Anda di halaman 1dari 12

Media Online : www.perak-online.

com

PeduliRakyat

Forum Peduli

Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi


Edisi: 108/Minggu ke III/Tahun ke VI/ 21 September - 05 Oktober 2014

Email : red.pedulirakyat@gmail.com

Rakyat

Rp. 5.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim

Mata Pencaharian Hilang Karena Combein Di Subang Proyek BBWSC di Juluki


Lagi, FMP Laporkan
Siluman dan Sarat Penyimpangan
Dua Kasus Dugaan Korupsi Ratusan Buruh Tani
Bangunan Leaning Asal Jadi
Ancam Demo PT. SHS
ke Kejari Subang
dan Tanpa Pondasi
Hal 2
Hal 3
Hal 4

Pungli Raskin Capai 1,6 M/Bulan


FMP Siap Bawa ke Ranah Hukum
Korupsi Dana Perjalanan Dinas,

Bupati Sumedang
Ditetapkan Tersangka

ke hal 11

Disebut Terima Saweran


Pemred Perak Polisikan
Kades Dukuh

ke hal 11

Kejati Bali Geledah Kantor


Disebabkan Pengawasan Yang Lemah
Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai Realisasi ADD Rawan Penyimpangan

ke hal 11

ke hal 11

Asep Batman, Rakyat Jangan Dibohongi!


Proyek Siluman Bronjong SS Sukamandi Sarat Penyimpangan
ke hal 11

Baca Juga Beritanya


di www.perak-online.com
STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.

ke hal 11

DAPUR REDAKSI & BERITA


DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999
PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana
PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
Hasanudin Misilu, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.
DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Tubagus Ade, Suhandi,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.
Ki Tubagus Bias Lawu
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha
WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI
REDAKTUR PELAKSANA :
Dedi SM.

DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.

REDAKTUR :
Suryana

DESAIN/LAY OUT:
Saman

SEKRETARIS
REDAKSI :
-

KEUANGAN :
Iis Marlyana.

STAF REDAKSI :
Hendra Sunjaya

MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Dedi Junaedi,
Susanti Dhewi, Sata,
Nono S, Asep Dian,
Asep Supriatna

Ka. Biro & Wartawan


Subang Kota : Adih Rohendi, Jajat Darmatika.
Subang Selatan : Bambang Kurniawan, Wildan. Subang Utara
/ Pantura : Atang S, Datim, Asep Sukmara, Ade Sukarja.
Subang Tengah : Suryana (Koordinator), Septian H. Kab.
Bandung : Alamta Sitepu (Ka. Biro), Asep Rahmat. Kab. Bandung
Barat : Ferry RFB (Ka. Biro), Andri AN. Kota Cimahi : Harold K.
Provinsi Jawa Barat / Kota Bandung: Dedi SM. Tasikmalaya :
Budi Saputra. Purwakarta : A. Budiman. Karawang : Dennis FW
Garut - Garsel : Ruhiyat (Ka.Biro), Hidayat, Ade Suhendi, Endang
Kamaludin. Perwakilan Prov. Bali : Boby Yudha
Christiyanto, A. Yani, Masduki. Kab./Kota Ciamis: Asep
Akasah. Cianjur: Didin.
Alamat Redaksi/ Tata Usaha/ Iklan :
Jl. Palabuan, Babakan Cisugih, Kel.
Sukamelang, Kec./Kab. Subang.
Telp: 0260416544
Hp : 08170116572 ( PU/Pimprus), 085221611968
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
REKENING: Bank Mandiri Cab. Subang, A/n: Asep Sumarna Toha
No. Rek: 1320005655460. Bank Jabar Banten Cab. Subang, A/n:
Asep Sumarna No. Rek : 0007420331100.
Bank BRI Subang, No. Rek : 346101001976506, a/n Asep Sumarna.

STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu
dibekali tanda pengenal dan terdaftar dalam
Box Redaksi serta tidak diperkenankan
menerima atau meminta imbalan dalam
bentuk apapun dari narasumber

STOP PRESS

YAYAT RUHYAT Alias PARUK

Nama tersebut di atas


sudah Tidak Terdaftar
Sebagai Wartawan
Media Peduli Rakyat,
untuk itu segala tindakannya
di luar tanggung jawab Redaksi

LOWONGAN
Subang Pantura dan Subang Tengah.
Jabar: Cianjur, Majalengka, Sumedang,
Kuningan, Cirebon, Ciamis,Pangandaran,
Indramayu, Bekasi, Bogor,
Depok, Sukabumi dan Luar Jawa Barat .

Lagi, FMP Laporkan Dua Kasus


Dugaan Korupsi ke Kejari Subang
SUBANG, (Perak).Tindak pidana korupsi ada, bukan
hanya ada dalam fase
pertanggungjawaban. Melainkan,
dalam fase perencanaan pun, justru
itu yang sering terjadi. Apabila
korupsi dipetakan, maka, terjadinya
perilaku dalam Bahasa Latin yang
berarti busuk, menyogok ini terbagi
dalam 4 fase. Yaitu fase perencanaan,
pra pelaksanaan (perencanaan),
p e l a k s a a n r i i l , d a n
pertanggungjawaban.
Selain itu, korupsi sebagai
kejahatan terstruktur, sistematis, dan
massif sering dilakukan secara
berjamaah, maka peran masyarakat
menjadi penting. Saat mengambil
perannya, masyarakat sudah
menyelamatkan masa depan bangsa.
Apapun alasannya, pelaku korupsi
harus dihukum seberat-beratnya, bila
perlu di hukum mati karena
menyengsarakan rakyat.
Berangkat dari situ, Forum
Masyarakat Peduli (FMP) melalui
anggotanya Suryana dan Bambang
Kurniawan melaporkan dua dugaan
kasus korupsi ke Kejaksaan Negeri
Subang untuk kesekian kalinya,
Senin (15/9).
Hal tersebut dilakukan untuk
mengambil perannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
yang sesuai dengan UU RI No. 31
Tahun 1999 junto UU No. 20 Tahun
2001 Bab V Pasal 41 tentang Peran
Serta Masyarakat Membantu Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi.
Dua kasus yang dilaporkan FMP
yaitu dugaan penggelapan bantuan
dari Kementrian Pertanian RI pada
2011 dan 2013 melalui Program
Sarjana Membangun Desa (SMD)
yang diduga dilakukan oleh 2 (Dua)
Ketua Kelompok Ternak Kecamatan
Cikaum Kabupaten Subang Obih dan
Akbar.
Selain itu, FMP juga melaporkan
kasus dugaan penyelewengan dana
pada Program Pipanisasi Sarana Air
Bersih (SAB) TA. 2013, yang diduga
dilakukan oleh Kepala Desa Buniara
Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten
Subang Eka Juanda.
Kasus SMD Kental Aroma
Nepotisme
Dari informasi yang berhasil di
himpun Perak di lapangan, kedua
Ketua Kelompok Ternak Kecamatan
Cikaum Kabupaten Subang Obih dan
Akbar terikat hubungan saudara, serta
mempunyai hubungan kerabat
dengan Usep Ukaryana, mantan
anggota DPRD Subang terpidana
kasus korupsi dana PUAP. Terlebih
bendaharanya tidak lain dan tidak

bukan merupakan istri dari Usep.


Pada kasus di Kecamatan
Cikaum ini, pemerintah pusat telah
mengucurkan dana proyek
pengadaan sapi melalui program
SMD yang digulirkan Kementrian
Pertanian RI pada 2011 dan 2013,
masing-masing senilai Rp300 juta
untuk dua kelompok, namun faktanya
sapi-sapi tersebut raib entah kemana.
Menurut sumber yang namanya
dirahasiakan oleh Perak, modus yang
dilakukan oleh kedua kelompok
ternak tersebut yaitu dengan cara
menyewa sapi seharga Rp6 juta saat
ada tim surveyor.
Sayangnya, saat Perak hendak
menkonfirmasinya, terlihat gerbang
rumah kediaman sang bendahara
tertutup rapat, menurut warga sekitar
sejak Usep terjerat kasus korupsi,
kondisi rumah tersebut selalu sepi.
Sementara, hasil investigasi
Perak di lapangan, lokasi kandang
sapi di belakang rumah Usep
Ukaryana, Senin (01/09/14) ternyata
benar-benar kosong molongpong.
Menurut keterangan dari warga
sekitar bahwa sapi-sapi tersebut
sudah lama tidak ada dan hingga
sekarang kandangnya pun belum
pernah di-isi kembali.
Anehnya, Kepala Bidang Ternak
Dinas Peternakan Kabupaten
Subang, Aan ketika dikonfirmasi,
Selasa (19/8) seputar sejauhmana
pengawasan yang dilakukan oleh
pihak dinas menyatakan bahwa
pihaknya hanya melakukan
pengawasan pada termen awal saja,
tidak untuk selamanya. Aan beralasan
tidak ada anggaran untuk
pengawasan.
Menyinggung soal
pertanggungjawaban dinas selaku
Pembina program/ kegiatan terhadap
dugaan raibnya sapi-sapi bantuan itu,
Aan berkilah jika sapi itu hilang
bukan merupakan tanggungjawab
pihaknya melainkan tanggungjawab
masing-masing kelompok karena
sebelumnya ada pernyataan
bermaterai ditandatangani oleh para
ketua kelompok.
Sebelum Korupsi SAB Desa
Buniara, Kades Bojongloa Telah
Dilaporkan
Dalam isi laporan yang
dilayangkan FMP ke Kejaksaan
Negeri Subang, disampaikan bahwa
dana pencairan Program Pipanisasi
Sarana Air Bersih (SAB) TA. 2013
untuk Desa Buniara senilai Rp195
juta. Sementara, berdasarkan
pantauan pihak BPD realisasi
pekerjaannya diduga hanya
menghabiskan anggaran sebesar
Rp50 juta, sehingga

penyimpangannya mencapai
Rp145.000.- (Seratus empat puluh
lima juta rupiah) yang diduga
dilakukan oleh kepala desa setempat
yakni Eka Juanda
Berdasarkan cek fisik Tim
Investigasi Korupsi FMP di
lapangan, terdapat bak persegi
berukuran 1.40 cm dengan tinggi
1.20 cm yang terhubung
dengan pipa paralon
merek Wavin AW 3 inci
sepanjang 1 Km ke
b a k t e m b o k
penampungan pusat
berukuran 3 x 3 m2,
selanjutnya
disalurkan kembali
ke 5 (lima) bak
t e m b o k
penampungan yang
masing-masing
m e m p u n y a i
ketinggian 2.20 cm
dengan lebar 1.5 cm dengan
menggunakan pipa paralon
merek Wavin 2 inci sekitar 4
Km untuk 5 titik
penampungan.
Seperti yang dikutip dari
www.perak-online.com. Di
dalam proyek pembangunan Sarana
Air Bersih (SAB)
untuk Desa
Buniara, Kecamatan Tanjungsiang
Kabupaten Subang tidak transparan.
Demikian dikeluhkan oleh
masyarakat sekitar yang tidak mau di
sebutkan namanya kepada Perak,
Selasa (19/08).
Eka Djuanda selaku Kades
Buniara pernah menyampaikan
kepada stafnya, bahwa Desa Buniara
mendapatkan bantuan
sebesar
Rp100 juta untuk Sarana Air Bersih
(SAB) bagi warga Kp. Sanding RT
25 RW 05 Desa Buniara, ungkapnya.
Selanjutnya menurut sumber,
Eka menawarkan pilihan, jika setuju
bantuan ini diterima, kalau pun tidak
akan diberikan kepada kampung yang
lain. Kemudian keputusannya
bantuan tersebut diterima, mengingat
Warga Kp. Sanding benar-benar
sangat membutuhkan air bersih,
apalagi di musim kemarau dan sungai
pun kering meski di daerah
pegunungan.
Dalam realisasinya, proyek
tersebut dikerjakan dengan
menggunakan tenaga 8 orang tukang
kuli dengan laden yang dibantu oleh
beberapa staf desa, anggota BPD,
Ketua RT dan RW serta masyarakat
setempat, anehnya dalam jangka
waktu kurang lebih tiga minggu
pengerjaan SAB tersebut rampung.
Pada saat pengerjaannya,
menurut sumber, LPMD pernah
mengatakan rahasia kepada staf desa

bahwa satu dari


lima titik
penampungan,
ada yang belum
berjalan karena
pipa

paralonnya habis,
sedangkan dalam pengelolaan
uangnya sendiri dikuasai oleh kades.
Sementara, masyarakat tidak
mengetahui asal usul uang atau
rancangan anggaran biayanya.
Menanggapi hal itu, Ketua
Umum FMP Asep Sumarna Toha
mengingatkan, dengan semakin
maraknya tindak pidana korupsi
hingga struktur bangsa-negara
terbawah ini, maka peran aktif
masyarakat sangat diharapkan. Selain
itu, peran dan fungsi LSM perlu
dioptimalkan.
Diketahui, kasus serupa
sebelumnya telah dilaporkan oleh
FMP yakni Supena selaku Kepala
Desa Bojongloa, Kec. Kasomalang,
Kab. Subang dengan Dugaan Tindak
Pidana Korupsi Pipanisasi Air Bersih
dengan No. 115/LP-FMP/Vi/2014.
Hingga berita ini dibuat, kasus
tersebut, sedang didalami oleh
kejaksaan.
Kami meminta Kejaksaan
Negeri Subang untuk pro-aktif
melakukan pemeriksaan terhadap
dugaan penyelewengan ini. Tindak
tegas siapapun yang terlibat hingga ke
akar-akarnya, tanpa pandang bulu,
tandas Asep seraya mengajak bagi
masyarakat yang ingin berpartisipasi
dalam pemberantasan korupsi, dapat
bersama-sama dengan lembaganya
atau dapat menghubungi SMS
Pengaduan FMP.
q Bambang/Surya

Soal Pekerjaan Bronjong SS Sukamandi


Disbimair Subang Siap Hadirkan Kontraktor
CIASEM - SUBANG, (Perak).Berbagai konflik telah terjadi
dalam proses pelaksanaan pekerjaan
proyek siluman yang dibiayai Balai
Besar Wilayah Sungai Citarum
(BBWSC) Provinsi Jabar, APBN
2014 Batu Bronjong rehabilitasi
Tebing Saluran Sungai Jengkol (SSJ)
di Kp. Karang Asem, Dusun Kaliaren,
Desa Sukamandijaya, Kecamatan
Ciasem, Kabupaten Subang yang
diduga sarat penyimpangan.
Menyikapi permasalahan
tersebut, Staf Pengawasan dan
Pengendalian (Wasdal) Dinas Bina
Marga dan Pengairan (Disbimair)
Subang, Parto saat ditemui Perak

berjanji bahwa pihaknya akan


mencari solusi mengatasi konflik
dimaksud dan akan menghadirkan
kontraktor proyek itu.
Saya harap suasana ini jangan
semakin kisruh, khawatir akan
menembus ke BBWSC selaku
sumber dana proyek, kami akan
koordinasi dulu ke pihak terkait dan
Insya Allah dalam waktu dekat ini
akan menghadirkan kontraktornya ke
lokasi, agar menjadi solusi
permasalahan ini, ungkapnya
menjanjikan, Rabu, (17/09) diruang
kerjanya.
Sebelumnya, Ketua Umum
Forum Masyarakat Peduli (FMP)

Asep Sumarna Toha atau yang akrab


disapa Asep Batman mengingatkan
agar masyarakat jangan mau
dibohongi. Proyek pemerintah ini
dibiayai oleh uang rakyat melalui
pajak.
Masih menurut Asep,
pemasangan papan proyek itu harus,
sebagai identitas proyek. Sebab
disana tercantum mulai dari nama
perusahaan sebagai pelaksana
proyek, sumber anggaran, besarnya
biaya, volume pekerjaan, hingga
lamanya pekerjaan.
Kami mendesak pemborong
segera memasang papan proyek dan
gambar sehingga masyarakat tidak

perlu mempertanyakan lagi, berapa


anggaran yang dialirkan untuk
pembangunan ini, volume
pekerjaannya berapa? ungkapnya.
Ditambahkannya, rakyat harus
tahu, terutama putra daerah bahwa ini
adalah anggaran dari pemerintah,
karena dampaknya adalah warga
sekitar. Aparat setempat harus
memberi pemahaman, jangan sampai
ikut-ikutan membohongi rakyatnya
sendiri. Saya berharap kepala desa,
kepala dusun, RT setempat, bersamasama untuk mengawasi proyek ini
dan mendesak untuk pemborongnya
memasang papan proyek.
q Surya/ Datim/ A. Dedy

HUKUM & KRIMINAL

Mata Pencaharian Hilang Karena Combein


Ratusan Buruh Tani Ancam Demo PT. SHS
PANTURA-SUBANG, (Perak).Penggunaan mesin pemanen
padi modern jenis Combein
dianggap lebih praktis dan efisien
untuk digunakan dilahan pesawahan
Hak Guna Usaha (HGU) PT. Sang
Hyang Seri (SHS) Kantor Regional 1
Sukamandi. Namun, para buruh tani
yang sudah berjasa selama puluhan
tahun melalui tenaga manualnya
dipesawahan PT. SHS itu menolak
kehadiran mesin modern tersebut.
Pasalnya, atas keberadaan mesin
yang mampu merontokan padi
dalam waktu singkat milik mitra
perusahaan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) itu menjadikan
buruh tani kehilangan mata
pencaharian dan dianggap tidak
mempedulikan kesejahteraan rakyat,
khususnya buruh tani.
Nyatanya, sejumlah ratusan
orang buruh tani di areal pesawahan
H G U P T. S H S t e r s e b u t
mengungkapkan, jika panennya

pake mesin komben itu, lantas kami


mau kerja apa, a-pa yang kami dapat
dari perusahaan ini sedangkan kami
sudah puluhan tahun bekerja, trus
kalau menganggur anak istri kami
mau makan apa?" keluhnya
bertanya-tanya, seakan meminta
diperlakukan adil oleh Negara.
Seraya melanjutkan, kami
berharap, pemerintah mampu
berlaku adil terhadap rakyatnya,
keluhan sekaligus juga penolakan
agar keberadaan mesin monster yang
digunakan PT. SHS itu ditiadakan
sedini mungkin, karena kami sudah
merasa geram terhadapnya, tidak
menutup kemungkinan juga, kami
sebagai warga yang baik, jika
pemerintah tiidak bisa mengabulkan
tuntutan kami, akan melakukan
demo ke PT. SHS. Ancam mereka.
Sementara, dikatakan Sekretaris
Manager Bagian Umum PT. SHS,
Agung Susanto, S.Ip kepada Perak,
bahwa mesin itu menyewa dari mitra

PT. SHS, dengan menggunakan


mesin tersebut, menjadikan ketat
dalam segi keamanan proses panen,
bekerja lebih cepat, harganyapun
lebih murah disbanding tenaga
manual, jelas sesuai dengan kondisi
keuangan perusahaan kami yang
sedang failed ini, sistem pembayaran

sewa mesin komben itu bisa diutang


dulu ke pemiliknya yaitu, mitra
paguyuban Indramayu. Jika buruh
tani merasa keberatan dengan
keberadan komben tersebut, melalui
surat resmi kepada kami, katanya
mengarahkan.
q Hendra/ Datim.

