskan program kependudukan
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dilapangan, ujar Ny Hj Maria Hendri
Arnis melalui Kakan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Netti Herawati.
Disebutkan Netti Herawati, Temu Kreatifitas Kader KB Kes se-Kota Padangpanjang
yang digelar satu hari tersebut dihadiri oleh
seluruh kader KB Kes yang tersebar diseluruh
kelurahan se kota Padangpanjang yang berjumlah sekitar 160 orang.
Disamping dalam rangka pembinaan terhadap kader KB Kes dilini lapangan, kegiatan juga bertujuan memberikanmotivasi kader dalam pelaksanaan program kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga. Kita juga selalu berupaya meningkatkan kualitas kader dan menambah pengetahuan kader serta mengupayakan bagaimana peran kader dalam meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam ber-KB,ujar Netti
Herawati. Eti

Sosialisasikan Akte,
Disdukcapil Rangkul
Kader PKK
Padangpanjang, SRB
Untuk meningkatkan pelayanan dalam penerbitan layanan catatan sipil, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kota
Padangpanjang menerapkan kebijakan baru
dengan merangkul kader PKK di masing-masing kelurahan.
Kepala Disdukcapil Kota Padangpanjang,
Dra.Maini, MM menyebutkan, pihaknya memang sengaja merangkul kader PKK untuk
menyosialisasikan berbagai layanan kependudukan kepada masyarakat, karena kader PKK
tersebut mengetahui dan rutin beraktivitas di
tengtah-tengah masyarakat.
Kita harapkan, dengan keterlibatan kader PKK ini, upaya yang kita lakukan lebih
efektif, kata Maini disela-sela kegiatan sosialisasi Kebijakan, Kependudukan dan
Pencatatan Sipil di hall lantai dua gedung
DP2KAD Kota Padangpanjang, Selasa kemarin.
Dikatakan Maini, acara ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peserta
tentang pentingnya pengurusan Akta Pencatatan Sipil untuk memberikan kepastian
hukum terhadap anak. Oleh sebab itu diharapkan peserta dapat memahami tentang
tata cara pengurusan akta pencatatan sipil
kemudian mengetahui tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengurusan
akta pencatatan sipil (Akta Kelahiran, Akta
Kematian, Akta Perkawinan dan pengangkatan Anak).
Ini adalah modal bagi kader Dasawisma
yang akan menjadi perpanjangan tangan oleh
pemerintah untuk turun langsung ke kelurahan guna memberikan pelayanan penerbitan
akta pencatatan sipil, sebut Maini.
Dikatakan Maini, hal ini merupakan momentum yang penting dalam memantapkan
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas penerbitan dokumen identitas bagi penduduk,
sekaligus menyonsong implementasi program
penerapan kartu identitas anak.
Adanya perubahan pada undang undang
nomor 24 tahun 2013 tentang Adminstrasi kependudukan dan pencatatan sipil maka terlihat semua pro rakyat. Dari pelayanan untuk
membuat akta kelahiran, Akta Kematian, Akta
Perkawinan serta peristiwa penting lainnya
semua itu tidak dipungut biaya lagi, dan untuk KTP Electronik akan berlaku seumur hidup, jadi kita tidak perlu mengurus terus menurus, sebutnya.
Diungkapkan Maini, pada tanggal 14 januari 2016 telah ditetapkan peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 2 tahun 2016 tentang Kartu Identitas
Anak. Maka anak yang berumur kurang dari
17 tahun akan memiliki kartu identitas yang
berlaku secara nasional dan terintegritas
dengan sistem informasi administrasi kependudukan.
Pada tahun 2016 ini akan dilakukan terlebih dahulu penerapan awal kartu identitas
anak di 50 kota dan kabupaten di Indonesia,
dimana Kota Padangpanjang salah satu kota
yang menerapkan Kartu Identitas anak yang
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia no 471.1-866 tahun
2016, ungkap Maini.
Hadir sebagai narasumber, selain Dra.
Maini, MM selaku Kepala Dinas Dukcapil,
Fimawarni S. Sos sebagai kepala Bidang Catatan Sipil dan juga Darman SH, MH dari
Kantor Imigrasi Tingkat II Kabupaten
Agam. Eti

10

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

750 Anggota PP Medan


Polonia Akan Ditest Urine
Medan, SRB
Guna memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba, sedikitnya 750 anggota Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Medan Polonia akan menjalani test urine yang dilakukan
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
Sumatera Utara.
Minggu (27/3) ini anggota PP Kecamatan Medan Polonia akan jalani test urine dengan BNNP Sumut, kata Ketua Pimpinan
Anak Cabang (PAC) Medan Polonia, Acudan,
Kamis (24/3).
Menurut Acudan, peredaran dan penggunaan narkoba di Kota Medan kondisinya
sudah sangat memprihatinkan. Apalagi, saat
ini para kader Pemuda Pancasila sudah terkontaminasi dengan barang zat adiktif. Dengan
dilakukannya test urine tersebut, kedepannya
anggota PP dapat terbebas dari peredaran dan
penggunaan narkoba, katanya.
Ketua PP Medan Polonia itu, menuturkan
apabila ada anggota yang terlibat dalam penyalahgunaan akan diberikan tindakan tegas.
Nantinya akan kita lihat kondisinya bagaimana, apakah anggota yang positif menggunakan
narkoba akan direhab ataupun langsung dipecat dari Pemuda Pancasila Kecamatan Medan
Polonia, tuturnya.
Ditambahkan Acudan, test urine yang dilaksanakan PAC Pemuda Pancasila Kecamatan
Medan Polonia bekerjasama dengan BNNP
Sumut merupakan kegiatan pertama sekali dilakukan. Diharapkan setelah kegiatan ini nanti para Ketua PAC di Kota Medan dapat mengikuti test urine bagi para kader. Sehingga kedepannya Pemuda Pancasila terbebas dari
narkoba, pungkasnya. Indra

Bupati dan Wakil Bupati Humbahas

Permohonan Revisi Permen


LHK Tentang SKAU Disetujui
Doloksanggul, SRB
Permohonan Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) untuk revisi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Nomor 21 soal penerbitan SKAU (Surat Keterangan Asal Usul) kayu milik masyarakat disetujui Menteri LHK, Siti Nurbaya.
Kementerian LHK melalui surat Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah II Sumatera
Utara No:S.502/ BPHII-3/2016 tertanggal 18
Maret 2016 menyatakan penghentian sementara penerbitan SKAU di Provinsi Sumatera
Utara. Permohonan revisi dan pencabutan Permen LHK tersebut disampaikan Bupati Dosmar Banjarnahor kepada Menteri LHK Siti
Nurbaya di Jakarta, pada 13 Maret lalu.
Permohonan kita soal revisi Permen LHK
No. 21 tentang SKAU sudah diakomodir oleh
Menteri LHK melalui suratnya yang kita terima
tadi malam, ujar Dosmar Banjarnahor di Pendopo Kantor Bupati Humbahas baru-baru ini.
Sebelumnya, Dosmar mengatakan kewenangan Kepala Desa yang memiliki sertifikat pelatihan untuk penerbitan SKAU sangat janggal.
Pasalnya, Kepala Daerah tidak mengetahui bagaimana asal usul kayu yang diperjual belikan
dari daerahnya. Selain itu, manipulasi soal keabsahan kepemilikan tanah dan kubikasi kayu
yang dikeluarkan juga sangat rentan terjadi.
Tidak hanya itu, masalah penerbitan SKAU
ini juga berakibat banyaknya masalah yang timbul di daerah. Kita harus mendukung program
pengembangan pariwisata Danau Toba melalui
gerakan perlindungan hutan, katanya.
Dosmar berharap semua pihak maupun
Kepala Desa di Humbahas yang memiliki sertifikat izin penerbitan SKAU agar menghentikan pemberian SKAU. Jangan ada lagi kayu
pinus keluar dari Humbahas dengan memakai
dokumen SKAU, tegasnya. kharles/lusin