Carut Marut Manajemen Perusahaan BUMN


Pirdaus: Bubarkan Saja PT. SHS KR 1 Sukamandi

SUKAMANDISUBANG,
(Perak).Manajemen PT. Sang Hyang
Seri (SHS) Persero Kantor Regional
1 Sukamandi adalah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang
ditugaskan mengelola HGU
pertanian di Kabupaten Subang,
tentunya dikelola oleh para pakar
jebolan institusi yang mempunyai
potensi yang mumpuni dalam
pengolahan benih, lahan, maupun
laboratorium, serta Sumber Daya
Manusia (SDM) terhadap
masyarakat sekitar, khususnya

dalam mencerdaskan kehidupan


bangsa, serta meningkatkan citra
SDM pertanian dimata generasi
muda secara umum. Sangat
disayangkan hal tersebut tidak
dimanfaatkan dengan baik untuk
mencetak SDM pertanian sesuai
permintaan pasar dunia disektor
pertanian, melainkan menjadi carut
marut managemennya, hingga failed
keuangannya pula.
Hal itu ditandaskan pula oleh
Ketua Ormas Gerakan Investigasi
Antar Lembaga (GIVAL), Firdaus
saat diwawancarai Perak di Subang,
diisela menghadiri acara pisah
sambut Kepala Polres Subang,
AKBP Harry Kurniawan, S.IIK.,
M.H., Rabu, (17/09), para pejabat
PT. SHS KR 1 Sukamandi sudah
tidak becus memenej sebuah
perusahaan BUMN dengan baik,
hingga mengalami (carut marut)
seperti sekarang ini, padahal para
pejabatnya notabene berpendidikan
tinggi yang diangkat berdasarkan
peraturan Menteri BUMN
Indonesia. Untuk itu, (Bubarkan saja
PT. SHS KR 1 Sukamandi), karena
berdampak pada munculnya
berbagai masalah, baik dalam SDM
pertaniam, maupun swasembada

pangan tingkat nasional, serta jelasjelas sudah mempermalukan Negara


dimata dunia,.
Berikut ini berbagai masalah
dampak dari carut marut
managemen PT. SHS KR 1
Sukamandi diantaranya, Sistem bagi
hasil atau layak disebut sewa
garapan antara PT. SHS dengan
petani penggarap naik menjadi 1,4
Ton per Ha, per musim, yang tadinya
1,2 ton yang tidak dibayar sudah dua
musim ini, lebih gila lagi, walaupun
petani menderita gagal panen tiddak
mendapatkan kebijakan dalam
penyetoran sewa garapan dan hasil
panen bobotnya kurang dari 1,4 ton,
menjadi hutang setoran sewa petani
kepada PT. SHS.
Selain itu, ada ratusan petani
penggarap yang diperintahkan untuk
menanam padi jenis varietas
hybrida, meratap kesedihan, karena
selain cara penanamannya yang
sulit, serta berlarut-larutnya masa
waktu panen sehingga padi jadi
terlalu kering dipohon dan rontok
berpengaruh pada bobot juga
quantity, mengakibatkan kerugian
atas hasil panen.
Sementara, telah terjadi pula
pungutan sewa sebesar Rp 900 ribu

per Hektar/ musim terhadap petani


penggarap sawah non teknis atau
sering disebut, sawah rarabak,
benar, kami telah memungut sewa
garapan sawah non teknis sebesar
itu, yang luasnya 183 Ha, laporan
kepusatnya jelas, namun kamii tidak
bisa menunjukan pada pihak luar
soal buktinya. Mengenai penanaman
padi hybrida, sebelumnya petani
menyetujui sewaktu diadakan
musyawarah, kenapa tidak
menolaknya, ungkap Asistem
Manager Bagian Umum PT. SHS,
Agung Susanto, S.Ip.,
Lanjut dia, soal para petani
penggarap belum diibayar selama
dua musim, bentuk kewajaran,
karena perusahaan kami sedang
mengalami failed keuangan, gajih
karyawanpun termasuk saya dibayar
setengahnya, dari karyawan
setingkat seksi, hingga pejabat
tingginya, oleh karena itu, pihak
media jangan hanya menyoroti dari
sisi negatifnya saja, karyawan PT.
SHS pun ingin dibantu untuk
difasilitasi ke Dinas
Ketenagakerjaan, terangnya
memohon agar diperhatikan
kesejahteraan hidupnya.
q Hendra/ Datim

Akan Tutup Tokma,


Sat Pol PP Tunggu Hasil Penyidikan Tipiter
SUBANG SELATAN,
(Perak).Karena melanggar
Perda No. 4 Tahun 2010
tentang Toko Modern.
Supermarket Tokma
yang berdiri di lokasi RT
15/02, Desa Jalancagak,
Kecamatan Jalancagak
akan segera ditutup.
Namun, hal itu masih
harus menunggu hasil
penyidikan Unit Tindak
Pidana Tertentu (Tipiter)
Satreskrim Polres
Subang.
D e m i k i a n
disampaikan Kasat Pol
PP Asep Setia Permana
kepada Perak di ruang
kerjanya, Senin (15/9).
Kasus Tokma Sudah

dilimpahkan Ke Unit
D u a Ti p i t e r P o l r e s
Subang, jadi bukan saya
tidak mau menangani
atau bertindak tegas, tapi
sehubung sudah
dilimpahkan, jadi saya
tidak mau tumpang
tindih menangani
kasus, ungkapnya.
Asep menuturkan
bahwa sesuai dengan
rapat pihaknya dengan
BPMP. Tokma sudah
masuk ke ranah pidana,
pasalnya bangunan yang
berlokasi di pertigaan
Jalancagak tersebut
menggunakan IMB
palsu dan tidak terdaftar
dalam Register BPMP.
Ditambahkannya,

untuk Alfamart yang


berlokasi di Ciseuti,
Jalancagak, dan
Wa r u n g k a d u . S a y a
sudah bertindak tegas
dengan memberikan
teguran untuk menutup
toko modern tersebut.
Namun, kepala toko
seakan menantang
dengan beroperasi lagi
meski sebelumnya sudah
tutup.
Kami sudah
memanggil karyawan
sekaligus kepala toko
masing-masing Alfamart
tersebut. Terkait dengan
permasalahan ini, kami
akan membawanya ke
Pengadilan Negeri
Subang, tandas Asep

seraya mengatakan sama


juga seperti tower yang
berada di atas lahan PGU
PTPN, RT 01/RW 01
Ciater Subang.
Terkait dengan Kalla
Grup yang b e r d i r i
terletak Lahan 312 Kala
Hitam, tambah Asep,
kami tidak tahu karena
belum menerima laporan
/LK dari BPMP. Kalau
sudah menerima laporan
mungkin saya akan
memeriksa dan akan
menindaklanjuti,
sehubung dengan tidak
adanya laporan, saya
tidak bisa berbuat apaapa.

e-KTP Tak Kunjung Jadi,


Warga Blanakan Menjerit
Biaya KTP Manual Selangit
BLANAKAN-SUBANG, (Perak).Akibat tidak kunjung jadi pembuatan Kartu Tanda
Penduduk Elektrik (e-KTP), warga Kecamatan
Blanakan, Kabupaten Subang terpaksa harus merogoh
koceknya dalam- dalam untuk pembuatan KTP manual,
tak tanggung-tanggung biayanya mencapai Rp.250 ribu/
KTP plus Kartu Keluarga (KK).
Menjerit tentunya, sebab diantara mereka tidak
seluruhnya berpendapatan cukup, banyak pula yang
berpenghasilan hanya cukup untuk makan saja. Namun
disisi lain KTP merupakan surat penting yang wajib
dimiliki oleh suluruh masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui proses pembuatan e-KTP
dilaksanakan secara serentak hampir diseluruh wailayah
Indonesia sekitar April 2012 lalu. Anehnya meski
program ini dinyatakan gratis oleh pemerintah pusat,
namun pelaksanaannya tetap saja ada pungutan berkisar
Rp10.000,- sampai dengan Rp15.000 per KTP/orang.
Seperti diungkapkan Udin (bukan nama sebenarnya)
warga Desa Blanakan, ia mengeluhkan tidak kunjung
jadinya e-KTP, padahal ia beserta warga lainnya sudah
dimintai biaya sebesar Rp.10.000,-. Sehingga ia terpaksa
harus membuat KTP manual dengan biaya yang cukup
tinggi, yakni Rp.250 ribu/ KTP plus KK.
e-KTP gak jadi- jadi, ya terpaksa kami buat KTP
biasa (Manual) meski harus pontang- panting cari duit
untuk biaya buatnya, karena menurut kami KTP itu
penting meski harganya yang selangit pak, bayangkan
sampe Rp.250 ribu. Mungkin bagi orang mampu tidak
masalah, tapi bagi kami yang penghasilannya hanya paspasan, tetap saja megap- megap, keluh Udin.
Sementara Camat Blanakan, H. Nono Suparno
melalui ponselnya membantah jika pembuatan e- KTP
dipungut biaya.
Saya gak pernah perintahkan memungut apapun,
walaupun server e-KTP memakan biaya listrik cukup
tinggi, kilahnya.
Sedangkan kaitan dengan e-KTP yang belum jadi
itu bukan kewenangan saya, karena e-KTP dicetak di
pusat, saya hanya merekam data dan mengusulkan yang
belum jadi segera diselesaikan lewat
Mendagri,pungkasnya. q As

Tak Perpanjang Sewa Lahan,

Warga Ancam
Segel Tower Ilegal
SUBANG, (Perak).Pengusaha alat komunikasi, jaringan selullar telah
mendirikan bangunan tower diatas lahan atau tanah
milik salah seorang bernama, Ipin Darpin, Warga
Dusun Krajan, RT/ RW, 13/ 04, Desa. Sukasari,
Kecamatan. Sukasari, Kabupaten. Subang, namun
hingga saat ini sudah sepuluh tahun lebih lamanya
mendirikan bangunan tower tersebut, tidak kunjung
melakukan perpanjangan kontrak sewa lahannya.
Akibatnya, Ipin selaku pemilik tanah yang disewa
pengusaha tower itu, mengancam akan menyegel
dengan rantai, hingga sang pengusaha bersedia
memperpanjang kontraknya tersebut, masa kontrak
sewaan bangunan tower ini sudah habis, bahkan lebih
selama empat bulanan, jelas mengakibatkan kerugian
materi puluhan juta rupiah bagi saya, maka dari itu, jika
pengusaha tower dalam waktu dekat, tidak kunjung
memperpanjang kontrak, dengan sangat terpaksa saya
akan segel bangunan towernya ini dan tidak
mengijinkan untuk beroperasi lagi ditanah saya.
Tandas Ipin mengancam.
Menyikapi hal itu, saat dikonfiirmasi, Staf Bagian
Perijinan Tower BPMP Subang, Sombir mengatakan,
karena berdiri sudah sepuluh tahun lebih, jadi data
perijinannya tidak ada didokumen kami, karena
sepuluh tahun yang lalu, BPMP belum ada di Subang,
melainkan masih dikelola oleh pihak dinas PU dan
Dinas Indagsar, BPMP dibentuk pada Bulan April
2008, gini saja kang, sebaiknya konfirmasikan dulu
saja ke pengusahanya, jika mereka tidak mau
memperpanjang kontrak, disegel saja bangunannya,
ujarnya mengarahkan.
Sementara, menurut salah seorang Staf Dinas
Industri Perdagangan dan Pasar (Dis Indagsar) yang
enggan disebut namanya menerangkan, memang
benar sepuluh tahun yang lalu dinas kamii yang
mengelola perijinan tower, namun, pejabatnya sudah
pada pension dan sebagian sudah dialih tugaskan ke
BPMP, mengenai data perijinannya, walaupun sudah
sepuluh tahun, pasti ada di BPMP, karena per tiga tahun
sekali, pengusaha wajib memperpanjang HO ke BPMP,
tidak mungkin tidak ada, ungkapnya menerangkan
kepada Perak, Rabu, (17/09) dikantornya.
q Hendra/ Datim

HUKUM & KRIMINAL


Di Subang Proyek BBWSC di Juluki
Surat Izin Bodong,
BPMP Tegur Pemilik Siluman dan Sarat Penyimpangan
Poliklinik Mariuk
Bangunan Leaning Asal Jadi

SUBANG, (Perak).Badan Penanaman Modal dan Perijinan (BPMP)


melayangkan surat teguran kepada Muhaini pemilik
poliklinik yang beralamat di Desa Mariuk, Kec.
Tambakdahan, Kab. Subang terkait izin yang belum
diselesaikannya.
Bangunan seluas 450 persegi itu rencananya akan
dibangun sebanyak tiga lantai. Meski belum memiliki
izin dari BPMP, proses pembangunannya sudah berjalan.
Kalau secara operasional, harus memiliki izin dari
BPMP atas penggunaan tanah tersebut, tapi sekarang kan
sedang tahap pembangunan, seharusnya lengkapi dulu
izinnya, ungkap Kepala Bidang Perijinan BPMP
Subang Didin Saepudin, S.Sos. kepada Perak di
kantornya baru-baru ini.
Didin mengungkapan bahwa surat izin dengan
Nomor 344/01/bpmp/2014 yang dimiliki oleh poliklinik
dimaksud adalah palsu, pasalnya siapa yang
mengeluarkan surat izin tersebut, pihaknya tidak ada
yang tahu. Sebab, tidak terdaftar bahkan tidak memiliki
tanggal serta tandatangan pun tidak tidak jelas.
Jika pihak Poliklinik membuat surat izinnya di
BPMP, otomatis nomor pasti ada, ini kan tidak ada,
tandasnya.
Saat ini pihaknya belum melaporkan ke pihak yang
berwajib, tambah Didin. Kita tindak lanjuti dulu dengan
laporan. Kami sudah memberikan surat teguran ke pihak
Ibu Muhaini tertanggal 11 Juli 2014, sementara ini kita
belum keranah proses hukum. Namun sayangnya, kalau
masalah retribusi, atas surat izin palsu tersebut, otomatis
tidak ada yang masuk ke PAD, imbuhnya. q Adih

Dampak Galian C
di Kel. Pasirkareumbi
Sisakan Jalan Rusak
Lurah Dinilai Lamban
Tegur Pengusaha
SUBANG, (Perak).Buntut dari galian pasir dan batu (sirtu) di Sungai
Cilamatan Kampung Conto RT. 53, RW. 20, Kelurahan
Pasirkareumbi, Kecamatan/Kab. Subang menyisakan
jalan rusak sepanjang desa tersebut.
Menurut penuturan beberapa warga sekitar kepada
Perak. Setelah adanya galian C di desanya. Jalanan
semakin hancur, bukan saja jalan yang menuju ke
kampung luar, akan tetapi jalan yang sudah di hotmik
juga.
Pengusaha galian C menggunakan alat berat
eskavator dan armada pengangkutnya menggunakan
truk besar, sehingga jalan menjadi rusak, ungkap Udin
(nama samaran) dengan mimik wajah kecewa.
Ditambahkannya, selain mengakibatkan akses jalan
rusak parah, kontribusi kepada warga pun tidak ada dari
pihak perusahan galian C.
Udin menyesalkan terkait sikap Kepala Kelurahan
Pasirkareumbi yang dinilai lamban dengan kondisi
tersebut. Menurutnya, seharusnya kita jaga dan rawat
bersama agar jalan yang telah di hotmik dapat digunakan
lebih lama.
Aparat kelurahan yang mempunyai kewenangan lebih,
seharusnya bisa lebih cepat menegur dan menghentikan
kegiatan galian C tersebut, sehingga dampaknya tidak
terlalu parah, imbuhnya.
Sementara itu, saat Perak menemui Kepala
Kelurahan Pasirkareumbi Dadi Iskandar, S.STP. di
ruang kerjanya menuturkan bahwa Galian C yang
berada di Kampung Conto sudah kami tegur dengan
tegas, bahkan kami sudah memerintahkan untuk
menghentikan kegiatan penggalian Pasir di Sungai
Cilamatan dengan menggunakan alat Berat Eksapator,
walaupun mungkin masih ada yang mengambil pasir
dengan manual.
Bahkan saya pun sempat ditegur oleh salah seorang
warga yang rumahnya di pinggir jalan bahwa jalan
depan rumahnya rusak parah, dan sekarang galian C itu
sudah berhenti, kilahnya. q Jats

dan Tanpa Pondasi


S U B A N G - K A R AWA N G ,
(Perak).Lagi, Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) melalui
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
(BBWSC) Provinsi Jabar, kembali
merealisasikan sejumlah proyek
p e k e r j a a n L e a n i n g / Te m b o k
Penahan Tanah (TPT) Saluran
Sekunder (SS) di Kabupaten Subang
yang dijuluki sebagai proyek
siluman dan sarat penyimpangan.
Dari hasil investigasi Perak,
melalui pengecekan dilapangan,
hingga dilakukan pengukuran
volume pekerjaan sejumlah proyek
tersebut, nyatanya dalam proses
pengerjaan TPT tidak menggunakan
pondasi, serta tidak dilengkapi
pemasangan papan nama informasi
yang mana disana tercantum mulai
dari nama perusahaan sebagai
pelaksana proyek, sumber anggaran,
besarnya biaya, volume pekerjaan,
hingga lamanya pekerjaan dan
dilokasi proyekpun tidak
terpampang gambar proyek yang
seharusnya dipasang dikantor
direksikit (kantor sementara).
Faktanya, dari sejumlah puluhan
proyek TPT yang direalisasikan
BBWSC tersebut, telah ditemukan
sejumlah tiga bangunan TPT baik
yang sudah selesai dikerjakan,
maupun yang masih proses
pengerjaan diantaranya, di Desa
Rawameneng, Gang 1, bangunan
TPT baru selesai diikerjakan

beberapa minggu ini, berukuran


tinggi keseluruhan mencapai, 79
Cm, lebar atas, 30 Cm, di Desa
Jayamukti, tinggi keseluruhan, 114
Cm, lebar atas, 30 Cm dan di Kp.
Langensari, Desa Langesari, tinggi
keseluruhan, 80 Cm, lebar bawah, 40
Cm, lebar atas 30 Cm se- Kecamatan
Blanakan, Kabupaten Subang semua
dikerjakan tanpa menggunakan
pondasi.
Sementara ditempat terpisah,
pekerjaan normalisasi dan leaning
proyek BBWSC SS PrapatanPabuaran senilai Rp.16 miliar pun
diduga dikerjakan asal jadi, sehingga
nampak amburadul. Selain itu
proyek ini pun tanpa dilengkapi
dengan papan proyek alias
Siluman.
Terlihat fisik leaning nyaris
tanpa pondasi, seharusnya sesuai
spesifikasi kedalaman pondasi 60 x
60cm, pengarugan pada berm
leaning hanya menggunakan tanah
boncos, seharusnya tanah merah
super. Belum lagi proses adukan
yang hanya menggunakan manual/
tenaga manusia, mestinya
menggunakan mesin molen.
Meskipun ada mesin molen malah
dijadikan mainan anak- anak dan
itupun disimpan di Pontren Alfurqon- Pabuaran.
Bahkan informasi yang berhasil
dihimpun Perak, selain persoalan
tersebut proyek ini juga menuai
protes dari para suplayer dan pekerja

karena upah dan barang matrial yang


dikirim belum kunjung dibayar.
Dengan kata lain pemborong ini
diduga keras hanya bermodalkan
dengkul.
Seperti diketahui, Proyek
tersebut dikerjakan oleh PT.
Sujainco, dirut bernama HM Guntur,
Pelaksana Sujoko dan Pelaksana
lapangan Heri
Telah diberitakan Perak pada
sedisi sebelumnya, Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN)
Tahun 2014 telah merealisasikan
anggaran senilai Rp16 miliar lebih
melalui Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum (BBWSC) Provinsi Jabar,

untuk empat titik pengerjaan proyek


normalisasi dan pembangunan
Leaning dengan volume sekira 12
Kilo Meter di saluran sungai
Kabupaten Subang Karawang.
Menyikapi hal itu, sesuai dengan
informasi yang didapat, bahwa
diduga sejumlah pekerjaan proyek
itu, di Sub Kontrakan (Subkon)
kepada salah seorang tokoh
Masyarakat Desa Rawameneng,
Adik. Namun, hingga berita ini
dimuat, Adik belum bisa ditemui
Perak, ketika hendak dihubungi via
handphone selullarnya, selalu
dialihkan.
q Hendra/ Datim

Propam Siap Tuntaskan Sejumlah


Kasus Polisi Nakal, Jojo Segera di Panggil
SUBANG, (Perak).Seksi Profesi dan
Pengamanan Kepolisian Resor
(Propam Polres) Subang terus
menindaklanjuti kasus tindakan
arogansi, pelecehan profesi serta
menghalangi tugas wartawan
yang dilakukan oknum
Babinkamtibmas Polsek
Tanjungsiang, Desa Buniara,
Kecamatan Tanjungsiang,
Propam sudah menerima
laporan dari korban dan akan
segera Panggil Jojo mingguminggu ini dan akan bertindak
tegas, ungkap Kasie Propam
IPDA Ikin Sodikin kepada Perak
di kantornya (15/09).
Menurut Ikin, mengenai
waktunya akan dilaksanakan
setelah Jumpa-Pamit Kapolres

Subang dan Jumpa-Kenal


Kabagops, termasuk kasus
dugaan penyimpangan
penyidikan terkait
perampasandan penggelapan unit
motor oleh PT Adira Finance
Cabang Pamanukan di Unit 1
Reskrim Polres Subang.
Selain itu, Propam Polres
Subang sudah menuntaskan
kasus pelanggaran disiplin yang
telah dilaporkan ke pihaknya
tanpa kompromi. Diantaranya,
kasus oknum
polisi yang
menelantarkan anak istri/KDRT,
Briptu AAM anggota Polsek
Pusakanagara dan kasus
pelanggaran disiplin oleh Oknum
Panit Reskrim Polsek Ciasem
berinisial AIPTU AK . Kini
mereka sudah mendekam disel

Propam Mapolres Subang.


Sudah diadakan Sidang
Pelanggaran Disiplin Polri
terhadap AK dengan sanksi
penempatan pada tempat khusus
selama 21 hari, tunda dik 1 tahun,
dan mutasi bersifat demosi.
Sementara untuk AAM selain
sanksi diatas, ia ditambah dengan
penundaan pangkat selama dua
periode, ungkapnya.
Menyikapi hal itu, Pemimpin
Redaksi Media Perak yang juga
sebagai Ketua Umum LSMForum Masyarakat Peduli
(FMP), Asep Sumarna Toha atau
yang lebih akrab disapa Asep
Batman,
dikantornya
menyambut baik langkah Propam
Polres Subang yang menjamin
akan menuntaskan semua kasuskasus yang sedang ditangani di
kesatuan tersebut.
Tindalanjuti hingga benarbenar tuntas, agar kedepannya
tidak ada lagi Jojo- Jojo yang lain
yang telah mencederai citra Polri
dan semangat kemerdekaan
Pers, tegasnya.
Kami percaya penuh kepada
Propam Polres Subang, akan
selalu obyektif dalam
menegakan hukum meski diinstitusinya sendiri dan
melibatkan teman seprofesinya,
ungkapnya.
Selanjutnya, pada hari yang sama
wartawan Perak memenuhi
permintaan Propam untuk di
mintai keterangan seputar
kronologi kejadian tersebut di
ruang Propam Polres Subang.
Seperti diberitakan

sebelumnya, Jojo yang mengaku


sebagai Babinkamtibmas Desa
Buniara dari anggota Polsek
Tanjungsiang menyahut dengan
kata-kata arogansi saat Perak
hendak mewawancari Kades
Buniara seputar dugaan
peyimpangan pembangunan
Saluran Air Bersih (SAB).
Bahkan layaknya juru bicara
sang kades atau lebih ektrim lagi
Jojo bak seorang bodyguard yang
sedang memprotek majikannya
terus mengganggu Perak.
Setelah itu, Jojo memeriksa
identitas diri wartawan mulai dari
STNK, SIM, KTA Pers, alamat
k a n t o r, p e m r e d , h i n g g a
keanggotaan PWI dengan nada
intimidasi layaknya
mengintrogasi penjahat.
Anehnya, Jojo tetap bersih keras
meminta bukti keanggotaan PWI
saat Perak tidak menunjukannya.
Atas aksinya tersebut, Jojo
telah menabrak Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 1999 Tentang Pers BAB
VIII KETENTUAN PIDANA
Pasal 18 disebutkan bahwa setiap
orang yang secara melawan
hukum dengan sengaja
melakukan tindakan yang
berakibat menghambat atau
menghalangi pelaksanaan
ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan
ayat (3) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun
atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (Lima ratus
juta rupiah).
q B. Kurniawan/Surya

SEPUTAR PRIANGAN

BPLH Kab. Bandung Tidak


Serius Tanggapi Laporan
Pengaduan Masyarakat
KAB. BANDUNG, (Perak).Sehubungan adanya pemberitaan
di Media Peduli Rakyat, Edisi
107/Minggu ke 1 / Tahun ke V, judul
berita PSDA Provinsi Jawa Barat
Abaikan Surat BPLH Kabupaten
Bandung, mendapat tanggapan dari
pihak BPLH Kabupaten Bandung.
Kepala Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Kabupaten
Bandung, Ir. Hj. Atih Witartih, melalui
Sekretaris, Dede Ismail, di ruangannya,
kepada Perak menjelaskan, sampai saat
ini surat yang dibuat oleh BPLH Kab.
Bandung dengan No. 660/1818/BPLH,
perihal Fasilitas Pengadaan
Masyarakat, kepada PSDA Provinsi
Jawa Barat sampai saat ini tidak pernah
mendapat tanggapan, ataupun jawaban
dari PSDA Provinsi Jawa Barat.
Menurut Dede Ismail, surat yang
dibuat oleh BPLH Kab. Bandung,

untuk menjaga dan mengantisifasi halhal yang tidak diinginkan terjadi


dilapangan, antara warga masyarakat
d e n g a n P T. T r i g u n a S u k s e s
Engineering dan PT. MUFEN, yang
diduga telah melakukan pelanggaran,
sesuai dengan Perda Provinsi Jawa
Barat No. 10 Tahun 2001, tentang
pengambilan dan pemanfaatan air
permukaan. Sejak surat dibuat bulan
Mei 2014 lalu, sampai saat ini, tidak
ada tanggapan ataupun jawaban dari
PSDA Jawa Barat, katanya.
Lebih lanjut, Dede Ismail
mengarahkan tim Perak dan warga
masyarakat yang mengadu,
mendatangi Kabid Penegakan Hukum
dan Kemitraan BPLH Kab. Bandung,
juga langsung mendatangi PSDA Jawa
Barat Agar permasalahan dan tindak
lanjutnya lebih jelas, datang saja ke
Kabid, juga PSDA Prov. Jawa Barat ,

katanya.
Denny. D Adji, warga masyarakat
Kp. Cimedal, Rt. 09 Rw. 06, Desa
Mekarsari Kec. Cimaung Kab.
Bandung, sebagai pelapor sangat
menyayangkan BPLH Kab. Bandung
sepertinya tidak serius menanggapi
laporan pengaduan masyarakat.
Bahkan, dia merasa bahwa BPLH Kab.
Bandung tidak berupaya menindak
lanjuti pengaduan warga masyarakat,
terkesan hanya menunggu dan
menunggu. Juga PSDA Prov. Jawa
Barat yang tidak cepat tanggap
menerima laporan pengaduan dari
BPLH Kab. Bandung Kalau memang
laporan pengaduan saya tidak
ditanggapi, dalam waktu dekat ini, saya
akan langsung melapor ke Bupati Kab.
Bandung, juga kepada Gubernur Jawa
Barat , katanya kesal.
q Tepu

Pemecatan Udin Kamaludin


Dari PPP Menuai Reaksi
CIMAHI, (Perak).Baru saja dilantik menjadi anggota
DPRD pada 25 Agustus lalu, anggota
DPRD terpilih asal Partai Persatuan
Pembangunan Udin Kamaludin.A.
MA terancam lengser dari
keanggotaan DPRD Kota Cimahi
menyusul keluarnya surat pemecatan
d a r i D P P P P P,
bernomor
073/SK/DPP/C/VIII/2014,
memberhentikan Udin Kamaludin
sebagai Wakil Sekretaris Pengurus
Harian DPC PPP Kota.
Sedangkan Udin Kamaludin
mengetahui surat pemberhentian
dirinya itu setelah membaca surat
disposisi dari sekretaris dewan yang di
disposisi oleh Walikota Cimahi, Aty
Suharti Tochija.
Menurut Udin pihaknya pada hari
Senin 18 Agustus 2014 menerima
salinan surat dari DPW PPP Provinsi
Jawa Barat kepada Ketua DPP Nomor
307/IN/I/VIII/2014. Perihal Usulan
Pemberhentian Anggota tertanggal
5Agustus 2014, dan tidak ditunjang
dengan tidak dilengkapi lampiran,
tandasnya.
Dikatakan Udin, bahwa pihaknya
baru tahu akar permasalahan dengan
diterbitkannya Surat dari Ketua DPC
PPP Kota Cimahi kepada Ketua DPW
PPP Provinsi Jawa Barat Nomor
377Int/C/VII/2014 perihal usulan
Pemberhentian dirinya tertanggal 24
Juli 2014, "Sehingga membuat diri
saya bertanya-tanya, ada apa ini
sebenarnya yang terjadi terhadap diri
saya ini? dan sampai saat inipun saya
tidak pernah mengetahui isi surat dan
tidak mendapatkan salinan dari surat
tersebut," tegas Udin.
Begitu pun kata Udin, setelah
adanya rapat pleno Pengurus Harian
DPC PPP Kota Cimahi, "rekan-rekan
memberi tahu saya, bahwa diri saya
diberhentikan dari kepengurusan
Partai, yang anehnya, saya sendiri
tidak mendapatkan undangan rapat
pleno tersebut", Udinpun menerima
masukan dari rekan-rekannya (kader)
dan pengurus bahwa mereka ditodong
untuk menandatangi berkas mosi tidak
percaya kepada Udin dengan diberi
imbalan masing-masing setiap
orangnya Rp 1 juta yang
menandatanganinya, paparnya.
Ketua KPU Cimahi, Handi

Dananjaya SH, saat dikonfirmasi di


ruangan kerjanya (9/9/2014)
membenarkan adanya lampiran Surat
Keputusan DPP PPP atas
pemberhentian Udin Kamaludin yang
dilayangkan ke KPU, "Pihak kami
walaupun sudah mendapatkan surat
lampiran tersebut, tidak bisa langsung
memutuskan Pergantian Antar Waktu
(PAW) saudara Udin Kamaludin,"
Karena masalah PAW itu wewenang
Ketua Dewan, jadi sampai saat ini
kami selaku Komisioner KPU hanya
menunggu bola keputusan dari Ketua
DPRD Kota Cimahi saja, ujar Handi.
"Sebagaimana menurut Undangundang, salah seorang anggota dewan
yang di PAW itu disebabkan
meninggal dunia, mengundurkan diri
dan benar-benar bermasalah dengan
Kriminal atau dengan Partai,"
jelasnya.
Sementara menurut Ketua DPRD
Cimahi, Ahmad Gunawan, pihaknya
belum menerima surat Pemberhentian
Udin Kamaludin dari partai, namun
bila itu benar Udin Kamaludin
diberhentikan oleh partainya, "Kami
pun tidak akan langsung dapat
memutuskan begitu saja, kami
berencana akan mengecek terlebih
dahulu keabsahan surat tersebut ke
DPP PPP di Jakarta, dan bila hal itu
benarpun keabsahannya, kami tidak
bisa langsung memutuskan, kami
terlebih dahulu berkonsultasi dengan
konsultan hukum kita, bagaimana
baiknya, " tegas Agun.
Ketua DPC PPP, Kota Cimahi,
Jalaludin saat dikonfirmasi melalui
telepon selulernya, dia tidak
mengangkat teleponnya.
Tanggapan dari Ketua Umum
Ormas Terima Rorongsokan Istimewa
(Terorist) Jawa Barat, Tatan Sopian,
menyatakan, pihaknya menyesalkan
hal pemecatan Udin Kamaludin dari
partai PPP, "Pihak Partai PPP bila
ingin memecat salah satu anggota
partainya seharusnya dilihat dari akar
permasalahannya dulu, jangan
ditunggangi karena azas manfaat
seseorang atau kelompok, " jelas
Tatan.
"Bila Udin ingin diberhentikan,
kenapa
sebelum dilantik tidak
dilakukan pemecatan ?, yang tentunya
hal ini akan mengganggu kinerja

dewan yang lainnya,"


Disisi lain menurut Tatan, dari SK
Pemberhentian DPP PPP dalam point
pertama sub judul tertulis Kabupaten
Cimahi, "Ini sudah bukti SK tersebut
sudah cacat hukum, ditambah dengan
tanda tangan Surya Dharma Ali diduga
sangat diragukan, karena SK tersebut
terbit, Surya Dharma Ali sudah jadi
tersangka,"
Disini pihak birokrat yang
memberikan disposisi harusnya jeli,
jangan asal menandatangani disposisi
tersebut pada sekwan, ini yang akan
menjadi keterpurukan kota cimahi,
tandasnya.
Sementara itu menurut Pengamat
Politik Cimahi, Kardin Panjaitan SH,
pemecatan Udin oleh Partai, itu
merupakan pencederaan hak-hak azasi
manusia dan demokrasi.
"Bila dalam kasus ini Partai tidak
melakukan proses hukum terhadap
yang disangkakan dan Udin tidak
melakukan pembelaan terhadap
pengurus Partai, maka itu sudah terjadi
pelanggaran hak-hak azasi manusia,"
ujarnya.
Sebagaimana dalam undangundang bahwa setiap orang, maupun
pemerintahan, wajib melindungi hak
azasi manusia, sebab dalam Undangundang Pemilu, itu adalah sistem
undang-undang profesional terbuka,
otoritas dari partai itu harus
dieleminasi, "Karena otoritas seorang
anggota Dewan yang sudah dilantik itu
adalah pilihan rakyat, jadi bila ingin
memecatnya harus dikembalikan
kepada rakyat," tegas Kardin.
Kardin menambahkan, dilihat dari
pemecatan Udin karena alasan
disipliner, udin membongkar masalah
penggelembungan suara nomor 2 tidak
melapor kepada partai, dalam Pileg
2014 yang lalu, "Itu akan memakan
waktu yang lama, dan sudah pasti
kecurangan penggelembungan suara
tidak akan terungkap, dan itu hak azasi
saudara Udin mampu membongkar
kecurangan caleg tersebut, menurut
saya ini bukan pelanggaran
disipliner,"
"Kalau memang mau dipecat, saat
Udin belum dilantik, kalau sudah
dilantik, ini salah besar, karena hal ini
akan mengganggu stabilitas kinerja
anggota dewan lainnya," ucapnya.