Pemkab Rencanakan
Pemotongan Gaji
Pegawai Honor
Pangkalan Kerinci, SRB
Belum selesai dengan proses evaluasi atau
pengurangan terhadap pegawai honor. Kini,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan,
Riau, merencanakan pemotongan gaji bulanan
para pegawai honor.
Kita masih menggodok berapa besaran
yang semestinya dipotong, ungkap Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
(Setdakab) Pelalawan, Hanafi, Kamis (24/3).
Menurutnya, selain pengurangan dari segi
jumlah pegawai honorer, pemotongan gaji pegawai honor juga harus dilakukan oleh Pemerintah Derah (Pemda). Pengurangan gaji akan
dimulai per tanggal 1 April mendatang. Pemotongannya antara Rp300 ribu sampai Rp 500
ribu per orang per bulan, katanya.
Kebijakan ini, Pemda masih beralasan
mengurangi beban anggaran serta menutup
defisit APBD, akibat pemangkasan hingga
Rp262 miliar dari Rp2,16 triliun. Saat ini, Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pelalawan masih melakukan upaya pemangkasan
agar kekurangan Rp15 dari Rp 262 miliar bisa
tertutupi. BZ

Suara Daerah

FK-MPR Tolak Tawaran


Pemko Medan Tempati Rusunawa
Medan, SRB
Pemko Medan menawarkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Kayu Putih,
Kecamatan Medan Deli dan Kelurahan Sei Mati,
Kecamatan Medan Labuhan sebagai tempat
tinggal 673 KK yang tergabung tergabung dalam
Forum Komunikasi Masyarakat Pinggiran Rel (FKMPR), sebagai solusi untuk menyikapi rencana
penggusuran yang akan dilakukan PT Kereta Api
Indonesia (KAI) menyusul rencana pembangunan
rel ganda (double track) di sepanjang Stasiun
Kereta Api Medan sampai Belawan.
Tawaran ini disampaikan
Wakil Walikota Medan, Ir Akhyar
Nasution ketika menerima delegasi FK-MPR yang menggelar
unjukrasa di Balai Kota Medan,
Senin (14/3). Akhyar menilai Rusunawa yang ditawarkan sangat
manusiawi dan layak huni, sebab
pembangunannya juga melalui
kajian akademiknya.
Solusi dari kami (Pemko
Medan) menempati rusunawa di
Kayu Putih dan Medan Labuhan.
Jika kalian meminta lebih dari
Rusunawa, Pemko Medan tidak
punya. Jika mau, silahkan berhubungan langsungh dengan Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, sebab merekalah yang menangani proses
administrasinya, kata Akhyar.
Namun tawaran ini ditolak
para delegasi. Selain dinilai tidak

layak, mereka juga mengaku kesulitan untuk membayar uang


sewanya. Karenanya, para delegasi menuntut agar Pemko Medan menyediakan rumah sederhana dan menjadi milik sendiri.
Dengan tegas Akhyar menolaknya, sebab Pemko Medan tidak
bisa menyediakan seperti yang
menjadi tuntutan tersebut.
Pemko Medan, kata Akhyar,
hanya punya rusunawa. Dia pun
mengaku sudah berkoordinasi
dengan Walikota Medan, Drs H T
Dzulmi Eldin menyikapi tuntutan
massa FK-MPR tersebut. Beliau
(Walikota) bilang, itulah yang dimanfaatkan untuk relokasi. Kalau
menuntut yang lebih dari itu, kita
tidak ada. Pemko tidak ingin memberi angin surga, ungkapnya.
Apabila tawaran itu disetujui,
Akhyar mengatakan kepada para

Aksi demo FK-MPR di Kantor Walikota Medan


delegasi, warga sepulang dari
Kantor Walikota sudah bisa berhubungan langsung dengan PD
Pembangunan untuk mendapatkan rusunawa. Sebab, PD Pembangunan yang memanage dan
menangani rusunawa. Saya tidak tahu persis berapa jumlah
keseluruhannya. Yang pasti saya
jamin saudara-saudara tidak
akan dipersulit untuk mendapatkannya, tegasnya.
Ketika disinggung apakah ada
kemungkinan Pemko Medan
akan memberikan kelonggaran
dengan memberikan insentif untuk tidak membayar beberapa
bulan sewa Rusunawa tersebut,
Akhyar menegaskan tidak ada

masalah. Intinya, dia ingin warga


sepakat lebih dahulu untuk menempati rusunawa. Kalau warga
setuju, barulah kita pikikan untuk
memberikan insentif, jelasnya.
Namun para delegasi tetap
menolak, mereka akhirnya memutuskan meninggalkan ruangan rapat. Selanjutnya mereka
bergabung dengan ratusan warga
yang telah menunggu di depan
Kantor Walikota Medan. Lantaran tak puas, massa FK-MPR
memblokir Jalan Kapten Maulana Lubis sehingga arus lalu-lintas
macet total.
Untuk mengantisipasi kemacetan yang semakin parah, petugas Dinas Perhubungan dan

Satlantas Polresta Medan mengalihkan arus lalu-lintas dari


arah Jalan Gattot Subro ke arah
Jalan Imam Bonjol. Massa FKMPR kemudian mencoba menerobos masuk Kantor Walikota
dengan menggoyang-goyangkan
pintu gerbang.
Namun upaya tersebut gagal,
selain pintu gerbang dirantai dan
digembok, aksi mereka juga
mendapat perlawanan keras dari
petugas Satpol PP dengan menahan dari dalam pintu gerbang
tersebut. Selain petugas Satpol
PP, aparat kepolisian juga tampak siaga untuk mengantisipasi
kemungkinan massa FK-MPR
masuk. Sinaga

Anggaran Pemeliharaan
di UPT Bina Marga Dipertanyakan
Tarutung, SRB
Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Bina Marga Tapanuli Utara (Taput) berfungsi sebagai pengawas
kondisi jalan provinsi maupun jalan negara yang berada di wilayah
tersebut. UPT Bina Marga ini berkantor di Jalan Raja Johannes
Hutabarat, Tarutung dan memiliki
beberapa peralatan berat untuk
melakukan pemeliharaan jalan.

Pantauan wartawan Suara


Rakyat Bersatu, terlihat kondisi
kantor UPT Bina Marga Taput
yang kurang terawatt, bahkan tidak terlihat sebagai kantor lagi.
Ketika wartawan hendak mengkonfirmasi biaya perawatan rutin kantor, tidak ada satu orang
pun yang dapat ditemui di kantor tersebut.
Ironis memang, kantor UPT

dibiarkan tidak terawatt, padahal


ada dana rutin untuk perawatan
gedung kantor. Selain perawatan
gedung, jalan provinsi juga diduga tidak dilakukan perawatan
atau pemeliharaan. Banyak terlihat kerusakan jalan yang dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan. Padahal peranan UPT Bina
Marga di Taput sangat penting
untuk jalan lintas timur. SR7

Pengaspalan Jalan Pakkat-Parlilitan Menuai Kecaman


Doloksanggul, SRB
Masyarakat Pakkat Kabupaten
Humbang Hasundutan mengharapkan
instansi terkait agar segera memperbaiki kembali jalan yang baru diperbaiki oleh kontraktor misterius. Disebut misterius karena sejak jalan diperbaiki, sampai selesai tidak ada plang
sebagai identitas proyek, selain itu
pengerjaannya terkesan asal-asalan.
Demikianlah disampaikan J
Manalu, warga Desa Rura Tanjung,
Dusum Sigalapang, Kecamatan Pakkat kepada Suara Rakyat Bersatu
baru-baru ini di jalan Provinsi di Desa
Rura Tanjung mulai dari dusun Sidulang sampai dusun Sigalapang yang
panjangnya sekitar 2,5 km.
Manalu juga mengeluhkan bahwa
pada saat dikerjakan jalan tersebut sudah menuai keresahan bagi masyarakat. Hal itu disebabkan batu sebagai material jalan diletakkan sembarang dipinggir jalan. Sehingga jalan yang sudah
sempit tersebut semakin sempit akibat
material batu yang dipakai untuk pengasapalan jalan tersebut. Beberapa
mobil jadi masuk parit karena menghindari tabrakan dengan mobil lainnya, karena tiba-tiba sudah melihat ada mobil
di depannya, ujar Manalu lagi.
Sementara itu Nahampun warga
Dusun Sidulang menyampaikan ada
keanehan dalam pekerjaan itu, dimana bangunan parit lebih tinggi dari ja-