Pembangunan Tahap III

Perkantoran KBB
Segera Dibangun

KBB, (Perak).Setelah terganjal beberapa masalah


teknis sejak Oktober 2013, akhirnya
pembangunan kompleks perkantoran
Pemkab Bandung Barat tahap III
dipastikan akan segera dilakukan.
Kepastian itu ditegaskan dengan
langkah Bupati Bandung Barat,
Abubakar yang melakukan
penandatanganan MoU dengan
pemenang tender, yakni PT Jaya
Konstruksi Manggala Pratama-PT
Amarta Karya.
Diketahui sebelumnya pada Juli
lalu dan akhirnya, dua perusahaan itu
ditetapkan sebagai pemenang tender
dengan nilai kontrak Rp
132.894.759.000. "Insya Allah, pekan
depan pembangunan tahap III mulai
dilakukan," tutur Abubakar, belum
lama ini
Dikatakannya, dengan adanya
gedung baru, maka fungsi perkantoran
diharapkan akan lebih optimal, dimana
kenyamanan pegawai Pemkab
Bandung Barat akan terjamin, karena
sudah sesuai dengan jumlah pegawai
dan jumlah SKPD yang ada. Kantor

yang saat ini dipakai oleh SKPD,


sebenarnya untuk sebagian SKPD saja,
sehingga ketika jika pembangunan
tahap III selesai, maka sebagian SKPD
akan menempati bangunan tersebut.
Sumber dana pembangunan berasal
dari APBD Kabupaten Bandung Barat
tahun anggaran 2013 dan 2014. Letak
bangunan sendiri ada sedikit
perubahan, perubahan letak bangunan
kebih berdekatan guna memudahkan
koordinasi antar-SKPD.
"Memang ada perubahan letak, tapi
tidak berpengaruh pada bentuk dan luas
bangunan. Semata-mata untuk
memudahkan koordinasi antar SKPD,
karena kalau mengikuti rencana awal,
bangunan antar SKPD agak jauh,"
ungkapnya.
Ramah lingkungan dan hemat
energi masih menjadi konsep dasar
dalam pembangunan perkantoran.
Bangunan ditekankan mempunyai
ventilasi udara yang baik, banyak kaca
dan jendela tidak tertutup, sehingga
akan menghemat penggunaan listrik.
q Ferry/Andri

Bukan Ajang Bagi-bagi Kursi

KBB, (Perak).Alat kelengkapan DPRD


Kabupaten Bandung Barat (KBB)
periode 2014-2019 kini bertambah lagi
satu lembaga, yakni Badan Urusan
Rumah Tangga (BURT). Pembentukan
BURT sempat dibahas secara alot
karena masih ada perbedaan pendapat
tentang penting tidaknya lembaga itu.
Saya kira perbedaan pendapat itu
justru memperkaya kita dalam
menentukan sebuah kebijakan. Karena
itu, untuk memastikan apakah BURT
ini penting atau tidak, kita minta
pendapat pakar hukum dan tata
negara, kata Wakil Pimpinan
Sementara DPRD KBB, H. Suryana di
Padalarang belum lama ini.
Berdasarkan keterangan pakar
hukum administrasi negara dari
Universitas Padjadjaran, I Gede Pantja
Astawa, BURT memang diperlukan
tapi pembentukannya harus tetap atas
persetujuan fraksi-fraksi. Namun
Suryana tidak memberikan keterangan
lebih lanjut tentang perdebatan
pembentukan salah satu alat
kelengkapan dewan tersebut. Begitu
juga tentang fraksi yang menolak dan
mengusulkan pembentukan BURT.
Sementara A. Sunarya Erawan,
sesama anggota Fraksi Golkar
membenarkan, DPRD KBB pada
akhirnya mengutus perwakilan untuk
berkonsultasi dengan Pantja Astawa
terkait pembentukan BURT.
Saya, Iwan Setiawan, dan Tatang
Gunawan sengaja berkonsultasi

dengan Pak Pantja untuk


memastikan BURT ini tidak
bertentangan dengan aturan,
terangnya.
Setelah mendapat keterangan
dari Pantja, ia menyatakan
B U RT t e r s e b u t t i n g g a l
diparipurnakan bersama alat
kelengkapan dewan lainnya.
Seperti Badan Kehormatan
(BK), Badan Legislatif (Banleg),
Badan Musyawarah, dan komisikomisi.
Waktu itu drafnya sudah ada dan
sudah kita bahas. Tapi supaya lebih
jelas lagi, kita konsul dengan ahlinya,
ujarnya.
Ia menegaskan, pembentukan
BURT bukan berdasarkan kepentingan
menambah posisi tawar bagi fraksifraksi yang belum kebagian jatah alat
kelengkapan dewan. Namun
berdasarkan kepentingan sebagai
lembaga yang bekerja untuk
menganalisis kebutuhan dewan.
Pembentukan BURT pun ada
cantolan hukumnya. Pada PP No.
16/2010 tentang Alat Kelengkapan
Dewan ada klausul yang menyatakan,
boleh dibentuk badan sebagai alat
kelengkapan dewan lainnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
Ia juga menambahkan, ada
perubahan nomenklatur pada alat
kelengkapan dewan yang sekarang.
Jika periode sebelumnya dikenal ada
Komisi A, B, C, dan Komisi D,
sekarang berubah menjadi Komisi 1, 2,
3, dan Komisi 4.
Sekarang ada penambahan
personel untuk fraksi-fraksi. Insya
Allah di masing-masing fraksi
difasilitasi dengan staf ahlinya, imbuh
anggota dewan yang bakal menjadi
Wakil Ketua DPRD KBB dari Fraksi
Golkar ini.
q Ferry/Andri

SEPUTAR PRIANGAN
Kades Langonsari
Sambut Baik
Media Centre
KAB. BANDUNG,
(Perak).Kades Langonsari
Kec. Pameungpeuk
Kab. Bandung,
Sudrajat Wijaya, dan
j u g a S e k d e s
Langonsari, E
Wiharsa, sambut baik
rencana pendirian
posko media centre di
Kec. Pameungpeuk, khususnya di Desa Langonsari.
Malahan, mereka akan menyediakan lahan maupun
bangunan untuk kantor media centre.
Kades Langonsari, Sudrajat Wijaya, melalui
Sekdes, E Wiharsa saat ditemui di ruangannya, kepada
Perak menjelaskan, pihaknya menyambut baik
terbentuknya media centre diwilayah mereka.
Disamping menjadi mitra kerja nantinya, juga
dijadikan tempat tukar-menukar informasi, sekaligus
mempercepat akses informasi yang akan didapat
pemerintahan Desa Langonsari. Bahkan, akan
dijadikan untuk ajang silaturahmi dan mempererat
hubungan kedekatan hubungan emosional antara
Pemerintahan Desa dengan wartawan, baik media
cetak maupun elektronik. Mudah-mudahan dengan
berdirinya media center akan meminimalisir
permasalahan yang mungkin terjadi nantinya di Desa
Langonsari, katanya.
Lebih lanjut E Wiharsa menjelaskan, bahwa
kemitraan yang selama ini telah terjalin akan lebih
ditingkatkan. Beliau juga mengharapkan partisipasi
dan juga sumbangsih pemikiran dari setiap elemen
yang nantinya ikut terlibat dalam media center tersebut.
Mereka yakin dan percaya bahwa orang-orang yang
terlibat di dalam media centre akan lebih profesional,
dan menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik
masing-masing. Mereka juga tidak alergi terhadap
kritikan, selama kritikan itu sifatnya konstruktif, demi
kemajuan pembangunan Desa Langonsari ke arah yang
lebih baik dan lebih maju, Marilah kita bersama-sama
mengawal setiap program Pemerintah agar tepat
sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan
yang kita harapkan, harapnya. q Tepu

Enam Rumah Terbakar,


2000 Itik Terpanggang Api
KBB, (Perak).Kebakaran di tengah musim
kemarau menghanguskan enam unit
rumah di Kampung Mareleng, RT
001/RW 009, Desa Tanjungjaya,
Kecamatan Cihampelas, Kabupaten
Bandung Barat, baru baru ini sekitar
pukul 19.00 WIB. Selain
menghanguskan bangunan rumah,
sejumlah kandang domba, kuda, dan
itik ikut terbakar.
Meski tidak ada korban jiwa
pada manusia, namun sekitar 2.000
itik mati terbakar. Sedangkan domba
dan sapi berhasil kabur ketika api
sedang berkecamuk. Data dari
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) KBB menyebutkan
rumah yang ludes dilalap si jago
merah milik Hamal yang dihuni 4
jiwa, Dadan (3 jiwa), Roni (3 jiwa),
Jajang (3 jiwa), dan Rohimah (1
jiwa). Dari enam rumah tersebut,
lima di antaranya merupakan rumah
panggung.

Keterangan Kepala Pelaksana


BPBD KBB Roni Rudyana
didampingi Kabid Kedaruratan dan
Logistik M.Fakih, mengatakan,
dugaan sementara api berasal dari
arus pendek listrik dari salah satu
rumah. Posisi rumah yang
berdempetan membuat api cepat
merambat.
"Pada waktu kejadian angin
berhembus sangat kencang sehingga
hanya dalam hitungan menit api
berkobar kemana-mana," kata Roni.
Mobil pemadam yang dikerahkan
sebanyak 6 unit
kesulitan
menjinakan api. Udara kering dan
hembusan angin kencang memicu
api jadi membesar. Api baru berhasil
dipadamkan sekitar dua jam
kemudian.
"Seluruh penghuninya kita
ungsikan ke rumah kerabat dan
tetangga terdekatnya. Pemerintah
juga sudah menyalurkan bantuan
logistik," ujarnya q Ferry/Andri

Warga Pertanyakan KDN Sarimukti

SDN Batuireng
Puncak Baru Cidaun
Harapkan Bantuan
KAB. CIANJUR, ( Perak ).SDN Negeri Batuireng, yang terletak di Kp.
Batuireng, Desa Puncak Baru, Kec. Cidaun, Kab. Cianjur,
saat ini kondisi ruangan kelas, juga sekolahnya, sangat
memprihatinkan. Bahkan kalau tidak segera direhab,
akan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan
Kondisi Bangunan SDN Batuireng Yang Rusak
Parah . Hal itu di sebabkan karena genteng banyak yang
bocor, berlantaikan tanah, bahkan ada ruangan yang
hampir rubuh.
Kepsek SDN Batuireng, Sakin, saat ditemui
diruangannya, kepada Perak menjelaskan, kondisi
sekolah mereka yang sangat memprihatinkan sudah lama.
Tetapi untuk tidak menghambat proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM ), mereka tetap berusaha dan berupaya
memanfaatkan ruangan yang ada, walaupun kadang ada
rasa kekhawatiran mereka terhadap kesehatan dan
keselamatan siswa akibat kondisi ruangan yang rusak
parah.
Diakui oleh Kepsek Sakin, bahwa pengajuan
proposal untuk rehab sekolah, maupun untuk 3 Ruangan
Kelas Baru (RKB), telah berkali-kali mereka ajukan,
tetapi sampai saat ini belum terealisasi, Apakah hal itu di
sebabkan oleh jarak tempuh ke SDN Batuireng yang jauh
dari pusat kota., atau ada hal lainnya, sehingga bantuan
rehab sekolah belum terealisasikan. Mudah-mudahan
dengan dimuatnya berita ini di media Peduli Rakyat,
dapat mengetuk hati dan membuka mata pejabat Pemkab
Cianjur, agar secepatnya merealisasikan permohonan
kami, harapnya.
Disamping mengharapkan bantuan rehab, maupun
RKB. SDN Batuireng juga membutuhkan bantuan
Perpustakaan, Kantor, Pemagaran. Bantuan tersebut saat
ini sangat di butuhkan, apalagi menghadapi tahun ajaran
baru nantinya.
Meskipun keadaan sekolah sangat
memprihatinkan, tetapi KBM tetap berjalan dengan
aman, tertib dan lancar, tegas Kepsek Sakin.
q Tepu/Asep/Rudi

KBB, (Perak).Warga Desa Sarimukti, Kec.


Cipatat, Kab. Bandung Barat
mempertanyakan pembayaran
kompensasi dampak negatif (KDN)
dari aktivitas pembuangan sampah di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sarimukti. Sebab sejak 2012, pihak
desa tidak pernah mendapat dana
tersebut hingga warga merasa
dibodohi.
Nana (55), warga Desa
Sarimukti mengatakan, sejak TPA
Sarimukti berdiri, warga sama
sekali tidak merasakan kontribusi
nyata dari keberadaannya.

Menurutnya, warga hanya terkena


baunya saja.
Dari tahun 2007 sejak
terbentuk, baru tahun 2011 ada
kucuran dana KDN. Kalau tidak
salah nominalnya Rp1,2 miliar untuk
tiga desa terdampak. Itu sangat
bermanafaat bagi warga untuk
membangun sarana mandi cuci
kakus (MCK) dan kirmir. Sekarang
tidak tahu ke mana. Warga asa
dibobodo, tuturnya saat ditemui di
Desa Sarimukti, baru baru ini.
Dia menjelaskan, hal itu bisa
menjadi gejolak di tengah
masyarakat yang selama ini

terkesan diam. Terlebih, akibatnya


bisa menjadi polemik antara pihak
desa dengan warga. Sementara itu,
Kepala Badan Permusyawarahan
Desa (BPD) Sarimukti, Abdul
Rohman menjelaskan, tahun 2011
pihak desa pernah mendapat uang
KDN sebesar Rp480 juta yang
digunakan untuk pembangunan
posyandu, kirmir, dan subsidi
raskin.
Sesuai undang-undang,
sambungnya, warga di setiap
wilayah yang dijadikan lokasi TPA
berhak mendapat KDN. Dia
menambahkan, sejak 2011 tidak ada
lagi pembayaran. Lebih mengherankan lagi saat ini pihak desa
diminta mengajukan proposal
pembangunan yang anggarannya
dari KDN 2015.
Kan kaget, anggaran
sebelumnya ke mana? Ini harus
terbuka, kami menginginkan hak
kami. Ini seolah dikelola pemda,
kalau begitu bukan KDN namanya.
Kan dana itu langsung untuk warga
terdampak, katanya.
Selain soal KDN, Abdul juga
menerangkan soal pembayaran
ritase (arus balik). Menurutnya, uang
ritase berbeda dengan KDN. Ritase
ini antara warga dan sopir truk
pengangkut sampah.
Sesuai aturan, truk yang masuk
dari Rajamandala harus keluar

melewati kawasan Cipeundeuy dan


Cikalongwetan. Namun mereka
keberatan lantaran biaya operasional
yang terlalu mahal.
Karena itu kita sepakat, sopir boleh
balik lagi, namun ada pembayaran
sebesar Rp3.500/rit. Nah sekarang
pembayaran itu diklaim Kota
Bandung dan Kota Cimahi sebagai
pembayaran KDN, katanya.
Sebelumnya sudah ada
perjanjian bahwa KDN besarannya
Rp4.500/ton sampah. Jadi KDN dan
ritase hal yang berbeda. Akibat
kesimpangsiuran tersebut, pihak
desa kerap tak bisa menjawab saat
ditanya warga yang menuntut
haknya.
Ini bom waktu, masyarakat bisa saja
meledak. Warga Sarimukti mah
balageur, mereka masih bisa sabar.
Tapi ini bukan jaminan, kalau tidak
dituntaskan akan jadi gejolak,
jelasnya.
TPA Sarimukti merupakan hilir
sampah dari tiga lokasi, yakni Kota
Bandung, Kota Cimahi, dan
Kabupaten Bandung Barat. Ada tiga
desa terdampak proyek TPA tersebut,
yaitu Desa Sarimukti, Desa
Mandalasari, dan Desa Rajamandala.
Desa Sarimukti sebagai daerah di
wilayah ring satu mendapat hak 60%
dari nilai total KDN.
q Ferry/Andri

Kades dan TPM Desa Puncak Baru Mengklarifikasi


KAB. CIANJUR, (Perak).Sehubungan adanya berita di
Media Peduli Rakyat, Edisi
107/Minggu ke 1 / Tahun ke VI,
dengan judul berita Program
Rutilahu Desa Puncak Baru Jadi
Ajang Bancakan, mendapat
tanggapan dari Kepala Desa
Puncak Baru, Kec. Cidaun Kab.
Cianjur, Suherman, dan Darso
sebagai TPM. Mereka sangat
menyayangkan pemberitaan di
media Perak, yang menurut
mereka, informasi yang didapat
dari narasumber, merupakan dari
masyarakat yang kontra dengan
pihak desa.
Saat dilakukan pertemuan
dengan tim Perak, di kantor Desa
Puncak Baru, Kec. Cidaun, yang
dihadiri oleh Kades Suherman,

Darso, Staf Desa, maupun dengan


wartawan dari media cetak lainya,
Kades Suherman menjelaskan,
bahwa dia sebagai Kepala Desa
secara langsung tidak terlibat
dalam pengelolaan bantuan
Rutilahu, soalnya sudah ada tim
yang mengatur dan mengurusnya
dilapangan.
Tetapi sebagai Kepala Desa,
dia bertanggung jawab penuh
setiap ada permasalahan
menyangkut Desa Puncak Baru.
Justru karena itu, dia merasa
bertanggung jawab, baik dikaitkan
dengan tugas sebagai Kades, juga
secara moral berusaha
memfasilitasi pertemuan antara
wartawan Perak dengan TPM.
Mudah-mudahan dengan
adanya pertemuan ini, dapat

bermanfaat, juga menyamakan


persepsi antara temuan Perak
dilapangan dengan apa yang telah
dilaksanakan TPM. Sekali lagi
saya tekankan, bahwa program
bantuan Rutilahu Desa Puncak
Baru, tidak ada masalah,
tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut,
Darso sebagai TPM menjelaskan,
bahwa apa yang telah dilaksanakan
TPM dilapangan, berkaitan dengan
penambahan kuota yang mendapat
bantuan Rutilahu, sebelumnya
telah di sosialisasikan dengan
warga masyarakat penerima
manfaat. Adapun bukti kwitansi
yang didapat wartawan Perak dari
toko matrial, adalah bukti dari
penambahan kuota. M e n u r u t
Darso, kebijakan yang mereka

ambil, mengingat karena masih


banyaknya warga masyarakat yang
tidak mendapat bantuan, tetapi
jatah yang didapat Desa Puncak
Baru hanya 40 unit.
Untuk tidak mengorbankan
masyarakat lainya, mereka
membuat kebijakan seperti itu
dilapangan. Dia juga secara pribadi
memohon maaf, karena selama
beberapa kali Perak mencoba
menghubungi beliau untuk
konfirmasi tidak pernah
dilapangan. Menurutnya hal itu
bukan disengaja tetapi karena
kesibukannya setiap hari
dilapangan Marilah kita
bekerjasama dan sama kerja , agar
pembangunan Desa Puncak Baru
lebih maju kedepannya, harapnya.
q Tepu/Asep/Rudi

KARAWANG & PURWAKARTA

Peringati HUT Ke 381 Kab Karawang.


Wakil Bupati Gelar Doa Bersama Di Kompleks Makam Para Mantan Bupati
KARAWANG, (Perak).Ada yang berbeda dalam rangkaian
Ulang Tahun Kab Karawang, pada tahun
ini HUT Ke 381 Kab Karawang yang
jatuh pada 14 September, tepatnya 3 hari
sebelumnya pada Kamis (11/9) malam,
Wakil Bupati Karawang, Ketua DPRD
Karawang beserta pejabat Pemkab
Karawang Eselon II dan III berkumpul

di komp Makam para Mantan Bupati


berlokasi di Desa Manggung Jaya, Kec
Cilamaya Kulon. Gelaran ini Pemkab
selalu lakukan rutin pada bulan tangggal
10 Mulud setiap Tahun Hijriyah karena
itu juga merupakan hari jadi Kab
Karawang pada penanggalan hijriah,
namun pada tahun ini Wakil Bupati ingin
agar di lakukan pada Hut Karawang
bulan tahun
masehi juga
n a m u n
dilakukan
malam hari
b e r s a m a
dengan anak
Ya t i m j u g a .
Seremoni ini
berlangsung
secara khidmat
dan khusyu
dipimpin oleh
al mukarom
berasal dari
d a e r a h
Cilamaya
pribumi.
Penduduk

Desa Manggung Jaya


menyambut
dengan senang, karena dengan begini
rombongan Pemkab tidak hanya 1 tahun
sekali mendatangi komp Makam para
Mantan Bupati, menanggapi hal tersebut
Wakil Bupati berpendapat saya sengaja
mengkonsep mengajak para Pejabat
Pemkab kesini untuk kita bisa
mengingat sejarah dan jasa para Mantan
Bupati kita untuk membangun
Karawang, mengirim doa kepada para
mantan Bupati, memang selama ini
hanya dilakukan hanya tiap peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW dan juga
bertepatan dengan hari jadi Karawang
penanggalan Hijriah.
Namun saya ingin pada Bulan
September tahun ini juga dimasukan
kepada rangkaian Hari Jadi Kab
Karawang, mengenai apa yang menjadi
kekurangan kerusakan sekitar komplek
ini kami akan sedikit demi sedikit
renovasi Komplek Makam Bupati ini
sebagai tanda penghargaan dan juga bisa
dijadikan wisata Religi untuk para
penDziaroh dan juga turut mendoakan
para mantan Bupati Karawang ini.
q Dennis

Haornas SMPN 1 Jatisari


Sarana Untuk Bakat Siswa Di Bidang Olah Raga
KARAWANG, (Perak).Dalam rangka memperingati hari
olah raga nasional, SMPN 1 Jatisari
Karawang menyelenggarakan kegiatan
HAORNAS di lingkungan sekolah, acara
di gelar cukup meriah
diantaranya
jalan santai yang dilepas langsung oleh
kepala sekolah Hj. Sri Sulastri S.pd
dengan iringan drum band yang di

mainkan oleh siswa/siswi SMPN 1


Jatisari. Selain itu acara di isi oleh
bermacam lomba diantaranya tarik
tambang dan lain-lain.
Ketika Perak konfirmasi tujuan
khusus acara tersebut kepada kepala
sekolah, beliau mengatakan bahwa acara
ini untuk menyalurkan bakat dan minat
siswa/siswi terhadap olah raga jalan

santai, untuk menumbuhkan rasa


kebersamaan dan persaudaraan antar
siswa/siswi, serta untuk merangsang
semangat belajar dan berkarya. Acara di
akhiri dengan pembagian door price yang
sengaja di siapkan pihak sekolah dengan
hadiah yang bermanfaat untuk para
siswa/siswi SMPN 1 Jatisari.
q Dennis

Peringati Haornas Pemkab Karawang


Gelar Jalan Sehat BerhadiahBank BJB Cab Karawang Turut Berpartisipasi
KARAWANG, (Perak).Dalam rangka memeriahkan
peringatan Hari Olah raga Nasional
(Haornas) tingkat Kab. Karawang Tahun
2014, Pemkab Karawang membagikan
puluhan door prize bagi para PNS serta
masyarakat yang mengikuti kegiatan
jalan sehat titik start dan finish yaitu di
Lapang Karang Pawitan, Karawang,
pelaksanaan pada Jumat (12/9).
Sejumlah hadiah yang dibagikan
tersebut diantaranya adalah 1 Sepeda
Motor hadiah utama 5 sepeda gunung, 2
lemari es, 3 televisi dalam berbagai
ukuran, serta hadiah elektronik lainnya.
Sebelumnya, Pemkab Karawang sendiri
telah membagikan ribuan kupon kepada
para PNS dan masyarakat yang akan
diundi untuk mendapatkan hadiah.
Pengundian kupon tersebut
dilakukan secara langsung oleh Wakil
Bupati Karawang, dr Cellica
Nurrachadiana, serta para unsur muspida
dan pejabat daerah di lingkungan
Pemkab Karawang. Mereka secara
bergantian mengambil kupon undian dan
menyebutkan nama para pemenang
untuk maju ke pendopo peserta jalan
santai sangat padat memenuhi Lapangan
Karangpawitan. Dari ribuan yang

memadati ada puluhan atlet asal


Karawang yang akan mewakili
Karawang bertanding di Porda Jabar.
Dalam sambutannya Wakil Bupati
berkata Olah raga adalah kegiatan
sangat menyehatkan, kemudian melalui
peringatan haornas yang kita
selenggarakan ini, berharap agar
peringatan haornas ini bukan sekedar
seremonial tahunan saja, akan tetapi
merupakan upaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang kreatif,
inovatif, produktif dan berdaya saing
untuk mengangkat harkat, martabat
kehormatan bangsa sesuai dengan tema
haornas kali ini. Ujarnya.
Wakil Bupati juga berpesan Pada
moment Haornas ini hadir Atlet atlet
yang akan mewakili Karawang yang
akan bertanding di Porda Jabar tahun
depan, dengan begitu saya atas nama
Pemkab berharap sekali kepada kalian
para atlet sehingga pada waktunya nanti
bertanding dan bisa mengharumkan
nama Kabupaten Karawang, untuk
menghadapi ajang olahraga itu dengan
ini saya melepas kalian untuk mengikuti
Pelatkab manfaatkan dengan berlatih
bersungguh sungguh, terakhir saya
ucapkan mengiringi kata pelepasan yakni

kami berharap sukses untuk


kalianpesannya.
Sementara Kabid PO Disdikpora
dalam laporannya, Haornas kali ini
diadakan seperti tahun sebelumnya
Yakni jalan sehat berbedanya selain PNS
dan masyarakat, di ikut sertakan juga
para siswa dari seluruh sekolah yang ada
di Kab Karawang, terdapat sekitar 4000
peserta, tujuan dan maksud untuk
menumbuh kembangkan mendorong dan
mewujudkan olahraga sebagai gaya
hidup Indonesia Modern, terdapat juga
doorprise yang sumber dana dari APBD
Kab Karawang dan partisipasi dari OPD
lainnya dan juga BUMD lainnya seperti
PDAM Karawang, BJB dan instansi
Perbankan lainnya memberikan CSR
nya. q Dennis

SMP Muhammadiyah Cikampek Raih Juara


Tingkat 2 Kwaran Pramuka
KARAWANG, (Perak).Dalam rangka HUT Pramuka ke 53
kwaran pramuka kec Kota Baru
mengadakan kegiatan lomba tingkat II.
Acara tersebut tidak di lewatkan oleh
SMP Muhammadiyah Cikampek untuk
mengirimkan kontingen untuk ikut serta
dalam perlombaan tersebut. Jenis
perlombaan diantaranya pionering,
masak rimba, dan LKBBT (lomba
keterampilan baris berbaris tongkat)
kontingen yang di kirimkan terdiri dari 2

regu dengan dua orang pembina Iksan


dan Siska.
Pantauan Perak di lokasi lomba,
SMP Muhammadiyah berhasil meraih
juara pertama untuk kategori pionering
dan masak rimba.
Ketika Perak konfirmasi tentang
keberhasilan anak didiknya, wakil kepala
sekolah bidang kurikulum Wawan
Herdiawan S,pd., mengatakan sangat
bangga dengan keberhasilan anak didik
saya dalam bidang ekscool Pramuka

sebab ini salah satu yang di wajibkan


dalam kurikulum 2014 semoga prestasi
ini dapat dipertahankan dan harus di
tingkatkan lagi untuk masa yang akan
datang.
Lebih lanjut SMP Muhammadiyah di
era kepemimpinan Drs H. Kartono Holis
memang sedang menggiatkan prestasi
untuk menghadapi persaingan dalam
dunia pendidikan di era digital ini ujar
Wawan.
q Dennis

Desa Cilingga, Terima Studi


Banding Desa Lembur Sawah
Kab. Sukabumi
PURWAKARTA,(Perak
).Peningkatan
pembangunan dan sistem
pemerintahan di
Purwakarta terus menjadi
sorotan, selain dijadikan
rujukan untuk menjadi
tempat studi banding oleh
DPRD maupun pemkab
daerah lainnya, sekali ini
Pemkab Purwakarta
menerima kedatangan
rombongan dari
Pemerintah Desa Lembr Sawah,
Kabupaten Sukabumi, Jumat
(12/9/2014).
Kedatangan mereka disambut
langsung oleh Asisten Daerah I Bidang
Pemerintahan M. Rifai, Kabag Humas
serta Kabag Pemdes Purwakarta, Kepala
Desa Cilingga, serta perangkat Desa
Cilingga dan Kecamatan Darangdan.
Adapun maksud kedatangan mereka
adalah untuk belajar ke Purwakarta akan
sistem pemerintahan desa di Purwakarta.
Seperti diungkapkan Kepala Desa
Lembur Sawah Haer Suhermansyah.
kedatangan
kami disini untuk
bersilahturahmi sekaligus untuk belajar
kepada desa
desa di Purwakarta,
baiktugas RT,RW di wilayah desa di
Purwakarta dalam menerapkan roda
pemerintahannya., tuturnya.
Dalam ucapan selamat datangnya,
Asda I mengungkapkan, bahwan
pembangunan di Purwkarta berbasiskan
pedesaan, hal itu dilihat fokus Pemkab

Purwakarta dalam
menjalanan
pelayananannya menyasar langsung
ke pedesaan.
Disini kita menerapkan
pelayanan berbasiskan pedesaan, kita
mempunyai program yang bernama
gempungan di buruan urang lembur,
yang dimana seluruh pelayanan di
fokuskan di desa, termasuk
ambulance oncall dan peningkatan
kesejahteran bagi perangkat
desa.,ungkapnya.
Rombongan yang berjumlah
sekitar 100 orang yang terdiri dari
RT,RW serta Bamusdes ini langsung
melakukan observasi langsung ke
Desa Cilingga Kecamatan
Darangdan, untuk mengetahui sistem
pemerintahan dan pelayanan desa
kepada masyarakat, yang dimana
mereka juga diterima langsung oleh
perangkat Kecamatan Darangdan
dan Perangkat Desa Cilingga.
q A. Budiman

Partisipasi Orangtua Siswa


SDN 13 Ciseureuh Sangat Tinggi
PURWAKARTA, (Perak).Terkait pemberitaan di beberapa
media cetak tentang adanya pungutan
untuk kegiatan sosial seperti melayat
kalau ada siswa yang sakit atau terkena
musibah lainnya serta partisipasi orang
tua murid untuk pembangunan saluran air
di lingkungan SD Negeri 13 Ciseureuh
yang
melibatkan Komite sekolah
berdampak pada dipanggilnya kepala
sekolah beserta Komite oleh Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta
untuk melakukan klarifikasi atas
kebenaran berita tersebut.
Dari hasil klarifikasi Kadisdik
Kabupaten Purwakarta akhirnya
terungkap bahwa pungutan itu semata
mata atas inisiatif dari orangtua siswa
berdasarkan musyawarah dengan komite
sekolah yang dihadiri oleh orangtua siswa
dari kelas 1 sampai kelas 6, mereka
sepakat untuk menyumbang sebesar Rp
7.000/bulan selama 10 bulan dan bagi
orang tua siswa yang tidak mampu tidak
diharuskan dan tidak ada penekanan
untuk berpartisipasi dalam hal ini.
Seperti di jelaskan oleh Ketua Komite
SD Negri 13 Ciseureuh, Dayat Hidayat
kepada Perak di sela rapat dengan orang
tua siswa mengatakan, Benar kami di
panggil oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan kami menjelaskan apa adanya karena
ini murni bentuk partisipasi orangtua
yang peduli terhadap keselamatan anakanaknya karena bisa di lihat sendiri lokasi
sekolah ini tanahnya tidak rata dan curam
dekat dengan sungai, mungkin ini yang
membuat orang tua siswa ingin
membangun saluran air dan TPT
secepatnya, sebab kalau nunggu bantuan
Pemerintah bisa lama karena harus
melalui mekanisme, ungkap Dayat.
Lebih jauh Dayat menjelaskan,
bahwa mungkin permasalahan ini timbul
akibat adanya buku iuran karena mungkin
seolah olah ini merupakan iuran wajib per
bulan yang harus dibayar murid ke
sekolah, kita tau bahwa program
pemerintah Pusat dan Daerah khususnya
Kabupaten Purwakarta
sudah
menggratiskan sekolah 12 tahun, dan ini
saya akui sebuah kesalahan tapi dalam
pikiran kami buku iuran ini hanya untuk
mempermudah administrasi saja, dan

saya mohon maaf kepada kepala


sekolah karena akibat dari semua ini
beliau kena imbasnya dan ikut di
panggil juga, tutur Dayat.
Sementara Kepala SD Negri 13
Ciseureuh, Yeti Suryati .S.Pd., yang
baru beberapa bulan menjabat saat di
konfirmasi di ruangan kerjanya
kepada Perak mengatakan, Saya
sangat mengapresiasi apa yang di
lakukan orangtua siswa yang peduli
terhadap pembangunan di sekolah
ini, cuma mungkin tatakelola
administrasi bantuan partisipasi ini
yang perlu di perbaiki oleh Komite,
sehingga sekolah tidak terseret pada
isyu yang negatif, karena sekolah
tidak ikut campur dalam mengelola
sumbangan dari orangtua siswa, dan
sekolah tidak memerintahkan untuk
memungut sumbangan dalam bentuk
apapun, pungkas Yeti.
Setelah adanya pemanggilan dari
Kepala Dinas Pendidikan yang
langsung di respon oleh Kepala
Sekolah dan Komite dengan
mengadakan rapat mengundang
Orang tua siswa pada Selasa (9/9)
untuk menjelaskan kepada orang tua
siswa bahwa arahan dari Kepala
Dinas Pendidikan sumbangan
partisipasi dari orang tua siswa agar
di hentikan, sampai ada solusi yang
tepat cara untuk menerima partisipasi
bentuk sumbangan agar tidak
bertentangan dengan program
pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. q A. Budiman

SEPUTAR BALI
Wawasan Wiyata Mandala
SMPN 1 Singaraja Dinilai
BULELENG, (Perak).SMPN 1 Singaraja yang menjadi
sekolah unggulan Kabupaten
Buleleng, Jumat (12/9), dinilai oleh
tim penilai dari Provinsi terkait
ditunjuknya menjadi wakil Kabupaten
Buleleng dalam lomba Wawasan
Wiyata Mandala Tingkat Provinsi.
Dalam penilaian ini SMPN 1
Singaraja bersaing dengan tujuh
sekolah perwakilan kabupaten dan
kota lainnya se- Bali. Turut hadir
menyaksikan penilain itu Bupati
Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang
didampingi Kadis Pendidikan
Buleleng,Wayan Lugrahini.
Bupati Buleleng yang melihat
kesiapan para siswa, para guru
maupun sekolah SMPN 1 Singaraja
menghadapi penilaian itu berharap
sekolah tergolong tua di Buleleng ini

dapat meraih juara. Melalui slogan


yang dimiliki oleh SMPN 1 Singaraja,
yakni Unggul, Berbudaya dan
Berwawasan Lingkungan, membuat
sekolah yang terletak di jantung kota
Singaraja menciptakan para siswa
memiliki human values yang
bermanfaat di masa depannnya.
Dalam kesempatan ini, diminta,
jika lomba serupa digelar kembali,
agar sekolah lain mewakilinya, dan
karenanya diharapkan
sekolahsekolah lainnya termotivasi
menerapkan konsep Wawasan Wiyata
Mandala dengan baik di masingmasing sekolahnya.
Sementara itu, menurut IB. Oka
Windusara, MSi penanggung jawab
teknis penilai dari Provinsi Bali,
tujuan dari lomba adalah mendorong
agar sekolah menerapkan konsep
Wawasan Wiyata Mandala
dengan baik, karena Wawasan
Wiyata Mandala mensyaratkan
agar sekolah memiliki
pandangan dan lingkungan
pendidikan yang baik bagi
siswa-siswi untuk mengenyam
pendidikan yang berkualitas.
Karenanya dampak dari lomba
ini, lanjut Oka Windusara adalah
memajukan sekolah sebagai
lingkungan pendidikan yang bisa
menciptakan anak didik meraih
prestasi. q Msd

Dishub Kota Denpasar.