Parit lebih tinggi dari jalan yang baru dibangun


lan yang dibangun, sehingga dikawatirkan jalan disampaing jalan yang
baru diaspal akan berlobang karena
menjadi tempat aliran air karena air
tersebut tidak bisa masuk parit. Apakah dikampung mereka air itu bisa
mendaki mencari tempatnya berjalan?
Sementara kalau disini air itu selalu
mencari tempat yang lebih rendah
untuk dialirinya, ujar Nahampun dengan nada bertanya.
Munthe warga sekitar juga menyampaikan harapannya agar aparat
penegak hukum memantau kwalitas

pengaspalan tersebut, karena sepengetahuannya pembangunan jalan tersebut dananya lebih banyak kepada
pelaksana. Apakah memang aparat
Kepolisian ataupun Kejaksaan tidak
mampu untuk menuntaskan kasus
tersebut? Memang sudah sering terjadi aparat berseragam coklat baik dari
Kepolisian maupun Kejaksaan memeriksa suatu proyek akan tetapi kelanjutannya tidak ada. Apakah memang
hasil pemeriksaan dipakai untuk memeras para pelaksana, ujar Munthe
setengah bertanya. Manalu

Poldasu Amankan Ribuan


Botol Miras Ilegal
Medan, SRB
Direktorat Reserse Kriminal
Khusus (Ditreskrimsus) Polda
Sumatra Utara (Poldasu) mengamankan ribuan botol minuman keras diduga ilegal yang didatangkan dari luar negeri.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan dari pemeriksaan terhadap tiga truk
yang membawa minuman beralkohol itu, diamankan 9.438
botol minuman berbagai jenis
dan merek.
Penangkapan yang dilakukan pada 19 Maret 2016 itu berawal dari informasi masyarakat dan penyelidikan mengenai adanya tiga truk yang
membawa minuman beralkohol tanpa izin dari kawasan
Tanjung Ledong, Kabupaten
Labuhan Batu Utara menuju
Kisaran, Kabupaten Asahan.
Ketika ketiga truk itu dihentikan untuk diperiksa, supir berupaya mengecoh petugas dengan menempatkan

tumpukan jerami agar dikira


sebagai hasil panen padi
masyarakat. Namun setelah
tumpukan jerami itu dibongkar, petugas menemukan ribuan botol minuman keras
berbagai jenis dan merek dari
ketiga truk tersebut, katanya.
Dari truk dengan nomor
polisi BG 4545 ED, petugas
mengamankan 2.937 botol,
BK 9929 YK bermuatan 3.382
botol, dan dari truk dengan
nomor polisi BM 8445 PC diamankan 3.119 botol. Setelah
menemukan barang bukti berupa minuman beralkohol
dari luar negeri itu, seluruh
barang bukti, termasuk supir
truk diamankan dan dibawa
ke kantor Direktorat Reskrim
Khusus Polda Sumut untuk
diperika lebih lanjut.
Pihak kepolisian menduga
adanya pelanggaran UU Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan UU Nomor 11
Tahun 1995 tentang Cukai dalam kasus tersebut. JM

Tim Gabungan Grebek Lokasi Penambangan Ilegal


Tarutung, SRB
Tim gabungan dari Kepolisian Resort (Polres) Taoanuli Utara (Taput) dan Pemkab menggrebek lokasi penambangan liar di
Desa Sipultak Dolok, Kecamatan
Pagaran, Tapanuli Utara. Enam
pekerja beserta tiga alat berat
diamankan.
Alat berat tersebut masingmasing milik PT MIK (Marlian
Indah Karya). Alat berat diamankan saat tidak melakukan
kegiatan penambangan. Setelah
itu, petugas menyita dan memasang police line pada tiga alat
berat tersebut.
Enam pekerja yang diamankan yakni NS (36) asal Desa
Sipultak, NM (49) asal Dusun
Hau Sisada-sada, Desa Hutaraja
Hasundutan, Kecamatan Sipo-

holon, JS (27) asal Sipultak Dolok, Kecamatan Pagaran, NS (53)


asal Desa Sipultak Dolok, NN
(36) asal Desa Siborongborong II
dan BL (43) asal Desa Nagasaribu, Kabupaten Humbahas.
Penggerebekan lokasi pe-

nambangan ilegal itu dipimpin


Kapolres Taput, AKBP Dudus
Harley Davidson SIK, didampingi Kabag Ops, Kasat Reskrim,
Kadis Kehutanan, Kadis Pertambangan, dan Kakan Satpol PP
Taput. Awalnya, tim gabungan

menuju lokasi dan menyisir sejumlah penambangan.


Di Bukit Batu Harang Desa
Sipultak Dolok, Kecamatan Pagaran, tim gabungan mengamankan enam pekerja dan alat
berat. AKBP Dudus menyebut-

kan mereka menangkap dan menyita alat berat, karena lokasi


penambangan diduga tidak memiliki izin.
Sebelumnya, aktivitas penambangan galian C jenis batu di
kawasan pegunungan Batu Harang, Desa Sipultak, Kecamatan
Pagaran, semakin marak dan luput dari pengawasan Pemkab
Taput. Sejumlah alat berat dan
truk terlihat lalu lalang mengangkut ratusan bahkan ribuan kubik batu yang hendak diantar ke
berbagai tempat.
Informasi yang diperoleh, seluruh pengusaha tambang tersebut belum memiliki izin galian C,
AMDAL dan UKL-UPL dari instansi terkait. Bahkan, lokasi penambangan termasuk kawasan
hutan register 46. SR7

Sambungan

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016

11

Pemkab Ajukan Enam Raperda kepada DPRD Mesuji


Mesuji, SRB
Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Mesuji mengajukan enam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) kepada
DPRD Kabupaten Mesuji. Raperda tersebut masuk dalam
program legislasi daerah
(Prolegda) Kabupaten Mesuji Tahun 2016.

Raperda tersebut antara


lain Raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 5
Tahun 2011 tentang Lambang
Daerah, Raperda tentang Bangunan Gedung, Raperda tentang Kota Terpadu Mandiri
(KTM), Raperda tentang Pengendalian Peredaran Minuman Keras, Raperda tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pajak Daerah, dan Raperda
tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah.
Wakil Bupati Mesuji, Ismail Ishak mengatakan bahwa
keenam raperda yang diajukan telah didasarkan atas ska-

la prioritas dan telah melalui


tahapan penelitian, pengkajian, dan pembahasan dengan
berbagai pertimbangan.
Namun demikian, dia meminta saran-saran dari anggota dewan dalam pembahasan Raperda tersebut.
Mudah-mudahan dengan dilandasi semangat untuk

memberikan yang terbaik


bagi kemajuan Kabupaten
Mesuji, nantinya Raperda tersebut dapat segera dibahas
bersama sesuai dengan tahapan yang ada berdasarkan UU
Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, terang
Ismail. Def

Pembukaan MTQ Kecamatan Minas

Mantan Kepala DBMPSDA Teracam Dilaporkan ke PMJ


Selain pekerjaan di lapangan
yang diduga tidak mengacu pada
ketentuan, penetapan pelaksana
kegiatan (pemenang) menurut LSM
VOSY sarat dengan aroma korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Informasi yang kita dapat di lingkungan
Dinas Bina Marga bahwa penetapan

pemenang lelang sarat dengan permainan. Para calon pelaksana katanya harus menyetorkan sejumlah
uang kepada oknum pejabat di dinas yang dipimpin oleh Ahmad Kosasih tersebut dengan tujuan agar
dilakukan pengaturan (ploting) kegiatan, tambahnya.