Kembali Raih Tropy
Wahana Tata Nugraha
Katagori Kota Besar
DENPASAR, (Perak).Pemerintah Kota Denpasar
kembali meraih penghargaan di
tingkat nasional yakni Tropy Wahana
Tata Nugraha (WTN) kategori tertib
Lalu-Lintas dan pengelolaan angkutan
Kota Besar, dari Pemerintah Pusat
melalui Kementerian Perhubungan
RI. Lambang Supremasi tertinggi
dalam bidang tertib berlalu-lintas dan
penataan trasportasi perkotaan secara
berkelanjutan dengan berbasis
kepentingan masyarakat dan
lingkungan ini, diserahkan Menteri
Perhubungan (Menhub) EE.
Mangindaan , kepada Walikota
Denpasar yang diwakili Wakil
Walikota IGN Jaya Negara Rabu,
(10/9) bertempat di Gedung Semesco
Jakarta.
Pada penerimaan Tropy WTN ini
Wakil Walikota didampingi Kadis
Perhubungan Denpasar Gde Astika.
Penghargaan Wahana Tata Nugraha
i n i a d a l a h p e n g h a rg a a n d a r i
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota atas kemampuan
daerah dan peran serta masyarakat
dalam meningkatkan
penyelenggaraan sistem transportasi
perkotaan, sehingga tercipta sistem
lalu lintas dan angkutan kota yang
tertib, lancar, selamat, aman, efisien,
berkelanjutan dan menjamin equitas
hak pengguna jalan.
Kadishub Kota Denpasar Gde
Astika ditemui usai menerima Tropy
WTN
mengatakan penghargaan
tertinggi dibidang lalu lintas ini diraih,
karena Denpasar dinilai telah berhasil
dan mampu serta mempunyai
komitmen yang tinggi dalam menata
transportasi publik dengan baik.
"Keberhasilan ini merupakan
kerja keras aparatur pemerintah
dan kerjasama yang baik dengan
instansi terkait seperti kepolisian
dan steakholder lainya dalam
meningkatkan pelayanan serta
infrastruktur dalam bidang lalu
lintas, juga kesadaran masyarakat
dalam disiplin berlalu lintas," kata
Astika.

Astika juga mengucapkan terima


kasih atas diterimanya penghargaan
ini "Kamiucapkan terima kasih,
kepada warga Kota Denpasar dan para
pelaku lalu lintas dan angkutan yang
telah berlaku sesuai aturan, sehingga
Denpasar
kembali meraih
penghargaan dan mempertahankan
Tropy WTN selama 3 kali berturutturut,"katanya. "Ini tentu prestasi yang
harus kita syukuri, semoga
penghargaan ini menjadi pendorong
b a g i p e m e r i n t a h , w a rg a d a n
pelakulalu lintasuntuk dapat melayani
masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Selebihnya dia menambahkan
pihaknya akan terus membenahi dan
menata lalu lintas serta angkutan
massal, sesuai amanat Undangundang. Kedepan kami berharap
manajemen transportasi dan lalu lintas
yang dilaksanakan di Kota Denpasar
ini, benar-benar dapat menyentuh
kebutuhan dan kenyamanan warga
masyarakat.
Menurutnya ada tiga unsur
penilaian yang dilakukan oleh tim dari
pusat sehingga Denpasar berhasil
meraih WTN yakni administrasi,
teknis lapangan dan komitmen kepala
daerah serta kebijakan pemerintah
daerah dan inovasi yang dilakukan
dalam pengembangan dan
pembangunan transportasi perkotaan.
Ditanya terkait inovasi yang telah
dilakukan, pejabat asal Buleleng ini
mengatakan bahwa Denpasar tahun
ini telah membuat pemisahan lajur
untuk sepeda motor serta melengkapi
rambu-rambu dan marka jalan untuk
para penyandang disabilitas.
q yd/hms

Waka Polres Klungkung,


Periksa Senjata Api
dan Kendaraan Dinas
KLUNGKUNG, (Perak).Pemeriksaan rutin terhadap senjata
api (Senpi) dan kendaraan bermotor roda
dua dan roda empat dinas, yang dipegang
personil Polres Klungkung, berlangsung
di Mapolres KLungkung, Pemeriksaan
dilakukan Waka Polres Klungkung
Kompol I Gusti Agung Dhana Aryawan
didampingi Paur Log Iptu I Dewa Putu
Ngurah Gede dan Kasi Propam Aiptu Ida
Bagus Penatih.
Ranmor dinas yang di periksa adalah
Ranmor dinas operasional yang ada di
jajaran Polres Klungkung dan jajaran
Polsek, hal ini terkandung maksud untuk
mengecek kondisi fisik dan kesiapan
serta kebersihannya, agar bisa
dipergunakan secara maksimal dalam
memberikan perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagaimana data jumlah Ranmor
yang di periksa adalah roda empat
sembilan kendaraan dan roda dua 35 unit.
Kegiatan dilanjutkan dengan
pemeriksaan Senpi, baik yang dipinjam
pakaikan kepada anggota maupun yang
ada di gudang logistik. Dalam kegiatan

pemeriksaan ini secara keseluruhan


kondisi Senpi dan ranmor dinas yang ada
di Polres Klungkung dalam keadaan baik
dan siap untuk digunakan dalam
melaksanakan tugas di lapangan.
Waka Polres mengingatkan dan
menekankan kepada jajaran untuk selalu
merawat kebersihan baik ranmor dinas
maupun senpi dinas sehingga ketika
dibutuhkan dan digunakan dapat berjalan
dengan sempurna dan ini merupakan alat
dalam melaksanakan tugas terutama

dalam memberikan perlindungan,


pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.
Diharapkan, kepada para pemegang
Ranmor dinas baik roda dua maupun
roda empat dan Senpi Dinas agar
merawat dengan baik. Dengan
pemeriksaan senpi dinas dan ranmor
Dinas secara rutin diharapkan usia
pemakaian barang-barang dinas tersebut
dapat dipergunakan semaksimal
mungkin. q TIM

Komite IV DPD RI Lakukan


Pengawasan APBN di Kab.Gianyar
GIANYAR, (Perak).Tujuh Anggota Komite IV Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) mengadakan
kunjungan di Kabupaten Gianyar, terkait
pengawasan pelaksanaan UndangUndang APBN Tahun anggaran 2014.
Rombongan yang diketuai oleh Wakil
Ketua Komite IV DPD RI, Litha Brent
diterima Bupati Gianyar, Anak Agung
Gde Agung Bharata di ruang kerjanya,
(12/9).
Litha Brent menjelaskan kunjungan
Komite IV di Kabupaten Gianyar adalah
untuk mengetahui, mengawasi sekaligus
menyerap aspirasi dari Kabupaten
Gianyar tentang Pelaksanaan APBN
Tahun anggaran 2014.
Dari hasil tanya-jawab antara Bupati
Gianyar beserta jajaran pengawasan
didapat tujuh poin simpulan,
diantaranya, potensi industri jasa
pariwisata di Kabupaten Gianyar telah
mendapat dukungan dari pemerintah
pusat, namun dukungan tersebut belum
cukup memadai untuk mengembangkan
sektor ekonomi kreatif masyarakat,

perkoperasian dan UMKM.


Pengawasan lainnya yang ditemukan
adalah pelaksanaan keuangan daerah
yang meliputi dana transfer ke daerah
dan PAD telah dilaksanakan sesuai
ketentuan pertauran perundangundangan, meskipun demikian, masih
dijumpai permasalahan dana transfer ke
daerah yakni, Dana Alokasi Umum
belum mencukupi keperluan pelayanan
minimal kepada masyarakat, dan
memenuhi kebutuhan pengengkatan
CPNS baru.
Dalam bidang pendidikan ditemukan
permasalahan pada pencairan dan BOS
yang ditransfer secara langsung ke
sekolah-sekolah, namun tidak
ditindaklanjuiti berupa edaran atau
tembusannya kepada daerah.
Permasalahan belum adanya kepastian
kontrak dari LKPP (Lembaga Kebijakan
Pengadaan/Jasa Pemerintahan) untuk
pengadaan buku semester II yang
dialokasikan 25% dari total DAK yang
diterima.
DPD RI juga mengapresiasi

pencairan dana tunjungan sertifikasi guru


dan tunjungan nonsertfikasi yang telah
direalisasikan kepada guru, serta
pemberian insentif yang bersumber dari
APBD Kabupaten Gianyar kepada para
kepala sekolah dan guru.
Dalam kesempatan itu Bupati Agung
Bharata menekankan pelestarian budaya
agara mendapatkan perhatian pusat
antara lain melalui adanya dana alokasi
khusu di seluruh Indonesia. Aspirasi dari
Bupati ini mendapat respon positif dari
seluruh anggota DPD.
Selanjutnya akan disampikan
sebagai bahan masukan untuk
penyusunan hasil pengawasan DPD RI
terhadap pelaksanaan APBN tahun 2014,
dan perbaikan kebijakan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
Adapun anggota DPD RI yang
mengadakan kunjungan di Kabupaten
Gianyar, yang dipimpin Litha Brent,
yakni I Nengah Wiratha, Rosma Djohan,
Elnino M. Husein Mohi, Lalu Abdul
Muhyi Abidin, Said Akhmad Fawzy
Bachsin, da Yuan Rasugi Sang. q Yd

Tabanan Dinilai oleh Tim PKPD-PU Pusat


TABANAN, (Perak).Untuk mengetahui sejauh mana
keciptakaryaan di Tabanan, tim
Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah
Bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU)
tahun 2014 Sub Bidang Cipta Karya
turun ke Tabanan melakukan penilaian,
Senin (15/9).
Sebelum melakukan kunjungan
lapangan, tim pusat tersebut diterima
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti
di ruang Bupati setempat. Adapun
keciptakaryaan yang dinilai,
diantaranya sub sektor air minum,
drainase, air limbah, persampahan,
bangunan gedung hingga sub sektor
permukiman perdesaan.
Menurut Ketua Tim Penilai PKPDPU, Airin, penilaian yang dilakukannya
bertujuan untuk mendorong dan
memotivasi pemerintah daerah untuk
lebih meningkatkan kualitas pelayanan
dalam lingkup infrastruktur Pekerjaan
Umum kepada masyarakat.
Serta memperoleh gambaran yang
lebih jelas mengenai kinerja

pembangunan dalam lingkup Pekerjaan


Umum yang dilaksanakan oleh
pemerintah daerah, sehingga
memudahkan pemerintah pusat
melakukan perencanaan dan pembinaan
secara nasional.
Penilaian ini merupakan rangkaian
dari kegiatan Hari Bakti Pekerjaan
Umum yang jatuh pada 3 Desember
mendatang. Dimana nantinya juga akan
diberikan penghargaan kepada
pemerintah dalam menangani
infrastruktur di daerah, jelasnya.
Ada beberapa kategori yang dinilai
dalam sub bidang cipta karya,
diantaranya kategori metropolitan/
besar, kategori kota sedang/ kecil dan
kategori kota. Dimana penilaian ini
didasarkan pada data base dari masingmasing sektor, dengan rincian
keterpaduan 30 persen, sisanya 70
persen berasal dari masing-masing
sektor. Kami berharap pengumpulan
data dan kunjungan lapangan selama 2
hari di Tabanan dapat menghasilkan
penilaian yang obyektif, jelasnya.

Beberapa tempat yang akan dinilai


tim pusat, diantaranya Sanimas Tunggal
Sari Tabanan, IPAL Komunal JAICA di
Dajan Peken, Tabanan, Pengolahan
Limbah IPLT Mandung, Kerambitan,
Departemen Agama dan pengolahan
sampah di Sanggulan.
Dinilainya Tabanan oleh tim PKPDPU mendapat respon positif dari Orang
nomor satu di Tabanan. Bupati
menjelaskan, selama ini infrastruktur
masih menjadi skala prioritas untuk
ditangani. Diantaranya, pembangunan
jalan hotmix untuk jalan kabupaten,
program partsipatif, program Gerbang
Indah Serasi, hingga Bantuan pusat
berupa PPIP.
Kami berharap penilaian ini
menjadi motivasi kami untuk terus
membangun infrastruktur daerah.
Dengan berlandaskan konsep Tri Hita
Karana, saya yakin visi Tabanan yang
sejahtera, aman dan berprestasi dapat
terwujud, pungkasnya.
q yn/hms

REGIONAL

Kekeringan Landa Pantura,


Ojang tak Berdaya
PANTURA- SUBANG, (Perak).Jika awal Januari 2014 petani
Pantura telah merugi ratusan juta rupiah
karena banjir. Di penghujung tahun ini,
ribuan hektar lahan pertanian masyarakat
Pantura kekeringan. Namun sayangnya
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
tak berdaya dengan kondisi ini.
Demikian kekecewaan masyarakat
Pantura saat mendengar pernyataan
Bupati Subang H. Ojang Sohandi yang
dinyatakannya secara tegas. Untuk
membuat bendungan karet, Pemerintah
Kab. Subang belum mampu, ucapnya
saat berkunjung di Kantor Kecamatan
Pusakanagara yang mendapat serangan
langsung dari kelompok petani setempat,
Rabu (17/9).
Seperti disambar petir di siang hari,
petani tidak tahu lagi harus berharap
kepada siapa. Sebab, pemegang otoritas
tertinggi di Subang ini pun tidak mampu
memberikan solusi saat Camat
Pusakanegara memaparkan tentang
keluhan petani Pantura tersebut,
sedangkan kebutuhan ekonomi terus
mendesak.
Sangat kalah dengan kabupaten
sekitar Subang contohnya Indramayu.
Kabupaten tetangga ini justru sudah
terlebih dahulu membuat bendungan air.
Kedatangan bupati yang diharapkan
mampu memberikan solusi ini, disambut
pesimis oleh masyarakat sekitar, terlebih
yang berprofesi sebagai petani. Sebab,
ribuan hektar yang sudah tertanami atau
belum tertanami, tetap mengalami
kekeringan. Terutama Desa Patimban,
sama sekali belum bisa menggarap lahan
pertanian.
Kegagalan panen mengancam
Pantura kembali. Pasalnya, sawah

terhampar dengan luas


1.600 hektar ini tidak
mendapatkan pasokan
air secara optimal.
Sementara PJT hanya
mampu mengirimkan
18-19 meter kubik dari
kebutuhan untuk
pertanian sebanyak 23
meter kubik.
Jika saja lahan
pertanian kami
terserang hama atau
penyakit, maka kami
mampu menanggulangi
dengan membeli obat
atau pupuk, namun
lahan pesawahan kami
jika tak ada air, hal ini
yang membuat kesulitan
bagi kami, sampai saat
ini lahan yang belum
digarap oleh petani
Pangarengan mencapai
40 hektar lebih, itu
belum terhitung dari
desa
yang lainnya,
keluh Pandi, petani dari
Desa Pangarengan,
Kecamatan Legonkulon kepada Perak.
Sementara itu, berbagai upaya telah
dilakukan oleh setiap kepala desa untuk
warganya, sebagaimana yang dituturkan
oleh
Kepala Desa Legonwetan,
Kecamatan Legonkulon Taripah kepada
Perak.
Berbagai cara sudah dilakukan
termasuk kerja bakti bersama dengan
melakulan naturalisasi secara manual di
saluran irigasi, bahkan saya pernah
menyusuri saluran irigasi sampai ke
Salam Darma, namun hanya beberapa

kubik saja yang didapat untuk mengairi


pesawahan warga saya, itupun tidak
kebagian semua, ucapnya.
Berdasarkan pantauan Perak Kamis
(18/9) ratusan petani yang kesal karena
belum kunjung ada solusi dari pemkab
terkait sulitnya air, mendatangi kantor
Kecamatan Legonkulon, namun mereka
hanya diterima oleh Sekmat H. Nono
karena camat sedang tidak ditempat.
Mereka menuntut pemkab segera
melakukan tindakan yang nyata terkait
hal ini.
q Atang S.