Dugaan plotingan pada kegiatan peningkatan jalan lingkungan di


Kecamatan Tambun Selatan ini
diyakini LSM VOSY menjadi penyebab banyaknya proyek yang berkategori cacat mutu. Ketegasan
dinas tentunya jadi lumpuh kalau
memang ada sistim setoran dan

pelaksana pun akan dengan seenaknya melakukan pencurian volume karena sudah luput dari pengawasan, katanya.
Untuk itu kata Franky dalam
waktu dekat pihaknya akan melaporkan dugaan korupsi tersebut kepada Unit Tipikor, Ditreskrimsus Pol-

da Metro Jaya untuk dilakukan pengusutan. Apalagi kata dia, hampir


setiap tahun anggaran Dinas Bina
Marga mengalokasikan anggaran
untuk perbaikan jalan di wilayah
Tambun Selatan. Sehingga tidak
menutup kemungkinan adanya tumpang tindih anggaran. R-01

kesan menghindar apalagi ada pernyataan dari pihak perangkat desa


yang sempat menemui Takam yang
tidak mau disebut namanya, bahwa
Takam mengakui dirinya membawa
ST sebagai CTKI untuk Negara
ASEAN, akan tetapi tidak memakai
dokumen saudaranya, tetapi dokumen palsu.
Ditempat lain, Casman, Ketua
APTKI untuk wilayah Indramayu,
memberikan tanggapan, bahwa
menurutnya perdagangan manusia
berwajah pengiriman TKI ini memang sangat menguntungkan secara ekonomi, akan tetapi sangat
merugikan secara moral. Salah
satu benang merah yang harus diurai dari kekisruhan masalah ini adalah para Sponsor itu sendiri, karena mereka inilah yang terjun mencari orang yang berminat ke pelo-

sok desa-desa untuk mencari


mangsa, katanya.
Casman menjelaskan, bahwa
Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, Yohanna
Yambise sendiri menyatakan,
bahwa pihaknya akan bertempur
pada tahun 2016 untuk menangkap sindikat trafficking. Agar mereka sadar untuk kita bersamasama melindungi aset-aset negara, baik itu anak laki-laki dan perempuan karena itu investasi sumber daya manusia ke depan. Human trafficking masuk kategori tindak kejahatan internasional ketiga,
setelah terorisme dan narkoba. Jadi
dalam hal ini pihak kepolisian harus bersikap tegas dalam menegakkan hukum agar pelaku Trafficking ada efek jera, tegas Casman di ruang kerjanya. Darudin

Pembangunan dinding intake


diduga tidak sesuai dengan spesifikasi atau gambar, karena setelah
dibangun terpaksa harus dipapras
untuk mengurangi ketebalan. Untuk pekerjaan perpipaan, menurut
informasi bahwa tenaga las tidak
memiliki sertifikat dan tidak memiliki keahlian pada bidang tersebut
serta penggunaan cat berkategori
rendah yang tidak tahan lama terhadap cuaca, tukasnya.
Ditambahkannya, DPC LSM
VOSY Tapanuli Utara telah melayangkan surat klarifikasi resmi kepada Kepala Balai Wilayah Sungai
II Sumatera Utara, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sumatera II Prov Sumatera Utara,
Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR selaku Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA), namun belum


mendapat jawaban.
Karena surat klarifikasi resmi
yang kita kirimkan hingga saat ini
belum mendapat jawaban, maka
dalam waktu dekat ini kita akan
melaporkan dugaan korupsi tersebut kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk dilakukan pengusutan dan menghadapkan pihakpihak yang terlibat ke hadapan
hukum, tegas Pandapotan.
Investigasi ulang yang pihaknya
lakukan pada tahun 2016 ini, kata
Pandapotan, bahwa pipa distribusi
yang ditanam di sepanjang jalan
Kota Tarutung telah mengalami kebocoran. Kebocoran tersebut diduga terjadi karena pengelasan pipa
galvanis yang tidak standart dan
dikerjakan asal jadi. J. Manalu

Human Trafficking Berkedok Penyaluran TKI


laki-laki paruh baya yang mengaku
bekerja sebagai Sponsor TKI asal
Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang
bernama Takam, yang ditengarai
sering melakukan trafficking karena diduga merekrut calon TKI yang
tidak memenuhi standar umur.
Salah satu korban yang sekarang masih dalam proses di salah
satu PJTKI berinisial ST asal Blok
Gorda, Desa Krasak yang diduga
masih berumur 17 tahun. Ia disinyalir memakai persyaratan saudaranya yang sudah berumur 21
tahun, karena ST masih belum
cukup umur sebagaimana diharuskan UU Ketenagakerjaan dan
belum memiliki KTP.
Takam sengaja memakai KTP
dan KK milik kakak kandung ST
agar bisa mengelabui petugas
imigrasi untuk mendapatkan pas-

por dan bisa berangkat ke luar


negeri. Hal ini diperkuat keterangan keluarganya, bahwa bahwa
ST berangkat memakai KTP dan
KK milik saudaranya dan sponsor yang memberangkatkan adalah Takam. Di sini juga banyak
yang melalui Takam, karena Takam orangnya setiap minggu besuk, kata keluarga ST.
Penelusuran koran ini, di blok
Gorda sendiri yang menjadi korban
dan diberangkatkan masih umur
belasan tahun hasil rekrutan Takam, sudah pernah terjadi sekitar
setahun yang lalu. Sekarang anak
tersebut masih dalam kontrak kerja di luar negeri. Takam sendiri dinilai rekan sponsor seprofesinya
piawai dalam memberikan janji
pada mangsanya dengan imingiming yang menggiurkan dan mem-

beri contoh mengenai kesuksesan


orang yang berhasil meraup uang
dengan mudah. Tentu saja tidak
bercerita mengenai derita yang bakal menghadang jika nasib mereka
sial dapatkan majikan jahat. Yang
ada di dalam otak sponsor hanya
bagaimana mendapatkan orang
yang mau mendaftar jadi Calon TKI
sebanyak-banyaknya, untuk memperbanyak pundi-pundi mereka.
Takam sendiri ketika dihubungi lewat telepon, berkelit bahwa dirinya membawa ST yang masih
belasan tahun. Aduh saya sudah
ga main TKW lagi. Kalau pengen
jelas nanti kita ketemu darat saja,
katanya sembari menutup telepon.
Ketika didatangi di rumahnya
untuk dikonfirmasi lebih lanjut, sudah berkali-kali selalu tidak ada. Hal
ini meyakinkan bahwa Takam ter-

Kepala BWS Sumatera II Segera Dilaporkan


Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk pelaksanaannya
diserahkan kepada CV. Kar ya
Agung, dengan kapasitas produksi 0,018 meter kubik per detik
menggunakan sistim gravitasi dari
bendungan Adian Koting.
Sementara untuk kegiatan
pembangunan Intake dan Pipa
Transmisi Air Baku Kota Tarutung,
lanjut Pandapotan, juga dibiayai
Balai Wilayah Sungai Sumatera II,
dengan pelaksana Anugerah Al Hikmah. Pelaksana diharuskan membuat penyaluran air dengan kapasitas produksi 0,025 meter kubik
per detik.
Dijelaskan Pandapotan, sesuai investigasi yang pihaknya lakukan terhadap dua proyek tersebut

ditemukan kejanggalan dan dugaan


penyimpangan bermuara korupsi.
Pada papan proyek yang ditemukan di lokasi, kata dia, tidak
memuat berapa volume kegiatan,
besar biaya, jangka waktu pelaksanaan dan Nomor paket atau kontrak. Pekerjaan pipa transmisi air
baku tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang
mengharuskan dilakukan pengecatan hingga dua lapis, setelah pipa
dibersihkan, pada pipa yang terbuka terhadap udara. Kalaupun ada
pipa yang dicat, hanya dilakukan
satu kali dan menggunakan cat
berkualitas rendah, katanya.
Pada proyek air bersih di Adian Koting, lanjut penggiat anti korupsi tersebut, pipa transmisi air
baku dari intake menggunakan

medium 6 (medium 6x0 meter).


Penanaman pipa hanya sekitar 50
cm dan lapisan permukaan bawah
tidak diurug dengan pasir. Model
penyambungan pipa dengan sistim
las diduga tidak standart dan tidak
dilakukan tenaga ahli. Pengelasan
tampak tidak rapi, sehingga dikhawatirkan terjadi kebocoran, katanya.
Pekerjaan yang paling parah,
dipaparkan Pandapotan, terjadi
pada pembangunan intake air bersih Kota Tarutung. Pembangunan
diduga tidak sesuai dengan
spesifikasi, karena tidak ditemukan adanya pondasi dan penggunaan material besi yang tidak
sesuai. Bahkan, pada saat proses
pekerjaan, pengecoran dilakukan
pada aliran air.

Kejari Cikarang Didesak Segera Lakukan Pengusutan


gebrakan yang sama dengan mengantarkan para pelaku penyelewengan dana BOS ke balik jeruji
besi. Hal itu perlu dilakukan mengingat potensi penyelewengan
dana BOS di Kabupaten Bekasi
sangat tinggi, khususnya pada tahun 2015 lalu.
Menurut Ketua Umum LSM Voice of Society (VOSY), Franky,
bahwa pengelolaan dana BOS di
Kabupaten Bekasi diduga tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 161 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2015.
Dijelaskan Franky, permasalahan secara umum dana BOS SDN
tahun 2015 di Kabupaten Bekasi
berdasarkan rekap penggunaan
dan pengelolaan dana BOS dalam
bentuk transparansi tidak singkron
dengan laporan pertanggungjawaban ke Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud). Tidak semua SD membuat laporan

pertanggungjawaban dana BOS ke


Kemendikbud secara online. Kalau
pun ada, ditemukan banyak kejanggalan dalam laporan online tersebut, katanya.
Selain itu, lanjut Franky, beberapa sekolah dasar di Kabupaten Bekasi juga tidak memasang papan
transparansi dan banyak sekolah
yang tidak memiliki SK Team Management BOS. Dana yang diterima tidak sesuai dengan jumlah
siswa dan untuk perawatan sekolah diduga tidak direalisasikan, seperti kamar mandi/WC tidak berfungsi dengan baik, plafon, keramik/
lantai sudah rusak. Kemudian pembayaran honororium bulanan guru
dan tenaga kependidikan honorer
yang kerap bermasalah, tegasnya.
Lebih jauh dipaparkan, kegiatan ulangan dan ujian diduga
markup, pembelian perangkat
computer pun sering bermasalah,
serta laporan pertanggungjawaban
pihak sekolah terhadap masyarakat
tidak sesuai dengan pertanggungjawaban yang ada di Kemendikbud.
Dugaan korupsi di masing-masing

sekolah bervariasi. Bahkan sebagian sekolah tidak bersedia untuk


transparan soal pengelolaan dana.
Sementara dana BOS provinsi dan
dana BOS daerah diduga jadi bancakan, tegasnya.
Modus penyelewengan anggaran yang sama juga terjadi pada tingkat SMP. Parahnya lagi untuk untuk beberapa SMP di Kabupaten
Bekasi tidak melaporkan penggunaan dana BOS secara online
kepada Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Dari total jumlah
SMPN yang ada di Kabupaten Bekasi, pada triwulan I tahun 2015
sebanyak 57 sekolah tidak melapor, triwulan II 58 tidak melapor dan
triwulan III sebanyak 64 sekolah
serta triwulan IV tahun 2015 ada
70 sekolah yang tidak melaporkan
dana BOS nya ke Kementerian.
Tidak hanya banyaknya sekolah yang tidak melaporkan penggunaan dana BOS tahun 2015, dari
beberapa sekolah yang mempertanggungjawabkan penggunaan
dana secara online juga ditemukan
ragam kejanggalan, yang pengalo-

kasian dananya diduga kuat menyimpang.


Misalnya laporan per tanggungjawaban yang dilakukan SMN
3 Cikarang Timur secara online ke
Kemendikbud. Untuk komponen
kegiatan dalam rangka penerimaan
siswa baru dialokasikan dana sebanyak tiga kali, padahal penerimaan siswa baru pada umumnya
hanya terjadi pada triwulan III.
Triwulan II dikeluarkan dana
Rp6.200.000, triwulan III
Rp10.900.000 dan triwulan IV
Rp3.400.000. Ini sudah menjadi
bukti dari rencana untuk penggelapan dana BOS, kata Franky.
Lebih jauh Franky memaparkan, untuk komponen kegiatan ujian dan ulangan diduga markup,
karena dana yang dikeluarkan jauh
dari kebutuhan setiap siswa. Demikian juga dengan biaya perawatan sekolah dan pembayaran honorarium tenaga kependidikan,
tegasnya.
Menyikapi ketidakpatuhan
sekolah dalam melaporkan penggunaan dana BOS tahun 2015 dan

juga banyaknya kejanggalan dalam


laporan yang disampaikan kepada
Kemendikbud secara online, LSM
VOSY berencana melaporkan
temuan tersebut kepada Kejari Cikarang untuk dilakukan pengusutan lebih lanjut.
Kesalahan tersebut tidak
murni ada di sekolah, akan tetapi
juga pihak Dinas Pendidikan yang
tidak efektif melakukan pengawasan. Tidak logika kalau dinas tak
mengetahui ada sekolah yang tidak melaporkan dana BOS nya
dalam setahun ke Kemendikbud,
seper ti yang terjadi di wilayah
Tambun Selatan. Ini adalah bukti
pembiaran yang dilakukan Dinas
Pendidikan Pemkab Bekasi, sehingga sudah selayaknya diserahkan kepada penegak hukum,
pungkas Franky.
Sementara itu Kepala Bidang
SMP Dinas Pendidikan Pemkab Bekasi, Kusuma Ridwan, yang berulangkali dimintai waktu untuk konfirmasi perihal dugaan penyelewengan dana BOS tersebut tidak
memberikan jawaban. R-01

Kadisdik Baru Diminta Waspadai Kontraktor Nakal


Alhasil, dari puluhan paket kegiatan tersebut hanya dua paket yang
direalisasikan, yaitu satu paket untuk SD dan satu paket untuk SMA.
Ironisnya, walaupun pihak pelaksana (pemenang) telah mengingkari perjanjian kontrak, pejabat
Dinas Pendidikan Pemkab Bekasi
tidak pernah mengusulkan namanama perusahaan pemenang lelang yang ingkar janji kepada unit
layanan pengadaan (ULP) untuk
diblack list.
Kalau memang pejabat Disdik
bersih dan tidak menerima apa-apa
dari kontraktor pemenang lelang,
kenapa tidak diusulkan kepada ULP
untuk dimasukkan daftar hitam.
Makanya kepada Kepala Dinas
yang baru, kami dari LSM VOSY
(Voice of Society) meminta agar
mewaspadai perusahaan-perusahaan tersebut pada lelang yang
akan datang atau kemungkinan
pelelangan ulang pengadaan meubeler tahun ini, kata Ketua Umum
LSM VOSY, Franky, kepada Suara
Rakyat Bersatu, belum lama ini.

Menur ut Franky, informasi


yang menyebut adanya setoran
sebelum penetapan pemenang lelang pada tahun lalu membuat pejabat Dinas Pendidikan tidak
mampu bersikap tegas. Bagaimana pejabat dinas bisa tegas lagi
sama kontraktor yang cidera janji,
kalau memang informasi setoran
itu benar. Kalau dinas tegas tentunya para kontraktor nakal juga akan
bernyanyi dan akan membuka borok para oknum pejabat di bawah
kendali Rohim Sutisna waktu itu,
kata Franky.
Sebagaimana disampaikan
LSM VOSY sebelumnya, bahwa
pengadaan mebeulair di Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi diduga
telah diploting sebelumnya. Indikasi itu diperkuat dengan banyaknya
pemenang yang berdomisili di Kabupaten Bekasi. Informasi yang
kami terima tahun lalu bahwa untuk kegiatan di Disdik diakomodir
Kabid SD, bapak Hery Herlangga
selaku PPTK, katanya.
Franky menjelaskan, sebelum

pelaksanaan kegiatan waktu itu,


indikasi markup anggaran pada
pengadaan meubeler sangat jelas
terlihat pada harga satuan barang.
Spesifikasi meubeler untuk SDN,
SMPN dan SMA/SMK sama, akan
tetapi harga satuan barang berbeda
dan terkesan tidak masuk akal. Dicontohkannya, untuk harga satuan
meubeler SDN, papan tulis Rp
1.150.000, meja siswa Rp
775.000, meja guru Rp2.600.000,
dan kursi siswa Rp570.000, serta
kursi gur u harga satuannya
Rp680.000.
Sementara untuk meubeler
SMPN dengan spesifikasi yang
sama, papan papan tulis Rp
1.200.000, meja siswa Rp
700.000, meja guru Rp2.500.000
dan kursi siswa Rp500.000, serta
kursi guru Rp600.000. Berbeda
lagi dengan harga satuan meubeler untuk SMA/SMK. Harga satuan
papan tulis Rp1.150.000, meja
siswa Rp800.000, meja gur u
Rp2.600.000, kursi siswa Rp
580.000 dan kursi guru harga sa-

Alfedri memukul gong tanda dibukanya MTQ.

tuannya Rp700.000, jelasnya.