Diduga Oknum KUA Legonkulon Peras Warga


SUBANG PANTURA, (Perak).Te r k a i t
kebutuhan yang
berhubungan dengan biologis dalam
penyelarasanya, pemerintah pun
mengeluarkan UU KUHPerdata tentang
Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 dimana
pasal 1 tercantum, Perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang istri
dengan seorang pria sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia berdasarkan Ketuhanan yang
Maha Esa.
Dalam keabsahan perkawinan, itu
tergantung pada agama yang di anut oleh
kedua mempelai, namun demikian
perkawinan harus dicatat menurut UU

Perkawinan melalui Badan Pencatatan


Perkawinan sesuai pada Pasal 2 Ayat 2
UU Perkawinan.
Dari keterangan UU KUH Perdata
tentang Perkawinan. Tidak ada ketentuan
mempelai harus membayar sejumlah
uang untuk biaya menikah. Namun
sangat disayangkan pada kenyataannya,
diperkampungan yang jauh dari kota,
masih ada pungutan biaya yang sangat
tinggi, serta tidak ada kejelasan alokasi
biaya.
Kejadian tersebut dialami oleh
Warjan, warga Dusun Pelabuhan Wetan,
Desa Pangarengan, Kecamatan
Legonwetan. Untuk menikahkan

anaknya, ia harus mengocek uang dari


sakunya hingga mencapai Rp650 000,meski akad nikahnya dilakukan di
Kantor KUA Legonkulon. Warjan
menuturkan, jika saja akad nikah
dilakukan di rumah mempelai, maka ia
harus mengeluarkan uang sebesar
Rp1000.000.Demikian yang diungkapkan Warjan
kepada Perak, Senin (15/9) bertempat di
Kantor KUA Legon Kulon saat akan
menikahkan anaknya jam 09.15 seraya
menunggu para pegawai KUA yang
belum ada pada yang datang.
q

Atang S.

Sosialisasi Penurunan Angka Kematian


Ibu dan Anak di Cikarang Cisewu
KAB. GARUT, ( Perak ).Bertempat di Ruang Musyawarah
Desa Cikarang, baru-baru ini
dilaksanakan sosialisasi program Dinas
Kesehatan, yaitu : Akselerasi
Penurunan Angka Kematian Ibu dan
Anak. Acara tersebut dihadiri oleh Pjs
Kades Cikarang, Rosidin, Kepala
Puskesmas Kec. Cisewu, Wiati Kartini
AM. Keb. SKM, Kader, Ibu-ibu PKK,
dukun beranak, dan tamu undangan
lainnya.
Pjs Kades Cikarang, Kec. Cisewu
Kab. Garut, Rosidin, dalam
kesempatan tersebut, memberikan
apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kab.
Garut, khususnya Puskesmas Kec.
Cisewu yang begitu peduli dan tanpa
mengenal jarak tempuh memberikan
sosialisasi kepada masyarakat Cikarang
mengenai Akselerasi Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Anak. Beliau juga
berharap agar apa yang didapatkan dari
sosialisasi tersebut, dapat langsung di
implementasikan di lapangan oleh
kader, Meskipun dengan keterbatasan
fasilitas yang ada di desa Cikarang,

bukan berarti menjadi suatu hambatan


untuk kesuksesan program tersebut.
Dia berharap agar semua leading sektor
yang ada di Desa Cikarang dapat
bekerjasama dan saling membantu
kesuksesan program tersebut. Saya
yakin dan percaya, bahwa masyarakat
akan terbantu dengan adanya program
ini, katanya.
Sementara itu, ditempat yang sama,
Kepala Puskesmas Kec. Cisewu Kab.
Garut, Wiati Kartini,Am Kab SKM
menjelaskan, bahwa di Kab. Garut,
hanya 5 Puskesmas yang mendapat
program tersebut dari Pemkab Garut
yaitu : PuskesmasCipanas, Cisompet,
Gadong dan Cilimus. Pemilihan
puskesmas tersebut juga membuktikan
bahwa Puskesmas Cisewu tetap
memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat, khusus berkaitan
dengan penurunan angka Kematian Ibu
dan Anak.
Hal itu juga terlihat dari angka
penurunan angka kematian bayi untuk
Kec. Cisewu tahun 2013 hanya 3 orang.
Program tersebut juga untuk

meningkatkan IPM Kab. Garut yang


baru 72, 12, khususnya untuk Angka
Harapan Hidup ( AHH ) yang baru 66,
39. Mudah-mudahan dengan adanya
program ini IPM dan AHH Kab. Garut,
akan lebih meningkat dari
sebelumnya, tegasnya.
Lebih lanjut Wiati Kartini juga
mengajak dan menghimbau warga
masyarakat untuk mengikuti Program
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial). Hal itu dirasa sangat penting
untuk membantu masyarakat yang
kurang mampu berobat ke rumah sakit.
Dia yakin dan percaya bila masyarakat
mengikuti BPJS, angka kematian Ibu
dan Anak dapat ditekan lebih sedikit
lagi. Masyarakat juga diberikan
kebebasan untuk memilih kelas di BPJS
sesuai dengan kemampuan masingmasing.
Angka Kematian Ibu dan Anak
bukan hanya tanggung jawab
Pemerintah dan Dinas Kesehatan,
tetapi tanggung jawab semua leading
sector yang berkaitan dengan program
tersebut, katanya. q Tepu / Didin

Ribuan Gas 3 Kg
Hilang Dipasar Garut
GARUT, (Perak).Dalam dua pekan ini
bulan
September 2014 terjadi kelangkaan
Gas 3 kg di pasaran.diwilayah
kabupaten Garut, kelangkaan ini
sangat disesalkan oleh masyarakat
Garut, karena Gas merupakan
kebutuhan pokok utama dalam
kehidupan sehari hari
di setiap
Rumah.
Perak mencoba menelusuri
impormasi kasus ini di
SPBE.Cisurupan PT. Ady Biduri
Mekar Abadi Jaya. dan berbincangbincang dengan R.Asep Sulaeman
kepala bagian Produksi di SPBE
Cisurupan tentang kelangkaan Gas
baru-baru ini. Asep memaparkan
kepada Perak
seharusnya
kelanggkaan ini tidak terjadi karena
SPBE yang ada di Garut Khususnya
SPBE.Cisurupan tidak ada kendala
atau tidak ada masalah apa apa, artinya
pendistribusian aman-aman saja.
pasokan setiap hari lancar dari
Pertamina pun normal dan lancer,
malah pada bulan September tahun
2014 ini ada penambahan kuota untuk
daerah Garut pasokan Gas 3 kg ke
setiap SPBE yang ada di Garut.
perhitungan Asep
selaku kepala
Bagian Produksi PT.ADI BIDURI
pasokan Gas 3 kg
sudah dapat
memenuhi kebutuhan semua
masyarakat Garut yaitu sebanyak 125
ton perharinya jadi mustahil kalau
terjadi kekurangan, tandasnya.
Namun kenyataanya bertolak
belakang dengan kenyataan dan
pernyataan yang disampaikan oleh

Asep pengelola SPBE dengan


kenyataan dilapangan Ribuan Gas di
pasaran Garut ternyata kosong.
Menurut sejumlah warga berharap
kepada para Agen para Pangkalan Gas
selaku penyalur dapat memberikan
kepuasan jasa pelayanan kepada
masyarakat dengan harga yang
Normatip karena ada aturan yang
dipergunakan sebagai payung hukum
dalam usaha perdagangan GAS
ataupun BBM.
Tidak serta merta mencari ke
untungan semata, karena terjadinya
kelangkaan Gas tersebut di Garut baik
disengaja ditimbun atau tidak,
berimpliksasi besar terhadap
perekonomian Daerah atau masyarakat
itu sendiri (Cost hidup) sehingga akibat
kelangkaan Gas 3 kg di Garut hanya
menguntungkan sepihak secara
berlipat. yang tadinya harga di warung
hanya Rp 17.000, sekarang menjadi
Rp.25,000, bahlan susah dibeli,
sehingga terjadi kenaikan harga
sebesar 68 % persatu isi tabung Gas 3
kg.di warung Eceran. Atau naik
sebesar Rp.8.000, pertabung Gas 3
kg ke untungannya, ujarnya.
Kelangkaan ini cukup
mengherankan semua pihak, mungkin
kah semua ini ada bermain dibalik ini,
karena SPBE, Agen dan Pangkalan
memberikan keterangan yang berbeda,
tentang kelangkaan
Gas tersebut
malah terindikasi saling menuding
antara Agen dan pangkalan sehingga
tidak ketemu akar permasalahannya.
q Ruhyat/Ade.S

Kades Guna Mekar


Bungbulang Tidak Transparan
Pada Masyarakat
GARUT, (Perak).Pemerintahan Desa adalah
institusi pemerintah
yang paling
bawah namunb sebagai ujung tombak
sistem birokrasi pemerintahan yang
harus tersusun rapih dari segala aturan
sesuai dengan SOP yang ada. karena
pemerintahan Desa lembaga langsung
yang melayani kebutuhan masyarakat,
tentunya sebagai kepala Desa harus
dapat memberikan keteladanan dalam
memimpin rakyatnya, karena maju
mundurnya program pembangunan
daerah tergantung kepada kepala desa
dalam memerankan tugasnya dengan
baik atau tidak.
Pemimpin yang diharapkan oleh
masyarakat adalah pemimpin yang
dapat membawa perubahan positip
dalam membangun daerahnya baik
pembangunan ekonomi, sosial
kemasyarakatan, budaya, keamanan
dan kenyamanan wilayahnya serta
dapat menciptakan masyarakat
makmur.
Oleh karenanya pemerintah pusat
memberikan perhatian khusus kepada
desa berbagai bantuan dana program,
supaya pemerintahan desa dapat
membantu
membuka peluang
lapangan kerja di daerah dan membantu
mencegah urbanisasi atau perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
Namun lain bagi Kepala Desa Guna
Mekar , Jajang yang terkesan acuh
seolah tidak mau desanya maju seperti
desa-desa lainnnya yang pesat, Kades
Jajang tidak transparan terhadap
masyarakatnya terlebih jika
mendapatkan dana bantuan ke desa,
jadi wajar jika sebagian besar
masyarakat dan pamong desa antipasti
terhadap dirinya.
Kekecewaan dirasakan pula oleh
tim pemenangan Jajang, yang saat itu
ingin mencalonkan jadi Kepala Desa,
dia mengobral janji akan memberikan
program sekala prioritas, termasuk
akan mengabdi kepada rakyat dengan
sepenuh Hati tanpa mengenal waktu,
terbuka 1 x 24 jam kenyataannya tidak,

ujar sumber yang enggan disebutkan


namanya.
Tapi itu juga tidak salah kata
perangkat Desa Guna Mekar. Kepala
Desa tidak mengenal waktu untuk bolos
atau meninggalkan kantor, Didu nama
samara mengatakan, kami selaku
perangkat desa merasa kecewa dengan
kinerja kepala desa, karena kami
dengan dia tidak sejalan dalam
melaksanakan tugas kerja, selalu
berseberangan, sehingga kami serasa
tidak punya pimpinan tapi sebagai
pesaing kerja.
itu kan tidak baik, sikapnya tidak
menjadi contoh tauladan bawahan,
seperti itu bukan harapan masyarakat,
karena rakyat ingin mempunyai
pemimpin yang penuh harapan dan
mempunyai langkah pasti kedepan
sesuai dengan Visi dan Misi dan
membawa perubahan baru bagi
rakyatnya.
Jajang termasuk orang yang ingkar
janji, karena sering berbohong, salah
satu contoh, ketika desa mendapatkan
bantuan modal dari Provinsi Jawa
Barat, untuk infrastuktur Rp100 juta,
itu tidak jelas pengalokasiannya,
seharusnya ketika mendapat program di
musawarahkan dengan perangkat desa
apalagi dengan RW/RT itu lebih baik
lagi harus transparan dan keterbukaan
jika ingin di dukung, kata Udin tokoh
pemuda Desa Guna Mekar kepada
wartawan Perak di rumahnya.
Udin menambahkan, Kades Jajang
ketimbang dekat dengan
masyarakatnya, malah lebih dekat dan
suka ngerumpi dengan kepala desa
lainnya, maklum kepala desa SUPER
(Suka perempuan) lebih dari satu.
Penelusuran Perak
dilapangan
mendapat informasi, bahkan ada
indikasi uang bantuan dari gubernur,
dibagikan ke jaringan termasuk camat
juga kecipratan dana tersebut, sebagian
lagi ke oknum BPMBD Provinsi 30%
dan dibelikan Mobil Escudo, karena
sebelumnya Jajang tidak memiliki
mobil, jelas sumber. q TIM

RAGAM
Tipu Warga, Oknum Kepsek MI
Al-Bagja Ganda Soli Akan Dipolisikan
TANJUNGSIANG-SUBANG,
(Perak).Kepsek MI Al-Bagja Ganda Soli
Salagedang, Tanjungsiang Oding
Samodid, S.Ag. diduga telah melakukan
penipuan kepada warga. Modusnya yaitu
dengan cara menjadikan jaminan motor
kreditan kepada korbannya.
Oding meminjam uang kepada saya
sebesar Rp5.400.000 dengan jaminan
Motor Vario Tecno warna hitam tahun
2012, tapi ternyata motor tersebut masih
berstatus kredit, ungkap Cucu,
korbannya warga
Desa Cigadog,
Kecamatan Cisalak kepada Perak, Jumat
(19/9).
Cucu merasa dibohongi, pasalnya
saat Oding meminjam uang, ia beralasan
bahwa motornya bukan dalam masa
kredit tapi sudah dibayar cash. Selain itu
Oding berjanji akan mengembalikan
uang yang di pinjamnya paling lama dua
sampai tiga bulan.
Cucu menambahkan, sudah 6 (Enam)
bulan Oding tidak menunjukan upaya
untuk menebus motor tersebut. Meski ia
sudah berupaya menghubungi Oding
melalui SMS atau telepon selulernya.
Bahkan mendatangi rumah Oding.

Namun, saat ketemu, Oding seakan


menghindar dan berkilah dengan
mengatakan bahwa ia akan cari uang
dulu.
Sementara itu, saat Perak
mencoba meminta konfirmasi
melalui telpon selulernya dan
melalui via SMS, Oding malah
menonaktifkan telepon selulernya,
Senin (15/9).
Saat ini Cucu merasa ketakutan
saat mengendarai motor matic
tersebut. Pasalnya, dari informasi
yang ia terima dari Bibi kandungnya
Oding bahwa motor yang dijadikan
jaminan tersebut menunggak
kreditan selama empat bulan.
Saya merasa takut
menggunakan motor di jalan raya
karena masih motor kredit, khawatir
ada yang merampas dari pihak debt
collector, karena yang saya dengar
lagi dicari sama pihak leasing,
imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, korban
Cucu akan membawa kasus tersebut
ke ranah hukum apabila Oding tidak
menunjukan itikad baiknya.
q B. Kurniawan

Program DMGR di Desa Jalancagak

SUBANG SELATAN, (Perak).Tim penilai Desa Mandiri Gotong


Royong (DMGR) Kabupaten Subang
yang terdiri dari beberapa ahli dalam
aspek pemerintahan melakukan
evaluasi di GOR Desa Jalancagak,
Kecamatan Jalancagak, Rabu
(10/09/2014). Acara berlangsung
melalui tanya jawab dengan tim
penilai seputar aspek kesehatan,
ekonomi,
lingkungan, dan
pendidikan.
Kepada tim penilai DMGR
Kabupaten Subang, Kades
Jalancagak Dadang memaparkan
mengenai kondisi demografi dan
prestasi pembangunan Desa
Jalancagak diantaranya program
rutilahu 20 penerima manfaat,
leaning, pengaspalan jalan, paving
block di Kp. Ciseuti RT 3/4.
Selanjutnya Dadang menjelaskan
mengenai pembangunan drainase dan

Sarana Air Bersih


(SAB) yang
disalurkan ke Kp.
Ciseuti Rt 18, 20,
21 sepanjang 6 km
melalui sumber
mata air Desa
Curugrendeng.
Alhamdulilla
h sudah berjalan
dengan sukses,
mudah-mudahan
bermanfaat bagi
masyarakat.
Untuk kedepannya, semoga
Jalancagak lebih maju subur dan
makmur, ungkapnya disela-sela
acara kepada Perak.
Pada kesempatan tersebut,
Camat Jalancagak Drs. Nana
Mulyana, M.Si. menyampaikan
bahwa Program DMGR ini
merupakan program pemerintah
kabupaten dengan maksud
mendorong
lahirnya desa
mandiri yang mampu mengurus
desanya sendiri baik sektor
ekonomi, kesehatan,
kebudayaan, dan pendidikan
serta meningkatnya potensi
sumber daya manusia dan alam di
masing-masing desa.
Nana berharap, agar maksud
dan tujuan DMGR tercapai,
setiap aparatur pemerintah desa
harus berperan aktif,
meningkatkan
kinerjanya menuju
desa mandiri dan
bergotong royong.
Hadir dalam
pelaksanaan evaluasi
tersebut Kodim 0605
serta 5 (lima) kepala
desa lain di Kabupaten
Subang seperti Kel.
Parung Kecamatan
Subang, Desa Kawung
Luwuk Kecamatan
Cisalak, Desa
Cimehmah Kec.
Tanjungsiang, dan
Desa Curugrendeng
Kecamatan Jalancagak
dan beberapa aparatur
pemerintahan Desa
Jalancagak seperti
LPM, BPD dan para
kader.
q B. Kurniawan

PT SHS KR 1 Sukamandi
Terancam Bangkrut
Tidak Mampu Bayar Gaji Karyawan dan Karung Beras
PANTURA, (Perak).PT. Shang Hyang Seri (SHS) Kantor
Regional 1 mengalami krisis keungan
dan terancam bangkrut, pasalnya
perusahaan BUMN yang memasok benih
nasional dan mempunyai sawah hak guna
usaha (HGU) seluas kurang lebih 3000
ha ini, hanya 800 ha saja yang dikelola
langsung oleh perusahaan. Sisanya 2.200
ha dikelola oleh petani atau warga desa
sekitar penyangga perusahaan. Bahkan,
dari 800 ha tersebut, nantinya dikelola
oleh petani atau lebih populer disebut
dengan sistem kerjasama karena
ketidakmampuan perusaahan
mengelolanya.
Bukan hanya itu, PT SHS juga belum
bisa membayar gaji karyawannya selama
3 bulan, bahkan untuk pengadaan karung
untuk mengangkut beras saja perusahaan
mengalami kesulitan sehingga

dampaknya petani menjadi korban.