Sementara apabila dibandingkan dengan harga pasar, kata
Franky, harga yang ditetapkan oleh
Dinas Pendidikan tergolong tinggi
dan di luar batas toleransi. Sesuai harga pasar yang kami dapatkan
bahwa meja dan kursi sebagaimana spesifikasi yang ditetapkan Disdik hanya Rp575.000, meja guru
Rp900.000 dan papan tulis ukuran
240x120 hanya Rp295.000. Sehingga kami menduga bahwa muatan korupsi sudah direncanakan
sejak awal atau telah terjadi kejahatan perencanaan, katanya.
Penggiat anti korupsi ini juga
mengaku, sebelum kegiatan dinyatakan gagal, pihaknya sudah memberikan informasi kepada Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, H. Rohim Sutisna selaku pengguna anggaran saat itu untuk segera mengintruksikan seluruh jajarannya, memastikan meubeler
terkirim sampai di sekolah. Benar
saja, hingga 28 Desember 2015
meubeler belum juga dikirim ke

sekolah.
Ditambahkan Franky, selain anggaran tahun 2015 yang diduga rawan
korupsi, sejak Rohim Sutisna menjabat sebagai Kepala Dinas, Dinas
Pendidikan Pemkab Bekasi selalu
bermasalah dalam penyerapan anggaran. Pada tahun 2013, kata dia,
proyek pengadaan meubeler Disdik
diduga dimarkup dan pada tahun
2014 anggaran tidak terserap.
Sementara itu Kadisdik Pemkab Bekasi yang lama, Rohim Sutisna, ketika dikonfirmasi koran ini
via pesan singkat terkait dugaan
korupsi pengadaan meubeler tahun
2015, mengatakan bahwa kegiatan
tidak dibatalkan akan tetapi batal
dengan sendirinya karena pemenang lelang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak.
Pagi bang, tidak dibatalkan tapi
batal dengan sendirinya karena pihak ketiga sebagai pemenang tidak
bisa menyelesaikan pekerjaannya
sampai batas waktu kontrak, terima kasih, kata Rohim melalui pesan singkat. R-01

Wabup Siak Minta Agar


Waspadai Kenakalan Remaja
Siak, SRB
Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) ke XV tingkat Kecamatan
Minas tahun 2016 resmi dibuka
Wakil Bupati Siak, Drs H Alfedri
MSi, di Kampung Minas Timur, Jumat (25/3) malam. Acara ini akan
berlangsung hingga 27 Maret mendatang dengan mempertandingkan
6 cabang perlombaan yang diikuti
sebanyak 94 peserta.
Alfedri dalam sambutannya
mengingatkan persoalan kenakalan
remaja yang semakin mengkhawatirkan. Ia mengharapkan, dengan
kegiatan MTQ ini masyarakat semakin cinta dengan Alquran, sehingga mampu membentengi diri
dari pengaruh buruk. Sekarang
kita harus sangat mewaspadai berbagai kenakalan remaja. Beberapa
laporan dan penindakan baik oleh
Satpol PP maupun pihak kepolisian sudah mendapati beberapa kasus, ujarnya.
Kecemasan ini diungkapkan
Wakil Bupati mengingat maraknya
kasus remaja yang teridentifikasi
menggunakan lem tertentu yang
memiliki zat dan dapat menghilan-

gkan akal sehat. Kejahatan remaja yang menggunakan lem ini sudah sangat marak di kalangan
remaja kita. Kasusnya bahkan sudah ada penindakan dari aparat
kepolisian, katanya.
Lebih jauh, Wabup juga melarang para pedagang untuk tidak
menjual lem yang bisa digunakan
untuk hal negatif tersebut. Para
pedagang harus mewaspadai ini,
kalau sudah setiap hari beli lem,
untuk apa? ini yang harus jadi perhatian kita bersama, ujarnya.
Diakhir sambutan Wabup juga
memberikan apresiasi atas pelaksanaan MTQ Minas tahun ini. Sementara Camat Minas, Afrizal mengatakan, MTQ yang dilaksanakan hari ini
diharapkan dapat melahirkan qari
dan qariah terbaik sehingga mampu
meningkatkan prestasi Minas di tingkat Kabupaten Siak.
Kita akui, prestasi Minas naik
turun, dan pernah berada di peringkat ke-12 MTQ tingkat Kabupaten
Siak. Oleh karena itu target kita adalah memperbaiki pencapaian sebelumnya dan meraih prestasi semaksimal mungkin, harapnya. BZ

Rumah Wabup Lampura


Disatroni Maling
Lampura, SRB
Rumah pribadi Wakil Bupati Lampung Utara (Lampura), Sri Widodo disatroni maling. Pelaku yang diduga lebih
dari dua orang gagal menjarah
perhiasan karena diketahui
penjaga rumah.
Setelah itu, rumah korban di Jalan Lintas Tengah
Sumatera, Kecamatan Bukit
Kemuning, Lampung Utara,
langsung disisir. Penjaga rumah yang merupakan Satpol
PP, Andi Rahmat mengatakan pelaku masuk melalui

tembok samping saat petugas


sedang melaksanakan ibadah
salat subuh.
Lalu aksi pencurian dekatahui setelah petugas jaga
yang baru pulang dari masjid.
Petugas tersebut curiga dengan suara dari salah satu ruangan di lantai dua. Lokasi
suara itu pun didatangi. Kemudian pelaku kabur dan gagal menggondol perhiasan,
laptop, kamera dan lain-lain.
Di lokasi, pelaku meninggalkan barang bukti berupa jaket,
linggis, dan tali. Apala

Direktur RSU dr Sayidiman ...


justru dijadikan sarana untuk korupsi. Saya sangat prihatin dengan kondisi rumah sakit di Magetan yang seharusnya bisa membantu pelayanan kesehatan masyarakat, di Magetan kok malah korupsi nya gede-gedean, ujarnya.
RK yang ditanya perihal materi laporan yang disampaikan kepada KPK, tidak bersedia berkomentar banyak. Ia hanya menyarankan
awak media untuk lebih bersabar
dan menunggu proses hukumnya.
Untuk temen-temen media di Magetan tunggu saja, nanti kita semua
akan tahu kenapa saya melaporkan Direktur Rumah Sakit tersebut, katanya.
Terpisah, Direktur RSU dr. Sayidiman Magetan ketika dikonfirmasi
awak media mengatakan bahwa
pihaknya mempersilahkan siapa
saja untuk melapor, karena ia merasa telah bekerja sesuai tupoksi.
Silahkan saja saya dilaporkan,
saya merasa sudah bekerja pada
poksi saya, imbuhnya.
Namun sang Direktur ini juga

tidak bisa menyembunyikan kekesalan dan kemarahannya atas


laporan dugaan tindak pidana korupsi tersebut. Kalau yang dilakukan RK tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, saya akan
tuntut balik saudara RK. Apabila
saudara RK membuat diri saya
merasa dirugikan atau dipermalukan, saya juga bisa membalas
apa yang dilakukan saudara RK
kepada saya, katanya.
Tidak hanya itu, Direktur RSU
ini juga melontarkan kata-kata kasar, sebagai dampak fisikis dari laporan yang disampaikan RK kepada KPK, sebagaimana dirasakan
war tawan Suara rakyat Bersatu
saat melakukan konfirmasi.
Selanjutnya saat RK dikonfirmasi kembali melalui telepon terkait kebenaran laporanya ke KPK,
ia mengatakan agar menunggu tindakan dari penyidik KPK. Tunggu
saja nanti tim dari KPK, toh akan
turun sendiri. Saya hanya berusaha agar negara itu tidak rugi mas,
pungkas RK kepada SRB SG

Kejari Bekasi Selidiki Dugaan ...


(Kasi) Intelijen Kejari Bekasi, Ferly
Sarkowi, kepada Suara Rakyat Bersatu, belum lama ini. Menurutnya,
saat ini telah dilakukan pengumpulan data dan bahan keterangan
(puldata dan pulbaket).
Ferly menjelaskan, penyelidikan merupakan tindak lanjut pelimpahan berkas tanggal 19 Januari
2016 atas laporan dugaan korupsi
dari LSM Government Againts Corruption and Discrimination (GACD)
ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
pada 6 Januari 2016. Perkembangannya sudah kami sampaikan kepada pelapor. Penyelidikan pada
tahap pengumpulan data. Cuma
kami tidak dapat mengekspose seluruh perkembangannya ke media.
Menghindari upaya menghilangkan
jejak yang terduga, kata Ferly
Sarkowi, Senin (21/3), di Kejaksaan Negeri Bekasi.
GACD dalam laporannya menjelaskan bahwa pengadaan tersebut menyediakan alat kesenian berupa gitar akustik sebanyak 435
gitar untuk sekolah dasar dengan
harga berkisar Rp3.015.000 per
gitar ditambah PPN 10 persen dari
harga gitar. Pada saat pengadaan

tersebut Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dipegang oleh Kepala


Dinas Pendidikan, saat itu dijabat
Encu Hermana. Atas kuasa tersebut, KPA menetapkan mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah,
Dedi Djunaedi menjadi Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk
mewakili kontrak Pemerintah Kota
Bekasi dengan perusahaan pemenang lelang, yaitu CV. Cendana Komitindo.
Pihak GACD mengungkapkan,
menurut hasil iinvestigasi yang dilakukan, pengadaan tersebut diduga markup sekitar Rp2 juta per gitar, sehingga menyebabkan kerugian negara hingga Rp900 juta.
Dipaparkan GACD, dugaan
markup pengadaan tersebut telah
memenuhi unsur merugikan kerugian negara pasal 2 juncto pasal 3
Undang-undang nomor 20 tahun
2001 tentang perubahan Undangundang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi. GACD berharap bahwa laporannya tersebut dapat ditingkatkan
ke penyidikan, lantaran menurutnya
pihaknya telah cukup banyak memberikan bukti permulaan. Char

Edisi 06 | Tahun I | 28 Maret - 11 April 2016 | Harga Rp4.500,-

Dugaan Korupsi Dana BOS 2015

Inspektorat Diminta Periksa


Kepala SMKN 2 Cikbar dan 1 Setu
Bekasi, SRB
Inspektorat Kabupaten Bekasi diminta agar
secepatnya memanggil dan memeriksa Kepala
SMK Negeri 2 Cikarang Barat dan SMKN 1
Setu, terkait pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) tahun 2015 yang
diduga sarat penyimpangan bermuara pada
tindak pidana korupsi. Desakan tersebut
disampaikan LSM Voice of Society (VOSY),
kepada Suara Rakyat Bersatu, belum lama ini.
Menurut Kordinator Investigasi LSM VOSY, Jefry M,
bahwa dugaan korupsi dana
BOS tersebut telah dilaporkan
ke Kepala Inspektorat Kabupaten Bekasi pada Rabu (23/
3) lalu, dengan surat Nomor:
318/LAP/LSM-VOSY/III/
2016. Materi laporan adalah
realisasi transparansi penggunaan dan pengelolaan dana
BOS SMKN 2 Cikarang Barat
dan SMKN 1 Setu tahun
2015, sebagaimana ditetapkan pada Petunjuk Teknis
(Juknis) yang dikeluarkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
tahun 2015, ujarnya.
Jefry menjelaskan, bahwa
pemerintah pusat telah menetapkan alokasi dana BOS
SMK di seluruh indonesia berdasarkan jumlah siswa, yakni
Rp1.200.000 per siswa tiap tahunnya. Namun kata dia, sangat disayangkan, dalam pe-

ngalokasiannya diduga sarat


dengan penyimpangan.
Dugaan korupsi dana BOS
untuk SMKN 2 Cikarang Barat, lanjut Jefry, berdasarkan
jawaban surat klarifikasi dan
hasil investigasi di sekolah,
bahwa pengelolaan dana BOS
diduga tidak sesuai dengan
Juknis. Sekolah tidak memasang papan pengumuman
transparansi penggunaan dan
pengelolaan dana BOS dan
jumlah siswa dengan dana
yang diterima tidak sesuai,
katanya.
Dijelaskan, bahwa pada
tahun 2015 jumlah siswa sebanyak 1.436 orang dan dana
yang
diterima
sebesar
Rp1.672.800.000. Seharusnya sesuai dengan jumlah
siswa maka dana yang harus
diterima sekolah Rp1.723.
200.000, atau ada selisih sebesar Rp50.400.000. Rekapitulasi penggunaan dana BOS
SMKN 2 Cikarang Barat peri-

ode Januari sampai Desember


Rp1.672.800.000 seharusnya
Rp1.664.399.500. Kemudian
biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana prasana
sekolah Rp445.256.000 diduga fiktif jika melihat kondisi di
sekolah, katanya.
Jefry menambahkan, melihat besarnya biaya yang dialokasikan untuk perawatan
sekolah, pihaknya telah
mempertanyakan realisasi
anggaran tersebut kepada pihak sekolah. Dengan tegas
dan meyakinkan saudari
Yanti sebagai Humas yang
mewakili Kepala SMKN 2 Cikarang Barat menyatakan
bahwa biaya perawatan tersebut dipergunakan juga untuk perawatan komputer sebanyak 150 unit. Namun ke-

tika diklarifikasi kepada


saudara Dahlan selaku bagian Sarpras hanya bisa menunjukkan data 50 unit komputer, tambahnya.
Sementara untuk dugaan
korupsi dana BOS di SMKN 1
Setu, lanjut Jefry, modus yang
digunakan relative sama dengan SMKN 2 Cikbar. Sekolah
tidak memasang papan pengumuman transparansi penggunaan dan pengelolaan dana
BOS dan jumlah siswa dengan
dana yang diterima tidak sesuai. Jumlah siswa pada tahun
2015 sebanyak 883 orang, sementara dana yang diterima
sebesar Rp945.550.000. Seharusnya jumlah siswa dengan
dana yang diterima sekolah
adalah Rp1.059.600.000, atau
dengan selisih Rp114.050.

000, katanya.
Selain itu, menurut pihak
LSM VOSY bahwa biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana prasarana
sekolah Rp48.692.500 diduga fiktif, karena kondisi bangunan sekolah saat ini yang
cukup memperihatinkan.
Untuk itu kami dari LSM
VOSY meminta kerjasama
Inspektorat Kabupaten Bekasi untuk melakukan pemeriksaan dan pengusutan dugaan korupsi dana BOS tahun
2015 di SMKN 2 Cikbar dan
SMKN 1 Setu. Kita tentunya
masih mengharapkan keseriusan pihak Inspektorat sebagai penyidik internal, sebelum kita laporkan secara resmi kepada pihak kejaksaan,
pungkasnya. Nizar

Rehabilitasi Jalan Utama


Jatimulya Diduga Fiktif
Bekasi, SRB
Pada tahun anggaran 2015 Pemkab Bekasi mengalokasikan dana melalui Dinas Bina Marga Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) dengan pagu Rp240.997.000,
HPS Rp240.095.000 untuk Rehabilitasi Jalan Utama Perumahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Pekerjaan hotmix tersebut dimenangkan
oleh CV. Gaya Teknik, dengan harga penawaran
Rp204.085.000.
Anehnya, warga Jatimulya tidak mengetahui adanya
perbaikan jalan di lingkungannya. Dari beberapa sumber
yang dikonfirmasi Suara Rakyat Bersatu, tidak satu pun
yang dapat menunjukkkan lokasi kegiatan dimaksud. Setahu saya tidak ada perbaikan jalan di sini. Ini memang
benar jalan Utama Perumahan Jatimulya, tapi bapak bisa
lihat ada gak perbaikan di sini, kata sumber.
Sumber juga menambahkan, ada pun perbaikan jalan
yang dilakukan di daerah Jatimulya, hanya di sekitar
Gapura atau pintu masuk Perumahan Jatimulya. Akan tetapi kata dia, pekerjaan tersebut dilakukan Dinas Bina
Marga dan Tata Air Pemkot Bekasi. Ada pun jalan yang
diperbaiki hanya di bawah gapura Jatimulya dan itu pun
setahu saya yang mengerjakan adalah pemborong atau
rekanan Disbimarta Kota Bekasi, mulai dari depan pintu
tol timur hingga Jalan Raya Babakan, Kelurahan Mustikasari, katanya.
Mengacu pada keterangan sumber, kuat dugaan
bahwa proyek yang dialokasikan DBMPSDA Kabupaten
Bekasi tersebut adalah fiktif. Saya sudah pernah mempertanyakan masalah ini kepada pejabat di Dinas Bina
Marga Kabupaten Bekasi, akan tetapi hingga saat ini belum ada keterangan resmi yang kita dapatkan, kata Ketua Umum LSM Voice of Society (VOSY), Franky, kepada SRB pekan lalu.
Franky menambahkan, pihaknya saat ini hanya menunggu Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Bupati Bekasi tahun 2015 untuk selanjutnya melaporkan
dugaan korupsi tersebut kepada penegak hukum. Sejauh
ini kita masih bersabar menunggu LKPJ Bupati Bekasi tahun 2015. Kalau memang dalam laporan pertanggungjawaban tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut terealisasi berarti sudah terjadi tindak pidana korupsi melalui kegiatan fiktif, tegasnya. Nizar