Untuk mengangkut hasil panennya
saja, kami sampai harus menginap di
sawah karena ketiadaan karung untuk
mengangkut hasil panen, ujar salah
seorang petani kepada Perak.
Selain itu, akibat dari krisis keuangan
internal SHS, sehingga memperpanjang
penderitaan petani, hingga hal itu
menjadi budaya khususnya tentang
pembayaran yang hampir 2 kali panen
raya atau 2 musim tanam belum dilunasi
oleh PT SHS.
Sungguh ironis, PT SHS yang
notabene perusahaan BUMN yang
disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp30
milyar pertahun ini tidak mampu
memberikan gaji karyawannya dan
membayar petani, bahkan parahnya lagi
untuk menyediakan karung saja tidak
mampu.

Menurut sumber yang bisa dipercaya, PT


SHS mempunyai hutang ke pihak luar
sebesar Rp1,2 triliun. Hingga subsidi dari
pemerintah tidak bisa dicairkan karena
ditahan oleh pihak bank untuk menutupi
bunga hutangnya. Dalam hal ini juga
karyawan dan petani yang merasakan
imbasnya.
Sementara itu, menurut keterangan
dari Kabag Kebun H. Peri saat ditemui
Perak diruang kerjnya, Senin (19/9).
Kami hanya kuli, yang menentukan
pusat," ucapnya singkat.
Sungguh ironis, melihat
kesengsaraan karyawan dan petaninya
sendiri, lembaga yang berkompeten
seperti PT SHS pusat dan Kementrian
BUMN hanya menjadi penonton saja dan
seolah membiarkan penderitaan rakyat
tersebut.
q Ade S./ A. Sukmara

HUT Pramuka ke-53 dan Gema Pramuka ke-44


Bina Kerjasama dan Persatuan Dalam Persaudaraan
SUBANG SELATAN, (Perak).Dibentuknya Gerakan Pramuka ini,
diharapkan mampu membawa peran
besar dalam pembentukan kepribadian
generasi muda, sehingga memiliki
pengendalian diri dan kecakapan hidup
menghadapi tantangan di masa depan.
Demikian disampaikan oleh Camat
Jalancagak Drs. Nana Mulyana, M.Si.
pada pembukaan acara dalam
memperingati HUT Pramuka ke-53 dan
Gema Pramuka ke-44 yang berlangsung
di Desa Curugrendeng, Kec. Jalancagak,
Subang, Selasa (9/9).
Nana mengungkapkan, untuk
mengembangkan kemampuan diri serta
mengatasi tantangan yang dihadapi,
perlu menyadari bahwa tidak ada yang
perlu disombongkan dari diri manusia.
Menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan
serta membina kerjasama dan persatuan
dalam persaudaraan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua
Pelaksana Ara Sukara, S.Pd.
mengungkapkan, acara perkemahan
yang berlangsung sejak tanggal 9-11
September 2014 ini, diikuti oleh 1.081
orang siswa/i dari berbagai tingkatan
pendidikan, mulai dari 27 SD/MI, 12
SMP, dan 10 SLTA. Bagi siswa/i
diharapkan mampu hidup dalam

kesederhanaan, selain itu sanggup


menghadapi masa depan dengan bekal
mental dari acara yang berlangsung.
Hadir dalam acara tersebut, Kapolsek
Jalancagak Kompol Agus Suryana, S.H.,
Danramil Cijambe Kapten Suryana. dan
Ka. UPTD Dinas Pendidikan Jalancagak
Hj. Nining Kurnaisih, S.Pd., M.MPd.
serta tamu undangan lainnya.
Salah satu kegiatan besar
kepramukaan adalah berkemah, entah itu
Persami, Kemah Bhakti, atau pun kemah
lainnya. Pada umumnya perkemahan
diadakan sebagai penutupan kegiatan
selama satu tahun, atau rutinitas lainnya.
Materinya pun disesuaikan dengan
tingkat kompetensi yang perlu dikuasai.
Biasanya merupakan penilaian dari
kegiatan yang sudah
dilaksanakan selama satu tahun
berjalan.
Pemerintah telah
mengupayakan secara
maksimal untuk pengembangan
potensi tenaga pendidik dan
peserta didik baik akademik
maupun non akademi, terutama
dibidang potensi non akademik
siswa, dengan tetap menjadikan
kegiatan kepramukaan menjadi
perioritas untuk membentuk
kepribadian siswa ini berdiri,

sekaligus acara ini merupakan


pembukaan rangkaian kegiatan Pramuka
yang akan segera di agendakan.
Banyak manfaat yang dapat
dimaknai dari kegiatan perkemahan ini,
diantaranya melatih kemandirian,
tanggung jawab, kerja sama, empati, dan
disiplin. Selain itu, Berani dipimpin dan
memimpin, membiasakan diri
mendahulukan kepentingan bersama dari
pada individu, melatih mengendalikan
emosi, melatih diri menahan hawa
sombong, congkak, iri, dan pamer.
Pramuka bisa menjadi bagian pembinaan
untuk generasi muda dan menjadi caloncalon pemimpin yang baik di masa yang
akan datang.
q B. Kurniawan

Kades Kebondanas di Demo Mantan Lawan Politiknya


SUBANG PANTURA, (Perak).Senin, 15 September 2014.
Beberapa warga
dan keluarga
mantan lawan politik Kades Juhendi
melakukan orasi di depan Kantor
Balai Desa Kebondanas, Kecamatan
Pusakajaya. Dalam orasinya itu di
pimpin oleh Sodikin. Diketahui, ia
mempunyai nomor urut 2 saat
mencalonkan diri sebagai kepala desa
pada Pilkades tanggal 25 Juni 2013
yang lalu. Sayangnya, Sodikin dan
kedua calon lainnya mengalami
kekalahan telak dengan selisih
perolehan suara yang sangat jauh.
Dengan kekalahan perolehan
suara pada Pilkades yang lalu,
disinyalir Sodikin memantau terus
Pemerintahan Desa Kebondanas.
Hingga akhirnya, pada saat ada
kecurigaan
penyimpangan yang
dilakukan Kades Juhendi yang
melanggar hukum, maka hal itu
dimanfaatkan oleh Sodikin. Pada saat
menunjukan ekspresinya, Sodikin
melakukan orasi di depan kantor balai
desa. Padahal, Sodikin dan Juhendi
bertempat tinggal di kampung yang

sama yakni Kampung Kebondanas


RT 10/RW 02 dan Sodikin merupakan
mantan anak didik dari Juhendi.
Adapun tuntutan Sodikin dan
keluarganya serta beberapa orang
warga adalah terkait Ijazah yang di
gunakan Kades Juhendi sebagai
persyaratan calon kepala desa dinilai
ijazah palsu. Maka Sodikin mendesak
Kades Juhendi segera mundur dari
jabatannya sebelum persoalan ini di
bawa ke ranah hukum.
Selain itu Sodikin mengungkap,
terkait tukar guling atau penjualan
tanah milik desa seluas 1500 M2 yang
diperuntukan untuk Kantor
Kecamatan Pusakajaya, semula
berdasarkan kesepakatan BPD,
LPPMD, Tokoh Masyarakat dan
Kades beserta perangkatnya serta
pada saat transaksi keuangan
dianggap Sodikin hanya mencari
keuntungan pribadi semata, serta
transaksi sebenarnya tidak
melibatkan BPD atau Tokoh
Masyarakat. Jadi Kades Juhendi
h a r u s m e m b e r i k a n
pertanggungjawabannya terkait hal

tersebut.
Sementara itu, menurut
pernyataan Juhendi kepada Perak
menuturkan bahwa ia tidak mengerti
dengan adanya demo yang digelar.
Terkait dengan permasalahan
tuduhan saya memakai ijazah palsu,
silahkan tempuh dengan jalur hukum
dan buktikan.
Selain itu, dalam permasalahan
yang ke dua mengenai tanah desa
yang di tukar guling dengan tanah
produktif atau tanah lahan pertanian,
silahkan tanyakan kepada camat dan
Pak Absori yang punya tanah sawah
teersebut.
Juhendi menjelaskan, pada saat
tukar guling tanah desa yang luasnya
hanya 1500m2
dengan tanah
pesawahan yang luas 8000 m2 di
saksikan oleh BPD dan Tokoh
Masyarakat. Saya sebagai kades
hanya sebatas saksi, lagipula tanah
yang semula 1500m2 menjadi 8000
m2 itu untuk kepentingan desa bukan
untuk pribadi saya, ungkapnya.
q Atang S.

SAMBUNGAN
Asep Batman ...

Pungli Raskin ...

<< Dari hal. 1

<< Dari hal. 1

Disebut Terima ...


<< Dari hal. 1

Kejati Bali ...


<< Dari hal. 1

Korupsi Dana ...


<< Dari hal. 1

Disebabkan ...
<< Dari hal. 1

11

Media Online : www.perak-online.com

PeduliRakyat
Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi

Liputan Khusus Tim Evakuasi Pasien Gakin Forum Masyarakat Peduli (TEPG-FMP)

Ririn, Gadis 7 Tahun Alami Stroke


Icah Tunggu Operasi Tahap Ke-3
sudah divonis stroke.
Ririn yang sempat tidak sadarkan
diri selama tiga hari ini, pernah
menjalani pengobatan ke mantri desa
dan alternatif terdekat. Namun
tidak membuahkan hasil.
Dengan kekhawatiran orang tua
Ririn, kemudian membawanya
ke Puskesmas Binong untuk
selanjutnya di rujuk ke RSUD
Subang.
Pada hari Senin, 8
September 2014. Tim Evakuasi
Pasien Gakin-Forum Masyarakat
Peduli (TEPG-FMP) mendapati
laporan mengenai kondisi Ririn
dari Kader Desa Kediri.
Selanjutnya bersama-sama
mendampingi dan mengawal
proses pengobatannya ke RSUD
Ciereng, Subang. Dari hasil
diagnosa dokter Poli Saraf dr. Edi
Prasetyo.Sp.S., di rumah sakit
daerah tersebut, Ririn dinyatakan
stroke dan dirujuk ke RSHS
Bandung.
D a l a m
m a s a
pengobatannya, Ririn
menggunakan fasilitas
Jamkesmas dengan No.
0000478157872. Sesuai dengan
Icah Saat Diperiksa dr. Fenny di RSUP HS Bandung
rujukan RSUD Subang
tertanggal 9 September 2014
Kediri, Kec. Binong, Kab. Subang
untuk ke Poli Jantung Anak RSHS
terpaksa harus menjalani masa
Bandung, Ririn harus menunggu di
perobatan yang panjang. Pasalnya, di
rumah singgah RSUP HS Bandung.
usianya yang masih kanak-kanak, ia
Sambil menunggu hasil pemeriksaan
Ririn Febriani, gadis berusia 7
(Tujuh) tahun anak dari pasangan
Ahmad dan Parida yang beralamat di
Dusun Krajan 2 RT 06/RW 02 Desa

Radiologi dan EKG tertanggal (15/09).


Di hari yang sama, pasien kedua dan
keluarganya
pun datang kerumah
singgah Forum Masyarakat Peduli
(FMP) yang beralamat Jln. Palabuan,
Babakan Cisugih, Kel Sukamelang,
Kec/Kab. Subang. Ririn (7) dan Icah (4)
sama-sama harus menjalani rawat jalan
ke masing-masing poli yang berbeda.
Ririn ke Poli Jantung Anak, sedangkan
Icah ke Poli Bedah Anak.
Ririn yang sempat berkonsultasi
dengan dokter poli anak, menyarankan
agar pasien diperiksa ke Bagian
Radiologi yang di minta Foto Thorax dan
ke Bagian EKG Lab. 6 diagnosis stroke,
masih di hari yang sama pasien di cek ke
bagian EKG dan Radiologi sementara
hasil pun dapat di ambil (16/09) atas
saran dr. Hesti bagian poli anak umum.
Begitu pula dengan Icah (4) Peserta
BPJS Tertera No. 0001311135658 yaitu
anak dari pasangan Casmad dan Tarmini
yang beralamat Kp. Tanjungwangi, Rt 14
RW 03 Desa Karangwangi, Kec. Binong,
Kab. Subang.
Anak yang tidak mempunyai lubang
anus dari balita ini sudah menjalankan
operasi pertamanya dengan
membawakan hasil yang bagus, begitu
pula atas saran dari dokter poli bedah
anak. Agar Icah dapat menjaga pola
makan yang bagus.
Pada tanggal 15 September 2014,
Icah menjalani kontrol hasil operasi
pertama dan menanyakan jadwal operasi
tahap kedua ke Poli Bedah Anak dengan

menggunakan fasilitas
Ambulance Gratis Pasien
Gakin- FMP dan Perak.
Begitu sampai di RSHS
Bandung, Icah disarankan untuk
pemeriksaan kebagian
Radiologi dan Laboratorium
Patologi untuk Pemeriksaan
Radiologi Foto yang di minta
Thoray.
Begitu pula mendapatkan
keterangan langsung dari Klinis
Pre-op diagnosa Klinis.
PSARRP Post Colostomy HE
Mar Rectovestibulur, dan hasil
pemeriksaan Laboratorium
Hemostasis. He 26 Protombin
Time (PT) He 27 a PTT. Kimia
Klinik, Karbohidrat KK 42
Glukosa sewaktu
Raal hati-jantung
KK.06 SGOT KK 07
SGPT. Raal ginjal
KK Ureum KK21
menunggu
K r e a t i n i n
2 sampai
Blektoriat-gas darah
tiga bulan
KK 79 NAK.
lamanya
Sesuai dengan
dikarenak
keseluruhan
an terlalu
pemeriksaan,
Orang Tua Ririn Saat Konsultasi Dengan Dokter
banyak
hasilnya bisa diambil
jadwal pasien yang harus di operasi di
16/9 ada juga yang dapat di ambil 17/09
rumah sakit provinsi tersebut.
hasil tersebut untuk menentukan
perkembangan kesehatan Icah yang
q Tony Kusnadi/ Surya
sebenarnya hasil dari operasi tahap
pertama dan tahap kedua, tapi sangat
disayangkan Icah harus bisa bersabar

Prosesi Adat Sunda Iringi

Jumpa- Pamit AKBP Chiko Ardwiatto dengan AKBP Harry Kurniawan


Opera Van Subang dari Personil Polres turut Meriahkan Lepas- Sambut

AKBP Harry Kurniawan, S.Ik., M.MH (Kiri), AKBP Chiko Ardwiatto, S.Ik.,M.Hum. (Kanan)

SUBANG, (Perak).Acara Jumpa Pamit Kepala


Polisi Resor (Kapolres) Subang dari
AKBP Chiko Ardwiatto, SIK, M.Hum
kepada AKBP Harry Kurniawan, SIK,
M.MH dilaksanakan dengan prosesi
adat Sunda, pada Rabu (17/9)
diMapolres Subang. Jabatan Kapolres
Chiko diamanahi sebagai Kapolres
Cirebon Jawa Barat. Sedangkan Harry
sebelumnya menjabat sebagai
Kapolres Kuningan. Dengan
demikian kini AKBP Harry resmi
mengomandoi jajaran anggota
Mapolres Subang
Dalam sambutannya, Chiko
menyampaikan bahwa banyak hal
yang ingin diungkapkan atas
kesannya selama menjabat sebagai
Kapolres di Subang. Dirinya sangat
terkesan atas dukungan penuh yang
diberikan dalam melaksanakan tugas.
Saya harap dukungan yang sama pun

diberikan kepada Kapolres yang baru.


Dukunglah dengan segenap kekuatan,
baik moril materil kepada Kapolres
yang baru, ujar Chiko.
Walaupun telah berada di
Cirebon, Chiko menyatakan tetap
membuka hubungan baik apakah
untuk berjumpa ataupun bila ada
sesuatu yang diperlukan.
Hal senada disampaikan oleh
AKBP Harry Kurniawan yang
menyampaikan bahwa dirinya
meminta dukungan penuh dari para
anggota dalam melaksanakan tugas.
Pada kesempatan itu juga ada Jumpa
Kenal Kepala Bagian Operasi
(Kabagops) Polres Subang, Kompol
Bobby Indra Purwanagara.
Sedangkan pada malam harinya
dilanjut dengan acara Lepas- Sambut
di halaman Mapolres. Turut hadir
dalam agenda tersebut Bupati dan
wakil Bupati, Kajari, Ketua PN,

Unsur Pimpinan
DPRD Subang,
Komandan
Kodim 0506,
Komandan
L a n u d
Suryadarma
Kalijati serta
seluruh pejabat
dan tokoh
masyarakat,
Acara dimulai
d e n g a n
pembacaan Ayat
Suci Al-Quran
oleh Brigadir
Hilman, S.E,
Saritilawah oleh
Aiptu Siti Asiah,
d i l a n j u t
sambutansambutan,
diantaranya dari
Aiptu Tarhedi
(perwakilan
sambutan pesan
dan kesan),
Bupati Subang,
Kapolres Baru
dan Lama.

Ope
r a Va n
Subang
d a r i
personil
Polres
Subang
yang tak
kalah
lucunya
dengan
Opera
Van Java
di Trans
TV turut
memeri
ahkan gelaran
acara ini. Selain
itu, ada Drama
Ta r i d a r i
Bhayangkari
Cab. Subang,
Paduan Suara
dari personil
Polwan, Band
dari personil
Polres Subang
serta Sumbangan
lagu dari unsure
M u s p i d a ,

Overa Van Subang dari Personil Polres Subang

Kapolres Baru
dan Lama.
Selamat
jalan AKBP
Chiko Ardwiatto
dan selamat
datang serta
selamat bertugas
AKBP Harry
Kurniawan
diwilayah
hukum Polres
Subang. q Iis

Prosesi Adat Sunda mengiringi Jumpa-Pamit

Anda mungkin juga menyukai