Terkait Kasus Diklat BKD 2009

Kejari Bekasi Sebut Kemungkinan Ada Tersangka Baru


Bekasi, SRB
Kejaksaan Negeri (Kejari)
Kota Bekasi terus mendalami
dan mencari kemungkinan
adanya tersangka lain dalam
kasus korupsi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
(Diklat) yang dilakukan Badan
Kepegawaian Daerah (BKD)
Pemkot Bekasi tahun 2009
lalu. Hal itu disampaikan Kepala Kejari Kota Bekasi, Didik
Istiyanta, pekan lalu. Penyelidikan kasus ini masih terus
berjalan, bisa jadi akan ada
tersangka lainnya, katanya.
Menurut Didik, penyidikan kasus tersebut telah dimulai pihak Kejari Kota Bekasi
sejak 5 Januari 2016 lalu dengan memeriksa sekitar 300
saksi dari berbagai pihak. Hasilnya, Kejari Kota Bekasi menetapkan seorang tersangka
atas nama Roro Yoewati yang

Staf Ahli Wali Kota Bekasi Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Roro Yoewati
(RY), saat digelandang ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur

kini masih aktif menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Bekasi bidang Sumber Daya Manusia.
Kasus yang menyeret Roro
terjadi pada tahun 2009 saat
dia masih menjabat sebagai
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) di BKD Pemkot Bekasi.
Dari anggaran penyelenggaraan diklat prajabatan golongan I, II, dan III senilai Rp8
miliar, sebanyak Rp2,4 miliar
disalahgunakan tersangka
hingga masuk ke rekening pribadinya.
Kajari menambahkan, Roro
saat ini telah mendekam di balik jeruji besi Lapas Pondokbambu, Jakarta Timur selama 20 hari untuk memudahkan
proses penyelidikan. Kita terus
kembangkan kasus ini dengan
memeriksa kesaksian pihak
lain, pungkasnya. Char

SMKN 1 Tamsel Jual LKS & Pungut Biaya Renang

Kadisdik Diminta
Terapkan Sanksi Tegas

LKS yang dijual SMKN 1 Tambun Selatan.

Bekasi, SRB
Kepala Dinas Pendidikan
(Kadisdik) Pemkab Bekasi yang
baru dilantik pada Jumat (11/3),
MA Supratman diminta tegas
dalam menjalankan tugas yang
diembannya. Pasalnya, saat ini
dunia pendidikan di Kabupaten
Bekasi sudah berorientasi kepada bisnis dan mengabaikan peningkatan mutu.
Maraknya penjualan lembar kerja siswa (LKS) pada
berbagai satuan pendidikan,
mulai dari tingkat SD hingga
SMA/SMK dan jenis pungutan
tak berdasar lainnya menjadi
PR bagi Kepala Dinas Pendidikan yang baru.
Apabila Kepala Dinas
Pendidikan tidak tegas seperti sebelumnya, akan dijadikan
kesempatan oleh oknum Kepala Sekolah untuk melakoni
apa saja demi meraup untung.
MA Supratman diharapkan

jangan bertoleransi terhadap


setiap tindakan para Kepsek
yang menentang aturan, jika
ingin pendidikan Kabupaten
Bekasi maju. Jangan seperti
pada saat kepemimpinan H.
Rohim Sutisna, yang mengeluarkan Surat Edaran larangan
penjualan LKS, akan tetapi tidak dapat menerapkan sanksi, bahkan terkesan melindungi para bawahannya, kata salah seorang Pemerhati Pendidikan di Kabupaten Bekasi
belum lama ini kepada Suara
Rakyat Bersatu.
Untuk itu, tindakan penjualan LKS di SMKN 1 Tambun Selatan beserta pungutan
uang renang yang diduga tidak
berdasar harus juga mendapat
perhatian dari MA Supratman,
dengan meminta pertanggungjawaban kebijakan kepada Kepsek dan menerapkan
sanksi sesuai ketentuan.

SMKN 1 Tamsel menjual


LKS untuk non Muslim
Rp120.000 dan Muslim
Rp135.000. Selain menjual
LKS, pihak sekolah juga memungut biaya renang sebesar
Rp30.000, kata sumber kepada SRB belum lama ini.
Kepala SMKN 1 Tambun
Selatan yang hendak dikonfirmasi terkait penjualan LKS
dan pungutan uang renang
tersebut, tidak berhasil. Info
yang diterima wartawan, pihak sekolah tidak ada yang
berkenan memberikan keterangan dan lebih memilih untuk menghindar.
Sejalan dengan Kepala
SMKN 1 Tambun Selatan, ketika hal ini dikonfirmasi kepada
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen), Disdik Pemkab Bekasi, Asep Saepullah, via
pesan singkat, tidak mendapat
jawaban. Polman/Nizar

Kasi Penkum Kejati Sumut, Bobbi Sandri.

Kejati Sumut Tunggu


Pelimpahan Kasus
Plt Bupati Tobasa
Medan, SRB
Saat ini Kejaksaan Tinggi
(Kejati) Sumatera Utara (Sumut) masih menunggu pelimpahan tahap dua berkas perkara dan tersangka Liberty
Pasaribu dari Polda Sumut
(Poldasu), dalam kasus dugaan korupsi APBD Pemkab
Toba Samosir (Tobasa) yang
merugikan negara sebesar
Rp3 miliar.
Penyidik janji seharusnya Rabu semalam berkas
perkara dan tersangka dilimpahkan ke Kejati. Tapi, mereka tidak bawa tersangkanya
ke Kejati, kata Kepala Seksi
Penerangan Hukum (Kasi
Penkum) Kejati Sumut, Bobbi Sandri, Jumat (25/3).
Pelimpahan kasus Plt Bupati Tobasa ini sudah dua kali
gagal dilakukan. Sebelumnya,
penyidik Poldasu juga gagal
melimpahkan berkas perkara
dan tersangka ke Kejati Sumut
pada 27 Februari. Saat itu penyidik tak membawa Liberty
sehingga kejaksaan menolak
pelimpahan kasus itu. Kita
tolak pelimpahan tahap dua
itu karena barang buktinya tidak lengkap dan tersangka
juga tidak dibawa. Jadi, kita
tetap menunggu pelimpahan
dari Polda Sumut, katanya.
Sebagaimana diketahui,
kasus tersebut mencuat pada
tahun 2004, ketika Bupati Tobasa dijabat Monang Sitorus.
Saat itu Liberty menjabat sebagai Sekda. Ketika itu uang kas

Pemkab Tobasa sebesar Rp3


miliar dipinjam Monang untuk
modal usaha tanpa persetujuan
DPRD Tobasa. Peminjaman
hanya atas persetujuan Sekda
dan pejabat berkompeten di
Pemkab Tobasa.
Selanjutnya Polda Sumut
menetapkan mantan Monang
Sitorus, mantan Kepala Bagian Keuangan Setdakab Tobasa Arnold Simanjuntak, dan
mantan Pemegang Kas Setdakab Tobasa Jansen Batubara sebagai tersangka. Kasusnya pun bergulir di Pengadilan Tipikor Medan dan
ketiganya telah dijatuhi
hukuman ringan.
Sedangkan Liberty saat itu
lolos. Tapi, setelah dia dilantik menjadi Plt Bupati Tobasa
menggantikan Pandapotan
Kasmin Simanjuntak yang terjerat korupsi pengadaan lahan
PLTA Asahan III, bukti baru
keterlibatannya diperoleh unit
Tipikor Poldasu, hingga ditetapkan sebagai tersangka.
Akan tetapi Liberty mengajukan gugatan praperadilan
ke Pengadilan Tipikor Medan,
dan ternyata kalah. Selanjutnya pada 30 Juli 2015, Hakim
Tunggal Fahren menyatakan
status tersangka Liberty sudah sah menurut hukum dalam kasus dugaan korupsi
dana APBD Pemkab Tobasa
senilai Rp3 miliar serta memerintahkan penyidik Polda
Sumut melanjutkan penyidikan. JM

Anda mungkin juga menyukai